OLEH:
SITI NURJANAH
149108
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tanaman Senggani
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Myrtales
Famili
: Melastomataceae
Genus
: Melastoma
Species
: Melastoma affine D. Don (Anonim, 2009)
2.1.2 Morfologi Tumbuhan Senggani
Tanaman senggani ini mempunyai mempunyai gambaran umum seperti
tanaman semak tinggi sekitar 0,5-1,5 m.Batang bersisik empat atau hampr
selinder.Daun tebal dan kaku seperti kertas, tumbuh saling bertolak belakang,
panajang lembaran 4-10 cm dengan lebar 2-6cm, ujug daun agak runcing, tepian daun
rata, dasar lembaran menyerupai bentuk hati, atau hampir membulat terdapat tiga
tulang daun terlihat jelas, tangkai daun berwarna hijau kemerahan atau kecoklatan.
Bunga berwana ungu, daun pelindung bunga kelopak bunga, dan tangkai bunga
memiliki permukaan yang ditumbuhi rambut pendek dan kaku (strigose), bunga
muncul berkelopak sekitar 2-8 bunga. Buah kapsul berwarna kemerahan, ketika
matang berwarna keunguan merekah, ukuran buah 8-10 mm. Biji dikelilingi plasenta
dan berwarna cokelat.
2.1.3 Manfaat daun Senggani
Secara tradisional, tanaman
mengatasi
gangguan
pencernaan
Senggani
berkhasiat
makanan
(dispepsi)
untuk
disentri
dengan
senyawa
bioaktif
utama
yaitu
mengandung
senyawa
flavonoid
yaitu
quersitrin,
Sederhana
Cepat
Dirancang untuk peralatan minimal
Bersifat selektif untuk golongan senyawa yang dipelajari
Bersifat semi kuantitatif sebegitu jauh dapat diketahui baas rendah
Alkaloid
Flavonoid
Fenol
Saponin
Steroid
Simplisia
simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagi obat
belum
mengalami
pengolahan
apapun
juga
dan
kecuali
(asal
usul,
garis
keturunan)
tanaman
dapat
dipantau.
Sementara jika diambil dari tanaman liar maka banyak kendala yang
yang tidak bisa dikendalikan seperti asal usul, umur, dan tempat
tumbuh.
2. Proses pembuatan simplisia
Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahap. Ada pun
tahap tersebut yaitu :
a. Pengumpulan bahan baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbedabeda, tergantung pada bagian tanaman yang akan digunakan,
umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen sangat
erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif didalam
bagian tanaman yang akan dipanen dan lingkungan tempat
tumbuh.
b. Sortasi basah
Sortasi basah digunakan untuk memisahkan kotorankotoran atau bahan-bahan asing lainya dari bahan simplisia
tersebut.
c. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilankan tanah dan
pengotoran
lainya
yang
melekat
pada
bahan
simplisia.
pencuciannya
sesingkatnya.
d. Perajangan
Perajangan jenis
dilakukan
dalam
bahan simplisia
waktu
yang
perlu mengalami
memudahkan
proses
pengeringan,
pengendapan,
penggilingan.
e. Pengeringan
Tujua pengeringan ialah untuk medapatkan simplisia
yang tidak mudah rusak, sehingga dapat mudah disimpan
dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air
dan
menghentikan
reaksi
enzimatik
akan
mengurangi
alat
pengeringan
kelembaban
udara,
waktu
benda-benda
asing
seperti
bagian-bagian
tanaman
yang
tidak
diinginkan
dan
pemotongan-
terus-menerus
disebut
maserasi
kinetik
sedangkan
2. Parkolasi
Parkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut
yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang
umumnya dilakukan pada temperatur kamar.
Proses perkolasi
adalah
proses
penyarian
simplisia
dengan
penyarian
dengan
menggunakan
dengan
menggunakan
tertentu.
Pada
dasarnya
semua
cara
kromatografi
menggunakan dua fase yaitu fase diam dan fase bergerak. Prinsip
kromatografi
adalah
melakukan
pemisahan
terhadap
berbagai
tersebut.
Tetapi
untk
indentifikasi
umumnya
juga
indentifikasi
suatu
senyawa,
selain
itu
harga
Rf
BAB III
METODELOGI
3.1
Alat Pemelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pisau stenlis,
3.3
3.5
Uji Fitokimia Golongan Senyawa Flavonoid
1. Shinoda Test
Sampel ditambahkan serbuk Mg, dan 3 tetes Hcl pekat, dikocok kuatkuat. Kemudian dibiarkan memisah. Timbulnya warna pada lapisan
catat. Warna orange (flavon), merah muda (flavanol), merah (2,3
dihidroflavanol), purple (xanihone).
2. Tes H2SO4
Sampel ditambahkan H2SO4 menghasilakn lariutan kuning tua, larutan
merah kebiruan (kalkon, auron), orange-merah(falvanon) menunjukan
adanya senyawa flavonoid
3.6
Kromatografi Lapis Tipis
DAFTAR PUSTAKA
1. http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/BCCS%20Herbal%20Plants
%20Collections%20Senggani.pdf
2. http://eprints.ums.ac.id/14995/2/BAB_I.pdf
3. http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-junaedidwi26616-11.bab-2.pdf
4. Harbone,J.B, 1996, Metode Fitokimia, edisi II, Penerjemahan ITB Press,
5.
Bandung