Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH SUMBER DAYA AIR TAWAR

( MAKALAH EKOLOGI LINGKUNGAN DAN KONSERVASI )

OLEH :
FAHMIE FIRMANSYAH
ISKANDAR MARYAGO
UMU ATIYAH

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia memiliki jutaan hektar lahan air yang terdegradasi, sehinga
perlu dilakukan upaya perbaikan. Salah satu cara untuk memperbaiki air yang
terdegradasi adalah melalui kampanye penanaman pohon. Selain itu, diperlukan
pula upaya untuk memperbaiki kebijakan yang. Berkaitan dengan tata guna air
yang mempunyai manfaat besar untuk kehidupan.
Air adalah semua yang terdapat di atas atau di permukaan tanah. Air
merupakan salah satu faktor penentu kehidupan karena air amat penting dan
merupakan bagian terbesar dari protoplasma, dapat dikatakan bahwa semua
kehidupan adalah akuatik. Akuatik yang berarti membicarakan habitat akuatik
yang dimaksudkan bahwa keadaan air merupakan faktor luar (ekternal) yang
utama sekaligus merupakan medium internal.
Habita air dapat di bedakan menjadi dua yaitu habita lentik dan lotik,
habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi, jika
dibandingkan dengan air laut, tetpai bagi manusia kepentingannya jauh lebih
berarti dibandingkan luasnya air tawar.
Air merupakan salah satu senyawa kimia paling berlimpah
di bumi, akan tetapi ketersedian air yang layak penggunaannya
bagi manusia masih sangat terbatas. Menurut Effendi (2003) dari
sekitar 1.386 juta km air yang ada di bumi, sekitar 1.377 km
(97,39%) berada di samudera atau lautan, dan hanya sekitar 35
juta km (25,53%) berupa air tawar di daratan dan sisanya dalam
bentuk gas/uap. 69% berupa gumpalan es di kutub, 30% berada
di tanah, dan hanya 1% berada di sungai, danau, dan waduk.
Selain itu kualitas air semakin lama semakin menurun, hal ini
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Effendi (2003)
hanya sekitar 0,003% air yang layak digunakan bagi manusia.
Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan
lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
danantara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam

ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk


hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup
bagi makhluk hidup. Air memiliki peranan yang sangat penting pada proses
kegiatan pertanian. Tanpa adanya air, kegiatan pertanian tidak akan dapat berjalan
dengan baik. Bahkan, subur tidaknya sebuah tanaman dapat diukur dari baik atau
tidaknya air yang digunakan untuk menyiram tanaman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu air tawar ?
2. Flora dan fauna apa saja yang terdapat di dalam air ?
3. Manfaat apa yang dihasilkan oleh air ?
4. Permasalahan apa yang akan ditimbulkan ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber Daya Air Tawar
1. Definis air
Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dan kebutuhan utama bagi proses
kehidupan di bumi. Air memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan perkehidupan manusia, serta untuk
memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal
dasar dan faktor utama pembangunan (Kementerian Lingkungan
Hidup, 2010).
Air merupakan salah satu senyawa kimia paling berlimpah
di bumi, akan tetapi ketersedian air yang layak penggunaannya
bagi manusia masih sangat terbatas. Menurut Effendi (2003) dari
sekitar 1.386 juta km air yang ada di bumi, sekitar 1.377 km
(97,39%) berada di samudera atau lautan, dan hanya sekitar 35
juta km (25,53%) berupa air tawar di daratan dan sisanya dalam
bentuk gas/uap. 69% berupa gumpalan es di kutub, 30% berada
di tanah, dan hanya 1% berada di sungai, danau, dan waduk.
Selain itu kualitas air semakin lama semakin menurun, hal ini
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Effendi (2003)
hanya sekitar 0,003% air yang layak digunakan bagi manusia.
Perairan air tawar memiliki peranan yang sangat penting karena
merupakan sumber air bagi rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air
tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah (Odum,
1996). Bahkan di Indonesia hak masyarakat menggunakan air
dijamin melalui UUD tahun 1945, dan UUD No. 7 tahun 2004
tentang sumber daya air. Meskipun memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan manusia, air tawar memiliki daerah yang relatif sangat
kecil dibandingkan dengan habitat air laut dan daratan

Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan
lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
danantara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam
ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk
hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup
bagi makhluk hidup.
2. Baku Mutu Air
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna
dan bau yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus
kimia H2O. Karena air merupakan larutan yang bersifat universal,
maka zat-zat yang paling alamiah maupun buatan manusia
hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya. Dengan demikian
air dilamnya mengandung zat-zat terlarut. Air juga mengandung
berbagai zat lain, termasuk gas. Gas-gas ini sering disebur
pencemar yang terdapat di dalam air.
Pencemaran di dalam air diklasifikasikan yang terdiri atas 1)
ionik dan terlarut. 2) Non ionik dan Non terlarut. 3) Gas-gas.
Pencemaran terlarut diklasifikasikan atas dua golongan baik itu
Negatif atau Positif, pencemaran-pencemaran non-ionik dan nonterlarut sering dikatagorikan menurut ukurannya dan di anggap
sebagai terapung jika mereka dapat mengendap atau sebagai
koloid jika tak dapat mengendap. Warna dan bahan-bahan dapat
di klasifikasikan baik sebagai ionik dan terlaurut maupun sebagai
non-ionik atau non-terlarut, tergantung pada sifat molekulnya,
sebagi contoh hurnates ionik dan terlarut sedangkan sedangkan
bahan semak adalah non-ionik dan non-terlarut
Dalam penilaian mutu air, pencemaran di dalam air bisa
diklasifikasikan kedalam fisik kimiawi dan biologis, dengan
demikian bakteri yang kolidal, non-ionik dan pencemaranpenemaran tak terlarut, akan dianggap biologis dari segi mutu
air, bila iar harus dipakai sebagai persedian air minum maka

