Anda di halaman 1dari 32

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA BALITA

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kebidanan Komunitas)

Disusun Oleh :
Nur Rochmah Tri Hidayati
(201410105191)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Gizi

Sub Topik

: Gizi Pada Balita

Hari/Tanggal

Waktu/Jam

: 30 menit/

Tempat

: Rumah Tn.P

Peserta

: 1. Tn.P
2. Ny. M

Penyuluh

: Nur Rochmah Tri Hidayati

A. Pengantar
Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) periode percepatan tumbuh kembang

yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia
2 tahun. Pada periode ini adalah periode emas bagi seorang bayi untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangannya terutama perkembangan
kecerdasan. Gizi adalah salah satu faktor penting untuk memaksimalkan
seribu HPK.
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan
antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variabel pertumuhan, yaitu berat badan, tinggi badan atau panjang badan, lingkar
kepala, lingkar lengan dan panjang tungkai (Gipson,1990)

Tahun 2015 Pemantauan Status Gizi (PSG) Indonesia berhasil melakukan


pendataan di seluruh wilayah Indonesia yang melibatkan 165.000 balita
sebagai sample. Didapat Status Gizi Balita menurut Indeks Berat Badan per
Usia (BB/U), didapatkan hasil: 79,7% gizi baik; 14,9% gizi kurang; 3,8% gizi
buruk, dan 1,5% gizi lebih.

Mnurut sumber data kesehatan kelurahan Ngampilan bulan Agustus jumlah bayi
dan balita di Kleurahan Ngampilan adalah 300 jiwa. 24 diantaranya adalah balita
dengan status gizi kurang, 5 balita dengan status gizi buruk dan 19 balita dengan
status gizi lebih. Di RW 10 terdapat 1 balita dengan status gizi buruk, 1 balita dengan
status gizi buruk dan 1 balita dengan status gizi buruk.
B.

Tujuan
1.

Tujuan Umum

Tujuan umum dilakukan penyuluhan gizi pada balita adalah agar keluarga memahami
tentang gizi pada balita.
2.

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan sasarah dapat :
a.

Mengetahui dan memahami pentingnya memahami status gizi balita

b. Mengetahui dan memahami pengertian gizi pada balita


c. Mengetahui dan memahami penyebab gizi kurang
d. Mengatahui dan memahami tanda dan gejala gizi kurang
e. Mengetahui dan memahami dampak dari gizi kurang
f. Mengetahui dan memahami fungsi makanan bagi balita.
g. Menjelaskan sumber gizi bagi balita.
h. Mengetahui dan memahami pencegahan gizi kurang.
i. Mengetahui dan memahami cara memotivasi makanan pada anak
j. Mengetahui dan memahami menu seimbang untuk balita.
k. Mengetahui dan memahami cara memasak yang tepat
C.

Materi Penyluhan
(Terlampir)

D. Proses Penyuluhan/Kegiatan
No
1.

2.

Langkah-langkah
Pendahuluan

Pelaksanaan Kegiatan

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

5 menit -

Salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Memberi pre test

Menjelaskan

15
menit

Kegiatan Peserta

pentingnya -

memahami status gizi pada


-

balita
Menjeaskan penyebab gizi

kurang
Menjelaskan

gejala gizi kurang


Menjelaskan dampak dari

tanda

Menjawab salam
menyimak
memahami tujuan
menjawab pertanyaan

Mendengarkan
menyimak
Sebagian

dan
peserta

mengajukan pertanyaan

dan

gizi kurang
3.

Evaluasi

5 menit -

Tanya jawab
Menanyakan kembali
Post test

4.

Penutup

5 menit -

Meminta/ memberi pesan -

Memberikan pesan dan

dan kesan
Memberi salam

kesan

E.

Metode
Ceramah
Tanya-jawab

F.

Alat/Media
Leaflet
Power poin

Menjawab/bertanya
Partisipasi aktif

G. Kriteria Evaluasi

F. Pengesahan

LEMBARAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Tn.D

DI RT 38 RW 10 KELURAHAN NGAMPILAN
KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA DIY

Laporan Individu Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Yogyakarta,

Oktober 2016

Menyetujui dan Mengesahkan


Mahasiswa

KK Binaan

( Nur Rochmah Tri Hidayati )

Mengetahui,
Pembimbing PKL

(Dita Kristiana, S.ST)

MATERI
A. Pengertian Gizi

Gizi (nutrients) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk


melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses- proses kehidupan. Disamping untuk kesehatan, gizi
dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan
perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. (Almatsier, 2002).

