Anda di halaman 1dari 9

Ganguan akibat Kurang Yodium (GAKY) 10 April 2015 22:53:53 Diperbarui: 17 Juni 2015

08:16:27 Dibaca : 2,564 Komentar : 1 Nilai : 1


Hubungan keadaan geografi dan lingkungan dengan kejadian ganguan akibat kurang yodium
(Gaky) Ganguan akibat kurang yodium (GAKY) masih merupakan masalah gizi di indonesia.
penyebaba utama timbunya secara epidemiologi kebutuhan yodium per orang,per hari hanya 1-2
ug per kilogram berat badan .apabila tidak terpenuhi secara kontiyu dan berlangsung lama maka
akan menimbulkan gondok.gondok dikatakan endemik apabila lebih dari 5% penduduk atau anak
sekolah berusia 6-12 th menderita gondok.masalah (GAKY) menurut djokomoelyanto (1998)
sering terjadi atau ditemukan di daerah pegunungan di mana makanan yang dikonsumsi sangat
tergantung pada produksi pangan setempat. pada kondisi tanah yang miskin yodium Menurut
WHO (1993), paling tidak 1,5 miliar penduduk yang tinggal di 118negara (pada tahun 1990),
mengalami risiko Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY). Di antara mereka 650 juta (12
persen dari total pendudukdunia) menderita gondok endemik, 43 juta menderita kapasitas
mentalterbatas akibat defisiensi yodium, termasuk 11 juta di antaranya menderitakretin endemik.
Kasus-kasus kretin dan kapasitas mental terbatas tersebutterjadi akibat defisiensi yodium pada
masa fetus atau intrauterin.Beberapa sifat yodium menurut Hetzel (1996) antara lain, yodium
adalah salah satu zat gizi mikro dengan bilangan atom 53 dengan bobot atom126,91. Kelarutan
dalam air sangat rendah tetapi molekul yodium berkombinasi dengan iodida membentuk
poliyodida menyebabkan yodiummudah larut dalam air. Yodium dalam tanah dan laut terdapat
sebagai iodida.Yodium alam mempunyai sifat mudah menguap bila terkena panas. Ion
iodidadioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur yodium elementer yaitu yodiumbebas yang
mudah menguap di udara bebas, yang selanjutnya air hujanYodium berperan penting dalam
sintesa hormon tiroid. Tiroksin (T4) danTriiodotironin (T3) sangat penting dalam menentukan
perkembangan fisik danmental yang normal pada hewan serta manusia, dalam pembentukan
danperkembangan otak, serta pengaturan temperatur tubuh. Defisiensi padahormon tiroid akan
menyebabkan retardasi pertumbuhan dan kematanganpada hampir semua sistem organ
(Jayakrishnan & Jeeja, 2002)mengembalikan yodium ke bumi.
Menurut Depkes RI (2004), yodium adalah mineral yang terdapat di alam baikdi tanah maupun
air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuhmanusia untuk membentuk hormon
tiroksin. Menurut Almatsier (2004),yodium dalam tubuh jumlahnya sangat sedikit (kurang dari
0,00004% beratbadan tubuh atau setara 15-23 mg). Sebanyak 75% dari yodium tersebutberada di
kelenjar tiroid, sedangkan sisanya terdapat pada jaringan lain Yodium merupakan zat essensial
bagi tubuh, karena merupakan komponen dari Hormon tiroksin. Terdapat dua ikatan organik
yang menunjukkan bioaktifitas hormon ini, ialah trijodotyronin T3 dan Tetrajodotyronin T4,
yang terakhir juga disebut juga Tiroksin. (Sediaoetama, 2006). Dalam tubuh terkandung sekitar
25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu
sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada
ovari, otot, dan darah (Arisman, 2004)
ANJURAN ASUPAN YODIUM SETIAP HARI DI DALAM MAKANAN
1.Dosis 50 g/hari untuk kisaran usia 0-12 Bulan.
2.Dosis 90 g/hari untuk kisaran usia 1-6 tahun.
3.Dosis 120 g/hari untuk kisaran usia 7-12 tahun.
4.Dosis 150 g/hari untuk kisaran usia 12-Dewasa.

5.Dosis 200 g/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui.


