Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata pelajaran Biologi, yang dibimbing
oleh :
Yth, Ibu Meilia Gemilawati, S.Pd

Di susun oleh :
Dimas Wijaya Putra / 09
Muhammad Bakas Sampurna / 24
Nadia Ayu Safira / 29
Reynaldi Pesirerun / 37
Trisha Alya Latifa / 44

KELOMPOK 7
XII MIPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 BANDUNG


2016 2017

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena rahmat, taufik, dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan pembuatan laporan ini
adalah untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam - Biologi
semester 1 tahun ajaran 2016/2017.
Kami sadar bahwa pembuatan makalah ini tidak luput dari bantuan pihak - pihak lain. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Guru Biologi, Yth. Ibu Meilia Gemilawati, S.Pd. selaku guru pembimbing dan wali
kelas yang telah mencurahkan ilmu serta dorongannya kepada kami, sehingga kami
dapat menimba ilmu serta pengalaman dari yang beliau ajarkan.
2. Orangtua yang selalu mendoakan dan dukungannya kepada kami untuk terus
semangat berprestasi.
3. Seluruh teman kelas XII MIPA 3.
Kami menyadari bahwa karya makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami
mohon maaf atas kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Kami mohon kritik dan saran
para pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan berguna sebagai panduan adik
kelas nanti. Cukup sekian yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
kata- kata.
Bandung , Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.1
DAFTAR ISI....2
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...3
1.2 Rumusan Masalah..4
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4 Variabbel....4
BAB 2 : DASAR TEORI
2.1 Pengertian Enzim...5
2.2 Struktur Enzim...5
2.3 Ciri Ciri Enzim5
2.4 Cara Kerja Enzim...6
BAB 3 : METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan...............................................................................................7
3.2 Cara Kerja..7
BAB 4 : PENGOLAHAN HASIL
4.1 Hasil Pengamatan...8
4.2 Pembahasan8
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..10
5.2 Saran....10
BAB 6 : JAWABAN PERTANYAAN.10
GALERI GAMBAR..17
DAFTAR PUSTAKA18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coba kita perhatikan. Sewaktu lapar, pasti tubuh kita akan merasa lemas. Namun,
setelah makan tubuh kembali segar. Kesegaran itu disebabkan tubuh mendapatkan
energi yang dihasilkan dari pembakaran bahan makanan yang kita makan. Energi
dalam tubuh disimpan dan dilepaskan dalam bentuk energi kimia dan ditambah
sedikit energi panas. Energi tersebut diperlukan untuk melakukan aktivitas
kehidupan, baik tingkat seluler seperti pembelahan sel dan transpor molekul ke
luar dan ke dalam sel, maupun tingkat individu misalnya membaca, berlari,
berjalan, atau berolahraga.

Energi yang di hasilkan dari proses kimia yang terjadi di dalam sel. Selain proses
kimia yang menghasilkan energi, di dalam sel juga terjadi beribu-ribu proses
kimia. Proses tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan satu sama lain
dalam suatu rangkaian yang disebut metabolisme.
Kumpulan reaksi kimia terjadi dalam metabolisme memerlukan enzim untuk
mempercepat laju reaksi. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu
dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak
terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan
membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor
dalam misalnya substansi substansi genetik yang dibawa oleh masing
masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim,
dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan
percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai
contoh(sample).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
1.4 Variabel
a. Variabel terikat
b. Variabel bebas
c. Variabel kontrol

: Banyak gelembung dan nyala bara api


: NaOH, HCl, dan suhu
: H2O2 dan ektrak hati ayam

BAB II

DASAR TEORI
2.1 Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan
sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim
tidak ikut bereaksi.
2.2 Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam asam amino. Kebanyakan
enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan
sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu
bagian protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino.Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang
aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya
besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa senyawa kompleks
disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam
pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
2.3 Ciri Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu
yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim
tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi
di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena
enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkalikali selama enzim itu tidak rusak.