Secara sederhana gizi balita dapat didefinisikan sebagai zat yang


diperlukan oleh tubuh balita untuk menunjang proses pertumbuhan dan
aktifitas. Gizi diperlukan oleh tubuh balita untuk kecerdasan otak dan
kemampuan fisik. Gizi diperlukan oleh tubuh balita untuk kecerdasan otak
dan kemampuan fisik. Gizi sangat penting bagi pertumbuhan terutama pada
usia balita. Pada masa pertumbuhan yang sangat cepat ini mengkonsumsi
protein dan zat pengatur seperti vitamin dan mineral sangat diperlukan. Selain
itu, bertambahnya aktifitas memerlukan konsumsi zat tenaga. Sedangkan
perkembangan mental memerlukan lebih banyak protein, terutama untuk
pertumbuhan sel otaknya. Pemenuhan kebutuhan gizi yang adekuat turut
menentukan kualitas tumbuh kembang, yang berarti pula kualitas sumber daya
manusia di masa mendatang. Pada anak-anak terutama di bawah lima tahun
(balita) merupakan saat rawan gizi, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan
nutrisi merupakan faktor utama untuk mencapai tumbuh kembang yang
optimal
Anak usia ini merupakan periode berat karena kondisi kesehatan anak
masih belum stabil. Jika makanan yang diberikan tidak memenuhi standar
gizi, anak mudah terserang penyakit. Anak mudah terserang infeksi, terutama
diare atau cacingan. Jika terserang, anak akan menjadi kurus, kurang
bersemangat, cengeng, cenderung lamban dan bodoh. Karena itu, kebutuhan
gizinya yang semakin besar sejalan dengan perkembangan fisiknya harus
diperhatikan variasi makanannya mirip orang dewasa. Seorang balita seperti
halnya setiap orang, membutuhkan berbagai macam nutrien untuk
pertumbuhan dan perkembangannya, untuk mendapatkan energi dan tetap
sehat. Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh
yang berasal dari makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral dan

vitamin. Sedangkan, kebutuhan nutrien adalah jumlah zat penyusun makanan


yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal, pertumbuhan dan
kesehatan.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada balita
bertujuan untuk memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan,
memelihara kesehatan dan memulihkannya bila sakit, melaksanakan berbagai
jenis aktifitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.
B.

Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan (BB) ideal.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di
bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.
Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan,
serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai
penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang
tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS),

yang terdiri

atas

potongan-potongan tumpeng.

Luasnya

potongan

menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya
air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup
sehat dan aktif.

Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain,
seperti manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta
senantiasa menjaga dan memantau berat badan.
Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang
untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan
kita
C. Karakteristik balita
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian,
sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju
pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga
diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih
lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam
sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena
itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

D. Kebutuhan gizi balita


Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :
1.

Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari
daging hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang
didapat dari tumbuh-tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar
dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun
demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan hewani sangat
dianjurkan.

Fungsi Protein:
a.

Penunjang pertumbuhan

Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan


glandula endoterm. Merupakan unsure utama dari matriks tulang
dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan serum.
b.

Pengaturan proses tubuh


Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
Protein

juga

mempertahankan

ketahanan

terhadap

mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody


bersifat protein.
c.

Energi
Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram
menghasilkan sekitar 4 kkal. Jika protein digunakan untuk energi
maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis. Sumber
Protein : ASI, susu formula, sereal/gandum, telur, tahu, tempe,
ikan, daging.

2.

Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru
mendapat asupan makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang
sudah mendapat makanan tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat
diperoleh dari makanan yang mengandung tepung.seperti: bubur susu,
sereal,roti,nasi tim atau nasi.

Fungsi Karbohidrat:
a.

Energi
Setiap

gram

karbohidrat

yang

dioksidasi

rata-rata

menghasilkan 4 kalori. Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glucose


akan digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan energi
jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam
hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan
adipose untuk dikonversi menjadi energi.
Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan
saraf dan harus tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk
mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi dengan cepat akan
menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus.
Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir
kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi
yang dilahirkan sebelum aterm tidak kekurangan glucose sehingga
pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil untuk umur
cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam
resiko.
b.
Aksi pencadangan protein
Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein
utama energi,karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diit,
maka akan digunakan jaringan adipose dan protein.
c.
Pengaturan metabolisme lemak
Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga
oksidasi lemak dapat berlangsung dengan normal. Jika
karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di metabolisir
lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk
metabolisme ini. Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap
maka akan terbentuk keton.
d.
Peranan dalam fungsi gastrointestinal
Diduga lactose mempercepat pertumbuhan dari bacteria
yang digunakan dalam usus kecil. Sejumlah bakteri ini berguna
dalam mensintesis vitamin B kompleks dan vitamin K. Laktose

juga

meningkatkan

absorbsi

kalium.

