Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No.

1, April 2012

ISSN: 2086-8944

Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi


Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan
Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure
Switch Berbasis ATMEGA 8535
Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang
e-mail: zhane88@yahoo.com
AbstrakKebocoran air pada pelanggan PDAM dapat kita
temui diberbagai tempat. Sebagian besar kebocoran tersebut
dikarenakan menutup keran kurang rapat atau keran sudah
rusak, sehingga keran tidak dapat bekerja dengan baik dalam
menutup saluran air. Keadaan tersebut seringkali tidak
diketahui oleh pelanggan, dan terkesan diremehkan. Tentunya
hal tersebut tidak disengaja oleh pelanggan, dan akan
berdampak pada pemborosan air dan membengkaknya biaya
tagihan rekening air bagi si pelanggan, serta merugikan bagi
pelanggan. Oleh sebab itu, untuk memudahkan dalam
mendeteksi kebocoran air pada pelanggan, khususnya
diakibatkan oleh keran air yang menutup kurang rapat
ataupun rusak, maka dirancang sebuah alat untuk mendeteksi
dan memproteksi kebocoran tersebut. Alat ini dinamakan
Sistem proteksi kebocoran air pada pelanggan PDAM dengan
menggunakan solenoid valve dan water pressure switch
berbasis ATMEGA8535, yang mempunyai komponen inti
mikrokontroler ATMEGA8535, sensor tekanan, dan solenoid
valve. Sensor tekanan membaca tekanan pada pipa saluran air,
tegangan yang dihasilkan akan semakin besar bila tekanan
dalam pipa besar dan keran dalam keadaan tertutup, dan
sebaliknya. Saat mikrokontroller menerima data dari sensor,
mikrokontroller akan memproses dan menyimpan data dan
akan menampilkan pada LCD. Program yang digunakan
adalah bascom.

kebocoran dan pemborosan yang menyebabkan meter air


terus berputar, sehingga pelanggan wajib membayar air yang
tidak dikehendaki tersebut.
Berdasarkan latar belakang seperti diatas, maka dalam
skripsi ini akan dirancang sebuah alat, yaitu Sistem
proteksi kebocoran air pada pelanggan PDAM dengan
menggunakan solenoid valve dan water pressure switch
berbasis ATMEGA 8535. Alat ini dirancang untuk
mengatasi masalah pemborosan biaya rekening air akibat
meteran air tetap berputar meskipun hanya beberapa air
yang menetes dari saluran PDAM (terjadi kebocoran).
II.

KAJIAN T EORI

A. Sensor Tekanan
Pada bagian sensor ini digunakan sensor MPX5100GP
yang diproduksi oleh Freescale Semiconductor, Inc. Sensor
ini akan menghasilkan sinyal keluaran analog berupa
tegangan apabila dideteksi tekanan udara pada tempat
tersebut. Tegangan keluaran yang dihasilkan sensor ini
berada pada range 0.3 volt- 4.7 volt dengan range tekanan 0
kPa 100 kPa dan meiliki sensitivitas sebesar 45 mV/kPa [1]

Kata kuncisistem proteksi, pelanggan, solenoid, sensor,


ATMEGA8535

I.

PENDAHULUAN

Berbagai masalah dapat muncul seiring dengan


perkembangan zaman, tidak terkecuali dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu masalah yang timbul adalah
kebocoran air pada konsumen/ pelanggan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), hal itu disebabkan karena
meter air yang terus berputar meskipun hanya beberapa air
yang menetes dari saluran PDAM yang pada dasarnya tanpa
kita kehendaki dan mungkin tanpa kita ketahui. Air yang
tetap menetes itu diakibatkan karena pemakaian keran
pengaman pada saluan PDAM yang mudah rusak ataupun
karena kelalaian penghuni rumah yang lupa mematikan
keran kurang rapat, sehingga air tetap mengalir meskipun
cuma sedikit. Keran air yang umumnya dipakai oleh
pelangan adalah keran yang digerakkan secara manual oleh
manusia dengan cara memutar atau menggerakkan keran
keatas atau kebawah. Peralatan tersebut sangat mudah
mengalami kerusakan dikarenakan kurang bijak dalam
mengoperasikannya, sehingga kerusakan dan kelalaian
dalam penggunaan keran tersebut akan berdampak pada

Gambar 1. Bentuk fisik MPX5100GP [1].

