Anda di halaman 1dari 9

Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.

OPTIMASI WAKTU PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI


DALAM PRODUKSI BIOETANOL DARI LIMBAH PENGOLAHAN
AGAR (Gracilaria sp.) INDUSTRI
Optimization of Hydrolysis and Fermentation in The Bioethanol
Production from Waste of Industrial Agar (Gracilaria sp.) Processing
Rodiah Nurbaya Sari1*, Sugiyono1, dan Luthfi Assadad2
1

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan PengolahanProduk dan Bioetknologi Kelautan dan Perikanan, KKP.
Jl.K.S.TubunPetamburan VI,Jakarta Pusat10260
2
Loka Penelitian danPengembangan Mekanisasi PengolahanHasil Perikanan, KKP.
Jl.ImogiriBarat KM 11.5Jetis, BantulDI.Yogyakarta 55781
*Korespondensi Penulis: rodiah_ns@kkp.go.id/rodiah_ns@yahoo.com
Diterima: 24 Februari 2012; Disetujui 12 November 2013

ABSTRAK
Produksi bioetanol sebagai sumber energi dari biomassa lignoselulosa merupakan salah
satu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan kerusakan lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan waktu hidrolisis dan fermentasi yang optimal
untuk memproduksi bioetanol dari limbah pengolahan agar (Gracilaria sp.) industri dengan
menggunakan kapang Trichoderma viride dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Penelitian
yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap yaitu karakterisasi limbah agar industri, hidrolisis
enzimatis menggunakan kapang Trichoderma viride penghasil selulase, dan fermentasi dengan
khamir Saccharomyces cerevisiae. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu optimal untuk hidrolisis
enzimatis adalah 4 hari pada suhu 28 o C dan pH 3,91; aktivitas CMCase 210,48 IU/ml dan
menghasilkan total gula pereduksi 6,74 mg/ml. Sedangkan untuk waktu fermentasi yang optimal
adalah2haripadasuhu32 oCdanpH 4,66dengannilaiOD600nm 0,0181menghasilkan etanol
kasar dengan kadar 0,47% (b/b).
KATA KUNCI:

bioetanol, limbah pengolahan agar (Gracilaria sp.), Trichoderma viride,


selulase, Saccharomyces cerevisiae
ABSTRACT

Production of bioethanol as a source of energy from lignocellulosic biomass has become one
alternative for reducing fossil fuel usage and environmental damage. The purpose of this study
was to find out optimum time of hydrolysis and fermentation process to produce bioethanol from
solid waste of industrial agar (Gracilaria sp.) processing using Trichoderma viride fungus and
Saccharomyces cerevisiae yeast. The research consisted of several stages, i.e. the
characterization of industrial agar waste, enzymatic hydrolysis using cellulase producing
Trichoderma viride and the fermentation using Saccharomyces cerevisiae. The results showed
that the optimum time of enzymatic hydrolysis was 4 days at the temperature of 28 C, pH of 3.91,
and CMCase activity of 210.48 IU/ml resulting in total reducing sugar of 6.74 mg/ml. While the
optimum time of fermentation was 2 days at the temperature of 32 C and pH of 4.66 with OD 600
nm value of 0.0181, resulting crude ethanol with concentration of 0.47% (w/w).
KEYWORDS:

bioethanol, industrial agar (Gracilaria sp.) processing waste, Trichoderma


viride, cellulase, Saccharomyces cerevisiae

PENDAHULUAN
MinyakbumiIndonesiasaatinidiperkirakanhanya
tersediauntukjangkawaktusekitar15tahundengan
asumsitingkatpertumbuhankonsumsiberadapada
kisaran5-6%setahun(Anon.,2009).Untukmengatasi

kebutuhanakanenergi,diperlukanenergialternatif.
Salah satu upaya adalah dengan mengkonversi
biomassamenjadibioetanol.Disisilain,kekayaan
Indonesiayangberlimpahakansumberdayahayati
termasukmikroorganisme, sangat memungkinkan
untukpemanfaatanbiomasa/lignoselulosamenjadi