Sementra

selulose,

hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam


tubuh, mereka membantu dalam stimulasi aksi peristaltic.
Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur
penting dari banyak senyawa yang mengatur

metabolisme.

Sumber Karbohidrat : ASI, produk susu, beras, jagung, singkong,


buncis, tomat, sayur hijau, buah segar.
3.

Lemak
Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon , hydrogen dan
oksigen. Tetapi proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa
minyak- minyakan dan bahan mirip lemak yang mempunyai rasa minyak
dan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic tertentu seperti
eter,alcohol dan benzen.
Terdapat banyak asam

lemak yang ditemukan dalam alam yang

berbeda dalam jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya.
Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap


setiap gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori.
Energi ini scara terus menerus ada dalam simpanan jaringan subkutan
dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ dan menyusur
sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin
A,D,E dan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang
menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan

pengosongan

dari

lambung

dikaitkan

dengan

kandungan

lemaknya.Fosfolipid merupakan komponen penting dari struktur


membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbi dan transpor
lemak.
Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah
besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.
Pada anak usia nayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan
umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat.
Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut
dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak : ASI, susu
formula, minyak goreng, margarine, daging.
4. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang
berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan
Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat
merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel
saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting
untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya
tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus. Vitamin D
penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor,
pembentukan tulang dan gigi.

5. Mineral
* Mengaktifkan metabolisme tubuh.
* ASI, susu formula, garam dapur, hati.

Sumber-sumber vitamin :
Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau
Vit B : beras merah
Vit C : jeruk, jambu biji
Vit D : buah dan sayur
Vit K : jambu biji

E. Makanan Yang Tepat Untuk Bayi dan Balita :

1.

Usia 0 6 bulan
Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu
atau ASI, dan semakin lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka
akan semakin baik. Apabila karena sesuatu dan lain hal anda tidak
dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai (soy formula)
adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai
susu kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan
memerlukan rumusan kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan
tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merup akan makanan terbaik bagi
bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap mengandung zatzat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara
100-200 kkal/kgBB.
Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari,
siang maupun malam(ASI saja).

2. Usia 6 9 bulan

Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari.


Makanan pendamping ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning
telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang
hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur hendaknya dimasak
dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah
pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah
pisang, alpokat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah
dapat memakan crackers, rotidan cereal kering. Juga, pada umur 8
bulan, bayi dapat mulai memakan makanan tinggi protein seperti
tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan dilumatkan.
3. Usia 9 12 bulan.
Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/
ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/
minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur susu tidak
diberikan lagi.
4. Usia 12 24 bulan
Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang
ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/
kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari.
5. Usia 2 tahun lebih
Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk
pauk, sayur dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari.
Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk
orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini
adalah:
a.

Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya

memberi makan sambil mengajaknya bermain.


b.
Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.
c. angan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu
d.

jenis makanan tertentu.


Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang
tidak terlalu besar.

e.

Kurangi frekwensi minum susu ,dianjurkan 2x sehari saja.

Angka kecukupan gizi pada balita


No

Umur

0-5 bln

Berat badan

7-12

bln

Tinggi badan

5,5 kg

60 cm

8,5 kg

71 cm

1-3 th

12 kg

90 cm

4-5 th

18 kg

110 cm

Pola makan balita


Umur Balita
0-4 bln
4-6 bln
6-12 bln
1-2 thn
> 2 th
Keterangan:
a.

JENIS MAKANAN
ASI
Lumat
Ya
Ya
Ya
Ya
-

Ya
-

Lembek
-

Keluarga
-

Ya

Ya
Ya

Umur 0-4 bln cukup ASI saja, makin sering ASI diberikan makin
baik.

b.

Umur 4-6 bln, ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa


makanan lumat.

c.

Umur 6-12 bln, ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa


makanan lembek.

d.

Umur 1-2 th, ASI ditambah makanan keluarga.

e.

