Anda di halaman 1dari 23

Responsi - PERMAS

Soal ABSORPSI
10 November 2014

RESPONSI MK PERPINDAHAN MASSA PERHITUNGAN ABSORPSI


50 MENIT / OPEN SHEET MENGGUNAKAN NOTEBOOK
1. Di bawah ini diberikan tabel data kelarutan gas P (Mr 29) dalam air murni (sebagai solvent)
pada suhu 28 C dan tekanan udara sebesar 101,3 kPa (1 arm).

CP

pP

(g P per 100 g H2O)

(tekanan parsial, kPa)

0,50

0,4650

0,74

0,6850

0,99

0,9150

1,49

1,3750

1,77

1,6280

1,98

1,8210

2,55

2,3410

x
(fraksi mol P , cairan)

y
(fraksi mol P , gas)

Dari sistem larutan P H 2O seperti di atas, maka:


(a). Hitunglah x dan y !
(b). Lakukan plot dari kurva atau diagram kesetimbangan yang terbentuk!
(c). Apakah Hukum Henry berlaku untuk sistem kesetimbangan di atas?
(d). Berapa harga konstanta Henry dari sistem di atas ( m H )?

Pengulangan seperti no. 3 pada Rabu 05/11/2014 minggu yang lalu...!

Soal No. 3

(Rabu, 5/11/2014)

Suatu menara dengan talam-saring (sieve-tray) dirancang untuk proses absorpsi


gas. Gas umpan mengandung polutan A dengan konsentrasi 1,8 %-molar
memasuki kolom di bagian bawah. Gas tersebut dimaksudkan mengalami
pembersihan melalui operasi absorpsi sedemikian rupa sehingga akhirnya
terkandung polutan A yang tidak lebih dari 0,1 %-molar di bagian keluaran
(puncak). Cairan absorben yang digunakan, pada awalnya mengandung 0,01
%-molar.
Sistem diketahui mengikuti Hukum HENRY dengan m yi xi 1, 41 . Di
bagian bawah menara (bottom), rasio molar cairan-terhadap-gas adalah
L G b 2,115 , sedangkan di ektremitas lainnya (di puncak, top) adalah

L G t

2,326 . Pada kondisi operasi ini, diketahui bahwa efisiensi Murphree

dapat dianggap konstan, yaitu pada EMGE 0, 65 .

m = H' =

1,48

Tahap #1:

(L /G )b =

1,65

Faktor Absorpsi (A ) rerata:

(L /G )t =

1,71

Hitung Tahap "ideal" (= N id ):

E MGE =

0,65

Gas Masuk:

[y N+1]

Polutan A =

1,852%

Gas Keluar:

[y 1]

Polutan A =

0,088%

Nid

Polutan A =

[x 0]
0,008%

0,0031

0,005

1,134

0,74

0,6850

0,0046

0,007

10,476

0,99

0,9150

0,0061

0,009

1,49

1,3750

0,0092

0,014

1,77

1,6280

0,0109

0,016

1,98

1,8210

0,0121

0,018

2,55

2,3410

0,0156

0,023

N
jumlah tahap kesetimbangan
id
N re
jumlah tahap sesungguhnya

N re

0,6355

ln 1 EMGE 1
A

1
ln
A

Hitung Jumlah Tahap "sesungguhnya" (= N re ):


Absorben:

0,4650

y m x0 1 1
ln N 1
1
y m x0 A A
1
ln A

Hitung Eff. Murphree "dg E MGE diketahui" (= E 0 ):


E0

0,50

Mencari Konstanta Henry (=H')

0,025

17

y = 1,48x

Nid
10, 476

16, 48 17
0,6355
0,6355

0,020

R2 = 1,00

Pemeriksaan "harga y 1 utk tahap hitungan":


29

E0 =

M r (H2O):

18

N re =

P s (bar):

101,3

0,015

0,6355
17

Maka, jumlah N re adalah =

10,803

Kemudian, hitung harga y 1:

0,000840

M r (absorptif ):

0,010
OK (<y1)

0,005

Tahap #2:
Dari Tabel 1, jarak/spasi Talam untuk D kolom 1,5 m:

0,600

0,000
0,0000 0,0025 0,0050 0,0075 0,0100 0,0125 0,0150 0,0175
X

+ "ENDs"
Top & Bottom

Jumlah TAHAP seluruhnya (termasuk ENDs ):


Maka, tinggi menara ABSORPSI-nya adalah:

19
11,4 m

RESPONSI MK PERPINDAHAN MASSA PERHITUNGAN ABSORPSI


50 MENIT / OPEN SHEET MENGGUNAKAN NOTEBOOK
1. Di bawah ini diberikan tabel data kelarutan gas P (Mr 29) dalam air murni (sebagai solvent)
pada suhu 28 C dan tekanan udara sebesar 101,3 kPa (1 arm).

