Anda di halaman 1dari 2

PROGRESS REPORT 12/11/2016

Nama

: Thomas Aquino Kinantyo Tungga Winastu

NIM Klinik : 2014 061 123


Minggu ketiga stase Neuro saya mulai menemukan pola dalam melakukan pemeriksaan fisik
pada setiap visit pagi. Pada minggu ini saya mendapat bagian berjaga di bangsal FX, di
bangsal ini saya menerima banyak pasien stroke hemoragik yang perlu dipantau atau
diobservasi. Sekarang saya dapat membedakan antara stroke hemoragik dan non-hemoragik
dimana dapat digunakan skore Siriraj dan Skor Gajah Mada. Pada skor Siriraj jika hasil yang
diperoleh lebih dari 1 maka dapat dikategorikan sebagai stroke hemoragik sedangkan jika
skore yang diperoleh kurang dari -1 maka dapat dikategorikan sebagai stroke non-hemoragik.
Pada skore Gajah Mada saya mengetahui bahwa dari ketiga penilaian yaitu penurunan
kesadaran, nyeri kepala, dan refleks Babinski. Jika salah satu dari dari ketiga poin tersebut
positif (+) kecuali refleks Babinski maka dapat dikategorikan stroke hemoragik, jika semua
poin negatif (-) atau satu poin positif (+) pada Babinski maka dapat dikategorikan sebagai
stroke non hemoragik.
Pada minggu ini saya sudah maju presentasi case Stroke Non-Hemoragik, dimana saya
sekarang telah paham bahwa pada kasus stroke hemoragik dan hemoragik memiliki
perbedaan dari gejala hingga tatalaksana. Case yang sudah maju dipresentasikan pada minggu
ini antara lain: Stroke Non-Hemoragik, Strok Hemoragik, cedera kepala, meningitis, dan
HNP. Dari setiap case ini saya belajar mengenai anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
neurologis yang dapat dilakukan, pemeriksaan penunjang, cara menegakkan diagnosis, serta
tatalaksana yang tepat bagi pasien tersebut bersama prognosisnya.
Saat ini saya sedang menyelesaikan referat dengan topik Low Back Pain. Saya mendapat
bagian untuk mengetahui pemeriksaan yang menunjang menegakkan diagnosis LBP dan
menyingkirkan diagnosis lainnya, termasuk didalamnya pemeriksaan manuver yang dapat
digunakan dan mendukung dalam menegakkan diagnosis.
Selama satu minggu ini, saya sudah mengikuti 3 tutor bersama dr. Tutwuri, tutor berjudul
pemeriksaan neurologis, stroke, dan epilepsi. Pada setiap tutor saya belajar untuk mengetahui
setiap diagnosis tersebut dimulai dari definisi, patofisiologi, hingga pemeriksaan dan
anamnesa yang tepat untuk dapat menegakkan diagnosis. Dengan demikan saya semakin
mengetahui setiap diagnosis yang ditegakkan dapat ditunjang dengan tatalaksana yang
mendukung sehingga pasien dapat membaik atau dapat sembuh.

Pada saat saya jaga malam pada hari Rabu 9 November 2016, bangsal Melati dan FX terdapat
5 pasien yang perlu diobservasi dengan diagnosis stroke hemoragik, 3 pasien terdapat di
HCU sedangkan 2 pasien lainnya di bangsal Melati. Kelima pasien tersebut secara tiba-tiba
penurunan hemodinamik sehingga apneu, dan disini saya ikut dalam memberikan resusitasi
jantung paru. Pada kesempatan ini saya belajar bahwa stroke harus ditangani sesegera
mungkin tanpa ditunda, jika gejala sudah muncul jangan diabaikan atau didiamkan untuk
dibawa ke Rumah Sakit. Pertolongan yang terlambat untuk ditangani di Rumah Sakit dapat
berakibat pada kematian.

Anda mungkin juga menyukai