57 106 1 SM
57 106 1 SM
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan PengolahanProduk dan Bioetknologi Kelautan dan Perikanan, KKP.
Jl.K.S.TubunPetamburan VI,Jakarta Pusat10260
2
Loka Penelitian danPengembangan Mekanisasi PengolahanHasil Perikanan, KKP.
Jl.ImogiriBarat KM 11.5Jetis, BantulDI.Yogyakarta 55781
*Korespondensi Penulis: rodiah_ns@kkp.go.id/rodiah_ns@yahoo.com
Diterima: 24 Februari 2012; Disetujui 12 November 2013
ABSTRAK
Produksi bioetanol sebagai sumber energi dari biomassa lignoselulosa merupakan salah
satu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan kerusakan lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan waktu hidrolisis dan fermentasi yang optimal
untuk memproduksi bioetanol dari limbah pengolahan agar (Gracilaria sp.) industri dengan
menggunakan kapang Trichoderma viride dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Penelitian
yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap yaitu karakterisasi limbah agar industri, hidrolisis
enzimatis menggunakan kapang Trichoderma viride penghasil selulase, dan fermentasi dengan
khamir Saccharomyces cerevisiae. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu optimal untuk hidrolisis
enzimatis adalah 4 hari pada suhu 28 o C dan pH 3,91; aktivitas CMCase 210,48 IU/ml dan
menghasilkan total gula pereduksi 6,74 mg/ml. Sedangkan untuk waktu fermentasi yang optimal
adalah2haripadasuhu32 oCdanpH 4,66dengannilaiOD600nm 0,0181menghasilkan etanol
kasar dengan kadar 0,47% (b/b).
KATA KUNCI:
Production of bioethanol as a source of energy from lignocellulosic biomass has become one
alternative for reducing fossil fuel usage and environmental damage. The purpose of this study
was to find out optimum time of hydrolysis and fermentation process to produce bioethanol from
solid waste of industrial agar (Gracilaria sp.) processing using Trichoderma viride fungus and
Saccharomyces cerevisiae yeast. The research consisted of several stages, i.e. the
characterization of industrial agar waste, enzymatic hydrolysis using cellulase producing
Trichoderma viride and the fermentation using Saccharomyces cerevisiae. The results showed
that the optimum time of enzymatic hydrolysis was 4 days at the temperature of 28 C, pH of 3.91,
and CMCase activity of 210.48 IU/ml resulting in total reducing sugar of 6.74 mg/ml. While the
optimum time of fermentation was 2 days at the temperature of 32 C and pH of 4.66 with OD 600
nm value of 0.0181, resulting crude ethanol with concentration of 0.47% (w/w).
KEYWORDS:
PENDAHULUAN
MinyakbumiIndonesiasaatinidiperkirakanhanya
tersediauntukjangkawaktusekitar15tahundengan
asumsitingkatpertumbuhankonsumsiberadapada
kisaran5-6%setahun(Anon.,2009).Untukmengatasi
kebutuhanakanenergi,diperlukanenergialternatif.
Salah satu upaya adalah dengan mengkonversi
biomassamenjadibioetanol.Disisilain,kekayaan
Indonesiayangberlimpahakansumberdayahayati
termasukmikroorganisme, sangat memungkinkan
untukpemanfaatanbiomasa/lignoselulosamenjadi
133
bioetanol,yangsampaisaatinibelumdikembangkan
secaraoptimal(Anindyawati,2009).
