Anda di halaman 1dari 118

BUKU PANDUAN

KURIKULUM
KURIKULUM BERBASIS
SN-DIKTI, KKNI, DAN SKDI
2013

PRODI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM
MAKASSAR
2016
BUKU PANDUAN KURIKULUM
KURIKULUM BERBASIS SN-DIKTI (STANDAR
NASIONAL
PENDIDIKAN
TINGGI),
KKNI
(KERANGKA
KUALIFIKASI
NASIONAL
INDONESIA),
DAN
SKDI
(STANDAR
KOMPETENSI DOKTER INDONESIA) 2013

PRODI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU


KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM
MAKASSAR
2016

PROGRAM

STUDI
PENDIDIKAN

DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

VISI
Pusat pengembangan kedokteran yang unggul
dalam mengelola hidup sehat (Healthy Life)
berbasis ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.
MISI

1. Menyelenggarakan akademik dan pendidikan


dokter Islami yang berkualitas dalam rangka
mencerdaskan dan memberdayakan kehidupan
berkarakter kebangsaan untuk memelihara
integritas nasional.
2. Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi
dan Trimatra ke NU-an yang kreatif, inovatif,
merefleksikan kedinamisan integrasi keilmuan.
3. Mewujudkan tata kelola yang kondusif dan
transparan dengan berlandaskan nilai-nilai
ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.
TUJUAN
1. Menghasilkan
lulusan
kedokteran
yang
professional, berkepribadian Islami dengan
menguasai pengetahuan dan keterampilan
yang mutakhir serta mampu melakukan
komunikasi yang akhlakul karimah secara
nasional maupun internasional.
2. Terwujudnya pendidikan tinggi kedokteran
sebagai pusat pendidikan, penelitian dan
pengabdian
masyarakat
yang
berbasis
integrasi keilmuan yang berlandaskan nilainilai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.
3. Terciptanya
manajemen
pengelolaan
kelembagaan yang bersih, sehat, mandiri,
profesional
dan
akuntabilitas
disertai
terwujudnya lingkungan kampus Qurani.
4. Terwujudnya kerjasama dengan lembaga lokal,
regional, nasional dan internasional yang

menunjang peningkatan mutu organisasi dan


berdaya saing.

BUKU PANDUAN KURIKULUM

KURIKULUM BERBASIS
SN-DIKTI, KKNI, dan SKDI
2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KSESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


2016
KATA PENGANTAR
Assalamu
Wabarakatuh

Alaikum

Warahmatullah

Puji syukur kitapanjatkan kehadirat Allah SWT


karena dengan rahmat-Nya jualah sehingga
BUKU
PANDUAN
KURIKULUM
PENDIDIKAN
DOKTER
UIM
dapat
terselesaikan. Adapun maksud penerbitan
buku ini adalah untuk memberikan dasar bagi
semua
pihak
terkait
dalam
proses
pembelajaran pendidikan dokter di FKIK UIM.

Mulai
dari
perumusan
awal
hingga
penyusunan akhir buku ini, telah dilakukan
beberapakali evaluasi draft kurikulum oleh
banyak pihak, mulai dari dosen dan staf
administrasi
fakultas hingga stakeholder
internal maupun eksternal.
Penyusunan kurikulum ini berdasarkan pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI),
Kerangka
Kualifikasi
Nasional
Indonesia (KKNI), Standar Kompetensi Dokter
Indonesia
(SKDI)
2013,
dan
Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019.
Kurikulum ini berkiblat pada FK-UNHAS
sebagai institusi pendamping yang selama ini
turut
berperan
andil
dalam
upaya
pembentukan Prodi Pendidikan Dokter UIM.
Akhir kata, pada semua pihak yang telah
menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam
penyusunan kurikulum ini, kami ucapkan
terima kasih. Semoga buku ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
khususnya
untuk
pengembangansistem
pembelajaran di FKIK UIM.
Wassalamu Alaikum wr.wb
M
akassar, Juni 2016

DEKAN FKIK UIM

DAFTAR ISI
Halaman

SAMPUL

i
KATA
PENGANTAR
.. ii
DAFTAR
ISI
iii
DAFTAR
TABEL
.
iv
BAB I. PENDAHULUAN
(RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI)..
1
1.1.
Visi
Program
Studi.
1.2.
Misi
Program
Studi
..
1.3.
Tujuan
Program
Studi
.
1.4.
Sasaran
Program
Studi

BAB II. KOMPETENSI


1.1.
Profil
Lulusan
Program
Studi
1.2.
Standar
Kompetensi
Dokter

1.3.
Learning
Outcome
..
BAB III. KURIKULUM

1.1.
Konsep
Kurikulum
.
1.2.
Susunan
Mata
Kuliah
..
1.3.
Peta Hubungan Mata Kuliah dengan
Kompetensi
Lulusan
.
1.4.
Tahapan
Profesi
..
1.5.
Sistem
Pembelajaran
..
1.6.
Sistem
Penilaian
..
1.7.
Program Persiapan Uji Kompetensi
..
BAB
IV.
BLUE
PRINT
MATA
KULIAH
.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Susunan Mata Kuliah Prodi Pendididkan
Dokter FKIK UIM
.
Tabel 2. Peta Penyajian Kurikulum Tahap
Akademik ..
Tabel 3. Paket Tahun Kepaniteraan Tahun Pertama

Tabel 4. Paket Tahun Kepaniteraan Tahun Kedua


.
Tabel 5. Hubungan Mata Kuliah dengan
Kompetensi
Lulusan
.

BAB I. PENDAHULUAN
RENCANA STRATEGIS PRODI PENDIDIKAN
DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah


resmi berlaku sejak akhir Desember 2015 yang
akan diikuti juga dengan Masyarakat Sosio Kultur
ASEAN. Dengan adanya MEA maka terjadi aliran
modal,

barang

dan

jasa

termasuk

profesi

kesehatan dari dan ke berbagai Negara ASEAN.


Berbagai

lembaga

mempersiapkan

telah

bergerak

untuk

tinggi

dalam

perguruan

memasuki era MEA, antara lain ASEAN University


Network

(AUN)

yang

telah

mengembangkan

berbagai program kegiatan, antara lain ASEAN


Credit Transfer System (ACTS), pengembangan
ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF)
dan berbagai harmonisasi regulasi akademik.
Disamping

itu,

penetapan

Suistainable

Development Goals (SDGs) yang mulai berlaku 1


Januari

2016,

telah

memasukkan

quality

education sebagai salah satu tujuan yang akan


dicapai.
Di dalam era MEA ini dan globalisasi pada
umumnya,
keniscayaan

mutu
untuk

pendidikan
bisa

merupakan

bertahan

dan

sustainable. Perguruan tinggi - khususnya di

bidang profesi kesehatan akan mengalami


dampak

yang

lebih

ditandatanganinya

awal

karena

mutual

telah

recognition

agreement.
Untuk itu Perguruan Tinggi profesi kedokteran
dituntut

untuk

bisa

bersikap

terbuka

dan

responsive terhadap berbagai kebutuhan yang


berkembang, Perguruan Tinggi tidak bisa lagi
bersikap inward looking tetapi perlu bersikap
outward looking dan proaktif terhadap berbagai
perkembangan.
Di tingkat nasional, Pemerintah telah
mengeluarkan berbagai regulasi terkait dengan
pengembangan system penjaminan mutu internal
dalam rangka peningkatan mutu program studi,
antara lain UU Sisdiknas nomor 20/2003, UU Guru
dan Dosen nomor14/2005, PP nomor19/2005 Jo
PP nomor 32/2013 Jo PP nomor 15/2015 tentang
Standar

Nasional

Pendidikan

UU

Pendidikan

Tinggi nomor 12/2012.


Permendikbud nomor 50/2014 tentang Sistem
Penjaminan

Mutu

Permenristekdikti

Pendidikan
nomor

Tinggi

44/2015

dan

tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pemerintah


juga menerbitkan Perpres No.8/2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang
diikuti dengan Permendikbud nomor 73/2014
tentang

Penerapan

KKNI

bidang

Pendidikan

Tinggi. Pada UU Pendidikan Tinggi nomor 12/2012


secara jelas disebutkan bahwa setiap perguruan
tinggi harus mengembangkan Standar Perguruan
Tinggi.
1.1 VISI PROGRAM STUDI
Pusat

pengembangan

unggul
(Healthy

dalam
Life)

kedokteran

yang

mengelola

hidup

sehat

berbasis

ajaran

Islam

Ahlusunnah Wal Jamaah.


1.2 MISI PROGRAM STUDI
1. Menyelenggarakan
akademik
pendidikan dokter.
2. Menyelenggarakan

Tridharma

dan

Perguruan

Tinggi dan Trimatra ke NU-an yang kreatif,


inovatif,

merefleksikan

kedinamisan

integrasi keilmuan.
3. Mewujudkan tata kelola yang kondusif dan
transparan dengan berlandaskan nilai-nilai
ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.

1.3 TUJUAN PROGRAM STUDI


Adapun pendirian dan pengembangan Prodi
Pendidikan Dokter FKIK UIM didasarkan pada
visi

dan

misi

sebelumnya.
berikut :
1. Menghasilkan

yang

telah

Tujuan

dipaparkan

tersebut

lulusan

sebagai

kedokteran

yang

professional.
2. Terwujudnya pendidikan tinggi kedokteran
sebagai pusat pendidikan, penelitian dan
pengabdian

masyarakat

yang

berbasis

integrasi keilmuan berlandaskan nilai-nilai


ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.
3. Terciptanya
manajemen
pengelolaan
kelembagaan yang bersih, sehat, mandiri,
profesional

dan

akuntabilitas

disertai

terwujudnya lingkungan kampus Qurani.


4. Terwujudnya kerjasama dengan lembaga
lokal, regional, nasional dan internasional
yang

menunjang

peningkatan

mutu

organisasi dan daya saing lulusan.


1.4 SASARAN PROGRAM STUDI
Secara singkat sasaran dari masing-masing
tujuan strategis adalah sebagai berikut :

1.4.1

Sasaran Tujuan 1 (Menghasilkan

lulusan

kedokteran

yang

profesional,

berkepribadian Islami dengan menguasai


pengetahuan
mutakhir

dan

serta

keterampilan
mampu

yang

melakukan

komunikasi yang akhlakul karimah baik


secara nasional maupun internasional)
1. Berkembangnya intelektual, mental dan
integritas

mahasiswa,

yang

dicapai

melalui strategi dan program dengan


target
2.

tahunan

tahunnya.
Terbinanya

mahasiswa.
1.4.2Sasaran
pendidikan
pusat

yang
karir

dan

Tujuan

tinggi

pendidikan,

pengabdian

terukur

karakter

(Terwujudnya

kedokteran

sebagai

penelitian

masyarakat

setiap

yang

dan

berbasis

integrasi keilmuan)
1. Penguatan kurikulum berbasis integrasi
keislaman Ahlusunnah Wal Jamaah.
2. Menambah dan menata sarana dan
3.

prasarana perkuliahan.
Meningkatkan publikasi jurnal program
studi.

4.

Mengembangkan program penelitian

unggulan.
5. Meningkatkan kualitas SDM dosen.
1.4.3Sasaran tujuan 3 (Terciptanya
manajemen

pengelolaan

kelembagaan

yang bersih, sehat, mandiri, profesional dan


akuntabilitas

disertai

terwujudnya

lingkungan kampus Qurani)


1. Berkembangnya sistem
berbasis

mutu

dengan

manajemen
terwujudnya

lingkungan kampus Qurani yang diukur


melalui indikator.
2. Mengembangkan sistem pengelolaan
dana yang efisien, efektif dan akuntabel.
3.
Mempromosikan
institusi
prodi
pendidikan dokter dalam berbagai media.
4. Merekrut tenaga administrasi prodi
secara optimal.
5.Pemantapan
tata

kelola

akademik

dengan indikator terakreditasinya prodi.


1.4.4 Sasaran Tujuan 4 (Terwujudnya
kerjasama

dengan

lembaga

lokal,

regional, nasional dan internasional yang


menunjang peningkatan mutu organisasi
dan

daya

saing

lulusan),

yaitu

mengembangkan jejaring dan kerjasama

bersama institusi lain dengan indikator


terjalinnya

kerjasama

melalui

strategi

kemitraan baik secara nasional maupun


internasional.

BAB II. KOMPETENSI


2.1 Profil Lulusan Program Studi
Profil atau karakteristik lulusan Pendidikan
Dokter UIM yang dibutuhkan masyarakat serta
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi kedokteran adalah lulusan bergelar
sarjana kedokteran dan atau dokter yang
profesional, berkepribadian Islami dengan
menguasai pengetahuan dan keterampilan
yang mutakhir serta mampu melakukan
komunikasi yang baik secara nasional maupun
internasional yang nantinya akan mampu
berkarir sebagai tenaga medis, dosen,
peneliti, manajer, dan konsultan kesehatan.

Lulusan yang peduli dan bisa menyatu,


mengambil manfaat serta menanggulangi
masalah yang timbul dari dinamika perubahan
di dalam masyarakat yang berhubungan
dengan perubahan ekosistem dan lingkungan.
Karakteristik ini akan ditawarkan pada
program elektif, sehingga lulusannya akan
lebih sesuai dengan persoalan maupun
kebutuhan masyarakat. Karakteristik ini
diperoleh dengan cara membuat program
kunjungan
ke puskesmas
daerah
asal
mahasiswa, field visit, home visit, kunjungan
ke
laboratorium
herbal
dan
balai
pengembangan tanaman obat tradisional,
serta berbagai penelitian yang berhubungan
dengan lingkungan hidup yang mempengaruhi
kesehatan.
Lulusan yang mampu memperbaiki kualitas
generasi penerus dengan cara sesuai tujuan
Millennium Development Goals (MDGs) dan
Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu:
mampu menurunkan angka kesakitan anak
Indonesia dengan vaksinasi dan asupan gisi
yang benar, mengurangi polusi dan bahan
kimia yang ada dalam makanan; mampu
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan
anak;
mampu
meningkatkan
kesehatan
sehingga
pasangan
Indonesia
bisa
menghasilkan kehidupan yang berkualitas;

mampu mempromosikan hidup sehat pada


seluruh lapisan masyarakat.
Lulusan akan mampu berkarir sebagai tenaga
dokter di institusi pelayanan kesehatan
seperti di fasilitas kesehatan pelayanan
primer; klinik, puskesmas, praktek pribadi,
dan fasilitas kesehatan pelayanan lanjutan;
rumah sakit khususnya regional kawasan
Timur Indonesia, serta nasional maupun
internasional.
Lulusan juga dapat berkarir sebagai dosen di
perguruan tinggi atau institusi yang terkait
kesehatan dengan mengampu mata kuliah
ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan.
Lulusan juga dapat berkarir sebagai peneliti
pada lembaga-lembaga riset kesehatan baik
pemerintah maupun swasta yang berskala
nasional ataupun internasional.
Lulusan juga dapat berkarir sebagai manajer
pada lembaga-lembaga industri kesehatan
yaitu BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan,
manajemen rumah sakit dan klinik serta
puskesmas sebagai wahana pendidikan.
Lulusan juga dapat berkarir sebagai konsultan
kesehatan di lembaga-lembaga kesehatan
maupun institusi pelayanan kesehatan yang
berkompeten.

Lulusan juga memiliki kompetensi di bidang


kesehatan tradisional yaitu dokter yang
memiliki
pengetahuan
dan
mampu
menggunakan dengan tepat bahan-bahan
obat
tradisional
sebagai
penunjang
pengobatan
konvesional
dan
mampu
mengembangkan bahan obat tradisional
menjadi bahan obat yang berbasis bukti
ilmiah (evidence based) untuk menunjang
pencapaian Healthy Life pada masyarakat.
2.2 Standar Kompetensi Dokter
Kompetensi dokter dibangun dengan pondasi
yang terdiri atas profesionalitas yang luhur,
mawas diri, dan pengembangan diri, serta
komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar
pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu
kedokteran,
keterampilan
klinis,
dan
keterampilan
hukum
kesehatan
dalam
pengelolaan masalah kesehatan. Standar
kompetensi dokter terdiri dari :
2.2.1 Kompetensi utama
Berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran
Indonesia
nomor 11 tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI),
kompetensi utama umum yang dimiliki oleh
lulusan dokter :
1. Profesionalitas yang luhur,
mampu melaksanakan praktik kedokteran
yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip berke-Tuhanan Yang Maha Esa,

2.

