Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini sebagian masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari Pancasila
sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan tidak hanya
mengabaikan, tetapi banyak juga yang tidak mengetahui makna dari negara dan
konstitusi tersebut. Terlebih di era-globalisai ini masyarakat dituntut untuk dapat
memilah-milah pengaruh positif dan negatif. Dengan adanya pendidikan tentang
dasar negara dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu mempelajari,
memahami serta melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandaskan pada
dasar negara dan konstitusi, namun dengan tidak menghilangkan jati dirinya.
Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara
menempati kedudukan sebagai

norma hukum yang tertinggi disuatu Negara.

Sebagai norma tertinggi, dasar negara menjadi sumber pembentukan bagi normanorma hukum yang ada dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma hukum
dibawah dasar negara. Konstitusi dalam arti luas adalah hukum tata negara, yaitu
keseluruhan

aturan

dan

ketentuan

(hukum) yang

menggambarkan

sistem

ketatanegaraan suatu negara, dan dalam arti sempit sendiri konstitusi adalah
Udang-Undang Dasar, yaitu satu atau beberapa dokumen yang memuat aturanaturan yang bersifat pokok. Dengan demikian, konstitusi bersumber dari dasar
negara, norma hukum dibawag dasar negara isinya tidak boleh bertentangan
dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang
terkandung dalam dasar negara. Dasar Negara merupakan cita hukum dari Negara.
Dan terdapat hubungan yang sangat terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui

BAB II
PEMBAHASAN

KONSTITUSI DAN UUD 1945


Konstitusi merupakan jaminan yg paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan yg
ada dlm Negara tidak salah digunakan dan hak asasi manusia/ warga Negara tidak
dilanggar, konstitusi sangat penting artinya bagi suatu Negara karena kedudukannya
dalam mengatur dan membatasi kekuasan dalam suatu Negara Pengantar. Dalam
bahasa Indonesia, konstitusi diartikan sebagai hukum dasar atau undang-undang
dasar. Istilah itu menggambarkan keseluruhan system ketatanegaraan suatu
Negara. Konstitusi di negara kita adalah UUD 1945 ialah sumber hukum dasar yg
tertulis.

Jadi,

semua

perundang-undangan

dan

peraturan-peraturan

harus

bersumber pada UUD 1945.


Konstitusi dalam pengertian luas: adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan
dasar atau hukum dasar; Konstitusi dalam pengertian sempit: berarti piagam dasar
atau undang-undang dasar (Loi constitutionallle) ialah suatu dokumen lengkap
mengenai peraturan dasar negara.
Menurut EC Wade: konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas
pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok
cara kerja badan itu.
Tujuan konstitusi yaitu:
1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang wenang
2. Melindungi HAM
3. Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
4. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya
Konstitusi Pancasila secara resmi menjadi dasar Negara Indonesia pada tanggal 18
Agustus secara rinci, rumusan Pancasila tercantum di dalam UUD 1945 sebagai
konstitusi negara Indonesia Pancasila dan UUD 1945 mempunyai keterkaitan sangat
2

erat yang dapat dideskripsikan antara lain melalui proses penyusunan dan
tekstualnya. Konstitusi untuk pengaturan negara, sehingga dinamika kekuasaan dan
proses pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan Undang-Undang Dasar adalah
konstitusi yang tertulis, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
tidak tertulis
Penyusun UUD 1945 menganut pikiran yang sama dalam penjelasan UUD 1945
dikatakan: Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian hukum dasar
negara itu Undang-Undang Dasar ialah Hukum Dasar yang tertulis, sedang di
sampingnya UUD tersebut berlaku juga Hukum Dasar yang tidak tertulis, yaitu
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara, meskipun tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi. Dari
dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan
perundang-undangan diatur dan diwujudkan.
Konstitusi di satu pihak, menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai satu
fungsi konstitusionalisme, tetapi di pihak lain memberikan legitimasi terhadap
kekuasaan pemerintahan. Konstitusi juga berfungsi sebagai instrumen untuk
mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem
demokrasi atau Raja dalam sistem Monarki)
Konstitusi Negara yaitu : Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 disahkan sebagai
Undang-Undang Dasar negara oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pentingnya Konstitusi dalam suatu negara:
1. Membatasi kekuasaan pemerintah
2. Sebagai alat untuk menjamin hak-hak warga negara.
Dengan adanya konstitusi akan tercipta pembatasan kekuasaan melalui pembagian
kekuasaan dalam menjalankan Negara. Selain itu, adanya konstitusi juga menjadi
suatu hal yang sangat penting untuk menjamin hak-hak asasi warga Negara,
sehingga

tidak

terjadi

penindasan

dan

perlakuan

sewenang-wenang

dari

pemerintah.
3

Konstitusi di negara kita adalah UUD. UUD 1945 ialah sumber hukum dasar yg
tertulis.

