Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran

IPA

Topik

Kalor dan Perpindahannya

Kelas / Semester

VII / 1

Alokasi Waktu

7 x 40 menit (3x pertemuan)

A. KOMPTENSI INTI
Kompetensi Inti 1:

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


dianutnya

Kompetensi Inti 2:

Menghargai

dan

menghayati

perilaku

jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong


royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
alam

dalam

lingkungan sosial dan

jangkauan

pergaulan

dan

keberadaannya
Kompetensi Inti 3:

Memahamai pengetahuan (faktual, konseptual,


dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang

ilmu

pengetahuan,

tekhnologi,seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak


mata
Kompetensi Inti 4:

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah


konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. KOMPTENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya

Indikator
dengan 1.1.1. Siswa

menyadari hubungan keteraturan dan


kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap

kebesaran

Tuhan

dan

awal dan akhir persentasi sesuai


ajaran agama yan dianutnya
1.1.3 Siswa mengucapkan syukur ketika

2.2 Menghargai kerja individu dan 2.2.1


kelompok dalam aktivitas sehari-hari
wujud

melaksanakan

sebelum

sesudah menjalankan sesuatu


1.1.2. Siswa memberi salam pada saat

yang

menciptakannya

sebagai

berdoa

saat melakukan percobaan atau

implementasi
percobaan

dan

melaporkan hasil percobaan

berhasil mengerjakan sesuatu


Siswa menunjukan sikap toleransi

2.2.2

diskusi
Siswa mengumpulkan setiap hasil

2.2.3

kerjanya tepat waktu


Siswa bersikap aktif

2.2.4

menjalankan setiap tugas


siswa dapat menjalankan setiap

dalam

tugas dengan penuh tanggung


jawab
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, 3.7.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian
kalor,

perpindahan

penerapannya

dalam

kalor,

dan

mekanisme

menjaga kestabilan suhu tubuh pada


manusia dan hewan serta dalam
kehidupan sehari-hari

kalor
3.7.2 Siswa dapat menyebutkan satuan
kalor dalam SI
3.7.3 Siswa dapat menyebutkan perubahan
yang dialami benda jika diberikan
kalor
3.7.4 Siswa dapat menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi kalor
3.7.5 Siswa dapat menjelaskan hubungan
antara kenaikan suhu dengan kalor
jenis
3.7.6 Siswa dapat menentukan besarnya
kalor

yang

diperlukan

dalam

sebuah peristiwa
3.7.7 Siswa dapat menjelaskan kalor pada
perubahan wujud benda
3.7.8 Siswa dapat menjelaskan macam-

macam perpindahan kalor dalam


kehidupan sehari-hari
4.10.1 Siswa dapat memiliki rasa ingin
tahu, teliti, dan peduli lingkungan
melalui diskusi, dengan menonton
video tentang perpindahan secara
konduksi, konveksi, dan radiasi
4.10 Melakukan penyelidikan terhadap
cara berisi penambahan kalor secara
konduksi, konveksi, radiasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kalor
2. Siswa dapat menyebutkan satuan kalor dalam SI
3. Siswa dapat menyebutkan perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor
4. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor
5. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kenaikan suhu dengan
kalor jenis
6. Siswa dapat menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam
sebuah peristiwa
7. Siswa dapat menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda
8. Siswa dapat menjelaskan macam-macam perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
9. Siswa dapat memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan peduli lingkungan
melalui diskusi, dengan menonton video tentang perpindahan secara
konduksi, konveksi, dan radiasi
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kalor dan Perpindahannya
1. Pengertian Kalor
2. Satuan Kalor
3. Kalor dan Perubahan Suhu Benda
4. Kalor pada Perubahan Wujud Benda
5. Perpindahan Kalor
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
E. PENDEKATAN/ METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan
: Scientifik
2. Metode
: Eksperimen, Diskusi-Presentasi, Demonstrasi
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media
: Komputer
Alat
: Sesuai dengan alat yang digunakan siswa dalam
eksperimen
Sumber Belajar :
1. Buku siswa (Buku Ilmu Pengethuan Alam untuk SMP/MTs kelas VI
semester 2 Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia 2014)
2. Buku IPA Fisika untuk SMP Kelas VII , Marthen Kangenan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
No

