Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA

ERA GLOBALISASI
Makalah untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Diajukan Oleh :
Syaripah Daniyati (41112110004)

Fakultas Tehnik
Jurusan Tehnik Sipil
JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, karunia dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul PENGGUNAAN BAHASA
INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami pentingnya penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, karena Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa
Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini tentuntunya tidak lepas dari kekurangan, baik dari aspek
isi, dan aspek kuantitas dari materi yang belum bisa diangggap baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna sehingga penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan di
masa

yang

akan

datang.

Selanjutnya

dalam

penulisan

makalah

ini

penulis

inginmengucapkan terima kasih kepada Bpk. Supriyadi, S.Pd., M.Pd.selaku dosen dari
mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menuliskan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, dan
umumnya bagi kita semua dalam rangka menambah wawasan pengetahuan dan pemikiran
kita.
Jakarta, 23 Desember 2015

Syaripah Daniyati

ABSTRAK
Sebelum kita membahas Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Jaman Sekarang ada
baiknya kita mengetahui arti atau makna dari bahasa itu sendiri. Apa arti dari bahasa dan
pengaruh bahasa bagi kita. Dalam arti yang sangat singkat, bahasa adalah alat atau
sarana untuk berkomunikasi. Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dimana pelaku/pengguna bahasa adalah kita
sendiri dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Beralih ke penggunaan bahasa di
setiap bangsa atau negara, bahasa mengambil peran yang sangat penting dan merupakan
identitas suatu bangsa. Seperti di negara kita, Indonesia mempunyai banyak bahasa, yang
semakin memperjelas identitas negara kita dengan negara lain, tetapi bahasa yang dapat
menyatukan masyarakat Indonesia sendiri dan telah di akui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah bahasa Indonesia.
Namun, sekarang sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia cenderung
ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan bahasa
Indonesia menjadi bahasa modern, dan dapat mengikuti perkembangan zaman serta
mampu merekam ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di pihak lain kita telah
melunturkan identitas dan citra diri itu dengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing
sebagai lambang kemodernan. Atas dasar itu, tidak heran jika para remaja masa kini lebih
cenderung menggunakan bahasa asing sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak
ingin disebut ketinggalan zaman.

Contoh bahasa yang sering digunakan oleh bangsa Indonesia baik remaja maupun para
orangtua Banyak orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah, dan
ungkapan-ungkapan asing, padahal kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan itu
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, bahkan sudah umum dipakai dalam
bahasa Indonesia. Misalnya, page, background, reality, alternatif, airport, masing-masing
untuk halaman, latar belakang, kenyataan, (kemungkinan) pilihan, dan lapangan
terbang atau bandara. Contoh-contoh tersebut masih sangat sedikit, itu artinya masih

banyak lagi variasi-variasi atau karasteristik penggunaan bahasa asing di kalangan remaja
pada era globalisasi pada saat ini.
Maka dari uraian diatas saya ingin menulis betapa pentingnya Bahasa Indonesia bagi
bangsa Indonesia.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kita hidup dalam era globalisasi, yang dipengaruhi oleh pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang transportasi dan revolusi dalam bidang
komunikasi. Dengan perkembangan yang sangat cepat di bidang transportasi dan
komunikasi, arus globalisasi terasa bertambah kuat, sehingga dunia terasa semakin
datar (Thomas Friedman, 2005). Akibat derasnya arus globalisasi batas negara
semakin tidak tampak jelas dan bahkan akhirnya hilang. Globalisasi akan
meningkatkan pemahaman antarbudaya, memecah batas antar masyarakat dari
negara