5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja
lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawasenyawa itu menjadi senyawa semula.
2.4 Cara Kerja Enzim
1.

Teori Gembok - Anak Kunci

Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis
substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak
kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai
bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk
kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.
2.

Teori Induced Fit

Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul
substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan
terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru.

BAB III
METODOLOGI
3.1
3.2 Alat dan Bahan
1. Rak dan tabung reaksi 5 buah
2. Pipet tetes
3. Gelas beker 2 buah
4. Lidi yang dipotong +/- 25 cm
5. Pembakar spritus
6. Penjenpit kayu
7. Kaki 3
8. Korek api
9. Kertas koran 1 lembar
10. Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan (diblender)
menjadi seperti bubur
11. Air panas
12. Es batu
13. H2O2 10%
14. HCL 10 % dan NaOH 10%
3.3 Cara Kerja
1. Letakkan kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas
2. Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing
masing setinggi 1 cm tabung reaksi).
3. Pada tabung reaksi A diberi ekstrak hati ayam, pada tabung reaksi B diberi
HCL sebanyak 5 tetes, pada tabung reaksi C diberi NaOH sebanyak 5
tetes.
4. Pada tabung reaksi D, siapkan air dalam gelas beker lalu panaskan dengan
pembakar spirtus selama 4 menit.
5. Pada tabung E, siapkan es batu ke dalam gelas beker dan diamkan selama
4 menit.
6. Tuangkan H2O2 ke dalam tabung reaksi A dan segera lakukan uji
gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara.
7. Dengan langkah yang sama dengan nomor 7, lakukan untuk tabung reaksi
B, C, D, dan E.
8. Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabung

Perlakuan Percobaan

Hati + H2O2

Hati + HCL + H2O2

Hati + NaOH + H2O2

Hati + H2O2
(dalam air panas)
E
Hati + H2O2
(dalam es batu)
Pengisian data :

Kondisi
Netral
Asam
(pH = 1)
Basa
(Ph = 13)
Panas
Dingin

Gelembung
Gas
+++

Nyala Bara
Api (detik)
8 detik

Keterangan

0 detik

Merah
kecoklatan
coklat

++

5 detik

Merah terang

2 detik

+++

7 detik

Merah
keputihan
Merah terang
agak muda

++++ = gelembung gas banyak sekali


+++ = gelembung gas banyak
++ = gelembung gas sedang
+ = gelembung gas sedikit
( - ) = tidak ada gelembung gas
4.2 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai
contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2

->

2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini dilakukan


dengan menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak
mengandung enzim katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan
adalah sebagai berikut :

1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)


Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah

H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke
dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi
oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara
yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api kecil. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi
terlalu basa.
3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul
gelembung udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya
timbul nyala api sedikit. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak optimal menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2 .
5. Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H 2O2, ternyata
menimbulkan gelembung udara sangat banyak saat bara api di masukkan ke
dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api sedang.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H 2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen
(O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50 0C, dan pada kondisi
asam maupun basa.
5.2 Saran
1.
Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam
pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam
menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
2.
Dibutuhkan alat alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami
lebih akurat.
BAB IV
JAWABAN PERTANYAAN
1. Dari percobaan yang dilakukan, tentukan :
-

Variabel Bebas : NaOH, HCl , dan suhu

Variabel Terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api

Variabel Kontrol : H2O2 dan ektrak hati ayam


2. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D, dan E. Manakah yang menghasilkan
gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya!

Dari kelima tabung tersebut, yang menghasilkan gelembung terbanyak pada tabung reaksi A
yang berisi ekstrak hati dengan H2O2. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat
di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi air. Terjadinya jumlah gelembung gas yang banyak
karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun.
3. Pada pH manakah yang menghasilkan gelembung gas paling banyak?
Dalam keadaan netral (pH= 7) dan basa
4. Pada suhu manakah yang menghasilkan gelembung gas paling banyak?
Suhu dingin
5. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menunjukkan nyala
bara api paling besar? Jelaskan alasanya.
Pada tabung reaksi A. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen.

