TOPIK
NO KELOMPOK
: 08
NAMA LENGKAP/NPM
Pengertian mengenai lingkungan mempunyai makna yang luas. Terkadang istilah lingkungan
digunakan untuk menyiratkan segala pengaruh selain genetik termasuk sosial, ekonomi, dan
pengaruh budaya. Kali ini lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik. Lingkungan fisik
adalah salah satu unsur yang harus didaya gunakan oleh organisasi sehingga menimbulkan rasa
nyaman, tentram, dan dapat meningkatkan hasil kerja yang baik untuk meningkatkan kinerja
organisasi tersebut (Sihombing, 2004). Lingkungan fisik terbagi menjadi 3 kategori yakni :
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan fisik. Banjir, gempa bumi, dan gunung
berapi selalu menjadi bagian dari lingkungan fisik. Selain dampak intermiten dan sering
terisolasi, paparan setiap hari untuk penyakit menular dalam air dan makanan selalu menjadi
bagian dari lingkungan yang natural atau lingkungan yang tidak berubah.
Kita sering berpikir tentang lingkungan yang berubah sebagai mencerminkan dampak
bahan
kimia,
radiasi,
dan
produk
biologi
ke
lingkungan.
Daftar
disengaja
atau tidak disengaja sebenarnya sangat panjang. Hal ini berkisar dari bahan kimia industri,
seperti pestisida, benzena, dan chlorofluorocarbons (CFC), untuk unsur-unsur ditambang dari
bumi,
seperti
energi
nuklir
pengenalan
limbah biologis
merkuri
dan
spesies
dan
limbah
timbal.
Ini
medis.
invasif
juga
termasuk
dampak
biologis
dan
radiasi
dari
mencakup
manajemen
Konsep lingkungan fisik yang dibangun oleh manusia adalah istilah baru yang mencakup
semua dampak lingkungan fisik sebagai hasil konstruksi manusia. Dampak itu termasuk luka dan
paparan di rumah, sistem transportasi, dan di mana kita bekerja dan berperan. Hal ini juga
termasuk faktor mulai dari cara kita membangun dan memanaskan bangunan dan memasak
makanan kami, dengan cara kami melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat. Lingkungan
fisik yang dibangun oleh manusia mempengaruhi keselamatan kita melalui dampaknya terhadap
cidera dan paparan berbahaya. Hal ini juga mempengaruhi tingkat aktivitas dan interaksi sosial
yang berdampakpada kesehatan.
Apapun aktifitas yang dilakukan oleh manusia tidak akan terlepas dari pengaruh lingkungan.
Adapun pengaruh lingkungan tersebut terbagi menjadi tiga kategori yakni fisik, kimia, biologi.
sulitnya menilai dampak lingkungan fisik pada kesehatan manusia dikarenakan banyaknya
berbagai jenis dampak yang hampir tidak terduga dapat terjadi. Dampak terbesar penyebab
kematian sebenarnya cenderung diakibatkan oleh faktor lingkungan fisik. Bersamaan, insiden ini
hampir menyebabkan 100,000 kematian yang mewakili sekitar 20 % kematian yang dapat
dicegah di Amerika Serikat berdasarkan perhitungan data dari Centers for Disease Control and
Preventions (CDCs). Kecelakaan kendaraan bermotor dan cidera ketidak sengajaan lainnya
sangat berdampak usia muda. Faktanya mereka (kaum muda) antara umur 1 sampai 24 tahun
adalah penyebab nomor satu kematian di Amerika Serikat. Sekitar 5000 kematian yang terjadi
pada kecelakaan kerja per tahun. Pekerjaan tertentu sangat rentan terhadap cidera termasuk
pertambangan, konstruksi, dan agrikultur. Pada beberapa tahun terakhir kecelakaan kerja telah
berkurang akan tetapi tetap saja menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian. Dampak dari
zat beracun pada kecacatan dan kematian sulit untuk mengukur karena lamanya waktu yang
diperlukan zat untuk memengaruhi tubuh. Mungkin beberapa tahun setelah paparan sebelum
pengalaman individu terhadap efek negatif pada kesehatan ginjal, hati, saraf, dan beberapa organ
lainnya. Banyak paparan beracun yang terjadi di dalam lingkungan kerja. Akhirnya, kita tidak
bisa
mengevaluasi
dampak
dari
paparan
beracun
hanya dengan menelusuri mereka untuk kematian manusia dan kecacatan. Diubahnya
lingkungan
memiliki
dampak
pada
seluruh
ekosistem
tanaman
dan
hewan.