133

JPB Perikanan Vol. 8 No. 2 Tahun 2013: 133142

bioetanol,yangsampaisaatinibelumdikembangkan
secaraoptimal(Anindyawati,2009).
Lignoselulosaadalahkomponenorganikdialam
yangmelimpahdanterdiridaritigatipepolimer,yaitu
selulosa,hemiselulosa,danlignin.Lignoselulosabisa
diperolehdaribahankayu,jerami,rumput-rumputan,
limbahpertanian/hutan,limbahindustri(kayu,kertas),
danbahanberseratlainnya.Kandungandariketiga
komponenlignoselulosabervariasitergantungdari
jenisbahannya(Anindyawati,2009).Teknologiyang
mengkonversi biomasa/lignoselulosa menjadi
bioetanolmerupakanteknologiyangmempunyainilai
ekonomitinggikarenadapatmemanfaatkanbahan
limbah sebagai bahan baku. Melalui penerapan
bioteknologi,denganpenggunaanmikrobasebagai
penghasilenzim,diharapkandapatdiperolehteknologi
yangramahlingkungandibandingkandenganproses
kim iawi yang selam a ini banyak dilakukan
(Anindyawati,2009).
Bahan baku untuk proses produksi bioetanol
diklasifikasikanmenjaditigakelompok,yaitugula,
pati, dan selulosa (Ge et al., 2011). Sumber gula
berasaldarigulatebu,gulabit,molasedanbuahbuahan,dapatlangsungdikonversimenjadietanol.
Sumberdaribahanberpatisepertijagung,singkong,
kentangdanakartanamanharusdihidrolisisterlebih
dahulumenjadigula.Sumberlainnyayaituselulosa
berasaldarikayu,limbahpertanian,limbahpabrikpulp
dankertas,semuanyaharusdikonversimenjadigula.
Namun sumber gula dan bahan berpati dapat
menimbulkanpermasalahanbarujikadikonversiterus
menerus menjadi bioetanol karena bahan-bahan
tersebutberpotensijugasebagaibahanpangan(Lin
et al.,2006).
Limbahagar(Gracilaria sp.)industriberpotensi
untuk dijadikan bahan baku produksi bioetanol
dikarenakanduaalasanyaitukandunganselulosa
yangcukuptinggimencapai16,00-59,69%(Harvey,
2008;Sedayuet al.,2008,Triwisari,2010)danjumlah
limbahindustriagaryangtinggimerupakanpotensi
besardalam menjaminketersediaan bahan baku.
MenurutKim(2007)perusahaanpengolahrumputlaut
menghasilkanlimbahpadatsebanyak65-75%dari
bahanbakusetiapharinyadanjikasuatupabrikbesar
pengolahagarmemilikikapasitasproduksisebesar
80 ton per bulan maka menghasilkan limbah
berselulosasebanyak56ton(Ujiani,2007).
Penelitian pembuatan bioetanol telah lama
dilakukan,namunpemanfaatanlimbahpengolahan
agar (Gracilaria sp.) industri sebagai bahan baku
produksibioetanolmasihbelumbanyakdilakukan.
Salah satu penelitian yang mengkaji produksi
bioetanoldariSargassum sp.,Sari(2010)menyatakan
hasilbioetanolyangdiperolehmasihsangatrendah

134

yaitu0,045%(b/b).Kesulitanyangdialamiadalah
karena adanya beberapa f aktor yang sangat
mempengaruhiprosesproduksibioetanoldisetiap
tahapanyangharusdilewati.Tahapanprosestersebut
yaituproseshidrolisis(secaraasamdanenzimatik)
danfermentasi.Faktor-faktoryangberpengaruhpada
proseshidrolisisadalahkandungankarbohidratbahan
baku,waktu, pH,dansuhu(Osvaldoet al., 2012).
Sedangkan pada proses fermentasi adalah jenis
mikroorganisme, kadar gula yang dihasilkan dari
proseshidrolisis,waktu,pH,dansuhu(Azizahet al.,
2012;Osvaldoet al., 2012).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkanwaktuoptimumhidrolisisenzimatisdan
fermentasiuntukmemproduksibioetanoldarilimbah
pengolahan agar (Gracilaria sp.) industri dengan
menggunakankapangTrichoderma viridedankhamir
Saccharomyces cerevisiae.
BAHAN DAN METODE
Bahan
Bahanyangdigunakandalampenelitianiniadalah
limbah padat yang dikumpulkan dari industri
pengolahan agar (Gracilaria sp.) PT. Agarindo
Bogatama. Limbah tersebut merupakan hasil
penyaringanpadatahapakhirprosespengolahan.
Limbahdikeringkandengansinarmataharisampai
kadar air mencapai sekitar10%. Bahanlainyang
digunakan adalah kapang T. viride dan khamir S.
cerevisiae dariLaboratoriumMikrobiologi,ITP,IPB;
PDB(potato dextrose broth),YGMP(yeast extract,
glucose, malt extract, dan pepton),mediaAndreoti,
pepton,tween80,danyeast extract.Bahankimiayang
digunakanuntukanalisisadalahglukosastandarddan
asam3,5-dinitrosalisilat(DNS).
Alatyangdigunakanmeliputi: bioreaktorbatch
stainless steelsistemdouble jacket hasilrakitanBalai
BesarPenelitian danPengembanganPengolahan
Produk dan Boteknologi Kelautan dan Perikanan
dengankapasitas5literdilengkapidenganpengaduk
danheater.AlatlainyangdigunakanadalahpHmeter.
Sedangkanalat-alatanalisa:SpectrophotometerUV/
VIS(PerkinElmerlamda 25)danGas Chromatography
(Agilent).
Metode
Tahapanpenelitianproduksibioetanoldarilimbah
pengolahanagar(Gracilaria sp.)industridapatdilihat
pada Gambar 1. Penelitian ini diawali dengan
melakukan karakterisasi limbah yaitu kadar air
(AOAC,2005)dankadarselulosadenganmetode
TAPPIT17wd-70(Irawati,2006)yangdilakukandi
LaboratoriumKimiaHasilHutan-THH,IPB.

Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)

Limbahpengolahanagar
(Gracilaria sp.)industri/Waste of
industrial agar (Gracilaria sp.)
processing
KultivasikapangT.
viride/Cultivation of
T. viride

KapangT. viride/
T. viride

HidrolisisenzimatisdenganT. viridiesuhu
25-28oC,pH4,8,1-9hari/Enzymatic
hydrolysis using T. viride Temperature
25-28 oC, pH 4,8, 1-9 days

FermentasidenganS. cerevisiae
suhu25-30oC,pH4,5,1-4hari/
Fermentation using S. cerevisiae
temperature 25-30 oC, pH 4.5, 1-4 days

