MM 67 C | 391766
dengan
jangka
panjang
perusahaan.
Belum
lagi,
kinerja
melakukan
manipulasi
data.
Masalah-masalah
tersebut
juga
kinerja
keuangan,
namun
juga
menghadirkan
informasi
mau
belajar,
twrmotivasi,
dan
terdorong
untuk
mencapai
yang
baik
dimulai
dengan
adanya
proses
Bagus Yudoprakoso
MM 67 C | 391766
Organizatio
nal learning
business
process
training
sharing
knowled
ge
skill
mastery
em ploy
ee
turnove
r
custom
er
customer
value
added
value
pelayan
an
kepuasa
n
pelangg
an
efisiensi
improvem
ent
reengineeri
ng
financial
perform
anc
performanc
e
profit
cost
ROI
EVA
ukuran-ukuran
yang
akan
digunakan
terkait
dengan
ke
depannya.
Balance
score
card
juga
merupakan
alat
Bagus Yudoprakoso
MM 67 C | 391766
Namun demikian, penerapan balance score card memiliki biayabiaya yang perlu ditanggung. Dalam prosesnya, balance score card perlu
menetapkan apa saja kunci-kunci kinerja yang akan diukur dan berfokus
padanya. Kemudian perlu diadakan pelatihan difalitasinya pembelajaran
dalam organisasi. Tetapi juga kadang terjadi dalam balance score card
juga berisikan terlalu banyak poin performa yang harus dinilai sehingga
terkadang
membingungkan
atau
memberi
tekanan
berlebih
pada
karyawan.
Balance score card yang baik diharapkan dapat membantu kinerja
perusahaan secara keseluruhan menjadi lebih baik. Balance score card
yang baik harus dapat: memberikan gambaran strategi perusahaan,
mengkomunikasikan ukuran-ukuran kinerja yang jelas, membatasi ukuranukuran yang diunakan, dan dapat memotivasi manajer untuk lebih
berpresasi/berkontribusi bagi tercapainya kinerja perusahaan yang baik.
Namun demikian, perlu kehati-hatian dalam pembuatan balance
score card. Balance score card dapat menjadikurang bermanfaat bila
dalam pembuatannya manajer mengasumsikan semua hubungan sebab
akibat adalah pasti, padahal dalam kenyataannya terdapat variabelvariabel
lain
yang
mungkin
juga
mempengaruhi
kinerja.
Dalam
kinerja
karyawan.
Terakhir,
terkadang
manajer
lupa
dan
Bagus Yudoprakoso
MM 67 C | 391766