Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ria sri rahayu

NPM : 13112620120091
Botani

TOLERANSI VARIETAS PADI HITAM (Oryza sativa L. indica) PADA


BERBAGAI TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN
Cekaman Abiotik merupakan permasalahan utama dalam bidang pertanian, pola
iklim global, peningkatan frekuensi kejadian El-Nino, serta rusaknya infra struktur
pengairan, meningkatkan risiko kekeringan. Untuk mengatasinya dilakukan dua cara
yakni
1. Memperbaiki lingkungan agar cekaman dapat diminimalkan
2. Mengubah genotip tanaman agar tahan terhadap kekeringan.
Padi hitam, salah satu padi gogo lokal yang mengandung pigmen paling
baik dari padi putih atau warna lainnya. Tanaman padi dapat tumbuh dan
berkembang baik pada lingkungan ekstrim seperti kekeringan, melalui proses
evolusi

dengan

perubahan konstitusi genetik sebagai upaya adaptasi terhadap

lingkungan.
Penelitian

ini

bertujuan

untuk mengukur

tingkat

ketahanan

cekaman

kekeringan pada tingkat kadar lengas tanah yang berbeda terhadap karakter
pertumbuhan, perubahan fisiologis dan hasil pada berbagai varietas padi hitam.
Varietas padi hitam yang digunakan adalah Toraja, Jowo Melik, Wulung, Melik,
Cempo Melik, dan Cempo Ireng.
Media tanam berupa tanah sawah, terlebih dahulu dikeringanginkan dan
dihancurkan sehingga didapatkan tanah dengan kondisi seragam.
Penelitiannya meliputi:
1. tinggi tanaman

(cm), Peningkatan

intensitas

cekaman kekeringan

mengakibatkan penurunan tinggi tanaman


2. berat kering tanaman (g), Peningkatan cekaman kekeringan mengakibatkan
penurunan jumlah gabah isi, berat 100 biji dan berat gabah per rumpun
3. kadar amilosa, kadar antosianin, Varietas Wulung dan Cempo Melik mampu
menghasilkan kandungan amilosa tinggi (20,76 dan 21,72 %) pada 40 %
KL. Varietas Toraja menunjukkan fenomena kebalikan dari Jowo Melik,
dimana dari kondisi tidak tercekam dan terkena cekaman kekeringan Toraja

menghasilkan kandungan amilosa sangat rendah (5%), sedangkan Jowo


Melik menghasilkan kandungan amilosa tinggi. Terdapat dua fenomena
kandungan antosianin dari kondisi tidak tercekam (kadar lengas 100 % KL)
ke kondisi paling tercekam

(40

KL)

yaitu

peningkatan cekaman

kekeringan mengakibatkan penurunan kandungan antosianin dan peningkatan


cekaman diikuti dengan peningkatan kandungan antosianin
4. kepekaan kekeringan mengacu pada Standard Evaluation System for Rice
(SES), dan kadar air relatif (%). Semakin meningkatnya cekaman kekeringan
akan menurunkan KAR daun dan penurunannya akan semakin meningkat
seiring lamanya waktu cekaman dan peningkatan cekaman kekeringan.
5. Data pengamatan pertumbuhan dan hasil, dianalisis dengan Sidik Ragam
menggunakan program SPSS versi 17.0 for Windows.
6. Jika terdapat pengaruh nyata perlakuan terhadap peubah, dilakukan uji
DMR taraf 5%. Kadar amilosa, antosianin, kepekaan terhadap kekeringan
dan kadar air relatif dianalisis secara deskriptif

Anda mungkin juga menyukai