Lignoselulosaadalahkomponenorganikdialam
yangmelimpahdanterdiridaritigatipepolimer,yaitu
selulosa,hemiselulosa,danlignin.Lignoselulosabisa
diperolehdaribahankayu,jerami,rumput-rumputan,
limbahpertanian/hutan,limbahindustri(kayu,kertas),
danbahanberseratlainnya.Kandungandariketiga
komponenlignoselulosabervariasitergantungdari
jenisbahannya(Anindyawati,2009).Teknologiyang
mengkonversi biomasa/lignoselulosa menjadi
bioetanolmerupakanteknologiyangmempunyainilai
ekonomitinggikarenadapatmemanfaatkanbahan
limbah sebagai bahan baku. Melalui penerapan
bioteknologi,denganpenggunaanmikrobasebagai
penghasilenzim,diharapkandapatdiperolehteknologi
yangramahlingkungandibandingkandenganproses
kim iawi yang selam a ini banyak dilakukan
(Anindyawati,2009).
Bahan baku untuk proses produksi bioetanol
diklasifikasikanmenjaditigakelompok,yaitugula,
pati, dan selulosa (Ge et al., 2011). Sumber gula
berasaldarigulatebu,gulabit,molasedanbuahbuahan,dapatlangsungdikonversimenjadietanol.
Sumberdaribahanberpatisepertijagung,singkong,
kentangdanakartanamanharusdihidrolisisterlebih
dahulumenjadigula.Sumberlainnyayaituselulosa
berasaldarikayu,limbahpertanian,limbahpabrikpulp
dankertas,semuanyaharusdikonversimenjadigula.
Namun sumber gula dan bahan berpati dapat
menimbulkanpermasalahanbarujikadikonversiterus
menerus menjadi bioetanol karena bahan-bahan
tersebutberpotensijugasebagaibahanpangan(Lin
et al.,2006).
Limbahagar(Gracilaria sp.)industriberpotensi
untuk dijadikan bahan baku produksi bioetanol
dikarenakanduaalasanyaitukandunganselulosa
yangcukuptinggimencapai16,00-59,69%(Harvey,
2008;Sedayuet al.,2008,Triwisari,2010)danjumlah
limbahindustriagaryangtinggimerupakanpotensi
besardalam menjaminketersediaan bahan baku.
MenurutKim(2007)perusahaanpengolahrumputlaut
menghasilkanlimbahpadatsebanyak65-75%dari
bahanbakusetiapharinyadanjikasuatupabrikbesar
pengolahagarmemilikikapasitasproduksisebesar
80 ton per bulan maka menghasilkan limbah
berselulosasebanyak56ton(Ujiani,2007).
Penelitian pembuatan bioetanol telah lama
dilakukan,namunpemanfaatanlimbahpengolahan
agar (Gracilaria sp.) industri sebagai bahan baku
produksibioetanolmasihbelumbanyakdilakukan.
Salah satu penelitian yang mengkaji produksi
bioetanoldariSargassum sp.,Sari(2010)menyatakan
hasilbioetanolyangdiperolehmasihsangatrendah
134
yaitu0,045%(b/b).Kesulitanyangdialamiadalah
karena adanya beberapa f aktor yang sangat
mempengaruhiprosesproduksibioetanoldisetiap
tahapanyangharusdilewati.Tahapanprosestersebut
yaituproseshidrolisis(secaraasamdanenzimatik)
danfermentasi.Faktor-faktoryangberpengaruhpada
proseshidrolisisadalahkandungankarbohidratbahan
baku,waktu, pH,dansuhu(Osvaldoet al., 2012).
Sedangkan pada proses fermentasi adalah jenis
mikroorganisme, kadar gula yang dihasilkan dari
proseshidrolisis,waktu,pH,dansuhu(Azizahet al.,
2012;Osvaldoet al., 2012).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkanwaktuoptimumhidrolisisenzimatisdan
fermentasiuntukmemproduksibioetanoldarilimbah
pengolahan agar (Gracilaria sp.) industri dengan
menggunakankapangTrichoderma viridedankhamir
Saccharomyces cerevisiae.
BAHAN DAN METODE
Bahan
Bahanyangdigunakandalampenelitianiniadalah
limbah padat yang dikumpulkan dari industri
pengolahan agar (Gracilaria sp.) PT. Agarindo
Bogatama. Limbah tersebut merupakan hasil
penyaringanpadatahapakhirprosespengolahan.
