Anda di halaman 1dari 5

Cara mendirikan CV Kontraktor

1. Akte Pendirian Badan Usaha


Jadi pertama-tama dengan ditemani Mama tercinta aku pergi ke notaris untuk membuat akte
pendirian badan usaha CV. Yang perlu disiapkan antara lain :

Nama Badan usaha


Nama direktur dan KTP
Nama Komanditer (Komisaris) dan KTP
dengan syarat minimal terdiri dari 2 orang yaitu, direktur dan komisaris. Dan juga usia
minimal adalah 21 tahun. Syarat lainnya yaitu 2 orang di atas bukan merupakan pegawai
negri sipil yang masih aktif atau orang yang sudah memiliki jabatan pada badan usaha lain.
Setelah mendaftarkan hal-hal di atas, lalu kita juga disuruh memilih bidang apa saja yang mau
kita daftarkan pada Badan usaha (CV) kita, misal yang pertama adalah jasa pemborongan, kedua : jasa pengadaan barang dan jasa, ke-tiga : perdagangan , dll.
Lalu setelah data-data yang aku berikan dicetak, ibu Notaris membacakannya di depanku dan
om ku waktu itu, hal-hal yang ditulis tapi tidak aku dan om ku inginkan dicoret, dan dibuat
salinan baru seperti yang aku inginkan.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Setelah mendapat salinan yang benar dari pihak Notaris yang akte badan usahanya sesuai
dengan yang aku inginkan, selanjutnya kami mengurus NPWP untuk badan usaha yang baru
didaftarkan ini ya di kantor pajak, waktu itu kantor pajaknya berada di Salatiga karena badan
usaha saya berdomisili di kabupaten Semarang. Pada waktu mengurus NPWP untuk badan
usaha ini, ternyata pihak direktur dan komisaris harus punya NPWP , karena saya belum
punya jadi sekalian bikin NPWP untuk saya pribadi baru NPWP badan usaha. Pada saat itu
om saya yang mengurus di kantor pajak, dengan menggunakan surat kuasa.
3. PENGADILAN
Setelah mendapat NPWP badan usaha, lalu untuk pengesahan oleh pengadilan di urus oleh
pihak notaris. Hasilnya badan usaha saya yang baru ini di akte pendiriannya kemudian di cap
bahwa sudah disahkan oleh pengadilan.
4. Ijin HO
Setelah disahkan oleh pengadilan sekarang waktunya mendapatkan ijin HO, yaitu bahwa
badan usaha kita tidak mengganggu tetangga2 kita, dengan meminta tanda tangan mereka
bahwa kita mendapatkan ijin dari tetangga kita untuk membuka badan usaha di sebelah rumah
mereka.

5. TDP
TDP dapat dibuat apabila syarat HO sudah terpenuhi. (sebenarnya saat ini, sekarang saya
masih mengurus surat TDP ini, tapi saya tuliskan saja lanjutannya walaupun saya belum
melakukan tapi sudah dijelaskan urut2annya oleh orang2)
6. ASOSIASI
Asosiasi adalah suatu perkumpulan, karena bidangnya adalah kontraktor jadi harus ikut
asosiasi yang anggotanya para kontraktor. Dengan anjuran ayah saya, karena beliau
mempunyai teman di salah satu asosiasi, yaitu APAKNAS, maka saya berkunjung ke kantor
BPD APAKNAS provinsi Semarang. disana saya diceritakan tahapan-tahapan untuk
mendaftar, antara lain syarat pendaftaran untuk menjadi anggota asosiasi adalah memiliki :

Akte pendirian CV
NPWP badan usaha
dan TDP
karena saya tidak memiliki TDP maka pihak pengurus memperbolehkan hanya menggunakan
akte dan npwp tapi hanya untuk mengurus KTA (Kartu Tanda Anggota). Tapi untuk mengurus
SBU (Sertifikat Badan Usaha) yang didalamnya berisi sub-bidang badan usaha kita syaratnya
harus dengan TDP dan Surat keahlian Tenaga kerja. Kalau ngerjain proyek swasta tidak perlu
SBU dan IUJK, karena SBU dan IUJK itu hanya untuk syarat ikut proyek pemerintah.
7. IUJK (Ijin Usaha Jasa Konstruksi)
Setelah mempunyai SBU baru kita dapat mengurus IUJK atau SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi).

Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK):


1. Langkah-Langkah Mendapatkan Izin
Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dapat dibagi
ke dalam tiga tahap:
TAHAP
TAHAP
TAHAP

1: Sertifikasi Tenaga Ahli (SKA)/Trampil (SKT)


2: Sertifikasi Badan Usaha (SBU)
3: Pengurusan SIUJK

Sebelum membahas ketiga tahap di atas, pertama, pastikan bahwa Anda memiliki dokumendokumen yang standar. Bila usaha Anda berbentuk PT misalnya, dokumen-dokumen berikut
sudah ada: akte pendirian PT, SK Menteri Hukum dan HAM, Surat Keterangan Domisili
Usaha, NPWP, SIUP, TDP dan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Kedua, tentukan besar proyek yang akan Anda garap- apakah mau menggarap proyek kecil

