Anda di halaman 1dari 22

Bab 23.

Metabolisme (XII)
STANDAR KOMPETENSI :
Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme
KOMPETENSI DASAR :
2.1. Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
2.2. Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
Apa yang akan dipelajari ?
2.1.1. menjelaskan pengertian metabolisme
2.1.2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
2.1.3. Menceritakan kembali cara menguji kerja enzim
2.1.4. Menjelaskan fungsi enzim dalam metabolisme
2.1.5. Mengidentifikasi ciri-ciri enzim
2.2.1. Menjelaskan tahapan proses respirasi sel
2.2.2. Menjelaskan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel
2.2.3. Mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam respirasi sel
2.2.4. Menghitung jumlah snergi yang diperoleh dalam respirasi aerob dan
anaerob
2.2.5. Merakit alat pengamatan fermentasi gula
2.2.6. Menjelaskan cara melakukan pengamatan fermentasi gula
2.2.7. Menjelaskan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob
2.2.8. Menuliskan hasil rancangan kegiatan fermentasi dengan bahan
substitusi

2.2.9. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan fotosintesis


dan hasilnya
2.2.10. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum
2.2.11. Menjelaskan tahapan reaksi fotosintesa, reaksi terang dan reaksi
gelap pada
2.2.12. Menemukan tempat terjadinya reaksi terang dan reaksi gelap dan
hasilnya.
2.2.13. Menemukan bakteri yang melakukan kemosintesa karbohidrat /
senyawa kimia lain
2.2.14. Menemukan hasil-hasil kegiatan kemosintesa yang dilakukan bakteri
Pendahuluan
Pengertian Metabolisme :
metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme
meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu
untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel
penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan
dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme
Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekulmolekul

kecil.

Misalnya

pembentukan

senyawa-senyawa

seperti

pati,

selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada peristiwa anabolisme


memerlukan masukan energi.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekulmolekul kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi, yaitu
proses oksidasi gula menjadi H O dan CO
2

K
eterkaitan antara Anabolisme dan katabolisme
Karbohidrat

menjadi

salah

satu

komponen

makanan

yang

kompleks.

Komponen inilah yang menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya terdapat dalam jumlah 1%
dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai bahan
makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan
bakar sel, juga dibutuhkan dalam pembentukan tulang rawan. Sumber
karbohidrat yang paling banyak berasal dari tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang
dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan juga usus halus,
terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan
ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil
konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan
berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui
berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam
tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO & H O dimana proses ini juga
2

akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa yang


terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50%
bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi
menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama
bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan
berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga
untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat
tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan
hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang

berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu


menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf
(Irawan 2007).
Molekul-molekul

yang

terkait

dengan

proses

1.

metabolisme
ATP

merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin


yang mengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil
sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya pada saat mengalami
hidrolisis.

Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzymatis yang melibatkan enzim


2. Enzim
adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan

protein.

Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.


1.

Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.

2.

Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian
diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen
yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu
peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang
tidak

aktif

ini

disebut

zimogen.

Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan

menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu
apoenzim dan koenzim.
Kerja

Enzim

ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:


1.

Teori

kunci

dan

anak

kunci

(Lock

and

key)

Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim
seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan
enzim
1.

Enzim

invertase,
memiliki

sisi

sebagai
aktivasi,

tempat

berikut:
melekat

substrat

2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi


3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

b. Hipothesis Koshland :
1.

Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih
fleksibel daripada hypothesis Fischer.

2.

Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan substrat

3.

Jika substrat berkombinasi dengan enzim, akan terjadi perubahan


dalam struktur (konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim
berlangsung efektif.

4.

Struktur molekul substrat juga berubah selama diinduksi sehingga


kompleks enzim-substrat lebih berfungsi.

Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan
irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan
nonkompetitif (Gambar 3.4B )
a.

Inhibitor

kompetitif

Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini
besaing

dengan

substrat

untuk

berikatan

dengan

sisi

aktif

enzim.

Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali seperti semula) dan dapat


dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan oksalosuksinat, yang bersaing
dengan substrat untuk berikatan dengan enzim suksinat dehidrogenase,
yaitu enzim yang bekerja pada substrat oseli suksinat.
b.

