REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 09/PRT/M/2016
TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA
DALAM PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR UNTUK
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR/PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MINIHIDRO/PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
b.
infrastruktur
berupa
pembangunan
-2-
c.
d.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
Pembangkit
Listrik
Tenaga
1.
2014
tentang
Pengelolaan
Barang
Milik
Peraturan
Pemerintah
121
Tahun
2015
tentang
Peraturan
Presiden
Republik
Indonesia
Nomor
5.
-3-
6.
7.
8.
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
Penyediaan
Infrastruktur
(Berita
Negara
Nomor
Pembelian
Tahun
Tenaga
Listrik
2015
tentang
Prosedur
Harga
Patokan
dan
Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
-4-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
MENTERI
PERUMAHAN
PEKERJAAN
RAKYAT
TENTANG
UMUM
TATA
DAN
CARA
AIR/
PEMBANGKIT
MINIHIDRO/PEMBANGKIT
LISTRIK
LISTRIK
TENAGA
TENAGA
MIKROHIDRO.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Pembangkit
disebut
Listrik
Tenaga
Air
yang
PLTA
adalah
pembangkit
memanfaatkan
tenaga
dari
waduk/bendungan,
atau
selanjutnya
listrik
aliran/terjunan
saluran
irigasi
yang
air,
yang
PLTM
memanfaatkan
adalah
tenaga
waduk/bendungan,
pembangkit
dari
atau
aliran/
saluran
listrik
terjunan
irigasi
yang
air,
yang
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Mikrohidro
yang
atau
saluran
irigasi
yang
-5-
4.
Infrastruktur
SDA
meliputi
bendungan,
dengan
memperhatikan
pembagian
risiko
yang
didelegasikan
oleh
Menteri
sebagai
Air
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
7.
tahap
penetapan
diperolehnya
transaksi
Badan
KPBU
Usaha
pemenuhan
khususnya
setelah
Pelaksana
hingga
pembiayaan
(financial
closure).
8.
nasional
atau
-6-
9.
sumber
daya
air
yang
dibeli
atau
penunjukan
langsung
untuk
melakukan
PLTMH
infrastruktur
dan/atau
PLTA
kegiatan
PLTM
pengelolaan
PLTMH
dalam
dalam
rangka
pelaksanaan
Kerjasama
sebanyak-banyaknya
peserta
Langsung
Usaha
pelaksanaan
adalah
Pelaksana
Kerjasama
metode
KPBU
pemilihan
dalam
Penyediaan
rangka
Infrastruktur
adalah
Perumahan
Menteri
Rakyat
Pekerjaan
sebagai
Umum
pejabat
dan
pemegang
Badan
pemanfaatan
Usaha
dalam
infrastruktur
Pembangunan Pembangkit
-7-
Listrik
Tenaga
Air
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Peraturan
Menteri
ini
bertujuan
untuk
b.
PJPK;
c.
panitia pengadaan;
d.
e.
f.
g.
(1)
KPBU
SDA
mengganggu
dapat
dilakukan
pelaksanaan
sepanjang
tugas
dan
tidak
fungsi
dengan
kepentingan
memperhatikan
umum,
fungsi
kepentingan
sosial
dan
sehari-hari
dan
pertanian
rakyat
telah
-8-
(4)
(5)
(1)
(2)
b.
(3)
(4)
Infrastruktur
SDA
yang
sedang
dalam
proses
(1)
PJPK
terdiri
atas
Menteri
dan
menteri
yang
-9-
(2)
Menteri
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
(4)
Menteri
selaku
dimaksud
pada
koordinator
ayat
(2),
PJPK
dapat
sebagaimana
mendelegasikan
b.
c.
mengusulkan
pemanfaatan
BMN
SDA
atau
kepada
Kementerian Keuangan
e.
memberikan
persetujuan
pada
dokumen
g.
- 10 -
h.
i.
j.
k.
l.
m.
(2)
(3)
b.
c.
d.
(4)
paling
sedikit
wakil
dari
unsur
mineral,
kementerian
yang
membidangi
Panitia
pengadaan
yang
dibentuk
oleh
PJPK
- 11 -
(2)
Mineral,
Perencanaan
Kementerian
Pembangunan
yang
Nasional,
membidangi
dan
unsur
(4)
b.
c.
- 12 -
Bagian Kedua
Perencanaan
Pasal 10
(1)
Perencanaan
KPBU
SDA
sebagaimana
dimaksud
b.
penyusunan
rencana
anggaran
pada
setiap
tahapan;
c.
d.
(3)
b.
c.
2.
3.
4.
rencana
penawaran
mencakup
jadwal,
KPBU
SDA
yang
proses,
dan
cara
penilaian.
Bagian Ketiga
Penyiapan
Paragraf 1
Umum
Pasal 11
(1)
- 13 -
(2)
(3)
kajian
pola
operasi
dan
pemeliharaan
infrastruktur SDA;
2.
