Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap pekerja akan dihadapkan pada kondisi lingkungan kerja yang
berbeda beda. Lingkungan kerja diharapkan memiliki kondisi yang aman dan
nyaman bagi pekerjanya agar pekerja merasa nyaman dan fokus pada
pekerjaannya.
keuntungan bagi pekerja itu sendiri, tetapi juga bagi perusahaan karena
semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan selesai sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa di lingkungan kerja banyak
sekali potensi
bahaya yang mengancam keselamatan baik secara fisik maupun secara
mental atau pikiran. Kondisi di lingkungan kerja seperti ini tentu saja merugikan
terutama bagi pekerja yang berhadapan langsung dengan gangguan-gangguan
di lingkungan kerja tersebut. Gangguan-gangguan tersebut dapat berakibat fatal
bagi pekerja apabila waktu terpaparnya cukup lama. Gangguan-gangguan
di
tidak
diinginkan
dan
bersifat
kerja
contohnya
seperti
penerangan. Penerangan yang baik akan meciptakan suasana yang baik pula
di lingkungan kerja, sehingga pekerja dapat berkonsentrasi dengan baik serta
nyaman saat bekerja. Tetapi sebaliknya, jika sumber penerangan atau
pencahayaan di lingkungan kerja buruk, maka akan menimbulkan masalah
bagi pekerjanya, apalagi indera penglihatan merupakan bagian penting dalam
setiap pekerjaan. Sayangnya, gangguan-gangguan di lingkungan kerja tersebut
Labor K3 |1
seperti kebisingan dan faktor penerangan ini sering diabaikan oleh pekerja.
Karena ingin mengejar target kerja selesai dengan waktu yang singkat serta
ingin mendapatkan keuntungan, pekerja maupun pihak perusahaan seringkali
mengesampingkan kesehatan dan keselamatan kerja.
Disini kami melakukan pengukuran kebisingan dan pencahayaan di
Bengkel Las yng ada di Paus jalan Garuda, kegiatan yang dilakukan di tempat
kerja tersebut antara lain pengelasan dan pemakaian gerinda, yang mana kegiatan
tersebut dapat menimbulkan kebisingan. Oleh karena itu kami dari kelompok 6
melakukan pengukuran kebisingan di bengkel las ini, karena kebisingan yang
ditimbulkan cukup tinggi dan dapat menimbulkan dampak buruk bagi pekerja
khususnya pada gangguan pendengaran.
Selanjutnya untuk pengukuran pencahayaan di tempat ini kami lakukan
karena penerangan yang baik akan meciptakan suasana yang baik pula di
lingkungan kerja, sehingga pekerja dapat berkonsentrasi dengan baik serta
nyaman saat bekerja. Tetapi sebaliknya, jika sumber penerangan atau
pencahayaan di lingkungan kerja buruk, maka akan menimbulkan masalah
bagi pekerjanya, apalagi indera penglihatan merupakan bagian penting dalam
setiap pekerjaan, khususnya dalam pengelasan.
Tetapi, gangguan-gangguan
di
lingkungan
kerja
tersebut
seperti
Labor K3 |2
Jaya
Untuk mengetahui alat pengukuran tingkat kebisingan dan intensitas
penerangan.
Untuk mengetahui
usaha
pengendalian
terhadap
kebisingan
dan
BAB II
PENGUKURAN PENCAHAYAAN DAN KEBISINGAN
A. Pengukuran Pencahayaan
a) Alat dan Bahan Pencahayaan
Luxmeter atau digital light meter.
Lembar data.
Alat tulis.
Labor K3 |3
Kalkulator.
Meteran
Stopwatch
b) Prinsip Kerja Pencahayaan
Pengukuran intensitas pencahayaan ini memakai alat Luxmeter yang
hasilnya dapat langsung dibaca. Alat ini mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk
menggerakan jarum skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi
angka yang dapat dibaca pada layar monitor.
c) Cara Kerja Pencahayaan
a. Menentukan Titik Pengukuran
Ukuran ruangan yaitu berukuran panjang 8 meter dan lebar 8 meter.
Denah Posisi Lampu (ada cahaya alami)
Ditempat pengukuran pencahayaan ini hanya menggunakan cahaya
matahari dan tidak memiliki lampu. Pekerja bekerja diluar ruangan
yang memiliki atap pelindung.
Labor K3 |4
b.
1)
2)
3)
Titik 1
Las
716 Lux
Hasil Pengukuran
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Terbuka
8 Meter
3m
716 Lux
781 Lux
3m
2m
3m
II
meter
766 Lux
III
938 Lux
IV
3m
Labor K3 |5
2m
e) Pembahasan
a. Perbandingan hasil dengan NAB
Pengukuran pencahayaan yang dilakukan di bengkel las, yaitu
dilaksanakan saat cuaca cerah dengan jenis range 20.000 lux : diluar
ruangan, tetapi tidak menerima sinar matahari langsung. Tempat kerja
yang di ukur memiliki luas ruangan sebesar 8 x 8 m. Pengukuran umum
yang dilakukan pada saat kondisi tempat kerja cerah, di dapat hasil
pengukuran yaitu 800,25 Lux.
