Kredensial Keperawatan Profesional
Kredensial Keperawatan Profesional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu seni yang berorientasikan kepada manusia, perasaan untuk
menghargai sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan dan tindakan apa yang harus
dikerjakan.
Berdasarkan
Peraturan
menteri
kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
tahun 1923 semua Negara bagian telah mempunyai izin praktik bagi para perawat (Kozier,
1990).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam keperawatan professional agar
nantinya memenuhi standar keperawatannya yang telah ditentukan.
Tujuan Khusus setelah mempelajari topic tentang proses kredensial harus mampu :
1. Menyebutkan tentang pengertian kredensial dalam keperawatan professional
2. Menyebutkan tujuan dan jenis-jenis kredensial dalam keperawatan profesional
3. Menjelaskan proses-proses kredensial dalam memenuhi standar praktik keperawatan
4. Mengaplikasikannya serta memenuhi standar keperawatan untuk menjadi seorang perawat yang
professional setelah mempelajari proses kredensial ini.
C. Ruang Lingkup
Dalam makalah keperawatan professional ini kami membahas tentang proses Kredensial
dalam keperawatan professional.
D. Metode Penulisan
Penulisan dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode deskriftif yaitu
memaparkan atau mendeskripsikan tentang proses kredensial dalam keperawatan professional
dengan studi kepustakaan serta artikel-artikel yang kami dapatkan dari internet.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 4 BAB, yaitu :
BAB I
BAB II
BAB III
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Proses Kredensial
1. Pengertian
Credentialing berasal dari bahasa inggris yang artinya mandat. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia credentialing biasa juga disebut dengan kredensial. Kredensial merupakan proses
untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan. Proses kredensial merupakan
salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan
pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995)
Kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar
praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Kozier, Erb, 2004)
Sebagai gambaran, di lingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial diberikan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2. Tujuan kredensial
Menurut Himpunan Peraturan perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan (2005)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
kompeten
Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang
diperlukan.
3. Jenis-jenis Kredensial
Untuk menjamin kualitas standar pelayanan praktik seseorang sehingga baik praktisi atau
komsumen mempunyi jaminan yang secara legal dapat dipertanggung jawabkan oleh instansi
atau organisasi. Maka dibawah ini dijabarkan tentang jenis-jenis proses kredensial antara lain :
a. Lisensi
Lisensi merupakan izin praktek keperawatan. Izin praktek keperawatan di perlukan oleh
profesi dalam upaya meningkatkan dan menjamin professional anggotanya. Bagi masyarakat izin
pratek keperawatan merupakan perangkat pelindung bagi mereka untuk mendapat pelayanan dari
perawat professional yang benar-benar mampu dan mendapat pelayanan keperawatan dengan
mutu yang tinggi. Tidak adanya izin praktik keperawatan menempatkan posisi keperawatan
berada pada posisi yang sulit untuk menemtukan mutu keperawatan. Bagi setiap profesi
1.
2.
3.
b.
mendapatkan hak izin praktik untuk anggotanya dengan memenuhi tiga criteria ( Kozier, 1990) :
Ada kebutuhan untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan masyarakat
Pekerjaan secara jelas merupakan area kerja yang tersendiri dan terpisah
Ada suatu organisasi yang melaksanakan tanggung jawab proses pemberian izin.
Registrasi
Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dalam informasilain pada badan
resmi baik milik pemerintah atau bukan ( Priharjo, 1995)
Perawat yang telah terdaftar diizinkan unutk memakai sebutan registered nurse. Unutk
dapat terdaftar perawat harus pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran
dengan nilai yang diterima. Lisensi maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua
tahun sekali.
Registered nurse bearti seorang perawat yang melakukan praktek keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
professional dengan :
Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok
Menegakkan diagnose keperawatan
Menentukan tujuan untuk memenuhi perawatan kesehatan
Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi keperawatan
Member kewenangan intervensi keperawatan yang dilaksanakan orang lain dan tidak
menggambarkan
mutu,
efisiensi,
serta
relevansi
suatu
program-program
yang
diselenggarakan. Hal-hal yang diukur dalam akreditasi meliputi struktur, proses dan criteria
hasil.