KultivasikhamirS.
cerevisiae/Cultivation of
S. cerevisiae

KhamirS. cerevisiae/
S. cerevisiae

Bioetanolkasar/
Crude bioethanol
Gambar1.Produksibioetanoldarilimbahpengolahanagarindustri.
Figure 1. Bioethanol production from waste of industrial agar processing.
Hidrolisis enzimatis dengan T. viride
Hidrolisisenzimatisdimaksudkanuntukmengubah
selulosamenjadigulapereduksidenganbantuanT.
viridesebagaipenghasilselulase.Dalamtahapiniakan
dit entukan waktu optimal (1-9 hari) untuk
menghasilkangulapereduksitertinggi.Berdasarkan
aktivitasenzimyangtertinggi.
Sebelum proses hidrolisis enzimatis dimulai,
dilakukan lebih dahulu proses kultivasi kapang T.
viridedenganmediaPDBpadasuhu25-28oC(Arnata,
2009)selamaempatbelashari.Setelahitudilakukan
persiapansubstratdenganmemasukkanlimbahagar
sebanyak375gdalamkebioreaktordanditambahkan
3literakuadessambildiaduksampaimenjadibentuk
bubur.
KedalamsubstratditambahkanmediaAndreoti
(Subekti, 2006), pepton 2%, dan tween 80 0,1%
dengan tetap dilakukan pengadukan. Derajad
keasaman(pH)diaturmenjadi4,8(Irawati,2006;
Arnata, 2009) denganpenambahan HCl 3Natau
NaOH3N.Penggunaannormalitasyangtinggiini
dimaksudkan agar saat mengatur pH tidak terjadi
penambahan v olume substrat yang banyak.
SelanjutnyapHdijagadenganpenambahanbuffersitrat
0,2Mdansubstratdisterilisasidenganpemanasan

pada100oCselama30menit(Hogg,2005).Setelah
itusubstratdidinginkanhinggasuhu25-28oC(Irawati,
2006;Arnata,2009).Substratyangtelahdisiapkan
kemudianditambahkansuspensiT. viridesebanyak
10%(v/v)darisubstrat.
Waktu terbaik hidrolisis enzimatis ditentukan
berdasarkanaktivitasenzimCMCasedantotalgula
pereduksi tertinggi. Berdasarkan waktu hidrolisis
terbaik tersebut kemudian dilanjutkan tahap
fermentasi.
Fermentasi dengan S. cerevisiae
Fermentasidimaksudkanuntukmengubahgula
pereduksimenjadietanol.Padaawalprosesterjadi
penguraianglukosayangditandaidenganmenurunnya
kadargulapereduksisehinggabesarnyatotalgula
pereduksi yang hilangmenjadi indikator besarnya
kadaretanolyangdiperoleh.Dalamtahapiniakan
dit entukan waktu optimal (1-4 hari) untuk
menghasilkankadaretanolkasartertinggi.
FermentasidiawalidenganmelakukankultivasiS.
cerevisiae pada media YGMP selama dua hari.
Substratawaldisiapkankembalidandilakukanproses
hidrolisisenzimatisberdasarkanwaktuterbaik.Untuk
prosesinaktivasiT. viride,substratdipanaskanpada

135

JPB Perikanan Vol. 8 No. 2 Tahun 2013: 133142

suhu 65 oC selama 30 menit (Prihatini, 2008).


Selanjutnyasubstratdidinginkanhinggasuhu25-30
o
C.Padasubstratditambahkanjugapepton2%dan
yeast extract1%dengantetapdilakukanpengadukan.
NilaipH diaturmenjadi4,5 (Elevri& Putra,2006)
denganpenambahanHCl3NatauNaOH3N(Horn,
2000). Kemudian pH substrat dijaga dengan
penambahan buffer sitrat 0,2 M dan substrat
disterilisasidenganpemanasanpada100oCselama
30 menit (Hogg, 2005). Setelah itu substrat
didinginkanhinggasuhu25-30 oC(Elevri&Putra,
2006). Substrat yang telah disiapkan kemudian
ditambahkansuspensiS. cerevisiae sebanyak10%
(v/v) dari substrat. Selama proses fermentasi
berlangsungdilakukanpengadukansecarakontinyu
dengankecepatan12rpm(Irawati,2006;Subekti,
2006;danArnata,2009).
Waktuterbaikfermentasiditentukanberdasarkan
hasil analisis etanol kasar tertinggi. Berdasarkan
waktu terbaik hidrolisis enzimatik dan fermentasi
dilanjutkandenganproduksibioetanol.
Produksi bioetanol
Produksibioetanolsecarakeseluruhandilakukan
berdasarkanwaktuterbaikhidrolisisenzimatisdan
fermentasi.Setiaptahapprosesdilakukandengandua
kaliulangan.
Analisis dan Pengamatan
Hidrolisis enzimatis dengan T. viride
Selamahidrolisisenzimatisberlangsungsembilan
hari dilakukan pengambilan sampel setiap 1 hari
dengan ulangan sebanyakdua kali.Analisis yang
dilakukan adalah: aktivitas CMCase (Endo-glukanase)denganmetodeMandelset al.(1976)dan
totalgulapereduksidenganmetodeDNS(Miller,1959)
sertadilakukanpengamatansuhudanpengukuran
pH. Hasil analisis total gulapereduksi dinyatakan
dalammg/ml.
Fermentasi dengan S. cerevisiae
Selama fermentasi berlangsung empat hari
dilakukanpengambilansampelsetiapharidengan
ulangansebanyakduakaliuntukdianalisistingkat
pertumbuhan khamir dengan menentukan Optical
Density pada panjang gel ombang 600 nm
menggunakanSpectrophotometer(Bergman,2001;
Lyet al.,2005)dankadaretanolkasarmenggunakan
alatGas Chromatography diLaboratoriumForensikMabes Polri, Jakarta. Hasil analisis kadar etanol
kasardinyatakandalam%terhadapbobotbahan
baku limbah (b/b). Selama proses juga dilakukan
pengamatansuhudanpengukuranpH.