CP

pP

(g P per 100 g H2O)

(tekanan parsial, kPa)

0,49

0,4620

0,74

0,7000

0,98

0,9114

1,49

1,3952

1,73

1,6195

1,96

1,8258

2,45

2,2829

x
(fraksi mol P , cairan)

y
(fraksi mol P , gas)

Dari sistem larutan P H 2O seperti di atas, maka:


(a). Hitunglah x dan y !
(b). Lakukan plot dari kurva atau diagram kesetimbangan yang terbentuk!
(c). Apakah Hukum Henry berlaku untuk sistem kesetimbangan di atas?
(d). Berapa harga konstanta Henry dari sistem di atas ( m H )?

m = H' =

1,50

Tahap #1:

(L /G )b =

1,65

Faktor Absorpsi (A ) rerata:

(L /G )t =

1,71

Hitung Tahap "ideal" (= N ):

E MGE =

0,65

Gas Masuk:
Polutan A =

[y N+1]
1,852%

Gas Keluar:

[y 1]

Polutan A =

0,088%

Polutan A =

[x 0]
0,008%

0,4620

0,0030

0,005

1,118

0,74

0,7000

0,0046

0,007

11,096

0,98

0,9114

0,0060

0,009

1,49

1,3952

0,0092

0,014

1,73

1,6195

0,0106

0,016

1,96

1,8258

0,0120

0,018

2,45

2,2829

0,0150

0,023

y
m x0
1 1
ln N 1
1
A
A
y1 m x0
N
ln A
Hitung Eff. Murphree "dg E MGE diketahui" (= E 0 ):
E0

N
jumlah tahap kesetimbangan
id
N re
jumlah tahap sesungguhnya

N re

0,6372

ln 1 EMGE 1
A

1
ln
A

Hitung Jumlah Tahap "sesungguhnya" (= N re ):


Absorben:

0,49

0,025

18

N id
4,65

7,8 8
0,5965
0,5965

0,020

Mencari Konstanta Henry (=H')

y = 1,50x
R2 = 1,00

0,015

M r (absorptif ):

29

E0 =

0,6372

M r (H2O):

18

N re =

18

P s (bar):

101,3

Maka, jumlah N re adalah =

11,469

Kemudian, hitung harga y 1:

0,000839

Pemeriksaan "harga y 1 utk tahap hitungan":

0,010
0,005
OK (<y1)

0,000

Tahap #2:
Dari Tabel 1, jarak/spasi Talam untuk D kolom 1,5 m:

Jumlah TAHAP seluruhnya (termasuk ENDs ):


Maka, tinggi menara ABSORPSI-nya adalah:

0,0000 0,0025 0,0050 0,0075 0,0100 0,0125 0,0150 0,0175

0,600

20
12,0 m

RESPONSI MK PERPINDAHAN MASSA PENENTUAN TAHAP ABSORPSI (DENGAN SPAL)


25 MENIT / OPEN SHEET MENGGUNAKAN NOTEBOOK
4. Kandungan uap DMK (aseton) dalam aliran udara (kering) ingin diabsorpsi secara counter-curent cascade
menggunakan pelarut (absorbent) air yang mengalir secara berlawanan, seperti dalam skema proses berikut:

Setiap satuan pengadukan (mixing unit) dalam sistem cascade di atas dianggap sebagai suatu tahap
kesetimbangan. Laju alir molar campuran gas (gas umpan) yang memasuki sistem cascade adalah
V = 30 kgmol / jam , sedangkan laju alir molar air memasuki kolom (sebagai absorbent atau solvent) yang
memasuki sistem cascade adalah L = 90 kgmol / jam . Fraksi mol uap aseton dalam aliran gas umpan
adalah y N 1 0,01 .

