OLEH :
FAHMIE FIRMANSYAH
ISKANDAR MARYAGO
UMU ATIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia memiliki jutaan hektar lahan air yang terdegradasi, sehinga
perlu dilakukan upaya perbaikan. Salah satu cara untuk memperbaiki air yang
terdegradasi adalah melalui kampanye penanaman pohon. Selain itu, diperlukan
pula upaya untuk memperbaiki kebijakan yang. Berkaitan dengan tata guna air
yang mempunyai manfaat besar untuk kehidupan.
Air adalah semua yang terdapat di atas atau di permukaan tanah. Air
merupakan salah satu faktor penentu kehidupan karena air amat penting dan
merupakan bagian terbesar dari protoplasma, dapat dikatakan bahwa semua
kehidupan adalah akuatik. Akuatik yang berarti membicarakan habitat akuatik
yang dimaksudkan bahwa keadaan air merupakan faktor luar (ekternal) yang
utama sekaligus merupakan medium internal.
Habita air dapat di bedakan menjadi dua yaitu habita lentik dan lotik,
habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi, jika
dibandingkan dengan air laut, tetpai bagi manusia kepentingannya jauh lebih
berarti dibandingkan luasnya air tawar.
Air merupakan salah satu senyawa kimia paling berlimpah
di bumi, akan tetapi ketersedian air yang layak penggunaannya
bagi manusia masih sangat terbatas. Menurut Effendi (2003) dari
sekitar 1.386 juta km air yang ada di bumi, sekitar 1.377 km
(97,39%) berada di samudera atau lautan, dan hanya sekitar 35
juta km (25,53%) berupa air tawar di daratan dan sisanya dalam
bentuk gas/uap. 69% berupa gumpalan es di kutub, 30% berada
di tanah, dan hanya 1% berada di sungai, danau, dan waduk.
Selain itu kualitas air semakin lama semakin menurun, hal ini
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Effendi (2003)
hanya sekitar 0,003% air yang layak digunakan bagi manusia.
Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan
lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
danantara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber Daya Air Tawar
1. Definis air
Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dan kebutuhan utama bagi proses
kehidupan di bumi. Air memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan perkehidupan manusia, serta untuk
memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal
dasar dan faktor utama pembangunan (Kementerian Lingkungan
Hidup, 2010).
Air merupakan salah satu senyawa kimia paling berlimpah
di bumi, akan tetapi ketersedian air yang layak penggunaannya
bagi manusia masih sangat terbatas. Menurut Effendi (2003) dari
sekitar 1.386 juta km air yang ada di bumi, sekitar 1.377 km
(97,39%) berada di samudera atau lautan, dan hanya sekitar 35
juta km (25,53%) berupa air tawar di daratan dan sisanya dalam
bentuk gas/uap. 69% berupa gumpalan es di kutub, 30% berada
di tanah, dan hanya 1% berada di sungai, danau, dan waduk.
Selain itu kualitas air semakin lama semakin menurun, hal ini
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Effendi (2003)
hanya sekitar 0,003% air yang layak digunakan bagi manusia.
Perairan air tawar memiliki peranan yang sangat penting karena
merupakan sumber air bagi rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air
tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah (Odum,
1996). Bahkan di Indonesia hak masyarakat menggunakan air
dijamin melalui UUD tahun 1945, dan UUD No. 7 tahun 2004
tentang sumber daya air. Meskipun memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan manusia, air tawar memiliki daerah yang relatif sangat
kecil dibandingkan dengan habitat air laut dan daratan
Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan
lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
danantara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam
ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk
hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup
bagi makhluk hidup.
2. Baku Mutu Air
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna
dan bau yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus
kimia H2O. Karena air merupakan larutan yang bersifat universal,
maka zat-zat yang paling alamiah maupun buatan manusia
hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya. Dengan demikian
air dilamnya mengandung zat-zat terlarut. Air juga mengandung
berbagai zat lain, termasuk gas. Gas-gas ini sering disebur
pencemar yang terdapat di dalam air.