Tahap

1.

kegiatan
Kegiatan
awal

Rincian kegiatan

Alokasi
Waktu
10

Apersepsi
Mengingatkan
berkaitan

kembali

dengan

materi

materi
kalor

yang

menit

dan

perpindahannya
Motivasi
Guru meberikan informasi tujuan dan
manfaat mempelajari penerapan kalor dan
perpindahannya
Orientasi

Guru menyebutkan pokok-pokok materi

yang akan dibahas


Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan selama pertemuan


Guru menjelaskan tujuan-tujuan yang
akan diperoleh setelah pertemuan ini
dilakukan
Guru membagi siswa kedalam beberapa

2.

Kegiatan
inti

kelompok
Mengamati

Siswa mengamati gambar anak yang

95
menit

berdiri di dekat api unggun


Siswa mengamati alat-alat yang akan
digunakan untuk eksperimen

Menanya

Siswa bertanya apa itu kalor?


Siswa bertanya apa satuan kalor dalam

SI?
Perubahan apa saja yang dialami benda

jika diberikan kalor?


Faktor-faktor
apa

saja

yang

mempengaruhi kalor?
Bagaimana hubungan

kalor

jenis

terhadap kenaikan suhu?


Berapa besar kalor yang terjadi pada
suatu peristiwa?

Mengumpulkan informasi/mencoba

Dalam

kelompok

siswa

melakukan percobaan dengan

instruksi yang ada pada LKS.


Siswa
mencatat
data
pengamatan pada kolom yang

tersedia pada LKS


Siswa
mengolah

dan

menganalisis data dari setiap


percobaan

untuk

menjawab

pertanyaan-pertanyaan

pada

LKS
Menalar dan mengkomunikasikan

Siswa mempresentasikan hasil


kerja

kelompok

membandingkan
kelompoknya
kelompok lainnya

hasil

dan
kerja
dengan

3.

Kegiatan

penutup

Guru bersama siswa mencoba mengingatkan

15

kembali materi pokok yang sudah dipelajari

menit

pada pertemuan tersebut.


Guru memberikan tugas untuk mencari
informasi tentang:
1. Mengapa terdapat titik-titik air yang
menempel pada bagian luar gelas yang
berisi es?
2. Mengapa bagian kulit kita terasa dingin
jika diusapkan alkohol?

Pertemuan 2
No

Tahap

1.

kegiatan
Kegiatan
awal

Rincian kegiatan

Alokasi
Waktu
10

Apersepsi
Mengingatkan

kembali

materi

yang

menit

diajarkan pada pertemuan sebelumnya


Motivasi
Guru meberikan informasi tujuan dan
manfaat mempelajari penerapan kalor pada
perubahan wujud benda dan kalor laten
Orientasi

Guru menyebutkan pokok-pokok materi

yang akan dibahas


Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan selama pertemuan


Guru menjelaskan tujuan-tujuan yang
akan diperoleh setelah pertemuan ini

2.

Kegiatan
inti

dilakukan
Mengamati
Siswa mengamati gambar
1. Terdapat titik-titik air yang menempel
pada bagian luar gelas berisi es
2. Bagian kulit terasa dingin jika diusapkan

55
menit

alkohol.
3. Gambar grafik yang menjelaskan kalor
laten
Menanya

Siswa

bertanya

mengenai

kedua

peristiwa tersebut dan peristiwa kalor

pada perubahan wujud lainnya


Gaya yang diatasi saat perubahan

wujud
Siswa bertanya maksud dari grafik

Mengumpulkan informasi/mencoba

Dengan teman sebangku siswa


berdiskusi mengenai peristiwa

tersebut
Dengan teman sebangku siswa
berdiskusi dimana terjadinya
kalor laten di gambar grafik
yang ada.

Menalar dan mengkomunikasikan

Beberapa

siswa

mempresentasikan

hasil

diskusinya
membandingkan
kelompoknya
3.