136

HASIL DAN BAHASAN


Karakterisasi limbah pengolahan agar
(Gracilaria sp.) industri
Karakterisasilimbahpengolahanagar(Gracilaria
sp.)industrisebagaibahanbakumeliputikadarair
danselulosa.Limbahpengolahanagar(Gracilaria sp.)
PT. Agarindo Bogatama memiliki kadar air awal
19,631,60%(bb).Setelahdilakukanpengeringan
dengansinarmataharikadarairlimbah10,040,19%
(bb).Kadarairinidisesuaikandengankondisibahan
bakupadapenelitianproduksibioetanolberbahanbaku
selulosa yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
berkisar antara 7,04-11,16% (Subekti, 2006;
Shofiyanto, 2008; Borines et al., 2013). Kadar air
bahanbakudijagauntuktidaktinggiagartidakterjadi
penurunanporositasdanlajudifusioksigenyangdapat
menyebabkan perpindahan panas dan massa
berlangsung kurang baik sehingga menghambat
pertumbuhanmiseliumkapang(Loebis,2008).
Kadarselulosalimbahpengolahanagar(Gracilaria
sp.) sebesar20,170,03%. Kadarselulosa limbah
agar tersebutberadapada kisarankadar selulosa
limbahpengolahanagardaribeberapahasilpenelitian
sebelumnyayaituantara16,00-59,69%(Harvey,2008;
Sedayuet al.,2008;Triwisari,2010;Borines,Leon&
Cuello,2013)sehinggalimbahagar(Gracilaria sp.)
PT.AgarindoBogatamainiberpotensisebagaibahan
bakuuntukproduksibioetanol.
Proses hidrolisis enzimatis
Aktivitas CMCase (IU/ml)
HasilanalisisaktivitasCMCasedapatdilihatpada
Gambar2.AktivitasCMCasemencapaimaksimum
padaharike-4yaitu210,48IU/mlsubstrat.Aktivitas
CMCaseyangdihasilkandaripenelitianinilebihtinggi
dibandingkanhasilpenelitianZhouet al.(2008),Arnata
(2009),danNethuet al.(2012).Halinididugakondisi
optimum T. viride memproduksi CMCase dengan
media limbah agar (Gracilaria sp.) industri sudah
tercapaiyaitupadasuhu281oCdanpH3,910,02.
Namunperbedaanjenissubstratjugamempengaruhi
aktivitasCMCasedariT. virideini.PenelitianZhouet
al. (2008) menggunakan T. viride strain T 100-14
dengan media cair yang ditambahkan 1% Avicel
(sebagai sumber karbon) menghasilkan aktivitas
CMCasemaksimumpadaharike-4sebesar13,83
IU/mlsubstrat.PenelitianArnata(2009)denganbahan
baku ubi kayu menghasilkan aktivitas CMCase
maksimumpadaharike-7yaitu5,05IU/mlsubstrat
dengan kondisisuhu25-28oCdanpH3,28.Sedangkan
penelitianNeethuet al.(2012)denganbahanbaku
Basal Mineral SaltMedium(BSM)yangditambahkan

AktivitasenzimCMCase/
CMCase enzyme activity (U/ml)

Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)

Hari ke-/Days

Gambar2.AktivitasenzimCMCase dariT. viride


Figure 2. CMCase enzyme activity of T. viride
CMC 1,25% menghasilkan aktivitas selulase
mencapai173IU/mlpadaharike-6dengankondisi
optimumpadasuhu28oCdanpH4.Dibandingkan
hasilpenelitiantersebut,penggunaansubstratlimbah
agar(Gracilaria sp.)industriyangdifermentasidengan
T. virideinidapatmenghasilkanaktivitasCMCaseyang
lebihtinggidenganwaktuyanglebihpendek.
Kesesuaiansubstratdankondisiyangoptimum
dapatmendukungkapangmemproduksienzimendo-glukanaseyangmendegradasifraksiselulosadalam
mediamenjadiglukosadanselo-oligosakarida.Fraksi
selulosaberperansebagaipenginduksiselulaseyang
menjadisumberkarbondanenergiuntukpertumbuhan
kapang. Selulase tersebut merupakan suatu
kompleks enzimyang terdiri daribeberapaenzim
yang bekerja bert ahap atau bersama-sama
menguraikanselulosamenjadiglukosadengancara
menghidrolisisikatan-1,4padaselulosa(Gunam,
Aryanta&Darma,2011).
Menurunnya aktivitas CMCase pada hari ke-5
sampaiharike-8didugakarenakadarglukosaberlebih
telahmenghambat aktivitasselulase dengancara
membentuk kompleks dengan selulase. Menurut
Holtzappleet al.(1990)selulasedariT. viride dapat
dihambatolehglukosa,-glukonolakton,selebiosa,
danpelarutorganiksepertietanol,butanol,danaseton.
MenurutIzzatiet al.(2010),jikakadarglukosaberlebih
maka pembentukan glukosajuga akan berkurang
(feedback inhibition).
Pada hari ke-5 sampai hari ke-8 juga terjadi
kecenderunganpenurunannilaipH.Halinididuga
karenaterjadiakumulasiprodukberupagulareduksi
sederhanayang dihasilkan dari hidrolisis selulosa
secaraacakpadaikatan1,4-D-glycosidic.Perubahan
pHtersebutdapatmempengaruhikerjaenzimkarena
terjadiperubahanpadadaerahkatalitikdankonformasi
sifationikdariguguskarboksildangugusaminoenzim