B. LCD
Sebagai tampilan digital, apabila bocor, maka tampil
tulisan bocor, apabila tidak bocor maka tampil tulisan t.
bocor, dan penunjuk waktu.

Gambar 2. Perencanaan Rangkaian LCD.

209

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012


C. Mikrokontroller ATMEGA8535
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegards Risc Processor)
memiliki arsitektur 8 bit, di mana semua instruksi di kemas
dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda
dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus
clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda.
AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC
(Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan
AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masingmasing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Dari
segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa
dikatakan hampir sama [2]. Arsitektur Mikrokontroller
ATMEGA 8535 diperlihatkan Gambar 3.

ISSN: 2086-8944
E. RTC (real time clock)
RTC DS1307 buatan Dallas Semiconductor ini selain
menyediakan data-data mengenai waktu yang ditampilkan
dalam biner maupun BCD juga menyediakan RAM internal
sebsar 64 bytes. RAM internal terdiri atas 8 bytes yang
digunakan untuk register kontrol dan clock, sedangkan 56
bytes lainnya digunakan oleh pemakai. Blok diagram RTDC
DS1307 diperlihatkan Gambar 5.

Gambar 5. Blok Diagram RTC DS1307 [5].

F. Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronika yang dapat
mengubah energy listrik menjadi bunyi (suara) pada
frekuensi tertentu sehingga dapat didengar oleh telinga
manusia. Dalam aplikasinya buzzer digunakan sebagai
indikator peringatan.

Gambar 6. Buzzer.
Gambar 3. Blok Diagram Mikrokontroller ATMEGA 8535 [4].

D. Solenoid valve
Valve solenoid berfungsi untuk mengalirkan dan
memutuskan aliran air pada saluran air. Model valve
solenoid diperlihatkan Gambar 4.

Gambar 4. Solenoid Valve.

III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT


Dalam perancangan ini dilakukan bertahap blok demi
blok untuk memudahkan penganalisaan sistem setiap bagian
maupun sistem secara keseluruhan. Perancangan dan
pembuatan sistem ini terdiri dari dua perancangan utama,
yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan
perancangan perangkat lunak (software), disamping
beberapa aspek lainnya yang juga perlu dijelaskan
selanjutnya seperti blok diagram dan prinsip kerja sistem.
Perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) dapat dijelaskan sebagai berikut.
Perancangan dan pembuatan perangkat keras (hardware)
Meliputi penggunaan Mikrokontroler ATMEGA8535,
sensor tekanan, RTC, LCD, selenoid valve, dan buzzer.
Perancangan dan pembuatan perangkat lunak (software)
Meliputi perancangan flowcart yang akan menunjukkan
sistem kerja alat secara menyeluruh.

210

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012

ISSN: 2086-8944
pengurangan tegangan (output tegangan lebih kecil dari
pada saat keran air tertutup dan tidak terjadi kebocoran).
B. Perangkat keras
Mikrokontroller ATMEGA8535. Perancangan pada
mikrokontroler ATMEGA8535 ini dibuat dengan tujuan
untuk memproses nilai-nilai atau input yang didapat dari
sensor tekanan MPX5100GP (sensor out), berupa data
tegangan. ATMEGA8535 juga mengatur solenoid valve,
buzzer dan tampilan yang ditampilkan ke display LCD.

Gambar 7. Perencanaan blok diagram perangkat keras.

Blok diagram Gambar 7 dapat dijelaskan sebagai berikut.