Dampak
ekologis
faktor
lingkungan
dapat memiliki konsekuensi jangka panjang dan sebagian besar ireversibel. Sekali
bahan
kimia,
lingkungan,
radiasi,
proses
dan
produk
tidak
dapat
biologi
yang
dengan
dilepaskan
mudah
Dengan demikian, kita perlu mengambil perspektif jangka panjang yang luas
ke
terbalik.
ketika kita
membahas kesehatan lingkungan Karena kompleksitas interaksi antara manusia dan lingkungan
fisik, berbagai pendekatan telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Kita akan
mengkategorikan dan memeriksa pendekatan ini sebagai berikut:
Risk Assessment
Ecological Assessment
Interaction Analysis
System Analysis
LINGKUNGAN
DAN
PENGGUNAANNYA
Dalam usaha mencegah dampak buruk lingkungan, maka disusun lah pengecekan
terhadap lingkungan sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Penilaian
Banyaknya
Respon
Apakah ada
masalah
kesehatan pada
Penilaian
Paparan
Berapa banyak
polutan yang
dipaparkan oleh
orang selama
periode spesifik
tertentu?
Berapa banyak
Karakteristik
Risiko
Apa risiko ekstra
pada kesehatan
yang dialami
oleh populasi
KOMPONEN
CONTOH
Identifikasi Bahaya
kuat
berhubungan
tidak
berbeda
dengan
benzene
Lebih dari 250.000 pekerja terpapar
benzene
14-17 lebih kasus leukemia dari 1000
Karakteristik Risiko
Contoh penilaian kesehatan masyarakat adalah penggunaan timah yang berdampak pada
risiko kesehatan sebagai berikut
Pengetahuan akan racun pada timah sudah diketahui sejak zaman dahulu. Di Roma,
timah digunakan untuk aborsi. Pada tahun 1920-an, timah digunakan sebagai campuran bensin
agar memperhalus ketukan pada mesin yang secara langsung akan menambah kadar timah di
udara. Bangunan rumah yang dibangun sebelum tahun 70-an mengancam intelktualitas anak
karena seringkali anak-anak mengelepasi dan menelan cat yang mengandung timah. Timah yang
dimakan akan memperlambat dan mengganggu perkembangan intelektualitas anak.
Bagaimana Timah bisa masuk ke tubuh kita? Apa yang harus dilakukan?
Jalur Masuk
Asal Timah
Menyingkirkan
dan
mengecat
mainan
ulang
mengandung
mengelupas
Ibu
Uterus
hamil
yang
berbagai
sumber
Renovasi
rumah
yang
Kesehatan lingkungan tidak bisa dilihat berbasis dampaknya pada manusia. Dampak
polusi pada hewan dan tumbuhan didalam ekosistem mempunyai konsekuensi jangka panjang.
Gerakan modern untuk lingkungan diprakarsai oleh Rachel Clarkson dalam bukunya yang
berjudul Silent Spring yang menceritakan tentang penggunaan DDT yang berlebihan membuat
cangkang telur burung elang menjadi tidak sekuat biasanya
Istilah analisis interaksi mengartikan bahwa untuk memahami dan mengontrol akibat dari
paparan lingkungan, ada dua atau lebih efek paparan yang harus dikombinasikan. Pendekatan
penilaian resiko membuat asumsi bahwa tiap-tiap efek paparan berdiri dengan sendiri-sendiri.
Maka dari itu, jika ada lebih dari satu tipe paparan, kita harus membuat asumsi bahwa total efek
dari beberapa paparan tersebut adalah jumlah dari kesemuanya. Sebagai contoh, jika paparan
pertama memiliki resiko relatif 4 dan yang kedua memiliki resiko relatif 6, maka totalefek dari
kedua paparan tersebut adalah 10. Sering kali, dengan menjumlahkan resiko relatif beberapa
paparan, akan memberikan nilai pertimbangan dari resiko relatif total. Namun, sekarang ini
banyak situasi dimana, dua atau lebih paparan ternyata menghasilkan efek yang lebih besar
daripada sekedar menjumlahkan resiko relatif beberapa paparan tersebut. Interaksi sejenis ini
disebut interaksi perkalian.
sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat
pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun accident.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a.
b.
Identifikasi risiko,
c.
Analisis risiko,
d.
Evaluasi risiko,
e.
Pengendalian risiko,
f.
g.
Aplikasi
Pelaksanaan manajemen risiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan
sistem manajemen perusahaan/ organisasi. Proses manajemen risiko Ini merupakan salah satu
langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement). Proses manajemen risiko juga sering dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.
Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu
rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta
komunikasi risiko.
Proses ini dapat diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk
ataupun asset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal
kegiatan. Walaupun demikian manajemen risiko seringkali dilakukan pada tahap pelaksanaan
ataupun operasional kegiatan.
6. REFERENSI
Riegelman, R. 2010. Public Health 101 Healthy People Healthy Populations. United
States: Jones & Bartlett Learning.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33796/4/Chapter%20II.pdf