Inhibitor

nonkompetitif

Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat
dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan
perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan
substratnya.

Contohnya

antibiotik

penisilin

menghambat

kerja

enzim

penyusun konsentrasi substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat


reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim

I.

Konsentrasi substrat

Konsentrasi enzim

Suhu

pH

Aktivator dan inhibitor


KATABOLISME

1.

Respirasi merupakan contoh peristiwa Katabolisme.

Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk


membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
Produk antara pada respirasi sel dipakai sebagai bahan dasar untuk
metabolisme.
Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya oksigen bebas, dibedakan :
a. Respirasi aerob : respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Oksigen
merupakan penerima hidrogen terakhir.
b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
Sebagai penerima hidrogen terakhir bukan oksigen,tetapi senyawa lain
seperti asam pyruvat,

dan asetaldehid.

Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap, yaitu :

Glikolisis

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat

Daur Krebs, dan

Sistem Transfer Elektron

Glikolisis :

Berlangsung di sitoplasma

Berlangsung secara anaerob

Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam


piruvat ( 3C )

Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH

Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhof

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat :

Berlangsung pada matriks mitokondria

Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)

Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul


glukosa

Siklus Krebs :

Berlangsung pada matriks mitokondria

Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO (senyawa berkarbon 1)

Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2 NADH

Rantai Pengangkutan Elektron ;

NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan


2

ion hidrogen

Melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan
2

pada proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan daur


Krebs dilepaskan ke Oksigen (sebagai penerima hidrogen terakhir)
untuk membentuk H2O dengan melepas energi secara bertahap.

Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedang satu molekul


2

FADH menghasilkan 2 ATP.


2

Glikolisis :

Alternatif 1 : Bila tidak tersedia cukup oksigen, akan berlangsung


respirasi anaerob / fermentasi, seperti pada diagram/skema di
bawah ini :

ALTERNATIF 2 : Jika tersedia Oksigen, asam piruvat akan memasuki


Siklus Krebs dan Sistem Transpor Elektron :

Substrat untuk respirasi tidak selalu dalam bentuk karbohidrat, tetapi bisa
juga berupa protein atau lemak. Perhatikan skema hubungan antara berbagai
substrat tersebut dalam proses respirasi aerob di bawah ini :

II.

ANABOLISME

A. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari Anabolisme


Fotosintesis terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang berklorofil. Fotosintesis
merupakan proses penyusunan zat organik dari zat-zat anorganik dengan
menggunakan energi dari cahaya. Zat organik yang terbentuk dalam proses
fotosintesis

berupa

karbohidrat,

dimana

karbohidrat

tersebut

dapat

digunakan untuk membentuk zat-zat lain seperti protein dan lemak.


Reaksi umum dari fotosintesis dapat dituliskan sebagai :
cahaya
6 CO + 12 H O
2

CH O + 6 HO + 6 O

12

klorofil
1.

Komponen-komponen Esensial Fotosintesis :

Komponen yang mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis adalah bahan


baku (CO dan H O), energi berupa cahaya, pigmen, molekul carrier enzim dan
2

suhu yang tepat. Jika salah satu dari komponen tersebut tidak ada,

fotosintesis

tidak

dapat

berlangsung,

sehingga

komponen

tersebut

disebut komponen esensial.


a). Bahan Baku
CO dari udara masuk melalui stomata ke dalam jaringan spons daun dan
2