B. Pelaksanaan Proses Kredensial
Perkembangan kredensial keperawatan cukup bervariasi di setiap negara. Berikut ini
gambaran proses kredensial di dunia dan Indonesia :
1. Lisensi
Kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai jenjang pendidikan keperawatan dengan
standar atau mutu antar institusi pendidikan yang tidak sama. Secara sederhana dapat dinyatakan
bahwa seseorang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan belum tentu cukup menguasai
kompetensinya sebagai perawat. Situasi inilah yang membuat para pemimpin keperawatan cukup
prihatin. Pihak pasien tidak tahu apakah pendidikan perawat atau justru diperburuk oleh kualitas
keperawatan
yang
diberikan
oleh
para
perawat
yang
dipersiapkan
dengan
tidak
mantap(Sumijatun,2010)
Tahapan-tahapan dibuatnya Surat Izin Praktek menurut SK Menkes No. 647 tahun 2000 :
1) Surat Izin Perawat (SIP)
Adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan di seluruh
wilayah Indonesia. SIP ini di berikan kepada perawat yang baru lulus, perawat yang sudah
bekerja dan perawat yang sedang menjalani pendidikan formal. Berlaku selama 5 tahun dan
diperpanjang 6 bulan sebelum masa berlakunya habis. Surat Izin Perawat ini dikeluarkan
oleh dinas kesehatan provinsi.
2) Surat Izin Kerja (SIK)
Merupakan bukti tertulis yang diberikan pada perawat untuk melakukan praktik
keperawatan. Surat Izin Kerja ini diberikan kepada semua perawat yang akan melaksanakan
praktik keperawatan selambat-lambatnya 1 bulan setelah sang perawat diterima kerja atau
bagi yang sudah bekerja paling lambat 2 tahun.
3) Surat Izin Praktek Perawat (SIPP)
Yaitu bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktik keperawatan
perorangan atau kelompok. Diberikan kepada perawat yang memiliki pendidikan minimal
D-III keperawatan dan memiliki pengalaman bekerja 3 tahun. SIPP diperbaharui 6 bulan
sebelum masa berlakunya habis. SIK dan SIPP berlaku sepanjang masa berkaku SIP.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :HK.02.02/MENKES/148/1/2010
tentang Registrasi dan Praktek Perawat di BAB II mengenai perizinan pada Pasal 2 disebutkan
1. Perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan model pemberian
pelayanan keperawatan dirumah sakit
2. b.Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi fasilitas
pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri
3. c. Perawat yang menjalankan praktik mandiri sebagaimana dimaksud pada
ayat 2
2. Registrasi
Masa transisi professional keperawatan di Indonesia, sistem pemberian izin praktik dan
registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik bagi lulusan Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK), akademi, sarjana keperawatan maupun program master keperawatan
dengan lingkup praktik sesuai dengan kompetensi masing-masing. Bagi perawat yang telah
menyelesaikan pendidikan diberbagai institusi harus segera meregistrasikan diri, agar
melanjutkan praktik keperawatan. Pada pasal 27 Undang-undang No 23 Tahun 1992,
dicantumkan :
1. Setiap perawat yang akan melakukan praktik keperawatan di Indonesia
harus memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP). Registrasi perawat
dilakukan dalam 2 (dua) kategori :
a. LPN untuk perawat Vokasional.
b. RN untuk perawat Profesional.
2. Untuk melakukan Registrasi awal perawat harus memenuhi persyaratan :
a. Memiliki Ijazah perawat Diploma III dan SPK untuk LPN
b. Memiliki Ijazah Ners atau Ners Spesialis I atau Ners Spesialis II untu RN.
3. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah janji perawat.
4. Memiliki surat keterangan sehat, fisik, dan mental.
5. Lulus uji kompetensi.
6. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan kode etik profesi keperawatan
7. Rekomendasi dari organisasi profesi.
3. Sertifikasi
Pproses pengesahan ini dilakukan oleh Badan Nasional Profesi (BNSP) / Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang
ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi
ulang dan penggunaan sertifikat. Kumpulan tersebut dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk
pemeliharaannya. Pengesahan dilakukan apabila seorang perawat telah memenuhi persyaratan
kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah (Priharjo,195)
4. Akreditasi
Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan penilaian/pengukuran untuk pendidikan
D III keperawatan dan sekolah perawat kesehatan dikoordinator oleh Pusat Diknakes sedangkan
untuk jenjang S1 oleh Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan dengan suatu sistem akrteditasi
rumah sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan.
Pengakuan formal dan pemberian Lisensi lembaga-lembaga sertifikasi profesi
melalui proses Akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP telah memenuhi persyaratan
untuk melakukan kegiatan Sertifikasi profesi atau kegiatan uji kompetensi profesi (potter
perry,2006)
C. Standar Praktik Keperawatan
Standar praktik keperawatan merupakan salah satu perangkat yang diperlukan oleh setiap
tenaga perawat. Standar pratik keperawatan mengidenfikasikan harapan-harapan minimal bagi
para perawat profesional dalam memberikan keperawatan yang aman, efektif dan etis (Priharjo,
1995)
Dengan adanya standar pratik keperawatan, maka profesi keperawatan dapat mewujutkan
tanggung jawab atau kebulatan tekadnya untuk melindungi masyarakat. Standar pratik
keperawatan membantu dan menuntut para perawat dalam menjalankan tugasnya memberikan
asuhan keperawatan. Model standar praktik keperawatan pada tiap-tiap negara cukup bervariasi.