Kegiatan

penutup

dan
hasil

kerja
dengan

kelompok lainnya
Guru bersama siswa membuat kesimpulan

15

tentang kalor pada perubahan wujud benda

menit

dan kalor laten


Guru bersama siswa mencoba mengingatkan
kembali materi pokok yang sudah dipelajari
pada pertemuan tersebut

Pertemuan 3
No

Tahap

1.

kegiatan
Kegiatan
awal

Rincian kegiatan

Alokasi
Waktu
5

Apersepsi
Mengingatkan
berkaitan

kembali

dengan

materi

materi

yang

kalor

menit

dan

perubahan suhu, serta kalor pada perubahan


wujud benda
Motivasi
Guru meberikan informasi tujuan dan
manfaat mempelajari perpindahan kalor
Orientasi

Guru menyebutkan pokok-pokok materi

yang akan dibahas


Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan selama pertemuan


Guru menjelaskan tujuan-tujuan yang
akan diperoleh setelah pertemuan ini
dilakukan

2.

Kegiatan
inti

Mengamati

50

Siswa

mengamati

video

peristiwa

perpindahan kalor
Menanya

Siswa bertanya mengenai cara-cara


perpindahan kalor

Mengumpulkan informasi/mencoba

Dengan teman sebangku siswa


berdiskusi

mengenai

perpindahan kalor
Menalar dan mengkomunikasikan

Guru

bersama

siswa

membuat

menit

3.

Kegiatan

penutup

kesimpulan tentang perpindahan kalor


Guru bersama siswa mencoba mengingatkan

25

kembali materi pokok yang sudah dipelajari

menit

pada pertemuan tersebut


Posttest

Mengetahui,

Yogyakarta, 21 April 2016

Kepala SMP PANGUDI LUHUR 1

Peneliti

YOGYAKARTA

Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S.

Brigitta Dwi Utami

Lampiran Materi
Kalor dan Perpindahannya
A. Pengertian Kalor
Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat
panas tertentu karena di dalam benda terkandung energi panas.
Contoh: Segelas air dan seember air yang bersuhu sama memiliki energi
panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu 200 gram air, memerlukan
energi panas yang lebih besar daripada 100 gram air. Pada suhu yang
sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih
besar pula.
Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor.
B. Satuan Kalor

Dalam SI, satuan kalor adalah joule (J), tetapi kalor sering juga
dinyatakan dalam satuan kalori (satuan kalori). Satu kalori adalah jumlah
energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga
naik sebesar 1C. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan
menjadi 4,2 J.
C. Kalor dan Perubahan Suhu Benda
Ketika kalor diberikan kepada suatu zat, molekul-molekulnya bergetar/
bergerak lebih cepat sehingga suhu zat naik. Suhu zat bisa saja tetap, tetapi
kalornya digunakan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul sehingga
wujud zat berubah. Dengan demikian, kalor dapat menyebabkan
perubahan suhu zat atau perubahan wujud zat.
Tabel 1. Kalor Jenis Beberapa Bahan
Bahan
Air
Alkohol
Alumunium
Karbon (grafit)
Pasir
Besi
Tembaga
Perak

Kalor Jenis (J/ (Kg K) )


4148
2450
920
710
664
450
380
235

1. Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda


itu
2. Semakin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan
semakin besar pula
3. Semakin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu semakin besar pula
Jadi, pernyataan diatas dapat dirumuskan secara matematis, seperti di
bawah ini:
Kalor yang diperlukan untuk kenaikan suhu =
kalor jenis x massa benda x kenaikan suhu
Dilambangkan,
Q = m x c x T
D. Kalor pada Perubahan Wujud Benda

Gambar 2. Proses Perubahan Wujud


1. Melebur dan Membeku
Melebur/ mencair adalah perubahan wujud zat dari padat ke
cair. Proses kebalikannya yaitu membeku, adalah perubahan wujud
zat dari cair ke padat. Untuk melebur zat memerlukan kalor, tetapi
sewaktu melebur suhu zat tetap. Ketika zat padat dipanaskan,
energi