3.

4.

5.

bermoral, beretika, disiplin, sadar dan taat


hukum, berwawasan sosial budaya.
Mawas diri dan pengembangan diri,
mampu menerapkan mawas diri.
mampu mempraktikkan belajar sepanjang
hayat.
mampu mengembangkan pengetahuan.
Komunikasi efektif,
mampu berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga.
mampu berkomunikasi dengan mitra kerja.
mampu
berkomunikasi
dengan
masyarakat.
Pengelolaan informasi,
mampu mengakses, menilai informasi dan
pengetahuan.
mampu mendiseminasikan informasi dan
pengetahuan
secara
efektif
kepada
profesional kesehaan, pasien, masyarakat
dan pihak terkait untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
Landasan ilmiah ilmu kedokteran,
mampu menyelesaikan masalah kesehatan
berdasarkan
landasan
ilmiah
ilmu
kedokteran dan ilmu kesehatan yang
mutakhir untuk mendapat hasil yang
optimum.
mampu mengetahui dan memahami ilmu
kedokteran dan ilmu kesehatan yang
mutakhir
untuk
mengelola
masalah

kesehatan
secara
holistik
dan
komprehensif.
6. Keterampilan klinis,
mampu melakukan prosedur klinis yang
berkaitan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien,
keselamatan diri sendiri dan keselamatan
orang lain.
mampu melakukan prosedur diagnosis
(anamnesis,
pemeriksaan
fisis
dan
pemeriksaan penunjang) yang rasional
sesuai dengan masalah pasien.
mampu
melakukan
prosedur
penatalaksanaan
masalah
kesehatan
secara holistik, komprehensif, sesuai
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
7. Pengelolaan masalah kesehatan,
mampu mengelola masalah kesehatan
individu, keluarga maupun masyarakat
secara komprehensif, holistik, terpadu dan
berkesinambungan
dalam
konteks
pelayanan kesehatan primer.
mampu melakukan promosi kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat.
melaksanakan pencegahan dan deteksi
dini terjadinya masalah kesehatan pada
individu, keluarga dan masyarakat.
melakukan
penatalaksanaan
masalah
kesehatan
individu,
keluarga
dan
masyarakat.

memberdayakan dan berkolaborasi dengan


masyarakat dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan.
mengelola sumber daya secara efektif,
efisien dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah kesehatan.
mengakses
dan
menganalisis
serta
menerapkan kebijakan kesehatan spsifik
yang merupakan prioritas daerah masingmasing.

2.2.2 Kompetensi pendukung


Kompetensi pendukung prodi pendidikan
dokter
FKIK
UIM
adalah
kemampuanmengintegrasikan bidang ilmu
kedokteran dengan prinsip-prinsip Islam
Ahlusunnah Wal Jamaah dan kekhususan
kompetensi lulusan dalam mengelola hidup
sehat (Healthy Life) yang dikenal sebagai
dokter keluarga atau dokter layanan primer.
Kompetensi pendukung, meliputi :
1. Integrasi Islam,
Mampu memahami, mengintegrasikan dan
menerapkan prinsip-prinsip nilai-nilai Islam
Ahlusunnah Wal Jamaah yaitu sikap
moderat
(wasathiyyah),
proporsional/berimbang (tawazun), adil
(itidal) dan toleran (tasamuh). Nilai-nilai
tersebut diperkuat dengan prinsip Mabadi
Khaira Ummah atau dikenal dengan

Mabadi Khomsah yaitu: sikap as-Shidqu


(sikap jujur), al-Amanah wal Wafa bil Ahdi
(dapat dipercaya dan menepati janji), alAdalah (sikap yang tidak membedabedakan antar sesama), taawun (saling
tolong-menolong), dan istiqomah (yang
memiliki integritas dalam tugas).
Integrasi sebagaimana tersebut di atas
menggambarkan
bahwa
secara
transendental sumber ilmu adalah Tuhan
Yang Maha Kuasa yang diterjemahkan dari
kitab suci maupun alam (ayat-ayat
kauniyah). Kemudian secara epistimologis,
keilmuan yang diperoleh dengan cara-cara
metodologi ilmiah sehingga ditemukan
model kedokteran yang rahmatan lil
alamin. Sedangkan secara aksiologis
digambarkan dalam bentuk ilmu yang
humanis yaitu berimbangnya hubungan
antara manusia dengan manusia, manusia
dengan
alam,
anti-sekularisasi,
berdasarkan
prinsip-prinsip
akhlakul
karimah. Dengan demikian keilmuan yang
dikembangkan adalah kedokteran yang
humanis transendental.
Dalam tingkat implementasi akan
tergambar melalui tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, mahasiswa dan alumni
Universitas
Islam
Makassar
menjadi
manusia yang memiliki semangat yang
tinggi
untuk
mengembangkan
dan

menemukan ilmu kedokteran dengan


pengajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat tanpa melupakan
prinsip tauhid, Islam yang mendatangkan
rahmat bagi semua, yang penyajiannya
dengan cara yang moderat, proporsional,
berimbang dan toleran.
2. Kekhususan dalam mengelola hidup sehat
(Healthy Life) yang dikenal sebagai dokter
keluarga atau dokter layanan primer yaitu
mampu menyatu dan merasakan dinamika
perubahan di dalam masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan manusia,
hewan, dan lingkungan sekitar yang
berhubungan
dengan
perubahan
ekosistem. Bidang kajian ini dipilih
berdasarkan banyak penyakit menular
baru yang muncul dan berdampak pada
kesehatan manusia, yang disebabkan oleh
perubahan lingkungan baik fisik maupun
psikis yang berpengaruh secara langsung
atau tidak langsung terhadap kesehatan
manusia. Termasuk di dalamnya adalah
penyediaan makanan yang berteknologi
tinggi yang mengubah genetik dari bahan
makanan (geneticaly modified foods), yang
mungkin
berpengaruh
terhadap
ketahanan tubuh dan timbulnya tumor
ganas. Kemunculan berbagai penyakit baru
sebagian besar dipicu oleh faktor-faktor

yang berhubungan dengan sosial ekonomi


(gizi), lingkungan dan ekologi (polutant).
Disamping
itu,
bidang
ini
akan
mengkaitkan
mekanisme
terjadinya
kanker,
penyakit
menular
baru,
atherosclerosis dan penyakit lain karena
terjadinya mutasi genetik dan mekanisme
perubahan
epigenetik
serta
metoda
pengobatan lokal yang berkaitan dengan
pengobatan epigenetik serta memiliki
kompetensi di bidang kesehatan tradisional
yaitu dokter yang memiliki pengetahuan
dan mampu menggunakan dengan tepat
bahan-bahan obat tradisional sebagai
penunjang pengobatan konvesional dan
mampu mengembangkan bahan obat
tradional menjadi bahan obat yang
berbasis bukti ilmiah (evidence based).
Program Studi Sarjana Kedokteran dan
Pendidikan Profesi Dokter FKIK UIM adalah
Program Studi Kedokteran baru yang
dibentuk
dalam
healthy
life
untuk
memenuhi
kebutuhan
kesehatan
masyarakat dan individu.
2.2.3 Kompetensi lainnya
Lulusan pendidikan dokter FKIK UIM
mampu
berfungsi
sebagai
manajer
kesehatan
dengan
menerapkan
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan dan penilaian berbagai faktor
yang mempengaruhi kesehatan individual

dan masyarakat (sosial, budaya, ekonomi,


lingkungan dan kebijakan pemerintah)
berdasarkan konsep dokter keluarga.
Selain itu, lulusan pendidikan dokter
diharapkan mampu bekerja sebagai tenaga
kesehatan profesional ditingkat nasional
maupun internasional.
2.3 Learning Outcome
Pendidikan kedokteran merupakan pendidikan
akademik dan profesi yang memiliki kualifikasi
dan tingkatan tertentu sesuai dengan
kompetensi yang dihasilkan. Berdasarkan
Kerangka
Kualifikasi
Nasional
Indonesia
(KKNI), lulusan pendidikan sarjana kedokteran
adalah
jenjang
6,
sedangkan
lulusan
pendidikan profesi dokter setara S2 adalah
jenjang 8. Berdasarkan Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia nomor 12 tahun 2013
tentang
Kerangka
Kualifikasi
Nasional
Indonesia
untuk
pendidikan
kedokteran
menyebutkan deskripsi hasil pembelajaran
(Learning Outcome), sebagai berikut :
2.3.1 Tahap akademik
1. Memanfaatkan IPTEKS dalam bidang
keahliannya dan mampu beradaptasi
terhadap situasi yang dihadapi dalam
menyelesaikan masalah, yakni:
menguasai
keterampilan
dalam
menerapkan
iptek
Laboratorium

Biomedik,
Anatomi
dan
Histologi,
Fisiologi, Biokimia, Genetika, Reproduksi,
Patologi
Klinik,
Patologi
Anatomi,
Mikrobiologi,
Parasitologi,
Imunologi,
Farmakologi dan Gizi.
mampu melakukan identifikasi agen,
yaitu virus, bakteri, parasite, jamur ,
toksin dan radiasi sebagai penyebab
penyakit.
mampu menganalisa metabolisme dan
cara kerja (farmakodinamika) obat dan
tumbuhan bahan obat.
mampu menyusun formula gizi untuk diet
makanan baik untuk orang sehat maupun
orang sakit.
2.Menguasai
konsep
teoritis
bidang
pengetahuan spesifik dan mendalam di
bidang-bidang
tertentu
serta
mampu
menformulasikan
penyelesaian
masalah
prosedural, yakni:
-menguasai pengetahuan tentang prinsipprinsip kedokteran dasar yang berhubungan
terjadinya
masalah
kesehatan
beserta
pathogenesis dan patofisiologisnya.
-menguasai pengetahuan tentang masalah
kesehatan baik secara molekuler maupun
seluler melalui pemahaman mekanisme
normal dalam tubuh.
-menguasai dan memahami pengetahuan
tentang penyakit kongenital, trauma, infeksi
dan degenerative.

-menguasai pengetahuan tentang prinsipprinsip promotif, preventif, kuratif dan


rehabilitasi
terhadap
masalah-masalah
kesehatan.
-menguasai pengetahuan tentang sistem
kesehatan nasional dan prioritas masalah
kesehatan.
3.
Mengambil
keputusan
strategis
berdasarkan analisis informasi dan data serta
memberikan
petunjuk
dalam
memilih
berbagai alternatif solusi, yakni :
-menguasai keterampilan melakukan kajian
ilmiah dengan menyusun perencanaan dan
pelaporan penelitian serta penyusunan karya
tulis ilmiah.
-menguasai keterampilan dalam melakukan
identifikasi agen penyakit, antara lain virus,
bakteri, parasite jamur dan toksin serta
radiasi.
-menguasai keterampilan dalam menganalisa
cara kerja obat dan bahan obat.
-menguasaiketerampilan dalam menganalisis
epidemologi
dan
menyusun
pelaporan
kejadian penyakit.
-mampu menganalisa laporan epidemologi
suatu masalah kesehatan.
-mampu melakukan analisa resiko terjadinya
kejadian luar biasa (KLB) dan wabah.
-menguasai keterampilan dalam menerapkan
manajemen puskesmas dan layanan primer
kesehatan.

-menguasai keterampilan survey epidemologi


untuk
menentukan
prioritas
masalah
kesehatan dalam sistem kesehatan nasional.
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri
dan
dapat
diberi
tanggungjawab
atas
pencapaian hasil kerja organisasi, yakni :
-bertanggungjawab kepada pekerjaan sendiri
dan
dapat
diberi
tanggungjawab
atas
pencapaian hasil kerja laboratorium biomedik,
antaralain Anatomi dan Histologi, Fisiologi,
Biokimia, Genetika, Reproduksi, Patologi
Klinik,
Patologi
Anatomi,
Mikrobiologi,
Parasitologi, Imunologi, Farmakologi dan Gizi.
-Menguasai dan menerapkan manajemen
puskesmas dan layanan primer kesehatan
dalam prinsip-prinsip promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative terhadap masalahmasalah kesehatan.
2.3.2 Profesi dokter
1. Mengembangkan pengetahuan, teknologi
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya
atau praktek profesionalnya melalui riset
sehingga menghasilkan karya inovatif dan
teruji, yakni :
-mampu mencermati dan memanfaatkan
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
terkini
dalam
meningkatkan
keterampilan klinis praktis dalam bidang
kedokteran.

-mampu mengembangkan profesi melalui


kegiatan riset dan pengetahuan terkini dalam
bidang kedokteran.
2.
Memecahkan
permasalahan
sains,
teknologi dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui pendekatan inter atau
multidisipliner, yakni:
-mampu merangkum interpretasi anamnesis,
pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan
prosedur yang sesuai spesialisasinya untuk
menegakkan diagnosis dan tata laksana
dengan
mengacu
pada
evidence-based
medicine dan value-based medicine.
-mampu melakukan prosedur klinis dalam
bidang kedokteran sesuai masalah, kebutuhan
pasien dan kewenangannya, berdasarkan
kelompok nama penyakit serta masalah/tanda
atau gejala klinik termasuk kedaruratan klinis.
-mengembangkan konsep dan prinsip ilmu
biomedik,
klinik,
ilmu
perilaku,
ilmu
komunikasi serta ilmu kesehatan masyarakat
sesuai dengan bidang kedokteran.
-mampu berkontribusi dalam tim untuk
menangani masalah kesehatan pada individu,
keluarga
ataupun
masyarakat
secara
komprehensif dalam konteks pelayanan
primer.
-mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan
merancang penyelesaian masalah kesehatan
secara ilmiah menurut ilmu kedokteran

mutakhir untuk mendapatkan hasil yang


optimum.
-mampu mengakses, mengelola, menilai
secara kritis kesahihan dan kemamputerapan
informasi
untuk
menjelaskan
dan
menyelesaikan masalah atau mengambil
keputusan dalam kaitan dengan pelayanan
kesehatan di tingkat sekunder dengan
menggunakan teknologi informasi mutakhir.
-mampu mengelola sumber daya manusia dan
sarana-prasarana secara efektif dan efisien
dalam pelayanan kesehatan primer.
-mampu melaksanakan pendidikan kesehatan
dalam rangka promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit serta menggerakkan
dan memberdayakan masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan.
-mampu membimbing mahasiswa tingkat
sarjana kedokteran.
3. Mengelola riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan
serta
mampu
mendapatkan
pengakuan
nasional maupun internasional, yakni :
-mampu merencanakan dan berkontribusi
dalam sebuah riset multidisiplin terkait bidang
kedokteran.
-mampu mengelola riset melalui pengkajian
dan pengembangan di bidang spesialisasinya
yang hasilnya dapat diaplikasikan dan layak
dipublikasikan di tingkat nasional dan
internasional.