pencemaran-pencemaran

fisik,

kimiawi

dan

biologis

yang

mungkin terdapat di dalam air akan di sebut juga sebagai


kontaminan.
Terdapat atau tak terdapat pencemaran tergantung sumber air, sebagai contoh
bahan-bahan terapung bisa dijumpai pada air permukaan, tapi tidak diharapkan air
pada air tanah, karena terjadi penyaringan oleh akifer, untuk menilai aspek aspek
pencemaran harus harus diterapkan beberapa hal 1) Sifat dan jumlah pencemaran
yang ada. 2) Maksud-maksud pemakaian air. 3) Toleransi terhadap setiap
pencemaran bagi masing-masing pemakaian.

3. Sumber Air di Bumi


Ketersediaan air dalam pengertian sumberdaya air pada dasarnya berasal
dari air hujan (atmosferik), air permukaan, dan air tanah. Hujan yang jatuh di atas
permukaan pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Wilayah Sungai (WS)
sebagian akan menguap kembali sesuai dengan proses iklimnya, sebagian akan
mengalir melalui permukaan dan sub permukaan masuk ke dalam saluran, sungai
atau danau dan sebagian lagi akan meresap jatuh ke tanah sebagai pengisian
kembali (recharge) pada kandungan air tanah yang ada (Anonim, 2006). Secara
keseluruhan jumlah air di planet bumi ini relatif tetap dari masa kemasa (Suripin,
2002).
Ketersediaan air yang merupakan bagian dari fenomena alam, sering sulit
untuk diatur dan diprediksi dengan akurat. Hal ini karena ketersediaan air
mengandung unsur variabilitas ruang (spatial variability) dan variabilitas waktu
(temporal variability) yang sangat tinggi. Lingkungan Air Tawar Dan FaktorFaktor Pembatas.
4. Macam Air yang terdapat di Bumi
Air Permukaan adalah air yang berada di atas permukaan tanah dan air ini
biasanya terlihat langsung, seperti, air sungai sampai air laut, air danau. Air Tanah
jenis ini dapat kita bagi lagi berdasarkan daerahnya, antara lain : Air yang berada
di daerah daratan, air selokan, air sumur permukaan, air sungai, air danau dan air

yang berada di rawa2. Air yang berada di daerah laut, yang kita kenal dengan air
laut.
a. Air Tanah adalah air yang berada dalam tanah. Air Tanah ini dapat kita
bagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Air Tanah Freatis adalah air yang terletak tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
2. Air Tanah Artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah,
umumnya berada diantara dua lapisan yang kedap air.
b. Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan dikenal dengan
nama Meteoric Water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan
salju.
2. Air tanah yang berasal dari dalam perut bumi, seperti Air Tanah Turbir
(yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen).
3. Air Tanah Juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas2 yang
ada dilepaskankan melalui mata air panas.
5. Faktor-Faktor Pembatas Ekosistem Air Tawar
a. Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. suhu menunjukkan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu dalam air mempunyai beberapa sifat
unik yang berhubungan dengan panas, perbedaan suhu dalam dalam air lebih
kecil dan perubahan suhu yang terjadi lebih lambat dari pada udar. Variasi
suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini menjadi faktor pembatas utama
karena organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi yang sempit.
a. Perubahan suhu memnyebabkan pola sirkulasi yang amat mempengaruhi
kehidupan akuatik. Suhu air paling efisien diukur menggunakan sensor
elektronik seperti termistor. Panas jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar
panas dibutuhkan untuk merubah suhu air. 1 gram kalori (gkal) panas
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 ml (=1 gram) air 1 o C lebih tinggi
(antara 15-16o) hanya amonia dan beberapa senyawa lain mempunyai nilai
lebih dari satu.

b. Panas fusi yang tinggi. 80 kalori dibutuhkan untuk mengubah 1 gram es


menjadi air tanpa mengubah suhunya (dan sebaliknya).
c. Panas evaporasi yang tinggi. 536 kalori diserap sewaktu evaporasi yang
dapat dikatakan berlangsung terus menerus dari permukaan vegetasi, air
dan es, sebagian besar sinar matahari digunakan untuk evaporasi air dari
ekosistem didunia dan alur energi ini mengubah iklim dan memungkinkan
perkembangan

kehidupan

dalam

semua

keanekaragaman

yang

menakjubkan.
d. Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 40 C ; diatas dan dibawah titik
tersebut air akan berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini
menyebabkan airan danau tidak membeku seluruhnya pada musim dingin.
b. Kejernihan
Cahaya seringkali dihalangi oleh zat terlarut yang membatasi zona
fotosintesis, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan
disebabkan oleh partikel yang dapat menegndap namun seringkali penting
sebagi faktor pembatas. Namjn jika kekeruhan disebabkan oleh organisme
maka itu merupakan sumber produktivitas. Kejernihan dapat diukur dengan
menggunakan alat yang dinamakan cakram secchi, cakram secchi berupa
cakram putih dengan garis tengah kira-kira 20 cm dan dimasukkan kedalam
air sampai tidak terlihat dari permukaan. Kedalaman itu disebut kejernihan
cakram secchi, yang dapat mencapai 40 m pada air yang amat keruh dan
berkisar antara beberapa cm pada air yang amat jernih.
c. Arus
Air cukup padat maka arus amat penting sebagai faktor pembatasan,
terutama pada aliran air. Disamping itu arus sering kali menentukan distribusi
gas yang yang vital, garam dan oeganisme kecil.
d. Konsentrasi gas pernapasan dan Konsentrasi garam biogenik
Konsentrasi oksigen dan karbondioksida lingkungan air tawar sangat
terbatas jika dibandingakan dengan lingkungan laut. Jumlah nitrat dan pospat
memilki jumalh yang terbatas pada ekosistem air tawar. Pada air danau dan