3.
4.
persyaratan
keamanan
dan
integritas
Pemerintah
dan/atau
infrastruktur SDA.
b.
pengajuan
dukungan
(4)
prastudi kelayakan;
b.
c.
(1)
(2)
persiapan; dan
b.
pelaksanaan.
- 14 -
Pasal 13
(1)
penyiapan
oleh
Tim
KPBU
dengan
dokumen
prakualifikasi
dan
dokumen
(2)
dimaksud
oleh
pada
panitia
ayat
(1)
pengadaan
huruf
b,
berdasarkan
b.
c.
2.
transaksi.
d.
e.
f.
(4)
Dokumen
prakualifikasi
badan
penyiapan
b.
tujuan kegiatan;
c.
d.
e.
- 15 -
f.
uraian
proses
kriteria
dan
bentuk
dan
kualifikasi
tata
cara
format
termasuk
jadwal,
penilaian
kualifikasi,
pengisian
dokumen
kualifikasi.
(5)
Dokumen
permintaan
proposal
badan
penyiapan
informasi umum;
2.
informasi
tentang
dokumen
permintaan
proposal;
3.
penyiapan
dan
penyampaian
dokumen
penawaran; dan
4.
b.
proses evaluasi.
c.
larangan
korupsi,
kolusi
dan
nepotisme,
e.
f.
g.
untuk
dicantumkan
dan
Pelaksanaan
pengadaan
badan
penyiapan
Pelaksanaan
sebagaimana
pengadaan
dimaksud
pada
badan
ayat
penyiapan
(1)
meliputi
kegiatan:
a.
prakualifikasi; dan
b.
pemilihan.
- 16 -
(3)
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
b.
c.
d.
e.
(1)
Penjajakan
minat
pasar
sebagaimana
dimaksud
pada
(market
sounding)
ayat
huruf
(1)
a,
dan
mengetahui
minat
pemangku
Pengadaan
persiapan
badan
dan
usaha
pelaksana
pelaksanaan
yang
pengadaan
mencakup
badan
usaha
- 17 -
perjanjian
KPBU
SDA
sebagaimana
bulan
setelah
badan
usaha
pelaksana
(1)
(2)
pembiayaan
badan
usaha
tidak
disebabkan
pelaksana,
oleh
berdasarkan
- 18 -
(4)
prakualifikasi; dan
b.
pemilihan.
Bagian Kedua
Prakualifikasi
Pasal 22
(1)
memenuhi
ketentuan
peraturan
perundang-
badan
hukum
asing
dimaksud
wajib
- 19 -
d.
menyatakan
kapasitas
kemampuan
kesanggupan
menyampaikan
sertifikat
memiliki
pengalaman
dan
kemampuan
memiliki
pengalaman
dan
kemampuan
g.
h.
i.
publik
di
negara
diterbitkan
dimana
dan
dokumen
dilegalisasi
oleh
dengan
tetap
mengedepankan
- 20 -
l.
dalam
hal
peserta
melakukan
konsorsium
2.
perjanjian
konsorsium
sebagaimana
b)
c)
kewajiban
dan
tanggung
jawab
e)
pimpinan
(lead)
konsorsium
harus
sebagai
pemenang
atau
dari
perwakilan
(satu)
maka
resmi
ditunjuk
(authorized
representative) konsorsium.
m.
nasional
atau
intemasional
yang
dimaksud
selama
proses
pengadaan
badan
usaha
tidak
boleh
menjadi
anggota
atau
- 21 -
khusus
untuk
PLTA
dengan
kapasitas
2.
memiliki
pengalaman
dan
kemampuan
(1)
Tahapan
prakualifikasi
badan
usaha
pelaksana
pengumuman prakualifikasi;
b.
pendaftaran
dan
pengambilan
dokumen
prakualifikasi;
c.
pelaksana
Proyek
KPBU
SDA
dan
Dokumen Prakualifikasi;
d.
e.
evaluasi kualifikasi;
f.
g.
(2)
sanggahan kualifikasi.
b.
c.
kemampuan keuangan.
- 22 -
(3)
badan
usaha
yang
memenuhi
kualifikasi,
pelelangan; atau
b.
penunjukan langsung.
Paragraf 2
Pelelangan
Pasal 25
b.
(1)
- 23 -
b.
(2)
pelaksana
dengan
pelelangan
satu
tahap
menggunakan metode:
a.
terbaik/rate
of
investment
return
terendah; atau
b.
(3)
Nilai
sistem nilai.
dukungan
kelayakan
dijadikan
parameter
Kriteria
teknis
yang
dievaluasi
dalam
dokumen
b.
c.
(5)
kualifikasi
dengan
melampirkan
c.
pemberian penjelasan;
d.
e.
f.
g.
- 24 -
h.
i.
j.
k.
l.
penetapan pemenang;
m.
n.
sanggahan;
o.
p.
persiapan
penandatanganan
perjanjian
KPBU
SDA.