yang

berbeda

seiring

dengan

berkembangnya

kemitraan

dalam

perdagangan antar negara. Dengan kondisi seperti itu, persaingan antar wilayah
pun semakin tinggi. Siapa yang menguasai komunikasi dialah yang akan menguasai
dunia. Bahasa merupakan alat komunikasi di dunia. Oleh karena itu, eksistensinya
haruslah dicermati.
Arus global berimbas pula pada penggunaan dan keberadaan bahasa
Indonesia di masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia maya, seperti di facebook,
memberi banyak perubahan bagi struktur bahasa Indonesiayang oleh beberapa
pihak disinyalir merusak bahasa itu sendiri. Berlandaskan alasan globalisasi dan
prestise, masyarakat sekarang ini sudah mulai kehilangan rasa bangga untuk
menggunakan bahasa nasionalnya. Tidak hanya pada masyarakat, krisis bahasa
juga ditemukan pada para pejabat negara. Sulit dipungkiri, bahasa asing kini telah
menjamur penggunaannya, mulai dari judul film, judul buku, judul lagu, bahkan
sampai nama merk produk dalam negeri pun menggunakan bahasa asing. Kita pun
merasa lebih bangga jika lancar dalam berbahasa asing. Namun, apapun
alasannya, entah itu menjaga prestise, mengikuti perkembangan zaman, ataupun
untuk meraup keuntungan, tanpa kita sadari secara perlahan kita telah ikut andil
dalam mengikis kepribadian dan jati diri bangsa kita sendiri.
Berdasarkan uraian di atas menjadi suatu pertimbangan bagi penulis untuk
membuat makalah dengan tema Penggunaan Bahasa Indonesia Pada ERA
GLOBALISASI.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat pada zaman sekarang.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat di tengah - tengah
serangan bahasa asing dalam era globalisasi sekarang ini.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah meningkatkan
kesadaran dan kecintaaan kepada para pembaca terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa merupakan hal terpenting dalam suatu negara karena melalui bahasa
kita dapat saling berkomunikasi satu sama lain baik secara lisan maupun tulisan
dan selain itu melalui bahasa kita dapat mengetahui mengetahui jati diri suatu
bangsa,dan begitu pula di Indonesia.kita memiliki bahasa Indonesia sebagai suatu
jati diri bangsa kita.dan untuk itulah kita sebaiknya mengetahui tentang peristiwaperistiwa penting atau sejarah lahirnya bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa
serta agar kita mampu untuk lebih menghargai bahasa kita sendiri .dan Setelah
penulis membaca beberapa sumber mengenai sejarah perkembangan bahasa
Indonesia. Berikut ini penulis memaparkan mengenai peristiwa-peristiwa penting
dalam perkembangan bahasa Indonesia,diantaranya :
1. Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch. A Van Ophusijen
dan dimuat dalam kitab logat melayu.
2. Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku bacaan
yang diberi nama commissie voor de volkslectuur (taman bacaan rakyat), yang
kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi balai pustaka. Balai pustaka
menerbitkan buku-buku novel, seperti siti nurbaya dan salah asuha, buku-buku
penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit
membantu penyebaran bahasa melayu di kalangan masyarakat luas.
3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam
perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal 28 Oktober 1928 itulah
para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan
bahasa Indonesia
4. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang
menanamkan dirinya pujangga baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dan kawan-kawan
5. Pada tanggal 2-28 Juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa Indonesia I di Solo.
Dari hasil kongres di Solo ini dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan

pengembangan

bahasa

Indonesia

telah

dilakukan

secara

sadar

oleh

cendikiawan dan budayawan kita saat itu


6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-undang 1945, yang
salah satu pasalnya (pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara.
7. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan
Soewandi) sebagai pengganti ejaan van Ophuisjen yang berlaku sebelumnya
8. Kongres bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober 2 November
1954 adalah juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus
menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa
nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara itu.
9. Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan
penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan melalui pidato
kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan
presiden no. 57, tahun 1972.
10. Pada tanggal 31 Agustus 1972 menteri pendidikan dan kebudayaan menetapkan
pedoman umum ejaan Indonesia yang disempurnakan dan pedoman umum
pembentukan istilah resmi berlaku di seluruh Indonesia.

2.2

Perkembangan Bahasa Indonesia di era globalisasi


Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Oleh karena itu
bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun manusia
Indonesia seutuhnya.selain itu bahasa Indonesia juga sebagai jati diri bangsa
Indonesia perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia terutama Dalam era
globalisasi ini,Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh
pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dengan bahasa dan
budaya bangsa Indonesia.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya
terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak
ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi
dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa

Indonesia. Yang penulis maksud disini adalah tentang kedisiplinan berbahasa


nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yan berlaku dalam bahasa Indonesia
dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi pemakaiannya.
Menurut catatan koentjaraningrat (1993:3),sebagian besar Negara-negara di
dunia adalah multietnik; dari sekittar 175 negara anggota PBB,hanya 12 negara
yang penduduknya dapat dikatakan homogeny.diantara kedua belas Negara yang
multietnik itu masih banyak hingga kini yang belum memiliki bahasa nasional.oleh
karena itu bangsa Indonesia yang terdiri atas 250 lebih suku bangsa dengan tidak
kurang 500 bahasa etniknya masing-masing (Djojonegoro,195:4). Untuk itu, bangsa
Indonesia harus menjaga.Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati
diri bangsa.Jati diri bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia
adalah bahasa yang sederhana, Tata bahasanya mempunyai sistem sederhana,
mudah dipelajari, dan tidak rumit.
Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu hal yang mempermudah
bangsa asing ketika mempelajari bahasa Indonesia. Namun, kesederhaan dan
ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa Indonesia di tengah-tengah
pergaulan antarbangsa.
Bahasa

Indonesia

telah

membuktikan

diri

dapat

dipergunakan

untuk

menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih,


jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia
yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era
globalisasi ini. Bahkan, bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran
di negara-negara asing seperti:
Australia, Belanda , Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan.