Limbahdikeringkandengansinarmataharisampai
kadar air mencapai sekitar10%. Bahanlainyang
digunakan adalah kapang T. viride dan khamir S.
cerevisiae dariLaboratoriumMikrobiologi,ITP,IPB;
PDB(potato dextrose broth),YGMP(yeast extract,
glucose, malt extract, dan pepton),mediaAndreoti,
pepton,tween80,danyeast extract.Bahankimiayang
digunakanuntukanalisisadalahglukosastandarddan
asam3,5-dinitrosalisilat(DNS).
Alatyangdigunakanmeliputi: bioreaktorbatch
stainless steelsistemdouble jacket hasilrakitanBalai
BesarPenelitian danPengembanganPengolahan
Produk dan Boteknologi Kelautan dan Perikanan
dengankapasitas5literdilengkapidenganpengaduk
danheater.AlatlainyangdigunakanadalahpHmeter.
Sedangkanalat-alatanalisa:SpectrophotometerUV/
VIS(PerkinElmerlamda 25)danGas Chromatography
(Agilent).
Metode
Tahapanpenelitianproduksibioetanoldarilimbah
pengolahanagar(Gracilaria sp.)industridapatdilihat
pada Gambar 1. Penelitian ini diawali dengan
melakukan karakterisasi limbah yaitu kadar air
(AOAC,2005)dankadarselulosadenganmetode
TAPPIT17wd-70(Irawati,2006)yangdilakukandi
LaboratoriumKimiaHasilHutan-THH,IPB.
Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)
Limbahpengolahanagar
(Gracilaria sp.)industri/Waste of
industrial agar (Gracilaria sp.)
processing
KultivasikapangT.
viride/Cultivation of
T. viride
KapangT. viride/
T. viride
HidrolisisenzimatisdenganT. viridiesuhu
25-28oC,pH4,8,1-9hari/Enzymatic
hydrolysis using T. viride Temperature
25-28 oC, pH 4,8, 1-9 days
FermentasidenganS. cerevisiae
suhu25-30oC,pH4,5,1-4hari/
Fermentation using S. cerevisiae
temperature 25-30 oC, pH 4.5, 1-4 days
KultivasikhamirS.
cerevisiae/Cultivation of
S. cerevisiae
KhamirS. cerevisiae/
S. cerevisiae
Bioetanolkasar/
Crude bioethanol
Gambar1.Produksibioetanoldarilimbahpengolahanagarindustri.
Figure 1. Bioethanol production from waste of industrial agar processing.
Hidrolisis enzimatis dengan T. viride
Hidrolisisenzimatisdimaksudkanuntukmengubah
selulosamenjadigulapereduksidenganbantuanT.
viridesebagaipenghasilselulase.Dalamtahapiniakan
dit entukan waktu optimal (1-9 hari) untuk
menghasilkangulapereduksitertinggi.Berdasarkan
aktivitasenzimyangtertinggi.
Sebelum proses hidrolisis enzimatis dimulai,
dilakukan lebih dahulu proses kultivasi kapang T.
viridedenganmediaPDBpadasuhu25-28oC(Arnata,
2009)selamaempatbelashari.Setelahitudilakukan
persiapansubstratdenganmemasukkanlimbahagar
sebanyak375gdalamkebioreaktordanditambahkan
3literakuadessambildiaduksampaimenjadibentuk
bubur.
KedalamsubstratditambahkanmediaAndreoti
(Subekti, 2006), pepton 2%, dan tween 80 0,1%
dengan tetap dilakukan pengadukan. Derajad
keasaman(pH)diaturmenjadi4,8(Irawati,2006;
Arnata, 2009) denganpenambahan HCl 3Natau
NaOH3N.Penggunaannormalitasyangtinggiini
dimaksudkan agar saat mengatur pH tidak terjadi
penambahan v olume substrat yang banyak.