Sensor tekanan (Water pressure switch). Sensor tekanan
yaitu sensor yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan air
yang ada didalam pipa. Sensor ini dapat digunakan untuk
mendeteksi kebocoran air melalui pendeteksian tekanan
dalam pipa.
RTC (Real Time Clock). RTC (Real Time Clock) merupakan
komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat
pengaturan waktu. Dalam alat ini RTC digunakan untuk
pengaturan waktu agar kontrol penggunaan air dapat mati
setelah jam 9 malam (21.00), sehingga dapat
memaksimalkan penghematan air, dan kontrol akan mulai
aktif pada pukul 4 pagi (04.00).
Mikrokontroller ATMEGA 8535.
pengontrol utama dari sistem alat ini.

Berfungsi

sebagai

Selenoid Valve. Berfungsi untuk membuka atau menutup


saluran air secara otomatis.
Buzzer. Berfungsi sebagai alarm, dan akan mengeluarkan
bunyi (suara) bila terjadi kebocoran pada keran air.

Gambar 8. Perencanaan Alokasi Port ATMEGA 8535.

Sensor tekanan. Pada bagian sensor ini digunakan


sensor MPX5100GP yang diproduksi oleh Freescale
Semiconductor, Inc. Sensor ini akan menghasilkan sinyal
keluaran analog berupa tegangan apabila dideteksi tekanan
udara pada tempat tersebut. Tegangan keluaran yang
dihasilkan sensor ini berada pada range 0.7 volt - 4.7 volt
dengan range tekanan 0 kPa 100 kPa dan meiliki
sensitivitas sebesar 45 mV/kPa

LCD (Liquid Cristal Display). Sebagai penampil untuk


simulasi sistem.
A. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari Sistem proteksi kebocoran air pada
pelanggan PDAM dengan menggunakan solenoid valve dan
water pressure switch berbasis ATMEGA 8535 ini yaitu
system penerimaan beda tegangan pada output sensor
tekanan MPX5100GP, dimana sensor tekanan tersebut
diletakkan setelah meter air. Alat ini akan mendeteksi serta
memproteksi kebocoran air pada keran air, yang dapat
disebabkan keran air rusak ataupun kurang rapat dalam
menutup keran air. Selain itu alat ini juga dapat mendeteksi
kebocoran pada saluran pipa apabila debit kebocoran
tersebut hampir sama atau sama dengan air yang keluar saat
menutup keran kurang rapat. Apabila terjadi kebocoran yang
diakibatkan keran air rusak ataupun menutup kurang rapat,
maka solenoid valve akan menutup secara otomatis. Pada
keadaan normal atau tidak terjadi kebocoran, solenoid valve
dalam keadaan terbuka. Apabila keran air tertutup dan tidak
terjadi kebocoran, maka output tegangan yang dihasilkan
lebih besar, dan jika keran dalam keadaan terbuka, menutup
kurang rapat ataupun ada kebocoran, maka akan terjadi

Gambar 9. Bentuk fisik MPX5100GP.

Solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk


membuka/menutup aliran air secara otomatis.

Gambar 10. Rangkaian Driver Solenoid Valve.

211

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012


RTC (real time clock). RTC digunakan untuk
pengaturan waktu ON/OFF, dimana alat akan secara
otomatis OFF pada jam 21.00 dan ON pada pukul 04.00
pagi.

ISSN: 2086-8944
kerja program yang telah kita buat. pembuatan listing
program ditulis dalam bahasa BASCOM
Pada
prinsipnya,
perangkat
lunak
untuk
pemrogramannya didasarkan pada fungsi mikrokontroler
ATMega8535 sebagai pusat pemrosesan data pada alat,
yaitu Membaca data output tegangan sensor tekanan
keluaran ADC dan mengkonversikan ke Rangkaian driver
relay. Gambar 14 memperlihatkan diagram alir dari sistem.

Gambar 11. Rangkaian RTC.

LCD. Sebagai tampilan digital , apabila bocor, maka


tampil tulisan bocor, apabila tidak bocor maka tampil
tulisan t. bocor,dan penunjuk waktu.

Gambar 14. Diagram alir sistem.

IV. PENGUJIAN ALAT


Gambar 12. Perencanaan Rangkaian LCD.