6. Pada pH manakah yang menghasilkan nyala bara api paling besar ?


Tidak ada
7. Gas apakah yang dihasilkan pada reaksi tersebut ?
Gas yang dihasilkan pada reaksi tersebut adalah gas oksigen hal ini dibuktikan dengan nyala bara
api.
8. Bandingkan ukuran rata rata gelembung gas yang dihasilkan tabung A, B, C, D, dan
E. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan kandungan oksigennya ?
Menurut kami, perbedaan ukuran gelembung gas tidak menunjukkan perbedaan kandungan
oksigennya. Tetapi yang menunjukkan perbedaan kandungan oksigennya adalah jumlah
gelembung yang dihasilkan.
9. Apa fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati ?
Fungsi enzim katalase adalah untuk mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah: 2 H2O2 > 2 H2O + O2
10.
a.

Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.

Konsentrasi enzim

Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada
konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah
dengan bertambahnya konsentrasi enzim.
b.

Konsentrasi Substrat

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan
konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan
substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif.Pada
konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit substrat.Bila
konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim
pada bagian aktif tersebut.Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar
dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi.Namun dalam keadaan ini, bertambah
besarnya konsentrasi susbstrat tidak menyebabkan bertambah besarnya konsentrasi kompleks
enzim substrat, sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah besar.

c.

Suhu

Oleh karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis
enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat,
sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu, karena
enzim itu adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses
denaturasi. Apabila terjadi proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan
dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan
menurun.
Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi.
Peningkatan suhu meningkatkan reaksi enzim yang terkatalisis dan yang tidak terkatalisis dengan
cara meningkatkan energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari besarnya molekul. Bagaimanapun
energy panas dapat meningkatkan energy kinetic dari enzim ke titik yang mana kelebihan energy
pelindung untuk dapat mengganggu interaksi non-kovalen yang berfungsi mengatur struktur tiga
dimensi dari enzim.Cincin polipeptida kemudian mulai terbuka atau terdenaturasi, yang disertai
dengan pengurangan kecepatan dari aktivitas katalisis.Pada temperatur tertentu sebuah enzim
berada dalam keadaan stabil, konformasi, kompetensor katalisis tergantung suhu normal sel,
yang mana enzim itu berada.Enzim pada umumnya stabil pada temperatur 45-550C.Sebaliknya,
enzim pada mikroorganisme termofilik yang berada pada sumber mata air panas gunung berapi,
atau pada lubang hidrotermal bawah laut dapat stabil pada suhu kurang lebih 1000C.
d.

Pengaruh Ph

Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya.Enzim
dapat berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda. Dengan demikian perubahan
pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk
kompleks enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah,
atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan
menurunnya aktifitas enzim. Terdapat suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat
menyebabkan kecepatan reaksi paling tinggi.pH tersebut dinamakan pH optimum.
e.

Pengaruh Inhibator

1.

Hambatan Reversibel

Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan inhibitor.Hambatan terhadap
aktivitas enzim dalam suatu reaksi kimia mempunyai arti yang penting, karena hambatan
tersebut merupakan mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada tubuh.Disamping itu
hambatan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang mekanisme kerja enzim.Hambatan
reversible dapat berupa hambatan bersaing atau hambatan tidak bersaing.
Hambatan bersaing