SelanjutnyapHdijagadenganpenambahanbuffersitrat
0,2Mdansubstratdisterilisasidenganpemanasan
pada100oCselama30menit(Hogg,2005).Setelah
itusubstratdidinginkanhinggasuhu25-28oC(Irawati,
2006;Arnata,2009).Substratyangtelahdisiapkan
kemudianditambahkansuspensiT. viridesebanyak
10%(v/v)darisubstrat.
Waktu terbaik hidrolisis enzimatis ditentukan
berdasarkanaktivitasenzimCMCasedantotalgula
pereduksi tertinggi. Berdasarkan waktu hidrolisis
terbaik tersebut kemudian dilanjutkan tahap
fermentasi.
Fermentasi dengan S. cerevisiae
Fermentasidimaksudkanuntukmengubahgula
pereduksimenjadietanol.Padaawalprosesterjadi
penguraianglukosayangditandaidenganmenurunnya
kadargulapereduksisehinggabesarnyatotalgula
pereduksi yang hilangmenjadi indikator besarnya
kadaretanolyangdiperoleh.Dalamtahapiniakan
dit entukan waktu optimal (1-4 hari) untuk
menghasilkankadaretanolkasartertinggi.
FermentasidiawalidenganmelakukankultivasiS.
cerevisiae pada media YGMP selama dua hari.
Substratawaldisiapkankembalidandilakukanproses
hidrolisisenzimatisberdasarkanwaktuterbaik.Untuk
prosesinaktivasiT. viride,substratdipanaskanpada
135
136
AktivitasenzimCMCase/
CMCase enzyme activity (U/ml)
Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)
Hari ke-/Days
tersebut(Pelczar&Chan,1986).Dick,Cheng&Wang
(2000)jugamenyatakanjika perubahanpH dapat
menyebabkanterjadinyaprosesdenaturasisehingga
menurunkanaktivitasenzim.
Total gula pereduksi
Total gula pereduksi yang dihasilkan selama
hidrolisis enzimatis dapat dilihat pada Gambar 3
dengan kisaran 4,65-10,77 mg/ml. Hasil ini lebih
rendah dibandingkan dengan hasil penelitian
Saparianti,Dewanti&Dhoni(2012)yaitu13,44mg/
ml.PenelitianSapariantiet al. (2012)menggunakan
ampas tebu sebanyak 8% dengan kadar selulosa
47,59%.Perbedaanhasiltersebutdidugakarenaada
perbedaan kadar selulosa dari bahan baku yang
digunakan.Bahanbakupadapenelitianiniadalah
limbahpengolahanagar(Gracilaria sp.)industriyang
memiliki kadar selulosa sebesar 20,17% dan
digunakansebanyak12,5%.MenurutSapariantiet
al.(2012)semakinbanyaksubstratselulosayangbisa
dihidrolisisolehselulasemenjadimonomernyamaka
semakinmeningkatkadarglukosanya.Namunjika
dilihatdarijumlahselulosayangdigunakan,penelitian
inimenggunakan selulosayanglebih sedikityaitu
2,52%dibandingkanpenelitianSapariantiet al.(2012)
yaitu3,81%.Denganpenggunaanselulosayanglebih
sedikit,totalgulapereduksiyangdihasilkanpunakan
lebihrendah.
DariGambar3tampakbahwatotalgulapereduksi
tertinggidihasilkanpadahariketiga.Peningkatannilai
inididugadisebabkanadanyaaktivitasselulasesecara
sinergisantaraendo--glukanase(CMCase),ekso-glukanase,dan-glukosidase(Belitzet al.,2008).
Tingginyakadarglukosapadaharike-3,ke-5,dan
ke-7 diduga telah menghambat aktivitas selulase
sehinggapembentukanglukosamenjaditerhambat.