Ganguan akibat kekurangan yodium pada masyarakat Gangguan akibat kekurangan yodium
adalah sekumpulan gajala yang dapat ditimbulkan karena tubuh seseorang kekurangan unsur
yodium secara terus-menerus dalam waktu cukup lama. (DepKes RI, 2000). Gangguan akibat
kekurangan yodium adalah rangkaian kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia,
Sprektum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik yang ditandai
terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran, gangguan pada aak dan dewasa, sering
dengan kadar hormon rendah angka lahir dan kematian janin meningkat (supariasa, 2001). Jika
angka kejadian kekurangan yodium bertambah dari taun ketahun dan tiada langkah kongrit yang
nyata dari pemerintah maupun dari pelaku masyarakat maka akan beresiko munculnya masalahmasalah yang baru,harus ada langkah nyata dari pemerintah meskipun resiko kecil Prevalensi
gondok di daerah pengunungan atau dataran tinggi sebesar 30,3%, di dataran rendah sebesar
8,7% dan daerah rawa sebesar 2,8%.perbedan ini disebabkan karena faktor geografi
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM
1. Defisiensi pada janin Pengaruh utama defisiensi yodium pada janin ialah kretinisme endemis.
Gejala khas kretinisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis saraf yang menampilkan tanda dan
gejala seperti kemunduran mental, bisu-tuli dan diplegia spastik. Jenis kedua yaitu bentuk
miksedema yang memperlihatkan tanda hipotiroidisme dan dwarfisme (Arisman, 2004)
2. Defisiensi pada bayi baru lahir. Selain berpengaruh pada angka kematian, kekurangan yang
parah dan berlangsung lama akan mempengaruhi fungsi tiroid bayi yang kemudian mengancam
perkembangan otak secara dini. (Arisman, 2004)
3. Defisiensi pada anak dan remaja Kekurangan yodium pada anak khas terpaut dengan insiden
gondok. Angka kejadian gondok meningkat bersama usia, dan mencapai puncaknya setelah
remaja. Prevalensi gondok pada wanita lebih tinggi daripada lelaki. Total Goitre Rate (TGR)
anak sekolah lazim digunakan sebagai petunjuk dalam perkiraan besaran GAKY masyarakat
suatu daerah. Gangguan pada anak dan remaja akibat kekurangan Yodium yaitu Gondok,
hipoiroidisme Juvenile dan perkembangan fisik terhambat. (Arisman, 2004)
4. Defisiensi pada Dewasa Pada orang dewasa, kekurangan yodium menyebabakan keadaan
lemas dan cepat lelah, produktifitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah (isna, 2009),
Gondok dan penyulit, Hipotiroidisme, Hipertiroidisme diimbas oleh yodium. (Arisman, 2004).
5. Defisiensi pada ibu hamil Pada ibu hamil menyebabkan keguguran spontan, lahir mati dan
kematian bayi, mempengaruhi otak bayi dan kemungkinan menjadi cebol pada saat dewasa nanti.
Seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan melahirkan bayi yang juga menderit
kekurangan yodium. Jika tidak segera diobati, maka pada usia 1 tahun, sudah akan terjadi
pembesaran pada kelenjar gondoknya. (Isna, 2009).
6. Defisiensi pada semua usia Bentuk gangguannya : Kepekaan terhadap radiasi nuklir
meningkat (Arisman, 2004) Cara Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) Menurut beberapa literatur, termasuk diantaranya modul PeningkatanKonsumsi Garam
Beryodium Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI2004, di Indonesia terdapat beberapa