Jadi,

semua

perundang-undangan

dan

peraturanperaturan

harus

bersumber pada UUD 1945. Undang-undang Dasar mempunyai fungsi yang khas
yaitu membatasi kekuasan pemerintah sedemikain rupa sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak
warga Negara akan lebih terlindungi
Demokrasi Dan Demokrasi Pancasila
Indonesia adalah negara demokratis dengan sistem pemerintahan presidensial.
Karena sumber ajaran demokratis di Indonesia adalah Pancasila, maka demokratis
yang berlaku di Indonesia juga demokratis Pancasila.
Identitas atau ciri ciri khas demokratis Pancasila adalah sila keempat Pancasila,
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan. Pelaksanaannya pun dijiwai oleh keempat sila lainnya.
Secara konseptual, praktik demokrasi Pancasila bersumberkan pada ajaran
Pancasila

sendiri.

Sedangkan

dasar

hukum

demokrasi

Pancasila

adalah

Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: ...yang terbentuk dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
keoada... dan Batang Tubuh UUD 1945 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi: Kedaulatan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Demokrasi di negara negara Barat
Di negara negara Barat tumbuh dan berkembang paham demokrasi liberal, yaitu
suatu paham yang menitik beratkan pada kepentingan individual. Paham ini tumbuh
dan berkembang di negara negara Eropa Barat dan Amerika pada umumnya serta di
beberapa negara lainnya. Liberalisme cenderung untuk mengutamakan kebebasan
individu daripada kepentingan masyarakat. Kadangkala kepentingan masyarakat
dapat dikalahkan olehkepentingan individu.
Paham liberal menyatakan bahwa manusia itu lahir dan hidup merdeka. Orang boleh
berbuat sesuka hatinya asalkan tidak mengganggu keamanan dan kepentingan
4

orang lain. Warga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengurus kebutuhannya


sendiri. Pemerintahan pun tidak terlalu jauh ikut campur dalam urusan kelompokkelompok sosial.

No.
1
2

Demokrasi Pancasila
Ciri khas Indonesia
Berfalsafah Pancasila
Menganut asas

Demokrasi Liberalisme
Ciri khas negara barat
Berlandaskan liberalisme

kekeluargaan dan gotong

Menganut asas Individualistis

royong
Hak Asasi Manusia
4

diimbangi dengan
kewajiban manusia
Memberikan jaminan

kebebasan yang
bertanggung jawab
Tidak mengenal oposisi

tetapi mengenal perbedaan


pendapat yang disalurkan

secara konstitusional
Multi partai

Contoh : Indonesia

Lebih menonjolkan hak asasi

Mengutamakan kebebasan
belaka
Mengenal oposisi dan
perbedaan pendapat diakui
sepenuhnya
Multi partai
Contoh : USA, Perancis,
Britania Raya

Kebaikan sistem demokrasi dengan non demokrasi


Demokrasi:
Pemerintah tidak sepenuhnya berkuasa, jadi rakyat dijamin atas kebebasannya yang
bertanggung jawab
Non Demokrasi:
Pemerintahan berpusat kepada penguasa sepenuhnya, jadi penguasa dapat
bertindak sewenang wenangnya kepada rakyatnya
Hak-Hak asasi Manusia

HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa
pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi
manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain
sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan
seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di
Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/ tuntas sehingga
diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang
lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di
atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia:
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik
lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
5. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
- Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

Hak

persamaan

atas

perlakuan

penggeledahan,

penangkapan,

penahanan dan penyelidikan di mata hukum.


6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
SIAPA YANG MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA
Pengertian Warga Negara
Warga negara ialah individu/ kelompok-kelompok yang berdasarkan hukum
merupakan anggota negara dan tak terpisahkan dengan negara tersebut. Warga
negara adalah orang-orang yang mengakui pemerintahan negara sebagai
pemerintahannya.
Bukan warga negara (orang asing) adalah orang-orang yang tidak mengakui
pemerintahan negara sebagai pemerintahannya.
Secara jelas hal-hal mengenai kewarganegaraan diatur dalam UUD 1945
(amandemen)
Dasar Hukum Kewarganegaraan
a. UUD 1945 Pasal 26
Pasal 26 UUD 1945 (definisi warga negara) dinyatakan sebagai berikut:
1.

Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Orang orang bangsa lain yang dimaksud misalkan peranakan
Belanda, Tionghoa dan Arab yang bertempat kedudukan di Indonesia,
Mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada

2.

negara RI.
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang-orang asing yang

3.

bertempat yang bertempat tinggal di Indonesia.