molekul-molekulnya

bertambah

sehingga

molekul-

molekulnyanya bergerak lebih cepat, jarak antar partikelnya makin


jauh, dan suhu zat terus bertambah. Pada suhu tertentu, energi yang
dimiliki molekul-molekul digunakan untuk mengatasi gaya tarikmenarik antar molekul (disebut juga gaya kohesi) yang menahan
molekul-molekul zat padat tetap ditempatnya. Sebagai hasilnya,
molekul-molekul sekarang dapat berpindah tempat dan dapat
dikatakan zat padat telah melebur menjadi zat cair. Contoh : es
yang dipanaskan
Proses kebalikannya, yaitu membeku, bisa terjadi jika zat
cair terus didinginkan. Zat melepas kalor ketika membeku, tetapi
suhu zat tetap. Contoh : air dimasukan ke dalam freezer
2. Menguap dan Mengembun
Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair ke gas.
Ketika proses menguap, zat memerlukan kalor, tetapi suhu zat
tetap. Contoh : Alkohol yang diteteskan ke kulit akan segera
menghilang dan kulit akan terasa dingin. Hal tersebut terjadi
karena alkohol memiliki titik didih yang lebih rendah dari air,
tetapi memiliki suhu yang sama antara alkohol dan kulit. Karena

memiliki titik didih yang rendah alkohol mudah menguap sehingga


memerlukan kalor yang diambil dari kulit. Kulit terasa dingin
karena kehilangan kalor.
Cara mempercepat penguapan :
Memanaskan, memperluas permukaan, meniupkan udara di atas
permukaan, menyemburkan zat cair, mengurangi tekanan pada
permukaan.
Proses kebalikannya, mengembun adalah perubahan wujud
zat dari gas ke cair. Ketika proses mengembun, zat melepaskan
kalor, tetapi suhu zat tetap. Contoh : Terdapat titik-titik air di
dinding gelas yang berisi air es yang diakibatkan mengembunnya
udara di sekitar gelas. Kembali ke prinsip kalor yaitu energi panas
mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke rendah. Karena suhu
udara sekitar lebih tinggi maka udara disekitar gelas tersebut akan
melepas kalor ke dinding-dinding gelas yang bersuhu lebih tinggi.
3. Menyublim dan Menghablur/ Desposisi
Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat
langsung ke gas. Ketika proses menyublim, zat memerlukan kalor.
Contoh : Kapur barus yang diletakkan di lemari lama kelamaan
akan menghilang
Desposisi adalah perubahan wujud zat dari gas langsung ke
padat, ketika proses menghablur, zat memerlukan kalor. Contoh :
Kristal es
E. Kalor Laten
Ketika benda melebur, kalor tidak digunakan untuk menaikkan suhu tetapi
hanya untuk memperlebar jarak antar molekul. Tampak seolah-olah kalor
ini tidak ada (tersembunyi). Oleh karena itu, kalor yang terlihat dalam
perubahan wujud, termasuk kalor pada proses melebur yang disebut kalor
laten.
Kalor
Laten

Kalor penguapan
Kalor lebur/beku

Dengan:

Q=mxU
Q=mxL

= kalor yang dibutuhkan/ dilepas untuk berubah wujud (J)

= massa zat yang berubah wujud (kg)

= kalor lebur atau kalor beku (J/kg)

= kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)

Gambar 3. Grafik Perubahan Wujud


Keterangan :
A-B : Wujud Es
B-C : Wujud es dan air (proses melebur)
C-D : Wujud Air
D-E : Wujud air dan uap ( proses menguap)
F. Perpindahan Kalor
1.
Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor melalui bahan
tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan itu. Saat
menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang
disetrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor
seperti ini disebut konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan
kalor secara konduksi pada gambar 4.

Gambar 4. Perpindahan kalor secara langsung


Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan
menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang
berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan
baik disebut konduktor. Konduktor buruk disebut isolator.

Gambar 5. Bahan-Bahan Konduktor dan Isolator Panas


a. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke
tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya.
Contoh konveksi adalah ketika air bagian bawah dipanaskan,
ternyata air bagian atas juga panas. Bagian bawah air mendapatkan
kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan
bergerak naik dan digantikan dengan air dingin bagian atas.
Dengan cara ini, panas dari bagian bawah berpindah bersama aliran
air menuju bagian atas. Pola aliran air membentuk arus konveksi.