Startegi baik jangka pendek maupun jangka panjang ) sebagi upaya penagulangan dampak
Gangguan AkibatKekurangan Yodium (GAKY) sebagai berikut :
a)Strategi Jangka Panjanga Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), merupakan sebuahstrategi
pemberdayakan masyarakat dan komponen terkait agarmempunyai visi dan misi yang sama
untuk menanggulangi GAKYmelalui kegiatan pemasyarakatan informasi,
advokasi,pendidikan/penyuluhan tentang ancaman GAKY bagi kualitassumber daya manusia.
Juga terkait pentingnya mengkonsumsigaram beryodium, law enforcement dan social
enforcement, hakmemperoleh kapsul beryodium bagi daerah endemik danpenganekaragaman
konsumsi pangan.
b. Surveillans,merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan secaraberkesinambungan
terhadap beberapa indikator untuk dapatmelakukan deteksi dini adanya masalah yang mungkin
timbul agar dapat dilakukan tindakan/intervensi sehingga keadaan lebih burukdapat dicegah.
Kegunaan surveillans yaitu mengetahui luas danberatnya masalah pada situasi terakhir,
mengetahui daerah yangharus mendapat prioritas, memperkirakan kebutuhan sumber dayayang
diperlukan untuk intervensi, mengetahui sasaran yang palingtepat dan mengevaluasi keberhasilan
program.
c. Iodisasi garam, merupakan kegiatan fortifikasi garam dengan KaliumIodat (KOI3). Tujuan
kegiatan ini agar semua garam yodium yangdikonsumsi masyarakat mengandung yodium
minimal 30 ppm.Target program ini 90% masyarakat mengkonsumsi garamberyodium yang
cukup (30 ppm).
b)Strategi Jangka Pendek Sedangkan strategi jangka pendek sebagai upaya
penanggulanganGAKY yaitu dengan melakukan kegiatan distribusi kapsul minyakberyodium.
Program yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 1992 inidilakukan untuk mempercepat
perbaikan status yodium masyarakat bagidaerah endemik sedang dan berat pada kelompok
rawan. Kapsul minyakberyodium 200mg diberikan pada Wanita Usia Subur (WUS) sebanya
2kapsul/tahun, sedangkan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak SDkelas 1-6 sebanyak 1
kapsul/tahun. Di Indonesia, upaya penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatan
konsumsi garam beryodium. Maka tujuan penanggulangan GAKY ini adalah Pencapaian dan
pelestarian Universal Salt Iodization (Garam beryodium untuk semua) pada tahun 2010. Dengan
tujuan khusus:
a.Peningkatan proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium cukup (30ppm).
b.Pelestarian konsumsi garam beryodium cukup pada semua rumah tangga di seluruh
kabupaten/kota. Target yang harus dicapai dalam program penanggulangan GAKY ini yaitu:
a.90% rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium cukup (30 ppm) secara nasional,
propinsi dan kabupaten/kota. b.Median EYU secara rata-rata nasional propinsi dan
kabupaten/kota adalah 100-299 g/L. Dasar Hukum dalam Pelaksanaan Program
Penanggulangan GAKY, salah satunya adalah p rogram yodisasi garam. Program yodisasi garam
telah dirintis sejak tahun 1977 yang diperkuat dengan adanya: a.Keputusan Presiden nomor 69
tahun 1994 tentang pengadaan garam beryodium.
b.Undang-Undang Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999, yang bertujuan menjamin
status kesehatan warganegara.
c.Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia. d.Peraturan
Pemerintah nomor 8 tahun 2008, tentang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan situasi
otonomi daerah. e. Surat Keputusan Menperind nomor 29/M/ SK/2/1995 tentang Pengesahan
SNI dan penggunaan tanda SNI wajib pada 10 produk industry.

1.PENUTUP
A.Kesimpulan
GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapatmenyebabkan berbagai penyakit
gangguan seperti Gondok, kreatinisme danketerlambatan pertumbuhan dan kecerdasan. Sehingga
untuk menghindarigangguan-gangguan tersebut kita harus mengkonsumsi makanan
yangmengandung iodium, karena Iodium merupakan salah satu unsur mineralmikro yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yangrelative kecil
B.Saran
Dalam penulisan pembahasan ini mungkin ada bebrapa kekurangan dan kelebihan ,dari
kelebihan itu semoga menjadi ilmu penegtahuan serta dapay diaplikasikan dalam tindakan
maupuln kegiatan dalam sisi kekuranagan semgoa ada kritikan lebih lebih ada perbaikan dan
komemtar karena saya sebagi penulis haus akan kritikan yang membangun agar terciptanya ilmu
penegetahuan yang mudah dipahami karena memng harus ada kerja nyata untuk mengerti semua
ilmu penegeahuan saya ucapkan terimaksih
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fecebook/ganguan-akibat-kurang-yodiumgaky_55547a10739773d917905589

http://www.kompasiana.com/fecebook/ganguan-akibat-kurang-yodiumgaky_55547a10739773d917905589

