Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole
adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode
kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase (Saladin, 2003),
1. Pengisian ventrikel (ventricular filling)
Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan
dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian
ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian
proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang
merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL.
2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)
Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus.
Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel
meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada
aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg) masih lebih tinggi dibandingkan tekanan
ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah dalam
ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.
3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection)
Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melampaui tekanan
arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada
ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa
ventrikuler dinamakan Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah
yang tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV ESV.
4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)
Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat mulai terjadinya repolarisasi. Fase ini juga
disebut sebagai fase isovolumetrik, karena katup AV belum terbuka dan ventrikel belum
menerima darah dari atria.
Maka yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di
arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan
tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke
pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang
disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure (Stegemann, 1981).
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Third Edition.
McGraw-Hill
Stegemann, Jurgen. 1981. Exercise Physiology: Physiologic Bases of Work and Sport.
YearBook Medical Publishers, Inc.: London
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan puncak
terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan diastolik adalah tekanan
terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio
tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60
sampai 140/90.Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Evelyn, 2000).
Evelyn.2000.Anatomi Fisiologi Manusia.Jakarta : Gramedia
Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke
dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena
tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan.
Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang
dipompa oleh jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi
ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam
medula oblongata.pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar
tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan
perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu adanya
perubahan mental karena kecemasab dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu makan. Karena itu
sebaiknya tekanan darah diukur selalau sewaktu orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam
sikap rebahan. Tekanan darah rata-rata paada pria dewasa muda adalah 120/80 mmHg. Tekanan
darah pada wanita dewasa muda biasanya lebih kecil 10mmHg dari tekanan darah pria dewasa
muda (Pearce, 1995: 151).
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo. EGC : Jakarta.
Usia
Tingkat normal tekanan darah bervariasi sepanjang kehidupan. Tekanan darah bayi
berkisar antara 65-115/42-80, tekanan darah normal anak usia 7 tahun adalah 87-117/4864. Kisaran normal anak yang berusia 19 tahun, 90 persennya adalah 124-136/77-84 untuk
anak laki-laki dan 124-127/63-74 untuk anak perempuan. Tekanan darah dewasa
cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia. Standar normal untuk remaja
yang tinggi dan di usia baya adalah 120/80. (Potter & Perry, 2005). Tekanan darah sangat
bervariasi tergantung pada keadaan, akan meningkat saat aktifitas fisik, emosi, dan stress,
dan turun selama tidur.
Potter, P.A, dan Perry, A.G.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik. EGC Jakarta.
Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah pada laki-laki
atau perempuan. Wanita umumnya memiliki tekanan darah lebih rendah dari pada
pria yang berusia sama, hal ini cenderung akibat variasi hormon. Setelah
menopause, wanita umumnya memiliki tekanan darah lebih tinggi dari sebelumnya
(Potter & Perry, 2005).
Posisi atau Sikap Tubuh dan Tekanan Darah Jumlah darah arteri pada dasarnya
ditentukan oleh jumlah darah yang terkandung di dalam arteri tersebut (Guyton &
Hall, 2002). Variasi tekanan darah dapat terjadi bila pasien mengambil posisi yang
berbeda-beda. Tekanan darah dalam arteri pada orang dewasa dalam keadaan
duduk atau posisi berbaring pada saat istirahat kira-kira 120/70 mmHg. Karena
tekanan darah adalah akibat dari curah jantung dan resistensi perifer, maka
tekanan darah dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang mempengaruhi setiap atau
dan isi sekuncup. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kontraksi miokard dan
volume darah yang kembali ke jantung (Guyton & Hall, 2002).