Syarat-syarat menjadi kewarganegaraan negara ditetapkan dengan
undang-undang.
b. UU RI No. 12 Tahun 2006
Undang-undang ini menegaskan bahwa peraturan lain yang bertentangan
dengan

UU

ini

dinyatakan

tidak

berlaku,

yang

dimaksud

dengan

kewarganegaraan Indonesia menurut UU No.12 Tahun 2006 Pasal 4 adalah

1. Setiap orang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/ atau


berdasarkan perjanjian Pemerintah RI dengan Negara lain sebelum UU ini
2.
3.

berlaku sudah menjadi WNI


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu

4.

WNA
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu

5.

WNI
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara asal

6.

ayahnyatidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut


Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal

7.
8.

dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI


Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang
diakui oelh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan

9.

sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin


Anak yang lahir di wilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas status

kewarganegaraannya.
10. Anak yang lahir yang ditemukan diwilayah RI selama ayah dan ibunya tidak
diketahui.
11. Anak yang lahir diwilayah negara RI apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
12. Anak yang lahirkan diluar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu WNI
yang karena ketentuan dari Negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
13. Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Asas-Asas dan Status Kewarganegaraan
Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang ada 3 asas yang harus dipahami:
1. Ius

Soli

(disebut

asas

kelahiran)

adalah

Asas

yang

menentukan

kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau tempat dimana dilahirkan.


Asas ini dianut oleh Inggris, Mesir, Amerika, dll
2. Ius Sanguinis (asas keturunan) adalah

Asas

yang

menentukan

kewarganegaraan seseorang menurut darah dan keturunan dari orangtua


yang bersangkutan. Asas ini dianut oleh RRC.
8

3.

Naturalisasi (pewarganegaraan)adalah Orang dapat menjadi warga negara


dari suatu negara setelah melakukan langkah-langkah hukum tertentu.
Biasanya dilakukan setelah dewasa.

Selain itu beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan UU Kewarganegaraan RI.
1. Asas kepentingan nasional : asas yang menentukan bahwa peraturan
kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang
bertekad mempertahankan kedaulatan sebagai negara kesatuan yang
memiliki cita-cita tujuannya sendiri.
2. Asas perlindungan maksimum : asas yang menentukan bahwa pemerintah
wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara
Indonesia dalam keadaan apapun baik didalam maupun diluar negeri
3. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan : Asas yang menentukan
bahwa setiap warga Negara Indonesia mendapatkan perlakuan sama di
dalam hukum dan pemerintahan
4. Asas kebenaran substantif : prosedur pewarganegaraan seseorang tidak
hanya bersifat administratif, tetapi substansi dan syarat-syarat permohonan
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Asas nondiskriminatif : asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala
hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras,
agama, golongan, dan gender
6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM : asas yang sama dalam
segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin,
melindungi dan memuliakan HAM pada umumnya dan hak warga negara
pada khususnya.
7. Asas keterbukaan : asas yang menentukan bahwa segala hal ihwal yang
berhubuhngan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka
8. Asas publisitas : asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh
atau kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI
agar masyarakat mengetahuinya.
Status kewarganegaraan yang dimiliki seorang dapat bersifat :
1. Apatride : Seseorang yang tidak memiliki Kewarganegaraan.
2. Bipatride : Orang yang memiliki Kewarganegaraan Rangka.
3. Multipatride : Seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan.

Dalam menentukan status kewarganegaraan suatu negara, pemerintah lazimnya


menggunakan stelsel aktif dan stelsel pasif. Menurut stelsel aktif orang harus
melakukan langkah-langkah hukum tertentu agar diakui kewarganegaraannya,
sedang stelsel pasif orang yang berada dalam suatu negara dengan sendirinya
dianggap menjadi warga negara tanpa harus melakukan tindakan hukum tertentu.
Bentuk Negara Menurut Teori Modern Dilihat Keunggulan Dan kelemahannya
Dalam teori modern, bentuk pemerintahan dibedakan antara bentuk Monarkhi dan
Republik. Pembagian bentuk pemerintahan menjadi Monarkhi dan Republik mula
pertama kali dikemukakan oleh Nicollo Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudul Il
Principe, ia menyatakan bahwa Monarkhi merupakan pemerintahan negara yang
dipegang oleh seorang raja, yang dalam menjalankan kekuasaannya untuk
kepentingan semua orang, sedangkan Republik berasal dari kata ResPublika
yang berarti organisasi kenegaraan yang mengurus kepentingan bersama. Akan
tetapi Machiavelli tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kreteria yang
dapat digunakan untuk membedakan kedua bentuk tersebut.
Ada beberapa kreteria atau ukuran untuk membedakan antara Monarkhi dan
Republik yang dikemukakan oleh para ahli.
1. George Jellinek.
Pembedaan antara Monarkhi dan Republik adalah berdasarkan cara pembentukan
kehendak negara :

Jika kehendak negara terjelma sebagai kehendak seseorang (secara


psychologis), maka terdapat bentuk pemerintahan Monarkhi.