Kalian diminta menentukan jumlah tahap kesetimbangan (equilibrium stages) untuk menghilangkan
90 %-v dari gas umpan. Sebagai asumsi yang harus dilakukan untuk perhitungan ini adalah bahwa
laju alir gas dan cairan di dalam sistem cascade adalah tetap (constant molal flowrate), dan hanya
spesi aseton yang terlarut di dalam sistem fasa gas dan cairan seperti di atas.
Relasi kesetimbangan uap-cair untuk aseton adalah

yi H xi ; H 2,53 = konstanta Hukum Henry

Jawab:
Untuk menjawab persoalan dalam sistem absorpsi counter-current ini, diperlukan Analisis
Sekuensial dari sistem aliran massa (fluida gas dan cairan), seperti digambarkan dalam
amplop volume kontrol berikut:

Sehingga, neraca aseton dalam sistem di atas dapat dinyatakan sbb:

L x0 V y N 1 V y1 L x N

(1)

Diketahui bahwa 90 % aseton yang masuk ke dalam cascade melalui gas umpan harus dapat
diabsorpsi oleh pelarut air, sehingga berlaku persamaan berikut:

V y1 0,1 V y N 1

(2)

Substitusi Persaman (2) di atas ke dalam persamaan neraca (1), dihasilkan:

x N x0

V
L

1 0,1 yN 1

x0

V
L

0,9 y N 1

(3)

Diketahui, bahwa x0 0 dan yN 1 0,01, maka diperoleh

xN

30
90

(0,9) (0,01) 0,003

(4)

Dan, dari persamaan (2) di atas, diperoleh

y1 0,1 yN 1 0,1 0,01 0,001

(5)

Berikut ini ditinjau lebih jauh tentang volume kontrol yang kedua, yaitu amplop pada tahap
ke- n yang pertama sebelum memasuki "tahap ke- N ", seperti di bawah ini:

Maka, neraca spesi aseton pada tahap ke- n yang pertama sebelum memasuki "tahap keN ", seperti dalam amplop di atas adalah:

L x0 V yn1 V y1 L xn

(6)

L x0 V yn1 V y1 L xn

(7)

Dari neraca aseton di atas, dapat diperoleh Persamaan Garis Oprasi di sepanjang cascade
adalah sbb:

yn1

L
L
xn y1 x0
V
V

(8)

Untuk menentukan jumlah tahap, diperlukan (untuk memenuhi) spesifikasi perancangan


yang diinginkan, yaitu dengan menyusun serangkaian perhitungan sekuensial yang dimulai
dari tahap-1 sebagai penerapan persamaan (8) di dalam cascade, sehingga diperoleh:

L
L
y2 x1 y1 x0
V
V

(9)

Untuk contoh perhitungan ini, diketahui bahwa x0 0 dan oleh karena setiap tahap dapat
dianggap sebagai tahap kesetimbangan, maka kita dapat menggunakan persamaan berikut:

y1 K x1

(10)

Jika ke dalam persamaan (10) di terapkan faktor Absorpsi ( A ), yang didefinisikan


sebagai:

Faktor Absorpsi didefisikan sebagai:

L
V K

90

30 2,53

1,18577

(11)

Oleh karena itu, persamaan (10) menjadi

y2 A 1 y1

(12)

Jika dihitung harga y2 dari persamaan (12), diperoleh

y2 1,18577 1 0,001 0,00218577

(13)

Untuk tahap ke-3, dapat diperoleh melalui persamaan

y3 A2 A 1 y1

(14)

sehingga

y3 1,18577 2 1,18577 1 0,001 0,00359182

(15)

Jika dilakukan analogi perhitungan berulang seperti sebelumnya, maka diperoleh:

y4 A3 A2 A 1 y1 0,00525908
y5 A4 A3 A2 A 1 y1 0,00724
y6 A5 A4 A3 A2 A 1 y1 0,00958

(16)

y7 A6 A5 A4 A3 A2 A 1 y1 0,01236
Maka, dari relasi kesetimbangan dapat dihitung

x1
x2
x3
x4
x5

y1
K
y2
K
y3
K
y4
K
y5
K

0,001
2,53

0,000395257

0,000863941
0,00141969
0,00207869
0,00286166

(17)