aliran air, jumlah garam dan kasium sangat sedikit. Perbedaan yang sangat
signifikan antara air laut dan air tawar ini menjadikan biota air laut lebih
beragam dibandingkan denganair tawar.
4. Sumber Daya Perairan Tawar
Perairan tawar memiliki sumber daya berupa organisme air tawar yang
begitu melimpah. Beberapa jenis organisme air tawar tersebut diantarnya:
a. Tumbuhan air
Tumbuhan air tawar merupakan organisme yang memiliki
akar,batang dan daun untuk tumbuhan tingkat tinggi, serta melakukan
proses photosintesis, yang mana seluruh atau sebagian siklus hidupnya
berada di air tawar. Peranan tumbuhan air dalam ekosistem air tawar
berfungsi sebagai habitat ikan, menyerap racun ikan, meningkatkan
kandungan oksigen di dalam air, mencegah pertumbuhan lumut, elemen
estetika pada kolam.
b. Plankton
Plankton merupakan biota yang hidup di mintakat pelagic dan
mengapung, menghanyutkan atau berenang sangat lincah. Ukuran
Plankton sangat beranekaragam dari yang terkecil yang disebut
Ultraplankton dengan ukuran <0,005 mikro, Nanoplankton yang
berukuran 60-70 mikro, dan Netplankton yang dapat berukuran beberapa
millimeter dan dapat dikumpulkan dengan jaring plankton. Makro
plankton berukuran besar baik berupa tumbuhan ataupun hewan. Plankton
memiliki peranan ekologis sangat penting dalam menunjang kehidupan di
perairan. Tapi jika pertumbuhannya tidak terkendali akan merugikan.
Plankton digolongkan menjadi beberapa kategori :
1) Phytoplankton, Plankton tumbuhan, yang hidupnya mengapung,
berukuran sangat kecil 2-200 mikro mili (1:0,001 ml). Hewan
uniseluler yang berbentuk rantai, dapat tumbuh dengan sangat cepat
sehingga dapat menyebabkan perubahan warna Air. Phytoplankton
bersifat Autotrof, selain itu peranan phytoplankton energy yang

terkandung di dalam tubuhnya dijadikan aliran energy melalui rantai


makanan. Contoh : Clorela sp, Spirulina sp, Diatom
2) Zooplankton, Plankton hewan yang hidupnya mengapung di perairan,
kemampuan renangnya sangat terbatas sehingga sangat tergantung
arus. Memiliki ukuran berkisar 0,2-2mm dan bersifat heterotrof.
Contoh: copepod, Ampipoda.
3) Bakterio Plankton,

Bakteri yang hidupnya sebagai plankton,

ukurannya <0,2 micro mili. Peranan bakteri plankton sangat penting


dalam siklus unsur hara juga sebagai Dikompuser (pengurai). Contoh :
Psidomonas sp (H2S), Nitrobacter sp (N), Aeromonas sp(HNO2).
4) Virioplankton, Virus yang hidup sebagai plankton. Virioplankton tidak
mampu hidup tanpa ada inang dan biasanya inang yang digunakan
adalah Bakterio Plankton dan Phytoplankton. Contoh white spot,
Imononicrosis Hepato Pancreas, semicularis hepatovirus.
c. Bentos
Bentos adalah organisme invertebrata yang hidup di dasar wilayah
perairan atau endapan. Binatang ini dapat dibagi berdasarkan cara
makanannya, yaitu pemakan penyaring (seperti kerang) dan pemakan
deposit (seperti siput). Bentos relatif

mudah diidentifikasi dan peka

terhadap perubahan lingkungan perairan. Bentos dapat diklasifikasikan


berdasarkan:
1) Berdasarkan ukurannya:
a) Mikrobenthos Hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm.
Contohnya bakteri, diatom, ciliata, amoeba , dan flagellate
b) Meibenthos Merupakan benthos yang mempunyai ukuran antara 0,1
mm sampai 1,0 mm. Contohnya : nematode,

cepepoda

dan

foraminifera
c) Makrobenthos Merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih dari
1 mm (0,04 inch). Contohnya cacing, annelid, molusca, sponge dan
crustacea.
2) Berdasarkan tempat hidupnya:

10

a) Epifauna. Epifauna adalah hewan yang hidupnya di atas permukaan


dasar lautan. Contohnya, kepiting, siput laut, dan bintang laut.
b) Infauna. Infauna adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali
lubang pada dasar lautan. Contohnya cacing, tiram, macoma dan
remis.
3) Berdasarkan jenisnya:
a) Zoobenthos, merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus
hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun
menggali

lubang.