Jika kehendak negara terjelma sebagai kehendak rakyat atau kemauan dari
hasil peristiwa secara yuridis, maka terdapat bentuk Republik.

2. Leon Duquit.
Pembedaan antara Monarkhi dan Republik adalah berdasarkan cara penunjukkan
kepala negara :

10

Monarkhi adalah bentuk pemerintahan yang kepala negaranya (raja)


memperoleh kedudukan berdasarkan hak waris secara turun temurun dan
masa jabatannya tidak ditentukan dalam batas waktu tertentu.

Republik adalah bentuk pemerintahan yang kepala negaranya (lazim disebut


Presiden) memperoleh kedudukan karena dipilih melalui pemilihan dan
memegang jabatannya dalam kurun waktu tertentu.

Pembedaan atas dasar penunjukkan kepala negara yang dilakukan Leon Duguit
itulah yang banyak diterima dan dianut oleh negaranegara modern pada masa
sekarang.
Namun dalam teori modern yang dianut saat ini, bentuk negara yang terpenting
adalah bentuk negara kesatuan dan bentuk negara serikat.
Bentuk Negara Kesatuan adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat, yang
dimana berkuasa atas satu pemerintah pusat yang mengatur secara totalitas.
Bentuk negara kesatuan terdiri atas beberapa negara yang menggabungkan diri
sedemikian rupa, sehingga menjadi suatu negara yang negara-negara itu
mempunyai status bagian-bagian, seperti pada bentuk negara federasi.
Bentuk Negara Kesatuan, dapat berbentuk :
(1) Bentuk negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam
negara itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerah-daerah
tinggal melaksanakannya.
(2) Bentuk negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepala daerah
diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri
(otonomi daerah) yang dinamakan daerah swatantra.
Bentuk Negara Serikat adalah suatu negara yang merupakan gabungan dari
beberapa negara, yang kemudian menjadi negara bagian dari negara serikat itu.
Negara bagian itu asal mulanya ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat
serta berdiri sendiri. Dengan penggabungan diri dengan negara serikat, ini berarti ia
melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada negara

11

serikat tersebut. Kekuasaan yang diserahkan tersebut disebutkan sebuah demi


sebuah, ini berarti bahwa kekuasaaan yang diserahkan atau didelegasikan.
Kekuasaan asli ada pada negara bagian, karena negara bagian tersebut
berhubungan langsung dengan rakyatnya. Penyerahan kekuasaan negara bagian
kepada negara serikat adalah hal-hal yang berhubungan dengan keuangan,
hubungan luar negeri, pertahanan negara dan urusan pos. Dapat juga diartika
bahwa bidang kegiatan pemerintan federasi adalah urusan-urusan selebuhnya dari
pemerintah negara-negara bagian.
Bentuk Bentuk Pemerintahan
Berbicara tentang bentuk bentuk pemerintahan, maka bentuk pemerintahan yang
terkenal adalah bentuk pemerintahan kerajaan dan bentuk pemerintahan Republik.
Bentuk Pemerintahan Kerajaan adalah suatu negara yang kepala negaranya ialah
seorang raja, sultan atau kaisar (bila kepala negaranya laki-laki) dan ratu (jika kepala
negaranya perempuan). Dalam bentuk pemerintahan kerajaan, Kepala negara
diangkat atau dinobatkan secara turun temurun dengan memilih putera atau puteri
tertua (sesuai dengan budaya setempat) dari istri yang sah (permaisuri). Contoh
bentuk pemerintahan kerajaan : Inggris, Belanda, Norwegia, Saudi Arabia dan
Malaysia.
Bentuk Pemerintahan Republik adalah suatu negara dimana kepala negaranya ialah
seorang presiden. Dalam bentuk pemerintahan republik, presiden dipilih dengan
sistem pemungutan suara atau pemilu. Jadi dalam bentuk pemerintahan republik
memilih kepala negaranya bukan berdasarkan turun temurun seperti pada bentuk
pemerintahan kerajaan, akan tetapi kepala negara dipilih berdasarkan suara
terbanyak dari rakyat.

12

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai


berikut:
1. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
(territorial) tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang ada di wilayahnya.
2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
4. Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms.
Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan
dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup, sehingga
Pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi
konstitusi di Indonesia.

13

DAFTAR PUSTAKA

Harsono. 1992. Hukum Tata Negara Perkembangan Pengaturan Kewarganegaraan.


Yogyakarta: Liberty.
Hadidjojo, Soejono.1954. Kewarganegaraan Indonesia. Yogyakarta: Jajasan B.P.
Gadjah Mada.
A. Ubaidillah, Abdul Rozak dkk, 2000. Pendidikan Kewarganegaraan (Demokrasi,
HAM & Masyarakat Madani). Penerbit IAIN Jakarta Press : Jakarta.
Undang-Undang No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan

14

Anda mungkin juga menyukai