Jan 2015
Konten
Mengapa pemodelan?
Gelombang
Aspek aliran 1 dimensi di Sobek
Aspek numerik
Aspek aliran 2 dimensi di Sobek
Jan 2015
(mengapa?) pemodelan
Jan 2015
Mengapa pemodelan?
- Tidak ada kesepakatan untuk
eksperimen kehidupan nyata
- Eksperimen (laboratorium)
membutuhkan waktu lama
Wilnis 2003
Jan 2015
Mengapa pemodelan?
Model fisik dan numerik
Jan 2015
Jan 2015
Jan 2015
Gelombang
Jan 2015
Gelombang
Aliran mantap (steady) dan tak mantap
(unsteady)
Aliran seragan (uniform) dan tak seragam
(non-uniform)
(..)
=0
t
for fixed x
(..)
=0
x
for fixed t
h/x
h/x
Jan 2015
Gelombang
Uniform
Steady
Non Uniform
Gradually Varied
Rapidly Varied
Aliran di
saluran
Unsteady
Non Uniform
Gradually Varied
Rapidly Varied
Kriteria
Perubahan terhadap
Perubahan terhadap
Tingkat perubahan
klasifikasi
waktu
ruang
terhadap ruang
Jan 2015
10
Gelombang
Gelombang kinematik
Gelombang difusi
Gelombang dinamik
Tidak ada aspek yang dapat diabaikan
Oleh karena itu, aspek inersia (percepatan lokal dan konvektif) sangat penting
Gelombang dinamis (contoh: gelombang pasang surut) berkurang energinya
Jan 2015
11
At Q
+
= q la t
t
x
Jean-Claude Barre
de Saint-Venant
1797 - 1886
Momentum:
QQ
Q
Q2
h
+
( B
) + gA f
2
0
t x
Af
x C RA f
Jan 2015
12
Model 1D
Jan 2015
13
Jan 2015
14
Sehingga:
Jan 2015
15
- Tekanan hidrostatik
- Kecepatan tegak lurus dengan arah aliran utama sangat kecil
- Efek dua dan tiga dimensi tidak dapat dipelajari
- Penampang (cross section) berubah secara bertahap
Jan 2015
16
1 1/ 6
C rhy k St rhy1/ 6
n
Robert Manning
1816 - 1897
Jan 2015
17
Jan 2015
18
Diskritisasi
h
Q
h
Q
Jan 2015
19
h
Q
h
Q
h
Q
Diskritisasi
Profil direpresentasikan sebagai hubungan antara elevasi (level) dan debit
(storage) serta elevasi (level) dan pengangkutan (conveyance). Pada lokasi
h, hubungan elevasi-debit yang digunakan. Pada lokasi Q, hubungan
elevasi-pengangkutan yang digunakan. Antara dua penampang, hubungan
elevasi-debit dan elevasi-pengangkutan diinterpolasi.
Conveyance (K):
Q K i
K 1/n A R
level
h
Q
Jan 2015
level
20
level
SOBEK 1D2D Hydrodynamics (2C)
conveyance
storage
h
Q
Diskritisasi
Reach segmen yang mengandung struktur:
Persamaan gelombang dinamis digantikan oleh persamaan pada struktur.
h
Q
h
Q
h
Q
h
Q
h
Q
Puncak struktur tidak pernah lebih rendah dari elevasi dasar profil (jika demikian, elevasi
puncak akan ditinggikan ke elevasi dasar)
Jan 2015
21
Aspek numerik
Jan 2015
22
Aspek numerik
Sobek menggunakan metode beda hingga untuk menyelesaikan persamaan
Saint Venant. Hal ini menghasilkan skema komputasi yang kuat.
Ukuran yang tepat dari grid komputasi harus diperkirakan dengan mengubah
ukuran grid dan mengevaluasi dampak pada ketinggian air computated.
Secara default Sobek tidak memungkinkan angka courant (Courant number)
> 1; grid halus komputasi akan menyebabkan langkah-langkah waktu yang
lebih kecil dan waktu perhitungan yang lebih lama
v t
Cr
l
Cr = Courant number
V = wave celerity
t = time step
l = size of the computational grid
SOBEK 1D2D Hydrodynamics (2C)
Jan 2015
23
Aspek numerik
Sejak Sobek menghitung dengan skema implisit secara default, jumlah courant
maksimum dapat disesuaikan; nomor courant maksimum yang lebih tinggi
akan (biasanya) menyebabkan perhitungan cepat tetapi akurasi kurang.
Jumlah courant maksimum dapat diatur di bawah tab parameter numerik di
bawah pengaturan.
Jan 2015
24
Model 1D2D
Jan 2015
25
Jan 2015
26
Daerah Aplikasi
model kerusakan
Jan 2015
27
Vertical 1D-2D
coupling
Fully 1D
Quasi-2D
Fully 2D model
SOBEK 1D2D Hydrodynamics (2C)
Jan 2015
28
Either 1D2D or
fully 2D
1D
Jan 2015
29
Jan 2015
30
Jan 2015
31
Jan 2015
32
Jan 2015
33
Jan 2015
34
Aliran 1D, di mana efek hidrolik 2D dapat diabaikan dan langkah spasial
yang besar dapat digunakan.
Jan 2015
35
5. Hasil
4. Simulasi banjir di dataran banjir
3. Skematisasi model
2. Peta elevasi digital (grid
2D)
1. Peta dasar
Jan 2015
36
Jan 2015
37
Konservasi massa
Jan 2015
38
+ z
n-1
n-2
m-2
m-1
Jan 2015
boundary
39
m+1
Pemodelan 1D2D
Pertukaran air di pemodelan 1D2D
Saat elevasi air di dalam jaringan
1D melimpasi tanggul, air akan
mulai mengalir di dataran banjir
Jan 2015
40
Pemodelan 1D2D
Pertukaran air di pemodelan 1D2D
Pengaruh adanya culvert (goronggorong) pada elemen garis yang
ditinggikan
Jan 2015
41
Pemodelan 1D2D
Kekasaran spasial berdasarkan
penggunaan lahan
Jan 2015
42
Pemodelan 1D2D
Jakarta: banjir besar pada tahun 1996, 2002, 2007 dan 2013
Jan 2015
43
Pemodelan 1D2D
Pengaruh perubahan pada drainase (model 1D2D)
Existing
EBC-Buaran-Cakung
Ciliwung - Manggarai
Jan 2015
44
Jan 2015
45
Jan 2015
46