Hubungan keadaan geografi dan lingkungan dengan kejadian ganguan akibat kurang yodium
(Gaky) Ganguan akibat kurang yodium (GAKY) masih merupakan masalah gizi di
indonesia.penyebaba utama timbunya secara epidemiologi kebutuhan yodium per orang,per hari
hanya 1-2 ug per kilogram berat badan .apabila tidak terpenuhi secara kontiyu dan berlangsung
lama maka akan menimbulkan gondok.gondok dikatakan endemik apabila lebih dari 5%
penduduk atau anak sekolah berusia 6-12 th menderita gondok.masalah (GAKY) menurut
djokomoelyanto (1998) sering terjadi atau ditemukan di daerah pegunungan di mana makanan
yang dikonsumsi sangat tergantung pada produksi pangan setempat. pada kondisi tanah yang
miskin yodium Menurut WHO (1993), paling tidak 1,5 miliar penduduk yang tinggal di
118negara (pada tahun 1990), mengalami risiko Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY).
Di antara mereka 650 juta (12 persen dari total pendudukdunia) menderita gondok endemik, 43
juta menderita kapasitas mentalterbatas akibat defisiensi yodium, termasuk 11 juta di antaranya
menderitakretin endemik. Kasus-kasus kretin dan kapasitas mental terbatas tersebutterjadi akibat
defisiensi yodium pada masa fetus atau intrauterin.Beberapa sifat yodium menurut Hetzel (1996)
antara lain, yodium adalah salah satu zat gizi mikro dengan bilangan atom 53 dengan bobot

atom126,91. Kelarutan dalam air sangat rendah tetapi molekul yodium berkombinasi dengan
iodida membentuk poliyodida menyebabkan yodiummudah larut dalam air. Yodium dalam tanah
dan laut terdapat sebagai iodida.Yodium alam mempunyai sifat mudah menguap bila terkena
panas. Ion iodidadioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur yodium elementer yaitu
yodiumbebas yang mudah menguap di udara bebas, yang selanjutnya air hujanYodium berperan
penting dalam sintesa hormon tiroid. Tiroksin (T4) danTriiodotironin (T3) sangat penting dalam
menentukan perkembangan fisik danmental yang normal pada hewan serta manusia, dalam
pembentukan danperkembangan otak, serta pengaturan temperatur tubuh. Defisiensi padahormon
tiroid akan menyebabkan retardasi pertumbuhan dan kematanganpada hampir semua sistem
organ (Jayakrishnan & Jeeja, 2002)mengembalikan yodium ke bumi.Menurut Depkes RI (2004),
yodium adalah mineral yang terdapat di alam baikdi tanah maupun air dan merupakan zat gizi
mikro yang diperlukan oleh tubuhmanusia untuk membentuk hormon tiroksin. Menurut
Almatsier (2004),yodium dalam tubuh jumlahnya sangat sedikit (kurang dari 0,00004%
beratbadan tubuh atau setara 15-23 mg). Sebanyak 75% dari yodium tersebutberada di kelenjar
tiroid, sedangkan sisanya terdapat pada jaringan lain Yodium merupakan zat essensial bagi
tubuh, karena merupakan komponen dari Hormon tiroksin. Terdapat dua ikatan organik yang
menunjukkan bioaktifitas hormon ini, ialah trijodotyronin T3 dan Tetrajodotyronin T4, yang
terakhir juga disebut juga Tiroksin. (Sediaoetama, 2006). Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg
yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu sekitar
sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari,
otot, dan darah (Arisman, 2004) ANJURAN ASUPAN YODIUM SETIAP HARI DI DALAM
MAKANAN 1.Dosis 50 g/hari untuk kisaran usia 0-12 Bulan. 2.Dosis 90 g/hari untuk kisaran
usia 1-6 tahun. 3.Dosis 120 g/hari untuk kisaran usia 7-12 tahun. 4.Dosis 150 g/hari untuk
kisaran usia 12-Dewasa. 5.Dosis 200 g/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui. Ganguan
akibat kekurangan yodium pada masyarakat Gangguan akibat kekurangan yodium adalah
sekumpulan gajala yang dapat ditimbulkan karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium
secara terus-menerus dalam waktu cukup lama. (DepKes RI, 2000). Gangguan akibat
kekurangan yodium adalah rangkaian kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia,
Sprektum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik yang ditandai
terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran, gangguan pada aak dan dewasa, sering
dengan kadar hormon rendah angka lahir dan kematian janin meningkat (supariasa, 2001). Jika
angka kejadian kekurangan yodium bertambah dari taun ketahun dan tiada langkah kongrit yang
nyata dari pemerintah maupun dari pelaku masyarakat maka akan beresiko munculnya masalahmasalah yang baru,harus ada langkah nyata dari pemerintah meskipun resiko kecil Prevalensi
gondok di daerah pengunungan atau dataran tinggi sebesar 30,3%, di dataran rendah sebesar
8,7% dan daerah rawa sebesar 2,8%.perbedan ini disebabkan karena faktor geografi MASALAH
YANG TIMBUL AKIBAT GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM 1. Defisiensi
pada janin Pengaruh utama defisiensi yodium pada janin ialah kretinisme endemis. Gejala khas
kretinisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis saraf yang menampilkan tanda dan gejala seperti
kemunduran mental, bisu-tuli dan diplegia spastik. Jenis kedua yaitu bentuk miksedema yang
memperlihatkan tanda hipotiroidisme dan dwarfisme (Arisman, 2004) 2. Defisiensi pada bayi
baru lahir. Selain berpengaruh pada angka kematian, kekurangan yang parah dan berlangsung
lama akan mempengaruhi fungsi tiroid bayi yang kemudian mengancam perkembangan otak
secara dini. (Arisman, 2004) 3. Defisiensi pada anak dan remaja Kekurangan yodium pada anak
khas terpaut dengan insiden gondok. Angka kejadian gondok meningkat bersama usia, dan
mencapai puncaknya setelah remaja. Prevalensi gondok pada wanita lebih tinggi daripada lelaki.