Peran

pentingnya

adalah

dalam

proses

dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki


perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai
makanan.
b) Phytobenthos, merupakan tanaman mirik bentos. Sumber makanan
utama untuk benthos adalah alga dan organik limpasan dari tanah.
4) Berdasarkan cara memperoleh makanan:
a) Filter feeder (suspension feeder) adalah hewan yang makan dengan
menyaring padatan tersuspensi dan partikel makanan dari air.
b) Deposit feeders adalah hewan yang mengkonsumsi sisa-sisa
makanan pada substratum di bagian bawah air.
Peranan bentos sangat penting pada siklus nutrient di dasar
perairan. Bentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung
dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen
tingkat tinggi. Keberadaan bentos sangat dipengaruhi oleh faktor biotik
maupun abiotik. Faktor biotik ynag dimaksud adalah produsen, yang
merupakan sumber makanan bagi hewan bentos. Dan faktor abiotik adalah
suhu, arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD), dan
kimia (COD) serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air dan substrat
dasar.
Bentos merupakan hewan makroinvertebrata air, yaitu hewan yang
peka terhadap perubahan lingkungan. Hewan ini memegang peranan
penting. dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi
material organik yang memasuki perairan. Odum (1994), menyatakan

11

makroinvertebrata air (makrozoobenthos) memegang peranan penting


dalam ekosistem perairan dan menduduki beberapa tingkatan trofik pada
rantai makanan. Kedudukan makroinvertebrata air di dalam tingkatan
trofik digolongkan ke dalam kelompok:
1. Grazers dan Serapers adalah herbivor pemakan tumbuhan air dan
periphyton. Contoh Ecdyonurus sp. (Ephemeroptera), Gastropoda,
Elmis sp dan Latelmis sp, (Coleoptera).
2. Shredders adalah detritivor pemakan partikel organik kasar. Contoh
Tipula sp. (Diptera), Neumora sp. (Plecoptera).
3. Collector adalah detritivor pemakan organik halus. Berdasarkan cara
pengambilan makanannya collector dapat dibagi dua yaitu: filter
feeder dan deposit feeder. Golongan filter feeder adalah collector yang
mengambil makanan dengan cara menyaring materi yang terlarut di
dalam air. Karakteristik collector dari golongan ini adalah mempunyai
fila di daerah mulut atau kaki sebagai alat pengumpul makanan.
Takson yang termasuk golongan filter feeder adalah Simulidae
(Diptera), Rheotanytarsus sp., Hydropsyche sp. Golongan deposit
feeder adalah collector yang mengambil makanan yang ada di
permukaan dasar perairan. Takson yang termasuk golongan ini adalah
Chiromonidae, Orthoeladine, Diamesiae.
Predator adalah carnivor pemakan hewan lain. Takson yang
termasuk golongan ini adalah Tanypodidae (Diptera), Perla sp (Plecoptera)
dan Hirudinae.
Sebagai organisme dasar perairan, bentos memiliki habitat yang
relatif tetap. Dengan sifat yang demikian, perubahan-perubahan kualitas
air dan substrat tempat hidupnya sangat mempengaruhi komposisi maupun
kelimpahannya.

Komposisi

maupun

kelimpahan

makroinvertebrata

tergantung kepada kepekaan/toleransinya terhadap perubahan lingkungan.


Setiap komunitas memberikan respon terhadap perubahan kualitas habitat
dengan cara penyesuaian diri pada struktur komunitas. Pada kondisi
lingkungan

yang

relatif

stabil,

komposisi

dan

kelimpahan

makroinvertebrata air relatif tetap (APHA, 1992). Gaufin dalam Wilhm

12

(1975)

mengelompokkan

spesies

makrozobenthos

berdasarkan

kepekaannya terhadap pencemaran karena bahan organik ke dalam


kelompok:
1. Intoleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam
kisaran kondisi lingkungan yang sempit dan jarang dijumpai di
perairan yang kaya organik. Organisme ini tidak dapat beradaptasi bila
kondisi perairan mengalami penurunan kualitas.
2. Fakultatif, yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran
kondisi lingkungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan
organisme intoleran. Walaupun organisme ini dapat bertahan hidup
diperairan yang banyak bahan organik namun tidak dapat mentolerir
tekanan lingkungan.
3. Toleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam
kisaran kondisi lingkungan yang luas, yaitu organisme yang sering
dijumpai diperairan yang berkualitas jelek. Pada umumnya organisme
tersebut tidak peka terhadap

berbagai tekanan lingkungan dan

kelimpahannya dapat bertambah diperairan yang tercemar oleh bahan


organik.
d. Periphyton
Perifiton (Periphyton) merupakan kumpulan jasad renik hewan
maupun tumbuh-tumbuhan (kumpulan ganggang cyanobacteria dan
mikroinvertebrata) yang hidup menetap di sekitar epifiton dalam perairan
tawar. Jasad renik tersebut melekat pada permukaan yang terendam di
dalam air. Perifiton berfungsi sebagai sumber makanan penting bagi
konsumen kecil, seperti invertebrata dan beberapa ikan. Perifiton juga
dapat menstabilkan polusi yang terjadi di air serta menjadi indikator
penting dalam memonitor kualitas air (indikator perubahan kondisi) karena
bisa dengan cepat merespons perubahan lingkungan yang terjadi. Perifiton
juga dapat menyerap bahan pencemar yang ada di perairan, sehingga
dapat membatasi penyebarannya di lingkungan khususnya perairan.
Perifiton dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

13

1. Epilithic, perifiton yang menempel pada batu.


2. Epidendritic, perifiton yang menempel pada kayu.
3. Epiphytic, perifiton yang menempel atau hidup pada permukaan daun
maupun batang tumbuhan.
4. Epizoic, perifiton yang menempel pada permukaan tubuh hewan.
5. Epipelic, perifiton yang menempel pada permukaan sedimen.
6. Epipsamic, perifiton yang menempel pada permukaan pasir. Perifiton
dalam ekosistem perairan berfungsi sebagai sumber makanan penting
bagi organisme dengan tingkat trofik yang lebih tinggi, seperti:
avertebrata, larva, dan beberapa ikan.
e. Ikan
Ikan air tawar menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air
tawar, seperti sungai dan danau dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam
banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut,
dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan
di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga
keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan
diketahui berada di air tawar.
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam
beberapa aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air untuk
menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada
bagian sisik ikan juga memainkan peran penting; ikan air tawar yang
kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke
dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik
lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan
baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang
melewatinya.
5. Biota Air Tawar ( Flora Dan Fauna)
a. Flora