Pencemaran di dalam air diklasifikasikan yang terdiri atas 1)
ionik dan terlarut. 2) Non ionik dan Non terlarut. 3) Gas-gas.
Pencemaran terlarut diklasifikasikan atas dua golongan baik itu
Negatif atau Positif, pencemaran-pencemaran non-ionik dan nonterlarut sering dikatagorikan menurut ukurannya dan di anggap
sebagai terapung jika mereka dapat mengendap atau sebagai
koloid jika tak dapat mengendap. Warna dan bahan-bahan dapat
di klasifikasikan baik sebagai ionik dan terlaurut maupun sebagai
non-ionik atau non-terlarut, tergantung pada sifat molekulnya,
sebagi contoh hurnates ionik dan terlarut sedangkan sedangkan
bahan semak adalah non-ionik dan non-terlarut
Dalam penilaian mutu air, pencemaran di dalam air bisa
diklasifikasikan kedalam fisik kimiawi dan biologis, dengan
demikian bakteri yang kolidal, non-ionik dan pencemaranpenemaran tak terlarut, akan dianggap biologis dari segi mutu
air, bila iar harus dipakai sebagai persedian air minum maka
pencemaran-pencemaran
fisik,
kimiawi
dan
biologis
yang
yang berada di rawa2. Air yang berada di daerah laut, yang kita kenal dengan air
laut.
a. Air Tanah adalah air yang berada dalam tanah. Air Tanah ini dapat kita
bagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Air Tanah Freatis adalah air yang terletak tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
2. Air Tanah Artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah,
umumnya berada diantara dua lapisan yang kedap air.
b. Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan dikenal dengan
nama Meteoric Water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan
salju.
2. Air tanah yang berasal dari dalam perut bumi, seperti Air Tanah Turbir
(yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen).
3. Air Tanah Juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas2 yang
ada dilepaskankan melalui mata air panas.
5. Faktor-Faktor Pembatas Ekosistem Air Tawar
a. Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. suhu menunjukkan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu dalam air mempunyai beberapa sifat
unik yang berhubungan dengan panas, perbedaan suhu dalam dalam air lebih
kecil dan perubahan suhu yang terjadi lebih lambat dari pada udar. Variasi
suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini menjadi faktor pembatas utama
karena organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi yang sempit.
a. Perubahan suhu memnyebabkan pola sirkulasi yang amat mempengaruhi
kehidupan akuatik. Suhu air paling efisien diukur menggunakan sensor
elektronik seperti termistor. Panas jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar
panas dibutuhkan untuk merubah suhu air. 1 gram kalori (gkal) panas
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 ml (=1 gram) air 1 o C lebih tinggi
(antara 15-16o) hanya amonia dan beberapa senyawa lain mempunyai nilai
lebih dari satu.
kehidupan
dalam
semua
keanekaragaman
yang
menakjubkan.
d. Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 40 C ; diatas dan dibawah titik
tersebut air akan berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini
menyebabkan airan danau tidak membeku seluruhnya pada musim dingin.
b. Kejernihan
Cahaya seringkali dihalangi oleh zat terlarut yang membatasi zona
fotosintesis, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan
disebabkan oleh partikel yang dapat menegndap namun seringkali penting
sebagi faktor pembatas. Namjn jika kekeruhan disebabkan oleh organisme
maka itu merupakan sumber produktivitas. Kejernihan dapat diukur dengan
menggunakan alat yang dinamakan cakram secchi, cakram secchi berupa
cakram putih dengan garis tengah kira-kira 20 cm dan dimasukkan kedalam
air sampai tidak terlihat dari permukaan. Kedalaman itu disebut kejernihan
cakram secchi, yang dapat mencapai 40 m pada air yang amat keruh dan
berkisar antara beberapa cm pada air yang amat jernih.
c. Arus
Air cukup padat maka arus amat penting sebagai faktor pembatasan,
terutama pada aliran air. Disamping itu arus sering kali menentukan distribusi
gas yang yang vital, garam dan oeganisme kecil.
d. Konsentrasi gas pernapasan dan Konsentrasi garam biogenik
Konsentrasi oksigen dan karbondioksida lingkungan air tawar sangat
terbatas jika dibandingakan dengan lingkungan laut. Jumlah nitrat dan pospat
memilki jumalh yang terbatas pada ekosistem air tawar. Pada air danau dan
aliran air, jumlah garam dan kasium sangat sedikit. Perbedaan yang sangat
signifikan antara air laut dan air tawar ini menjadikan biota air laut lebih
beragam dibandingkan denganair tawar.