Analogi yang sama digunakan untuk dapat menghitung x6 , x7 , dan seterusnya

x6
x7

y6
K
y7
K

0,00378656
(18)

0,00488538

Seperti telah disebutkan di bagian awal dalam persoalan absorpsi ini, TUJUAN
PERANCANGAN

kita

adalah

pada

pembatasan

konsentrasi

mengabsorpsi aseton dan kandungan pengotor pada gas umpan

pelarut

setelah

di bagian bawah

menara dengan spesifikasi sebagai berikut:

x N 0,003 (larutan kotor); dan


(19)

y N 1 0,01 (gas umpan)


Dari perhitungan di atas, dapat

disimpulkan bahwa

diperlukan

jumlah tahap

(kesetimbangan) yang lebih besar dari 5, akan tetapi lebih kecil dari 6 untuk
mendapatkan spesifikasi yang diinginkan dalam operasi absorpsi ini...!

Ilustrasi dan Analasis Grafis (#1)


Plot

grafik

di

Operasi

antara

dan

Garis
Kurva

Kesetimbangan di sebelah ini


menunjukkan
operasi

analisis
absorpsi

dimaksudkan.
putus

sekuensial

tahap
merah

spesifikasi
Oleh

terputus-

merepresentasikan

Garis
tahap

yang

Garis

perhitungan
tiap

grafik

untuk

kesetimbangan.
menyatakan

rancangan

untuk

kesetimbangan

ke- N .

karena

itulah,

dalam

perhitungan di sini, diperlukan


sekurang-kurangnya
kesetimbangan
sehingga

tahap

sedemikian

y N 1 0,01

dan

x N 0,03 . Lokasi atau tempat

kedudukan

tahap

ke-4

dinyatakan dalam plot tersebut.

Ilustrasi - Analasis Grafis (#2)


Coba kita uji lebih jauh, apa yang
terjadi bila laju alir cairan absorben
diturunkan dari 90 menjadi 70
kgmol/jam. Plot kurva di sebelah ini
menunjukkan kelandaian Garis
Operasi mengalami penurunan, yang
berdampak pada bertambah besarnya
jumlah tahap kesetimbangan (untuk
mencapai spesifikasi perancangan
absorber yang diinginkan). Dalam hal
ini, diperlukan sekitar 18 tahap
sedemikian
sehingga
tercapai
y N 1 0,01, dan konsentrasi dari
aseton dalam absorben di bagian
keluaran
kolom
mencapai
x N 0,00385 . Tentunya, laju alir
molar aseton secara menyeluruh
haruslah tetap sama.

Ilustrasi - Analasis Grafis (#3)


Sekarang, bila kita kurangi laju absorben
menjadi
L 67 kgmol/jam , plot
gambar di sebelah ini menunjukkan bahwa
Garis Kesetimbangan dan Garis Operasi
berpotongan pada x 0.0036 . Untuk
laju alir cairan absorben tersebut, neraca
massa aseton secara menyeluruh akan
menghasilkan konsentrasi keluaran pada
x N 0.0403 . Hal ini berarti terjadi
pinch point (titik perpotongan) dalam
operasi absorpsi cascade ini, yang akan
menghasilkan jumlah tahap kesetimbangan
sangat
besar
(tak
berhingga)
sebagaimana pinch point semakin
terwujud. Akibatnya, adalah TIDAK
MUNGKIN untuk mendapatkan (bahkan
mendekati) spesifikasi yang diinginkan
untuk absorpsi cascade tersebut, yaitu:
y N 1 0,01 dan ; x N 0.0403 pada
laju alir (cairan absorben dan gas umpan)
yang diberikan. Plot kurva di sebelah ini
merupakan ilustrasi dari perilaku operasi
absorpsi cascade ini secara grafis. Perlu
dicatat pula, bahwa pinch point terjadi
pada saat x p x N 0,0403 .

