Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
(experimental
sengaja

reseacrh),

menimbulkan

yaitu

sesuatu

penelitian
kejadian

yang
atau

dengan
keadaan,

kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Dengan kata lain,


aksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat ( hubungan kausal) antara dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengelimisasi atau
mengurangi atau menyisihkan faktor faktor lain yang
mengganggu (Arikuntoro, 2010:9).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian
Performa Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
UNESA.
2. Waktu Penelitian
Penelitian eksperimen ini dilakukan setelah proposal
skripsi di seminarkan dan disetujui. Sekitar bulam Mei
sampai bulan Juni.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini dilakukan pada mesin
Honda Scoopy tahun 2011 dengan kapasitas mesin 108cc.
Mesin dalam keadaan standar sesuai spesifikasinya.
D. Peralatan dan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur dan alat uji yang
digunakan untuk mendapatkan data penelitian.
1. Peralatan Penelitian
a. Mesin Honda Scoopy
Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah
honda scoopy tahun 2011 :
Tahun perakitan

: 2011

29

30

PxLxT

: 1844 x 699 x 1070 mm

Jarak sumbu roda

: 1240 mm

Berat kosong

: 94 kg

Tipe rangka

: Tulang punggung

Tipe suspensi depan

: teleskopik

Tipe suspensi belakang

: lengan ayun dengan


sokbreker tunggal

Tangki bahan bakar

: 3,5 liter

Tipe mesin

: 4 langkah, SOHC 2 klep

Diameter x langkah

: 50 x 55 mm

Volume silinder

: 108cc

Perbandingan kompresi

: 9,2:1

Daya maksimum

: 8,28 PS/8000 rpm

Torsi maksimum

: 0,85 kgf.m/5500 rpm

Transmisi

: sistem CVT (otomatis)

Kopling otomatis

: otomatis, sentrifugal, tipe


kering

Starter

: pedal dan elektrik

Aki

: MF 12V 3 Ah

Sistem pengapian

: DC CDI, baterai

b. Blower
Blower

digunakanuntuk

mendinginkan

mesin.

Adapun spesifikasinya adalah:


Merk

: Krisbow

Model

: EF-50-S

Power

: 200-220 V AC/Hz 160 watt

SNI

: 04-6292 2,2 . 80

Pilihan

: 3 kecepatan

c. Pemberat (Roller)
Pemberat yang digunakan mempunyai spesifikasi
sebagai berikut:
Merk

: CLD (After Market), AHM

31

Model

: Tabung, terdapat rongga didalam

Gambar 3.1. model bentuk pemberat


Sumber : Dokumentasi
Bahan

: plastik resin, fiberglass dan tembaga

Berat

: 11 gram, 12 gram, dan 13 gram

Gambar 3.2. berat roller


Sumber : Dokumentasi
Diameter dan tinggi : 16 mm dan 13mm

32

Gambar 3.3. dimensi pemberat


Sumber : Dokumentasi
Berikut ini

rancangan penggunaan pemberat yang

dipakai pada penelitian ini :


1. Pemberat standart (12 gram)

Gambar 3.4. pemberat standar


Sumber : Dokumentasi
2. Pemberat 11 gram

Gambar 3.5. pemberat eksperimen 11 gr


Sumber : Dokumentasi
3. Pemberat 13 gram

Gambar 3.6. pemberat eksperimen 13 gr


Sumber : Dokumentasi
4. Kombinasi pemberat 11 gram dengan 12 gram

33

Gambar 3.7. kombinasi pemberat 11 dan 12 gram


Sumber : Dokumentasi
5. Kombinasi pemberat 11 gram dengan 13 gram

Gambar 3.8. kombinasi pemberat 11 dan 13 gram


Sumber : Dokumentasi
6. Kombinasi pemberat 12 gram dengan 13 gram

Gambar 3.9. kombinasi pemberat 12 dan 13 gram


Sumber : Dokumentasi
2. Instrumen Penelitian
a. Chassis dynamometer
Chassis dynamometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur torsi dan daya yang dihasilkan mesin.

