Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER FITOKIMIA

PENGARUH TEKANAN TERHADAP REDEMEN DAN


KUALITAS MINYAK BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum
L) DARI PROSES PENYULINGAN UAP

Dosen : Husnani, M.Sc, Apt


Oleh :
Nama : Siti Nurjanah (149108)
Kelas : 2A

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK


TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah cengkeh (Eugenia aromatica
O.K.) atau disebut juga Syzygium aromaticum L yang termasuk dalam familia
Myrtaceae. Tiga varietas cengkeh yang banyak dibudidayakan adalah tipe
Zanzibar, Sikotok dan Siputih. Cengkeh merupakan tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, karena pada bunga cengkeh
mengandung eugenol, asetil eugenol, furfural, metilamilketon, vanillin, asam
olenolat, asam galotanat, karyofilin, resin,serat, gom, saponin, flavonoid, dan
tannin. Penggunaannya sebagai bahan obat karena tanaman cengkeh mengandung
minyak atsiri (Mostafa 1991).
Minyak atsiri dari bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. &
L.M. Perry) mempunyai sifat kimiawi dan efek farmakologis yaitu berfungsi
sebagai anestetik, antimikrobial, antiseptik dan stimulansia. Minyak atsiri
diperoleh dengan cara penyulingan. Hasil dari penyulingan bunga cengkeh berupa
minyak atsiri yang memiliki dua komponen utama yaitu eugenol (80%-90%) dan
kariofilen (10%-20%). Pada industri farmasi, eugenol digunakan sebagai obat
analgesik gigi dan turunan eugenol dipakai sebagai obat penyakit paru-paru,
kolera tipus dan penenang syaraf. Dalam industri makanan dan minuman eugenol
dipakai sebagai pengawet dan pengharum. Disamping itu eugenol dapat pula
dibuat menjadi vanillin yang banyak digunakan sebagai pengharum dan cita rasa.
semakin tinggi kandungan eugenolnya maka semakin baik kualitasnya
dan semakin tinggi nilai jualnya. Dalam persyaratan mutu minyak daun cengkeh

SNI 06-2387-2006 kandungan minimal senyawa eugenol adalah 78% (Badan


Standardisasi Nasional, 2006).
Penyulingan cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan air dan
penyulingan dengan uap.

Menurut Guenther (1990), penyulingan dengan air

dapat menghasilkan minyak cengkeh dengan kandungan eugenol 80-85% dan


cukup baik sebagai bahan baku parfum atau flavor sedangkan penyulingan dengan
uap dapat menghasilkan minyak cengkeh strong oil dengan kandungan eugenol
yang tinggi yaitu 91-95% volume. Lama penyulingan berkisar antara 8-24 jam
tergantung ukuran, sistem isolasi, vulume uap dari alat penyulingan, sifat alami
dan kondisi cengkeh dan sebagainya.
Menurut

Guenther

(1987),

dalam

proses

penyulingan

dengan

menggunakan tekanan, semakin tinggi tekanan yang digunakan maka akan


meningkatkan rendemen minyak. Dalam hal ini suhu akan semakin meningkat
sehingga proses difusi akan berjalan dengan lebih cepat. Apabila tekanan
penyulingan ditingkatkan maka suhu penyulingan juga akan semakin meningkat
dan proses difusi akan berjalan lebih cepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh tekanan terhadap redemen dan kualitas minyak
bunga cengkeh ?
2. Pada tekanan berapa yang menunjukan redemen dan kualitas minyak
bunga cengkeh yang baik ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh tekanan terhadap redemen dan kualitas minyak
bunga cengkeh.

2. Mengetahui tekanan yang dapat menunjukan redemen dan kualitas minyak


bunga cengkeh yang baik.

HIPOTESA

semakin tinggi tekanan yang digunakan maka akan meningkatkan


rendemen minyak bunga cengkeh, namun semakin tinggi tekanan makan kualitas
minyak bunga cengkeh yang dihasilkan kuarang baik.
Redemen tertinggi yaitu diperoleh pada tekanan 1 bar gauge, dan pada
tekanan 0 bar gauge menunjukan kualitas minyak bunga cengkeh yang baik.

Anda mungkin juga menyukai