Haltersebutdidugatelahterjadifeedback inhibition
137
TotalGulaPereduksi(%b/b)/
Total sugar reducing (% w/w)
Hari ke-/Days
Gambar3.Totalgulapereduksiyangdihasilkandariproseshidrolisisenzimatis.
Figure 3. Total sugar reducing resulted from enzymatic hydrolysis process.
padaharike-4,ke-6,ke-8sampaikesembilanyang
mengakibatkanmenurunnyanilaitotalgulapereduksi.
Padahidrolisisenzimatisiniterjadipenghambatan
reversibelkompetitif.Kadarglukosayangberlebih
menghambat aktivitas selulase dengan cara
membentuk kompleks dengan enzim tersebut
sehingga terjadi persaingan antara glukosa dan
substratuntukmembentukkompleksdenganselulase.
Jika kadar glukosa berlebih maka pembentukan
glukosajugamenjadiberkurang(Izzatiet al.,2010).
Waktuhidrolisisenzimatisterbaikpadalimbah
pengolahan agar (Gracilaria sp.) PT. Agarindo
Bogatama menggunakan T. viride adalah selama
empatharidenganaktivitasenzimCMCase210,48
IU/mlmenghasilkantotalgulapereduksi6,740,29
mg/mlpadasuhu281oCdanpH3,910,02.
Fermentasi dengan S. cerevisiae
nOD600nmS. cerevisiae
FermentasidilakukanmenggunakanS. cerevisiae
yangmemanfaatkangulapereduksiyangdihasilkan
Hari ke-/Days
Gambar4.Tingkatpertumbuhan(nilaiOD600nm)S. cerevisiae.
Figure 4. Growth rate (OD600nmvalue)of S. cerevisiae
138
Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)
MenurutBellochet al.(2008)khamirmemerlukan
substrat dan lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhandanperkembangbiakannya.Salahsatu
unsurdasaryangdibutuhkandalamsubstratadalah
karbon dan karbon tersebut berasal dari gula
pereduksi. Wignyantoet al.(2001)jugamenyatakan
konsentrasigulapereduksi10%merupakanmedia
yangpalingsesuaibagiS. cerevisiae untuktumbuh.
TingginyanilaiOD-600nmS. cerevisiaepadahari
ke-2didugakarenakondisisubstrattelahoptimum
untuk mendukung khamir memanfaatkan gula
pereduksisebagainutrisiuntuktumbuh.TercatatpH
dan suhu pada hari ke-2 masing-masing adalah
4,660,16dan324oC.MenurutArroyo-Lpezet al.
(2009)S. cerevisiaedapatmelakukanfermentasilebih
cepat pada suhu kisaran 34,1 oC dan pH 4,76.
Sedangkanpadaharike-3danke-4nilaiOD-600nm
S. cerevisiaemengalamipenurunan.Halinididuga
karenagulareduksisebagaisumberunsurkarbon
sudah t idak mencukupi unt uk menunj ang
pertumbuhanS. cerevisiae.
Kadar etanol kasar
Menurunnyakadaretanolkasarpadaharike-2dan
ke-3didugakarenapertumbuhanS. cerevisiaetelah
mengalamipenurunandankondisisubstratyangtidak
optimummendukungkhamirmenghasilkanetanol.
NilaipHdansuhuyangtercatatpadahariketigadan
keempatberturut-turutadalah4,760,09;4,790,05;
300oC;dan300oC.KenaikanpHsubstratdiduga
terjadi karena penurunan aktivitas S. cerevisiae
sehingga mengurangi jumlah asam organik yang
terbentuksebagaihasilsampingdalampembuatan
bioetanol.MenurutReibsteinet al.(1986)nilaipHawal
mediafermentasisangatmempengaruhikadaretanol
yang dihasilkan. Hal ini disebabkanproton-proton
mempengaruhi kinerja enzim-enzim dalam jalur
Emden Meyerhof Parnas(EMP).DenganpHsubstrat
mengarah ke kondisi alkali, terdapat perubahan
komposisi produk. Glukosa akan diubah menjadi
gliserol, etanol, asetat, dan CO 2. Sedangkan
asetaldehid akan dioksidasi menjadi asetat dan
NADH.NADHdipakaiuntukmereduksiasetaldehid
lainnyamenjadietanol.NADHhasiloksidasiglukosa
menjadi2asetaldehiddigunakanuntukmereduksi
dihidroksiaseton fosfat menjadi gliserol fosfat
kemudianmenjadigliserol.
