FAKULTAS KEDOKTERAN
REFERAT MINI
OKTOBER 2016
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MALASSEZIA FOLIKULITIS
Oleh:
Abdul Fuad Hadi
C11112280
Rizki Darmawan
C11112289
Baharuddin
C11112313
Muh. Firdaus
C11112316
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
DEFINISI..................................................................................................
EPIDEMIOLOGI......................................................................................
ETIOLOGI................................................................................................
FAKTOR RISIKO.....................................................................................
PATOGENESIS.........................................................................................
MANIFESTASI KLINIS...........................................................................
DIAGNOSIS..............................................................................................
DIAGNOSIS BANDING..........................................................................
PEMERIKSAAN PENUNJANG..............................................................
TERAPI.....................................................................................................
PROGNOSIS.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
A. DEFINISI
Malassezia folikulitis adalah penyakit kronis pada folikel pilosebasea yang
disebabkan oleh jamur Malassezia spp., berupa papul dan pustul folikular,
yang biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan
atas. Kelainan ini sering salah didiagnosis sebagai akne vulgaris.1
Penyakit ini merupakan suatu bentuk dari folikulitis yang disebabkan oleh
infeksi jamur yang ditandai dengan papul berbentuk kubah, pustul, nodul dan
kista pada beberapa kasus yang berat.2
B. EPIDEMIOLOGI
Organisme Malassezia ditemukan sebagai flora kulit pada 75-98% orang
sehat. Kolonisasi oleh M. furfur, mulai terjadi segera setalah lahir dan mencapi
puncaknya ketika remaja dan usia pertengahan, seiring dengan meningkatnya
akitivitas kelenjar sebasea. Pengaruh faktor ras dan gender tidak diketahui.
Mereka yang tinggal di daerah dengan iklim yang hangat dan lembab
mempunyai insidens yang lebih tinggi menderita penyakit ini.3
C. ETIOLOGI
Malassezia folikulitis
tinggi, keringat yang berlebihan, pakaian tertutup, kosmetik, atau minyak dan
paparan sinar ultraviolet.5
Penyakit sistemik dan obat-obatan yang mempercepat pertumbuhan jamur,
diduga terjadi melalui melalui perubahan imunitas, memudahkan terjadinya
infeksi folikel rambut. Beberapa faktor risiko lain seperti, kehamilan, diabetes
mellitus, penyakit Hodgkin, pengobatan kanker dengan epidermal growth
factor receptor inhibitor, infeksi HIV, antibiotik oral, kortikosteroid dan atau
imunosupresan.3
E. PATOGENESIS
Organisme Malassezia terdapat pada unit folikel yang berdilatasasi, dan
dapat juga ditemukan pengisian keratin dan sisa sel. Pewarnaan dengan PAS
atau methenamin silver akan menunjukkan jamur berbentuk oval dengan tunas
tunas tunggal. Ketika dinding folikel pecah, maka akan terjadi pencampuran
infiltral sel radang seperti limfosit, histiosit dan neutrofil yang mengelilingi
folikel. Pada pemeriksaan mikroskopik pustul, biasanya ditemukan bentuk
tunas jamur dan spora, tetapi bukan hifa. 3
F. MANIFESTASI KLINIS
Erupsi pruritus kronik dari Malassezia folikulitis memberikan gambaran
papul folikular monomorfik berukuran 2-4 mm yang banyak dan papulopustul
dengan perifolikular eritem pada dada, punggung, leher dan lengan. Kadangkadang, dapat juga terjadi leher dan jarang di wajah.3
G. DIAGNOSIS
Diagnosis Malassezia folikulitis dibuat berdasarkan manifestasi klinis dan
dikonfirmasi dengan pemeriksaan KOH kerokan kulit. Biopsi kulit jarang
dilakukan untuk menegakkan diagnosis.3
Diagnosis berdasarkan keluhan gataldan lokasi serta morfologi lesi,
dikonfirmasi dengan menemukan kelompokan sel ragi dan spora bulat atau
blastospora Malassezia pada pemeriksaan isi folikel yang dikeluarkan dengan
H. DIAGNOSIS BANDING
1) Acne Vulgaris
Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel
polisebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh
sendiri. Pada akne vulgaris terjadi perubahan jumlah dan konsistensi
lemak kelenjar akibat pengaruh berbagai faktor penyebab. Gambaran
klinisnya sering polimorfik, terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa
komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut yang terjadi akibat
kelainan aktif tersebut. Tempat predileksinya adalah di muka, bahu, dada
bagian atas, dan punggung bagian atas. Dapat disertai rasa gatal, namun
umunya keluhan penderita adalah keluhan estetik.1
2) Folikulitis bakterial
Folikulitis adalah peradangan folikel rambut, yang biasanya
disebabkan bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan lokasinya,
penyakit ini diklasifisikan menjadi folikulitis superfisialis yang terbatas di
dalam epidermis dan folikulitis profunda yang sampai ke subkutan. Pada
folikulitis superfisial tampak papul atau pustul yang eritematosa dan
ditengahnya terdapat rambut, biasanya multipel. Sedangkan pada
folikulitis profunda, tampak papul atau pustul yang eritematosa dan teraba
infiltrat di subkutan.1
3) Erupsi akneiformis
Erupsi akneiformis adalah kelainan kulit yang menyerupai akne
berupa
reaksi
peradangan
folikular
dengan
manifestasi
klinis
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed. 7. Jakarta: FK-UI;
2015.
2. Song, Hyo Sang. Comparison between Malassezia Folliculitis and NonMalassezia Folliculitis. Ann Dermatol. 2014;1.
3. Kundu, Roopal V. Yeast Infections. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, editors. Fitzpatricks Dermatology in
General Medicine Eighth Edition. New York: McGraw Hill Medical; 2012.
p. 2310-2311.
4. Rubenstein, M Richard. Malassezia (Pityrosporum) Folliculitis. The
Journal of Clinical Aesthetic. 2014;37.
5. Suzuki, Chikako. Treatment Outcomes for Malassezia Folliculitis in the