Asuhan Keperawatan Individu
Asuhan Keperawatan Individu
NIM
: 02.00064
Nama Panti
Alamat Panti
Tanggal Pengkajian
: 22 April 2008
I. IDENTITAS
a. Nama
: Ny. W
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. Umur
: 75 tahun
d. Agama
: Islam
e. Status perkawinan
: Kawin
f. Pendidikan terakhir
:-
g. Pekerjaan
: Buruh pasar
h. Alamat rumah
IV. GENOGRAM
\\\
Keterangan:
/
: Laki-laki / Perempuan
--------------
: Tinggal serumah
V. KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Biologis
1. Pola Makan
Klien makan 3x sehari, komposisi nasi, sayur dan lauk. Klien selalu menghabiskan
makan porsi makannya. Nafsu makan klien baik. Klien tidak ada alergi terhadap
berbagai jenis makanan. Klien suka makan singkong rebus.
2. Pola Minum
Klien minum 5-7 gelas/hari. Komposisi teh, susu, air putih. Setiap pagi klien minum
susu.
3. Pola Tidur
Setiap hari klien tidur malam dari jam 21.00-05.00, klien tidak mengalami kesulitan
tidur, terbangun saat mau BAK. Klien merasa segar saat bangun pagi. Siang hari
klien tidur antara 3-4 jam.
4. Pola Eliminasi (BAK/BAB)
Setiap pagi klien BAB 3x/hari, konsistensi lembek, warna kuning. Tidak ada
kesulitan saat BAB.
Klien BAK 5-6x/hari, tidak ada keluhan saat BAK.
5. Aktivitas Sehari hari
Aktivitas
Mandi
Berpakaian
Pindah
Ambulasi
Makan/Minum
Skor ADL
7
Ket: 0 = Mandiri
1 = Dibantu sebagian 2 = Perlu bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Tergantung/tidak mampu
6. Rekreasi
Klien tidak pernah berekreasi
7. Indeks KATZ
E: Kemandirian dalam semua akyifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
kekamar kecil dan satu fungsi tambahan.
b. Psikologis
1. Mental
Penilaian menggunakan SPMSQ:
Skor : Kesalahan 2 = fungsi intelektual utuh
2. Depresi
Penilaian menggunakan Depresi Beck
Skor 6: Depresi ringan
Penilaian menggunakan skala Depresi GeriatrikYesavage
Skor 6 : Depresi
3. Keadaan Emosi
Klien tidak mudah marah, ramah.
4. Konsep Diri
a. Identitas Diri
Klien menyadari dan menerima identitasnya sebagai seorang perempuan.
b. Gambaran Diri
Klien menyadari keadaannya saat ini, yaitu kakinya tidak bisa digerakkan. Klien
pasrah terhadap keadaannya.
c. Ideal Diri
Klien pasrah terhadap keadaannya, klien ingin sembuh dan bisa jalan.
d. Harga Diri
Klien tidak merasa minder dengan keadaannya, keluarga, saudara dan
keluarganya selalu memberi dukungan dan motivasi.
e. Peran Diri
Klien berperan sebagai orang tua, nenek, klien tidak pernah mengikuti kegiatan
yang ada di tetangga maupun masyarakat.
5. APGAR keluarga dengan lansia
Skor APGAR : 8
c. Sosial
1. Dukungan Keluarga
Keluarga membantu semua aktivitas klien, mandi, BAK, BAB. Klien selalu
memberikan dukungan motivasi terhadap keadaan klien. Keluarga selalu
mendengarkan keluhan klien.
2. Hubungan Dengan keluarga
Hubungan klien dengan keluarga klien baik, keluarga selalu mendengarkan keluahan
klien. Jika klien ada masalah keluarga selalu memberikan masukan untuk mengatasi
masalah.