34

Spesifikasi

Chassis

dynamometer

adalah

sebagai

berikut:
Nama
: Rextor Pro-dyno
Tegangan
: 220V 50/60 Hz
Range operasi : 6000 rpm dengan 150 gigi
Kemampuan : 15 KHz
Tipe sensor
: digital pick-up
Tipe input
: logical level ( aktif pada tingkat tinggi)
Produksi
: PT. Rextor Technology Indonesia
b. Fuel Meter
Fuel meter digunakan untuk mengukur laju aliran
bahan bakar yang di konsumsi oleh mesin. Pada
pengujian ini, gelas ukur yang digunakan adalah fuel
meter berkapasitas 10 ml. Selang dari fuel meter
disalurkan ke tempat masuk bahan bakar ke karburator
c. Stopwatch
Fungsi Stopwatch sebagai alat bantu dalam
menghitung
pengujian.

waktu

konsumsi

Spesifikasi

bahan

Stopwatch

bakar

yang

saat

digunakan

sebagai berikut:
Merk

: Seiko

Penunjukan data

: digital

Ketelitian

:0,01 detik

d. Thermocouple dan thermocontrol


Thermocouple mempunyai prinsip

kerja

cukup

sederhana dan cukup mudah. Terdiri dari dua kawat


logam konduktoryang berbeda jenis dan digabungkan
ujungnya. Dan nanti termokopel dihubungkan dengan
termo kontrol agar suhu oli dapat terbaca.
Sedangkan termokontrol adalah alat yang dapat
mengukur atau mengontrol suatu suhu yang terdapat
pada suatu benda.
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:
Monitor
Data Acquisition
thermocontrol

35

Stopwatch

Blower

thermocouple

Chasis Dynamometer

Gambar 3.10. Objek, Peralatan dan


Instrumen Penelitian
E. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu
berbentuk apa

saja

yang

yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,


kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 38). Di
dalam variabel terdapat satu atau lebih, gejala

yang

mungkin pula terdiri dari berbagai aspek atau unsur sebagai


bagian yang tidak terpisahkan. Berdasarkan pengertian di
atas, secara garis besar variabel dalam penelitian ini ada tiga
variabel yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas

atau

disebut

juga

variabel

independen merupakan variabel yang mempengaruhi


atau

yang

menjadi

sebab

perubahannya

atau

timbulnya variabel dependent (terikat). Munculnya atau


adanya

variabel

ini

tidak

dipengaruhi

atau

tidak

ditentukan oleh ada atau tidaknya variabel lain. Tanpa


variabel bebas, maka tidak akan ada variabel terikat.
Demikian dapat pula terjadi bahwa jika variabel bebas
berubah,

maka

akan

muncul

variabel

terikat

yang

berbeda atau yang lain. Variabel bebas dalam penelitian

36

ini adalah pemberat standar (12 gram) sebagai variabel


bebas satu; pemberat 11 gram sebagai variabel bebas
dua; pemberat

13 gram sebagai variabel bebas tiga;

kombinasi variasi pemberat 11 gram dengan 12 gram


dan disusun secara selang seling (a-b-a-b-a-b) sebagai
variabel bebas empat; kombinasi variasi pemberat 12
gram dengan 13 gram dan disusun secara selang seling
(a-b-a-b-a-b) sebagai variabel bebas lima; kombinasi
variasi pemberat 11 gram dengan 13 gram dan disusun
secara selang seling (a-b-a-b-a-b) sebagai variabel
bebas enam.
2. Variabel Terikat
Variabel
terikat

merupakan

variabel

yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya


variable bebas (sugiyono, 2008:40).
Dan variable terikat dalam penelitian ini adalah torsi,
daya dan konsumsi bahan bakar.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas
dan variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak teliti, bila akan melakukan penelitian yang
bersifat membandingkan.
Variabel kontrol disebut juga pembanding hasil
penelitian eksperimen yang dilakukan. Variabel kontrol
dalam penelitian ini adalah :
1. Sepeda motor honda

scoopy

tahun

2011

dengan kapasitas mesin 108 cc.


2. Putaran mesin 1500 rpm 9000 rpm dengan
range 500 rpm.
3. Temperatur oli mesin saat pengujian 60C 80C ( temperatur optimal kerja).
4. Penelitian
ini
menggunakan

chasis

dynamometer yang sudah terhubung dengan

37

komputer (software sportdyno V3.3) dan data


acquisitio.
5. Bahan bakar pertamax.
6. Data yang diambil torsi, daya dan konsumsi
bahan bakar.
7. Waktu untuk pengambilan data harus benar benar di kontrol, diusahakan satu sampel 1
hari.
4. Definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel

adalah

penarikan

batasan yang lebih menjelaskan ciri ciri spesifik dari


suatu konsep. Tujuannya adalah agar peneliti dapat
mencapaialat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel
yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus
memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang
akan digunakan untuk mengukur gejala atau variabel
yang ditelitinya. Dalam penelitian ini akan digunakan
beberapa operasional variabel, antara lain :
1. Penggunaan pemberat standar (12 gram). Honda scoopy
tahun

