Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peneltian ilmiah adalah suatu usaha penemua secara cermat dan sistematis
tantang suatu hal (subjek, obkjek, material dan peristiwa) untuk mengungkap
atau memperbaikiu fakta-fakta, teori-teori atau aplikasi-aplikasi. Suatu
penelitian ilmiah bukanlah suatu kegiatan atau aktivitas yang hanya
mempersoalkan kepastian, tetapi juga ingin mencari berbagai alternative
jawaban suatu masalah atau fenomena .
Penelitian pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang diarahkan
pada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang peristiwa-peristiwa yang
menarik perhatian (menjadi pusat perhatian) para pendidik. Seorang guru
mungkin ingin mencoba menerapkan suatu cara atau metode yang dipandang
efektif dan efesien untuk mengajar dikelas, oleh karena itu perlu diakan
penelitian pendidiakan mana yang memungkinkan cocok terhdap peserta
didik. Salah satu tipe dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan.
Akihir-akhir ini telah berkambang penelitian pengembangan. Perhatian
terhadap penelitian pengembangan ini terbukti banyak dilakukan penelitian
pengembangan. Dalam dunia pendidikan, penelitian pengembangan ini
memang hadir belakangan dan merupakan tipe atau jenispenelitian yang
relative baru. Adanya pendapat yang mengatakan bahwa pendekatan penelitian
tradisoanal (misalnya penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan fokus
penelitian hanya mendeskripsikan pengetahuan, jarang memberikan preskripsi
yang berguna untuk pemecahan masalah-masalah rancangan dan desain dalam
pembelajaran atau

atau pendidikan. Serta adanya semangat tinggi dn

kompleksitas sifat kebijakan reformasi menjadi alas an pentingnya mengapa


perlu dilakukan penelitian pengembangan ( Van Den Akker).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penelitian pengembangan ?
2. Apa saja model-model dalam penelitian pengembangan ?
3. Bagaimana prosedur penelitian pengembangan ?

4. Bagaimana desain penulisan laporan penelitian pengembangan ?


C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penelitian pengambangann.
2. Mengetahui model-model dalam penelitian pengembangan.
3. Mengetahui prosedur penelitian pengembnagan.
4. Mengetahui
bagaimana
desain
penulisan
laporan
penelitian
pengembangan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Pengembangan
Penelitian pendidikan dan pengembangan, yang lebih kita kenal dengan
istilah Research & Development (R & D). Strategi untuk mengembangkan
suatu produk pendidikan oleh Borg & Gall (1983) disebut sebagai penelitian
dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan ini kadang kala disebut
juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga researchbased development. Setelah model rancangan pembelajaran Dick & Carey
(1978 & 2001) dikembangkan kemudian lahirlah penelitian-penilitian yang
berkaitan dengan rancangan pembelajaran dengan menggunakan model Dick
& Carey ini.
Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah
suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri
atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan,
mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji
coba lapangan sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai, dan
melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Penelitian dan pengembangan
pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan
berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk
dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan,
dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan
standar tertentu (Gall, Gall, & Borg,2003).
Penelitian pengembangan menurut (Seels & Richey, 1994), didefinisikan
sebagai berikut: Penelitian pengembangan sebagaimana dibedakan dengan
pengembangan pembelajaran yang sederhana, didefinisikan sebagai kajian
secara sistematik untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi

program-program, proses dan hasil-hasil pembelajaran yang harus memenuhi


kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal.
Menurut Seels dan Richey, dalam bentuk yang paling sederhana
penelitian pengembangan ini dapat berupa: (1) kajian tentang proses dan
dampak rancangan pengembangan dan upaya-upaya pengembangan tertentu
atau khusus, (2) suatu situasi dimana seseorang melakukan atau melaksanakan
rancangan, pengembangan pembelajaran, atau kegiatan-kegiatan evaluasi dan
mengkaji proses pada saat yang sama, (3) kajian tentang rancangan,
pengembangan, dan proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan
komponen proses secara menyeluruh atau tertentu saja.
Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan

dan

mamvalidasi

produk

pendidikan.

Penelitian

pengembangan bermaksud menghasilkan produk, teori baru, yang dapat


mengatur proses belajar-mengajar yang seharusnya (Barap dan Squirwe,2004
dalam Van Den akker 2010). Sugiono (2011) juga menjelaskan bahwa
penelitian pengembanagan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut.
Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas
kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan,
mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji
coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, dan
melakaukan revisi terhadap hasil uji lapangan.
B. Model-Model Penelitian dan Pengembangan
1) Model Konseptual
Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan
atau menjelaskan momponen-komponen produk yang akan dikembangkan
dan keterkaitan antar komponennya (UM, 2000). Model konseptual
memperlihatkan hubungan antarkonsep yang satu dengan yang lain, yang
dalam hal ini konsep-konsep itu tidak memperlihatkan urutan secara
bertahap.
2) Model Prosedural