Total Goitre Rate (TGR) anak sekolah lazim digunakan sebagai petunjuk dalam perkiraan
besaran GAKY masyarakat suatu daerah. Gangguan pada anak dan remaja akibat kekurangan
Yodium yaitu Gondok, hipoiroidisme Juvenile dan perkembangan fisik terhambat. (Arisman,
2004) 4. Defisiensi pada Dewasa Pada orang dewasa, kekurangan yodium menyebabakan
keadaan lemas dan cepat lelah, produktifitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah (isna,
2009), Gondok dan penyulit, Hipotiroidisme, Hipertiroidisme diimbas oleh yodium. (Arisman,
2004). 5. Defisiensi pada ibu hamil Pada ibu hamil menyebabkan keguguran spontan, lahir mati
dan kematian bayi, mempengaruhi otak bayi dan kemungkinan menjadi cebol pada saat dewasa
nanti. Seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan melahirkan bayi yang juga menderit
kekurangan yodium. Jika tidak segera diobati, maka pada usia 1 tahun, sudah akan terjadi
pembesaran pada kelenjar gondoknya. (Isna, 2009). 6. Defisiensi pada semua usia Bentuk
gangguannya : Kepekaan terhadap radiasi nuklir meningkat (Arisman, 2004) Cara
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Menurut beberapa literatur,
termasuk diantaranya modul PeningkatanKonsumsi Garam Beryodium Direktorat Bina Gizi
Masyarakat Depkes RI2004, di Indonesia terdapat beberapa Startegi baik jangka pendek maupun
jangka panjang ) sebagi upaya penagulangan dampak Gangguan AkibatKekurangan Yodium
(GAKY) sebagai berikut : a)Strategi Jangka Panjanga Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE),
merupakan sebuahstrategi pemberdayakan masyarakat dan komponen terkait agarmempunyai
visi dan misi yang sama untuk menanggulangi GAKYmelalui kegiatan pemasyarakatan
informasi, advokasi,pendidikan/penyuluhan tentang ancaman GAKY bagi kualitassumber daya
manusia. Juga terkait pentingnya mengkonsumsigaram beryodium, law enforcement dan social
enforcement, hakmemperoleh kapsul beryodium bagi daerah endemik danpenganekaragaman
konsumsi pangan.b. Surveillans,merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan
secaraberkesinambungan terhadap beberapa indikator untuk dapatmelakukan deteksi dini adanya
masalah yang mungkin timbul agar dapat dilakukan tindakan/intervensi sehingga keadaan lebih
burukdapat dicegah. Kegunaan surveillans yaitu mengetahui luas danberatnya masalah pada
situasi terakhir, mengetahui daerah yangharus mendapat prioritas, memperkirakan kebutuhan
sumber dayayang diperlukan untuk intervensi, mengetahui sasaran yang palingtepat dan
mengevaluasi keberhasilan program.c. Iodisasi garam, merupakan kegiatan fortifikasi garam
dengan KaliumIodat (KOI3). Tujuan kegiatan ini agar semua garam yodium yangdikonsumsi
masyarakat mengandung yodium minimal 30 ppm.Target program ini 90% masyarakat
mengkonsumsi garamberyodium yang cukup (30 ppm). b)Strategi Jangka Pendek Sedangkan
strategi jangka pendek sebagai upaya penanggulanganGAKY yaitu dengan melakukan kegiatan
distribusi kapsul minyakberyodium. Program yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 1992
inidilakukan untuk mempercepat perbaikan status yodium masyarakat bagidaerah endemik
sedang dan berat pada kelompok rawan. Kapsul minyakberyodium 200mg diberikan pada Wanita
Usia Subur (WUS) sebanya 2kapsul/tahun, sedangkan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak
SDkelas 1-6 sebanyak 1 kapsul/tahun. Di Indonesia, upaya penanggulangan GAKY difokuskan
pada peningkatan konsumsi garam beryodium. Maka tujuan penanggulangan GAKY ini adalah
Pencapaian dan pelestarian Universal Salt Iodization (Garam beryodium untuk semua) pada
tahun 2010. Dengan tujuan khusus: a.Peningkatan proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi
garam beryodium cukup (30ppm). b.Pelestarian konsumsi garam beryodium cukup pada semua
rumah tangga di seluruh kabupaten/kota. Target yang harus dicapai dalam program
penanggulangan GAKY ini yaitu: a.90% rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
cukup (30 ppm) secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota. b.Median EYU secara rata-rata
nasional propinsi dan kabupaten/kota adalah 100-299 g/L. Dasar Hukum dalam Pelaksanaan