2011

dalam

kondisi

standar

sesuai

dengan

spesifikasinya yang menggunakan pemberat standar diuji


dengan
dengan

chasis dynamometer yang sudah terhubung


komputer

dan

acquistion.

hasil

penelitian

pemberat standar digunakan acuan pembanding dengan


hasil variabel bebas 2 5.
2. Penggunaan pemberat 11 gram sebagai variabel bebas
dua. Honda scoopy tahun 2011 dalam kondisi standar
menggunakan pemberat 11 gram diuji dengan

chasis

dynamometer yang sudah terhubung dengan komputer


dan

acquistion.

Hasil

penelitian

pemberat

11

gram

dibandingkan dengan hasil pemberat standar.


3. Penggunaan pemberat 13 gram sebagai variabel bebas
tiga. Honda scoopy tahun 2011 dalam kondisi standar
menggunakan pemberat 13 gram diuji dengan

chasis

38

dynamometer yang sudah terhubung dengan komputer


dan

acquistion.

Hasil

penelitian

pemberat

13

gram

dibandingkan dengan hasil pemberat standar.


4. Penggunaan kombinasi variasi pemberat 11 gram dan 12
gram dan disusun a-b-a-b-a-b sebagai variabel bebas
empat. Honda scoopy tahun 2011 dalam kondisi standar
menggunakan kombinasi variasi pemberat 11 gram dan 12
gram dan disusun a-b-a-b-a-b diuji dengan

chasis

dynamometer yang sudah terhubung dengan komputer


dan acquistion. Hasil penelitian dibandingkan dengan hasil
pemberat standar.
5. Penggunaan kombinasi variasi pemberat 12 gram dan 13
gram dan disusun a-b-a-b-a-b sebagai variabel bebas lima.
Honda

scoopy

tahun

2011

dalam

kondisi

standar

menggunakan kombinasi variasi pemberat 12 gram dan 13


gram dan disusun a-b-a-b-a-b diuji dengan

chasis

dynamometer yang sudah terhubung dengan komputer


dan acquistion. Hasil penelitian dibandingkan dengan hasil
pemberat standar.
6. Penggunaan kombinasi variasi pemberat 11 gram dan 13
gram dan disusun a-b-a-b-a-b sebagai variabel bebas
enam. Honda scoopy tahun 2011 dalam kondisi standar
menggunakan kombinasi variasi pemberat 11 gram dan 13
gram dan disusun a-b-a-b-a-b diuji dengan

chasis

dynamometer yang sudah terhubung dengan komputer


dan acquistion. Hasil penelitian dibandingkan dengan hasil
pemberat standar.
7. Torsi
Pengukuran torsi dilakukan umtuk mengetahui besar
gaya

yang

dihasilkan

mesin

setelah

proses

pembakaran. Alat yang digunakan untuk menguji


adalah chasis dynamometer yang sudah terhubung
dengan komputer dan acquistion. standar pengukuran

39

torsi antara lain kgf.m (kilogram force-meter), lb-ft


(pound-feet), N.m (newton-meter).
8. Daya
Menunjukkan besar tenaga yang dihasilkan mesin
setela

pembakaran.

menggunakan

chasis

Tenaga

mesin

dynamometer

yang

diukur
sudah

terhubung dengan komputer dan acquistion dengan


satuan Kw (kilowatt) atau Hp (horse power).
9. Konsumsi bahan bakar
Fc menjunjukan perbandingan parameter efisiensi
sebuah mesin

dalam menggunakan bahan bakar

menjadi tenaga/kerja dan diukur dalam satuan


satuan fisika seperti : waktu, daya, dan massa. Dan
konsumsi bahan bakar ditulis dengan satuan kg/jam.
F. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah uraian tentang prosedur
atau langkah langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam
upaya mengumpulkan

dan menganalisa data. Skema

diagram penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.11. diagram alur penelitian