14

Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar,


tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah
(jamur, ganggang biru, ganggang hijau). Berdasarkan kedalaman air tanaman,
ekosistem air tawar dibedakan menjadi 3 macam:
1) Zona vegetasi tersembul, merupakan zona dimana tanaman berakar yang
bagian alat fotosintesisnya muncul ke permukaan air. Contoh
Sparganium spp.
2) Zona tanaman berakar dengan daun mengapung, merupakan zona yang
mirip secara ekologis dengan zona vegetasi tersembul. Tetapi zona
fotosintesanya horizontal. Contoh teratai.
3) Zona vegetasi terendam, merupakan zona tanaman berakar dengan
keseluruhan atau sebagian tanamanya terendam. Contoh Marga
Potamogeton.
b. Fauna
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air
tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi,
reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air
bila mencari makanan arus saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan
lingkungan yang berkadar garam rendah. Pada ikan dimana kadar garam
protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai
berikut: - Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terusmenerus melalui proses osmosis. - Garam dari dalam air diabsorbsi melalui
insang secara aktif - Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga
diekskresikan melalui insang dan saluran pencernaan
Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, dibagi menjadi 3
kelompok:
1) Organisme autotrof: organisme yang dapat mensintesis makanannya
sendiri. Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof, peranannya
sebagai produsen dalam ekosistem air tawar.
2) Organisme fagotrof adalah pemakan organisme lain.
3) Saprotrof adalah pemakan sampah atau sisa organisme lain.

15

Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar


dibedakan atas 5 macam: Plankton, terdiri atas fitoplankton (plankton
tumbahan) dan zooplankton (plankton hewan), merupakan organisme yang
gerakannya pasif selalu dipengaruhi oleh arus air. Nekton: organisme yang
bergerak aktif berenang. Contoh: ikan, serangga air. Neuston, organisme yang
beristirahat dan mengapung di permukaan air. Bentos, organisme yang hidup
di dasar perairan. Perifiton, organisme yang melekat pada suatu substrat
(batang, akar, batubatuan) di perairan.
Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3
macam: Produsen: terdiri dari Bolongan ganggang, ganggang hijau dan
ganggang biru, golongan spermatophyta, misal: eceng gondok, teratai,
kangkung, genger, kiambang. Konsumen: meliputi hewan-hewan, serangga,
udang, siput, cacing, dan hewan-hewan lainnya. Dekomposer/pengurai:
sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.
6. Komunitas Lentik Dan Lotik
a. Lentik
Ekosistem lentik merupakan ekosistem perairan yang tidak memiliki
arus atau air tenang. Ini disebabkan tidak terdapatnya arus air yang besar
sehingga tidak mempengaruhi kehiudpan oragnisme yang ada di dalam air.
Pembagian wilayah secara vertikal memiliki sifat yang berbeda pada setiap
lapisannya. Berdasarkan penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air,
ekosistem lentik dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Littora, merupakan daerah peraiaran yang dangkal dengan penetrasi
cahaya sampai ke dasar, biasanya di kolam dan danau alami dan
ditumbuhi oleh tanaman.
2) Limnetik, merupakan daerah terbuka sampai kedalaman penetrasi cahaya
yang efektif, daerah dimaana fotosintesis seimbang dengan respirasi.
3) Profundal, daerah yang tidak dapat dicapai oleh cahaya.
Sedangkan berdasarkan temperatur perairan, dibedakan menjadi 3
yaitu metalimnion, epilimnion, dan hipolimnion. Organisme yang ada di
peraiaran lentik memiliki cara hidup yang menggenang seperti bentos,
plankton, perifiton, nekton, dan neuston. Rantai makanan peraiaran lentik

16

meliputi produser (autotrof), makro konsumen (heterotrof), dan mikro


konsumer (dekomposer). Contoh ekosistem lentik adalah rawa air tawar,
danau, kolam, rawa gambut, waduk, dan lain-lain.
1) Danau
Danau dicirikan dengan arus yang lambat atau tidak ada arus sama
sekali. Oleh karena itu waktu tinggal air dapat berlangsung lama. Arus air di
danau dapat bergerak ke berbagai arah. Berdasarkan proses pembentuknya
dibagi menjadi dua yaitu danau vulkanik, danau yang terbentuk karena
peristiwa letusan gunung berapi dan danau tektonik, danau yang terbentuk
karena peristiwa tektonik misalnya akibat gempa bumi.

2) Waduk
Waduk adalah salah satu sumber air tawar yang menunjang
kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia. Air
waduk digunakan untuk berbagai pemanfaatan antara lain sumber baku air
minum, irigasi, pembangkit listrik, perikanan dsb. Jadi betapa pentingnya air
tawar yang berasal dari waduk atau danau bagi kehidupan.
3) Rawa
Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air,
yang penggenangannya dapat bersifat musiman atau pun permanen dan
ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Genangan air dapat berasal dari hujan
atau luapan air sungai pada saat pasang. (Adawiyah, 2010). Pada musim
hujan lahan tergenang sampai satu meter, tetapi pada musim kemarau
menjadi kering, bahkan sebagian muka air tanah turun mencapai jeluk
(depth) > 50 cm dari permukaan tanah. (Noor, 2004). Ekosistem rawa dibagi
menjadi tiga yaitu : tawar, asin, dan payau. Rawa air tawar merupakan
ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air tawar yang kaya
mineral dengan pH sekitar 6. Kondisi air tidak selalu tetap, adakalanya naik
atau adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering.
b. Lotik