Labor K3 |6
Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena ototototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat
dalam jangka waktu lama. Kelelahan mata disebabkan oleh stress yang terjadi
pada fungsi penglihatan. Stress pada otot akomodasi dapatterjadi pada saat
seseorang yang berupaya untuk melihat objek berukuran kecil dan pada jarak
yang dekat dalam waktu lama. Pencahayaan ruangan, khususnya di tempat kerja yang
kurang memenuhi persyaratan tertentu dapat memperburuk penglihatan,
karena jika pencahayaan terlalu besar atau pun kecil, pupil mata harus
berusaha menyesuaikan cahaya yang diterima oleh mata.Akibatnya mata
harusberkontraksi secara berlebihan, karena jika pencahayaan lebih besar atau lebih
kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat diterima oleh mata.
c. Solusi
Mengingat dampak negatif dari pemaparan pencahayaan yang berlebihan
bagi pekerja, sebisa mungkin diusahakan agar tingkat pencahayaan yang
terpapar oleh pekerja dapat diterima lebih rendah agar tidak mengganggu
pekerja khususnya bagi penglihatannya. Kemudian hal yang dapat
dilakukan yaitu dengan pengendalian pencahayaan pada sumbernya, yaitu
dengan cara mengurangi dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Labor K3 |7
B. Pengukuran Kebisingan
Labor K3 |8
ukur
terus
menerus,
kecuali
pada
saat
mengubah control
attenuator pada alat ukur. Jarak antara badan operator dan alat ukur
harus cukup jauh agar tidak terjadi pantulan.
b. Mempersiapkan Alat Dan Bahan
1) Memasang baterai pada tempatnya.
2) Menekan tombol power.
3) Mengecek garis tanda pada termometer untuk mengetahui baterai
dalam keadaan baik atau tidak
c. Mengukur kebisingan umum
1) Memastikan posisi alat 1,2 m dari lantai/tanah, tidak terhalang
bangunan,
pohon,
papan
reklame
dan
sejenisnya, ada
jarak
slow/fast
untuk
Labor K3 |9
Lokasi
Range
Tempat
1.
Analisa Data
Perhitungan:
Lek
Labor K3 |10
= 10 Log
(9120108394,55 + 4265795188,01 +
3467368505,52 +
kebisingan
yang
tinggi
di
tempat
kerja
dapat
Labor K3 |11
Labor K3 |12
masyarakat
yang
terpapar. Pengendalian
kebisingan
pada
f) LAMPIRAN DOKUMENTASI
Labor K3 |13
Labor K3 |14
Labor K3 |15
Labor K3 |16
Labor K3 |17
Labor K3 |18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengukuran pencahayaan yang kami lakukan dibengkel Las,
maka dapat simpulkan bahwa penggunaan system pencahayaan ditempat kerja,
sangat berpengaruh besar dalam peningkatan efisiensi kinerja pekerja. Karena
itu untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka
diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Dalam
ruang kerja, kondisi pencahayaan yang baik harus tersedia. Ketika
pencahayaan ditempat kerja kurang memenuhi, pekerja dapat merasa tidak
nyaman dan tidak puas sehingga dapat mengurangi produktivitas. Lingkungan
penerangan mempengaruhi kepuasan pengguna dan suasana tempat kerja
melalui desain ruang kerja dan strategi pencahayaannya.
Selanjutnya dari hasil pengukuran kebisingan yang kami lakukan
dibengkel las, maka dapat disimpulkan bahwa kebisingan merupakan sesuatu
yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti
gangguan pendengaran. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
intensitas kebisingan yaitu sound level meter (SLM). Berdasarkan hasil analisis
data didapatkan bahwa tingkat kebisingan di bengkel las tidak sesuai standar
yaitu 103,7 dBA. Sedangkan standar kebisingan yang diperbolehkan adalah 85
dbA, dan waktu bekerja tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggunya.
B. Saran
1. Seharusnya sistem pencahayaan yang harus tepat dan sesuai dengan
kebutuhannya karena hal itu sangat berpengaruh besar dalam peningkatan
efisiensi kinerja pekerja.
2. Seharusnya pekerja menggunakan Alat Pelindung Telinga saat melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan kebisingan.
3. Seharusnya pihak perusahaan menempatan penghalang (barrier) pada jalan
transmisi, ataupun proteksi pada masyarakat yang terpapar.
Labor K3 |19
DAFTAR PUSTAKA
Feidihal. 2007. Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di
Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Jurnal Teknik Mesin.
Vol.4 No.1 2007 ISSN 1829-8958.
Pratiwi,Indah. 2013. Pengaruh Pencahayaan, Kebisingan Dan Temperatur
Terhadap Performansi Kerja. Jurusan Teknik Industri , Yogyakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ramita , Ninda dan Rudy Laksmono. Pengaruh Kebisingan Dari Aktifitas Bandara
Internasional Juanda Surabaya. Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Sipil Dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Timur
https://www.academia.edu/9330719/Pencegahan_Penyakit_Akibat_Bising_dan_P
encahayaan_yang_Tidak_Baik diakses pada tanggal 28 Juni 2016.
Labor K3 |20