Riset akuntansi keperilakuan bisa dikatakan sebagai bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan
meliputi masalah yang berhubungan dengan:
a) Pengambilan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor
b) Pengaruh dari fungsi akutansi
c) Pengaruh hasil dari fungsi tersebut
Kesadaran profesi akuntan dan ketertarikan mereka terhadap pengaruh disiplin keperilakuan
mulai berkembang pada awal tahun 1950-an. Setelah itu banyak riset-riset mengenai
akuntansi keperilakuan bermunculan. Mulai dari tahun 1960-1980 , jumlah artikel yang
membahas akuntansi keperilakuan semakin banyak. Pertumbuhan studi tentang akuntansi
keperilakuan yang semakin berkembang, terutama yang diprakarsai oleh akademisi profesi
akuntansi. Hal ini dapat dibuktikan dengan terbitnya jurnal-jurnal akademis seperti Journal
of Accounting, Organization, and Society (AOS) dan Research in Audit Program pada tahun
1976 oleh Peit Marwick. Peristiwa terssebut kemudian meningkatkan lagi berkembangnya
riset secara simultan, dan memublikasikan eksperimen dan riset teoritis baru mengenai
akuntansi keperilakuan secara eksplisit.
Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi
Seberapapun sempurnanya suatu teknis tidak akan bisa mencegah seseorang untuk menyadari
bahwa akhir jasa akuntansi organisasi bukan sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas
dari pelaksanaan segala prosedur akuntansi, melainkan juga bergantung pada perilaku orangorang dalam organisasi, baik sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi
yang diberikan.
Akuntansi adalah tentang Manusia
Bila didasarkan dengan pemikirna perilaku, manusia dan faktor sosial sesungguhnya didesain
jelas dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Jika ditinjau dari
segi pengalaman maupun praktek, banyak sekali manajer dan akuntan mendapat suatu
pemahaman yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam setiap menjalankan tugas mereka.
Dengan menganalisis secara sistematis hubungan antara sistem akuntansi, bentuk
pengendalian, sikap manusia dalam pengambilan keputusan, serta tingkatan sosial dan
perilaku, akuntan dapat memusatkan perhatian mereka keluar. Jadi hal tersebut tidak menjadi
dasar bagi munculnya konflik dan pertentangan dari banyaknya permasalahan akuntansi,
serta tidak menyebabkan potensi organisasi dan akuntansi sosial itu sendiri diragukan.
Akuntansi adalah Tindakan
Lewat akuntansi, berbagai realisasi dalam anggaran dapat diwujudkan dan informasi yang
dihasilkan terus berdampak pada pola tindakan individu yang ada dalam suatu organisasi.
Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Dengan mempertimbangkan hubungan antara sistem akuntansi dengan perilaku manusia,
maka akuntansi keperilakuan mencerminkan dimensi sosial dna budaya manusia dalam suatu
organisasi. Secara umum ruang lingkup akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
melaksanakan perencanaan
proyek keperilakuan
Pengetahuan dan pemahaman
terhadap pekerjaan organisasi
bisnis secara umum dan
sistem
akuntansi
secara
khusus
Orientasi
Pendekatan masalah
Fungsi
Kepentingan dalam ilmu
keperilakuan