segera dipergunakan untuk proses fotosintesis. Air (H O) merupakan bahan


2

baku lain yang diperoleh dari lingkungan. Pada tumbuhan tinggi, H O


2

diabsorbsi oleh akar dan diangkut ke daun melalui berbagai sel dan jaringan.
b). Cahaya
Energi yang dipergunakan dalam fotosintesis adalah energi cahaya. Dari
berbagai penelitian diketahui bahwa energi dari cahaya matahari yang
dipergunakan untuk fotosintesis hanya 2% saja. Selebihnya dipantulkan,
ditransmisikan atau diabsorbsi senagai panas.
Panjang gelombang dari berbagai spektrum sinar matahari tidak sama.
Makin besar panjang gelombang, makin kecil energi yang dikandungnya.
Gelombang cahaya dari yang terpanjang hingga terpendek adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dalam berbagai percobaan yang
menggunakan obyek Chlorella, ternyata spektrum cahaya yang palig banyak
diserap klorofil untuk proses fotosintesis adalah spektrum merah dan biru
ungu (nila).
c). Pigmen
Dengan adanya sistem pigmen, tumbuhan hijau dapat mengabsorbsi
energi cahaya dan menggunakan cahaya ini untuk menghasilkan gula.
Klorofil merupakan pigmen terpenting dari tumbuhan yang melakukan
fotosintesis
Ada bermacam-macam klorofil, yaitu klorofil a, b, c dan e. Klorofil a dan b
terdapat pada kloroplas tumbuhan tinggi, sedangkan klorofil yang lain
terdapat pada jenis alga tertentu.
d). Suhu
Aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Fotosintesis
umumnya berlangsung pada suhu antara 5 40 C. Kecepatan fotosintesis
o

bertambah sampai maksimal pada suhu 35 C dan setelah itu kecepatannya


o

turun tajam. Penurunan ini dimungkinkan karena enzim menjadi kurang aktif.
e). Molekul Carrier dan Enzim
Pada kloroplas, selain dari pigmen terdapat pula berbagai molekul carrier
yang berfungsi dalam transfer atom hidrogen, elektron dan transfer energi.

Selain itu, pada kloroplas pun terdapat bermacam-macam enzim untuk reaksi
kimia fotosintesis.
1.

2.

Penelitian tentang Fotosintesis

Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil yang


diperoleh dari fotosintesis, antara lain :

a). Percobaan Ingenhousz


Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla verticillata. Hasil dari
percobaannya disimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan gas, yang
ternyata adalah oksigen.

b). Percobaan Engelmann


Obyek yang digunakan

adalah ganggang Spirogyra dan bakteri thermo.

Di bawah mikroskop terlihat bakteri thermo berkumpul pada bagian kloroplas


yang terkena cahaya matahari (B) akibat banyaknya oksigen di daerah ini.
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann, yaitu bahwa fotosintesis
membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang bertanggung jawab terhadap
produksi oksigentersebut.
c). Percobaan Sacchs
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan
cahaya, berlangsung pada bagian yang berklorofil, sedang hasil akhir dari
fotosintesis adalah zat tepung (amylum). Percobaan ini didasari atas
pengertian bahwa amylum, jika bereaksi dengan iodium akan berwarna biru.
Pada bagian daun yang ditutup dengan kertas timah (tidak kena cahaya)
tidak berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak berlangsug fotosintesis.

3. Reaksi Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pengubahan energi cahaya menjadi
energi kimia dalam bentuk gula yang dihasilkan dari reduksi karbondioksida
yang miskin energi. Fotosintesis dapat dituliskan dengan persamaan reaksi
sederhana :

6 CO + 12 H O
2

CH O + 6 HO + 6 O
6

12

Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi
terang (reaksi tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak tergantung
cahaya).
a). Reaksi Terang (Reaksi Tergantung Cahaya)
Reaksi pertama dalam fotosintesis memang tergantung adanya cahaya,
sehingga disebut sebagai reaksi terang. Sering reaksi ini disebut reaksi
fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya berlangsung di Grana.
Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I (FS I) dan
fotosistem II (FS II). Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid
yang mampu menyerap energi cahaya maksimum pada gelombang 700 nm
(P 700), sedangkan untuk FS II dengan P 680 diserap oleh klorofil a 673 (kl
A.673) dan klorofil b.
Jika kloroplast mendapat cahaya, maka electron dari klorofil pada kedua
fotosistem akan tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian dipindahkan
melalui akseptor-akseptor untuk dimanfaatkan energinya.
1). Fotosistem I (FS I)
Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin
sebagai akseptor utama. Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang

sama

juga

menerima

ion

H sehingga
+

terbentuk

nikotinamida

adenin

dinukleotid fosfat tereduksi (NADPH ).