tersebut(Pelczar&Chan,1986).Dick,Cheng&Wang
(2000)jugamenyatakanjika perubahanpH dapat
menyebabkanterjadinyaprosesdenaturasisehingga
menurunkanaktivitasenzim.
Total gula pereduksi
Total gula pereduksi yang dihasilkan selama
hidrolisis enzimatis dapat dilihat pada Gambar 3
dengan kisaran 4,65-10,77 mg/ml. Hasil ini lebih
rendah dibandingkan dengan hasil penelitian
Saparianti,Dewanti&Dhoni(2012)yaitu13,44mg/
ml.PenelitianSapariantiet al. (2012)menggunakan
ampas tebu sebanyak 8% dengan kadar selulosa
47,59%.Perbedaanhasiltersebutdidugakarenaada
perbedaan kadar selulosa dari bahan baku yang
digunakan.Bahanbakupadapenelitianiniadalah
limbahpengolahanagar(Gracilaria sp.)industriyang
memiliki kadar selulosa sebesar 20,17% dan
digunakansebanyak12,5%.MenurutSapariantiet
al.(2012)semakinbanyaksubstratselulosayangbisa
dihidrolisisolehselulasemenjadimonomernyamaka
semakinmeningkatkadarglukosanya.Namunjika
dilihatdarijumlahselulosayangdigunakan,penelitian
inimenggunakan selulosayanglebih sedikityaitu
2,52%dibandingkanpenelitianSapariantiet al.(2012)
yaitu3,81%.Denganpenggunaanselulosayanglebih
sedikit,totalgulapereduksiyangdihasilkanpunakan
lebihrendah.
DariGambar3tampakbahwatotalgulapereduksi
tertinggidihasilkanpadahariketiga.Peningkatannilai
inididugadisebabkanadanyaaktivitasselulasesecara
sinergisantaraendo--glukanase(CMCase),ekso-glukanase,dan-glukosidase(Belitzet al.,2008).
Tingginyakadarglukosapadaharike-3,ke-5,dan
ke-7 diduga telah menghambat aktivitas selulase
sehinggapembentukanglukosamenjaditerhambat.
Haltersebutdidugatelahterjadifeedback inhibition

137

TotalGulaPereduksi(%b/b)/
Total sugar reducing (% w/w)

JPB Perikanan Vol. 8 No. 2 Tahun 2013: 133142

Hari ke-/Days

Gambar3.Totalgulapereduksiyangdihasilkandariproseshidrolisisenzimatis.
Figure 3. Total sugar reducing resulted from enzymatic hydrolysis process.
padaharike-4,ke-6,ke-8sampaikesembilanyang
mengakibatkanmenurunnyanilaitotalgulapereduksi.
Padahidrolisisenzimatisiniterjadipenghambatan
reversibelkompetitif.Kadarglukosayangberlebih
menghambat aktivitas selulase dengan cara
membentuk kompleks dengan enzim tersebut
sehingga terjadi persaingan antara glukosa dan
substratuntukmembentukkompleksdenganselulase.
Jika kadar glukosa berlebih maka pembentukan
glukosajugamenjadiberkurang(Izzatiet al.,2010).
Waktuhidrolisisenzimatisterbaikpadalimbah
pengolahan agar (Gracilaria sp.) PT. Agarindo
Bogatama menggunakan T. viride adalah selama
empatharidenganaktivitasenzimCMCase210,48
IU/mlmenghasilkantotalgulapereduksi6,740,29
mg/mlpadasuhu281oCdanpH3,910,02.
Fermentasi dengan S. cerevisiae

Nilai OD 600 nm S. cerevisiae


NilaiOD600nm S. cerevisiaeselamaempathari
inkubasidapatdilihatpadaGambar4.NilaiOD600
nmS. cerevisiaetertinggiyaitu0,0181dicapaipada
harike-2.Nilaiinilebihrendahdibandingkanhasil
penelitianLyet al.(2005)denganmediayeast peptone
dextrose(YPD)padasuhu30Cyaitu1,5-1,7.Halini
didugakarenaglukosayangdihasilkanpadahidrolisis
enzimatis ini sedikit sehingga mempengaruhi
pertumbuhanS. cerevisiae.Selamafermentasiterjadi
konsumsi glukosa oleh S. cerevisiae sehingga
kemungkinankadarglukosaberkurangsesuaidengan
bertambahnya waktu f ermentasi. Aki bat
bertambahnyawaktufermentasimakaaktivitasS.
cerevisiae menurun sesuai dengan berkurangnya
substratdannutrienyangtersedia.

nOD600nmS. cerevisiae

FermentasidilakukanmenggunakanS. cerevisiae
yangmemanfaatkangulapereduksiyangdihasilkan

dari hidrolisis enzimatis menggunakan T. viride


selama4hariyangbesarnya6,740,29mg/ml.