Model procedural adalah model deskriptif yamg menggambarkan alur atau


langkah-langkah yang procedural yang harus diikuti untuk menghasilkan
suatu produk tertentu. Model procedural biasanya berupa urutan langkahlangkah, yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah
akhir. Model procedural biasa kita jumpai dalam model rancangan system
pembelajaran.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur yang dilakukan pada penelitian pengembangan yakni berupa
studi pendahuluan yang dilakukan secara formal seperti review literature,
kurikulum sekolah, keberadaan produk dilapangan, survey kelompok yang
menjadi focus rancangan penelitian dan wawancara, serta kegiatan non formal
(diskusi) dengan teman, para ahli/pakar dan promotor baik dengan cara
diskusi berkelompok maupun secara individu. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
produk yang dikembangkan (Sugiyono.2011). Selama kegiatan pengembangan
yang mengarah pada kerangka konseptual untuk memberikan kesempatan
membuat analisis umum (validitas eksternal).
Setelah analisis pendahuluan dilakukan maka selanjutnya dirancang
prototype, berikutnya prototype dievaluasi untuk mengidentifikasi kelemahan
dan untuk bukti validitas, kepraktisan dan efektifitas. Menurut Brenda Bannan
(Van den Akker, 2010) ada 4 fase/tahap dalam penelitian pengembangan:
1. Eksplorasi: ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran/informasi
mendukung rancangan pengembangan seperti melakukan survey terhadap
objek, wawancara, review ahli, studi literature, analisa terhadap produkproduk terkait dan lain-lain.
2. Rancangan prototype/detail desain yang dikembangkan.
3. Tahap uji terbatas (evaluasi terbatas)/dampak local: pada tahap ini
dilakukan evaluasi formatif dan metode kualitatif guna memberikan
informasi atau gambaran terhadap prototype yang dirancang untuk direvisi
dan disempurnakan kembali.
4. Try out/ evaluasi lebih luas (tahap keterpakaian produk): uji produk dalam
skala yang lebih besar.

D. Desain Penulisan Laporan Penelitian Pengembangan


Penulisan laporan pada penelitian pengembangan secara keseluruhan tidak
jauh berbeda dengan penelitian pada umumnya yang menggambarkan dari
hasil penelitian. Laporan seperti uraian berikut :
ABSTRAK BAHASA INDONESIA
PERSETUJUAN AKHIR SKRIPSI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang Masalah


Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Spesifikasi Produk
Pentingnya Pengembangan
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Defenisi Istilah

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A.
B.
C.
D.

Landasan Filosofis
Landasan Teoritis
Penelitian Relevan
Kerangka Berfikir

BAB III. METODE PENELITIAN


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Model Pengembangan
Prosedur Pengembangan
Uji Coba Produk
Subjek Uji Coba
Jenis Data
Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Analisa Data

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Analisis Data


B. Pembahasan
C. Keterbatasan Pengembangan
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Keterangan :
BAB I PENDAHULUAN
A) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah mengungkapkan konteks pembangunan projek
dalam masalah yang hendak dipecahkan.
B) Rumusan Masalah
Rumusan masalah pengembangan projek hendaknya dikemukakan secara
singkat, padat, jelas dan diungkapkan dengan kalimat pernyataan bukan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Rumusan masalah hendaknya
disertainya dengan alternative pemecahan yang ditawarkn serta rasional
mengapa alternative itu yang dipilih sebagai cara pemecahan yang paling
tepat terhadap masalh yang ada.
C) Tujuan Pengembangan
Tujuan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin
dipecahkan dengan mengunakan alternative yang teah dipilih.
D) Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Dimaksudkan untuk memberi gambaran lengkap tentang karakterisik
produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan mencakup semua
identitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk
dengan produk lainnya.
E) Pentingnya Pengembangan
Pentingnya pengembangan mengungkapkan argumentasi mengaa perlu
ada pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal.
F) Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi dalam engembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan


karakteristk produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model
serta prosedur pengembangannya.
Keterbatasan pengembangan mengungkapkan keternatasan dari
produk yang dihasikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi agar
produk dihasilkan dari kegiatan pengemangan ini disikapi hati-hati oleh
pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi pijakannya dan kondisi
pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya.
G) Defenisi Istilah
Defenisi istilah-istilah yang khas digunakan dalam pengembangan produk
yang diiinginkan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini dimaksudkan untuk menggunakan kerangka acuan komprenshif
mngenai konsep, prinsip, atau teor yang diunakan sebagai landasan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk
yang diharapkan.
BAB III METODE PENGEMBANGAN
Metode pengebangan hendaknya memuat butir-butir : model pengembangan,
prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk,
perlu diungkapkan desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrument
pengumpulan data dan teknis analisis data.
1) Model Pengembangan
Model pengembangan data berupa model procedural, mode konseptual,
dan model teoritik. Model procedural adalah model yang bersifat
deskriptif, yaitu menggariskan langkahlangkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat
analitis yang memberikan komponen-komponen produk yang akan
dikembangkan secara berkaitan antarkomponen. Model teoritik adalah
model yang menunjukkan hubungan antar pristiwa.
2) Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan berbeda dengan model pengembangan. Apabila
model