Umur 2 tahun atau lebih, makanan keluarga ditambah susu


Pola makanan menurut umur
Umur
(Bulan)
0-6
6-8

Macam
Makanan
ASI
ASI

Pemberian dalam
sehari
Sekehendak
Sekehendak

8-10

10-24

24-59

Bubur Susu
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi tim saring
ASI
Buah
Nasi tim saring
ASI
Buah
Makanan seperti
keluarga
Makanan kecil

2 kali
Sekehendak
1 kali
1kali
2 kali
1 kali
3 kali
3 kali
2-3 kali
1 kali
3 kali
1 kali

F. Contoh Makanan Sehat Untuk Balita


Waktu
Pagi

Siang

Sore/Malam

1. Pedom
Komposisi
an
Bubur beras atau roti dioles mentega
Telur, daging/ikan
Susu 1 gelas
Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu/tempe
Buah : pisang, jeruk, pepaya, apel
Susu 1 gelas
Nasi atau roti diolesi mentega
Daging, ayam, ikan, tahu/tempe
Sayur mayur
Buah atau poding
Susu 1 gelas
Kecukupan Gizi untuk Anak Usia 1-3 tahun/hari (dalam bahasa
makanan)
Bahan Makanan
Beras
Daging
Telur
Tempe
Kacang Hijau
Buah
Sayur

Berat (gram)
100
50
50
50
10
200
300

URT
1 gelas nasi
1 potong sedang
1 butir
2 potong sedang
1 sendok makan
2 buah pisang
2 gelas

Gula
Minyak
Susu
2.

2 sendok makan
1 sendok makan
2 gelas

Contoh Menu Untuk Bayi 12-18 Bulan


Pukul
06.00
08.00
10.00
12.00
16.00
18.00

Sebelum Tidur

3.

25
10
480 ml

Menu
1 gelas susu
Sup makaroni
Bola ayam
Biskuit
Sari buah tomat
Nasi
Omelet jagung tomat
Sup sayuran bakso ikan
Buah jeruk
Nasi
Omelet jamur tomat
Sup sayuran bakso
Ikan
1 gelas susu

Pedoman Kecukupan Gizi Untuk Anak Usia 3-5 Tahun/Hari (dalam


Makanan)
Jenis Berat
Beras
Daging
Telur
Tempe
Kacang Hijau
Sayuran
Buah
Gula
Minyak
Susu

Berat (gram)
175
75
50
50
150
100
100
30
20
500 ml

4. Contoh Menu Untuk Usia 3-5 tahun


Pukul
06.00
08.00
10.00
12.00

Menu
1 gelas susu
Sandwich
Milk shake pisang
Nasi

URT
2 % gelas nasi
1 % potong
1 butir
2 potong kecil
2 sendok makan
3 potong pepaya
1 gelas
3 sendok makan
4 sendok makan
2 gelas

16.00
18.00

Sebelum tidur

Perkedel tahu
Tahu goreng
Asem-asem buncis
Pisang raja
Dadar susun strawberi
Nasi
Perkedel tahu
Tahu goreng
Asem-asem buncis
Pisang raja
1 gelas susu

G. Guna makanan bagi bayi dan balita


a. Sebagai sumber tenaga, antara lain : nasi, ketela, singkong, dsb.
b. Sebagai sumber pengatur, pada sayur dan buah.
c. Sebagai sumber pembangun, terdapat pada lauk pauk.
H. Pengaruh Gizi terhadap kecerdasan
Makanan dengan gizi yang cukup bukan saja untuk perkembangan tubuh
dan daya terhadap penyakit, melainkan juga untuk meningkatkan daya ingat.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa makanan yang bergizi cukup
akan membangun jaringan otak yang pada akhirnya mampu merekam
berbagai masalah di dalam jaringan tersebut.
Anak yang dalam jangka waktu lama mendapat makanan yang kurang
gizi akan mengalami gangguan metabolisme dalam otaknya. Hal ini terutama
terjadi pada masa janin yang ketika lahir memiliki otak dengan ukuran kecil
dan badan yang kecil.
Dewasa ini, menurut catatan Departemen Kesehatan, diperkirakan 44%
anak di bawah usia 5 tahun mengidap berbagai penyakit akibat kekurangan
kalori protein, diantaranya mengidap anemia, penyakit infeksi dan gangguan
paru-paru (pneumonia).
I. Pengertian kurang gizi
Adalah kekurangan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga
terjadi perubahan tubuh (kurus,lemah,pucat)
1.