Darihasilfermentasidiatasmakapenggunaan
bioreaktor sistem batch pada penelitian ini belum
tepat.Padafermentasiharike-2apabiladitambahkan
gulareduksidengankonsentrasiyangsesuaiuntuk
mendukungpertumbuhanS. cerevisiae maka kadar
etanolkasardapatditingkatkan.
Berdasarkankadaretanolkasaryangdiperoleh
makawaktuterbaikfermentasilimbahpengolahan
agar(Gracilaria sp.)industriiniadalah2haridengan
nil ai OD-600 nm S. cerevisiae 0,018 dan
KadarCrudeEtanol(%b/b)/
Crude Ethanol Content (% w/w)
Kadaretanolkasaryangdihasilkandarifermentasi
olehS.cerevisiaedapatdilihatpadaGambar5.Kadar
etanolkasarberkisarantara0,22-0,47%(b/b).Kondisi
tersebut dihasilkan dengan substrat gula reduksi
sebanyak6,740,29mg/ml.Kadartertinggidicapai
padaharike-2.Hasilinilebihrendahdibandingkan
denganhasilpenelitianAzizah,Al-Baari&Mulyani
(2012)yaitukadaretanolberkisar1,21-2,25%dengan
lama fermentasi selama 60 jam. Pada penelitian
Azizahet al.(2012)digunakansubstratkulitnanas.
Rendahnyakadaretanolkasaryangdihasilkanpada
penelitianinididugakarenapertumbuhanS. cerevisiae
yangrendahakibatgulareduksidalamsubstrattidak
tersediadalamjumlahyangcukup.Kemungkinanlain
Hari ke-/Days
Gambar5.Kadaretanolkasaryangdihasilkanselamaprosesfermentasi.
Figure 5. Crude ethanol content resulted during fermentation process.
139
menghasilkan etanolkasardengankadar0,470,08%
(b/b)padasuhu324oCdanpH4,660,16.Menurut
Sebayang (2006) kadar etanol tertinggi diperoleh
sebesar12,94%denganwaktuinkubasiS. cerevisiae
selama36jampadasubstratmolase.SedangkanSari
et al. (2008) menyatakan lama fermentasi untuk
memproduksi etanol paling tinggi sebesar 0,77%
adalah 3 hari menggunakan substrat jerami padi
denganT. viridedanS. cerevisiae.
KESIMPULAN
Produksibioetanoldarilimbahpengolahanagar
(Gracilaria sp.)industrimenghasilkan kadaretanol
kasartertinggidengan waktuoptimumsebagaiberikut:
1. HidrolisisenzimatismenggunakanT. viride adalah
selamaempathariyangmenghasilkantotalgula
pereduksi6,74mg/mldenganaktivitasCMCase
210,48IU/mlpadasuhu28oCdanpH3,91;
2. Fermentasi menggunakanS. cerevisiae adalah
selamaduaharidengantingkatpertumbuhan(OD
600nm)0,0181danmenghasilkankadaretanol
kasar0,47%(b/b)padasuhu32oCdanpH4,66.
DAFTAR PUSTAKA
Anon.2009.SisaCadanganMinyakIndonesia15Tahun.
http://www.indomigas.com/sisa-cadangan-minyakindonesia-15-tahun/.Diakses pada tanggal 22
Pebruari 2013.
Anindyawati, T. 2009. Prospek Enzim dan Limbah
Lignoselulosa untuk Produksi Bioetanol. BS 44(1):
49-56.