pengembangannya

adalah

procedural

maka

prosedur

pengembangannya tinggal mengikuti langkah-langkah seperti yang terlihat

dalam modelnya. Oleh karena itu perlu di kemukakan langkah


proseduralnya.
3) Uji coba Produk
Uji coba produk untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar
untuk menetapkan tingkat valid, praktis, efektifan, efesiensi dan daya tarik
dari produk yang dihasilkan.
4) Subjek uji coba
Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasikan secara jelas dan
lengkap termasuk cara pemilihan subjek uji coba produk bisa terdiri dari
ahli dibidang yang sesuai.
5) Jenis Data
Uji coba produk dimaksudkan unutk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menilai produk (tingkat validitas, praktis
dan keefektifan/efesien, atau daya traik produk yang dihasilkan).
6) Instrument Pengumpulan data
Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis data uji
coba dikemukakan dalam bagian in idan disertai alasannya.
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
Bab ini paling tidak mengungkapkan tiga butir penting, yaitu penyajian data
uji coba, analisis data, dan revisi produk berdasarkan hasil analisis data.
A) Penyajian Data Uji Coba
Semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba produk disajikan
dalam bagian ini.
B) Analisis Data
Bagian ini mengungkapkan secara rinci hasil analisis data uji coba.
C) Tahap Produk (Perkembangan, Analisis dan Revisi Produk)
Kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis data tentang produk yang diuji
cobakan sebagai dasar dalam menetapkan apakah produk itu perlu direvisi
atau tidak. Komponen-komponen yang direvisi dan hasil revisinya haru s
secara jelas dikemukakan dalam bagian ini.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Ada dua butir yang perlu dikemukakan dalam bab ini, yaitu kajian terhadap
produk yang telah direvisi dan saran pemanfaatan, desemenasi serta
pengembangan produk lebih lanjut.
A) Kajian Produk yang Telah Direvisi

Simpulan berisi pernyataan akhir produk yang dikembangkan setelah


merevisi produk. Produk telah dikaji secara objektif dan tuntas
berdasarkan landasan teoritik yang telah dibahas dalam Bab II.
B) Implikasi
Implikasi penelitian berisi konsnikuensi logis simpulan penelitian. Kajian
konsekuensi

logis

simpulan

penellitian

mengarah

pada

peluang

dimanfaatkannnya produk untuk pemecahan masalah yang ada. Kekuatan


dan kelemahan produk hendaknya dideskripsikan secara lengkap denagn
tinjauan yang kompeherensif terhadap kaitan antara produk dengan
masalah yang ingin dipecahkan.
C) Sasaran Pemanfaatan, Desiminasi, dan Pengembangan Produl Lebih
Lanjut
Pengajuan saran dalam bagian ini diarahkan ketiga sisi, yaitu saran untuk
pemanfaat produk, saran untuk seminasi produk ke sasaran yang lebih
luas, dan saran untuk keperluan pengembangan lebih lanjut. Setiap saran
hendaknya didasarkan pada hasil kajian terhadap produk seperti yang telah
dibahas dalam butir sebelumnya. Argumentasi juga perlu disertakan dalam
setiao saran yang diajukan.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian pengembangan

adalah

suatu

proses

yang

dipakai

untuk

mengembangkan dan mamvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah


penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan
penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk
berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai
dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, dan melakaukan revisi
terhadap hasil uji lapangan.
Tujuan penelitian pengembangan adalah ingin menilai perubahanperubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Prosedur yang dilakukan pada penelitian pengembangan yakni berupa
studi pendahuluan yang dilakukan secara formal seperti review literature,
kurikulum sekolah, keberadaan produk dilapangan, survey kelompok yang
menjadi focus rancangan penelitian dan wawancara, serta kegiatan non formal
(diskusi) dengan teman, para ahli/pakar dan promotor baik dengan cara
diskusi berkelompok maupun secara individu. Setelah analisis pendahuluan
dilakukan maka selanjutnya dirancang prototype, berikutnya prototype
dievaluasi untuk mengidentifikasi kelemahan dan untuk bukti validitas,
kepraktisan dan efektifitas. Ada 4 tahap penelitian pengembangan, yakni :
eksplorasi, rancangan prototype/detail desain yang dikembangkan, tahap uji
terbatas (evaluasi terbatas)/dampak local, try out/ evaluasi lebih luas (tahap
keterpakaian produk
Ada dua model penelitian pengambangan, yakni :
1) Model konseptual
2) Model procedural

B. Saran
Penulis menyadari tentunya Makalah ini jauh dari sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis mengharapkan

11

saran dan kritikan yang bersifat membangun dari dosen dan para pembaca agar
dapat kedepannya menjadi lebih baik lagi. Pemakalah juga mengharapkan
bimbingan dan pengajaran yang lebih mendalam dari dosen pembimbing dalam
mata kuliah Metodelogi penelitian II. Mudah-mudahan makalah ini bemanfaat,
bisa menambah ilmu dan wawasan kita.

12

Anda mungkin juga menyukai