Ilustrasi Grafis: Laju Cairan (Absorben) Minimum


Untuk menentukan laju cairan (ABSORBEN) yang minimum, Lmin , diperlukan pencarian
titik koordinat (tempat kedudukan) terjadinya perpotongan antara Garis Operasi dengan
Garis Kesetimbangan, yaitu posisi di mana: y yN 1 0,01 . Setelah itu, mencari
penyelesaian dari set persamaan berikut:

yN 1

Lmin
Lmin

x y1
x0
V
V

yN 1 K x

yN 1 0,01. Hasil perhitungannya adalah

Lmin

1
3
,
8
6

dengan mengambil harga

kgmol/jam

Dan, koordinat dari pinch point pada laju alir cairan (absorbent) yang minimum adalah:

yN 1 K x ; xN ,min 0,003952

Analisis Global - Solusi Persamaan Simultan


Neraca massa untuk solute (gas terlarut dalam absorben) di sekitar tahap ke- n :

L xn 1 V yn 1 L xn V yn
Jika dianggap bahwa relasi kesetimbangan untuk tahap ke- n adalah yn K xn dengan K
sebagai konstanta Henry, maka secara umum dapat digunakan hubungan kesetimbangan untuk tahap ken dan ( n 1 ) untuk eliminasi yn , dan yn 1 . Hasilnya adalah

L xn 1 V K xn 1 L xn V K xn L V K xn
Dengan membagi dengan faktor V , maka persamaan di atas menjadi

K xn 1

L
L

K xn
xn 1 0
V
V

n 2, 3, 4, 5 (yaitu 1 tahap setelah awal dan 1 tahap


sebelum yang terakhir). Untuk tahap-tahap AWAL ( n 1 ) dan AKHIR ( n 6 ), persamaannya
Ungkapan persamaan di atas berualang untuk

bertuurut-turut adalah:

Analisis Global - Solusi Persamaan Simultan


L
L

K x1 K x2 x0 Tahap AWAL
V
V

L
L

x5 y N 1 Tahap AKHIR
K x6
V
V

Untuk memastikan solusi dari kedua persamaan di atas bahwa aliran uap/gas memiliki komposisi
y1 , dapat dipaksa penerapan hubungan kesetimbangan K x1 y1 dan. Menulis ulang
persamaan untuk Tahap AWAL sbb:

L
L
x1 K x2 x0 y1 Tahap AWAL
V
V

x0 adalah fraksi mol dari gas terlarut (solute) dalam cairan yang memasuki kolom
absorber (di bagian atas), dan y N 1 adalah fraksi mole dari gas terlatut (polutan atau absorbat)

di mana

dalam aliran gas yang memasuki kolom (di bagian bawah).

Analisis Global - Solusi Persamaan Simultan


Persamaan-persamaan LINIER di atas dapat disusun sebagai Persamaan Matriks, yang
membentuk SPAL (Sistem Persamaan Aljabar Linier) dengan susunan sebagai berikut:

L

V
L

V
0
0
0
0

0
0
0
K
K

L
L

0
0

K
K

V
V

L
L

0
0

K
K
V

L
L

0
0

K
K

V
V

L
L

K
0
0
0


V
V

x0 y1

L
L

0V
V

yn1

x1
x2
x3
x4
x5
x6

Perhatikan, bahwa penjumlahan dari persamaan-persamaan tersebut di atas merupakan NERACA


MASSA menyeleruh:

L
L
y1 x6 y N 1 x0
V
V

V y1 L x6 V y N 1 L x0

Analisis Global - Solusi Persamaan Simultan


Substitusikan harga-harga L 90 ; V 30 ; x0 0 ; y N 1 0,01 ; y1 0,001 diperoleh:

3
0

0
0

0
0
0
0
2,53

5,53 2,53
0
0
0
5,53 2,53
0
0
3

0
5,53 2,53
0
3
0
0
5,53 2,53
3

0
0
0
5,53
3

x1
x2
x3
x4
x5
x6

0,001

0,01

Dengan solusi Metode ELIMINASI GAUSS, seperti yang pernah dipelajari di MK Komputasi Numerik,
diperoleh:

x1 0,0000597

x4 0,001519

x2 0,000466

x5 0,002197

x3 0,0009478

x6 0,003

Perhatikan, bahwa aliran cairan absorben yang meninggalkan tahap 1 tidak berkesetimbangan
dengan aliran gas/uapnya; yaitu

y1 K x1 . Namun, neraca massa secara menyeluruh tetap dapat

terpenuhi, yaitu:

V y1 L x6 V y N 1 L x0

Anda mungkin juga menyukai