AOAC. 2005. Official Methods of Analysis of the
Association of Analytical Chemist. Washington.
Arnata, I. W.2009. Pengembangan Alternatif Teknologi
Bioproses Pembuatan Bioetanol dari Ubi Kayu
Menggunakan Trichoderma viride, Aspergilus niger
dan Saccharomyces cerevisiae. Tesis. Bogor:
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Arroyo-Lpez, F. N., Orlic,S., Querol,A., and Barrio, E.
2009. Effects of Temperature, pH and Sugar
Concentration on the Growth Parameters of
Saccharomyces cerevisiae,S. kudriavzeviiandTheir
Interspecic Hybrid. International Journal of Food
Microbiology. 131: 120127.
Azizah, N., Al-Baari,A. N., Mulyani, S. 2012. Pengaruh
Lama Fermentasi terhadap KadarAlkohol, pH, dan
ProduksiGaspadaProsesFermentasiBioetanoldari
Whey dengan Subsitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan. 1(2): 72-77.
Belitz,H.D.,Grosch,W.,andSchieberle,P.2008.Food
Chemistry,4thed.Berlin:Springer-Verlag.p.327-337.
Belloch, C., Orlic, S., Barrio, E., and Querol, A. 2008.
Fermentative stress adaption of hybrids within the
Saccharomyces sensu stricto complex. International
Journal of Food Microbiology.122: 188-195.
140
Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)
Sari,I.M.,NoveritadanYulneriwarni.2008.Pemanfaatan
Jerami Padi dan Alang-alang dalam Fermentasi
EtanolMenggunakankapangTrichoderma viridedan
KhamirSaccharomyces cerevisiae.Vis. Vitalis.5(2):
55-62.
Sari, R. N. 2010. Kajian Proses Produksi Bioetanol dari
Rumput Laut Coklat (Sargassum duplicatum).
[Tesis]. Bogor:Program Pascasarj ana Institut
Pertanian Bogor.
Sebayang, F. 2006. Pembuatan Etanol dari Molase
secara
fermentasi
Menggunakan
Sel
Saccharomyces cerevisiae yang Terimobilisasi pada
KalsiumAlginat. Jurnal Teknologi Proses. 5(2): 6874.
Sedayu,B.B.,Widianto,T.N.,Basmal,J.,danUtomo,B.
S.B.2008. PemanfaatanLimbahPadatPengolahan
RumputLaut Gracilariasp. untukPembuatan Papan
partikel. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan. 3(1): 1-9.
Shofiyanto, M. E. 2008. Hidrolisis Tongkol Jagung oleh
Bakteri Selulotik untuk Produksi Bioetanol dalam
KulturCampuran [Skripsi].Bogor:FakultasTeknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Subekti, H. 2006. Produksi Etanol dari Hidrolisat Fraksi
Selulosa Tongkol Jagung oleh Saccharomyces
cerevisiae [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Triwisari, D.A. 2010. Fraksinasi Polisakarida beberapa
Jenis Rumput Laut. [skripsi]. IPB.
Ujiani, N. 2007. Pengaruh Konsentrasi Polyprophylene
dan Ukuran Partikel Limbah Padat Agar-agar
Terhadap Kualitas Papan Partikel. [skripsi]. Bogor:
Departemen THH, IPB.
W ignyanto, Suharjono, dan Novita. 2001. Pengaruh
Konsentrasi Gula Reduksi Sari Hati Nanas dan
Inokulum Saccharomyces cerevisiae pada
FermentasiEtanol.Jurnal Teknologi Pertanian.2(1):
68-77.
Zhou,J.,Y.H.Wang,J.Chu,Y.P.Zhuang,S.L.Zhang,
andP.Yin.2008.Identificationand Purificationofthe
Main ComponentsofCellulasesfrom aMutantStrain
of Trichoderma viride T 100-14. Bioresour. Technol.
99: 6826-6833.
141