C. Perancangan Rangkaian Buzzer


Buzzer berfungsi sebagai indikator saat terjadi
kebocoran. Untuk buzzer mikrokontroler pada PC.0
dihubungkan ke pin IN1 pada ULN2003, dilanjutkan dengan
menghubungkan pin OUT2 pada ULN2003 ke Relay

Pengujian dan pengukuran dilakukan pada sistem yang


telah dirancang dan dibuat. Dari pengujian dan pengukuran
ini dapat diketahui apakah sistem yang dibuat telah bekerja
dengan baik atau masih ada kekurangannya. Pengujian dan
pengukuran dilakukan pada tiap-tiap blok untuk mengetahui
kerja sistem secara keseluruhan.
A. Pengujian rangkaian sensor tekanan
Untuk mengetahui apakah sensor tekanan sudah bisa
bekerja sesuai dengan yang direncanakan, yaitu output
berupa tegangan dari 0,3V - 4,7V, dengan langkah-langkat
seperti diperlihatkan diagram blok Gambar 15.

Gambar 13. Rangkaian Driver Buzzer.

D. Perangkat Lunak
Untuk mengatur keseluruhan sistem perangkat keras
yang disusun, maka diperlukan perangkat lunak pendukung.
Perangkat lunak disini berfungsi sebagai pengendali dari
semua sistem yang telah dirancang agar dapat menjalankan
alat ini sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu dengan
perangkat lunak ini dapat diperoleh gambaran tentang cara

Gambar 15. Blok diagram pengujian Sensor.

A1. Hasil Pengujian


Setelah melakukan pengujian seperti diatas, maka akan
didapatkan hasil output tegangan dari sensor dan
dimasukkan ke dalam bentuk Tabel I.
212

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012

ISSN: 2086-8944

TABEL I
HASIL KELUARAN PENGUJIAN SENSOR
Percobaan

1
2
3
4
5

Saluran tertutup
(keran tertutup)
Tekanan
Tegangan
(kPa)
(V)

75
71
74
73
74

3,17
3,07
3,15
3,11
3,15

Saluran bocor
(keran dibuka sedikit)
Tekanan
Tegangan
(kPa)
(V)

64
65
65
67
64

TABEL VI
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR SAAT S ALURAN TERBUKA

Saluran terbuka
(keran terbuka)
Tekanan
Tegangan
(kPa)
(V)

2,78
2,80
2,81
2,92
2,78

14
14
15
15
15

0,55
0,54
0,57
0,58
0,58

A2. Analisa Pengujian


Setelah memasukkan nilai tekanan dan tegangan seperti
diatas, maka akan didapatkan hasil output tegangan dari
sensor, yang mana output tegangan sensor tersebut
dibandingkan dengan yang ada pada datasheet sensor,
apakah hasilnya sama atau tidak. Pengujian dilakukan dalam
tiga kategori yaitu pengujian pada saat saluran tertutup
dengan perbandingan tegangan pada sensor (Tabel II) dan
prosentase kesalahan (Tabel III), saat saluran bocor dengan
perbandingan tegangan pada sensor (Tabel IV) dan
prosentase kesalahan (Tabel V), dan pada saat saluran
terbuka dengan perbandingan tegangan pada sensor (Tabel
VI) dan prosentase kesalahan (Tabel VII).
TABEL II
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR SAAT S ALURAN TERTUTUP
Percobaan
1
2
3
4
5

Tekanan
(kPa)
75
71
74
73
74

Tegangan
output (V)
3,17
3,07
3,15
3,11
3,15

Tegangan data
sheet (V)
3,24
3,08
3,20
3,15
3,20

Kesalahan
(V)
0,07
0,01
0,05
0,04
0,05

TABEL III
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR DAN % KESALAHAN S AAT
SALURAN TERTUTUP
Percobaan
1
2
3
4
5

Tekanan
Tegangan
Tegangan data
(kPa)
output (V)
sheet (V)
75
3,17
3,24
71
3,07
3,08
74
3,15
3,20
73
3,11
3,15
74
3,15
3,20
Jumlah % kesalahan