Pasal 27
(1)
b.
(2)
pelaksana
dengan
pelelangan
dua
tahap
dengan
mengkombinasikan
nilai
Nilai
dukungan
kelayakan
dijadikan
parameter
Kriteria
teknis
yang
dievaluasi
dalam
dokumen
b.
c.
- 25 -
(5)
dengan
melampirkan
dokumen
permintaan proposal;
b.
c.
pemberian penjelasan;
d.
e.
pemasukan
dokumen
penawaran
tahap
g.
h.
pemberitahuan
hasil
evaluasi
dokumen
diskusi
mengenai
optimalisasi
teknis,
aspek
k.
pemasukan
dokumen
penawaran
tahap
II
m.
n.
o.
penetapan pemenang;
p.
q.
sanggahan;
r.
s.
persiapan
penandatanganan
perjanjian
KPBU
SDA.
Pasal 28
Badan usaha pelaksana yang terpilih melalui pelelangan
wajib membentuk perusahaan pelaksana sebagai badan
usaha yang menjalankan KPBU SDA.
JDIH Kementerian PUPR
- 26 -
Pasal 29
Tata cara
b.
prakualifikasi
badan
usaha
pelaksana
hanya
b.
c.
d.
- 27 -
Pasal 32
Penunjukan Langsung pada kondisi tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 huruf a dapat dilakukan apabila
memenuhi persyaratan:
a.
baik
berdasarkan
hasil
audit
oleh
pihak
independen; dan
b.
yang
mampu
mengaplikasikannya
hanya
satu-
satunya.
Pasal 34
(1)
Penunjukan
langsung
pada
kondisi
tertentu
lahan
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
(2)
- 28 -
Pasal 35
(1)
Penunjukan
langsung
pada
kondisi
tertentu
b.
c.
harga
pembelian
tenaga
listrik
sebagaimana
yang
kelistrikan
diberi
dan
penugasan
merupakan
dibidang
harga
yang
commercial
operation
date
sesuai
Penunjukan
Langsung
dengan
kondisi
tertentu
b.
rangka
penambahan
kapasitas
telah
tercantum
di
dalam
rencana
usaha
- 29 -
negara
yang
diberi
penugasan
dibidang
kelistrikan;
d.
e.
telah
ditetapkan
oleh
menteri
yang
daya
mineral,
wajib
mendapatkan
Penunjukan
Langsung
pada
kondisi
tertentu
sepanjang
tidak
bertentangan
dengan
b.
c.
evaluasi kualifikasi;
d.
e.
f.
- 30 -
g.
h.
penetapan
dan
pengumuman
badan
usaha
pelaksana; dan
i.
persiapan
penandatanganan
perjanjian
KPBU
SDA.
Pasal 36
(1)
merupakan
KPBU
SDA
kondisi
tertentu
b.
c.
evaluasi kualifikasi;
d.
e.
f.
g.
h.
penetapan
dan
pengumuman
badan
usaha
pelaksana; dan
i.
persiapan
penandatanganan
perjanjian
KPBU
SDA.
(2)
pada
pelaksana
tahapan
hanya
prakualifikasi
menghasilkan
badan
satu
usaha
peserta
- 31 -
a.
undangan
kepada
Prakualifikasi
Peserta
sebagaimana
yang
lulus
dimaksud
dalam
c.
d.
e.
f.
penetapan
dan
pengumuman
badan
usaha
pelaksana; dan
g.
persiapan
penandatanganan
perjanjian
KPBU
SDA.
(3)
Kriteria
teknis
yang
dievaluasi
dalam
dokumen
b.
c.
- 32 -
menteri
keuangan
yang
mengatur
mengenai
b.
c.
mewujudkan
layanan
publik
yang
tersedia
(1)
(2)
b.
c.
- 33 -
Bagian Kedua
Evaluasi
Pasal 40
(1)
(2)
laporan
finansial
dan
laporan
Dalam
hal
badan
mengindahkan
usaha
peringatan
pelaksana
sebagaimana
tidak
dimaksud
mengusulkan
kepada
koordinator
PJPK
(3)
(4)
Tata
cara
proses
pengajuan
usulan
KBPU
atas
- 34 -
b.
c.
Badan
Usaha
yang
mengajukan
prakarsa
b.
usaha
pemrakarsa
terhadap
penawar
(3)
(4)
(2)
telah
diberikan
kepada
badan
usaha
- 35 -
jaminan
Pemerintah
sesuai
ketentuan
b.
c.
d.
badan
usaha
berlakunya
Peraturan
dilanjutkan
dengan
pelaksananya
Menteri
berpedoman
ini,
sebelum
proses
pada
tetap
peraturan
- 36 -
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Peraturan
Menteri
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
pengundangan
orang
mengetahuinya,
Peraturan
Menteri
memerintahkan
ini
dengan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Maret 2016
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. BASUKI HADIMULJONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 8 Maret 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 380