TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ORTODONTIK
2.1.1 Pengertian Ortodontik
Ilmu ortodontik adalah gabungan ilmu dan seni yang
berhubungan dengan perkembangan dan menegakkan atau
merawat anomaly dari geligi, rahang, dan muka serta pengaruhnya
terhadap kesehatan fisik, estetik dan mental.5
Perawatan ortodonti adalah salah satu jenis perawatan yang
dilakukan di bidang kedokteran gigi yang bertujuan mendapatkan
penampilan dentofasial yang menyenangkan secara estetika yaitu
dengan menghilangkan susunan gigi yang berjejal, mengoreksi
penyimpangan rotasional dan apikal dari gigi-geligi, mengoreksi
hubungan antar insisal serta menciptakan hubungan oklusi yang
baik.6
Pergerakan gigi adalah basis dari perawatan ortodonti. Untuk dapat
melakukan perawatan tersebut maka harus terjadi pergerakan gigi
untuk mengembalikan posisi gigi yang menyimpang ke posisi yang
baik sesuai dengan oklusinya, dan untuk dapat menggerakkangigi
tersebut diperlukan alat ortodonti, yang terdiri dari dua jenis yaitu
alat lepasan dan alat cekat. 6
Alat cekat mempunyai tiga komponen dasar yaitu bracket,
gerakan
gigi
yang
dikehendaki.
Kekuatan
yang
geligi
Mengoreksi hubungan antar insisal
Menciptakan hubungan antar tonjol bukal yang baik
Penampilan wajah yang menyenangkan
Hasil akhir stabil.5
dapat
member
keuntungan
dalam
hal
oklusi (maloklusi)
Ilmu ortodonti pencegahan merupakan bagian dari ilmu
memerlukan
perawatan
singkat,
ortodonti
dentofasial.
Ortodonti pencegahan berarti tindakan yang dinamis, terus
menerus dan disiplin bagi dokter gigi dan pasiennya.
Perawatan Interseptif
Perawatan ortodonti
interseptif
adalah
suatu
prosedur
Sudah
jelas
ada
di
temukan
kelainan
pertumbuhan
cukup baik.
Interaksi Dalam Rongga Mulut
Sebelum melakukan intervensi (kekuatan ortodonti) perlu
diketahui adanya interaksi kekuatan antara gigi geligi, tulang
alveolus, tulang wajah dan muskuler dalam fungsinya.
Perawatan ortodonti dalam masa tumbuh kembang, perlu
dipertimbangkan
adanya
interaksi
komponen-komponen
maloklusi
dan
traumatic
pada
beberapa
jam
setelahnya.
Mikroorganisme
sudah
mulai
dorsum lidah. Bahkan leher gingival yang sehat juga mengandung lebih
banyak bakteri daripada bakteri yang bebas dalam saliva.10
Beberapa lokasi perlekatan bakteri :
Dorsum lidah
Permukaan dorsal lidah ditutupi dengan kedua fissure yang
dangkal dan dalam yang berhubungan dengan foramen coecum,
folikel lingual,dan empat jenis papilla ( yaitu filiform,fungiform,
vallate, foliate). Flora normal lida belum dikarakteristikkan dengan
baik, namun bakteri gram positif, sekitar 70 % dari flora lingual. Yang
paling menonjol diantaranya adalah streptokokus ssanguis dan
streptokokus salivaris.
Epitel permukaan ( tidak termasuk dorsal lidah)
Epitel permukaan termasuk epitel buccal, ventara permukaan
lidah, mukosa alveolar, permukaan gingiva yang terkena saliva, dan
langit (keras dan lunak). Secara umu, flora normal dari permukaan
epitel oleh streptokokus, tapi tidak dalam proporsi yang sama dengan
Bakteri Aerob
Kuman gram aerob meliputi kuman-kuman koken
(stereptokokus,
stafilokokus),
basilus
(saprofit),
sepiral
(tereponema dan leptospira), batang (korinebakteria) dan lainlain. Jadi secara sederhana kuman-kuman yang sering dihadapi
dalam praktek dari golongan ini misalnya kuman stafilokokus,
streptokokus.Adapun Gram negative aerob termasuk koken ( N.
gonerrhoeae, N. meningitiditis atau pnemokokus), kumankuman
a
entrik
E.
coli,
klebsiela
dan
enterobakter),
Streptococcus
Streptococcus adalah bakteri gram positif berbentuk
bulat yang secara khas membentuk pasangan atau
2
oksigen.
Kuman-kuman
ini
normalnya
mengandung
jutaan
bakteri
anaerob
seperti
yang
bisa
mendukung
untuk
pertahan
2.2.4 Saliva
Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari
campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan minor yang ada
dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar yaitu sekitar 90 persen
dihasilkan saat makan yang merupakan reaksi atas rangsangan
yang berupa pengecapan dan pengunyahan makanan. Saliva
membantu pencernaan dan penelanan makanan, di samping itu
adalah
lisosim,
sistem
laktoperoksidase-isitiosianat,