Anda di halaman 1dari 23

DIKLAT PPI

PERDALIN - PERSI YOGYAKARTA


1-1

LATAR BELAKANG
Peningkatan kasus infeksi (new emerging, emerging & reemerging diseases), Wabah / KLB.
RS & Fasilitas YanKes lain harus dapat memberikan Yan yg
bermutu, akuntabel, transparan terhadap masyarakat,
khususnya terhadap jaminan keselamatan pasien (patient
safety).
Komitment global PATIENT SAFETY
Perlu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan
upaya menekan kejadian infeksi akibat pelayanan di RS
Rekomendasi mengacu : Pedoman Manajerial Pengendalian
dan Pencegahan Infeksi dan Pedoman PPI TB di RS
(Kemenkes 2009)
2

TB target MDGs (indikator ke VI)


TB target Renstra Kemenkes 2010-2014

TB termasuk 21 indikator SPM RS


Jumlah penderita TB terbanyak di dunia : India
(30%), China (15%), Indonesia (10%).

Menurunkan angka Infeksi


Nosokomial/Healthcare
Associated Infections (HAIs)
Memutuskan rantai penularan
di RS
Mencegah terjadinya Multi Drug
Resistant TB (MDR TB) di
masyarakat

UU RI No. 29 Th 2004 ttg Praktek Kedokteran


UU RI No. 36 Th 2009 ttg Kesehatan
UU RI No. 44 Th 2009 ttg Rumah Sakit
Kepmenkes RI No.129/2008 : Standar Pelayanan
Minimal RS
Kepmenkes RI No.270/2007 : Pedoman Manajerial
PPI di RS
Kepmenkes RI No.382/2007 : Pedoman PPI di RS
Kepmenkes No.364/2009 : Pedoman Nasional
Penanggulangan TB
SE Menkes No.884/2007 : Ekspansi TB strategi
DOTS di RS & balai kesehatan.
SE Dirjen Bina Yanmed 2008 : Pembentukan
komite PPI & Tim PPI di RS.

Tujuan Program PPI


dan PPI TB di RS
Meningkatkan mutu layanan RS
melalui PPI, yang dilaksanakan oleh
semua unit/SMF di RS yang meliputi
manajemen risiko,
clinical governance,
kesehatan dan Keselamatan Kerja

STRATEGI
INTERVENSI
1.

Kebijakan

2.

Manajemen

3.

Capacity Building

KEBIJAKAN KEMENKES
DALAM
PPI dan PPI-TB DI RS

1. Setiap RS harus melaksanakan PPI SK


Menkes No 270/MENKES/2007
2. Pelaksanaan PPI sesuai dgn Pedoman
Manajerial PPI di RS dan pedoman PPI
TB di RS Kemenkes RI.
3. Direktur RS membentuk Komite PPI dan
Tim PPI yang berada dibawah koordinasi
Direktur

KEBIJAKAN KEMENKES (Lanjutan)


Komite PPI disusun minimal terdiri atas Ketua,
Sekretaris dan Anggota.
Ketua sebaiknya dokter (IPCO/Infection Prevention
and Control Officer), mempunyai minat, kepedulian
dan pengetahuan, pengalaman, mendalami masalah
infeksi, mikrobiologi klinik, atau epidemiologi klinik.
Anggota dapat t.a : Dokter wakil dari tiap SMF atau
staf instalasi
Tim PPI terdiri atas Perawat PPI atau IPCN
(Infection Prevention Control Nurse) dan 1 (satu)
dokter PPI setiap 5 (lima) Perawat PPI.
1-9

KEBIJAKAN KEMENKES (Lanjutan)

Komite dan Tim PPI mempunyai tugas,


fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai
dengan Pedoman Manajerial PPI Di RS
Untuk lancarnya kegiatan PPI RS wajib
memiliki IPCN (Infection Prevention and
Control Nurse).
RS diwajibkan memiliki IPCN yang bekerja
purna waktu, ratio 1 (satu) IPCN : (100-150)
tempat tidur.
IPCN
dapat
dibantu
beberapa
IPCLN
(Infection Prevention and Control Link
Nurse) dari tiap Unit.

ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR

KOMITE
PPI

DIREKTORAT

DIREKTORAT

KOMITE LAIN

TIM PPI

1-11

TUGAS DIREKTUR
1.

Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan SK.

2.

Mendukung penyelenggaraan upaya PPIRS.

3.

Menyediakan fasilitas sarana, prasarana dan anggaran.

4.

Menentukan kebijakan PPIRS.

5.

Mengesahkan SOP untuk PPIRS.

6.

Mengevaluasi kebijakan PPIRS atas saran Komite PPIRS.

7.

Mengevaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang


rasional dan disinfektan di RS atas saran Komite PPIRS.

8.

Menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang


dianggap potensial menularkan penyakit untuk beberapa
waktu sesuai kebutuhan atas saran Komite PPIRS.
1-12

TUGAS KOMITE PPI


Antara lain :
Membuat dan mensosialisasikan kebijakan
PPI - RS.
Melakukan investigasi dan penanggulangan
masalah / KLB infeksi nosokomial bersama
tim PPI.
Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yg
sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yg
menggunakan.
Menerima laporan
Tim PPI & membuat
laporan kepada Direktur.
13

IPCO
( Infection Prevention and
Control Officer )
Kriteria :
1. Ahli atau dokter yang
mempunyai minat dalam PPI.

2. Mengikuti Diklat dasar PPI.


3. Memiliki kemampuan
leadership.
14

Tugas IPCO :
Antara lain :
Berkontribusi dlm diagnosis & terapi infeksi yg
benar ;

Turut menyusun pedoman penulisan resep


antibiotika dan surveilans ;
Bekerjasama dgn Perawat PPI memonitor
kegiatan surveilans infeksi & mendeteksi
serta menyelidiki KLB ;
Membimbing dan mengajarkan praktik dan
prosedur PPI yg berhubungan dgn prosedur
terapi.
15

Tugas dan tanggung jawab IPCN


Antara lain :
Memonitor kejadian infeksi di ruangan setiap
hari ;
Memonitor
penerapan
kewaspadaan isolasi ;

PPI,

SOP

&

Melaksanakan surveilans infeksi RS ;


Melakukan investigasi thdp KLB & bersamasama Komite PPI memperbaiki kesalahan yg
terjadi.
16

KEBIJAKAN KEMENKES (Lanjutan)


Monitoring
Dilakukan oleh IPCN, IPCLN
Dilakukan setiap hari check list
Ada fomulir
Evaluasi
Dilakukan oleh Tim PPIRS setiap 1 bulan
Dilakukan oleh Komite PPIRS setiap 3 bulan
Pelaporan
Laporan tertulis kepada Direktur 1 bulan
Laporan rutin harian, mingguan, bulanan,
triwulan, semester, tahunan.
1-17

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


(SPM)
SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 ttg SPM RS :
1.Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih
(standar 75%)

2.Tersedianya Alat Pelindung Diri (standar 60%)


3.Terlaksananya kegiatan pencatatan & pelaporan
infeksi nosokomial di RS (standar 75%)
1-18

MANAJEMEN
Penanggulangan TB

PREVENTIF

KURATIF

PPI TB

DOTS

DOTS : Directly Observed Treatment Shortcourse


ISTC : International Standard for Tuberculosis Care

PROGRAM
PENGENDALIAN INFEKSI RS
Pencegahan transmisi infeksi
Kewaspadaan standar & isolasi
Surveilans
Pemantauan resistensi antimikroba

Kesehatan karyawan
Diklat

20

Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
24

Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru


III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals

Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan


Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

25

1-23

Anda mungkin juga menyukai