4. Sumber Daya Perairan Tawar
Perairan tawar memiliki sumber daya berupa organisme air tawar yang
begitu melimpah. Beberapa jenis organisme air tawar tersebut diantarnya:
a. Tumbuhan air
Tumbuhan air tawar merupakan organisme yang memiliki
akar,batang dan daun untuk tumbuhan tingkat tinggi, serta melakukan
proses photosintesis, yang mana seluruh atau sebagian siklus hidupnya
berada di air tawar. Peranan tumbuhan air dalam ekosistem air tawar
berfungsi sebagai habitat ikan, menyerap racun ikan, meningkatkan
kandungan oksigen di dalam air, mencegah pertumbuhan lumut, elemen
estetika pada kolam.
b. Plankton
Plankton merupakan biota yang hidup di mintakat pelagic dan
mengapung, menghanyutkan atau berenang sangat lincah. Ukuran
Plankton sangat beranekaragam dari yang terkecil yang disebut
Ultraplankton dengan ukuran <0,005 mikro, Nanoplankton yang
berukuran 60-70 mikro, dan Netplankton yang dapat berukuran beberapa
millimeter dan dapat dikumpulkan dengan jaring plankton. Makro
plankton berukuran besar baik berupa tumbuhan ataupun hewan. Plankton
memiliki peranan ekologis sangat penting dalam menunjang kehidupan di
perairan. Tapi jika pertumbuhannya tidak terkendali akan merugikan.
Plankton digolongkan menjadi beberapa kategori :
1) Phytoplankton, Plankton tumbuhan, yang hidupnya mengapung,
berukuran sangat kecil 2-200 mikro mili (1:0,001 ml). Hewan
uniseluler yang berbentuk rantai, dapat tumbuh dengan sangat cepat
sehingga dapat menyebabkan perubahan warna Air. Phytoplankton
bersifat Autotrof, selain itu peranan phytoplankton energy yang
cepepoda
dan
foraminifera
c) Makrobenthos Merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih dari
1 mm (0,04 inch). Contohnya cacing, annelid, molusca, sponge dan
crustacea.
2) Berdasarkan tempat hidupnya:
10
lubang.
Peran
pentingnya
adalah
dalam
proses
11
Komposisi
maupun
kelimpahan
makroinvertebrata
yang
relatif
stabil,
komposisi
dan
kelimpahan
12
(1975)
mengelompokkan
spesies
makrozobenthos
berdasarkan
13
14
15
16
2) Waduk
Waduk adalah salah satu sumber air tawar yang menunjang
kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia. Air
waduk digunakan untuk berbagai pemanfaatan antara lain sumber baku air
minum, irigasi, pembangkit listrik, perikanan dsb. Jadi betapa pentingnya air
tawar yang berasal dari waduk atau danau bagi kehidupan.
3) Rawa
Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air,
yang penggenangannya dapat bersifat musiman atau pun permanen dan
ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Genangan air dapat berasal dari hujan
atau luapan air sungai pada saat pasang. (Adawiyah, 2010). Pada musim
hujan lahan tergenang sampai satu meter, tetapi pada musim kemarau
menjadi kering, bahkan sebagian muka air tanah turun mencapai jeluk
(depth) > 50 cm dari permukaan tanah. (Noor, 2004). Ekosistem rawa dibagi
menjadi tiga yaitu : tawar, asin, dan payau. Rawa air tawar merupakan
ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air tawar yang kaya
mineral dengan pH sekitar 6. Kondisi air tidak selalu tetap, adakalanya naik
atau adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering.
b. Lotik
17
18
2) Transpirasi
Penguapan air yang ada di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan
air atau tanah. Penguapan air juga terjadi berlangsung di jaringan makhluk
hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Seperti yang terjadi pada evaporasi,
transpirasi juga mengubah air yang terwujud cair dalam jaringan dalam
makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju
atmosfer. Aka tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses
transpirasi lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah evaporasi.