Hari ke-/Days

Gambar4.Tingkatpertumbuhan(nilaiOD600nm)S. cerevisiae.
Figure 4. Growth rate (OD600nmvalue)of S. cerevisiae

138

Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)

MenurutBellochet al.(2008)khamirmemerlukan
substrat dan lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhandanperkembangbiakannya.Salahsatu
unsurdasaryangdibutuhkandalamsubstratadalah
karbon dan karbon tersebut berasal dari gula
pereduksi. Wignyantoet al.(2001)jugamenyatakan
konsentrasigulapereduksi10%merupakanmedia
yangpalingsesuaibagiS. cerevisiae untuktumbuh.
TingginyanilaiOD-600nmS. cerevisiaepadahari
ke-2didugakarenakondisisubstrattelahoptimum
untuk mendukung khamir memanfaatkan gula
pereduksisebagainutrisiuntuktumbuh.TercatatpH
dan suhu pada hari ke-2 masing-masing adalah
4,660,16dan324oC.MenurutArroyo-Lpezet al.
(2009)S. cerevisiaedapatmelakukanfermentasilebih
cepat pada suhu kisaran 34,1 oC dan pH 4,76.
Sedangkanpadaharike-3danke-4nilaiOD-600nm
S. cerevisiaemengalamipenurunan.Halinididuga
karenagulareduksisebagaisumberunsurkarbon
sudah t idak mencukupi unt uk menunj ang
pertumbuhanS. cerevisiae.
Kadar etanol kasar

Menurunnyakadaretanolkasarpadaharike-2dan
ke-3didugakarenapertumbuhanS. cerevisiaetelah
mengalamipenurunandankondisisubstratyangtidak
optimummendukungkhamirmenghasilkanetanol.
NilaipHdansuhuyangtercatatpadahariketigadan
keempatberturut-turutadalah4,760,09;4,790,05;
300oC;dan300oC.KenaikanpHsubstratdiduga
terjadi karena penurunan aktivitas S. cerevisiae
sehingga mengurangi jumlah asam organik yang
terbentuksebagaihasilsampingdalampembuatan
bioetanol.MenurutReibsteinet al.(1986)nilaipHawal
mediafermentasisangatmempengaruhikadaretanol
yang dihasilkan. Hal ini disebabkanproton-proton
mempengaruhi kinerja enzim-enzim dalam jalur
Emden Meyerhof Parnas(EMP).DenganpHsubstrat
mengarah ke kondisi alkali, terdapat perubahan
komposisi produk. Glukosa akan diubah menjadi
gliserol, etanol, asetat, dan CO 2. Sedangkan
asetaldehid akan dioksidasi menjadi asetat dan
NADH.NADHdipakaiuntukmereduksiasetaldehid
lainnyamenjadietanol.NADHhasiloksidasiglukosa
menjadi2asetaldehiddigunakanuntukmereduksi
dihidroksiaseton fosfat menjadi gliserol fosfat
kemudianmenjadigliserol.
Darihasilfermentasidiatasmakapenggunaan
bioreaktor sistem batch pada penelitian ini belum
tepat.Padafermentasiharike-2apabiladitambahkan
gulareduksidengankonsentrasiyangsesuaiuntuk
mendukungpertumbuhanS. cerevisiae maka kadar
etanolkasardapatditingkatkan.
Berdasarkankadaretanolkasaryangdiperoleh
makawaktuterbaikfermentasilimbahpengolahan
agar(Gracilaria sp.)industriiniadalah2haridengan
nil ai OD-600 nm S. cerevisiae 0,018 dan

KadarCrudeEtanol(%b/b)/
Crude Ethanol Content (% w/w)

Kadaretanolkasaryangdihasilkandarifermentasi
olehS.cerevisiaedapatdilihatpadaGambar5.Kadar
etanolkasarberkisarantara0,22-0,47%(b/b).Kondisi
tersebut dihasilkan dengan substrat gula reduksi
sebanyak6,740,29mg/ml.Kadartertinggidicapai
padaharike-2.Hasilinilebihrendahdibandingkan
denganhasilpenelitianAzizah,Al-Baari&Mulyani
(2012)yaitukadaretanolberkisar1,21-2,25%dengan
lama fermentasi selama 60 jam. Pada penelitian
Azizahet al.(2012)digunakansubstratkulitnanas.
Rendahnyakadaretanolkasaryangdihasilkanpada
penelitianinididugakarenapertumbuhanS. cerevisiae
yangrendahakibatgulareduksidalamsubstrattidak
tersediadalamjumlahyangcukup.Kemungkinanlain

yang dapat terjadi adalah karena terjadinya


pembentukan senyawa lain selain etanol yang
menyebabkan efisiensi produksi etanol rendah
(Gokarnet al.,1997).

Hari ke-/Days

Gambar5.Kadaretanolkasaryangdihasilkanselamaprosesfermentasi.
Figure 5. Crude ethanol content resulted during fermentation process.