Kesalahan
(V)
2,1
0,3
1,5
1,2
1,5
6,6

TABEL IV
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR SAAT S ALURAN BOCOR
Percobaan
1
2
3
4
5

Tekanan
(kPa)
64
65
65
67
64

Tegangan
output (V)
2,78
2,80
2,81
2,92
2,78

Tegangan data
sheet (V)
2,79
2,81
2,81
2,94
2,79

Kesalahan
(V)
0,01
0,01
0,0
0,02
0,01

Percobaan
1
2
3
4
5

Tekanan
(kPa)
14
14
15
15
15

Tegangan
output (V)
0,55
0,54
0,57
0,58
0,58

Tegangan data
sheet (V)
0,60
0,60
0,67
0,67
0,67

Kesalahan
(V)
0,05
0,06
0,1
0,09
0,09

TABEL VII
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR DAN % KESALAHAN S AAT
SALURAN TERBUKA
Percobaan
1
2
3
4
5

Tekanan
Tegangan
Tegangan data
(kPa)
output (V)
sheet (V)
14
0,55
0,60
14
0,54
0,60
15
0,57
0,67
15
0,58
0,67
15
0,58
0,67
Jumlah % kesalahan

Kesalahan
(V)
8
10
14
13
13
58

Dengan demikian, maka kesalahan (error) dari seluruh


percobaan adalah 4,4%.
Dari hasil perbandingan diatas, maka dapat diperoleh
hasil perbandingan antara output tegangan sensor hasil
pengujian dengan data pada datasheet. Dapat dilihat bahwa
terjadi perbedaan antara hasil pengujian dengan data pada
datasheet, akan tetapi masi dalam batas yang wajar ataupun
dalam batas toleransi. Meskipun demikian, perbedaan
tersebut bisa juga dikarenakan adanya gangguan-gangguan
seperi kurang maksimalnya peralatan yang digunakan,
contohnya: komponen yang digunakan bukan komponen
kelas satu, ada kesalahan pada alat ukur, dll.
B. Pengujian LCD TM162ABC
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi LCD,
apakah LCD berfungsi dengan baik, maka MCU diprogram
untuk mengontrol LCD agar dapat menampilkan karakter
ZANUAR.R (Pada baris atas) dan ITN MALANG
(Pada baris bawah). Blok diagram pengujian LCD
diperlihatkan Gambar 16.
Mikrokontroler
ATMega8353

LCD

Gambar 16. Diagram Blok Pengujian LCD.

B1. Hasil Pengujian


Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa modul
display LCD mampu menampilkan karakter ZANUAR.R
ITN MALANG dengan baik sesuai dengan instruksi yang
diberikan. Gambar 17 menunjukkan hasil pengujian display
LCD dengan hasil pengujian pada Tabel VIII.

TABEL V
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR DAN % KESALAHAN S AAT
SALURAN TERTUTUP
Percobaan
1
2
3
4
5

Tekanan
Tegangan
Tegangan data
(kPa)
output (V)
sheet (V)
64
2,78
2,79
65
2,80
2,81
65
2,81
2,81
67
2,92
2,94
64
2,78
2,79
Jumlah % kesalahan

Kesalahan
(V)
0,3
0,3
0,0
0,6
0,3
1,5

Gambar17. Hasil Pengujian LCD162ABC.

213

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012

ISSN: 2086-8944

TABEL VIII
HASIL PENGUJIAN LCD (LIQUID C HRYSTAL DISPLAY)
Baris

Data IN

Data OUT

Atas

ZANUAR.R

ZANUAR.R

Bawah

ITN MALANG

ITN MALANG

Langkah-langakah pengujian sistem secara keseluruhan


diperlihatkan Gambar 19. Sedangkan model rangkaian serta
peralatan mekanik yang digunakan diperlihatkan oleh
Gambar 20 dan 21.

C. Pengujian rangkaian valve selenoid.


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah valve
selenoid sudah bisa bekerja dengan baik atau tidak.
Rangkaian pengujian valve solenoid diperlihatkan Gambar
18.