3) Sublimasi
Merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi
uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit, sublimasi
tetap berkontribusi terjadap uap air yang terangkut ke atmosfer bumi.
Akan tetapi proses sublimasi ini berlangsung sangat lambat.
4) Kondensasi
Merupakan proses perubahan uap air yang yang telah mencapai titik
ketinggian tertentu menjadi pertikel-pertikel es berukuran sangat kecil.
Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah
di titik ketinggian tertentu. Partikel-pertikel es tersebut akan bersatu
sehingga membentuk awan. Semakin banyak pertikel yang bergabung
maka awan akan semakin tebal dan hitam.
5) Adveksi
Adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain horizontal
akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Adveksi memungkinkan
awan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosefr
daratan.
6) Presipitasi
Merupakan proses mencairnya awan akibar suhu udara tinggi. Apabila
suhu di udara terlalu rendah hingga kisaran <0 derajat celcius, presipitasi
memungkinkan terjadinya salju. Awan yang mengandung banyak air akan
turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis seperti yang dapat
ditemui di daerah beriklim sub-tropis.
7) Run off (limpasan)
19
karena
proses
adveksi
membawa
awan
yang
20
2) Uap air
mengalami
adveksi
karena
angin
sehingga
Dalam
siklus
hidrologi
ini,
awan
tidak
gletser.
Berikut
mencair
karena
pengaruh
suhu
udara
dan
Banyaknya air
Lokasi
Air tanah
Danau-danau
permukaan
tawar
galon
air 33 x 1015
21
Persentase air
seluruhnya
0,009
Danau-danau
0,008
0,0001
Air di bawah
alur sungai
Air Vados
17,6 x 10 15
0,005
tanah
(termasuk
kelembaban tanah )
Air
tanah
pada 1100x 10 15.
31,00
kedalam mil
Air
tanah
yang 1100 x 1015
31,00
>1/2 mil
Selubung
es
dan 7700 x 10 15
2,15
glester
Atmosfer
34,1 x 1015
0,001
Samudra dunia
348.700 x 10 15
97,2
Air minum
Air rekreasi
Air peternakan
10. Permasalahan, Dampak, dan Alternatif Solusi Pada Ekosistem Air Tawar
a. Permasalahan Air
1. Limbah/sampah rumah tangga
Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah yang masuk ke perairan.
Limbah ini berasal dari senyawa-senyawa yang digunakan untuk
kebutuhan konsumsi, mandi, cuci dan kakus. Limbah rumah tangga ini
juga berasal dari rumah sakit, rumah makan, hotel, dan lainnya.
2. Pesatnya populasi dan pertumbuhan penduduk
Meningkatnya jumlah pendduk membuat limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas rumah tangga semakin meningkat. Di beberapa daerah di
Indonesia masih memiliki kebiasaan yang buruk dalam membuang
sampah ke aliran sungai. Hal ini tentu akan meningkatkan jumlah
mikcroba yang menjadi penyebab penyakit, berdasarkan hasil penelitian
Cogeskel, menemukan bahwa 5%-10% entamoeba (penyebab diaere) dan
25% cacing kremi, cacing pita, dan cacing tambang berasal dari kotoran
penduduk.