BAB III. KAJIAN KURIKULUM


3.1 Konsep Kurikulum
Kurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu tahap
akademik dan tahap profesi yang merupakan
satu kesatuan dan keseluruhannya berlangsung
selama kurun minimal dalam waktu 5 tahun 6
bulan (11 semester) sesuai dengan Peraturan
Konsil Kedokteran Indonesia nomor 10 tahun
2012 tentang Standar Pendidikan Dokter Profesi
Dokter Indonesia yang memuat durasi kurikulum
untuk tahap akademik dilaksanakan minimal 7
semester dan tahap profesi 4 semester.
Pengembangan
Pendidikan
Kedokteran
seharusnya mengacu pada standar internasional
(World Federation of Medical Education (WFME,
2003) dan standar nasional (SKDI, 2013).
Kurikulum dikembangkan berdasar kompetensi
yang sudah ditentukan (KBK / Kurikulum Berbasis
Kompetensi).
Program
Studi
Sarjana
Kedokteran
dan
Pendidikan Profesi Dokter FKIK UIM menggunakan
model Kurikulum Berbasis Kompetensi yang
terintegrasi baik horizontal maupun vertikal,
serta berorientasi pada masalah Healthy Life

yakni
kesehatan
individu,
keluarga
dan
masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan
primer.
Program ini mengacu pada program standar
internasional
di
bidang
kedokteran
yang
ditetapkan oleh World Federation of Medical
Education (WFME) dan standar nasional yang
ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas di
bidang
Pendidikan
Dokter
sehingga
dapat
melayani masalah kesehatan masyarakat dan
individu secara baik dan holistik.
Paradigma dan konsep-konsep kesehatan yang
diimplementasikan di Pendidikan Dokter FKIK UIM
untuk mencapai profil The Five Stars Doctor (WHO)
yaitu:
1.Penyedia Pelayanan Kesehatan & Perawatan
(Care Provider)
2.Pengambil Keputusan (Decision-maker)
3.Komunikator yang baik (Communicator)
4.Pemimpin Masyarakat (Community Leader)
5.Pengelola Manajemen (Manager)
Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi
pokok dari kurikulum ini meliputi :
1.Ilmu Kedokteran Dasar
Ilmu ini mendasari mahasiswa dengan dasar cara
berfikir untuk menalarkan mekanisme terjadinya
penyakit,
mekanisme
penanganan
dan
pengobatan penyakit, mekanisme terjadinya
tumor, penyakit metabolik lain dan penuaan.

Dalam kelompok ini beberapa kelompok disiplin


ilmu, yang utama adalah:
-Kelompok ilmu Tentang Pertahanan Tubuh
dan Penyakit (Mechanism of Defense and
Disease) yaitu: Immunologi, Pathologi,
dan
Mikrobiologi.
-Struktur dan Fungsi Tubuh (Structure and
Function of the Human Body) yaitu: Anatomi,
Histologi, Biologi Perkembangan.
-Sel, molekul, serta dasar Genetic dan
Epigenetics (Molecular, Cellular, Genetics,
and Epigenetic Basis of Medicine) yaitu
Biologi Sel, Biokimia, Genetik, Epigenetik dan
Farmakologi.
Ilmu kedokteran dasar ini selain diberikan
dalam modul juga dilakukan tutorial oleh Doktor
dan Profesor yang berpengalaman mengajar
dibidangnya untuk mendasari cara berfikir,
pengertian dan perencanaan pengobatan pasien.
Modul dan kuliah ilmu dasar ini selain khusus
diberikan untuk mendasari cara berfikir, juga
tersebar berbagai bidang ilmu sehingga juga
bersifat integratif.
2.Ilmu Kedokteran Klinik (ilmu penyakit dalam
dengan percabangannya, ilmu bedah dengan
percabangannya, ilmu kesehatan anak, ilmu
kebidanan dan penyakit kandungan, ilmu
penyakit syaraf, ilmu kesehatan jiwa, ilmu
kesehatan kulit dan kelamin, ilmu kesehatan

mata, ilmu THT, ilmu gizi klinik, radiologi, ilmu


anestesi,
ilmu
rehabilitasi
medik,
ilmu
kedokteran forensik dan medikolegal).
3.Ilmu Humaniora Kedokteran (ilmu pendidikan
kedokteran, ilmu perilaku kesehatan, sosiologi
kedokteran, antropologi kedokteran, agama,
bioetika dan hukum kesehatan, bahasa, serta
Pancasila dan Kewarganegaraan).
4.Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran
Komunitas
(meliputi
biostatistik,
epidemiologi,
ilmu
kependudukan, ilmu kedokteran keluarga, ilmu
kedokteran kerja, ilmu kesehatan lingkungan,
ilmu manajemen dan kebijakan kesehatan, ilmu
sosial dan perilaku kesehatan, serta gizi
masyarakat).
Seluruh bidang kajian tersebut dikaji dengan
memperhatikan prinsip metode ilmiah (metodologi
penelitian, berpikir logis dan kritis, penalaran
klinis, dan kedokteran berbasis bukti).
Dalam kaitannya dengan program studi yang lain
yang ada di UIM, Prodi Pendidikan Dokter
diletakkan pada hubungan kesatuan dalam sebuah
universitas yang tidak bisa dipisahkan dengan
program studi yang lain, baik yang berbasis
eksakta maupun ilmu sosial dan agama.

Sebagai Universitas yang mengembangkan nilainilai Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, maka
integrasi ilmu kedokteran dengan nilai-nilai Islam
Ahlusunnah
Wal
Jamaah
diletakkan
pada
penerapan prinsip dasar Ahlusunnah Wal Jamaah.
Karakteristik yang hendak dikembangkan oleh
prodi pendidikan dokter FKIK UIM selain mata
kuliah yang sifatnya universal untuk menunjang
standar
kompentensi
dokter
di
Indonesia
sebagaimana program di fakultas kedokteran lain,
ada mata kuliah yang mempunyai karakter
tersendiri, dan mata kuliah yang dikelompokkan
sebagai mata kuliah pilihan (elektif).
Adapun Pengembangan kurikulum, sebagai berikut
:
1.Melaksanakan pembelajaran berbasis masalah
problem based learning dengan menggunakan
pendekatan Student Centered Learning (SCL),
Program Studi yang mengacu pada kurikulum
berbasis Problem based learning (PBL).
2. Memberikan mata kuliah umum dengan
menambah mata kuliah Aswaja.
3. Menyisipkan nilai-nilai Aswaja di dalam semua
mata kuliah dan praktikum.
4. Meninjau, mengevaluasi dan mengembangkan
kurikulum secara periodik berdasarkan pada
perkembangan ilmu kedokteran dan tuntutan
pasar.
5. Pengembangan sumber kepustakaan dan
penunjang riset, yakni:

-meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber


pustaka:
buku baru, e-library dan jurnal
nasional dan internasional di bidang kedokteran;
-sosialisasi
penggunaan
sumber
pustaka
elektronik melalui internet seperti: proquest, ejournal emerald, dll;
-melaksanakan kerjasama perpustakaan dengan
PerguruanTinggi dalam negeri maupun luar
negeri;
-meningkatkan kualitas pustakawan melalui
studi lanjut dan fungsional;
-meningkatkan kualitas layanan oleh tenagatenaga administrasi yang ditunjang dengan
pengetahuan dan skill kepustakaan;
-meningkatkan sarana dan prasarana penunjang
perpustakaan demi kenyamanan pengguna.
6.
Peningkatan
kompetensi
lulusan
yang
berkesinambungan:
-mengoptimalkan para lulusan yang dapat
diterima secara akademik dan profesional oleh
pengguna dan stakeholders;
-meningkatkan kompetensi lulusan melalui
kerjasama dengan stakeholders khususnya
industri kesehatan;
-meningkatkan kerjasama dengan organisasi
profesi;
-meningkatkan tracer alumni dalam rangka
advokasi,
tingkat
serapan
alumni
oleh
pengguna, dan peran serta alumni pada
masyarakat;

-peningkatan dan efektifitas sistem informasi


dalam rangka koordinasi dan konsultasi
perkembangan keilmuan dan profesi;
-peningkatan dan pembangunan laboratorium
skill dan laboratorium komunitas yang modern;
-meningkatkan penguasaan bahasa asing.
7.
Melakukan
pendidikan
kedokteran
berkelanjutan.
8. Peningkatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat:
-peningkatan
kemampuan
dosen/tenaga
pendidik dan mahasiswa untuk melaksanakan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
-meningkatkan sumber dana penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat;
-meningkatkan
kerjasama
pelaksanaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
9. Peningkatan sarana dan prasarana :
-penambahan
fasilitas
pendidikan
berupa
laboratorium dasar untuk praktikum dan
laboratorium
skill
sebelum
memasuki
kepaniteraan klinik (internship);
-menambah investasi peralatan canggih untuk
penelitian;
-modernisasi media pembelajaran Ruang Kuliah,
Ruang Seminar, Ruang Tutorial (maks 15 mhs),
Laboratorium Ketrampilan Medik (maks 10 mhs),
Laboratorium
BioMedik,
Laboratorium
Penelitian/Lab Khusus, Laboratorium Komputer,
Ruang Perpustakaaan.
10. Peningkatan dana untuk inovasi dan kreasi
seluruh civitas akademika:

-menambah dana melalui sumbangan, donatur,


grant, wakaf, pinjaman lunak dan tidak
mengikat;
-meningkatkan unit usaha melalui mini market,
apotek, Rumah Sakit, BMT (Baitul Mal wat Tanwil
/ Islamic micro finance);
-melakukan pengelolaanyang efisien, efektif,
akuntabel, dan transparan.
Sebagaimana diatur dalam Standar Pendidikan
Perguruan Tinggi maka perhitungan waktu setiap
kegiatan adalah sebagai berikut:
1.Kegiatan tatap muka: 50 menit, Kegiatan
terstruktur: 50 menit, dan kegiatan mandiri: 50
menit
2.Kegiatan responsi-tutorial: 100 menit
3.Praktikum/clinical skill/praktik lapangan/praktik
klinik:
3jamkegiatandilaboratorium/skilllab/wahana kesehatan.
Penentuan beban satuan kredit semester (sks)
adalah sebagai berikut:
1.Setiap semester mahasiswa mengambil beban
studi sesuai dengan paket atau maksimal 24 sks.
2.Beban belajar satu semester ditentukan olah
pencapaian indeks prestasi sebelumnya atau
paket semester.
Metode pembelajaran yang digunakan di Program
Studi Sarjana Kedokteran dan Pendidikan Profesi
Dokter
Universitas
Islam
Makassar,
agar
pencapaian sasaran belajar yang diharapkan
dapat tercapai maka perlu memilih metode
pembelajaran yang mendukung hal tersebut,
yakni:

1.Tutorial
Tutorial adalah diskusi kelompok yang diterapkan
dalam Problem Based Learning (PBL). Diskusi ini
terdiri dari 10-12 orang mahasiswa yang
difasilitasi oleh tutor. Dalam diskusi ini diberikan
suatu masalah atau pencetus yang merupakan
hal-hal yang biasa terjadi di masyarakat atau
biasa dihadapi pada praktek dokter sehari-hari
yang di kemas dalam bentuk skenario.
Kegiatan ini dijadwalkan seminggu dua kali.
Masing-masing satu kali pertemuan durasi
waktunya selama 2x50 menit. Tutorial hari
pertama
difungsikan
untuk
menganalisis
masalah yang ada di skenario, mendiskusikan
skenario tersebut dengan menggunakan prior
knowledge
mahasiswa
serta
menentukan
berbagai learning issu yang harus dipelajari oleh
kelompok
(langkah
ke
1-5).
Selanjutnya
mahasiswa belajar mandiri (langkah ke enam).
Mahasiswa diharapkan untuk menghabiskan
empat sampai enam jam setiap minggunya pada
proses belajar mandiri diluar kelompok untuk
meneliti informasi, pengetahuan dan konsep
terbaru terkait dengan topik yang dipelajarinya.
Pada tutorial kedua, setiap siswa diharuskan
untuk menjelaskan hasil dari kegiatan belajar
mandiri yang dilakukannya kepada kelompok
(langkah ke tujuh). Untuk mencapai tujuan
pembelajaran dalam proses diskusi digunakan
metode tujuh langkah (seven jump step

program study). Adapun metode tujuh langkah


yang digunakan adalah sebagai berikut:
1)Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika
masih terdapat istilah yang belum jelas,
cantumkan
sebagai
tujuan
pembelajaran
kelompok.
2)Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3) Analisis masalah tersebut dengan
brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan
yang didiskusikan, dengan menggunakan prior
knowledge yang telah anda miliki.
4)Cobalah untuk menyusun penjelasan yang
sistematis atas persoalan yang anda diskusikan
dengan menggunakan concept mapping.
5)Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa
diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi
tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/
learning objectives).
6)Lakukan belajar mandiri untuk mencapai
informasi yang anda butuhkan guna menjawab
Learning issue yang telah anda tetapkan.
7)Jabarkan
temuan
informasi
yang
telah
dikumpulkan
oleh
anggota
kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut
agar tersusun penjelasan yang menyeluruh
(komprehensif)
untuk
menjelaskan
dan
menyelesaikan masalah yang sesuai.
Media
yang
digunakan
dapat
berupa
skenario kasus, gambar dan interpretasi
data.

2.Kuliah
Metode ini digunakan pada baik pada Program
Studi Sarjana Kedokteran dan Pendidikan Profesi
Dokter. Kuliah diberikan oleh pengampu mata
kuliah/ahli/pakar di bidangnya masing-masing.
Fungsi dari kuliah adalah penstrukturan materi,
penjelasan subyek yang dirasakan sulit, materi
yang tidak terbahas dalam tutorial, memberikan
pandangan berbagai ilmu, meluruskan miskonse
Program Studi dalam tutorial, mengintegrasikan
pengetahuan dan diskusi
terkait topik yang
ditemukan di buku. Media yang digunakan
adalah media presentasi.
3.Clinical Skill (keterampilan klinik)
Keterampilan klinik adalah
suatu metode
pembelajaran untuk mengajarkan keterampilan
medis yang akan digunakan pada saat tahap
profesi. Dilaksanakan bertempat di skill lab. Skills
Laboratorium bertujuan untuk melatih psikomotor
mahasiswa tentang keterampilan klinis yang
dibutuhkan dalam praktek kedokteran.
Skills lab diadakan dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama latihan skills Lab yang
diperagakan oleh instruktur kemudian mahasiswa
melakukan latihan. Pertemuan kedua adalah
penilaian terhadap mahasiswa yang di simulasi
seperti osce. Keterampilan klinik ini dilaksanakan
secara
integrasi dengan tema modul. Satu
kelompok keterampilan terdapat 10-12 orang
mahasiswa yang di bimbing oleh seorang
instruktur terlatih. Media yang digunakan

berupa manaekin, pasien simulasi dan


media audio visual.
4.Praktikum
Praktikum adalah suatu metode pembelajaran di
laboratorium
kedokteran
dasar,
seperti:
Laboratorium. Kimia, Fisika, Biologi, Patologi
Klinik, Patologi Anatomi, Anatomi, Histologi,
Fisiologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Biokimia, dan
Farmakologi.
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah
mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan
aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa
pelajari dari diskusi, belajar mandiri, dan kuliah.
Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi
belajarnya lewat penemuan sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar. Media yang
digunakan dapat berupa kadaver, slide
preparat, media audiovisual, dan percobaan
terhadap hewan coba.
5.Belajar mandiri
Belajar mandiri adalah kegiatan mahasiswa
secara mandiri dalam mencari jawaban atas
learning issue yang mereka diskusikan pada
pertemuan pertama SGD atau menjawab tugastugas yang diberikan dosen atau tugas-tugas dari
kegiatan praktikum atau skill-lab.
6.Bedside teaching
Bedside teaching merupakan komponen essensial
dari clinical training sudah dilakukan sejak lama.
Dalam pendidikan klinis pasien merupakan
guru, seperti yang diungkapkan oleh Wiliam

