Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 12141371
Prodi
: TI Malam
Jenjang
: Strata 1
Rule 2 :
Rule 3 :
IF Bentuk = berkuah
AND Warna = Putioh Kekuningan
AND ada bumbu = ya
AND ada minyak bumbu = ya
AND ada bubuk cabe = ya
AND tambahan = air kuah
THEN makanan = mie kuah
IF bentuk = tidak berkuah
AND warna = kecoklatan
AND ada bumbu = ya
AND ada minyak bumbu = ya
AND ada kecap = ya
AND ada saos cabe = ya
THEN makanan = mie goring
IF bentuk = tidak berkuah
AND warna = coklat kemerahan
AND ada bumbu = ya
AND ada minyak bumbu = ya
AND ada kecap = ya
AND ada saos cabe = ya
AND tambahan = jeruk nipis
THEN makanan = mie sambal goreng
Pengetahuan yang telah didefinisikan di atas dapat juga direpresentasikan dalam bentuk
diagram pohon and-or tree, seperti di tunjukkan dalam Gambar 1.1. Data yang diberikan
oleh user diletakkan pada bagian kiri gambar, sedangkan kesimpulan berada pada bagian
kanan gambar. Beberapa data dihubungkan dengan kesimpulan memiliki tanda
penghubung lengkung mewakili hubungan AND, sedangkan penghubung tanpa
penghubung lengkung mewakili OR. Intermediate facts atau parameter diletakkan di
tengah-tengah antara data dan kesimpulan.
Bentuk : berkuah
Tidak berkuah
Warna : putih kekuningan
Kecoklatan
Coklat kemerahan
Ada bumbu
Makanan
: mie goreng
Makanan
: ya
Tidak
: ya
Tidak
: ya
Tidak
: mie kuah
: ya
Tidak
Ada kecap
Makanan
: air kuah
Jeruk nipis
Gambar 1.1
2. FORWARD REASONING
Dalam forward reasoning, proses inferensi dimulai dari seperangkat data yang ada menuju
ke kesimpulan. Pada proses ini akan dilakukan pengecekan terhadap setiap rule untuk
melihat apakah data yang sedang diobservasi tersebut memenuhi premis dari rule tersebut.
Apabila memenuhi, maka rule akan dieksekusi untuk menghasilkan fakta baru yang
mungkin akan digunakan oleh rule yang lain. Proses pengecekan rule ini disebut sebagai
rule interpretation. Pada sistem berbasis pengetahuan, rule interpretation (interpretasi rule)
dilakukan oleh inference engine. Proses interpretasi rule ini merupakan proses berulang
yang digambarkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
a. Matching. Pada step ini, rule yang ada pada basis pengetahuan dibandingkan dengan
fakta-fakta yang diketahui untuk mengetahui rule mana yang memenuhi (memenuhi
berarti situasi, premis, atau antecedent benar).
b. Conflict Resolution. Langkah pertama sangat mungkin menghasilkan kondisi dimana
beberapa rule dipenuhi. Conflict Resolution bertugas untuk mencari rule mana yang
memiliki prioritas tertinggi yang berpotensi untuk dieksekusi.
c. Execution. Langkah terakhir adalah eksekusi (firing) dari rule. Proses ini menghasilkan
dua kemungkinan, yaitu: fakta baru diturunkan dan ditambahkah fact base atau rule
baru dihasilkan dan ditambahkan ke knowledge base. Penyelesaian Kasus 1 dengan
menggunakan forward = reasoning dimulai dengan memasukkan fakta-fakta berikut:
Database :
Ada bumbu = ya
Bentuk = tidak berkuah
Ada kecap = ya
Tambahan = jeruk nipis
Hasil
2.1.
penelusuran
dari
proses
eksekusi
ditunjukkan
dalam
Tabel
Execution cycle
1
2
3
4
BURJO BANGJO
Organization
Layanan
Makanan
mie kuah
mie goreng
mie sambal
goreng
Masyarakat yang lain hanya membutuhkan informasi atau layanan lain, sedangkan mereka yang
bukan merupakan pembeli akan diarahkan untuk ikut serta dalam menjadi pembeli. Karena itu
dapat ditentukan 3 hal yang menjadi faktor utama yang menentukan target keputusan, yaitu:
HMO status: Bagaimana status Masyarakat? Deklarasi sebagai pembeli dari Masyarakat
akan diikuti dengan validasi nomor id.
Reason: Apa alasan datang ke BURJO BANGJO? Apakah new case, followup case,
information seeking atau other visit?
Problem: Bagaimana keseriusan dari kondisi Masyarakat sekarang? Dalam hal ini dapat
diidentikasi dari temperature dan symptom yang lain.