G. Metode Pengumpulan data
Tujuan pengumpulan data adalah untuk mendapatkan
data yang valid

sehinggs nantinya bisa dipakai untuk

40

menjelaskan permasalahan yang timbul dari penelitian secara


objektif. Pengumpulan data dilakukan mengacu pada standar
pengujian dari chassis dynamometer. Pengujian performa ini
dilakukan

sampai

bukaan

throttle

penuh

(maksimum),

pengujian dimulai pada putaran idle (1500 rpm) sampai


putaran 9000 rpm, dengan kelipatan 500 rpm.
H. Metode Pengujian
Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat, maka
pengujian

hendaknya

dilakukan

berdasarkan

standar

pengujian yang ada. Metode pengujian performa mesin


berdasarkan SAE J1349 DEC 80 yaitu engine Power test
code spark ignition and compression ignition-net power
rating. Pengujian ini dilakukan pada kondisi bukaan throttle
kontinyu mulai dari idle sampai bukaan throttle maksimum
(akselerasi). Data sensor putaran roller dengan pembebanan
inersia dan putaran mesin. Secara otomatis akan terbaca
data acquisition dan dikalkulasi oleh program komputer.
Setelah itu hasil kalkulasi torsi, daya, kecepatan waktu dan
jarak tempuh ditunjukkan oleh monitor.
I. Prosedur Pengujian
1. Standar pengujian
Penelitian Eksperimen (Experimental Research) ini
menggunakan

alat

uji

Chasis

Dynamometer

dengan

metode Full Open Throttle Valve dalam pengujian kinerja


mesin berdasarkan standar pengujian SAE J1349 (Engine
Power Test Code-Spark Ignition and Compression IgnitionNet Power Rating).
2. Tahapan tahapan pengujian
a. Persiapan pengujian performa

mesin

(torsi,

daya,

konsumsi bahan bakar)


1) Melakukan tune up pada sepeda motor yang akan
diuji.

41

2) Menaikkan

sepeda

motor

ke

atas

chassis

dynamometer.
3) Mengencangkan tali pengikat body sepeda motor.
4) Menyiapkan peralatan pendukung yaitu : sensor
putaran

mesin,

acquistion,

chassis

rpm

dynamometer,

counter,

thermocouple

data
dan

thermocontrol, fuel meter, stopwatch dan blower.


5) hidupakan software inertia chassis dynamometer.
6) Tekan switch data acquistion untuk mengisi
spesifikasi kendaraan ( merek sepeda motor dan
volume silinder) pada software inertia chassis
dynamometer
7) Memilih faktor koreksi (ISO 1585, SAE J1349, DIN
70020, atau JIS D1001) untuk pengujian performa
mesin
8) Memasukkan

data

ambient

temperature

dan

humidity.
9) Memilih range putaran mesin untuk pengujian
(500 rpm)
10) Untuk pengukuran konsumsi bahan bakar,
menghubungkan selang antara saluran bahan
bakar

dengan

gelas

ukur

dan

memastikan

terhubung dengan baik.


11) Selalu perhatikan penempatan pemberat yang
kombinasi, karena jika penempatannya salah
akan terjadi getaran.
b. Pengujian performa mesin (torsi, daya, dan konsumsi
bahan bakar)
1) Pengujian torsi dan daya
a) Menyalakan blower (kipas)
b) Menghidupkan mesin pada putaran idle 1300
1500 rpm, dan memanaskan mesin kendaraan
sampai temperatur 60 - 80 C atau sesuai
rekomendasi manufaktur dan sistem asesoris
dalam kondisi mati.

42

c) Menaikkan putaran mesin sampai pada putaran


3000 rpm sampai roda belakang berputar.
d) Menekan tombol switch untuk merekam data.
e) Melakukan akselerasi hingga didapatkan putaran
maksimum 9000 rpm
f) Memcatat
waktu
konsumsi

bahan

bakar

(ml/detik).
g) Menekan tombol switch untuk mengakhiri data
h) Menurunkan putaran mesin hingga putaran idle.
i) Menyimpan data dan mencetak data hasil
pengujian torsi dan daya.
j) Melakukan percobaan pemberat 12 gram untuk
kelompok standar. Dan pemberat 11, 13 gram
dan kombinasi variasi 1, variasi 2, dan variasi 3
untuk kelompok eksperimen.
k) Pengujian dan pengambilan

data

dilakukan

minimal 3 kali untuk masing masing kondisi agar


didapatkan hasil yang valid.
2) Akhir pengujian
a) Biarkan mesin dalam keadaan

idle

untuk

sementara
b) Mesin dimatikan
c) Melepaskan semua alat ukur.
d) Blower dimatikan.
J. Teknik analisis data
Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu
dengan

mendeskripsikan

sistematis,

faktual

dan

atau
akurat

menggambarkan
mengenai

realita

secara
yang

diperoleh selama pengujian. Data hasil penelitian yang


diperoleh dimasukkan dalam tabel dan ditampilkan dalam
bentuk grafik. Selanjutnya dideskripsikan dengan kalimat
sederhana sehingga mudah dipahami untuk mendapatkan
jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai