JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
TAUFIQ AZHAR
NIM. 0910640072-64
LEMBAR PERSETUJUAN
STUDI PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
KECAMATAN PAHUGA LODU KABUPATEN SUMBA TIMUR
JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Disusun Oleh :
TAUFIQ AZHAR
NIM. 0910640072-64
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
ABSTRACT
Pahuga Lodu is Sub-district of Sumba Timur District Nusa Tenggara Timur
Province, it is one of half-dry area in Indonesia that have low rainfall and its often run
to drought. Usually the rainy season occur for 3 until 5 month, while the summertime
occur for 7 until 9 month. So the water depositor building for summertime is very needed
in this area. Whats more is this area dont have great technology such as Java Island.
Because of that embung as small water depositor building is very suitable with the
condition of local nature. This kind of buildings can build in massive quantity fastly and
spread near the resident settlement.
First stage of this embung study design is hidrology analyses, it is calculation of
flood design Q50 and determination of available water volume that fill the embung
reservoir (inflow). Futhermore is analyses the erotion and sedimentation that settle in the
reservoir for determination the room for sediment, analyses the volume capacity by
topography and compare it with available water volume for determine the effective
capacity, simulation of reservoir operation to analyse the water balance and possibilities
of changing the effective capacity, and analyses the width of spillway to determine the
flood water level. After knowing that reservoir capacity, the dimention of embung main
body can determined, such as height of embung, width of the embung crest, slope of
embung main body, and dimention of spillway channel. After that embung analysed its
slope stability and its seepage stability.
From the analyses that has been done, obtain the flood design Q50 is 12,283 m3/dt.
The room for sediment is 1.125,71 m3 at elevation +41,40, the effective capacity is
59.130,02 m3 at elevation +45,50, and the height of flood water level is 0,557 m from
spillway crest or at elevation +46,057. The result design abaut dimention of embung main
dam obtain: height of embung is 8,2 m; embung crest at elevation +47,00; width of the
embung crest is 3 m; upstream slope is 1 : 3; downstream slope is 1 : 2,25; widht of
spillway channel is 11 m; slope of wall of spillway channel is1 : 1; and the crest of
spillway at elevation +45,50. For the slope stability of embung, calculated with Bishop
method both for manual calculation and calculation with Geostudio software. From the
analyses that has been done, the safety factor of slope stability fulfill all the criteria.
1.
PENDAHULUAN
2.
Analisis Hidrologi
Perhitungan analisis hidrologi
dalam studi ini digunakan untuk
menentukan besarnya debit banjir
rancangan kala ulang 50 tahun (Q50) di
daerah studi. Data curah hujan yang
digunakan untuk keperluan studi adalah
data curah hujandari pos hujan terdekat
yakni pos hujan melolo.
Perhitungan hidrologi
untuk
daerah
studi
didasarkan
hanya
menggunakan satu pos hujan. Hal ini
karena keberadaan pos hujan di daerah
studi memang masih jarang. Namun
variasi topografi yang kecil dan luas
daerah tangkapan air yang kecil, lebih
kecil dari 250 ha. Penggunaan satu pos
hujan masih memenuhi standard yang
dipersyaratkan.
Data curah hujan maksimum
tahunan di daerah studi ditunjukkan
pada Tabel 1. Selanjutnya dilakukan
perhitungan parameter statistik dari data
tersebut untuk menentukan analisis
distribusi yang sesuai. Hasil penilaian
pemilihan dstribusi yang sesuai
ditunjukkan pada Tabel 2.
123
66,5
114
71
87
75
91
47
24,5
87
87
LogX LogX K .s
No
Distribusi
Persyaratan
Hasil
Perhitungan
Penilaian
Gumbel
Cs = 1,14
Ck = 5,4
Cs = -0,4228
Ck = 4,3029
Tidak
Sesuai
Normal
Cs 0
Ck 3
Cs = -0,4228
Ck = 4,3029
Kurang
Sesuai
Cs = Cv3 + 3Cv
-0,4288=1,09
Log Normal
Ck = Cv8 + 6Cv6 +
4
2
15Cv + 16Cv + 3
4,3029=5,1964
Log Pearson
III
Cs = -0,4228
Ck = 4,3029
(1)
dengan:
Log x = Log. curah hujan rancangan.
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sumber : perhitungan
Dari hasil penilaian pemilihan
distribusi, dipilih yang paling sesuai
yakni distribusi Log Pearson III.
Selanjutnya dilakukan uji kesesuaian
distribusi yakni uji chi-kuadrat dan uji
smirnov-kolmogorov.
Uji Chi-Square dimaksudkan
untuk menentukan apakah persamaan
distribusi peluang yang telah dipilih
dapat mewakili dari distribusi statistik
sampel data yang dianalisis.Dalam uji
chi-kuadrat, harga Xh2dibandingkan
dengan harga X2Cr. Apabila Xh2 <
X2Cr maka hipotesa distribusi diterima.
Hasil perhitungan menghasilkan Xh2 =
2,1818 lebih kecil dari X2Cr = 5,991,
maka hipotesa distribusi dapat diterima.
Uji smirnov-kolmogorov perlu
dilakukan untuk mengetahui simpangan
horisontal tersebar sebaran teoritis dan
(2)
C
I
= koefisien pengaliran
= intensitas hujan selama waktu
tiba banjir (mm/jam)
A = luas daerah (km2)
Untuk
menghitung
besarnya
intensitas hujan terlebih dahulu dihitung
besarnya waktu konsentrasi (tc) dengan
persamaan:
0.77
0,0195 L
tc
60 S
L = panjang saluran (m)
S = kemiringan rata-rata saluran,
Sehingga,
(3)
0.77
0,0195
554
tc
60 0,019856
tc = 0,19 jam
Selanjutnya menghitung intensitas
hujan rancangan dengan persamaan:
124,07 24
I=
24 0,19
(2-12)
dimana,
R = indeks erosivitas limpasan
permukaan
K = indeks erodibilitas tanah
LS = faktor panjang dan kemiringan
lereng
CP = faktor tanaman dan pengolahan
tanaman
Besarnya indeks erosivitas hujan
dihitung dengan persamaan:
R
2/3
R 24
I = 24
24 t c
(4)
dimana :
I
= intensitas hujan selama waktu
konsentrasi (mm/jam)
R24 = curah hujan maksimum harian
dalam 24 jam (mm/jam)
tc
= waktu konsentrasi (jam)
sehingga,
2/3
I = 130,145 mm/jam
Dengan nilai C berdasarkan kondisi
daerah studi sebesar 0,7. Besarnya debit
banjir rancangan dapat dihitung dengan
Persamaan (2).
Q50 = 0,278 . C . I . A
= 0,278 . 0,7 . 130,145. 0,485
= 12,283 m3/det
Analisis Erosi dan Sedimentasi
Analisis erosi dan sedimentasi
dalam perencanaan sebuah embung
adalah untuk mengetahui besarnya
lereng tanah yang terdegradasi akibat
(5)
= 159,56 + 0,27 P
(6)
dimana :
R =indeks erosivitas(ton.m/ha/cm hujan)
P = rata-rata jumlah hujan tahunan (cm)
Besarnya rata-rata jumlah hujan
bulanan selama 11 tahun terakhir di
daerah studi ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 3. Rata-rata Curah Hujan
Bulanan
Curah Hujan Curah Hujan
Bulan
(mm)
(cm)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Sumber: data
213,77
153,14
185,15
117,52
31,80
7,67
8,40
14,62
4,79
2,27
62,92
149,91
951,96
21,38
15,31
18,52
11,75
3,18
0,77
0,84
1,46
0,48
0,23
6,29
14,99
95,20
Spot
= Ea x SDR
= 150,835 . 0,3014
= 45,461 ton / tahun
Tidak
ada
standard
untuk
menentukan lama usia guna dalam
perencanaan embung. Hal ini karena
biasanya embung selalu diharapkan
dapat berfungsi selama mungkin.
Sehingga dipilih usia guna 25 tahun.
Berat sedimen selama 25 tahun,
0,485
= 0,8754 km,
0,554
1
2D
1
2 . 4,003
= 0,12491 km
= 124,91 m
Sehingga Persamaan (7) dapat dihitung,
=
LS
se dim en
. T = 45,461 . 25
= 1.136,525 ton
= 11,1763 + 0,0146
= 11,1909 m
4,947
0,0397
18,9
= 0,3014
Besarnya sedimentasi potensial (Spot),
Lo =
0,08683 A 0, 2018
0, 2018
2 (8,2 50 . 0,025)
d=
S (1 0,8683 A 0, 2018)
2 ( S 50 n)
Berat Se dim en
1.136,525
=
W25
1,13
= 1.005,774 m3
Analisis Kapasitas Tampungan Efektif
Dalam
menentukan
kapasitas
tampungan efektif suatu embung di
daerah semi kering, harus diperhatikan
besarnya kapasitas tampung desain dari
embung tersebut dan besarnya ruang
sedimen yang disediakan. Besarnya
kapasitas tampungan efektif merupakan
besarnya kapasitas tampung desain
Luas
Genangan
(m2)
Luas
Genangan
(ha)
Luas Rata
Antar Kontur
(m2)
(m3)
Volume
Total
(m3)
Volume
40
41
617,53
0,0618
308,77
308,77
308,77
42
3.467,19
0,3467
2.042,36
2.042,36
2.351,13
43
8.863,04
0,8863
6.165,12
6.165,12
8.516,25
44
16.829,41
1,6829
12.846,23
12.846,23
21.362,48
45
26.763,13
2,6763
21.796,27
21.796,27
43.158,75
46
41.624,79
4,1625
34.193,96
34.193,96
77.352,71
47
53.400,02
5,3400
47.512,41
47.512,41
124.865,11
Sumber: perhitungan
2.
Curah
Hujan
(mm)
213,77
153,14
185,15
117,52
31,8
7,67
8,4
14,62
4,79
2,27
62,92
149,91
Sumber: Perhitungan
Curah
Hujan
(mm)
213,77
153,14
185,15
117,52
31,80
7,67
8,40
14,62
4,79
2,27
62,92
149,91
Luas
Genangan Volume Hujan
(ha)
Efektif (m3)
5,34
11.415,32
5,34
8.177,68
5,34
9.887,01
5,34
6.275,57
5,34
5,34
5,34
5,34
5,34
5,34
5,34
3.359,93
5,34
8.005,20
47.120,71
Sumber: Perhitungan
Evaporasi
Evaporasi
Kehilangan
Panci A
(mm/bulan)
(m3)
9
10
S awal
S total
Elevasi
Luas
Genangan
(m3)
3
(m)
(ha)
(m3)
2
Mei
31
59,130.02
60,255.73
45.50
3.42
160.00
3,968.00
182.60
4,371
1,231.88
9,570.55
49,559.47
49,559.47
Juni
30
49,559.47
50,685.18
45.22
3.00
160.00
3,840.00
198.10
4,165
1,231.88
9,236.74
40,322.73
40,322.73
Juli
31
40,322.73
41,448.45
44.92
2.60
160.00
3,968.00
179.80
3,270
1,231.88
8,470.18
31,852.56
31,852.56
Agustus
31
31,852.56
32,978.27
44.53
2.21
160.00
3,968.00
186.10
2,882
1,231.88
8,081.88
23,770.67
23,770.67
September
30
23,770.67
24,896.38
44.16
1.84
160.00
3,840.00
213.90
2,761
1,231.88
7,832.90
15,937.78
15,937.78
Oktober
31
15,937.78
17,063.49
43.67
1.42
160.00
3,968.00
225.10
2,232
1,231.88
7,431.61
8,506.16
8,506.16
Nopember
30
8,506.16
9,631.87
43.09
0.96
3,359.93
182.00
1,217
1,231.88
2,449.17
9,416.92
9,416.92
187.70
1,330
1,231.88
2,561.50
17,448.67
17,448.67
1,231.88
Bulan
Jumlah
Hari
(m3)
6
(m3)
8
Infiltrasi
Volume Keluar /
Outflow
S awal + I - O
S akhir
Limpasan
(m3)
11
(m3)
12
(m3)
13
(m3)
14
(m3)
15
59,130.02
Desember
31
9,416.92
10,542.64
43.16
1.01
10,593.24
Januari
31
17,448.67
18,574.38
43.78
1.51
20,641.64
151.90
1,606
2,837.50
35,252.80
35,252.80
Februari
29
35,252.80
36,378.51
44.69
2.37
14,787.20
108.50
1,798
1,231.88
3,029.84
47,010.16
47,010.16
Maret
31
47,010.16
48,135.87
45.15
2.89
33,860.23
139.10
2,817
1,231.88
4,048.43
76,821.96
59,130.02
April
30
59,130.02
60,255.73
45.50
3.42
12,362.17
159.20
3,811
1,231.88
5,042.45
66,449.73
59,130.02
95,604.41
70,592.75
17,691.95
7,319.72
25,011.66
sumber: perhitungan
(10)
dimana:
Hd = tinggi tubuh embung desain (m)
Hk = tinggi muka air kolam pada
kondisi penuh (= +45,5)
Hb = tinggi tampungan banjir.