Disebabkan karena adanya molekul yang mirip dengan substrat, yang dapat pula membentuk
kompleks, yaitu kompleks enzim inhibitor. Pembentukan kompleks enzim inhibitor ini sama
dengan pembentukan kompleks enzim substrat,
yaitu melalui penggabungan inhibitor dengan enzim pada bagian aktif enzim. Dengan demikian
terjadi persaingan antara inhibitor dengan substrat terhadap bagian aktif enzim.Inhibitor yang
menyebabkan hambatan bersaing disebut inhibitor bersaing. Inhibitor bersaing menghalangi
terbentuknya kompleks enzim substrat dengan cara membentuk kompleks enzim inhibitor yang
tidak dapat membentuk hasil reaksi P. Dengan demikian adanya inhibitor bersaing dapat
mengurangi peluang bagi terbentuknya kompleks enzim substrat dan hal ini menyebabkan
berkurangnya kecepatan reaksi.
Hambatan tidak bersaing
Tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang melakukannya disebut
inhibitor tidak bersaing.Dalam hal ini inhibitor dapat bergabung dengan enzim pada suatu bagian
enzim diluar bagian aktif.
Penggabungan antara inhibitor dengan enzim ini terjadi pada enzim bebas, atau pada enzim yang
telah mengikat substrat yaitu kompleks enzim substrat.
2.

Hambatan Irreversibel

Hambatan irreversible ini dapat terjadi karena inhibitor bereaksi tidak reversible dengan bagian
tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk enzim.Dengan demikian
mengurangi aktivitas katalitik enzim tersebut.
a.

Konsentrasi Ion Hidrogen

Kecepatan dari hampir semua reaksi enzim yang terkatalisis menunjukkan ketergantungan yang
signifikan dari konsentrasi ion hydrogen.Kebanyakan enzim intraseluler menunjukkan aktivitas
optimal pada nilai pH 5 dan 9.Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion H menunjukkan
keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang tinggi dan rendah serta efek pada enzim,
substrat, atau keduanya.
b.

Ion Logam

Ion-ion logam, yang menjalankan peranan katalitik dan structural pada lebih seperempat dari
semua enzim yang dikenal dapat pula mengisi peranan pengatur, khususnya bagi reaksi dimana
ATP merupakan substrat. Kalau kompleks ATP ion logam tersebut merupakan substrat, aktifitas
maksimal secara khas akan terlihat pada rasio molar ATP terhadap logam di sekitar satu.
Kelebihan logam atau kelebihan ATP merupakan hambatan karena senyawa-senyawa nukleosida
di dan trifosfat membentuk kompleks yang stabil dengan kation-kation dwi-valensi, konsentrasi

intraseluler nukleotida dapat mempengaruhi konsentrasi intraseluler ion-ion logam bebas dan
dengan demikian mempengaruhi pula aktivitas enzim-enzim tertentu.
c.

Efektor Alosterik

Aktivitas katalitik enzim-enzim pengatur tertentu diatur oleh efektor alosterik berbobot molekul
rendah yang umumnya tanpa atau mempunyai sedikit kemiripan structural dengan substrat
ataupun koenzim bagi enzim yang diatur itu.Inhibisi umpan balik merupakan istilah yang
mengacu pada penghambatan aktivitas suatu enzim dalam lintasan biosintesis oleh produk akhir
dari lintasan terakhir.
11. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bioproses
apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2 ?
Peroksida dihasilkan pada proses ekskresi, apaila tidak ada enzim katalase maka racun di dalam
tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam tubuh dan akan
menyebabkan berbagai macam penyakit.
12.

Selain di dalam sel hati, dimanakah enzim katalase dapat ditemukan ?

Selain di dalam sel hati ,katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal,
dan juga didalam organel sel yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.
13. Selain enzim katalase, sebutkan contoh enzim lainya yang terlibat dalam metabolisme
dan jelaskan fungsinya masing masing!
a) Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada
saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O. Enzim hidrase. Enzim
hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan
terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
b) Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari
molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
c) Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik.
Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
d) Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan
karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan
dehidroksiaseton.
e) Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen
yang dipergunakan diambil dari H2O2.
14. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umunya?
Cara kerja enzim umunya seperti pada 2 teori dibawah yaitu :

Teori Lock and Key (Gembok dan kunci)