2

NADP + 2 H + 2e

NADPH

2). Fotosistem II ( FS II )
Elektron dari FS II diterima oleh akseptor-akseptor elektron (plastoquinon,
sitokrom dan plastosianin) menuju FS I. Elektron ini digunakan untuk mengisi
lubang pada FS I. Waktu mengalir melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini
melepaskan energinya. Energi ini digunakan untuk mensintesis ATP dari ADP
dan Pi (fotofosforilasi)
ADP + Pi

ATP

FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti dari pemecahan
air (fotolisis) :
2 HO

2 H + 2 OH

2 OH

2 e + HO + O

HO

2H +2e +O

2 HO

4H + 4e + O

Pada fotolisis terlihat bahwa O yang dibebaskan berasal dari dua molekul air
2

( 2 H O ), Jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH dan O .


2

b). Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya)


Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya / Reaksi Blackman) adalah
suatu proses fiksasi CO untuk membentuk glukosa dengan menggunakan
2

energi yang dihasilkan oleh reaksi terang. Reaksi ini terjadi di stroma pada
kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya berlangsung
melalui suatu siklus yang disebut siklus Calvin Benson.
PGAL yang terbentuk dalam reaksi gelap merupakan hasil berdih
fotosintesis secara keseluruhan. Untuk membentuk satu molekul glukosa
diperlukan dua molekul PGAL dan ini diperoleh dari mereduksi enam molekul
CO . Dengan mereduksi enam mulekul CO , akan dihasilkan 12 molekul PGAL.
2

Dua molekul PGAL digunakan untuk membentuk glukosa, sedangkan 10


molekul lainnya akan direduksi kembali melalui senyawa antara seperti
fruktosa 1,6 difosfst (FDP) dan glukosa 5-fosfat (G 5-P) untuk menghasilkan
RuDP.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema fotosintesis, yang menunjukkan
keterkaitan antara reaksi terang dan reaksi gelap di bawah ini :

Keterangan :
h

: cahaya matahari

Kotak dalam adalah reaksi terang (reaksi tergantung cahaya)


Kotak luar adalah reaksi tak tergantung cahaya (siklus Calvin Benson)
Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO oleh RuDP adalah
2

PGA ( asam fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom karbon. Oleh karenanya,
tumbuhan yang melakukan fotosintesis menggunakan cara ini disebut
tumbuhan C

3.

Fotosintesis melalui jalur C (Jalur metabolisme Hatch Slack)


4

Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu tumbuhan tebu, jagung, berbagai
rerumputan (crabgrass, shorghum dan Bermuda grass) dan beberapa
tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini digolongkan ke dalam tumbuhan
C karena senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi CO adalah asam
4

oksaloasetat yang merupakan senyawa dengan 4 atom karbon.

Kelebihan

Tumbuhan

C4

dibanding dengan C3
1.

Membutuhkan lebih banyak ATP;

2.

Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun;

3.

Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi;

4.

Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase terhadap CO lebih besar


2

dibanding dengan RuDP

5.

Penambatan CO lebih efektif;

6.

Proses fotosintesis berlangsung cukup baik dalam keadaan jumlah

CO yang sangat sedikit di udara.


2

7.

Tumbuh lebih cepat.

2.

KEMOSINTESIS

Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis bakteri yang menggunakan energi


dari reaksi kimia anorganik sederhana untuk sintesa karbohidrat, dan
menggunakan energi kimia dari luar tubuh.

Sumber karbon untuk kemosintesis berasal dari CO2.

Bahan baku anorganik adalah air dan karbon dioksida.

Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari cahaya).

Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap


dari lingkungan; Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur (belerang),
besi, amonia dan nitrit.

Beberapa

organisme

yang

melakukan kemosintesis :
1.

Bakteri

sulfur

tidak

berpigmen

yang

mengoksidasi

sulfida

menjadi sulfat :

Menyerap (H S) maupun S dari lingkungan

Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan menghasilkan

energi yang digunakan untuk membuat Karbohidrat

Hasil samping berupa S , bila bahan asalnya H S dan ion sulfat (SO )
2

bila asalnya S

24

2.

Bakteri

besi

yang

mengoksidasi

ferrohidroksida

menjadi

ferrihidroksida.

Hidup di air tawar atau air asin yang mengandung senyawa besi
terlarut.

Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan menggabungkannya


dengan

oksigen

sehingga

menjadi

bentuk

tidak

larut

dengan

mengeluarkan energi.

3. Bakteri Nitrifikasi

Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan melepaskan ion nitrit.


