Pada kelompok sistem kontak tinggi, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem untuk
menerima jasa,
Contohnya : jasa pendidikan, rumah sakit dan transportasi.
Pada kelompok sistem kontak rendah, pelanggan tidak perlu menjadi bagian dari sistem
untuk menerima jasa,
Contohnya : jasa reparasi mobil dan jasa perbankan. Pelanggan tidak harus dalam kontak
pada saat mobilnya yang rusak diperbaiki oleh teknisi bengkel.
2 Ekspektasi pelanggan dibentuk dan didasarkan pada sejumlah faktor, seperti : pengalaman
berbelanja di masa lalu, opini teman dan kerabat, serta informasi dan janji perusahaan dan
para pesaingnya. Faktor faktor ini berpotensi menyebabkan ekspektasi seorang pelanggan
menjadi kompleks dan sangat sulit dipenuhi.
Layanan yang diinginkan (desired service). Hal ini adalah tingkat harapan suatu
kombinasi akan apa yang para pelanggan anggap dapat dan harus dihantarkan dalam
konteks kebutuhan pribadi mereka.
Contoh yang pernah dialami: saat memesan pesawat melalui situs beli tiket online
seperti traveloka sangat mudah digunakan dan harganya murah sesuai dengan
harapan saya
Layanan yang memadai (adequate service). Tingkat minimal layanan yang akan
diterima para peanggan tanpa mengalami suatu kekecewaan.
Contoh yang pernah dialami: ketika saya mencuci mobil di monkey garage saya
berekspektasi bahwa mencuci disana lebih bersih karena harganya yang lebih mahal.
Ternyata setelah selasai mencuci. Hal tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi saya
karena hasilnya sama saja kualitasnya dengan tempat cuci mobil lainya yang
harganya lebih murah. Tetapi monkey garage tetap memiliki keunggulan karena
memiliki waktu jam operasionalnya yang sampai malam.
3 Kesalahan Kesalahan yang mungkin terjadi dalam positioning dan cara mengatasinya :
Under-positioning, yaitu ketika konsumen tidak menangkap keunikan brand secara jelas
yang ingin disampaikan oleh pemasar melalui positioning, dan dengan begitu konsumen tidak
memperoleh gambaran dan informasi yang utuh mengenai citra dari brand tersebut. Dengan
kata lain, persepsi konsumen mengenai brand tersebut yang ingin dibentuk oleh pemasar
meleset, karena brand dipersepsikan terlalu mengawang-awang. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan usaha penyampaian positioning yang tidak terintegrasi secara menyeluruh atau
konsep komunikasipositioning yang kurang mantap.
Over-positioning, yaitu ketika konsumen justru menangkap pemahaman yang terlalu sempit
atau terlalu spesifik mengenai brand tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan konsumen
terlalu diekspos oleh komunikasi positioning yang berat di satu titik, sehingga konsumen
mempersepsikan suatu brand hanya melulu berkaitan dengan hal yang diekspos tersebut.
Confused positioning, terjadi ketika konsumen menjadi bingung terhadap positioning yang
sebenarnya ingin disampaikan oleh suatu brand, sehingga posisi brand menjadi tidak jelas di
benak konsumen. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pesan positioning yang sering
disampaikan dengan berubah-ubah, dan tidak ada konsistensi pesan pemasaran.
Doubtful positioning, di mana konsumen tidak bisa diyakinkan dengan pasti
mengenaipositioning yang disampaikan oleh suatu brand. Konsumen ragu apakah betul brand
tersebut memiliki performa sebaik yang disampaikan atau brand tersebut cukup pantas untuk
menyandang image seperti yang disampaikan. Hal ini mungkin terjadi karena brand belum
bisa menyelaraskan pesan positioning yang disampaikan dengan performa nyata yang
diberikan kepada konsumen.
Cara mengatasinya :
Untuk dapat berhasil dalam memantapkan positioning, memang diperlukan usaha
yang tidak mudah dan membutuhkan koordinasi serta integrasi dari setiap unit yang terkait.
Selain itu untuk menetapkan positioning setidaknya benar benar mengkaji bauran
pemasarannya dan positioning seperti apa yang kira kira cocok untuk produk jasa tersebut.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan dalam positioning di atas, maka diharapkan
positioning yang telah ditetapkan dapat menampilkan image yang positif dan menonjolkan
keunikan brand di antara kompetitornya.
4 Identifikasi tingkatan produk jasa penerbangan Garuda indonesia
a.
Core benefit
Para pengguna maskapai garuda indonesia dapat berpergian ke berbagai tempat di
indonesia dan luar negeri dengan mudah dan cepat serta dapat merasakan kualitas
pelayanan bintang 5
b.
Basic product
Pengguna maskapai garuda indonesia dapat merasakan berbagai fasilitas yang
disediakan oleh pihak maskapai . seperti tersedianya jenis kelas mulai dari first class,
business class, economy class. Tersedianya layar hiburan disetiap bangku penumpang
Expected product
Kondisi yang diharapkan pengguna maskapai garuda indonesia yaitu mendapatkan
pelayanan bintang 5 yang ditawarkan dari pihak maskapai serta ketepatan jadwal
penerbangan yang tepat waktu
d.
Augmented product
yang membedakan maskapai garuda indonesia dengan para pesaingnya yaitu
menawarkan suasana budaya indonesia di dalam pesawat seperti keramahan,busana,
makanan, dll sehingga para penumpang khususnya yang melakukan perjalanan
kedalam atau keluar negeri bisa merasakan suasana seperti di negara indonesa sendiri
Potential product
Maskapai garuda indonesia selalu melakukan pembaruhan armada yang rata-rata
e.
Lion Air :
Produk (Product)
Ayam goreng nelongso menjual berbagai jenis makanan seperti ayam goreng dan
bebek goreng yang memiliki ciri khas rasa yang pedas
Harga (Price)
Untuk harga ayam goreng dan bebek goreng nelongso dipatok harga dari Rp 8000- Rp
20.000
Promosi (Promotion)
LoeMienToe melakukan promosi melalui social media. Karena social media menjadi
salah satu media promosi yang sangat efektif di jaman globalisasi seperti ini.
LoeMienToe hanya mempromosikan cafeya lewat Instagram saja .
Instagram LoeMienToe : @Loemientoe
Proses (Process)
1. Memilih tempat duduk terlebih dahulu
2. Memesan makanan & minuman kepada waiter
3. Setelah selesai makan & minuman, melakukan pembayaran di kasir.