Konsep Dasar
Konsep Dasar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang
melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dengan
salah satu komplikasinya yaitu makrovaskuler yang meliputi Penyakit jantung
koroner, kerusakan pembuluh darah otak atau stroke dan penyakit pembuluh
darah perifer (Long, B.C. 1996).
Diabetes mellitus ini disebabkan kurangnya produksi hormon insulin
oleh organ pancreas (tipe 1), kurangnya respon tubuh terhadap insulin
sehingga penggunaan hormon tersebut menjadi tidak efektif (tipe 2), dan
karena tubuh tidak bisa merespon hormone insulin yang disebabkan adanya
hormone penghambat respon yang dihasilkan oleh plasenta selama proses
kehamilan (gestasional) (Sjaifoellah, N. 1996).
Manifestasi klinis dari diabetes mellitus ini diantaranya sering kencing
di malam hari, sering merasa haus dan lapar, kehilangan berat badan,
kesemutan, cepat lelah dan lemah, kulit terasa gatal, dan mengalami
gangguan penglihatan (Smeltzer, S. 2002).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Mengetahui secara menyeluruh mengenai Diabetes Mellitus dengan
komplikasi makrovaskuler.
2. Tujuan khusus
a. Memahami definisi dari beberapa komplikasi makrovaskuler.
b. Mengetahui etiologi dari beberapa komplikasi makrovaskuler.
c. Memahami patofisiologi dari beberapa komplikasi makrovaskuler.
d. Mengetahui
manifestasi
klinis
dari
beberapa
komplikasi
makrovaskuler.
e. Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
beberapa komplikasi makrovaskuler.
f. Mengetahui
penatalaksanaan
dari
beberapa
komplikasi
makrovaskuler.
g. Menguasai konsep asuhan keperawatan dari beberapa komplikasi
makrovaskuler
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komplikasi Makrovaskuler dari Diabetes Mellitus
Komplikasi
pembuluh
makrovaskuler adalah
darah
arteri
komplikasi
yang
lebih
yang
besar,
mengenai
sehingga
pembuluh
perifer (peripheral
darah
vascular
otak,
disease
dan
=
penyakit
PVD).
pembuluh
Walaupun
darah
komplikasi
makrovaskular dapat juga terjadi pada DM tipe 1, namun yang lebih sering
merasakan komplikasi makrovaskular ini adalah penderita DM tipe 2 yang
umumnya menderita hipertensi, dislipidemia dan atau kegemukan. Kombinasi
dari penyakit-penyakit komplikasi makrovaskular dikenal dengan berbagai
nama,antara
lain Syndrome
X,
Cardiac
Dysmetabolic
Syndrome,
pada
arteri
koroner.
Plaque
terbentuk
pada
jantung
antara
koroner
kebutuhan
disebabkan
O2sel
otot
karena
ketidak
jantung
dengan
(kerusakan)
yang
berat
dan
mendadak
akan
yang cukup. Hal ini menyebabkan gejala, terutama nyeri kaki ketika
berjalan (klaudikasio intermiten) (Barbara, C. Long, 1996).
Penyakit arteri perifer juga mungkin menjadi tanda akumulasi
lebih luas dari deposit lemak di arteri (aterosklerosis). Kondisi ini
dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan otak, serta kaki anda.
Sering kali, Anda dapat mengobati penyakit arteri perifer
dengan berhenti merokok, berolahraga dan makan makanan yang
sehat (Brunner and Suddarth. 2002).
b) Etiologi
Penyakit arteri perifer sering disebabkan oleh arteroslerosis
(penyempitan pembuluh darah). Pada aterosklerosis, timbunan lemak
(plak) menumpuk di dinding arteri dan mengurangi aliran darah.
Meskipun jantung biasanya yang menjadi fokus pembahasan
aterosklerosis, penyakit ini dapat dan biasanya mempengaruhi arteri
di seluruh tubuh anda. Ketika itu terjadi pada arteri yang memasok
darah ke anggota badan anda, hal itu menyebabkan penyakit arteri
perifer. Penyebab yang kurang umum seperti peradangan pembuluh
darah, cedera pada anggota badan, anatomi yang tidak biasa dari
ligamen atau otot, atau paparan radiasi (Smeltzer, S. 2002).
c) Gejala penyakit arteri perifer meliputi (Smeltzer, S. 2002).
1. Nyeri kram pada otot pinggul, paha atau betis setelah aktivitas,
seperti berjalan atau naik tangga (klaudikasio intermiten).