3. Hubungan Dengan Orang Lain
Hubungan klien dengan orang lain, tetangga kurang bersosialisasi, karena kondisi
kesehatan klien yang tidak memungkinkan untuk keluar rumah. .
d. Spiritual/Cultural
1. Pelaksanaan Ibadah
Klien beragama islam, klien tidak pernah melakukan ibadah.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Sehat itu bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanpa bantuan orang
lain.
e. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
: Baik
: V5 M6 E4
4. TTV
: S: 36,5
N: 88x/mnt
R: 20x/mnt TD: 160/100 mmHg
5. Tinggi Badan
: 153 cm
6. Berat Badan
: 38 Kg
7. Kepala
tidak ada kelainan bentuk, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada trauma.
8. Mata, Telinga, Hidung
Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, Sklera putih.
Telinga : Bentuk simetris kanan dan kiri, pendengaran baik, tidak ada nyeri telinga,
tidak ada cairan (serumen)
Hidung : Bentuk simetris, pernafasan spontan, tidak ada polip, kulit bersih tidak ada
sekret.
Mulut : Kemampuan bicara baik, mukosa lembab, gigi kotor dan hitam, dan nafas
bau.
9. leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri
saat menelan, tidak ada luka, kulit bersih.
10. dada / thorak
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada ketertinggalan gerak dan
tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Perkusi : suara paru sonor, suara jantung pekak
Auskultasi : suara nafas vesikuler, bunyi jantung S1 S2 reguler, tidak ada bising atau
murmur, tidak ada weezing
11. abdomen
Inspeksi : supel, tidak ada lesi, kulit bersih, tidak ada bekas luka
Auskultasi : peristaltik usus 15 x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa,
Perkusi : timpani
12. ekstermitas
Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada edema, tidak ada kelainan bentuk
Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada edema, kaki kiri tidak bisa digerakkan
13. genetalia : Wanita normal, bersih
14. keadaan lingkungan
a. Perumahan
Status kepemilikan rumah termasuk rumah sendiri, 9x7 m, bentuk permanen,
penerangan menggunakan listrik, terdapat 3 kamar tidur, satu ruang tamu, satu
ruang makan sekaligus dapur, satu kamar mandi. Dapur rapi, bersih, ventilasi
cukup, lantai menggunakan semen, halamn rumah cukup luas. disamping rumah
ada satu rumah bambu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan (membuat
wayang).
DENAH RUMAH
22
53
2
2
2
6
1
4. Sumur
2. Kamar tidur
5. Dapur
3. Kamar mandi
mengatakan
Hipertensi)
pasrah
terhadap keadaannya
- Klien
mengeluh
dirinya
dan
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
Resiko ketidakberdayaan Setelah dilakukan asuhanberhubungan dengan
keperawatan selama 3
penyakitnya (stroke).
kali
pertemuan,DS :- Klien mengatakandiharapkan
klien
kakinya tidak bisamenunjukkan kesehatan
digerakkan
kepercayaan
kesehatan
- Klien mengatakandengan kriteria:
pasrah terhadap- Klien
dapat
keadaannya
mengungkapkan
- Klien mengeluh dengan
kata-katadirinya hanya bisa tentang
perasaan
merepotkan dan ketidakberdayaan.
tidak berguna bagi- Klien
dapat
orang lain
mengungkapkan
DO : -Klien tidak bisa jalan
dengan
kata-kata
-Kaki kiri klien lemah kemampuan
untuk
tidak
bisa melakukan tindakan
digerakkan
yang diperlukan.
- Melaporkan dukungan
yang adekuat dari
orang dekat, temanteman dan tetangga.
INTERVENSI
Kaji ketidakberdayaan klien
Libatkan
klien
dalam
pembuatan keputusan tentang
rutinitas perawatan
Dorong
klien
untuk
mengungkapkan perasaannya.
Dorong kemandirian tetapi
bantu klien jika tidak dapat
melakukan.
Anjurkan keluarga untuk selalu
mendukung klien.
RASIONAL
Diagnosa keperawatan
Jam
Rabu,
Resiko ketidakberdayaan 09.00
22 -04-08 berhubungan dengan
penyakitnya (stroke).
09.10
Implementasi
TTD/
Nama
Dorong
klien
untukKadek
mengungkapkan perasaannya.
Evaluasi
Rabu, jam 10.30
S:
TTD/
Nama