Osler, 1903: no teaching without the patient


for a text, and the best teaching is often
that taught by the patient himself(Bliss,
1999). Keuntungan dari bedside teaching adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan
semua
pancaindera
mereka
(pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba
dan pengecap) untuk mempelajari pasien dan
permasalahannya. Karakteristik inilah yang akan
membantu siswa untuk mengingat situasi klinik
dalam pembelajaran. Media yang digunakan
adalah pasien.
7.Case based learning
Merupakan kegiatan pembelajaran di klinik
yang sering dilakukan di ruang diskusi. Pada
kegiatan ini, mahasiswa mempresentasikan kasus
pasien yang dijumpai oleh dokter muda selama
melakukan kegiatan di poli rawat jalan, UGD
maupun rawat inap. Dokter muda membuat
catatan status pasien sesuai dengan format
catatan medis pasien untuk RS pendidikan.
Media yang digunakan adalah catatan medis
yang
dibuat
mahasiswa
dan
media
presentasi.
8.Project based learning
Merupakan kegiatan pembelajaran akademik dan
profesi/klinik. Pada kegiatan ini, mahasiswa
ditugasi membuat proposal penelitian atau proyek
kesehatan yang nantinya akan mereka kerjakan
secara bersama-sama atau individu. Pada saat
membuat proposal tersebut mereka didampingi

oleh
dosen
pembimbing.
Media
yang
digunakan adalah literatur review
9.Task based learning
Merupakan kegiatan pembelajaran klinik berbasis
tugas. Tugas dapat berupa journal reading, refrat,
kajian penalaran klinik dan lain-lain. Media yang
digunakan adalah media tulis, text book,
dan jurnal kedokteran.
10.Community based learning
Merupakan kegiatan pembelajaran berbasis
komunitas. Mahasiswa diajak belajar mencari,
merumuskan, menganalisa kasus-kasus atau
masalah kesehatan yang ada di komunitas seperti
kunjungan
pasien,
puskesmas,
kelompokkelompok kesehatan masyarakat.
3.1.1 Tahap akademik
Tahap akademik berlangsung selama
berlangsung selama 7 semester (3 tahun 6 bulan)
dengan total sks 155 sistem kredit semester (sks)
yang terdiri dari 2 fase, yaitu:
1.Fase pertama,
Mahasiswa
kedokteran
mendapat
sejumlah
pengetahuan tentang Biomedik, dasar-dasar
Biologis dari fungsi normal dan abnormal dari
tubuh. Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan primer juga diberikan untuk
membekali kemampuan belajar seumur hidup,
keterampilan
belajar
dengan
memperoleh
informasi. Selain itu, diberikan pula ilmu Aswaja
(ilmu pendidikan Islam) serta menyisipkan nilainilai Aswaja di dalam semua mata kuliah/blok dan

praktikum
sebagai
dasar
dan
alat
mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam Ahlusunnah
Wal Jamaah.
Susunan mata kuliah/blokpada program sarjana
kedokteran UIM disajikan dalam 2 bentuk yaitu
mata kuliah terintegrasi (modul) dan matakuliah
keilmuan (non modul). Matakuliah terintegrasi
disusun menggunakan pendekatan modul-modul
dengan tema tertentu. Oleh karena program studi
Sarjana Kedokteran UIM menggunakan Sistem
Kredit Semester (SKS), maka penghitungan beban
dari masing-masing modul juga dinyatakan
dengan sks. Waktu penyelesaian satu modul
adalah 6 minggu dan tiap minggu setara dengan 1
(satu) sks.
Pada fase ini secara umum, mahasiswa diharapkan
mampu:
-memahami
dasar-dasar
keseimbangan
(homeostasis)
dan
keadaan-keadaan
yang
mengganggu
keseimbangan
fungsi
tubuh
manusia.
-memahami dasar-dasar praktik kedokteran dan
dasar-dasar pengelolaan masalah kesehatan.
-mengidentifikasi dan menganalisis kemampuan
dan pengembangan diri.
-memahami prinsip-prinsip Islam Ahlusunnah Wal
Jamaah sebagai dasar integrasi keislaman.
2.Fase kedua,
Diberikan fungsi normal dan abnormal yang
dikaitkan dengan keadaan sehat dan sakit pada
berbagai sistem dalam tubuh secara terintegrasi.

Memahami patofisiologi penyakit dan masalah


kesehatan utama yang dialami oleh masyarakat.
Upaya promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit pada individu, keluarga dan masyarakat
juga diberikan pada fase ini. Keterampilan
perilaku, etika kedokteran dan pengembangan
kepribadian sebagai seorang profesional diberikan
pada fase ini. Fase ini berlangsung selama selama
enam semester.
Seluruh
proses
pembelajaran
menggunakan
Problem-Based Learning (PBL).Pada minggu
pertama diberikan kuliah formal untuk topik-topik
penting yang mendasari modul yang akan
dipergunakan. Minggu berikutnya membahas
modul dan keterampilan klinik dan pada minggu
terakhir dipergunakan seminar dan kuliah pakar
serta ujian. Pada fase ini, setiap semester dibagi
ke dalam 3 blok kecuali dalam semester 7,dimana
semester ini mahasiswa diberikan mata kuliah
pilihan yaitu kegawatdaruratan medis, ilmu
kesehatan tradisional, kepaniteraan yunior. Pada
fase ini juga dilaksanakan aktifitas yang berbasis
di masyarakat dalam bentuk kuliah Kerja Nyata
(KKN), yang merupakan metode pembelajaran
yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk untuk berinteraksi dengan masyarakat
secara langsung dan memahami kompleksitas
pelayanan kesehatan. Adapun penyusunan skripsi
sebagai syarat wajib penyelesaian S.Ked (Sarjana
Kedokteran) diberikan kepada mahasiswa pada

semester 7. Pada fase ini secara umum,


mahasiswa diharapkan mampu:
-memahami konsep dasar penyakit, pencegahan
dan penatalaksanaannya.
-mengemas
berbagai
pengetahuan
dan
keterampilan klinik secara terstruktur dan
sistematis dalam penanganan masalah kesehatan.
-melakukan pemeriksaan klinis dasar.
-mengintegrasikan prinsip Islam Ahlusunnah Wal
Jamaah ke dalam permasalahan kesehatan.
3.1.2 Tahap profesi
Tahap profesi merupakan tahap kepaniteraan
klinik yang berlangsung selama 4 semester
(2tahun) yang dilaksanakan di rumah sakit
pendidikan utama RSUD.Labuang Baji Provinsi
Sulawesi Selatan dan rumah sakit afiliasi dan
wahana pendidikan. Sarana pelayanan kesehatan
lainnya (rumah sakit khusus, Balai Pengobatan,
Balai Besar Laboratorium, Puskesmas, Klinik).
Rotasi akan dilakukan pada setiap bagian klinik
dan kesehatan masyarakat.
Pada tahap ini, pencapaian kompetensi diperoleh
dengan menggunakan pasien sebagai tempat
belajar
dengan
supervise
dosen
spesialis.
Kompetensi keterampilan klinik, komunikasi efektif
dan manajemen penyakit pada individu, keluarga
dan masyarakat harus dicapai pada tahap ini.
Tahap profesi atau kepaniteraan klinik yang secara
keseluruhannya
berlangsung
pada
fasilitas
kesehatan yang telah memenuhi persyaratan
sebagai tempat pendidikan.

Pada setiap kepaniteraan klinik dilakukan


kegiatan menerima pasien baru yang dimulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisis, diagnose dan
tindakan
medik
yang
disyaratkan
dalam
kompetensi, follow up pasien, pembacaan kasus
dan referat.
Pada
akhir
kepaniteraan
dilakukan
ujian
komprehensif
untuk
menilai
pencapaian
kompetensi seperti yang tercantum dalam SKDI.
Setelah menyelesaikaqn program kepaniteraan
klinik selama dua tahun, lulusan memperoleh
gelar dokter (dr).
Pada akhir fase ini, secara umum mahasiswa
diharapkan mampu:
-terampil melakukan upaya pencegahan dan
penatalaksanaan masalah kesehatan di tingkat
individu,
keluarga
dan
masyarakat
secara
professional.
-terampil melakukan prosedur-prosedur kliniks
kasus-kasus nyata pada situasi klinik yang sesuai
dengan kewenangannya.
-terampil melakukan prosedur kedaruratan klinis
sebagai pemula dalam hal menentukan keadaan
darurat, melakukan tindakan kegawatdaruratan
yang tepat dan melakukan evaluasi tindakan
lanjutan.
-melakukan upaya rujukan ke jenjang pelayanan
kesehatan yang lebih sesuai secara efektif dan
efisien.

-mampu menerapkan prinsip-prinsip etika, moral,


profesionalisme dan karakter Islam Ahlusunnah
Wal Jamaah dalam mengelola masalah kesehatan.
3.2 Susunan Mata Kuliah
3.2.1 Mata kuliah tahap akademik
Mata kuliah prodi pendidikan dokter UIM untuk
tahap akademik tersusun atas 5 elemen
kompetensi berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 45/U/2012 tentang
Kurikulum Inti Perguruan Tinggi. Kelima elemen
tersebut meliputi pengembangan kepribadian,
keilmuan dan keterampilan, keahlian berkarya dan
kehidupan bermasyarakat.
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK), yakni: Pendidikan Agama Islam/Aswaja;
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan;
Pengembangan
Kepribadian
Profesional
dan
Bahasa Indonesia; Olah Raga; Bahasa Inggris.
Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan
(MKK),yakni :
Sel, Biomolekuler, Genetika dan Imunologi Dasar;
Mekanisme
Penyakit
dan
Dasar-Dasar
Pelaksanaannya;Sistem Lokomotor dan Saraf Tepi;
Sistem Saraf Pusat, Sensu dan Endokrin;
Ketrampilan klinik I sampai dengan Keterampilan
Klinik VII, Kepaniteraan Yunior.
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), yakni:
Sistem Kardio-Respirasi; Sistem Digestivus dan
Urogenitalis; masalah pada Sistem Hematologi dan
Endokrin;
masalah
pada
Sistem
DermatoMuskuloskeletal, masalah pada Sistem Kardio-

Respirasi; masalah pada system Digestivus;


masalah pada system Urogenitali; Metode
Penelitian dan Pengembangan Proposal; masalah
pada system Saraf dan Perilaku; masalah pada
Sistem Indra; Kesehatan Ibu dan Anak; Kesehatan
Usia Anak dan Pubertas; Kesehatan Usia Dewasa
dan Lansia; Kegawatdaruratan Medis; Ilmu
Kesehatan Tradisional.
Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), yakni:
Etika Kedokteran dan Humaniora; Skripsi.
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat,
yakni:
Kesehatan Komunitas dan Kedokteran Keluarga,
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
UU Pendidikan Tinggi nomor 12/2012 yang
diperinci dengan Permenristekdikti nomor 44/2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada
pasal 11 mengatakan bahwa karakteristik proses
pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,
integrative, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa. Untuk
dapat menyelenggarakan proses pembelajaran
tersebut, maka struktur kurikulum perlu direvisi
menjadi struktur yang lebih terintegrasi berbasis
tematik.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
sistem
blok
atau
modul.
Untuk
dapat
menyelenggarakan sistem blok atau sistem modul
ini, institusi pendidikan kedokteran dan profesi
kesehatan perlu membentuk Tim Koordinasi Blok
(TKB) yang beranggotakan sekitar 3-5 orang yang

berasal dari berbagai bagian/departemen/disiplin


keilmuan yang berkontribusi utama terhadap
pencapaian tujuan blok. Setiap blok juga
melibatkan bagian/departemen/disiplin ilmu lain
yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian
tujuan blok. TKB dipimpin oleh seorang Ketua.
Tugas dan fungsi TKB adalah:
1.Melakukan persiapan penyususnan buku Blok
yang terdiri dari :
-penetapan tujuan belajar (learning objectives)
blok dengan mengacu kepada Standar Kompetensi
Dokter.
-dalam merumuskan tujuan belajar blok, perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
*di dalam setiap blok dapat berisikan beberapa
tujuan belajar yang merupakan penjabaran satu
atau beberapa area kompetensi yang disebar ke
dalam tujuan belajar per minggu.
*tujuan belajar ditulis secara spesifik sehingga
dapat dinilai dan sesuai dengan fase pendidikan.
*prior knowledge mahasiswa sebelum mengikuti
blok tersebut.
-menyusun pohon topic (topic tree) yang dapat
berupa berbasis table, aksis, daftar atau bentukbentuk yang lain yang sesuai.
-menyususn sekuen topic per minggu dan
menetapkan materi yang harus dikuasai.
-menyusun pengalaman belajar mahasiswa yang
dapat berupa (tutorial, skills lab, praktikum, kuliah,
konsultasi pakar, praktikum lapangan, studi
banding, kunjungan ke komunitas, refleksi, belajar
mandiri, penugasan dan lain-lain) sesuai dengan

topic (tema) setiap minggu, tujuan belajar yang


harus dicapai di akhir minggu dan di akhir blok.
-menyusun scenario untuk setiap minggu sesuai
dengan tujuan belajar per minggu, sesuai dengan
masalah yang ada di Standar Kompetensi Dokter
pada Strata kesehatan pertama, dapat memicu
mahasiswa untuk berdiskusi dan belajar.
-menyusun cetak biru penilaian yang berisikan
tujuan belajar blok, metode penilaian dan
presentase bobot penilaian.
2.Melakukan koordinasi dengan semua pengampu
dari berbagai Bagian yang terlibat pada blok
tersebut.
3.Melakukan pengambilan keputusan terkait
tujuan belajar blok, topic scenario masalah,
pengalaman belajar, cetak biru blok, penyiapan
naskah soal setelah mendengar masukan dari
semua pengampu.
4.Melakukan koordinasi dengan Skills Lab, Bagian
yang ada praktikumnya, Tim Kurikulum, Tim
Asesmen, Sekertariat PBL terkait penjadwalan dan
bahan-bahan yang harus diasiapkan, termasuk
pelatihan tutor.
5.Memantau pelaksanaan blok dan memastikan
blok berjalan sesuai rencana.
6.Memantau pelaksanaan ujian di akhir blok.
7.Mengambil keputusan pemecahan masalah, bila
timbul masalah.
8.Melakukan evaluasi blok.
9.Menyusun rekomendasi perbaikan blok untuk
disampaikan
ke
WD
Akademik
dan
Kemahasiswaan.

Tabel 1. Diskripsi Mata kuliah/Blok per semester


Program Sarjana Kedokteran Strata 1
( Semester I Semester VII)
Semeste Mata Kuliah
r

SKS

Pendidikan Agama Islam / Aswaja I

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

1.1 Pengembangan Kepribadian Profesional 2


dan Bahasa Indonesia
1.2 Etika Kedokteran dan Humaniora

1.3 Sel, Biomolekuler, Genetika dan Imunologi 6


Dasar
1.4 Sistem Lokomotor dan Saraf Tepi

Keterampilan Klinik I

Sub Jumlah

21

Semeste Mata Kuliah


r
Pendidikan Agama Islam / Aswaja II

SKS

Olah Raga

2.1 Sistem Saraf Pusat, Sensu dan Endoktrin

2.2 Sistem Digestivus dan Urogenitalis

2.3 Sistem Kardio-Respirasi

Keterampilan Klinik II

Sub Jumlah

23

Semeste Mata Kuliah


r

SKS

Pendidikan Agama Islam/ Aswaja III

Bahasa Inggris

Masalah
Endokrin

pada

Sistem

Mekanisme
Penyakit
Pelaksanaannya
Masalah
pada
Muskuloskeletal

Hematologi

dan

Dasar-dasar 6

Sistem

Dermato- 6

Keterampilan Klinik III

Sub Jumlah

23

Semeste Mata Kuliah


r

dan 6

SKS

Pendidikan Agama Islam/ Aswaja IV

Kewirausahaan

4.1 Masalah pada Sistem Digestivus

4.2 Masalah pada Sistem Kardio-Respirasi

4.3 Masalah pada Sistem Urogenitalis

Keterampilan Klinik IV

Sub Jumlah

23

Semeste Mata Kuliah


r

SKS

Pendidikan Agama Islam/ Aswaja V


Metodologi
Proposal
5

Penelitian

dan

Pengembangan 2

5.1 Masalah pada Sistem Indera

5.2 Masalah pada Sistem Saraf dan Perilaku

5.3 Kesehatan Komunitas dan Kedokteran 6


Keluarga
Keterampilan Klinik V

Sub Jumlah

21

Semeste Mata Kuliah


r

SKS

Biostatistik dan Teknologi Informasi

6.1 Kesehatan Ibu dan Anak

6.2 Kesehatan Usia Anak dan Pubertas

6.3 Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia

Keterampilan Klinik VI

Sub Jumlah

22

Semeste Mata Kuliah


r

SKS

7.1 Kegawatdaruratan Medis

7.2 Ilmu Kesehatan Tradisional

7.3 Kepaniteraan Yunior :


1.Pekan Orientasi Kepaniteraan Umum RSUD
Labuang
Baji (1 minggu)
2.Kepaniteraan Yunior Ilmu Bedah (1 minggu)
3.Kepaniteraan Yunior Ilmu Penyakit Dalam (1 4
minggu)
4.Kepaniteraan Yunior Ilmu Kesehatan Anak (1
minggu)
5.Kepaniteraan Yunior Ilmu Kebidanan dan
Penyakit Kandungan (1 minggu)
6. Kepaniteraan Yunior Ilmu Farmasi (1 minggu)
Keterampilan Klinik VII

Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Skripsi

Sub Jumlah

22
JU 155

MLAH

3.2.2 Mata kuliah tahap profesi

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan


Tinggi (SN-DIKTI), KKNI dan Standar Pendidikan
Profesi Dokter Indonesia, waktu penyelesaian
tahap profesi pada prodi pendidikan dokter di FKIK
UIM selama 4 semester dengan jumlah sks sebesar
43 sks.
Tahap profesi secara keseluruhan berlangsung
pada fasilitas kesehatan yang telah memenuhi
standar sebagai tempat pendidikan. Pada tahun
pertama, tahap profesi berlangsung pada bagianbagian medical sains seperti Ilmu Kesehatan Mata,
THT-KL, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah, Ilmu
Penyakit Saraf, Ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi, Radiologi, Anastesiologi. Pada tahun
kedua, kegiatan kepaniteraan klinik dilakukan
pada bagian-bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, Ilmu Kesehatan Jiwa, Obstetri dan
Ginekologi, Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu
Kesehatan Anak serta bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan
Ilmu Kedokteran Komunitas.
Adapun rincian tahap profesi untuk setiap
semester dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 2. Diskripsi Mata Kuliah/Blok per semester
Program Pendidikan Profesi Dokter
UIM
(Semester VIII- Semster XI)
Semes
ter

Mata Kuliah

SKS

Waktu
Pelaksan
aan

(minggu)
1

Ilmu Kesehatan Mata

Ilmu Kesehatan THTKL

Ilmu Penyakit Dalam

10

Radiologi

Anastesiologi

Ilmu Bedah

10

Ilmu Penyakit Saraf

Ilmu Kedokteran fisik


dan Rehabilitasi

Ilmu Kesehatan Kulit


dan Kelamin

Ilmu Kesehatan Jiwa

Obstetri dan
Ginekologi

10

Ilmu Kedokteran
Forensik

Ujian OSCE I
2

Ujian OSCE II
3

Ujian OSCE III

Ilmu Kesehatan Anak

10

Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan
Kedokteran Komunitas

10

43

93

Ujian OSCE IV
JUMLAH

3.3 Peta Hubungan Mata Kuliah dengan


Kompetensi Lulusan
Peta kaitan antara mata kuliah yang disajikan pada
tahap akademik dan profesi dengan kompetensi
lulusan pendidikan dokter FKIK UIM sebagai
kompetensi utama, pendukung dan kompetensi
lainnya. Berdasarkan SKDI 2013, kompetensi
utama terdiri atas 7 area, yakni: 1) profesionalitas
yang luhur, 2) mawas diri dan pengembangan diri,
3) komunikasi efektif, 4) pengelolaan informasi, 5)
landasan ilmiah kedokteran, 6) keterampilan Klinis,
7) pengelolaan kesehatan masyarakat. Kompetensi
pendukung,
terdiri
atas
2
area,
yakni:
1)kespesifikan program studi dalam Healthy Life,
2) kemampuan mengintegrasikan prinsip-prinsip
Islam Ahlusunnah Wal Jamaah dengan ilmu
kedokteran. Adapun kompetensi lainnya, yakni: 1)
kemampuan
manajerial
dalam
pelayanan
kesehatan, 2) kompetensi dalam ilmu kesehatan
tradisional.

Untuk mewujudkan profil lulusan Pendidikan


Dokter FKIK UIM, maka diperlukan penyusunan
suatu capaian pembelajaran (Learning Outcomes).
Penyusunan ini mengacu pada Perpres Nomor 8
Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia. Adapun deskripsi capaian pembelajaran
terdapat pada tabel sebagai berikut

Tabel

3. Kaitan antara Mata


Kompetensi Lulusan

Kuliah

dengan

Tabel 1 Capaian Pembelajaran (Learning


Outcome)
Parameter
Deskripsi
Kemampuan
di bidang
kerja

Learning Outcome
(S1)
Mampu menunjukkan/
mendemontrasikan praktik
kedokteran yang profesional
sesuai dengan nilai dan prinsip
ke-Tuhan-an, moral yang luhur,
etika, disiplin, hukum, dan sosial
budaya.

Profesi
Mampu
melaksanakan
praktik
kedokteran yang
profesional
sesuai dengan
nilai dan prinsip
ke-Tuhan-an,
moral yang
luhur, etika,

disiplin, hukum,
dan sosial
budaya.
Mampu menunjukkan /
mendemontrasikan praktik
kedokteran dengan menyadari
keterbatasan, mengatasi masalah
personal, mengembangkan diri,
mengikuti penyegaran dan
peningkatan pengetahuan secara
berkesinambungan serta
mengembangkan pengetahuan
demi keselamatan pasien.

Mampu
melakukan
praktik
kedokteran
dengan
menyadari
keterbatasan,
mengatasi
masalah
personal,
mengembangka
n diri, mengikuti
penyegaran dan
peningkatan
pengetahuan
secara
berkesinambung
an serta
mengembangka
n pengetahuan
demi
keselamatan
pasien.

Mampu menunjukkan /
mendemontrasikan komunikasi
secara verbal dan non verbal
dengan pasien pada semua usia,
anggota keluarga, masyarakat,
kolega dan profesi lain.

Mampu
melakukan
komunikasi
secara verbal
dan non verbal
dengan pasien
pada semua
usia, anggota
keluarga,
masyarakat,

kolega dan
profesi lain.
Mampu memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi dan
informasi kesehatan dalam
praktik kedokteran.

Mampu
memanfaatkan
teknologi
informasi
komunikasi dan
informasi
kesehatan dalam
praktik
kedokteran.

Mampu menunjukkan /
mendemontrasikan prosedur
klinis yang berkaitan dengan
masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
pasien, keselamatan diri sendiri
dan orang lain.

Mampu
melakukan
prosedur klinis
yang berkaitan
dengan masalah
kesehatan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien,
keselamatan diri
sendiri dan
orang lain.

Mampu menunjukkan cara


mengelola masalah kesehatan
individu, keluarga maupun
masyarakat secara komprehensif,
holistik, terpadu dan
berkesinambungan dalam
konteks pelayanan kesehatan
primer.

Mampu
melaksanakan
pengelola an
masalah
kesehatan
individu,
keluarga
maupun
masyarakat
secara

komprehensif,
holistik, terpadu
dan
berkesinambung
an dalam
konteks
pelayanan
kesehatan
primer.
Pengetahua
n yang
dikuasai

Menguasai pengetahuan ilmu


Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan Masyarakat/
Kedokteran Pencegahan/
Kedokteran Komunitas yang
terkini untuk mengelola masalah
kesehatan secara holistik dan
komprehensif.

Menerapkan
ilmu Biomedik,
ilmu Humaniora,
ilmu Kedokteran
Klinik, dan ilmu
Kesehatan
Masyarakat/
Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran
Komunitas yang
terkini untuk
mengelola
masalah
kesehatan
secara holistik
dan
komprehensif.

Kemampuan
manajerial

Bertanggung jawab pada


pekerjaan secara mandiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok
maupun individu sesuai dengan
nilai dan prinsip ke-Tuhan-an,
moral yang luhur, etika, disiplin,
hukum, dan sosial budaya

Bertanggung
jawab pada
pekerjaan
profesionalnya
secara mandiri
dan dapat
mengelola
masalah
kesehatan

individu,
keluarga
maupun
masyarakat
secara
komprehensif,
holistik, terpadu
dan
berkesinambung
an dalam
konteks
pelayanan
kesehatan
primer dan
bertanggung
jawab atas
pencapaian hasil
kerja sesuai
dengan nilai dan
prinsip ke-Tuhanan, moral yang
luhur, etika,
disiplin, hukum,
dan sosial
budaya.
Lainnya

Mampu mempublikasikan hasil


tugas akhir atau karya tulis ilmiah
yang dapat diakses oleh
masyarakat akademik

Metode Ilmiah

Tabel 2 Deskripsi bahan kajian untuk mencapai


learning Outcome Sarjana Strata 1
Akademik (S1)

Bahan Kajian

Mampu
menunjukkan/mendemontr
asikan praktik kedokteran
yang profesional sesuai
dengan nilai dan prinsip
ke-Tuhan-an, moral yang
luhur,
etika,
disiplin,
hukum, dan sosial budaya.

Pendidikan Agama
Islam,
filsafat
agama,
pancasila
dan
kewarganegaraan,
ilmu
perilaku
kesehatan, sosiologi
kedokteran,
antropologi
kedokteran, bioetika
dan
hukum
kesehatan.

Mampu
menunjukkan/mendemontr
asikan praktik kedokteran
dengan
menyadari
keterbatasan, mengatasi
masalah
personal,
mengembangkan
diri,
mengikuti penyegaran dan
peningkatan pengetahuan
secara berkesinambungan
serta
mengembangkan
pengetahuan
demi
keselamatan pasien.

Ilmu
Pendidikan
kedokteran,
psikologi,
metodologi
penelitian

Mampu
menunjukkan/mendemontr
asikan komunikasi secara
verbal dan non verbal
dengan
pasien
pada
semua
usia,
anggota
keluarga,
masyarakat,
kolega dan profesi lain.

Bahasa
Indonesia,
Bahasa Inggris, Ilmu
komunikasi,
ilmu
kedokteran
klinik,
psikologi

Mampu
memanfaatkan
teknologi
informasi
komunikasi dan informasi
kesehatan dalam praktik
kedokteran.

Teknologi informasi,
ilmu
kesehatan
masyarakat
dan
kedokteran
pencegahan

Mampu
menunjukkan/mendemontr
asi-kan
prosedur
klinis
yang berkaitan dengan
masalah
kesehatan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien, keselamatan diri
sendiri dan orang lain.

ilmu
Kedokteran
Dasar
dan
Ilmu
Kedokteran Klinik

Mampu menunjukkan cara


mengelola
masalah
kesehatan
individu,
keluarga
maupun
masyarakat
secara
komprehensif,
holistik,
terpadu
dan
berkesinambungan dalam
konteks
pelayanan
kesehatan primer.

Ilmu
Kedokteran
Klinik,
ilmu
Kesehatan
Masyarakat
dan
Kedokteran
Pencegahan,
Kedokteran
Komunitas
dan
metode ilmiah

Menguasai
pengetahuan
ilmu
Biomedik,
ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran
Klinik, dan
ilmu
Kesehatan
Masyarakat/
Kedokteran
Pencegahan/ Kedokteran
Komunitas yang terkini
untuk mengelola masalah

IlmuBiomedik/kedok
teran dasar, ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran
Klinik,
dan ilmu Kesehatan
Masyarakat
dan
Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran

kesehatan secara holistik


dan komprehensif.
Bertanggung jawab pada
pekerjaan secara mandiri
dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian
hasil
kerja
kelompok
maupun individu sesuai
dengan nilai dan prinsip
ke-Tuhan-an, moral yang
luhur,
etika,
disiplin,
hukum, dan sosial budaya
Mampu mempublikasikan
hasil tugas akhir atau
karya tulis ilmiah yang
dapat
diakses
oleh
masyarakat akademik

Komunitas
dan
metode ilmiah
ilmu
Biomedik/kedoktera
n
dasar,
ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran
Klinik,
dan ilmu Kesehatan
Masyarakat
dan
Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran
Komunitas
dan
metode ilmiah
ilmu
Biomedik/kedoktera
n
dasar,
ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran
Klinik,
dan ilmu Kesehatan
Masyarakat
dan
Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran
Komunitas
dan
Metode ilmiah

Tabel 3 Deskripsi bahan kajian untuk mencapai


learning Outcome Profesi Dokter
Profesi

Bahan kajian

Mampu
melaksanakan
praktik
kedokteran yang profesional sesuai
dengan nilai dan prinsip ke-Tuhanan, moral yang luhur, etika, disiplin,
hukum, dan sosial budaya.

ilmu Kedokteran Klinik (ilmu


penyakit
dalam
dengan
percabangannya, ilmu bedah
dengan percabangannya, ilmu
kesehatan
anak,
ilmu

Mampu
melakukan
praktik
kedokteran
dengan
menyadari
keterbatasan, mengatasi masalah
personal,
mengembangkan
diri,
mengikuti
penyegaran
dan
peningkatan pengetahuan secara
berkesinambungan
serta
mengembangkan
pengetahuan
demi keselamatan pasien.
Mampu
melakukan
komunikasi
secara verbal dan non verbal
dengan pasien pada semua usia,
anggota
keluarga,
masyarakat,
kolega dan profesi lain.
Mampu memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi dan informasi
kesehatan
dalam
praktik
kedokteran.
Mampu melakukan prosedur klinis
yang berkaitan dengan masalah
kesehatan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien,
keselamatan diri sendiri dan orang
lain.
Mampu melaksanakan pengelolaan
masalah
kesehatan
individu,
keluarga
maupun
masyarakat
secara
komprehensif,
holistik,
terpadu
dan
berkesinambungan
dalam konteks pelayanan kesehatan
primer.
Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu
Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik,
dan ilmu Kesehatan Masyarakat/
Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran Komunitas yang terkini
untuk
mengelola
masalah
kesehatan secara holistik dan
komprehensif.
Bertanggung jawab pada pekerjaan
profesionalnya secara mandiri dan
dapat
mengelola
masalah
kesehatan
individu,
keluarga
maupun
masyarakat
secara

kebidanan
dan
penyakit
kandungan,
ilmu
penyakit
syaraf, ilmu kesehatan jiwa,
ilmu
kesehatan
kulit
dan
kelamin, ilmu kesehatan mata,
ilmu THT, ilmu gizi klinik,
radiologi, ilmu anestesi, ilmu
rehabilitasi
medik,
ilmu
kedokteran
forensik
dan
medikolegal)
dan
ilmu
Kesehatan
Masyarakat
/Kedokteran
Pencegahan/
Kedokteran Komunitas (meliputi
biostatistik, epidemiologi, ilmu
kependudukan,
ilmu
kedokteran
keluarga,
ilmu
kedokteran
kerja,
ilmu
kesehatan lingkungan, ilmu
manajemen
dan
kebijakan
kesehatan, ilmu sosial dan
perilaku kesehatan, serta gizi
masyarakat)
dengan
memperhatikan prinsip metode
ilmiah (metodologi penelitian,
berpikir
logis
dan
kritis,
penalaran
klinis,
dan
kedokteran berbasis bukti)

komprehensif, holistik, terpadu dan


berkesinambungan dalam konteks
pelayanan kesehatan primer dan
bertanggung jawab atas pencapaian
hasil kerja sesuai dengan nilai dan
prinsip ke-Tuhan-an, moral yang
luhur, etika, disiplin, hukum, dan
sosial budaya.
Mampu
mempublikasikan
hasil
tugas akhir atau karya tulis ilmiah
yang dapat diakses oleh masyarakat
akademik

2.2.4 Matakuliah/Blok yang Mengait pada


Bahan Kajian Berdasarkan Strategi yang
Dipilih
Deskripsi matakuliah yang mengait pada bahan
kajian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi mata kuliah yang mengait


bahan kajian Program Strata 1
No
1

2
3

Mata Kuliah
Pengembangan
Kepribadian
Profesional
dan
Bahasa Indonesia

Bahan Kajian

Ilmu
Komunikasi,
Bahasa Indonesia, Ilmu
Perilaku
Kesehatan,
Ilmu
Pendidikan
Kedokteran
Etika
Kedokteran Ilmu
Bioetik
dan
dan Humaniora
Humaniora,
Hukum
Kesehatan
Sel, Biomolekuler, Biologi
Sel
dan
Genetika,
dan Molekuler,
Kimia,
Imunologi Dasar
Genetika,
Imunologi,

4
5

Biokimia
Sistem Lokomotor Anatomi,
Histologi,
dan Saraf Tepi
Fisiologi
Pendidikan
Filsafat Pancasila dan
Pancasila
dan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan

Pendidikan Agama Pendidikan


Islam/Aswaja I
Islam

Keterampilan Klinik Psikologi Klinik, Ilmu


I
Pendidikan Kedokteran,
Ilmu Kedokteran Klinik,
Ilmu
Bioetik
dan
Humaniora
Sistem Saraf Pusat, Anatomi,
Biokimia,
Sensu
dan Histologi, Fisiologi
Endokrin
Sistem
Kardio- Anatomi,
Biokimia,
Respirasi
Histologi, Fisiologi

8
9

Agama

10

Sistem Digestivus Anatomi,


Biokimia,
dan Urogenitalis
Histologi, Fisiologi

11

Olah Raga

12

Pendidikan Agama Pendidikan


Islam/Aswaja II
Islam

13

Keterampilan Klinik Anatomi,


Biokimia,
II
Histologi, Fisiologi, Ilmu
Kedokteran Klinik

Pendidikan Olah Raga


Agama

14

Mekanisme
Penyakit
dan
Dasar-Dasar
Penatalaksanaanny
a

15

Masalah
pada Patologi
Anatomi,
Sistem Hematologi Patologi Klinik, Ilmu
dan Endokrin
Penyakit Dalam, Ilmu
Kesehatan
Anak,
Farmakologi,
Parasitologi,
Mikrobiologi, Ilmu Gizi
Masalah
pada Patologi
Anatomi,
Sistem
Dermato- Patologi Klinik, Ilmu
Muskuloskeletal
Penyakit Dalam, Ilmu
Kesehatan
Anak,
Farmakologi,
Parasitologi,
Mikrobiologi,
Ilmu
Bedah, Ilmu Kesahatan
Kulit dan Kelamin
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris

16

17

Patologi
Patologi
Parasitologi,
Mikrobiologi,
Farmakologi

Anatomi,
Klinik,

18

Pendidikan Agama Pendidikan


Islam/Aswaja III
Islam

19

Keterampilan Klinik Ilmu Penyakit Dalam,


III
Ilmu Kesehatan Anak,
Ilmu Kesehatan Kulit
dan
Kelamin,
Ilmu
Bedah
Masalah
pada Patologi Klinik, Patologi
Sistem
Kardio- Anatomi, Mikrobiologi
Respirasi
Klinik, Ilmu Penyakit
Dalam, Ilmu Kesehatan

20

Agama

21

22

23
24
25

26

Anak, Farmakologi
Masalah
pada Patologi Klinik, Patologi
Sistem Digestivus
Anatomi, Mikrobiologi
Klinik,
Parasitologi,
Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Kesehatan Anak,
Ilmu Bedah, Ilmu Gizi,
Farmakologi
Masalah
pada Patologi Klinik, Patologi
Sistem
Uro- Anatomi, Mikrobiologi,
Genitalis
Penyakit Dalam, Ilmu
Kesehatan Anak, Ilmu
Bedah, Ilmu Kebidanan
dan
Penyakit
Kandungan,
Farmakologi
Kesehatan
Farmasi, Farmakologi
Tradisional I
Agama/Aswaja IV

Pendidikan
Agama
Islam
Keterampilan Klinik Patologi Klinik, Patologi
IV
Anatomi, Mikrobiologi,
Penyakit Dalam, Ilmu
Kesehatan Anak, Ilmu
Bedah, Ilmu Kebidanan
dan
Penyakit
Kandungan,
Farmakologi
Masalah
pada Patologi Klinik, patologi
Sistem Saraf dan Anatomi, Ilmu Penyakit
Perilaku
Saraf, Ilmu Penyakit
Dalam, Ilmu Kesehatan
Anak, Ilmu Kedokteran
Jiwa, Farmakologi

27

Masalah
Sistem Indra

28

Kesehatan
Komunitas
Kedokteran
Keluarga

29

Metodologi
Metodologi Penelitian
Penelitian
dan
Pengembangan
Proposal

30

Pendidikan Agama Pendidikan


Islam/Aswaja V
Islam

31

Keterampilan Klinik Patologi Klinik, Patologi


V
Anatomi, Ilmu Penyakit
Saraf, Ilmu Penyakit
Dalam, Ilmu Kesehatan
Anak, Ilmu Kedokteran
Jiwa,
Farmakologi,
Mikrobiologi,
Parasitologi,
Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu
Kesehatan THT-KL, Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kelamin, Farmakologi,
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat/Kedokteran
Komunitas
Kesehatan Ibu dan Ilmu Kebidanan dan
Bayi
Penyakit
Kandungan,

32

pada Mikrobiologi,
Parasitologi,
Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu
Kesehatan THT-KL, Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kelamin, Farmakologi
Ilmu
Kesehatan
dan Masyarakat/Kedokteran
Komunitas

Agama

33

34

35
36

Ilmu Kesehatan Anak,


Ilmu Gizi, Mikrobiologi,
Parasitologi,Farmakolog
i
Kesehatan
Usia Ilmu Kebidanan dan
Anak dan Pubertas Penyakit
Kandungan,
Ilmu Kesehatan Anak,
Ilmu Kedokteran Jiwa,
Ilmu Kesehatan Kulit
dan
Kelamin,
Ilmu
Gizi,Mikrobiologi,Parasi
tologi
,Farmakologi
Kesehatan
Usia Ilmu Penyakit Dalam,
Dewasa dan Lansia Ilmu Penyakit Saraf,
Ilmu
Bedah,
Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kelamin,
Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu
Kesehatan THT-KL, Ilmu
Gizi, Ilmu Kesehatan
Masyarakat,
Mikrobiologi,
Parasitologi,
Farmakologi
Biostatistik
dan Biostatistik, Teknologi
Teknologi Informasi Informasi Kedokteran
Keterampilan Klinik Ilmu Kesehatan Anak,
VI
Ilmu Kebidanan dan
Penyakit
Kandungan,
Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Penyakit Saraf,
Ilmu
Bedah,
Ilmu
Kesehatan Kulit dan

37

38

39

40

Kelamin,
Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu
Kesehatan THT-KL, Ilmu
Gizi, Ilmu Kesehatan
Masyarakat,
Mikrobiologi,
Parasitologi,
Farmakologi
Kegawatdaruratan
Ilmu Kesehatan Anak,
Medis
Ilmu Kebidanan dan
Penyakit
Kandungan,
Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Penyakit Saraf,
Ilmu
Bedah,
Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kelamin,
Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu
Kesehatan
THT-KL,
Anestesiologi
Ilmu
Kesehatan Farmakologi, Farmasi,
Tradisional
Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Kesehatan Kulit
dan
Kelamin,
Ilmu
Bedah, Ilmu Gizi
Kepaniteraan
Ilmu Penyakit Dalam,
Yunior
Ilmu
Bedah,
Ilmu
Kebidanan
dan
Penyakit
Kandungan,
Ilmu Kesehatan Anak,
Ilmu Farmasi
Keterampilan Klinik Ilmu Kesehatan Anak,
VII
Ilmu Kebidanan dan
Penyakit
Kandungan,
Ilmu Penyakit Dalam,

41

Skripsi

Ilmu Penyakit Saraf,


Ilmu
Bedah,
Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kelamin,
Ilmu
Kesehatan Mata, Ilmu
Kesehatan
THT-KL,
Anestesiologi
Skripsi

Tabel 5. Deskripsi Mata Kuliah yang mengait


Bahan Kajian Program Profesi Dokter
No
1

Mata Kuliah
Ilmu Penyakit Dalam

2
3

Ilmu Bedah
Obstetri Dan Ginekologi

Ilmu Kesehatan Anak

Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan


Kedokteran Komunitas

Bahan Kajian
Ilmu Penyakit
Dalam
Ilmu Bedah
Obstetri
Dan
Ginekologi
Ilmu
Kesehatan
Anak
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
Dan
Kedokteran
Komunitas

Ilmu Penyakit Mata

Ilmu Penyakit THT

Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin

9
10
11

Radiologi
Anestesiologi
Ilmu Penyakit Saraf

12

Ilmu
Kedokteran
Rehabilitasi

13

Ilmu Kedokteran Jiwa

14

Ilmu Kedokteran Forensik

15

Ilmu Farmasi dan Herbal Klinik

3.4

Fisik

dan

Ilmu Penyakit
Mata
Ilmu Penyakit
THT
Ilmu
Kesehatan
Kulit
Dan
Kelamin
Radiologi
Anestesiologi
Ilmu Penyakit
Syaraf
Ilmu
Kedokteran
Fisik
dan
Rehabilitasi
Ilmu
Kedokteran
Jiwa
Ilmu
Kedokteran
Forensik
Ilmu
Farmasi
dan
Herbal
Klinik

Tahap Profesi

Tahap profesi dilaksanakan pada rumah sakit


dengan fasilitas penunjang pendidikan telah
lengkap dan tenaga pendidik untuk kepaniteraan
telah ada. Adapun sarana pelayanan kesehatan
yang saat ini sudah bekerja sama dengan
Kedokteran UIM, antara lain:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

RSUD. Labuang Baji


RSUS. Islam Faisal
RSU.Sayang Rakyat
RSU.Tadjuddin Chalik
RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
RS Ibu dan Anak Ananda
Balai
Besar
Laboratorium
Makassar
(BBLM)
8. Balai
Pengobatan
Mata
Masyarakat
(BPMM)
9. Balai Pengobatan Paru Makassar (BPPM)
10.KLinik Mitra Madising
11.Klinik Liviyura
12.Klinik HNC (Health Nutrition Centre)
13.Puskesmas di lingkup Dinas Kesehatan
Kota Makassar, antara lain: puskesmas
Kassi-Kassi, puskesmas Bara-Baraya.

3.5
Sistem Pembelajaran
Metode pembelajaran yang
3.1Sistem Penilaian
3.2Program Persiapan Uji Kompetensi

BAB IV. BLUE PRINT MATA KULIAH


2.2. Mata Kuliah Universitas
2.3. Mata Kuliah Inti

BUKU 4
Universitas Wahid Hasyim adalah ilmu yang
menjunjung tinggi basic kelimuan kedokteran
secara umum khususnya Kedokteran Konservasi
yang dijiwai dengan Islam Ahlus Sunnah wal
Jamaah baik sebagai nilai primer maupun
sebagai faktor-faktor komplementernya.
1.1
Integrasi sebagaimana tersebut di atas
menggambarkan bahwa secara transendental
sumber ilmu adalah Tuhan Yang Maha Kuasa yang
diterjemahkan dari kitab suci maupun alam (ayat-

ayat kauniyah). Kemudian secara epistimologis,


keilmuan yang diperoleh dengan cara-cara
metodologi ilmiah sehingga ditemukan model
kedokteran yang rahmatan lil alamin. Sedangkan
secara aksiologis digambarkan dalam bentuk
ilmu yang humanis yaitu berimbangnya
hubungan antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, anti-sekularisasi,
berdasarkan prinsip-prinsip akhlakul karimah.
Dengan demikian keilmuan yang dikembangkan
adalah kedokteran yang humanis transendental.
1.2
Dalam tingkat implementasi akan
tergambar melalui tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, mahasiswa dan alumni Universitas
Wahid Hasyim menjadi manusia yang memiliki
semangat yang tinggi untuk mengembangakan
dan menemukan ilmu kedokteran dengan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat tanpa melupakan prinsip tauhid,
Islam yang mendatangkan rahmat bagi semua,
yang penyajiannya dengan cara yang moderat,
proporsional, berimbang dan toleran.
1.3
1.4

1.5

Tahapan Profesi

Tahap profesi dilaksanakan pada rumah sakit


dimana fasilitas penunjang pendidikan telah
lengkap dan tenaga pendidik untuk kepaniteraan
telah ada. Adapun sarana pelayanan kesehatan
yang saat ini sudah kerjasama dengan
Kedokteran UIM, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

RSUD Haji Provinsi Sulawesi Selatan


RSUP Tadjuddin Chalid Makassar
RSKD Provinsi Sulawesi Selatan
RSKD ibu dan anak Siti Fatimah Makassar
Balai Besar Kesehatan Paru Makassar
Balai Kesehatan Mata Makassar
Puskesmas di lingkup Dinas Kesehatan Kota
Makassar diantaranya :
a. Puskesmas Jumpandang Baru
b. Puskesmas Tamalanrea
c. Puskesmas Antang
d. Puskesmas Kassi-Kassi
e. Puskesmas Minasa Upa
8. Puskesmas rawat inap di lingkup Dinas
Kesehatan Kabupaten Gowa

1.6

Sistem pembelajaran

a. Metode Pembelajaran
Sepanjang pelaksanaan kurikulum,pemilihan
metoda pembelajaran disesuaikan dengan tahap
perkembangan
dan
pengalaman
belajar
sebelumnya.
Pada
tahap
awal,
metode
pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak
kuliah formal, yang selanjutnya mengalami
transisi menuju pembelajaran yang lebih
interaktif dan aktif dengan menggunakan
problem-based
learning.
Pilihan
metoda
pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan
pendidikan dan sasaran belajar. Koordinasi proses
pembelajaran
dilakukan
oleh
unit
pendidikankedokteran di bawah koordinasi wakil
dekan bidang akademik dan ketua program studi.
Metode yang dipergunakan untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
meliputi:
a. Untuk kelas besar (kuliah,presentasi kasus)
dipergunakan terutama pada fase pertama
untuk memahami konsep dasar dan
mengaktifkan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya, menjelaskan konsep yang
kompleks, dan memberikan pemahaman

b.

c.

d.

e.

awal mengenai hubungan ilmu dasar


dengan klinik;
Tutorial untuk kelas kecil,seminar, untuk
member kesempatan terjadinya
interaksi,diskusi, eksplorasi dan klarifikasi;
Menggunakan sumber belajar berbasis
computer (computer based learning),
untuk belajar interaktif dan belajar
berbasis bukti (evidence-based learning);
Kelompok kecil menggunakan kasus klinik,
untuk pengalaman belajar di rumah sakit
dan di komunitas,dan mengembangkan
berpikir kritis;
Belajar mandiri melalui pemberian tugas,
untuk memperluas pengetahuan dan
pemahaman melalui belajar aktif.

Metoda yang dipergunakan untuk memperoleh


ketrampilan meliputi:
a. Latihan ketrampilan klinik pada kelompok
kecil yang ditujukan untuk memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk
melakukan dan menguasau berbagai
ketrampilan berkaitan investigasi
klinik,ketrampilan proseduran dan
terapeutik.
b. Role play untuk keterampilan komunikasi,
mengembangkan sikap professional dan
mengembangkan kemampuan reflektif,dan
ketrampilan membuat keputusan klinik.

c. Praktikum untuk meningkatkan


pemahaman terhadap teori melalui praktik,
mengembangkan kemampuan observasi,
manajemen data dan ketrampilan
interpretasi, dan ketrampilan metode
keilmuan dan prosedur praktis;
Metoda lain untuk pengembangan keprofesian,
manajemen waktu dan kepercayaan diri:
a. Program Character Building untuk
membentuk karakter mahasiswa yang
berperadaban
b. Aktivitas belajar dalam kelompok kecil,
untuk mengembangkan kerjasama tim;
c. Tugas tertulis, proyek penelitian, untuk
memicu kemampuan eksplorasi dan
penelitian,serta peluang untuk ekspresi diri
d. Seminar dan kasus, untuk memicu diskusi
dan debat pada setiap masing-masing blok
e. Pengalaman klinik yang telah dimulai sejak
awal dengan berkunjung ke rumah sakit
dan pada tahap profesi, untuk member
peluang bagi mahasiswa untuk
mengintegrasikan, konsolidasi dan
menerapkan pengetahuan, letrampilan dan
sikap yang telah terakumulasi selama
proses pendidikan.

b. Proses pembelajaran tahap profesi

Proses pembelajaran mahasiswa pada tahap


profesi dilakukan pada beberapa bagian, masingmasing 7 bagian untuk setiap tingkat/tahun
selama minimal 4 semester. Pada setiap bagian
kepaniteraan klinik mahasiswa melakukan
kegiatan menerima pasien baru yang dimulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisis, diagnose, dan
tindakan medik yang disyaratkan dalam
kompetensi, follow up pasien, pembacaan kasus
dan referat. Rangkaian kegiatan tersebut
senantiasa, mengacu kepada kompetensi yang
ingin dicapai di setiap bagian kepaniteraan klinik.
Mahasiswa ditempatkan pada fasilitasfasilitas kesehatan yang memenuhi kelengkapan
penunjang pendidikan dan tenaga pendidik klinik.
Penempatan mahasiswa di lahan disesuaikan
antara kompetensi yang ingin dicapai pada setiap
kepaniteraan klinik yang tercantum pada SKDI
dengan kasus yang paling banyak ditangani di
fasilitas kesehatan yang dipakai.
Jadwal rotasi dan jumlah mahasiswa pada
setiap bagian kepaniteraan klinik ditentukan pada
keseluruhan item penilaian, diantaraqnya
evaluasi kemampuan dalam presentasi referat
dan laporan kasus, diskusi status, bed site
teaching (BST), evaluasi perilaku untuk setiap
minggunya, serta ujian komprehensif. Adapun
persentase niali untuk setiap item penilaian
didasarkan pada besaran capaian kompetensi
yang dapat dicapai pada setiap item kegiatan
evaluasi.