Penyebab kurangnya gizi


a. Kurang makan
b. Makanan yang tidak seimbang
c. Makanan yang tidak teratur
d. Salah dalam mengolah makanan
2.
Tanda-tanda kurang gizi
a. Badan kurus
b. Kulit kering kusam
c. Lemas dan pucat
d. Mata bengkak

e. Kaki dan tangan bengkak


3. Akibat kurang gizi
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
J.

Masalah-masalah Yang Sering dihadapi Anak Balita


Bila si kecil sulit makan

a. Jangan terlalu banyak memberi si kecil jenis makanan baru sekaligus.


Cukup satu atau dua macam saja.
b. Jika si kecil menolak makanan baru, jangan bosan untuk membuat dan
menghidangkannya berkali-kali dengan selang waktu.
c. Biarkan si kecil menolak makanan baru, jangan bosan untuk membuat
dan menghidangkannya berkali-kali dengan selang waktu.
d. Biarkan si kecil mencoba makanan yang anda perkenalkan dengan
caranya sendiri. Mungkin ia hanya akan mengecap lalu mengeluarkan
kembali makanan dari mulutnya. Tapi bukan berarti dia menolak
makanan tersebut, dia hanya butuh waktu untuk belajar menyukai
makanan baru tersebut.
e. Jangan paksa si kecil menelan atau memakan yang anda perkenalkan.
f. Beri makanan yang bersuhu sama dengan suhu ruangan. Jangan terlalu
panas dan jangan terlalu dingin.
g. Selagi makan, biarkan dia menngunakan kedua tangannya untuk
memegang makanan.
h. Sebetulnya sendok dan garpu belum diperlukan untuk si kecil, kecuali
jika ia menunjukkan minat untuk menggunakan sendok sebagai alat bantu
atau mainan yang membuat acara makan adalah suatu kegiataan yang
menyenangkan.
i. Ada baiknya anda selalu menyediakan suatu jenis makanan kesukaan
anak anda, selain menu yang telah anda pilih. Tujuannya adalah jika
kebetulan sedang ngambek atau mogok makan, tetap ada alternatif
makanan yang mau dikonsumsi.
K. Cara Memasak yang Tepat
Cara memasak yang tepat perlu di perhatikan oleh ibu dalam dalam
melakukan pengelolahan makanan yang di konsumsi oleh tiap anggota
keluarga,adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus, menumis
memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam mengolah
makanan harus di perhatikan jenis bahan makanan yang ada,misalnya sayuran
sebelum dipotong di cuci terlebih dahulu dan dalam merebus atau mengukus
tidak boleh dari 20 menit, sedangkan dalam menggoreng ikan tidak boleh

sampai kering. Hal ini di harapkan agar kandungan yang bermanfaat bagi
tubuh dalam makanan tidak hilang sehingga kandungan makanan dapat
berguna bagi tubuh.
L. Pandangan islam mengenai makanan
Dalam surat abassa ayat 27-32,
Yang artinya: lalu kami tumbuhkan biji-bijian itu, anggur dan sayur-sayuran,
zaitun dan pohon kurma kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta
rumput-rumputan untuk binatang-binatang ternakmu. Ayat ini menjelaskan
jenis makanan yang baik bagi tubuh manusia.
Al-Maidah ayat 3

Yang artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah
putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa

karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha


Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat ini menjelaskan makanan-makanan yang diharamkan ialah:
1) Bangkai, yaitu binatang yang mati tanpa disembelih. Di antara
hikmah diharamkan bangkai antara lain ialah, karena bangkai
itu mengandung kuman yang sangat membahayakan kesehatan
di samping keadaannya yang menjijikkan.
2) Darah, yaitu darah yang mengalir keluar dari tubuh hewan,
karena disembelih atau lain-lainnya. Hikmah diharamkan darah
itu antara lain, karena mengandung kuman dan zat-zat kotor
dari tubuh dan sukar dicernakan.
3) Daging babi, termasuk semua anggotanya. Hikmah diharamkan
babi itu antara lain, karena mengandung baksil-baksil (kumankuman) yang sangat berbahaya disebabkan babi itu suka
memakan bangkai-bangkai tikus dan zat-zat kotor dan juga
sukar dicernakan
4) Hewan yang disembelih dengan menyebut atau mengagungkan
nama selain Allah, seperti menyebut nama berhala atau
menghormatinya,