Gambar 21. Model rangkaian yang di rancang.

Gambar 18. Prosedur Pengujian Driver Solenoid Valve.

C1. Hasil Pengujian


Hasil pengujian valve solenoid diperlihatkan Tabel IX.
TABEL IX
HASIL PENGUJIAN SOLENOID VALVE
No
1
2

Output
MK
1
0

Input
ULN
5V
0V

Output
ULN
0V
12 V

Kondisi
relay
Aktif
Mati

Gambar 21. Model peralatan mekanik yang digunakan.


Kondisi
Valve
Buka
Tutup

Berdasarkan hasil perngujian yang ada dapat


disimpulkan bahwa valve solenoid dapat bekerja dengan
baik.
D. Pengujian Keseluruhan Sistem
Pengujian mekanik yang telah direncanakan dan dibuat
bertujuan untuk mengetahui apakah sesuai dengan
spesifikasi yang di rencanakan, caranya dengan melakukan
beberapa kali percobaan pada alat.

E. Hasil pengujian
Dari hasil pengujian berdasarkan blok diagram pada
Gambar 19, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Pada saat keran ditutup sepenuhnya, pressure meter
menunjukkan tekanan 70-80 kPa. Hal tersebut
diasumsikan tidak terjadi kebocoran pada keran air
2. Pada saat keran air dibuka sedikit, hingga seperti dalam
keadaan menutup kurang rapat atau bocor (air dialirkan
dalam debit kecil). Pada keadaan ini solenoid valve
secara otomatis akan menutup saluran air, LCD
menampilkan tulisan bocor dan buzzer berbunyi.
V.

PENUTUP

Dari peoses perancangan dan pembuatan sistem proteksi


kebocoran air, serta hasil pengujian yang dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai
berikut.

Gambar 19. Diagram Blok Pengujian Keseluruhan Sistem.

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian dan pengukuran peralatan,
maka dapat di simpulkan beberapa hal yang berhubungan
dengan kinerja peralatan:
Sensor MPX5100GP menghasilkan output tegangan (V)
berbanding lurus dengan tekanan pada saluran air (kPa).
Bila tekanan dalam saluran air besar, maka tegangan
214

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012


output yang dihasilkan juga besar, begitu pula
sebaliknya, bila tekanan pada saluran air kecil, maka
tegangan output yang dihasilkan juga kecil.
Tegangan keluaran yang dihasilkan Sensor MPX5100GP
berada pada range 0.3 volt - 4.7 volt dengan range
tekanan 0 kPa 100 kPa. (menurut teori), sedangkan
pada pengujian digunakan tekanan maksimal 70-80 kPa.
Pada percobaan sensor tekanan keseluruhan, rata-rata %
kesalahan (error) sebesar 4,4%
Selenoid valve akan bekerja (membuka saluran) bila
pada input ULN2003 diberi tegangan 5V dan output
ULN2003 0V.
B. Saran
Dengan memandang dari segi penggunaan dan sistem
kerja suatu peralatan, maka penulis mempunyai beberapa
saran untuk pengembangan alat yang di buat apabila ada
pihak
yang
berminat
mengembangkan
sekaligus
memasarkan secara luas antara lain:

ISSN: 2086-8944
Untuk kedepannya alat ini dapat dikembangkan supaya
dapat mendeteksi kebocoran dalam debit yang besar,
misalnya kebocoran yang diakibatkan pipa/saluran
pecah.
Alat ini akan lebih baik dan efisien bila diberi alat ukur
atau meter air digital yang dilengkapi dengan tagihan
pada display, agar lebih memudahkan konsumen/
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]

[3]
[4]
[5]

www.freescale.com/datasheets/mpx5100gp
Wardana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR seri
ATmega 8535 simulasi, hardware, dan aplikasi. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Kurniawan, Dayat.2002. ATmega 8 dan Aplikasinya. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
DatasheetMikrokontrolerAtmega8535.http:// www.ATMEL.com
www.dalsemi.com/rtc ds1307

215

Anda mungkin juga menyukai