2.3

Dampak perkembangan tekhnologi dalam perkembangan bahasa Indonesia


Dengan semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan
berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana

pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan


teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di
dalam dunia persaingan bebas. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak
langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa
Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat
membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Dilihat dari realitas ini menyebabkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan
negatif.
Dampak Positif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan akibat dari
perkembangan teknologi, antara lain:
a.

Dengan adanya perkembangan tekhnologi orang-orang akan sangat mudah


untuk saling bertukar pesan seperti artikel melalui surat elektronik.pengaruh
positif dari pertukaran pesan ini adalah dengan adanya pertukaran artikel
tersebut orang akan menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisan artikel
dengan memperhatikan kaidah penulisan yang baik sehingga pembaca akan

b.

sanagat mudah memahami bacaan tersebut.


Dengan perkembangan tekhnologi saat ini seperti TV penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam pembacaan berita misalnya yang
disaksikan

oleh

masyarakat

Indonesia.masyarakat

akan

banyak

mendengarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga akan


c.

mempengaruhi berkembangnya bahasa Indonesia yang baik dan benar.


Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia.
Pertukarang informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris) mempunyai
pengaruh terhadap bahasa Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi. Contoh
information menjadi informasi.

d.

Dalam bidang pendidikan, maka saat ini sudah dimungkinkan untuk belajar
jarak

jauh

(e-learning)

dengan

menggunakan

media

internet

untuk

menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya.seperti yang kini telah


digunakan oleh beberapa dosen di UNM
Dampak Negatif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan akibat
dari perkembangan teknologi
a. Mempengaruhi pola berpikir Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
konsumtif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali
dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Hal ini
sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Misalnya pada
kalangan remaja dengan adanya internet,anak-anak sekarang ini senang
bermain jejaring sosial seperti facebook.dengan adanya jejaring sosial seperti
facebook terkadang melalui jejaring sosial tersebut anak-anak banyak
mengggunakan bahasa gaul sehingga tidak lagi memperhatikan kaidah
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Hilangnya budaya Tradisional, Dengan adanya

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi membuat hilangnya budaya anak-anak bermain


permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebih menyukai
permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online
yang digemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik pada
pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak
supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.
2.4

Perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja


Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berarti kita telah
menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928.Namun saat ini pemakaian bahasa Indonesia baik
dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa
anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. bahasa gaul kadang muncul dalam
penggunaan

bahasa

Indonesia

dalam

situasi

resmi

yang

mengakibatkan

penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar. Seharusnya sebagai generasi muda
kita lah yang bangga menggunakan bahasa tersebut. Selain itu dengan
menunjukkan

bahwa

kita

bangga

menggunakan

bahasa

Indonesia

dan

menunjukkan, bahwa kita sebagai generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme
yang tinggi, mungkin memang kita tidak akan menggunakannya secara sangat baik
namun tak ada salahnya kita sering menggunakan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh- contoh dampak dari er globalisasi di linbgkungan
perkuliahan yaitu: dalam forum resmi seperti diskusi terkadang kita menggabungkan
bahasa Indonesia dengan dialeg bahasa daerah atau bahasa gaul yang seharusnya
menggunakan bahasa Indonesia seutuhnya, karena kita berada dalam suatu forum
resmi. Dan fenomena negatif yang telah terjadi di tengah tengah masyarakat dan
berimbas di kalangan remaja, antara lain:
Fenomena negatif yang masih terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia
antara lain sebagai berikut.
a.

Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya


menggunakan bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa

b.

Indonesia dengan baik.


Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing
(Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai

c.

bahasa Indonesia.
Banyak irang Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia

dengan baik.
d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena
telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan
bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Akibat lanjut yang timbul dari kenyataan-kenyataan tersebut antara lain


sebagai berikut.
a.

Banyak orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah, dan


ungkapan-ungkapan asing, padahal kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-

ungkapan itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, bahkan sudah
umum dipakai dalam bahasa Indonesia. Misalnya, page, background, reality,
alternatif,
b.

airport, masing-masing

untuk

halaman,

latar

belakang,

kenyataan, (kemungkinan) pilihan, dan lapangan terbang atau bandara.


Banyak orang Indonesia menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga
ditemukan kata dan istilah asing yang amat asing, terlalu asing, atau hiper
asing. Hal ini terjadi karena salah pengertian dalam menerapkan kata-kata
asing tersebut,misalnya rokh, insyaf, fihak, fatsal, syarat (muatan), (dianggap)
syah. Padahal, kata-kata itu cukup diucapkan dan ditulis roh, insaf, pihak,

c.

pasal, sarat (muatan), dan (dianggap) sah.


Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik
tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya. Terkait dengan itu, banyak
orang Indonesia yang mempunyai bermacam-mecam kamus bahasa asing
tetapi tidakmempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia. Seolah-olah seluruh
kosakata bahasa Indonesia telah dikuasainya dengan baik. Akibatnya,kalau
mereka kesulitan menjelaskan atau menerapkan kata-kata yang sesuai dalam
bahasa Indonesia, mereka akan mencari jalan pintas dengan cara sederhana
dan mudah. Misalnya, pengggunaan kata yang manayang kurang tepat,
pencampuradukan

penggunaan

kata tidak dan bukan, pemakaian

kata

ganti saya, kami, kita yang tidak jelas.


Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali
pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal
ini disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah sekolah.

2.5

Berbagai Peluang bagi Pengembangan Bahasa Indonesia


Pada masa-masa mendatang, terutama pada era global ini, sumber daya
manusia memegang peranan yang sangat menentukan kadar keberhasilan sesuatu,
termsuk keberhasilan pembinaan dan pengembangan bahas. Oleh karena itu, para
pemegang

kebijakan

dan

pelaksana

di

lapangan

harus

pandai-pandai

memanfaatkan peluang sebaik-baiknya, sekecil apa pun peluang itu. Di antara


sekian peluang yang ada, peluang berikut kiranya perlu dipertimbangkan.
a. Adanya Dukungan Luas
Telah dikemukakan bahwa pembinaan bahasa Indonesia dari waktu ke waktu
memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan.Hal ini disebabkan oleh
adanya dukungan, terutama dari pemerintah. Dukungan tersebut dapat kita lihat
dengan terbitnya surat dan program berikut.
1. Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 20, tanggal 28
Oktober 1991, tentang Pemsyarakatan Bahasa Indonesi dalam Rangka
Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Bangsa;
2. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor
I/U/1992, tanggal 10 April 1992, tentang Peningkatan Usaha Pemasyarakatan
Bahasa Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa;
3. Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur, Bupati, dan Walikoa seluruh
Indonesia, Nomor 1021/SJ, tanggal 16 Maret 1995, tentang Penertiban
Pangginaan Bahasa Asing;
4. Pencangan Disiplin Nasional oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 Mei
1995 yang salah satu butirnya adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar; dan
5. Kegiatan Bulan Bahasa yang dilakukan setiap bulan Oktober, yang dipelopori
oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

b. Peran Serta Media Massa


Tidak dapat disangkal bahwa media massa memberikan andil bagi pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik yang bersumber

dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, pada umumnya lebih awal diakai
oleh media massa, apakah di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa
memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan
pemirsa yang banyak, media mass mempunyai pengaruh yang besar di kalangan
masyarakat. Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra kerja yang
penting dalam pelancaran dan penyebaran informasi tentang bahasa. Seiring
dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di kalangan media massa mutlak
diperlukan guna menangkal informasi yang menggunakan kata dan istilah yang
menyalahi kaidah kebahasaan. Kalangan memdia massa harus diyakinkan bahwa
mereka juga pembinan bahasa seperti kita.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan warisan budaya yang
harus kita jaga karena perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai
bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya
bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai
warga negara Indonesia yang baik. Terutama setelah kita mengetahui sejarah
perkembangan bahasa Indonesia serta Perkembangan bahasa Indonesia di era
globalisasi ini ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif
namun sebagai masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme kita sebaiknya
mempertahankan dampak-dampak positif yang ada serta dampak memperbaiki
dampak negatif yang ada demi menjaga eksistensi bahasa Indonesia di mata dunia
saat ini.

3.2

Saran
Setelah kita memahami sejarah perkembangan bahasa Indonesia serta
perkembangannya di era globalisasi ini sebaiknya Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional yang menunjukkan jati diri bangsa Indonesia sebaiknya di jaga
terutama oleh kita para kalangan remaja yang akan menjadi penerus bangsa dan
kita juga sebaiknya sebagai kalangan yang terpelajar belajar untuk membiasakan
diri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Halim,Amran.1981.Politik Bahasa Indonesia.Jakarta:PN Balai Pustaka


Tadjuddin,Moh.2004.Batas Bahasaku Batas Duniaku.Penerbit P.T Alumni
http://re-searchengines.com/1006masnur.html (diakses 17 Desember 2012)
http://www.mtsppiu.sch.id /eksistensi-bahasa-indonesia-era-global (diakses 17 Desember
2012)
http://bahasa.kompasiana.com/perkembangan-bahasa-indonesia-di-eraglobal.html(diakses 17 Desember 2012)

Anda mungkin juga menyukai