(di bawah Rp500 juta), proyek menengah (Rp500 juta sd Rp 10 Miliar) atau proyek skala
besar (di atas Rp10 M).
LPJK telah membuat kualifikasi perusahaan dengan nilai proyek: K1, K2, K3, M1, M2, B1,
dan B2.
Kalau perusahaan Anda masih baru di bidang jasa konstruksi, Anda hanya mempunyai dua
pilihan: memilih proyek kecil (K1) atau menengah (M1). Kualifikasi Anda nanti dapat
ditingkatkan sesuai dengan pengalaman Anda di bidang konstruksi. Bila Anda memilih
kualifikasi kecil (K1) misalnya, Anda harus mempunyai pengalaman tertentu untuk bisa naik
ke kualikasi K2, K3 dan seterusnya.
Dokumentasikanlah pengalaman-pengalaman Anda- kontrak, berita acara selesai proyeksebagai acuan bagi LPJK untuk meningkatkan kualikasi Anda di bidang jasa konstruksi.
TAHAP 1: SERTIFIKASI TENAGA AHLI (SKA)/TENAGA TRAMPIL (SKT)
Apakah Anda membutuhkan SKA atau SKT? Ini tergantung dari kualifikasi Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) yang Anda butuhkan.
Bila Anda memulai dengan klasifikasi kecil (K1), Anda cukup membutuhkan SKT. Tenaga
ahli cukup dengan izasah SMU atau STM.
Bila Anda memilih SIUJK Klasifikasi M1 misalnya, Anda membutuhkan SKA. Anda harus
memiliki tenaga ahli minimal sarjana. Berapa orang sarjana yang Anda butuhkan- ini
tergantung dari berapa bidang yang akan Anda garap. Bila perusahaan Anda adalah pemula,
hanya 4 klasifikasi (bidang) dan hanya 4 sub-klasifikasi (sub-bidang) yang bisa Anda garap.
2. KLASIFIKASI
Klasifikasi yang ada (sesuai dengan peratuan baru Lembaga Pengembagan Jasa Konstruksi)
adalah Bangunan Gedung, Bangunan Sipil, Instalasi Mekanikal dan Eletrikal, Jasa
Pelaksanaan Lainnya, Jasa Pelaksanaan Spesialis, Jasa Pelaksanaan Ketrampilan. Masingmasing klasifikasi ini masih mempunyai sub-klasifikasi. Jadi, Anda harus memilih klasifikasi
dan sub-klasifikasi mana yang akan Anda garap.
Lembaga Pengmbangan Jasa Konstruksi telah mengeluarkan klasifikasi dan sub-klasifikasi
lengkap dengan kode-kodenya untuk izin usaha jasa konstruksi.
3. BERAPA SKA YANG ANDA BUTUHKAN?
Jumlah SKA yang Anda butuhkan tergantung dari berapa bidang yang akan Anda garap. Bila
Anda memilih 4 bidang, paling tidak Anda membutuhkan 5 SKA. Bila perusahaan Anda
misalnya memilih kualifikasi M1, maka Anda harus memiliki satu SKA penanggung jawab
teknik dan 4 penangjungjawab klasifikasi (bidang).
Bila perusahaan Anda hanya menggarap 3 klasifikasi, maka Anda membutuhkan 4 SKA: 1
penanggungjawab teknik, 3 penanggungjawab klasifikasi.
Semua SKA harus mengikuti training yang telah ditentukan oleh asosiasi profesi terkait dan
mengikuti wawancara atau membuat sebuah karya ilmiah sesuai dengan bidang yang mereka
pilih sebelum mendapatkan sertikasi tenaga ahli (SKA).

SYARAT UNTUK SKA :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

S1 Teknik dan Pertanian


Mengisi Formulir Keanggotaan
Fotocopy Izasa S1
Fotocopy KTP
Pasfoto 3x4 4 Lembar
NPWP

4. BERAPA LAMA PENGURUSAN SKA?


Ini bisa memakan waktu sampai satu bulan. Pertama, tenaga ahli akan mengikuti training dan
interview sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh asosisasi profesi. Setelah dinyataka
lulus, asosiasi tersebut akan mendaftarkan tenaga ahli tersebut ke Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi (LPJK). LPJK kemudian akan mengeluarkan Sertikasi Tenaga Ahli sesuai
dengan bidang yang ia pilih.
5. TAHAP 2: SERTIFIKASI BADAN USAHA
Bila perusahaan Anda telah memiliki sertifikasi tenaga ahli (SKA), baru Anda bisa mengurus
sertifikasi badan usaha (SBU). Tanpa SKA, Anda tidak mungkin mendapatkan SBU.
Untuk mendapatkan SBU, selain SKA, Anda harus menjadi anggota salah satu asosiasi, yang
terakreditasi di LPJK. Kemudian, Anda membayar sejumlah biaya untuk mengurus SBU
sesuai dengan bidang yang Anda garap. Banyak dokumen yang perlu Anda siapkan bila Anda
mau mendapatkan SBU.
Pengurusan SBU ini bisa mengambil waktu kurang lebih 1 bulan bahkan lebih, tergantung
banyaknya SBU yang diproses di LPJK.
SYARAT UNTUK SBU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)


SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
Surat Keterangan Domisili Usaha
Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Neraca & Laporan Keuangan Perusahaan
Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
Kartu Anggota Assosiasi (KTA)
KTP Pengurus Perusahaan
Kartu Keluarga Penanggungjawab Perusahaan
Pas Foto 4x6 4 lembar
Struktur Organisasi

6. TAHAP 3: SIUJK
Bila Anda sudah mempunyai SKA dan SBU, barulah Anda bisa mengurus Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) ke Pemda terkait.
PERSYARATAN UNTUK SIUJK?
Berikut adalah syarat-syarat dokumen yang diperlukan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)


SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
Surat Keterangan Domisili Usaha
Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
Sertfikasi Bada Usaha (SBU)
KTP Pengurus Perusahaan
Pas Foto 4x6 2 lembar.

Anda mungkin juga menyukai