Secara umum komponen yang dapat dimasukkan dalam standar praktik keperawatan adalah
(College of Nurses of Ontario, 1990) :
1. Pernyataan tentang pengetahuan keperawatan yang harus dipahami dan dianalisa
oleh perawat profesional seperti konsep dasar keperawatan, peran perawat,
gubungan interpersonal, proses keperawatan, prinsip intervensi dan masalah
kesehatan yang lazim.
2. Akuntabilitas profesional baik independen maupaun interdependen.
3. Tahap demi tahap proses keperawatan.
Standar 1
Standar 3
Standar 4
Standar 5
Standar 7
Pada saat ini keperawatan menghadapi berbagai teori dan tekhnologi baru yang
dirancang untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan penanganan masalah kesehatan
masyarakat. Upaya untuk tetap dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan baru merupakan
hal yang menarik dan menantang. Upaya ini tidak saja menyangkut pembenahan kualitas praktik
keperawatan tetapi juga pembenahan aspek hukum yang melindungi perawat sebagai tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan dan masyarakat yang menerima layanan kesehatan
(Sumijatun, 2010)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kredensial adalah proses pengakuan profesi yang diberikan kepada induvidu atau
organisasi dengan mempunyai otoritas atau dianggap kompeten dalam melakukan suatu tindakan
atau kebijakan. Dengan adanya proses kredensial maka induvidu, lembaga, atau sebuah
organisasi akan di akui keberadaannya dengan pengakuan dari BNSP dan LSP.
Keperawatan di Indonesia memang masih dalam perkembangan namun pemerintah dan
PPNI selalu mengupayakan berlangsungnya proses kredensial, meskipun proses kredensial di
Indonesia masih terlihat sederhana jika dibandingkan dengan negara maju seperti Kanada dan
Amerika, proses kredensial akan tetap dilaksanakan untuk membentuk perawat yang
berkualitas dengan cara mengidentifikasi proses kredensial di negara Amerika dan negara
maju lainnya.
Sedangkan keperawatan di luar negeri itu sudah lebih maju dalam proses kredensialnya.
Karena sepenuhna didukung oleh pemerintah dan organisasi keperawatan yang ada dinegara
tersebut, salah satunya di Amerika Serikat ada organisasi profesi perawat yang berperan dalam
menetapkan standar praktik keperawatan yang disebut dengan ANA (American Nurses
Association)
Adanya perbedaab proses kredensial antara yang dilaksanakan diLuar negeri dan di
Indonesia tersebut karena pelaksanaan dari proses kredensial tersebut masih kurang didukung
dan di indonesia perkembangannya masih lambat dan masih diupayakan pada Negara lain proses
kredensialnya sudah diaplikasikan bahkan khususnya dari organisasi ANA telah mengeluarkan
buku-buku rujukan tentang keperawatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kelompok mencoba mengajukan saran yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkenaan
dengan materi kredensial.
1. Untuk Perawat : Sebaiknya dapat menjalankan standar praktik keperawatan yang bertanggung
jawab dalam memberikan asuhan keperawatan, serta dapat mempertahankan standar praktik
keperawatan dengan melaksanakan proses kredensial yang mencakup Lisensi, Registrasi,
2.
Sertifikasi agar pofesi perawat Indonesia dapat diakui organisasi perawat dunia.
Untuk Pemerintah : Sebaiknya dapat meningkatkan proses kredensial praktik keperawatan di
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Erb. 2005. Fundamental Keperawatan IV. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Potter, Perry. 2006. Fundamental Keperawatan I: alih bahasa, Yasmin Asih ...(et al,); editor edisi bahasa
Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester.___Ed 4.___ Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Priharjo Robert. 1995. Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : Trans Info Media
. 2010. Definitin of Credentialing.available at.www.ehow.com (update on 10 nov 2010)
Kozier B, Erb G, Berman A,. & Snyder S.J. 2004. Fundamental of Nursing Concepts, Process and
Practice. 7th Ed. New Jersey : Pearson Education Lin.
Guido, G. W. 2006. Legal & Ethical Issues in Nursing. 4th Edition. New Jersey : Pearson Education, Inc
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/kredensial-praktek-keperawatan.html