ITS Undergraduate 13448 Paper PDF
ITS Undergraduate 13448 Paper PDF
PENDAHULUAN
Pembangunan
sarana
akses
transportasi yang menghubungkan kota
sidoarjo dengan kota-kota lainya merupakan
suatu usaha untuk memberikan akses
informasi, ekonomi, sosial dan budaya yang
lancar, cepat dan aman. Tol merupakan sarana
akses transportasi darat yang mempunyai
posisi penting, karena TOL memberikan akses
yang lancar, aman dan cepat dibandingkan
dengan sarana akses transportasi darat lainya.
Khususnya sarana dibangun dengan baik,
aman dan benar.
Sebelum dilakukan pembangunan
jalan TOL ada dugaan bahwa dikawasan yang
akan dilakukan pembangunan tersebut terdapat
kondisi struktur geologi bawah permukaan
yang dapat menganggu proses pembangunan
jalan TOL. Struktur geologi yang dimaksud
adalah sistem sesar/patahan. Dugaan awal
patahan berasal dari aktivitas sesar/Patahan
watukosek. Tetapi erupsi lumpur panas
Sidoarja juga mempunyai kemungkinan cukup
besar untuk menimbulkan patahan. Erupsi
lumpur
panas
yang
memyebabkan
penimbunan masa yang sedemikian besar
menyebabkan ketidakstabilan kekompakan
batuan, sehingga kemungkinan terjadi
amblesan sangat besar.
dalam Volt/meter,
adalah
Dengan
resistivitas medium. Medan listrik
merupakan gradient dari potensial scalar yang
ditulis sebagai berikut :
Gambar 2
elektroda
Gambaran
penyebaran
arus
dari
Gambar 3 ua elektroda arus dan dua elektroda
potensial pada permukaan tanah homogen isotropik
pada resistivitas (Telford et al. 1976)
dengan
dimana
I
a
C1
P1
P2
C1
dimana
= resistivitas semu
= jarak spasi elektroda
= resistivitas yang terukur = R
10
15
20
25
30
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Clay : 19,57%
Kerikil : 6,61%
Pasir : 41,55%
Silt
: 28,64%
Clay : 23,20%
Kerikil : 1,72%
Pasir : 50,78%
Silt
: 24,48%
Clay : 23,02%
Kerikil : 0,00%
Pasir : 32,37%
Silt
: 43,40%
Clay : 23,23%
Kerikil : 0,00%
Pasir : 34,36%
Silt
: 36,26%
Clay : 29,38%
Kerikil : 3,12%
Pasir : 44,31%
Silt
: 27,10%
Clay : 25,48%
Lintasan 1
Akuisisi data pada lintasan 1
dilakukan di desa Ketapang Sidoarjo dengan
panjang lintasan 300 meter dengan titik awal
(titik 0 meter) berada pada koordinat
112042231BT dan 07031023 dengan
variasi jarak antar elektroda berturut-turut 5
meter, 10 meter, 25 meter dan bertambahan
kelipatan 10 meter hingga spasi 95 meter dan
trakhir 100 meter. Dari hasil pengukuran
diperoleh harga resistivitasnya berkisar antara
0,155 95.1 m.
Pengolahan data dengan menggunakan
Res2DInv untuk lintasan 1 diperoleh
penampang harga resistivitas semu seperti
pada Gambar 4.1.
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Penyusun tanah/batuan permukaan di
daerah porong sidoarjo merupakan endapan
alluvial yang berasal dari sedimentasi sungai
brantas. Pada kedalaman 0 sampai 800 meter
endapan di dominasi oleh perselingan pasir,
lempung dan serpih. Berdasarkan data bor
yang diambil pada kedalaman 5, 10, 15, 20, 25
dan 30 meter diperoleh bahwa disetiap
kedalaman memiliki kecenderungan penyusan
jenis tanah/batuan yang sama, hanya
dibedakan oleh besar jumlah prosentase dari
setiap penyusun tanah/batuan tersebut.
Perbedaan besarnya prosentase dari penyusun
tanah/batuan ini akan berpengaruh terhadap
nilai resistivitas tanah/batuan
Berdasarkan hasil pengolahan data
dari ketujuh belas lintasan dengan software
res2dinv didapatkan penampang kontur
resitivitas. Kontur resistivitas ini memberikan
gambaran kondisi tanah/batuan bawah
permukaan. Jika dikorelasikan dengan data
bor, pada kedalaman 0 sampai 59 meter
Lampiran
: Lintasan pengukuran
: Patahan