2. Kaki mati rasa atau terasa lemah.
3. Dingin di kaki bawah atau kaki, terutama bila dibandingkan
dengan kaki yang lain
4. Luka pada jari-jari kaki kaki atau kaki yang tidak kunjung
sembuh
5. Perubahan warna kaki Anda
6. Bulu rontok atau lebih lambat pertumbuhannya rambut pada
kaki dan tungkai bawah.
7. Pertumbuhan kuku lambat
8. Kulit pada daerah kaki berwarna pucat.
9. Tidak ada denyut atau denyut yang lemah di kaki atau tungkai.
10. Disfungsi ereksi pada pria
d) Faktor Risiko
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko anda terkena penyakit
arteri perifer meliputi (Smeltzer, S. 2002) :
1. Merokok
2. Diabetes
3. Obesitas (indeks massa tubuh lebih dari 30)
4. Tekanan darah tinggi (140/90 mmHg atau lebih tinggi)
5. Kolesterol tinggi (darah kolesterol total lebih dari 240 miligram
per desiliter, atau 6,2 milimol per liter)
6. Bertambahnya usia, terutama setelah mencapai usia 50 tahun
7. Riwayat keluarga penyakit arteri perifer, penyakit jantung atau
stroke
8. Kelebihan
kadar
homosistein,
komponen
protein
yang
iskemik
atau
infark
menurut
Junaidi
(2011)
10
darah
masuk
kedalam
ruang
sekitar
otak
pembuluh
darah
akibat
tertimbun
plak
atau
ekstradural
(hemoragi
epidural)
adalah
subdural
(termasuk
subdural
akut)
yaitu
11
(Berjalan
menyatukan kaki.
12
tidak
mantap,
dan
tidak
mampu
13
Pathway
Diabetes Melitus
Komplikasi
Makrovaskuler
Gangguan
Pembuluh
Darah Perifer
Penyakit
Jantung
Koroner
Arteri koroner
tersumbat
Jantung dan paru-paru
bekerja lebih keras
Pembesaran
jantung
kebutuhan
suplay oksigen
tubuh
suplay oksigen
ke daerah
perifer
terdapat sumbatan
pada pembuluh
darah di otak
kulit tampak
biru kering
bersisik, teraba
dingin, terdapat
ulkus diabet,
suplay oksigen
dx
ketidakefektifa
n perfusi
jaringan
perifer
dx penurunan
curah jantung
Gangguan
Pembuluh
Darah di
dx nyeri
akut
14
ke daerah otak
hipertensi,
sesak nafas,
takikardi,
pusing, merasa
lelah saat
dx intoleransi
aktivitas
B. Asuhan
Keperawatan
Diabetes
Mellitus
dengan
komplikasi
Makrovaskuler
1. Pengkajian
a. Identitas pasien.
b. Keluhan Utama.
Pasien merasakan nyeri akibat luka ulkus kaki (luka gangren).
c. Riwayat Kesehatan.
Pasien
di
diagnose
diabetes
mellitus
dan
kolesterol
(hiperlipidemia).
d. Pemeriksaan Fisik.
Inspeksi
15
16
17
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut
NOC
NIC
Setelah dilakukan
Analgesic administration
tindakan keperawatan
1. Kolaborasikan dengan
selama 3 x 60 menit,
obat
1= Never demonstrated
5= consistently
demonstrated
mengurangi nyeri
Pain Level
1= Severe
klien
5= None
5. Monitor TTV
Pain Management
1. Observasi secara
komprehensif letak
nyeri, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, dan keparahan
nyeri serta faktor
prespitasi
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan
Activity Therapi
tindakan keperawatan
selama 6 x 24 jam,
berpartisipasi terhadap
aktivitas yang
direncanakan
1. Activity Tolerence
2. Cardiac pump
terapi untuk
effectivenes
perencanaan,
3. Cardiopulmonary
status
untuk beraktivitas
Self care assistance
1. Kaji riwayat atau
mempromosikan
aktivitas
2. Ajarkan perawatan diri
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang
melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dengan
salah satu komplikasinya yaitu makrovaskuler yang meliputi Penyakit jantung
koroner, kerusakan pembuluh darah otak atau stroke dan penyakit pembuluh
darah perifer.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
komplikasi makrovaskuler dari diabetes mellitus serta diharapkan mahasiswa
dapat menerapkan dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari saat
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien di Rumah Sakit.
20