17

Ekosistem lotik merupakan suatu ekosistem peraiaran yang arus air


memiliki peranan yang sangat penting, hal ini dikarenakan perairan ini
memiliki arus air yang cukup besar atau deras. Peraiaran lotik memiliki sedikit
sedimen dan makan, arus dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air, kemudian suhu air memiliki variasi yang berbeda sesuai dengan
ketinggian dan garis lintang.
Derasnya air pada perairan lotik mengakibatkan tidak mendukungnya
keberadaan komunitas plankton, namun terdapat proses fotosintesis dari
ganggang sehingga mendukung adanya rantai makanan. Organisme peraiaran
lotik mampu melakukan adaptasi evolusioner sehingga tidak terbawa arus air,
contohnya beberapa jenis serangga yang memiliki bentuk dorsoventral dan
dapat melekat pada batu.
Perairan mengalir (lotik) dicirikan adanya arus yang terus-menerus
dengan kecepatan bervariasi sehingga perpindahan massa air berlangsung
terus-menerus. Contohnya antara lain : sungai, kali, kanal, parit, dan lain-lain.
7. Siklus Hidrologis
Siklus hidrologis merupakan sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan
kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus-menerus. Siklus ini
memegang peranan penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Melalui
siklus ini ketersediaan air di bumi menjadi terjaga, mengingat teraturnya suhu
lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem tercipta karena siklus
hidrologi. Ada beberapa tahapan yang terjadi pada siklus hidrologi, tahapan
tersebut adalah:
1) Evaporasi
Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada
dipermukaan bumi. Air yang tertampung di badan air seperti danau, laut,
sawah, bendungan, dan waduk berubah menjadi uap air karena adanya
panas matahari. Evaporasi mengubah air menjadi gas sehingga
memungkinkan gas untuk naik ke atmosfer bumi. Semakin tinggi panas
matahari, jumlah air yang menjadi uap akan dan naik ke atmosfer akan
semakin bnyak.

18

2) Transpirasi
Penguapan air yang ada di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan
air atau tanah. Penguapan air juga terjadi berlangsung di jaringan makhluk
hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Seperti yang terjadi pada evaporasi,
transpirasi juga mengubah air yang terwujud cair dalam jaringan dalam
makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju
atmosfer. Aka tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses
transpirasi lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah evaporasi.
3) Sublimasi
Merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi
uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit, sublimasi
tetap berkontribusi terjadap uap air yang terangkut ke atmosfer bumi.
Akan tetapi proses sublimasi ini berlangsung sangat lambat.
4) Kondensasi
Merupakan proses perubahan uap air yang yang telah mencapai titik
ketinggian tertentu menjadi pertikel-pertikel es berukuran sangat kecil.
Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah
di titik ketinggian tertentu. Partikel-pertikel es tersebut akan bersatu
sehingga membentuk awan. Semakin banyak pertikel yang bergabung
maka awan akan semakin tebal dan hitam.
5) Adveksi
Adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain horizontal
akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Adveksi memungkinkan
awan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosefr
daratan.
6) Presipitasi
Merupakan proses mencairnya awan akibar suhu udara tinggi. Apabila
suhu di udara terlalu rendah hingga kisaran <0 derajat celcius, presipitasi
memungkinkan terjadinya salju. Awan yang mengandung banyak air akan
turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis seperti yang dapat
ditemui di daerah beriklim sub-tropis.
7) Run off (limpasan)

19

Merupakan proses pergerakan air dari tempat tinggi ke tempat rendah di


permukaan bumi. Pergerakan tersebut terjadi melalui saluran seperti got,
sungai, danau, muara dll. Dalam proses ini, air yang telah melaui siklus
hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.
8) Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk dapat mengalir kembali ke
permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil diantaranya akan
beregrak ke pori-pori tanah. Air yang telah mengalami siklus hidrologi
(runn off dan infiltrasi) akan kembali berkumpul dilautan.
Berdasarkan panjang pendeknya proses yang dialami, siklus hidrologi
dibedakan menjadi 3 macam. Yaitu:
a. Siklus hidrologi pendek
Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak
melalui proses adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus
ini akan diturunkan melalui hujan di daerah sekitar laut.
Berikut penjelasan singkat dari siklus hidrologi pendek ini:
1) Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi
uap air akibat adanya panas matahari.
2) Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk
awan.
3) Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan
laut.
b. Siklus hidrologi sedang
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum
terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di
daratan

karena

proses

adveksi

membawa

awan

yang

terbentuk ke atas daratan. Berikut penjelasan singkat dari


siklus hidrologi sedang ini:
1) Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi
uap air akibat adanya panas matahari.

20

2) Uap air

mengalami

adveksi

karena

angin

sehingga

bergerak menuju daratan.


3) Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan
berubah menjadi hujan.
4) Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off
menuju sungai dan kembali ke laut
c. Siklus hidrologi panjang
Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang
umumnya terjadi di daerah beriklim subtropis atau daerah
pegunungan.

Dalam

siklus

hidrologi

ini,

awan

tidak

langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu


turun sebagai salju dan membentuk

gletser.

Berikut

penjelasan singkat dari siklus hidrologi panjang ini:


1) Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi
uap air akibat adanya panas matahari.
2) Uap air yang terbentuk kemudian mengalami sublimasi
3) Awan yang mengandung kristal es kemudian terbentuk.
4) Awan mengalami proses adveksi dan bergerak ke daratan
5) Awan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju.
6) Salju terakumulasi menjadi gletser.
7) Gletser

mencair

karena

pengaruh

suhu

udara

dan

membentuk aliran sungai.


8) Air yang berasal dari gletser mengalir di sungai untuk
menuju laut kembali.
8. Distribusi Air Dalam Hidrosfer
Tabel I
Tabel Distribusi air dalam hidrosfer (menurut U.S Geological Survey ).
Jenis

Banyaknya air

Lokasi

Air tanah

Danau-danau

permukaan

tawar

galon
air 33 x 1015

21

Persentase air
seluruhnya
0,009

Danau-danau

asin 27, 5 x 1015

0,008

dan laut terkurung


Rata-rata dalam alur- 0,3 x-1015

0,0001

Air di bawah

alur sungai
Air Vados

17,6 x 10 15

0,005

tanah

(termasuk
kelembaban tanah )
Air
tanah
pada 1100x 10 15.

31,00

kedalam mil
Air
tanah
yang 1100 x 1015

31,00

letaknya dalam sekali


Lokasi-lokasi air
lainnya

>1/2 mil
Selubung

es

dan 7700 x 10 15

2,15

glester
Atmosfer

34,1 x 1015

0,001

Samudra dunia

348.700 x 10 15

97,2

Distribusi air dalam hidrosfer (menurut U.S Geological Survey ).


9. Manfaat Ekosistem Air Tawar
Baik ekosistem lentik maupun ekosistem lotik mempunyai peran penting
bagi mahluk hidup karena sebai sumber penghasil pangan dalam bentuk produksi
ikan. Tidak sedikit produksi ikan sebagai sumber penghasil bahan pangan yang
bergizi tingggi, juga sebagai kegiatan yang memberikan lapangan pekerjaan dan
penghasilan devisa. Namun produksi ikan di indonesia baru dapat menghasilkan
10 kg/kepala dalam satu tahun, sedangkan kebutuhan manusia 30kg/kepala dalam
satu tahun. Jika di bandingkan dengan luas perairan di indonesai yang sekitar 13,8
juta Ha, dengan demikian berarti penangkapan dan pemeliharaan ikan di tanah air
tidak dapat memadai dengan luas perairan yang terdapat di indonesia.
Berdasarkan pengkajian mutu air PP nomor 82 tahun 2011 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, ada beberapa manfaat
ekosistem air sebagai berikut:
a

Air minum

Air kebutuhan rumah tangga

Air rekreasi

Air perikanan tangkap maupun perikanan budidaya


22

Air peternakan

Air pertanian dan pertanaman

Air baku indusitri dan pertambangan

10. Permasalahan, Dampak, dan Alternatif Solusi Pada Ekosistem Air Tawar
a. Permasalahan Air
1. Limbah/sampah rumah tangga
Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah yang masuk ke perairan.
Limbah ini berasal dari senyawa-senyawa yang digunakan untuk
kebutuhan konsumsi, mandi, cuci dan kakus. Limbah rumah tangga ini
juga berasal dari rumah sakit, rumah makan, hotel, dan lainnya.
2. Pesatnya populasi dan pertumbuhan penduduk
Meningkatnya jumlah pendduk membuat limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas rumah tangga semakin meningkat. Di beberapa daerah di
Indonesia masih memiliki kebiasaan yang buruk dalam membuang
sampah ke aliran sungai. Hal ini tentu akan meningkatkan jumlah
mikcroba yang menjadi penyebab penyakit, berdasarkan hasil penelitian
Cogeskel, menemukan bahwa 5%-10% entamoeba (penyebab diaere) dan
25% cacing kremi, cacing pita, dan cacing tambang berasal dari kotoran
penduduk.
3. Kepadatan penduduk yang tinggal di bantaran sungai
Semakin bertambahnya penduduk secara tidak langsung membuat
kebutuhan akan lahan pemukiman semakin meningkat khususnya di
daerah perkotaan. Hal ini mengakibatkan banyak penduduk yang tinggal
di daerah bantaran sungai, pemukiman ini biasanya sangat padat, kumuh
dan tidak tertata dengan baik. Kondisi daerah bantaran sungai ini
menjadikan sungai ikut tercemar dan menjadikan kualitas air bantaran
sungai menjadi kotor dan tercemar limbah rumah tangga, penggunaan air
bantaran sungai tentu saja menjadi permasalahan serius yang harus
segera ditangani. Selain menciptakan daerah kumuh, kondisi ini juga
akan mengakibatkan masalah kesehatan bagi penduduk yang tinggal di
daerah bantaran sungai.

23

4. Kerusakan atau penggundulan hutan


Kita tahu bahwa pohon dan hutannya memiliki peranan yang sangat
penting dalm siklus air. Diantaranya adalah sebagai wilayah resapan air,
maka jika semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi maka itu
berarti kandungan air di udara akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk
hujan juga akan sedikit. Selain itu, hilangnya daya serap air akan
berimbas pada musim kemarau, dimana dalam tanah tidak ada lagi
cadangan air yang seharusnya bisa digunakan pada saat musim kemarau
sehingga

akan

berdampak

pada

terjadinya

kekeringan

yang

berkepanjangan.
5. Pencemaran limbah industri
Meningkatnya industri dibarengi dengan meningkatnya jumlah limbah
yang dihasilkan, terutama limbah cair yang dibuang melalui aliran air.
6. Limbah pertanian
Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang sebagian penduduknya
mengandalkan sektor pertaninan. Aktivitas penggunaan pupuk dan
pestisida dapat mencemarai badan air sekitarnya. Senyawa-senyawa
organik yang berasal dari pupuk atau pestisida langsung ataupun tidak
langsung dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem dan juga
kesehatan manusia itu sendiri.
7. Buruknya pengelolaan air
Menajemen pengelolaan air yang kurang baik di Indonesia menyebabkan
kegagalan program pembangunan Indonesia di sektor air. Menurut
Depkes, selama 30 terakhir anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan
sanitasi hanya sekitar 820 juta dolar AS.
b. Dampak Pencemaran Air
1. Banjir, menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air.
Pada musim penghujan dimana sungai tak menampung pertambahan
debit air yang masuk akibat adanya sumbatan sampah. Selain karena
sampah, kurangnya daerah serapan seperti hutan menjadi selah satu
penyebab timbulnya banjir.