(m)
Hf = tinggi jagaan (m)
Angka 0,25 merupakan untuk antisipasi
terhadap penurunan tubuh embung.
Dengan tinggi jagaan sebesar 0,5 m.
Hd = 45,5 + 0,557 + 0,5 + 0,25
= 46,81 ~ 47
Pondasi tubuh embung digali
sedalam 1,2 meter dari permukaan
tanah.
H
L
k
= 196,6 m
= 1 . 10-8 m/det
Nf
.k .H .L
Qf =
Nd
2,5
=
x 1.10-8x 5,5 x 196,6
10
= 2,7 . 10-6 m3 /det
= 0,234 m3/hari
Adanya rembesan air yang melalui
tubuh bendungan dapat mengakibatkan
terjadinya gejala piping yang pada
akhirnya akan membahayakan stabilitas
bendungan.
Perhitungan
stabilitas
terhadap piping adalah sebagai berikut:
Gs = 2,6595
l
= 0,690 m
e = 1,06
h = 0,550
0,550
h
Maka, i =
=
= 0,797
0,690
l
2,6595 1
G 1
ic = s
=
= 0,81
1 1,06
1 e
Oleh karena i < ic, maka tubuh embung
aman terhadap bahaya piping.
Selain dengan analisis di atas, perlu
juga adanya kontrol besarnya kecepatan
aliran rembesan yang melalui tubuh
embung,
v = k.i
= 1 . 10-8 . 0,797
= 7,97 . 10-9 m / dt
Kecepatan kritis dapat dihitung dengan
persamaan,
1
w1 = (Gs 1) . . . d 2
6
1
= (2,6595 1) . . 3,14 . 0,00012
6
-9
= 8,68 . 10 gr
1
F = . . d2
4
1
= . 3,14 . 0,00012
4
= 7,85 . 10-9 cm2
w1 . g
vc = F .
w
(8,68.10 9 ) . 9,81
=
(7,85.10 9 ) . 1000
= 0,0104 m / dt
Oleh karena v < vc,maka bendungan
aman terhadap bahaya piping.
Dalam studi ini stabilitas lereng
dianalisis menggunakan metode Bishop.
Metode bishop dipilih sesuai dengan
pedoman kriteria desain embung kecil
untuk daerah semi kering di Indonesia.
Selain itu cara ini telah terbukti
menghasilkan nilai faktor aman yang
mendekati hasil hitungan dengan cara
lain yang lebih teliti.
Perhitungannya dilakukan secara
manual dan dengan bantuan Software
Geostudio / Slope.
Kondisi
HILIR
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
1.93
1.28
1.86
1.24
2.19
1.57
1.84
1.22
1.69
1.21
HULU
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
2.05
1.48
3.36
1.93
1.82
1.29
HILIR
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
1.85
1.36
1.84
1.35
-
+39,00
+39,25
+39,00
+45,00
+45,50
+45,45
+45,50
+39,00
+39,25
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya debit banjir rancangan kala
ulang 50 tahun adalah 12,283
m3/detik
2. Volume tampungan efektif Embung
Kahabilangga
adalah
sebesar
59.130,02 m3 yang terletak pada
elevasi + 45,50.
