Anda di halaman 1dari 7

PROYEK AKHIR TERAPAN RC 146599

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG


HOTEL SWISS BELINN DARMO SURABAYA
DENGAN METODE LRFD (LOAD AND RESISTANCE
FACTOR DESIGN)

SUWARNI
NIM. 3113041099

DOSEN PEMBIBING
N.N.

DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan daerah yang rawan akan resiko
gempa bumi. Wilayah gempa bumi di Indonesia terbagi atas 6
wilayah. Pembagian wilayah gempa didasakan atas percepatan
puncak batuan dasar akibat pengaruh gempa rencana dengan
periode ulang 2500 tahun dan asumsi umur bangunan adalah
50 tahun. Bencana gempa telah membawa kerugian besar
diantaranya adalah kerusakan sarana dan prasarana bangunan,
korban jiwa yang tidak sedikit dan tentunya materi. Untuk itu
sudah saatnya kita mengambil solusi alternatif dalam
menghadapi resiko gempa sejak dini.
Salah satu solusi alternatif dalam menghadapi potensi
gempa di Indonesia adalah merancang bangunan dengan
struktur yang memiliki ketahanan terhadap gempa. Bangunan
yang penulis jadikan bahan perencanaan ulang adalah Hotel
Swill Belinn Darmo yang berlokasi di jalan Bintoro No.06
Surabaya atau tepat di belakang rumah sakit Darmo. Gedung
tersebut dalam pengerjaan sebelumnya menggunakan beton
bertulang dalam pengerjaan struktur utamanya.
Pada tugas Proyek Akhir Terapan ini, bangunan
gedung Hotel Swiss Belinn Darmo akan direncanakan ulang,
yang mana struktur utama dan struktur atap direncanakan
menggunakan konstruksi baja dengan metode LRFD. Letak
bangunan yang akan penulis rencanakan ulang berada pada
zona gempa 2, dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.

Gambar 1.1

Peta Wilaya Gempa Indonesia


Sumber : SNI 1726 - 2012

Beban gempa dianalisa menggunakan metode statik


ekivalen dikarenakan bangunan yang akan direncanakan
bersifat beraturan. Bangunan ini dirancang dengan standar SNI
03-1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
strutur bangunan gedung dan non gedung, SNI 03-1729-2015
Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural dan SNI
03-2847-2013 Tata Cara Perhitungan Beton Bertulang untuk
Bangunan Gedung.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana merencanakan ulang Gedung Hotel Swiss
Belinn Darmo yang sebelumnyamenggunakan konstruksi
beton bertulang diganti dengan konstruksi baja metode LRFD
kemudianmenuangkan hasil perhitungan dan perencanaannya
ke dalam gambar teknik.

1.3 Batasan Masalah


2

Batasan masalah dalam modifikasi Perencanaan


Struktur Gedung Hotel Swiss Belinn Darmo Surabaya, adalah
sebagai berikut :
1. Perencanaan gedung ini tidak mempertimbangkan
aspek ekonomi gedung.
2. Perencanaan struuktur pelat, pondasi dan sloof
menggunakan beton bertulang.
3. Perencanaan struktur balok, kolom dan tangga
menggunakan baja.
4. Analisis beban gempa menggunakan metode statik
ekivalen.
5. Metode pelaksanaan yang dibahas hanya metode
pelaksanaan pekerjaan balok.

1.4 Tujuan
Tujuan yang ditinjau dalam modifikasi Perencanaan
Struktur Gedung Hotel Swiss Belinn Darmo Surabaya, antara
lain dapat merencanaakan ulang Gedung Hotel Swiss Belinn
Daramo-Surabaya dengan konstruksi baja metode LRFD dan
menuangkan hasil perhitungan dan perencanaan dalam bentuk
gambar teknik.

1.5 Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari perancangan ini adalah
secara khusus untuk menerapkan ilmu perhitungan yang telah
didapat penulis selama menjalani study di DIV Teknik Sipil
FTSP ITS dan secara umum sebagai referensi bacaan tentang
struktur baja.

Halaman ini Sengaja Dikosongkan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4

2.1 Umum
Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam
perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang
diberikan nilai yang sesuai dengan jenis baja yang
digunakan.Tegangan leleh untuk perencanaan (fy) tidak boleh
diambil melebihi nilai yang sesuai dengan jenis baja yang
digunakan. Tgangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh
diambil melebihi nilai yang sesuai dengan jenis baja yang
digunakan. Sifat-sifat mekanis lainnya pada baja struktural
untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai2 berikut :
Modulus elstisitas baja (E)

= 200.000 Mpa

Modulus geser baja (G)

= 80.000 Mpa

Nisbah poisson ()

= 0,3

Koefisien pemuaian ()

= 12 x

10-6 / C

2.2 Peraturan - Peraturan yang Digunakan


Peratran yang digunakan oleh penulis dalam Tugas
Akhir Terapan (TAT) ini adalah sebagai berikut :
1. Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural :
SNI 03-1729-2015.
2. Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain : SNI 1727-2013.
3. Tata Cara Perhitungan Gempa untuk Bangunan
Gedung : SNI 03-1726-2012.
4. Tata Cara Perhitungan Beton Bertulang untuk
Bangunan Gedung : SNI 03-2847-2013.
2.3 Mutu Bahan yang Digunakan
5

Mutu bahan yang digunakan dalam perencanaan struktur


balok,kolom dan tangga adalah baja BJ 37 dengan tegangan
putus minimum (fu) = 370 Mpa dan tegangan leleh minimum
(fy) = 240 Mpa dapat dilihat pada Table 2.1. Sedangkan untuk
perencanaan pelat,pondasi dan sloof menggunakan mutu beton
fc 30 Mpa.
Tabel 1.1 Sifat Mekanis Baja Struktural (Sumber :
SNI 1729 2002)

Jenis Baja
BJ 34
BJ 37
BJ 41
BJ 50
BJ 55

Tegangan
putus
minimum, fu
(Mpa)
340
370
410
500
550

Tegangan
leleh
minimum, fy
(Mpa)
210
240
250
290
410

Peregangan
minimum
(%)
22
20
18
16
13

Perencanaan Pembebanan
Perencanaan pembebanan untuk mendesain ulang Hotel Swiss
Belinn Darmo ini mengguakan acuan standart sesuai dengan
yang disebutkan pada sub bab 2.2 yaitu Spesifikasi untuk
Bangunan Gedung Baja Struktural : SNI 03-1729-2015, Beban
Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain : SNI 1727-2013, Tata Cara Perhitungan Gempa untuk
Bangunan Gedung : SNI 03-1726-2012 dan Tata Cara
Perhitungan Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung : SNI
03-2847-2013. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut,

Anda mungkin juga menyukai