24

2. Penyakit menular, air yang tercemar tentu akan menyebabkan berbagai


macam penyakit seperti diare, DBD, malaria, typus, dan penyakit
laninya. Hal ini dikarenakan air yang tercemar tersebut merupakan air
yang digunakan untuk konsumsi dan memenuhi kebutuhan lainnya
(mandi, cuci, kakus).
3. Kerusakan ekosistem, tercemarnya air akan mengakibatkan kerusakan
bagi penghuni ekosistem air tawar seperti ikan, tumbuhan air, dan hewan
invertebrata lainnya. Masuknya limbah industri, rumah tangga, bahkan
pertanian dapat menyebabkan terganggunya ekosistem yang ada di air.
c. Alternatif Solusi
1. Kesadaran diri sendiri, awal dari perubahan tentu saja dimulai dari diri
sendiri, dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan air dengan
tidka membuang sampah di aliran sungai dan lainnya.
2. Aturan yang tegas, diperlukannya sebuah aturan yang dapat mengatur
masyarakat serta industri tentang pembuangan limbahnya ke air. Selain
itu dibutuhkannya pengawasan yang ketat agar peraturan tersebut dapat
berjalan dengan baik.
3. Melakukan upaya konservasi air dengan cara menampung atau
menyimpan air pada saat berlebih untuk digunakan pada saat musim
kemarau di waduk situ dan lain sebagainya.
4. Menjaga kelestarian hutan, fungsi hutan yang sangat penting dalam
menyimpan air adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
menjaga ketersediaan air di dalam tanah.
5. Kurangi penggunaan pestisida dalam bidang pertanian.
6. Bioremidiasi, merupakan upaya untuk mengatasi limbah cair dengan
menggunakan mikroorganisme. Minyak merupakan limbah yang tidak
dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan menggunakan
bakteri yang mampu merombak minyak menjadi solusi untuk
menghilangkan tumpahan minyak yang ada di badan air.
11. Peraturan Pemerintah Terkait Sumber Daya Air Tawar

25

Pemerintah dalam hal ini Presiden serta Menteri terkait yang menangani
bidang lingkungan hidup memiliki tanggung jawab untuk membuat sebuah
peraturan atau regulasi yang mengatur tentang air, berikut pemerintah yang
dibuat oleh pemerintah Republik Indonesia:
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2003
Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada
Sumber Air.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003
Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003
Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan
Pertambangan Batu Bara.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Lingkungan Hidup Nomor 142 Tahun
2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat Dan Tata Cara Perizinan Serta
Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah Ke Air Atau Sumber Air.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Dewan Sumber Daya Air.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Air
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2011 Tentang
Kebijakan Nasional Sumber Daya Air Tanah.
10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2012
Tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah.
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2012 Tentang
Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, Dan
Hidorogeologi Pada Tingkat Nasional
12. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Sumber Daya Air.

26

Kriteria mutu air dan penetapan kelas air yang diatur di PP No. 82 tahun
2001 adalah sebagai berikut:
a

Kelas satu, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan peruntukkan lainnya dengan syarat kualitas yang sama.

Kelas dua, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk saran/prasarana


rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, pertanaman, dan
peruntukkan lainnya dengan syarat kualitas yang sama.

Kelas tiga, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk pembudidayaan


ikan air tawar, pertanaman, dan peruntukkan lainnya dengan syarat kualitas
yang sama.

Kelas empat, air yang peruntukkanyadapat digunakan untuk mengairi


pertanaman dan peruntukkan lainnya dengan syarat kualitas yang sama.

27

Tabel II.
Tabel Kriteria kualitas air berdasarkan PP No. 82 tahun 2001

28

29

BAB III
KESIMPULAN
Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dan kebutuhan utama bagi proses
kehidupan di bumi. Air memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan perkehidupan manusia, serta untuk
memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal
dasar dan faktor utama pembangunan, selain air memberikan
dampak yang baik untuk manusia air pun memberikan mafaat
terhadap mahluk hidup lainnya, seperti flora dan fauna yang
terdapat di dalam habitat air tersebut atau yang di luar habitat
air.
Meskipun air banyak memberikan dampak yang baik untuk
kehidupan, air pun dapat memberikan dampak kerusakan
terhadap lingkungan sekitar apa bila tidak digunakan dengan
benar dan semestinya.

30

BAB IV
DAFTAR PUTAKA
Kaligis J.R.E dkk. Buku materi pokok pendidikan lingkungan hidup,pusat penerbit
universitas terbuka. Cetakan ke 3. 2003.
Laporan Pengkajian Kriteria Mutu Air Lampiran PP No. 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan

Kualitas Air

Dan

Pengendalian

Pencemaran Air.

2011.

http://www.menlh.go.id/kementerian-lingkungan-hidup-mengeluarkan-peraturanbaru-mengenai-baku-mutu-air-limbah/ diakses pada tanggal 4-10-2016 pukul


16.20 WIB.
http://www.radarplanologi.com/2015/11/masalah-perkotaan-di-kawasan-bantaran-sungaiWinongo-yogyakarta.html diakses pada tanggal 1 November 2016 pukul 20.24
WIB.
Sari Indra Kusuma dkk. analisa ketersediaan dan kebutuhan air pada das sampean.
Skinner Brian J, Sumber Daya Bumi, Gajah Mada Universitas Press yayasan Obor
Indonesia, 1984.
Sutandi Maria Christine, Penelitian Air Tanah, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Universitas Kristen Maranatha Bandung, 2012.

31

Anda mungkin juga menyukai