3. Besarnya laju sedimentasi yang
masuk ke waduk setiap tahunnya
adalah sebesar 45,461 ton/tahun =
40,29 m3/tahun. (0,042% dari Qinflow)
4. Desain bangunan pelimpah dipilih
berdasarkan pertimbangan ekonomi,
kondisi
daerah
studi,
serta
ketersediaan data. Sehingga terpilih
pelimpah tipe saluran terbuka dengan
dimensi sebagai berikut:
Pias landai,
Elevasi awal saluran : +45,5
Elevasi akhir saluran : +45,45
Panjang saluran
: 25 m
Kemiringan saluran : 0,002
Lebar dasar saluran : 11
m
:1
Pias curam,
Elevasi awal saluran : +45,45
Elevasi akhir saluran : +39,00
Panjang saluran
: 64,5 m
Kemiringan saluran : 0,1
Lebar dasar saluran : 11 m
m
:1
Pias peredam energi,
Elevasi saluran
: +39,00
Panjang kolam loncatan : 8 m
Tinggi endsill
: 0,25 m
Lebar dasar saluran : 11 m
5. Data teknis mengenai dimensi tubuh
embung adalah sebagai berikut:
Tinggi embung
: 8,2 m
Elevasi dasar sungai : +40,00
Elevasi pondasi terdalam: +38,80
Elevasi puncak embung: +47,00
Lebar puncak embung : 3 m
Kemiringan hulu
:1:3
Kemiringan hilir
: 1 : 2,25
Panjang embung
: 196,6 m
Elevasi intake
: +41,40
Elevasi pelimpah
: +45,50
6. Hasil analisis stabilitas tubuh embung
menghasilkan nilai sebagai berikut :
a) Keamanan terhadap rembesan dan
piping
Kapasitas aliran filtrasi: 0,234 m3/hari
Kecepatan rembesan (v) : 9,62.10-9
m/detik
Kecepatan kritis (vc)
: 0,0104
(v < vc aman)
b) Keamanan terhadap kelongsoran
Perhitungan manual angka keamanan
metode Bishop
Tabel Perhitungan Stabilitas Lereng
Secara Manual
Kondisi
HULU
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
HILIR
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
1.93
1.28
1.86
1.24
2.19
1.57
1.84
1.22
1.69
1.21
HULU
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
2.05
1.48
3.36
1.93
1.82
1.29
HILIR
Tanpa Dengan
Gempa Gempa
1.85
1.36
1.84
1.35
-
DAFTAR PUSTAKA
Christady, Hari. 2010. Mekanika Tanah
I. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Christady, Hari. 2010. Mekanika Tanah
II. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Chow, Ven Te. 1985. Hidrolika Saluran
Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Das, BM. 1994 . Mekanika Tanah .
Jakarta: Erlangga.
Departemen Pekerjaan Umum. 1994.
Pedoman
Kriteria
Desain
Embung Kecil Untuk Daerah
Semi Kering di Indonesia.
Bandung:Departemen Pekerjaan
Umum
Departemen Pekerjaan Umum. 2004.
Analisis Stabilitas Bendungan
Tipe Urugan Akibat Beban
Gempa. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.
Departemen Pekerjaan Umum. 2005.
Peta Zona Gempa Indonesia
Sebagai
Acuan
Dasar
Perencanaan dan Perancangan
Bangunan. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.
Departemen Pekerjaan Umum. 2010.
Kriteria Perencanaan Irigasi
(KP-04). Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.
Garg, Santosh K. 2001. Irrigation
Engineering and Hydraulic
Structures. New Delhi: Khanna
Publisher.
Harto, Sri. 1993. Analisa Hidrologi.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Ilhamsyah,
Isda.
2009.
Studi
Perencanaan Konstruksi Tubuh
Bendungan Tipe Urugan pada
Waduk
Lolak
Kabupaten
Bolaang Mongondow Propinsi
Sulawesi
Utara.
Skripsi.
Malang: Universitas Brawijaya
Kamiana, I Made. 2011. Teknik
Perhitungan Debit Rencana
Bangunan Air. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Limantara, Lily M. 2010. Hidrologi
Praktis.Bandung: Lubuk Agung
Sosrodarsono, S., Takeda, K., 1993.
Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta: Pradnya Paramita.
Sosrodarsono, Suyono & Takeda,
Kensaku. 1989. Bendungan
Type Urugan. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Sosrodarsono, Suyono & Masateru
Tominaga, 1994. Perbaikan dan
Pengaturan Sungai. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.
Surabaya: Usaha Nasional.
Soewarno. 1995. Hidrologi, Aplikasi
Metode Statistik Untuk Analisa
Data. Bandung: Nova.
Soedibyo . 1993 . Teknik Bendungan .
Pradnya Paramita . Jakarta.
Subarkah, Imam. 1980. Hidrologi untuk
Perencanaan Bangunan Air
Utomo, Wani Hadi. 1994. Erosi dan
Konservasi Tanah. Malang :
IKIP Malang.