Gambar 6. Arus konveksi pada suhu yang dipanaskan


Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan. Contohnya oven,
pemanggang roti, pengering rambut, dan lain-lain.
b. Radiasi
Ketika berjalan di siang hari terasa panasnya matahari di
wajah. Kalor di matahari dapat sampai di wajah. Kalor dapat

menempuh jarak berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa,


dimana di ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor
secara konduksi dan konveksi. Jadi perpindahan kalor dari
matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut adalah
radiasi. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan
medium.
Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi
kalor, yang besarnya antara lain bergantung pada suhu benda, luas
permukaan benda, dan warna benda.
1) Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan
sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya. Makin rendah suhu benda, makin besar pula
kalor yng diterima dari lingkungannya.
2) Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor
yang diradiasikan ke lingkungannya. Makin luas permukaan
benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.
3) Makin gelap benda panas, makin besar pula kalor yang
diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap benda dingin,
makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Lampiran LKS
Lembar Kegiatan Siswa

A. Tujuan :
Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kalor
B. Alat dan Bahan :
Bejana kaca tahan api, termometer, stopwatch, pembakar bunsen, air, dan
minyak
C. Cara Kerja
Percobaan 1 : kalor dengan massa zat
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar

2. Tuangkan air dalam gelas pertama dengan air 100 g


3. Ukurlah suhu awal air dengan menggunakan termometer
4. Geser pembakar bunsen tepat pada dasar bejana dan mintalah
5.
6.
7.
8.

kepada temanmu menjalankan stopwatch


Panaskan air hingga mengalami kenaikan 5 C, matikan stopwatch
Catat lama waktu untuk kenaikan 5 C pada tabel 1
Ganti air dan tuangkan kembali sebanyak 200 g
Lakukan kembali perintah 3 sampai 6
Tabel 1. Data percobaan hubungan kalor dengan massa zat

Mass
a air
(g)

Suhu
awal
( C)

Suhu

Kenaikan

Waktu untuk mencapai

akhir

suhu
( C)

kenaikan 50C
(mewakili banyaknya kalor)

( C)

5
5
Percobaan 2 : Hubungan kalor dengan kenaikan suhu
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar

2. Tuangkan air dalam gelas pertama dengan air 100 g


3. Ukurlah suhu awal air dalam benjana menggunakan termometer
4. Geser pembakar bunsen tepat pada dasar bejana dan mintalah
kepada temanmu menjalankan stopwatch

5. Ketika suhu air telah naik 50C, matikan stopwatch mu dan


mencatat selang waktunya pada tabel 2
6. Ganti air dan lakukan kembali perintah 2-5, dengan kenaikan suhu
yang berbeda yaitu 100C
Jenis Zat : Air
Massa zat : 100 g
Tabel 2. Data percobaan Hubungan kalor dengan kenaikan suhu
Suhu Awal

Kenaikan suhu

Suhu Akhir

Waktu untuk mencapai

(0C)

terhadap suhu

(0C)

kenaikan suhu (mewakili

awal 0C
5
10

banyaknya kalor)
...
...

Percobaan 3 : kalor dengan jenis zat


1 Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar

2
3
4

Siapkan bejana kaca tahan api yang berisi 100 g air


Ukurlah suhu awal air dalam bejana dengan termometer
Geser pembakar bunsen tepat pada dasar bejana dan jalankan

stopwatchmu
Ketika termometer menunjukkan kenaikan suhu air 50C, matikan

stopwatchmu
Catatlah lama waktu untuk menaikkan suhu air sebesar 50C dan

masukkan datanya ke dalam tabel 3


Ulangi langkah nomor 1 sampai 5 untuk 100 g minyak

Tabel3. Data percobaan hubungan kalor dengan jenis zat


Jenis Zat

Massa (g)

Waktu untuk mencapai kenaikan suhu 50C


(mewakili banyaknya kalor)

Air
Minyak

100
100

Nama/ No absen anggota kelompok:


1.
2.
3.

4.
5.
6.

Pertanyaan
Percobaan 1:
1 Bagaimanakah catatan lama waktu (menyatakan jumlah kalor) gelas 1
2

dibandingkan dengan gelas 2?


Bagaimana hubungan antara kalor dengan massa zat?

Percobaan 2
3

Bagaimana catatan lama waktu (menyatakan jumlah kalor) setiap kenaikan

suhu?
Bagaimana hubungan antara kalor dan kenaikan suhu?

Percobaan 3
5

Mengapa air dan minyak membutuhkan waktu yang berbeda untuk mencapai

6
7

kenaikan suhu yang sama?


Lebih cepat panas yang mana, air atau minyak? Mengapa demikian?
Bagaimana hubungan antara kalor dengan jenis zat?

Anda mungkin juga menyukai