Program Penanggulangan GAKY, salah satunya adalah p rogram yodisasi garam. Program
yodisasi garam telah dirintis sejak tahun 1977 yang diperkuat dengan adanya: a.Keputusan
Presiden nomor 69 tahun 1994 tentang pengadaan garam beryodium. b.Undang-Undang
Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999, yang bertujuan menjamin status kesehatan
warganegara. c.Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia.
d.Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008, tentang perencanaan pembangunan daerah sesuai
dengan situasi otonomi daerah. e. Surat Keputusan Menperind nomor 29/M/ SK/2/1995 tentang
Pengesahan SNI dan penggunaan tanda SNI wajib pada 10 produk industry. 1.PENUTUP
A.Kesimpulan
GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapatmenyebabkan berbagai penyakit
gangguan seperti Gondok, kreatinisme danketerlambatan pertumbuhan dan kecerdasan. Sehingga
untuk menghindarigangguan-gangguan tersebut kita harus mengkonsumsi makanan
yangmengandung iodium, karena Iodium merupakan salah satu unsur mineralmikro yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yangrelative kecil.
B.Saran
Dalam penulisan pembahasan ini mungkin ada bebrapa kekurangan dan kelebihan ,dari
kelebihan itu semoga menjadi ilmu penegtahuan serta dapay diaplikasikan dalam tindakan
maupuln kegiatan dalam sisi kekuranagan semgoa ada kritikan lebih lebih ada perbaikan dan
komemtar karena saya sebagi penulis haus akan kritikan yang membangun agar terciptanya ilmu
penegetahuan yang mudah dipahami karena memng harus ada kerja nyata untuk mengerti semua
ilmu penegeahuan saya ucapkan terimaksih
Daftar pustaka a.Matoviani,j.yodium.dalam.RE.Olson,
(Ed).pengeetahuangizimutahir.mineral.garmedi,jakarta.1998 (227-249)
b.WHO.Trace Elementin Human Nutrition and Health.World health Organization, Geneva.1996.
c.Djokomoelyanto.Gangguan Akibat Defisiensi iodium dan gondok endemik.Dalam Ilmu
Penyakit Dalam .EdisiIII:S.Noer(Ed).Penerbit buku kedokteran EGC.Jakarta,1998a.
d.Dep.KesR.Isurvei Nasional Pemetaan Gangguan Akibat Kelangan Yodium (GAKY).
Kerjasama Pusat Penelitian Gizi dan Makanan dengan Direktorat Gizi.. Laporan Akhir.1998
e.FredyM.K.Analisis Spacial GAKY Pada Anak-anak SD/MI diIndonesia.Thesis IPB.1999.
f.Ance Murdiana,dkk.Penentuan Makanan yang mengandung Goitrogeniktiosianat sebagai salah
satu factor timbulnya penderita Gaky.Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi .Laporan
Penelitian.2002.
g.Sukati,dkk.HubunganKandunganChlor Serum dengan hormone T3/T4 pada anak sekolah
didaerah gondok endemic.Bogor. Laporan Penelitian.2001.
h.SukatiS.,dkk.Hubungan Status Pestisida dan Status Iodium dalam Darah Pada Wanita Usia
Subur Didaerah Gondok Endemik.Laporan Akhir Penelitian,2005.
i.Wirjatmadi.B.Penyebaran Gondokdi daerah Dataran rendah diJawa Timur Suatu Masalah
karena Kekurangan Konsumsi Yodium?.Media Gizi Indonesia,Vol1,No:1.2004.

j.HaqueR.and Bradbury JH.Simplekit method fordeter minationo fthiocyanatein urine. Clinical


Chemistry;45:1459-1464.1999
k.Dunn JT.,HE.Crutchfield,R.Gutekunstand AD.Dunn.Method sformea suring iodinein urine
.Netherland.ICCIDD/ UNICEF/WHO.1998.
l.ThahaA.R.,Djunaidi Mdachlandan Nurhendar Jafar.Analisis Faktor Resiko Coastal
Goiter.Jurnal Gaky IndonesiaVol.No1.2002.
m.GaitanE.Environmental Goitrogens.In: The Thyroid Gland Praticial Clinical 107 Media
Litbang Kesehatan Volume XIX Nomor 2T ahun2 009 Treatise. Chicago. Year Book Medical 16.
Publisher.p.263-280.1986b.
n.Samsudin.Hubungan Kadar Plumbum (Pb) dalam darah dengan Fungi's Tiroid (TSHFT4) pada
WUS Risiko Terkena Paparan Pbdidaerah Perkotaan .Tesis S2 Sekolah17. Pasca Sarjana
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta,2007.
o.Ingbar.Shand LewisE.B.The Thyroid.A18.Fundamental and Clinical Text, Fifth Edition
.J.B.Lippincott Company.,Philadelphia.1986.
p.Wardoyo,Pengaruh PemberianKapsul Yodol terhadap Status Gondok Anak SD di Daerah
Gondok Endemik Berat di Kabupaten Wonosobo.TesisIPB,Bogor.1998.
q.Untoro.J.Useofiodized tocontroliodine defisiensiin Indonesia.TesisWageningen Agriculture
University.Netherland,1999.
r.Widardo.Effectof Seleniumin additionto Vitamin A and Iodine Supplementationon the
goitersizein School Childrenin Central Java.Thesis S2.SEAMED.Universityof Indonesia .Jakarta.
1998.
s.rikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
t.Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
u.Depkes, RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat
Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.
v.Effendi, nasrul. 2007. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
w.Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba medika.
x.Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
y.Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

z.Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.


aa.Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika. bb.Parth, Erna Francin. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
EGC cc.Palupi. 2008. Garam Beryodium. http : //Kuliahbidan.Wordpress.com/2008/10/12/
Garam-beryodium/ : di akses tanggal 19 Mei 2011.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fecebook/ganguan-akibat-kurang-yodiumgaky_55547a10739773d917905589

http://www.slideshare.net/lowo_ijo/gaky-dinkes

Anda mungkin juga menyukai