Contoh :Nitrosomonas

Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan ion


nitrat : Nitrobakter

PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN KEMOSINTESIS

Organisme

Type
proses

Tumbuhan hijau

Fotosintesi
s

Bahan
yang
dipakai

Sumber energi
Cahaya yang
diabsorbsi klorofil

CO H O
2,

CO , H S
2

Gula,
H O, O
2

Cahaya yang
diabsorbsi klorofil
bakteri

Bakteri belerang Fotosintesi


hijau
s

Hasil

Gula,
HO , S
2

Bakteri belerang Fotosintesi


ungu
s

CO H S,
HO
2,

Cahaya yang diserap


bakteriopurpurin

Bakteri
Nitrifikasi

Kemosinte
sis

Oksidasi ammonia
menjadi nitrit
CO H O
2,

Bakteri
Nitrifikasi

Kemosinte
sis
CO H O
2

Bakteri belerang Kemosinte


tak berwarna
sis

CO H O
2,

Bakteri besi

Kemosinte
sis

Oksidasi ferro
menjadi ferri
CO H O
2,

Gula,
H O, O
2

Oksidasi H S menjadi
sulfat

Gula,
H O, O
2

Oksidasi nitrit
menjadi nitrat
2,

Gula,
H SO

Gula,
H O, O
2

Gula,
H O, O
2

3.

Sintesis Lemak

Terjadi di sitosol

Lemak atau lipida adalah senyawa yang terdiri atas satu molekul
gliserol (ROH) dan tiga molekul asam lemak ( R-COOH)

Lemak penting sebagai komponen structural sel, khususnya membrane


sel dan sebagai bahan baker biologis. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, lemak dapat diperoleh dari makanan dan dapat pula disintesis
di dalam tubuh. Di dalam tubuh, lemak dapat disintesis dari produk
antara (intermediate product) pada proses respirasi, seperti PGAL dan
asetil KoA.

Baik

tumbuhan

maupun

hewan

dapat

karbohidrat, melalui tahap-tahap :


1. Sintesis gliserol [ C H (OH) ]
3

2. Sintesis asam lemak


3. Penggabungan asam lemak dan gliserol.

mensintesis

lemak

dari

(b) Asam lemak (asam stearat, C H COOH )


17

gliserol

asam lemak

lemak

35

air

4.

Sintesis Protein

Terjadi di ribosom

Unit penyusunnya adalah asam amino

Protein merupakan polimer dari asam amino yang dihubungkan oleh


ikatan peptida

Ikatan peptida adalah ikatan yang meng-hubungkan antara gugus


amine dari satu asam amino dengan gugus karboksil dari asam amino
yang lain.

ASAM AMINO ESSENSIAL

Yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh;

Yang termasuk ke dalam golongan ini :

Arginin,

histidin,

isoleusin,

leusin,

lisin,

metionin,

fenilalanin,

treonin, triptofan, valin


ASAM AMINO NON ESENSIAL

Yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh melalui senyawa
antara respirasi.

Yang termasuk golongan ini :

Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin,


glisin, prolin, serin dan tirosin
Klasifikasi protein berdasar fungsi biologiknya

Enzim, menkatalisis reaksi-reaksi biokimia

Protein cadangan, disimpan sebagai cadangan makanan

Protein transpor, mentranspor zat/unsur tertentu

Protein kontraktil pada jaringan tertentu

Protein pelindung, misalnya antibodi

Toksin, merupakan racun

Hormon,mengatur proses-proses hidup

Protein struktural, penyusun struktur sel, jaringan, dan tubuh.

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
Normal
0
false
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:Table Normal;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;

mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri,sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Times New Roman;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Keterkaitan Metabolisme, Karbohidrat, Lemak dan Protein

di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu membentuk suatu jejaring
yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya?
Perhatikan Gambar di bawah ini! Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan lemak bertemu
pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah Anda bahwa Asetil Ko-A
sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme
ini berguna untuk saling menggantikan bahan bakar di dalam sel, Hasil katabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa-senyawa lain
yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.

Hubungan antara metabolisme


karbohidrat, lemak, dan protein.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa
karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam

glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa
yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan
apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya
pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan
jumlah
energi
yang
dihasilkan.
Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat
dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga
jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan
pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan
jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein
dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme
lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai