Anda di halaman 1dari 5

OP-AMP (PENGUAT PENJUMLAH DAN PENGUAT TAK MEMBALIK)

Durrotus Sarofina (H1E014002)


Asisten: Riska Ayu .S
Tanggal Percobaan: 19/05/2016
PAF15211P-Elektroika Dasar II

Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan GeofisikaFakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed
Abstrak
Praktikum Op-Amp (Penguat Penjumlah
dan Penguat Tak Membalik) dilakukan
dengan tujuan agar mahasiswa dapat
merangkai atau melakukan pengukuran
dan menghitung nilai penguatan pada
penguat penjumlah dan penguat tak
membalik. Percobaan ini menggunakan
komponen utama yaitu IC Op-Amp 741,
potensiometer serta resistor. Serta alat
dan bahan seperti baterai, osiloskop,
generator isyarat, papan breadboard,
kabel penghubung, power bank baterai
serta
jamper.
Untuk
menghitung
penguatan pada penguat penjumlah dan
penguat tak membalik yaitu dengan
mengukur
tegangan
keluaran
dari
rangkaian tersebut. Kemudian dilakukan
perhitungan dengan membandingkan
atau
membagi
tegangan
keluaran
dengan tegangan masukan.

komparator dan osilator dengan distorsi


rendah.
Aplikasi op-amp lain yang paling
sering dipakai antara lain adalah rangkaian
inverter,
non-inverter,
buffer,
adder
(penjumlah), integrator dan differensiator.
Pada percobaan untuk praktikum ini
adalah pada penguat penjumlah (adder) dan
penguat
tak
membalik(non
inverting).
Dimana kita mencari nilai penguatan yang di
dapatkan dari tegangan keluaran di bagi
tegangan masukan..

2. STUDI PUSTAKA
Penguat operasional (op-amp) adalah
suatu blok penguat yang mempunyai dua
masukan dan satu keluaran. Op-amp biasa
terdapat di pasaran berupa rangkaian
terpadu (integrated circuit-IC).

Kata kunci: Penguat penjumlah,


penguat tak membalik, IC Op-Amp,
resistor,
tegangan
masukan,
tegangan keluaran.
1. PENDAHULUAN
Penguat
operasional
(operational
amplifier) atau yang biasa disebut op-amp
merupakan suatu jenis penguat elektronika
dengan hambatan (coupling) arus searah
yang memiliki bati/faktor
penguatan (gain) sangat besar dengan dua
masukan dan satu keluaran. Penguat
operasional pada umumnya tersedia dalam
bentuk sirkuit terpadu dan yang paling
banyak digunakan adalah seri 741.
Penguat operasional adalah perangkat
yang sangat efisien dan serba guna. Contoh
penggunaan penguat operasional adalah
untuk operasi matematika sederhana seperti
penjumlahan dan pengurangan terhadap
tegangan
listrik
hingga
dikembangkan
kepada penggunaan
aplikatif seperti

Gambar 16.1 menunjukkan sebuah


blok op-amp yang mempunyai berbagai tipe
dalam bentuk IC. Dalam bentuk paket praktis
IC seperti tipe 741 hanya berharga beberapa
ribu rupiah. Seperti terlihat pada gambar
16.1,
op-amp
memiliki
masukan
tak
membalik v+ (non-inverting), masukan
membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika
isyarat
masukan
dihubungkan
dengan
masukan membalik (v-), maka pada daerah
frekuensi tengah isyarat keluaran akan
berlawanan
fase
(berlawanan
tanda
dengan isyarat masukan). Sebaliknya jika
isyarat
masukan
dihubungkan
dengan
masukan tak membalik (v+), maka isyarat
keluaran akan sefase.

LaporanPraktikumLaboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPAUnsoed

Ini adalah gambar IC seri 741 yang di


gunakan
dalam
percobaan
penguat
penjumlah dan tak membalik.

2.1.Penguat Penjumlah
Penguat penjumlah memiliki ciri
khusus yaitu sinyal keluaran merupakan hasil
penguatan
dari
penjumlahan
sinyal
masukannya. Pada bagian ini dicontohkan
penguat penjumlah berdasarkan rangkaian
penguat inverting. Sehingga sinyal keluaran
adalah berbeda fasa sebesar 180o. Rangkaian
ini ditunjukkan oleh Gambar di bawah.

dari rangkaian ini berharga sangat tinggi


dengan nilai sekitar 100 M. Dengan isyarat
masukan dikenakan pada terminal masukan
non-inverting, besarnya penguatan tegangan
tergantung pada harga in R dan F R yang
dipasang. Isyarat keluaran penguat ini
diambil dari resistor L R (biasanya berharga
sekitar 35-50 ohm).
Penguat non inverting ini memiliki
masukan yang dibuat melalui input noninverting.
Dengan
demikian
tegangan
keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan
tegangan inputnya. Untuk menganalisa
rangkaian penguat op-amp non inverting,
caranya sama seperti menganalisa rangkaian
inverting.

gambar 2 : penguat non-inverter


Dengan menggunakan analisa konsep bumi
semu:
vin = v+
v+ = v- = vin
Dari sini ketahui arus pada hambatan R 2 dan
arus pada hambatan R1 adalah
iR1 = vin/R1
iout = (vout-vin)/R2
Hukum kirchkof pada titik input inverting
merupakan fakta yang mengatakan bahwa :
iout + i(-) = iR1
Arus yang masuk dalam op-amp adalah nol,
Sesuai
dengan
namanya,
rangkaian
penjumlah akan menjumlahkan semua sinyal
input dengan faktor penguat tertentu yang
ditentukan oleh nilai resistor yang digunakan,
untuk kemudian dikeluarkan sebagai sinyal
output Vo.
2.2.Penguat Tak Membalik
Banyak rangkaian elektronika yang
memerlukan penguatan tegangan atau arus
yang tinggi tanpa terjadi pembalikan
(inversion) isyarat. Peguat op-amp takmembalik (non inverting op-amp) didesain
untuk keperluan ini. Rangkain ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC
maupun DC dengan keluaran yang tetap
sefase dengan masukan. Impedansi masukan

i_ 0 maka i = i
out
R1

(vout vin)/R2 = vin/R1


yang
kemudian
dapat
disederhanakan
menjadi :
vout = vin (1 + R2/R1)
Jika penguatan G adalah perbandingan
tegangan
keluaran
terhadap
tegangan
masukan, maka didapat penguatan op-amp
non-inverting :
(2)
Impendasi untuk rangkaian Op-amp non
inverting adalah impedansi dari input noninverting op-amp tersebut. Dari datasheet,
LM741 diketahui memiliki impedansi input Z in
= 108 to 1012 Ohm.
Untuk membuktikan bahwa penguat takmembalik akan menguatkan sinyal input

LaporanPraktikumLaboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPAUnsoed

sebesar 2 kali dengan fasa yang sama


dengan sinyal input. Dapat dibuktikan
dengan memberikan sinyal input berupa
sinyal AC (sinusoidal) dan mengukurnya
menggunakan oscilocope, dimana sinyal
input diukur melalui chanel 1 osciloscope dan
sinyal output diukur dengan chanel 2
osciloscope. Sehingga diperoleh bentuk
sinyal output dan sinyal input penguat takmembalik (non-inverting amplifier) seperti
pada gambar berikut.
Bentuk Sinyal Input Dan Output Penguat TakMembalik (Non-Inverting Amplifier):

P
ada gambar diatas terlihat rangkaian
penguat tak membalik diberikan inpul sinyal
AC dengan tegangan 1 Vpp. Dari gambar
sinyal input dan output diatas terbukti bahwa
rangkaian penguat tak-membalik (noninverting amplifier) diatas memiliki output
yang tegangannya 2 (dua) kali lebih besar
dari sinyal input dan memiliki fasa yang sama
dengan sinyal input yang diberikan ke
rangkaian penguat tak-membalik (noninverting amplifier)tersebut.

3. METODOLOGI
3.1.Alat dan bahan
Alat dan bahan digunakan pada percobaan
ini adalah sebagai berikut:
1. Generator isyarat
2.

CRO.

3. Papan Breadboard
4.

IC Op-Amp

5. Baterai 9V
6. Dua buah potensio meter 100 K
7. Resistor: 100 k, 10 k, 2,2 k, 1 k
(3 buah) dan 680 .

Gambar 3-1 Menentukan penguatan pada


penguat penjumlah

8. Jamper
9. Kabel penghubung
10. Baterai power bank
3.2
Langkah
kerja
menentukan
penguatan pada penguat penjumlah

3.2
Langkah
kerja
menentukan
penguatan pada penguat tak membalik
LaporanPraktikumLaboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPAUnsoed

R3
(k
)
1
2,2
10

VG
(mVpp
)
2
2
2

Vi1
(mVpp
)
0,2
0,2
0,2

Vi2
(mVpp
)
0,3
0,3
0,3

Vo
(mV
)
0,2
0,1
0,2

A=
Vo/Vi
0,4
0,2
0,4

4.2 Hasil pengukuran dan perhitungan


penguatan pada penguat tak membalik
R2
(k)
1
10
100

VG
(mVpp
)
0,1
0,1
0,1

Vi
(mVpp
)
0,1
0,1
0,1

Vo
(mV)

A=
Vo/Vi

0,1
0,09
0,09

1
0,9
0,9

Ciri-ciri Pokok Penguat Operasi:


1. Impedansi masukan sangat tinggi,
sehingga hanya mengalir arus yang
sangat kecil pada masukannya,
yang berarti tidak membebani
sinyal masukan.
2. Penguatan pada ikal terbuka (open
loop gain) sangat tinggi. Kondisi ini
sangat
bermanfaat
untuk
menguatkan sinyal yang sangat
kecil.
3. Impedansi keluaran sangat rendah,
sehingga sangat sedikit dipengaruhi
oleh rangkaian bebannya, artinya
penguat dapat dibebani dengan
sembarang harga resistansi tanpa
mempengaruhi tegangan keluaran
op-amp.
Jadi dari tabel dan hasil percobaan bahwa
nilai hambatan yang di dapatkan adalah
semakin besar nilai tegangan outputnya
maka penguatannya pun akan semakin
besar.

5. KESIMPULAN
Praktikum
penguat
penjumlah
dantak
membalik berdasarkan percobaan dapat di
simpulkan :
1. Pada penguat penjumlah dan tak
membalik
semakin
besar
nilai
tegangan
outputnya
maka
nilai
penguatannyapun
akan
semakin
besar

Gambar 3-2 Menentukan penguatan pada


penguat tak membalik

2. Rumus untuk penguatan adalah


A=Vout /Vin

4. HASIL DAN ANALISIS


Setelah melakukan percobaan ini dengan
langkah-langkah yang telah dilakukan, maka
didapatkan hasil sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA

[1]

E-book Didik Hariyanto.pdf Digital


to analog Converter.

4.1 Hasil pengukuran dan perhitungan


penguatan pada penguat penjumlah
LaporanPraktikumLaboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPAUnsoed

[2]

Elektronika_Lanjut_Bab_III_Op_Am
p_by_Sun di akses pada tanggal 17
Mei 2016, pukul 6:06:25 WIB

[3]

Modul
praktikum
sistem
instrumentasi.pdf[di akses pada
tanggal 20 mei 2016 pukul 21.35.

[4]

http://elektronikadasar.web.id/penguat-takmembalik-non-inverting-amplifier/,
Diakses pada tanggal 20 mei 2016
pukul 22. 25 WIB.
LAMPIRAN

LaporanPraktikumLaboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPAUnsoed

Anda mungkin juga menyukai