1.7

Sistem penilaian

Tujuan dari penilaian adalah untuk


memberikan gambaran mengenai sejauh mana
kemampuan mahasiswa dalam mencapai
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
praktik kedokteran yang sesuai dengan standar
profesi yang telah ditetapkan. Selain itu, hasil
penilaian juga dapat dipergunakan untuk menilai
profesi pembelajaran yang dipergunakan dalam
kurikulum. Penilaian diupayakan berkelanjutan,
tidak hanya pada satu waktu tertentu. Penilaian
yang berkelanjutan menjamin proses belajar
yang terus menerus, penghargaan setiap upaya,
dan memberikan umpan balik bagi mahasiswa
maupun program studi.
Penilaian
sebaiknya
bervariasi,
dengan
reabilitas dan validitas yang terjamin, sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai bentuk
penilaian dapat bersifat formatif dan sumatif.
Sesuai dengan konsep kurikulum terintegrasi,
semua penilaian harus mencerminkan adanya
integrasi dan interdisiplin. Proses pengintegrasian
dilakukan oleh unit pendidikan kedokteran
dengan melibatkan dosen pengampu.
Berbagai instrumen yang dipergunakan untuk
menilai
pencapaian
kompetensi,
dimana
pemilihan instrument yang disesuaikan dengan

sasaran belajar yang ingin dinilai. Diantaranya


multiple choice question yang sesuai format uji
kompetensi, pertanyaan singkat terstruktur, dan
laporan tertulis. instrumen evaluasi untuk menilai
kemampuan
menerapkan
pengetahuan,
memecahkan masalah, mengevaluasi secara
kritis
dan
keputusan
klinik
diantaranya
pertanyaan
interpretasi
data,
pertanyaan
pemecahan masalah, kasus klinik, dan presentasi
oral. Instrument untuk menilai kompetensi
kompetensi, klinik dan professional diantaranya
multi-station
objective
structured
clinical
examination (OSCE), portfolio klinik dan log-book,
serta kasus klinik. Setiap soal ujian akan
dilakukan item analysis untuk menilai kelayakan
dan kesesuaian soal tersebut dengan sasaran
pembelajaran kompetensi yang diinginkan. Hasil
analisa dari soal tersebut disampaikan kepada
coordinator sistem untuk dilakukan perbaikan
dengan melibatkan dosen pengampu.
Penilaian
hasil
belajar
menggunakan
penilaian acuan Patokan yang mengacu pada
sasaran belajar yang tergambar pada materi
perkuliahan. Penentuan nilai akhir pada fase
akademik bervariasi untuk setiap blok mata
kuliah tergantung pada jenis dan proporsi metode
pembelajaran yang digunakan. Secara umum,
komponen penilaian fase akademik meliputi nilai
ujian teori, ujian praktikum, tutorial, dan
ketrampilan klinik.

Berdasarkan Pedoman Edukasi UIM SK Rektor


UIm.
Adapun khusus untuk ujian ketrampilan klinis
(OSCE) hanya mengacu pada dua penilaian.,
yaitu lulus (A) dan tidak lulus (E).
Komponen penilaian fase profesi meliputi logbook,ujian kasus klinik, dan presentasi oral
dengan
proporsi
komponen
penilaiannya
bergantung pada kompetensi yang ingin dicapai
pada masing-masing bagian bagian, acuan
penilaian adalah A: 80 (baik sekali/lulus) ; B: 6579 (Baik/lulus); C: 55-64 (cukup/penilaian ulang) ;
D: 40-54 (kurang/penilaian ulang) ; E: <40
(kurang sekali/ulang clerkship)
1.8

Program Persiapan Uji Kompetensi

Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIM


(PSPD FKIK UIM) menerapkan beberapa program
untuk
mempersiapkan
mahasiswa
dalam
menghadapi uji kompetensi dokter. Beberapa
program tersebut telah diimplementasikan pada
semua tahap pembelajaran, baik itu pada tahap
akademik maupun pada tahap profesi. Pada
tahap akademik, PSPD FKIK UIM menyusun dan
menentukan materi kuliah, kasus diskusi PBL, dan
jenis ketrampilan klinis senantiasa berdasarkan
kompetensi lulusan sebagaiman yang tertuang
dalam SKDI 2016.

Selain
itu,
pada
proses
evaluasi
pembelajaran, soal-soal ujian teori untuk setiap
mata kuliah blok didasarkan pada sasaran
pembelajaran dan kompetensi lulusan serta
disesuaikan dengan ujian OSCE nasional. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa dibiasakan dengan
format-format uji kompetensi nasional.
Pada tahap profesi, program persiapan uji
kompetensi juga dilakukan dalam rangka
pembiasaan mahasiswa dengan bentuk uji
kompetensi nasional. Salah satu programnya
yaitu dengan pelaksanaan ujian komprehensif
yang
dilakukan
sebanyak
2
kali.
Ujian
komprehensif pertama dilakukan pada saat
mahasiswa menyelesaikan tahap profesi tahun
pertama, sedangkan ujian komprehensif kedua
dilakukan pada saat mahasiswa menyesaikan
tahap profesi tahun kedua. Mahasiswa tidak
dapat melanjutkan ke tahap profesi tingkat dua
jika gagal dalam ujian komprehensif pertama.
Begitu pula dengan ujian komprehensif kedua,
mahasiswa tidak dapat yudisium penyelesaian
tahap profesi jika gagal dalam ujia komprehensif
kedua. Ujian komprehensif dilakukan dalam
bentuk CBT dengan memuat materi-materi yang
telah dilalui oleh mahasiswa pada setiap tingkat
tahap profesi.

BAB IV
CETAK BIRU MATA KULIAH
A. Mata Kuliah Universitas
Ilmu Alquran (Semester I/2 SKS)

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan dan menguraikan dengan
baik pengertian, ruang lingkup, sejarah
perkembangan dan urgensi mempelajari
ilmu Al-Quran.
2. Menjelaskan tentang proses turunnya AlQuran.
3. Menjelaskan dan menguraikan
pengertian, redaksi dan hikmah asbab
al-nuzul.
4. Menyebutkan dan membedakan
pengertian, cirri khas dan hikmah
makkiy-madaniy.
5. Menjelaskan tentang pengumpulan AlQuran masa nabi dan sahabat.
6. Menjelaskan tentang pengertian, kaidah,
pandangan ulama, dan keistimewaan
rasm Al-Quran.
7. Menguraikan bentuk-bentuk munasabah.
8. Menjelaskan
pengertian,
berbagai
pandangan
dan
hikmah
muhkam
mutasyabih.

9. Menjelaskan
dan
menguraikan
pengertian, ruang lingkup, macammacam dan hikmah nasikh mansukh.
10.Menjelaskan pengertian, macam-macam,
perbedaan pandangan dan hikmah Ijaz
Al-Quran.
11.Mengemukakan
pengertian,
macammacam, hikmah dan pengaruhnya dalam
pendidikan dan pengajaran dari kisahkisah Al-Quran.
12.Menjelaskan pengertian, hukum dan
urgensi tarjamah Al-Quran
13.Menjelaskan pengertian dan perbedaan
antara tafsir dan takwil.
14.Menjelaskan
tentang
makna
dan
kandungan pokok ayat Al-Quran yang
sesuai dengan jurusan masing-masing.

Daftar Topik
1. Pengantar ilmu Al-Quran
2. Nuzul wa jamu Al-quran
3. Al-Makki wa al-Madani
4. Munasabah
5. Muhkam
mutasyabih
mansukh
6. Ijaz Al-Quran
7. Qashas Al-Quran
8. Tarjamah dan tafsir ayat

Ilmu Hadis (Semester I/2 SKS)

Learning Outcome

dan

nasikh

Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa


mampu:
1. Menjelaskan pengertian hadis, sunnah,
khabar, dan atsar, bentuk-bentuk hadis.
2. Menjelaskan pengertian, sanad, matn,
rawi, dan mukharrij.
3. Mengemukakan hadis lengkap sanad,
matn, rawi, dan mukharrij.
4. Menjelaskan dalil-dalil kehujahan hadis:
dalil naqli, aqli (logika), konsensus
ulama
5. Menjelaskan fungsi hadis terhadap
Alquran: sebagai al-bayan
6. Mengemukakan macam-macam fungsi
hadis
7. Menjelaskan periwayatan hadis periode
Rasulullah SAW, periode sahabat dan
tabiin
8. Menjelaskan hadis tentang larangan
dan perintah menulis hadis
9. Menjelaskan pengertian hadis qudsi dan
memberikan contohnya
10.Menerangkan cirri-ciri hadis qudsi, dan
membedakannya dengan Alquran dan
hadis lain
11.Menerangkan pengertian hadis marfu
(nabawi),
mauquf,
maqthu,
dan
contohnya
12.Menjelaskan pengertian, syarat-syarat
dan bentuk-bentuk hadis mutawatir

13.Menerangkan
kontroversi
ulama
mengenai
batas
minimal
jumlah
periwayat hadis mutawatir
14.Menerangkan
kehujahan
hadis
mutawatir
15.Menjelaskan
pengertian,
macammacam kehujahan hadis ahad
16.Menjelaskan
pengertian
hadis
shahih,hasan, dan dhaif.
17.Menerangkan
kaedah-kaedah
hadis
shahih dan hadis hasan dari segi
sanadnya:
18.Menyebutkan macam-macam hadis
Dhaif
19.Menerangkan kehujahan hadis Dhaif
20.Menjelaskan pengertian (tahammul wa
ada al-hadis) menurut bahasa dan
istilah
21.Menyebutkan syarat-syarat menjadi
penerima dan penyamaikan riwayat
hadis.
22.Menerangkan metode penerimaan dan
periwayatan hadis
23.
Menyebutkan
beberapa
metode
penerimaan dan periwayatan hadis
beserta
lambang-lambang
yang
digunakan
24.Mahasiswa dapat menulis hadis-hadis
tentang kesehatan, pengobatan, dan
kebidanan

25.Mahasiswa mampu menjelaskan hadishadis tentang kesehatan, pengobatan,


dan kebidanan.
26.Mahasiswa
mampu
memahami
kandungan
hukum
hadis
tentang
kesehatan, pengobatan, dan kebidanan
Daftar Topik
1. Terminologi dan Struktur Hadis
2. Hadis sebagai Sumber Ajaran Islam
3. Sejarah Pertumbuhan Hadis
4. Pembagian Hadis dari segi sumbernya,
kuantitas dan kualitasnya.
5. Syarat-syara dan metode periwayatan
hadis
6. Takhrij al-hadis
7. Hadis-hadis tentang kesehatan
8. Hadis-hadis tentang pengobatan
9. Hadis-hadis tentang kebidanan

Ilmu Fikih (semester I/2 SKS)

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan sejarah
fiqhi, Ushul fiqhi, kaedah Fikih
2. Menjelaskan substansi sumbe-sumber
hukum islam yaitu al-Quran, sunnah,
ijma dan Qiyas
3. Menjelaskan pengertian ijtihad, macammacam ijtihad, syarat-syarat ijtihad,
metode ijtihad; Mashlahah Mursalah,

istihsan, istihhab dan maqasid alsyariah


4. Menjelaskan teori-teori dasar dalam
hukum
islam,
seperti
al-umuru
bimaqasidha, al-masyaqqatu tajilibu alTaysir, al-Dararu yuzaalu, al-Adatu
Muhakkamah
5. Menerapkan teori-teori Hukum Islam,
Metode-metode Ijtihad baik dalam
kehidupan sehari-sehari maupun dalam
praktik kedokteran.
Daftar Topik
1. Sumber Hukum Islam
2. Ijtihad
3. Metode-metode Ijtihad
4. Kaedah-kaedah Ushuliyyah
5. Kaedah-kaedah Fiqh
6. Pembahasan Hukum
7. Maqasid Al-Syariah

Bahasa Inggris (Semester I/ 2 SKS)

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Membangun
hubungan
melalui
komunikasi verbal dan nonverbal
2. Berempati secara verbal dan nonverbal
3. Berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa yang
santun dan dapat
dimengerti

4. Mendengarkan dengan aktif untuk


menggali
permasalahan
kesehatan
secara holistic dan komprehensif
5. Menyampaikan informasi yang terkait
kesehatan (termasuk berita buruk,
informed consent) dan melakukan
konseling dengan cara yang santun,
baik dan benar
6. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek
biopsikososiokultural
dan
spiritual
pasien dan keluarga
7. Melakukan tatalaksana konsultasi dan
rujuan yang baik dan benar
8. Membangun
komunikasi
interprofesional
dalam
pelayanan
kesehatan
9. Memberikan informasi yang sebenarnya
dan relevan kepada penegak hukum,
perusahaan asuransi kesehatan, media
massa dan pihak lainnya jika diperlukan
10.Mempresentasikan
informasi
ilmiah
secara efektif
11.Melakukan
komunikasi
dengan
masyarakat
dalam
rangka
mengidentifikasi masalah kesehatan
dan memecahkannya bersama-sama
12.Melakukan advokasi dengan pihak
terkait
dalam
rangka
pemecahan
masalah kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat.

Daftar Topik

1. Asking questions about a patients


problem
2. Identifying a patients chronic problem
3. Exploring a patients problem further
4. Initial prognosis of an inconclusive case
5. Tactful approach to a doubtful prognosis
6. Informing a patient of an initial
diagnosis
7. Explaining medical procedures
8. Informing a patient of a final diagnosis
9. Explaining treatment to a patient
10.Emergency call- enquiring about a
problem
11.Emergency call- receiving indirect
information
12.Emergency call- describing symptoms
13.Giving instruction to a colleague
14.Dealing with helpers or intermediaries
15.Life
threatening
and
non-life
threatening
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(Semester IV/ 2 SKS)

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan tentang landasan dan
tujuan pendidikan pancasila dalam
bernegara
2. Menjelaskan pancasila sebagai filsafat
dan falsafah hidup bangsa

3. Menjelaskan peranan pancasila sebagai


idiologi nasional dalam berbangsa
4. Menjelaskan
pancasila
sebagai
paradigm kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
5. Menjelaskan latar belakang dan tujuan
dasar pendidikan kewarganegaraan
6. Menjelaskan hak dan kewajiban warga
Negara,
hubungan
warga
Negara
dengan Negara dan sesame warga
Negara
7. Menjelaskan tentang identitas nasional
dalam
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
8. Menjelaskan fungsi, syarat-syarat dan
unsur-unsur konstitusi Negara RI
9. Menjelaskan tentang landasan dan
tujuan pelaksanaan OTODA
10.Menjelaskan tentang konsep dan bentubentuk demokrasi
11.Menjelaskan tentang konsep good
government dalam upaya membangun
pemerintah yang bersih, berwibawa
dan
bertanggung
jawab
pada
kesejahteraan rakyat
12.Menjelaskan konsep dasar HAM baik
dalam perspektif cultural, agama islam
dan HAM Universal
13.Menjelaskan konsep civil society dan
masyarakat madani dan melibatkan diri
dalam proses perwujudannya

14.Menjelaskan
tentang
karakter bangsa

pembentukan

Daftar Topik
1. Pendidikan pancasila
2. Pancasila sebagai falsafah hidup dan
idiologi nasional
3. Pendidikan kewarganegaraan
4. Identitas nasional
5. Negara dan Kewarganegaraan
6. Konstitusi dalam suatu Negara
7. Demokrasi
8. Good Govermance dalam kerangka
OTODA
9. Hak Asasi Manusia
10.Masyarakat Madani

Akidah Akhlak (Semester VI/2 SKS)

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menulis dan membaca ayat dan hadis
sebagai dasar akidah akhlak dengan
baik dan benar
2. Menjelaskan dengan baik dan benar
ciri,
karakter,
keutamaan
dan
keistimewaan akidah akhlak
3. Menjelaskan
hal-hal
yang
mempengaruhi akidah akhlak
4. Mengidentifikasi hal-hal yang merusak
akidah akhlak

5. Menjelaskan pengaruh akidah terhadap


akhlak dalam kehidupan sehari-hari
6. Membedakan
perbuatan
yang
berdasarkan
akidah
akhlak
islam
dengan perbuatan uang melanggar
akidah akhlak

Daftar Topik
1. Deskripsi
matakuliah
dan
proses
pembelajaran
2. Pengertian, dasar dan keutamaan
akidah akhlak
3. Hal-hal yang mempengaruhi akidah
akhlak
4. Aflikasi akidah tauhid sebagai pondasi
akhlak dalam kehidupan
5. Pengaruh
akhidah
terhadap
pengembangan
kepribadian
yang
luhur, ulet, dan tangguh
6. Pengaruh akidah dalam menjalankan
profesi
7. Pengaruh akidah terhadap akhlak pada
lingkungan
8. Pengaruh akidah terhadap akhlak
berbangsa dan bernegara

Sejarah Peradaban Islam (Semester IV/2


SKS)

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:

1. Menjelaskan
pengertian
sejarah
peradaban islam
2. Mengemukakan
sumber-sumber
peradaban islam
3. Menjelaskan perkembangan sejarah
peradaban
islam
sejak
zaman
Rasulullah hingga zaman sekarang
4. Menjelaskan
perkembangan
ilmu
pengetahuan dalam peradaban islam
5. Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kejayaan
dan
kemunduran peradaban islami

Daftar Topik
1. Konsep dasar SPI
2. Obyek SPI
3. Bangsa Arab sebelum islam
4. Pembentukan masyarakat madani dan
perkembangan ilmu pengetahun
5. Perkembangan ilmu pengetahuan pada
masa Khulafa al-Rasydun
6. Perkembangan ilmu pengetahuan pada
masa Daulah Umayyah
7. Perkembangan ilmu pengetahuan pada
masa Daulah Abbasiyyah
8. Perkembangan ilmu pengetahuan di
Andalusia
9. Perkembangan ilmu pengetahuan
setelah hancurnya Baghdad

Bahasa Indonesia (Semester III/2 SKS)

Learning Outcome

Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa


mampu:
1. Menunjukkan kecintaan dan
kebanggannya terhadap bahasa
Indonesia
2. Menjelaskan sejarah lahir dan
perkembangan bahasa Indonesia
3. Mengemukakan fungsi, kedudukan, dan
ragam bahasa Indonesia dan
menggunakannya dalam berbagai
situasi
4. Menerapkan kaidah Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) yang tepat ke
dalam tulisan
5. Menyusun dan menghasilkan kalimat
yang efektif
6. Menulis dan mengembangkan
paragraph dalam berbagai tema
7. Mengenali dan membedakan jenis-jenis
wacana/tulisan
8. Membaca kritis berbagai sumber
referensi; tulisan/artikel ilmiah, tulisan
popular, dan mengakses informasi
melalui internet
9. Menghasilkan ringkasan, abstrak, dan
resensi buku dengan benar
10.Membuat kutipan, catatn kaki, dan
daftar pustaka dari berbagai sumber
referensi
11.Memilih dan menentukan topik, tema,
judul, serta membuat kerangka
karangan

12.Membuat atau menghasilkan tulisan


akademik; makalah, laporan, dan
proposal penelitian
13.Memiliki ketrampilan berbicara untuk
keperluan akademik; presentasi dan
diskusi berseminar, dan berpidato
dalam situasi formal.

Daftar Topik
1. Sejarah,fungsi dan kedudukan bahasa
Indonesia
2. Ragam dan laras bahasa Indonesia
3. Ejaan dan tanda baca
4. Kalimat efektif
5. Paragraph
6. Jenis wacana/tulisan
7. Membaca untuk menulis
8. Ringkasan, abstrak, dan resensi
9. Pengutipan dan sistem rujukan
10.Topic, tujuan dan kerangka karangan
11.Penulisan karya ilmiah
12.Berbicara akademik

B. Mata kuliah Inti

BIOMEDIK I

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:

1. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu


biomedik yang berhubungan dengan
terjadinya masalah kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat
2. Mengetahui dan memahami prinsip
dasar islam yang terkait dengan ilmu
biomedik

Daftar Topik
1. Sistem Hematologi dan Imunologi
a. Hematopoiesis dan Hemostatic
physiology
b. Gambaran histologi normal sel-sel
darah
c. Anatomi sistem imunologi
d. Bikomia darah
e. Antigen dan antibody
f. Sistem imunitas tubuh
g. Hemostatis
2. Sistem Muskuloskeletal
a. Anatomi sistem Muskuloskeletal
b. Fisiologi sistem Muskuloskeletal
c. Biokimia sistem Muskuloskeletal
d. Histologi sistem Muskuloskeletal
3. Sistem Neuropsikiatri
a. Anatomi sistem Neuropsikiatri (otak
dan medula spinalis)
b. Fisiologi sistem Neuropsikiatri
(transmisi sinaptik, aksi potensial,
learning and memory, sistem limbik)
c. Biokimia sistem Neuropsikiatri
(Neurotransmitter)

d. Histologi sel saraf


4. Penginderaan
a. Anatomi sistem indera (organ visual,
olfaktorium, gustatorium dan
vestibulokoklearis)
b. Fisiologi sistem indera (fisiologi
pendengaran, penglihatan,
penciuman, dan penghidu)
c. Histologi sistem indera
5. Sistem integument
a. Fisiologi kulit (fungsi kulit)
b. Histologi kulit

Daftar Keterampilan Klinik


1. Penggunaan mikroskop

Daftar Praktikum
1. Praktikum anatomi
a. Osteology, arthrology, dan miology
b. Otak dan medulla spinalis
c. Organ penginderaan
d. Organ hematologi dan sistem imun
2. Praktikum histologi
a. Otak dan medulla spinalis
b. Organ penginderaan
c. Jaringan otot
d. Jaringan organ hematologi dan
sistem imu
3. Praktikum fisiologi
a. Fisiologi cairan tubuh
b. Refleks fisiologis
c. Kontraksi otot
4. Praktikum biokimia

a. Spektrofotometer (penentuan kadar


suatu larutan)
b. Membaran biologi (hemolysis sel
darah merah)
c. Percobaan enzim dan larutan buffer
d. Percobaan karbohidrat (tes benedict
dan amilum dengan iodine), protein
(reaksi biuret), dan lipid
e. Reaksi aglutinasi pada penetapan
kehamilan (reaksi aglutinasi pasif
terbalik dan reaksi hambatan
aglutinasi lateks)
f. Reaksi imunologis eritrosit (tes
golongan darah)

Disiplin Ilmu yang Terlibat


1. Anatomi
2. Fisiologi
3. Histology
4. Biokimia

BIOMEDIK II

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu
Biomedik yang berhubungan dengan
terjadinya masalah kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat

2. Mengetahui dan memahami prinsip


dasar islam yang terkait dengan Ilmu
Biomedik

Daftar Topik
1. Anatomi sistem respirasi
a. Histologi jaringan organ respirasi
b. Fisiologi respirasi
c. Biokimia respirasi
d. Biokimia respirasi
2. Sistem Gastroenterohepatologi
a. Anatomi sistem
Gastroenterohepatologi
b. Histologi sistem
Gastroenterohepatologi
c. Fisiologi sistem
Gastroenterohepatologi
d. Metabolism karbohidrat, protein, dan
lemak
3. Sistem Endokrin
a. Anatomi kelenjar Endokrin
b. Histologi kelenjar Endokrin
c. Fisiologi hemostasis hormone
d. Biokimia hormone reproduksi
4. Sistem Reproduksi
a. Anatomi sistem reproduksi pria dan
wanita
b. Histologi sistem reproduksi pria dan
wanita
c. Fisiologi sistem reproduksi pria dan
wanita
d. Biokimia hormone reproduksi
5. Uronefrologi

a. Anatomi sistem kemih


b. Fisiologi pembentukan urin
c. Histologi sistem kemih
6. Sistem kardiovaskuler
a. Anatomi jantung
b. Fisiologi jantung
c. Histologi jantung dan vaskuler
d. Biokimia enzim jantung

Daftar Keterampilan Klinik


1. Penggunaan mikroskop

Daftar Praktikum
1. Praktikum Anatomi
a. Organ respirasi
b. Organ cardiovaskuler
c. Organ Gastroenterohepatologi
d. Organ endokrin
e. Organ reproduksi
f. Organ uronefrologi
2. Praktikum histologi
a. Jaringan sistem respirasi
b. Sistem Gastroenterohepatologi
c. Kelenjar endokrin
d. Sistem reproduksi dan kemih
3. Praktikum fisiologi
a. Dasar spirometry
b. Dasar biolistrik pada EKG
c. Prinsip pengukuran tekanan darah
4. Praktikum Biokimia
a. Percobaan empedu
b. Percobaan bilirubin
c. Percobaan ALT (Alanin Transminase)

d. Percobaan AST (Aspartat


Transminase)
e. Sifat-sifat Urin
f. Percobaan sisa metabolism
g. Metabolism glukosa darah
h. Metabolism lemak
(kolesterol,trigliserida,HDL)
i. Metabolism protein (protein plasma,
albumin)

Disiplin Ilmu yang terlibat


1. Anatomi
2. Fisiologi
3. Histologi
4. Biokimia

MEKANISME DASAR PENYAKIT

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu :
1. Menggunakan data klinik dan
pemeriksaan penunjang rasional untuk
menegakkan diagnosis
2. Menggunakan alasan ilmiah dalam
menentukan penatalaksanaan masalah
kesehatan berdasarkan
etiologi,pathogenesis dan patofisiologi
3. Melakukan dan menginterpretasi hasil
auto-, allo- dan hetero-anamnesis,
pemeriksaan fisik umum dan khusus
sesuai dengan masalah pasien

4. Menulis resep obat secara bijak dan


rasional (tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis, tepat frekwensi dan cara
pemberian, serta sesuai kondisi pasien),
jelas, lengkap, dan dapat dibaca

Daftar Topik
1. Patogenesis penyakit genetik
2. Patogenesis kelainan cairan tubuh
3. Patogenesis radang akut dan kronik
4. Pathogenesis gangguan pasase
5. Patofisiologi demam
6. Patofisiologi nyeri
7. Patofisiologi batuk
8. Dasar-dasar mikrobiologi
9. Dasar-dasar parasitologi
10.Makanan dan nutrisi
11.jejas dan kematian sel
12.Neoplasma

Daftar Keterampilan Klinik


1. Komunikasi interpersonal
2. Penilaian status gizi dengan
antropometri
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Cuci tangan dan penggunaan sarung
tangan
5. Injeksi (intrakutan,intravena,subkutan,
dan intramuscular)
6. Dasar-dasar radiologi

Daftar Praktikum
1. Mikrobiologi

a. Koloni bakteri
b. Hasil biakan dan medium untuk
isolasi jamur
c. Tes biokimia
2. Gizi
a. Bahan makanan sumber karbohidrat
b. Analisis zat gizi
c. Bahan makanan penukar
d. Menyusun dan menilai menu
3. Patologi anatomi

Disiplin ilmu yang terlibat


1. Fisiologi
2. Biokimia
3. Mikrobiologi
4. Patologi klinik
5. Patologi anatomi
6. Gizi klinik
7. Ilmu penyakit dalam
8. Anestesiologi

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Learning Outcome
Tujuan mata kuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan struktur yang terlibat pada
berbagai penyakit pada sistem
musculoskeletal
2. Menjelaskan dasar patofisiologi dan
patomekanisme berbagai penyakit
pada sistem musculoskeletal
3. Menjelaskan dan menginterpretasikan
pemeriksaan-pemeriksaan untuk

mendiagnosis berbagai penyakit pada


sistem musculoskeletal
4. Menjelaskan prinsip-prinsip
penanganan berbagai penyakit pada
sistem musculoskeletal
5. Menjelaskan prinsip-prinsip pencegahan
berbagai penyakit pada sistem
musculoskeletal

Daftar Topik
1. Anatomi fisiologi sistem
muskuluskeletal
2. Histologi sistem musculoskeletal
3. Patologi of bone and joint (PA)
4. Penyakit degenaratif dan metabolism
sendi
5. Gangguan otot dan jaringan lunak
6. Gangguan tulang dan sendi
7. Sport injury
8. Tumor tulang
9. Ulkus pada tungkai
10.Fraktur dan diskolasi ekstremitas
11.Pemeriksaan penunjang penyakit
musculoskeletal
12.Modalitas terapi penyakit
musculoskeletal
13.Penatalaksanaan gangguan
musculoskeletal
14.Gizi dan nutrisi olahraga
15.Rehabilitas medis
16.Aspek kesehatan masyarakat
Daftar Keterampilan Klinik
1. Teknik anamnesis

2. Pemeriksaan fisis ekstremitas atas dan


bawah
3. Pemeriksaan sistem GALS (gait, arm,
leg, spine)
4. Pemeriksaan sindroma jebakan
5. Penilaian foto radiologi tulang dan sendi

Daftar Praktikum
1. Patologi Klinik (cairan sendi)

Disiplin Ilmu yang Terlibat


1. Anatomi
2. Histologi
3. Fisiologi
4. Biokimia
5. Gizi
6. IKM/IKP
7. Ilmu penyakit dalam
8. Ilmu bedah
9. Radiologi
10.Patologi anatomi
11.Farmakologi
12.Rehabilitasi medis

SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

Learning Outcome
Tujuan matakuliah ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan struktur yang terlibat pada
berbagai penyakit pada sistem
hematologi dan imunologi

2. Menjelaskan dasar patofisiologi dan


patomekanisme berbagai penyakit
pada sistem hematologi dan imunologi
3. Menjelaskan dan menginterpretasikan
pemeriksaan-pemeriksaan untuk
mendiagnosis berbagai penyakit pada
sistem hematologi dan imunologi
4. Menjelaskan prinsip-prinsip
penanganan berbagai penyakit pada
sistem hematologi dan imunologi
5. Menjelaskan prinsip-prinsip pencegahan
berbagai penyakit pada sistem
hematologi dan imunologi

Daftar Topik
1. Hematopoiesis
2. Fisiologi hemostasis
3. Sistem dan mekanisme imun
4. Golongan darah dan transfuse darah
5. Imunologi dan autoimun
6. Imunisasi
7. Anemia
8. Hemoglobinopati
9. Penyakit kelenjar limfe dan darah
10.Penyakit infeksi
11.Penyakit autoimun
12.Onkologi hematologi dan sistem imun
13.Radiologi anemia dan penyakit
hematologi
14.Farmakoterapi anti anemia dan
hematologic
15.Nutrisi yang berkaitan dengan anemia
dan fungsi imun

Daftar Keterampilan Klinik


1. Teknik anamnesis kasus hematologi
2. Pemeriksaan diagnostik fisik hematologi

Daftar Praktikum
1. Patologi Klinik
a. Teknik pengambilan darah
b. Hemoglobin (cara Sahli)
c. Pemeriksaan LED
d. Hitung retikulosit, eritrosit,
hematocrit, leukosit, dan trombosit
e. Hitung jenis leukosit
f. Golongan darah ABO dan Rhesus
g. Hemostatis (Bleeding time, clotting
time, tes rumple leede)
h. Metode aglutinasi (tes widal, tes
Coombs)
i. Immuno chromatography (ICT)

Anda mungkin juga menyukai