139

JPB Perikanan Vol. 8 No. 2 Tahun 2013: 133142

menghasilkan etanolkasardengankadar0,470,08%
(b/b)padasuhu324oCdanpH4,660,16.Menurut
Sebayang (2006) kadar etanol tertinggi diperoleh
sebesar12,94%denganwaktuinkubasiS. cerevisiae
selama36jampadasubstratmolase.SedangkanSari
et al. (2008) menyatakan lama fermentasi untuk
memproduksi etanol paling tinggi sebesar 0,77%
adalah 3 hari menggunakan substrat jerami padi
denganT. viridedanS. cerevisiae.
KESIMPULAN
Produksibioetanoldarilimbahpengolahanagar
(Gracilaria sp.)industrimenghasilkan kadaretanol
kasartertinggidengan waktuoptimumsebagaiberikut:
1. HidrolisisenzimatismenggunakanT. viride adalah
selamaempathariyangmenghasilkantotalgula
pereduksi6,74mg/mldenganaktivitasCMCase
210,48IU/mlpadasuhu28oCdanpH3,91;
2. Fermentasi menggunakanS. cerevisiae adalah
selamaduaharidengantingkatpertumbuhan(OD
600nm)0,0181danmenghasilkankadaretanol
kasar0,47%(b/b)padasuhu32oCdanpH4,66.
DAFTAR PUSTAKA
Anon.2009.SisaCadanganMinyakIndonesia15Tahun.
http://www.indomigas.com/sisa-cadangan-minyakindonesia-15-tahun/.Diakses pada tanggal 22
Pebruari 2013.
Anindyawati, T. 2009. Prospek Enzim dan Limbah
Lignoselulosa untuk Produksi Bioetanol. BS 44(1):
49-56.
AOAC. 2005. Official Methods of Analysis of the
Association of Analytical Chemist. Washington.
Arnata, I. W.2009. Pengembangan Alternatif Teknologi
Bioproses Pembuatan Bioetanol dari Ubi Kayu
Menggunakan Trichoderma viride, Aspergilus niger
dan Saccharomyces cerevisiae. Tesis. Bogor:
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Arroyo-Lpez, F. N., Orlic,S., Querol,A., and Barrio, E.
2009. Effects of Temperature, pH and Sugar
Concentration on the Growth Parameters of
Saccharomyces cerevisiae,S. kudriavzeviiandTheir
Interspecic Hybrid. International Journal of Food
Microbiology. 131: 120127.
Azizah, N., Al-Baari,A. N., Mulyani, S. 2012. Pengaruh
Lama Fermentasi terhadap KadarAlkohol, pH, dan
ProduksiGaspadaProsesFermentasiBioetanoldari
Whey dengan Subsitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan. 1(2): 72-77.
Belitz,H.D.,Grosch,W.,andSchieberle,P.2008.Food
Chemistry,4thed.Berlin:Springer-Verlag.p.327-337.
Belloch, C., Orlic, S., Barrio, E., and Querol, A. 2008.
Fermentative stress adaption of hybrids within the
Saccharomyces sensu stricto complex. International
Journal of Food Microbiology.122: 188-195.

140

Bergman,L.W.2001.Growth and Maintenance of Yeast.


Methods in Molecular Biology Vol. 177. Two-Hybrid
Systems: Methods and Protocols Edited by: P. N.
MacDonaldHumanaPressInc.,Totowa,NJ.9-14.
Borines, M.G., Leon, R.L.D, and Cuello, J.L. 2013.
Bieothanol production from the macroalgae
Sargassum spp. Bioresource Technology. 138: 2229.
Dick,W.A.,L.Cheng andP.Wang.2000.Soilacidand
alkaline phosphatase activity as pH adj ustment
indicators. Journal of Soil Biology & Biochemistry
32: 1915-1919.
Elevri, P.A. and Putra, S.R. 2006. Produksi etanol
menggunakan Saccharomyces cerevisiae yang
diamobilisasi dengan agar batang. Akta Kimia
Indonesia. 1(2): 105-114.
Ge, L., Peng, W ., and Haij in, M. 2011 . Study on
Saccharification techniques of seaweed wastes for
the transformation of ethanol. Renewable Energy.
36:84-89.
Gokarn, R.R., Eitman, M.A., and Sridhar, J. 1997.
Production of succinate by anaerobic
microorganisms in fuels and chemicals from
biomass. In B.C. Saha and J. W oodward (eds.).
American Chemical Society.Washington-DC.p.237263.
Gunam,I.B.W.,Aryanta,W.R., danDarma,I.B.N.S.
2011. Produksi Selulase Kasar dari Kapang
Trichoderma viride dengan Perlakuan Konsentrasi
SubstratAmpas Tebu dan Lama Fermentasi. Jurnal
BiologiXV(2):2933.
Harvey, F. 2008. Bioetanol Berbahan Dasar Ampas
Rumput Laut. Under Graduate. [Thesis]. Bogor
Agricultural University.
Hogg,S.2005.Essential Microbiology. JohnWiley&Sons
Ltd: England. 454pp.
Holtzapple, M., Cognata, M., Shu, Y., and Hendrickson,
C. 1990. Inhibition of Trichoderma reesei Cellulase
by Sugars and Solvents. Biotechnology and
Bioengineering. 36: 275-287.
Horn, S.J. 2000. Bioenergy from Brown Seaweeds.
[Thesis]. Department of Bioetechnology. Norwegian
UniversityofScienceandTechnology.18September
2 0 0 8 . h t t p : / / w w w. d i v a - p o r ta l . o r g / d i v a /
g e t D o c u me n t ? u r n _ n b n _ n o _ n t n u _ d i v a - 5 4 7 1__fulltext.pdf. Diakses pada tanggal 14 Januari
2009.
Irawati, D. 2006. Pemanfaatan Serbuk Kayu untuk
Produksi Etanol [Tesis]. Bogor: Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Izzati,N.,Yusnidar,R.,Rahmawati F.D.,danHidayat, F.
2010.PengaruhPerlakuanAwalAutoklafdanAutoklafImpregnasi terhadap Persen Sakarafikasi Ampas
Tebu secara Eznimatis menjadi Bioetanol sebagai
Bahan Bakar Alternatif. Program Kreativitas
Mahasiswa. Universitas Negeri Malang. Malang.
Kim,G.S.,Myung,K.S.,Kim,Y.J.,Oh,K.K.,Kim,J.S.,
Ryu,H.J.,andKim,K.H.2007.Methode of Producing
Biofuel Using Sea Algae. Seoul: W orld Intelectual
Property Organization.

Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol..............(Rodiah Nurbaya Sari et al.)

Lin, Yan, and S. Tanaka. 2006. Ethanol Fermentation


from Biomass Reseources: Current State and
Prospects. Appl. Microbiol. Biotechnol. 69: 627-642.
Loebis, E. H. 2008. Optimasi Proses Hidrolisis Kimiawi
dan Enzimatis Tandan Kosong Kelapa sawit menjadi
Glukosa untuk Produksi Etanol [Tesis]. Bogor:
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Ly,D. Yu,D.,Girten, B., and Cohen J. 2005. Testing of
Saccharomyces cerevisiae Morphological Fixatives
and Fixed Samples Stored atAmbient Temperature.
Gravitational and Space Biology. 18(2): 105-106.
Mandels, M., Andreotti, R., and Roche, C. 1976.
Measurement of Saccharifying Cellulase.Biotechnol.
Bioeng. Symp.6: 21-23.
Miller,G.L.1959.UseofDinitrosalicylicAcidReagentfor
DeterminationofReducingSugar.Anal. Chem.31(3):
426428.
Neethu,K.,Rubeena,M.,Sajith,S.,Sreededi,S.,Priji,P.,
Unni,K.N.,SarathJosh,M.K.,Jisha,V.N.Pradeep,
S., and Benj amin, S. 2012. A Novel Strain of
Trichoderma viride Shows Complete Lignocellulolytic
Activities.Advances in Bioscience and Biotechnology.
3: 1160-1166.
Osvaldo,Z.S.,Putra,S.P.,danFaizal,M.2012.Pengaruh
Konsentrasi Asam dan W aktu pada Proses
Hidrolisis dan Fermentasi Pembuatan Bioetanol dari
Alang-Alang. Jurnal Teknik Kimia. 2(18): 52-62.
Pelczar, M. J. and E. C. S. Chan. 1986. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Penerjemah: Hadi, R. S. Jakarta: UI
Press. 443 pp.
Prihatini, R. I. 2008. Analisa Kecukupan Panas pada
Proses Pasteurisasi Santan [Skripsi]. Bogor:
Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Reibstein,D.,Hollander,J.A.,Pilkis,S.J.andShulman,
R. G. 1986. Studies on The Regulation of Yeast
Phosphofructo-1-kinase: Its Role in Aerobic and
Anaerobic Glycolysis. Biochemistry. 25: 219-227.
Saparianti, E., Dewanti, T., dan Dhoni, S. K. 2012.
Hidrolisis Ampas Tebu menjadi Glukosa Cair oleh
Kapang Trichoderma viride (Kaj ian Konsentrasi
Ampas Tebu (Saccharum officinarum) dan Lama
Fermentasi).J. Tek. Pert.5(1):110.

Sari,I.M.,NoveritadanYulneriwarni.2008.Pemanfaatan
Jerami Padi dan Alang-alang dalam Fermentasi
EtanolMenggunakankapangTrichoderma viridedan
KhamirSaccharomyces cerevisiae.Vis. Vitalis.5(2):
55-62.
Sari, R. N. 2010. Kajian Proses Produksi Bioetanol dari
Rumput Laut Coklat (Sargassum duplicatum).
[Tesis]. Bogor:Program Pascasarj ana Institut
Pertanian Bogor.
Sebayang, F. 2006. Pembuatan Etanol dari Molase
secara
fermentasi
Menggunakan
Sel
Saccharomyces cerevisiae yang Terimobilisasi pada
KalsiumAlginat. Jurnal Teknologi Proses. 5(2): 6874.
Sedayu,B.B.,Widianto,T.N.,Basmal,J.,danUtomo,B.
S.B.2008. PemanfaatanLimbahPadatPengolahan
RumputLaut Gracilariasp. untukPembuatan Papan
partikel. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan. 3(1): 1-9.
Shofiyanto, M. E. 2008. Hidrolisis Tongkol Jagung oleh
Bakteri Selulotik untuk Produksi Bioetanol dalam
KulturCampuran [Skripsi].Bogor:FakultasTeknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Subekti, H. 2006. Produksi Etanol dari Hidrolisat Fraksi
Selulosa Tongkol Jagung oleh Saccharomyces
cerevisiae [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Triwisari, D.A. 2010. Fraksinasi Polisakarida beberapa
Jenis Rumput Laut. [skripsi]. IPB.
Ujiani, N. 2007. Pengaruh Konsentrasi Polyprophylene
dan Ukuran Partikel Limbah Padat Agar-agar
Terhadap Kualitas Papan Partikel. [skripsi]. Bogor:
Departemen THH, IPB.
W ignyanto, Suharjono, dan Novita. 2001. Pengaruh
Konsentrasi Gula Reduksi Sari Hati Nanas dan
Inokulum Saccharomyces cerevisiae pada
FermentasiEtanol.Jurnal Teknologi Pertanian.2(1):
68-77.
Zhou,J.,Y.H.Wang,J.Chu,Y.P.Zhuang,S.L.Zhang,
andP.Yin.2008.Identificationand Purificationofthe
Main ComponentsofCellulasesfrom aMutantStrain
of Trichoderma viride T 100-14. Bioresour. Technol.
99: 6826-6833.

141

Anda mungkin juga menyukai