hikmah

haramnya

ialah

oleh

karena

mempersekutukan Allah.
5) Hewan mati tercekik. Banyak pendapat menerangkan tentang
apa yang dimaksud dengan mati tercekik yaitu di antaranya
mati karena diikat dan sebagainya, sehingga hewan itu mati
dalam keadaan tidak berdaya. Hikmah haramnya sama dengan
hikmah haramnya bangkai.
6) Hewan mati dipukul, yaitu hewan yang mati dipukul dengan
benda keras atau dengan benda berat. Hikmah haramnya
menurut sebagian pendapat ialah karena darahnya terpendam di
dalam tubuhnya tidak keluar, sehingga merusak dagingnya
M. Tips Pemberian Makanan Untuk Si Balita
1. Berikan makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini lambung anak belum
mampu mengakomodasi porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan
lebih sering, sekitar 5-6 kali sehari (3 kali makan berat ditambah
cemilan sehat).

2. Berikan porsi kecil.


3. Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan. Minuman bisa
mempengaruhi napsu makan batita.
4. Tumbuhkan keterampilan makan. Saat batita mulai mengetahui cara
makan sendiri, mereka biasanya menjadi terlalu bersemangat ingin
makan tanpa bantuan.
5. Kurangi makanan/minuman lemak secara bertahap. Walaupun batita
membutuhkan kalori lebih sedikit dari masa bayinya, jangan batasi kadar
lemak dalam makananya sampai ia berusia 2 tahun.
6. Berikan makanan kaya zat besi. Kekurangan zat besi atau anemia
seringkali ditemukan pada anak batita. Anemia berdampak negative pada
kesehatan anak juga pada kemampuannya untuk belajar. Untuk
pencegahan, berikan batita Anda makanan kaya zat besi seperti daging,
unggas, ikan, dan sereal yang diperkaya zat besi.
7. Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan.
8. Jadikan waktu makan sebagai kesempatan untuk belajar

Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan Gizi seimbang?
Gizi seimbang adalah komposisi atau zat-zat yang cukup atau ideal untuk
menjalankan proses didalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang setidak-tidaknya mengandung 3 fungsi
utama yaitu :
d. Sebagai sumber tenaga, antara lain : nasi, ketela, singkong, dsb.
e. Sebagai sumber pengatur, pada sayur dan buah.
f. Sebagai sumber pembangun, terdapat pada lauk pauk.
2. Bagaimana pola makan menurut Umur?
Umur

Macam

(Bulan)
0-6

Makanan
ASI
ASI
Bubur Susu
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi tim saring
ASI
Buah
Nasi tim saring
ASI
Buah
Makanan seperti

6-8

8-10

10-24

24-59

keluarga
Makanan kecil

Pemberian dalam
sehari
Sekehendak
Sekehendak
2 kali
Sekehendak
1 kali
1kali
2 kali
1 kali
3 kali
3 kali
2-3 kali
1 kali
3 kali
1 kali

3. Bagaimana Cara memasak yang tepat?


a. Mencuci beras jangan sampai airnya bening (dua kali).
b. Sayuran dicuci dahulu baru di potongpotong.

c. Masak sayuran jangan terlalu lama. Dalam merebus atau mengukus


tidak boleh lebih dari 20 menit
d. Sayuran sumber vitamin A sebaiknya dimasak tumis atau dengan
santan.
e. Mengolah makanan atau memasak makanan gunakan garam ber
iodium.

LAMPIRAN PERTANYAAN DAN JAWABAN


Butir butir pertanyaan :
1. Apakah pengertian dari gizi seimbang?
2. Bagaimana karakteristik balita?
3. Sebutkan kebutuhan gizi balita?
Jawaban pertanyaan :
1. Pengertian dari gizi seimbang adalah makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh berdasarkan umur dan berat badan ideal.
2. Karakteristik balita usia 1-3 merupakan konsumen pasif yang artinya
menerima makanan dari yang disediakan ibunya. Sedangkan balita
yang lebih besar memerlukan makanan yang lebih banyak sesuai
dengan kebutuhan tubuhnya.
3. Kebutuhan gizi balita antara lain yaitu protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan mineral.

DAFTAR PUSTAKA
Suhardjo (1992). Pemberian makanan pada bayi dan anak. Jakarta : Kanisius
Supartini.Y. (2002). Buku Ajar : Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :
EGC
Saccharin.R.M (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2.Jakarta : EGC
Soekirman. (2000). Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pen

Anda mungkin juga menyukai