3. Kepadatan penduduk yang tinggal di bantaran sungai
Semakin bertambahnya penduduk secara tidak langsung membuat
kebutuhan akan lahan pemukiman semakin meningkat khususnya di
daerah perkotaan. Hal ini mengakibatkan banyak penduduk yang tinggal
di daerah bantaran sungai, pemukiman ini biasanya sangat padat, kumuh
dan tidak tertata dengan baik. Kondisi daerah bantaran sungai ini
menjadikan sungai ikut tercemar dan menjadikan kualitas air bantaran
sungai menjadi kotor dan tercemar limbah rumah tangga, penggunaan air
bantaran sungai tentu saja menjadi permasalahan serius yang harus
segera ditangani. Selain menciptakan daerah kumuh, kondisi ini juga
akan mengakibatkan masalah kesehatan bagi penduduk yang tinggal di
daerah bantaran sungai.
23
akan
berdampak
pada
terjadinya
kekeringan
yang
berkepanjangan.
5. Pencemaran limbah industri
Meningkatnya industri dibarengi dengan meningkatnya jumlah limbah
yang dihasilkan, terutama limbah cair yang dibuang melalui aliran air.
6. Limbah pertanian
Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang sebagian penduduknya
mengandalkan sektor pertaninan. Aktivitas penggunaan pupuk dan
pestisida dapat mencemarai badan air sekitarnya. Senyawa-senyawa
organik yang berasal dari pupuk atau pestisida langsung ataupun tidak
langsung dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem dan juga
kesehatan manusia itu sendiri.
7. Buruknya pengelolaan air
Menajemen pengelolaan air yang kurang baik di Indonesia menyebabkan
kegagalan program pembangunan Indonesia di sektor air. Menurut
Depkes, selama 30 terakhir anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan
sanitasi hanya sekitar 820 juta dolar AS.
b. Dampak Pencemaran Air
1. Banjir, menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air.
Pada musim penghujan dimana sungai tak menampung pertambahan
debit air yang masuk akibat adanya sumbatan sampah. Selain karena
sampah, kurangnya daerah serapan seperti hutan menjadi selah satu
penyebab timbulnya banjir.
24
25
Pemerintah dalam hal ini Presiden serta Menteri terkait yang menangani
bidang lingkungan hidup memiliki tanggung jawab untuk membuat sebuah
peraturan atau regulasi yang mengatur tentang air, berikut pemerintah yang
dibuat oleh pemerintah Republik Indonesia:
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2003
Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada
Sumber Air.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003
Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003
Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan
Pertambangan Batu Bara.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Lingkungan Hidup Nomor 142 Tahun
2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat Dan Tata Cara Perizinan Serta
Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah Ke Air Atau Sumber Air.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Dewan Sumber Daya Air.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Air
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2011 Tentang
Kebijakan Nasional Sumber Daya Air Tanah.
10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2012
Tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah.
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2012 Tentang
Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, Dan
Hidorogeologi Pada Tingkat Nasional
12. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Sumber Daya Air.
26
Kriteria mutu air dan penetapan kelas air yang diatur di PP No. 82 tahun
2001 adalah sebagai berikut:
a
Kelas satu, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan peruntukkan lainnya dengan syarat kualitas yang sama.
27
Tabel II.
Tabel Kriteria kualitas air berdasarkan PP No. 82 tahun 2001
28
29
BAB III
KESIMPULAN
Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dan kebutuhan utama bagi proses
kehidupan di bumi. Air memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan perkehidupan manusia, serta untuk
memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal
dasar dan faktor utama pembangunan, selain air memberikan
dampak yang baik untuk manusia air pun memberikan mafaat
terhadap mahluk hidup lainnya, seperti flora dan fauna yang
terdapat di dalam habitat air tersebut atau yang di luar habitat
air.
Meskipun air banyak memberikan dampak yang baik untuk
kehidupan, air pun dapat memberikan dampak kerusakan
terhadap lingkungan sekitar apa bila tidak digunakan dengan
benar dan semestinya.
30
BAB IV
DAFTAR PUTAKA
Kaligis J.R.E dkk. Buku materi pokok pendidikan lingkungan hidup,pusat penerbit
universitas terbuka. Cetakan ke 3. 2003.
Laporan Pengkajian Kriteria Mutu Air Lampiran PP No. 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan
Kualitas Air
Dan
Pengendalian
Pencemaran Air.
2011.
31