Substrat masuk ke dalamm sisi aktif enzim, sehingga terbentuk enzim subrat. Setelah terjadi
reaksi, salah satu ikatan dari subrat putus. Setelah putus, molekul hasil reaksi akan keluar dari
sisi aktif.
Teori Inducet Fit
Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan membentuk kompleks enzim substrat. Sisi aktif
mengubah bentuknya, sehingga molekul akan pas dengan sisi aktif.
15. Jelaskan sifat sifat enzim!
-

Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tampa ikut bereaksi

Thermolabil. Mudah rusak bila dipanskan lebih dari 60 C

Merupakan senyawa protein, sehingga sifat protein masih melekat pada enzim

Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sbg biokatalisator , rekasinya menjadi sangat cepat dan
berulang ulang
-

Bekerja didalam sel (endoenzim) dan diluar sel (ektoenzim)

Umumnya enzim bekerja mengkatalis reaksi satu arah, meskipun ada yang mengkatalis
reaksi dua arah
-

Bekerjanya spesifik, karena sisi aktif enzim setangkup dengan permukaan subtrat tertentu

Umumnya enzim tidak dapat bekerja tampa adanya suatu zat non protein tambahan yang
disebut kofaktor
-

Sangat aktif walaupun dalam konsentrasi yang sangat rendah

Molekul enzim biasanya dihasilkan dalam jumlah terbatas oleh tubuh. Namun molekul tersebut
dapat bekerja berulangkali untuk mengolah substrat menjadi produk dalam tempo yang sangat
singkat. Setelah selesai mengolah satu substrat, enzim tersebut akan langsung mengolah substrat
lain yang ada di dekatnya.
-

Sangat spesifik terhadap substrat tertentu

Enzim tertetu hanya spesifik mengolah substrat tertentu. Seperti enzim maltase di atas, hanya
spesifik untuk mengolah maltosa menjadi glukosa saja. Enzim lain, aspartase hanya bekerja
untuk mengolah fumarat menjadi aspartat saja. Dengan adanya ribuan molekul kimia berbeda
yang ada di dalam tubuh, menunjukkan adanya banyak sekali jenis enzim yang dimiliki makhluk
hidup.

Bekerja dalam keadaan reaksi yang ringan

Enzim terbuat dari protein sehingga sangat terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitarnya.
Enzim bekerja dengan optimum pada keadaan tubuh yang biasa dan tanpa adanya racun-racun
dalam bentuk logam berat. Logam berat dapat mendenaturasi struktur enzim sehingga kehilangan
kemampuan untuk mengolah substrat.
-

Aktif pada rentang suhu dan pH yang sempit

Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH (kaasaman) tertentu. Enzim dalam tubuh hewan
bekerja optimal pada suhu 37OC dan akan kurang aktif saat suhu tubuh rendah dan rusak saat
suhu tubuh terlalu tinggi. Inilah penyebab suhu tubuh terlalu tinggi dapat mematikan hewan,
dapat merusak enzim dalam tubuh. Enzim-enzim yang aktif di lambung, akan bekerja optimal
pada pH 2 (kondisi yang sangat asam), sedangkan enzim yang bekerja di dalam usus halus akan
bekerja optimal pada pH yang lebih tinggi.
16. Jelaskan komponen penyusun enzim !
a. Komponen utama enzim adalah protein yang sifatnya fungsional, bukan protein struktural
b. Tidak semua protein bertindak sebagai enzim
Contoh koenzim
1. NAD (koenzim 1)
2. NADP (koenzim 2)
3. FMN dan FAD
4. Cytokrom: cytokrom a, a3, b, b6, c, dan f
5. Plastoquinon, plastosianin, feredoksin
6. ATP: senyawa organik berenergi tinggi, mengandung 3 gugus P dan adenin ribos
GALERI FOTO

DAFTAR PUSTAKA
1.

Chambell jilid 3

2.

Buku Biologi Kelas XII. Erlangga

3.

www.himawari.blogspot.com

4.

www.biologiterlengkap.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai