Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam

era

globalisasi

sekarang

ini

pendidikan

cukup

berkembang pesat. Pendidikan di Indonesia kini berkembang dengan


pesat, dilatarbelakangi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
menuntut mahasiswa untuk mengimbanginya agar tidak tertinggal
jauh. Salah satu upaya menanggapi tuntutan tersebut adalah dengan
memberikan

pengalamanpengalaman

kepada

mahasiswa

yang

berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang


ada.
Dalam proses pembelajaran, tentu saja kita tidak hanya
terpaku dalam ruang lingkup metode klasik pendidikan saat ini
(dalam

kelas), tetapi kita dapat belajar secara nyata melalui

pengalaman

langsung

di

lapangan,

yang

tentu

saja

dapat

memaksimalkan hasil belajar mahasiswa.


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu bentuk
pembelajaran berbasis lapangan. KKL ini merupakan jawaban atas
tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis
lapangan yang dapat memfasilitasi mahasiswa dalam memenuhi
pembelajaran kekinian. Tujuan secara umum diadakannya KKL ini
agar mahasiswa dapat secara langsung mengetahui aplikasi dari
berbagai

ilmu

maupun

teori

yang

telah

diperoleh

selama

pembelajaran yang diadakan di dalam kelas (Universitas). KKL dapat


dilakukan di dalam maupun di luar daerah Universitas bersangkutan.

Kuliah

Kerja

Lapangan

(KKL)

ini

dilaksanakan

oleh

mahasiswa Tadris fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden


Intan Lampung sejak hari Minggu , 18 Januari 2015 sampai dengan
hari Sabtu, 24 Januari 2015. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
mengikuti

mata

kuliah

KKL

yang

berbobot

SKS.

Dengan

dilaksanakannya KKL ini diharapkan mahasiswa dapat memenuhi


mata kuliah yang berstatus wajib ini. Selain itu juga, kegiatan ini
bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang
sains terutama bidang studi fisika, bagaimana perkembangan sains
tersebut di antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya,
sehingga

diharapkan

dapat

memotivasi

para

mahasiswa

dalam

menghadapi tuntutan perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK


yang semakin pesat.

1.2

Tujuan KKL
Tujuan dilaksanakannya KKL ini adalah :
I.2.1

Mahasiswa

dapat

mengembangkan

dan

memperoleh

pengetahuan tentang materi Fisika.


I.2.2

Mahasiswa dapat menambah pengalaman dan wawasan yang


dapat diterapkan setelah lulus sebagai seorang pendidik di
bidang Fisika.

I.2.3

Mahasiswa

mampu

beradaptasi

dan

besosialisasi

dengan

lingkungan di luar kampus.


1.3

Manfaat KKL
Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini
adalah sebagai berikut:
1.3.1 Memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih kepada
mahasiswa

mengenai

dengan fisika.

teknologi

dan

ilmu

yang

berkaitan

1.3.2

Menumbuhkan solidaritas dan rasa kekeluargaan mahasiswa

1.3.3

Tadris Fisika 2013.


Memotivasi mahasiswa untuk lebih memahami bahwa fisika
itu menarik.

BAB II
RENCANA PROGRAM KKL
2.1

Jadwal KKL
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilakukan oleh
mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung khususnya Fakultas Tarbiyah
Jurusan Tadris Fisika angkatan 2013 yang dilaksanakan selama satu
minggu yaitu yang dimulai pada hari minggu tanggal 18 Januari
2015 sampai pada hari sabtu tanggal 24 Januari 2015.

2.2

Kunjungan Pertama Ke-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang


Kunjungan resmi di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang terjadwal pada tanggal 20 Januari 2015
pukul. Kunjungan yang berlangsung selama tiga jam dari pukul
08.00 WIB sampai dengan pada pukul 11.00 WIB
Kunjungan resmi ini langsung di terima oleh Pembantu Dekan
III

bidang

kemahasiswaan Fakultas

Sains

dan

Teknologi

UIN

Maulana Malik Ibrahim dan ketua jurusan prodi fisika yang ada di
dalam lingkup Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang dalam aula serbaguna Fakultas Sains dan Teknologi
2.3

Kunjungan Kedua Ke-Universitas Negeri Yogyakarta


Sedangkan kunjungan resmi di Universitas Negeri Yogyakarta
yang terjadwal pada tanggal 22 Januari 2015. Kunjungan yang

berlangsung dengan sambutan dan praktikum oleh dosen UNY


selama tiga jam dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00
WIB
2.4

Kunjungan Ketiga Ke-Observatorium Bosscha Lembang


Kunjungan resmi di observatorium Bosscha Lembang yang
terjadwal juga pada tanggal 23 Januari 2015. Kunjungan yang
berlangsung dengan sambutan dan pengenalan Teropong Bintang yang
dilakukan selama dua jam dari pukul 13.00 WIB sampai dengan
pukul 15.00 WIB

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KKL
3.1

Deskripsi Kunjungan Pertama Ke-UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang
3.1.1

Sejarah
Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
didirikan oleh kelompok fisika profesional pada tahun 2003.
Penyelenggaraan Program Studi Fisika Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dilakukan
berdasarkan Rekomendasi Dirjen Dikti Departemen Pendidikan
Nasional No. 3445/D/T/2002 tanggal 20 November 2002 dan
Keputusan

Direktur

Jenderal

Kelembagaan

Agama

Islam

(Dirjen Bagais) No DJ.II/59/2003 tanggal 24 April 2003


tentang penyelenggaraan Program Studi Fisika jenjang S1.
Pada saat itu Program Studi Fisika dibawah naungan Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Malang. Tanggal 23 Januari 2004
keluar Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Menteri Agama Republik Indonesia No 1/0/SKB/2004 yang
memberikan persetujuan tentang perubahan STAIN Malang
menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang diikuti
dengan persetujuan Diknas tentang penyelenggaraan Program
Studi Fisika jenjang S1 di UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang

yaitu

05/MPH/HK/1004.

berdasarkan
Persetujuan

SK

Mendiknas

perubahan

STAIN

No
Malang

menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dipertegas


dengan Kepres No 50 tanggal 21 Juni 2004. Dengan demikian
sejak tanggal 21 Juni Program Studi Fisika berada di Fakultas
Sains dan Teknologi yang berada dalam naungan Universitas

Islam

Negeri

Maulana

Malik

Ibrahim

Malang

sampai

sekarang.
Sejak saat itu Program Studi Fisika meningkatkan
pengetahuan

para

tenaga

pengajar

dengan

memberikan

kesempatan studi lanjut ke S3. Hal ini dimaksudkan untuk


mendukung bahwa fisika merupakan ilmu tentang alam dan
teknologi. Secara umum fisika membahas semua aspek yang
berkaitan dengan alam dan perkembangan teknologi seperti
proses

terbentuknya

penelitian

dan

dan

aktifitas

perkembangan

alam

teknologi

semesta,

proses

elektronika

dan

informasi, robot dan masih banyak lagi bidang-bidang yang


digeluti. Dewasa ini perhatian ilmuwan lebih tertuju pada
fisika,

dan bahkan dapat dikatakan dunia sedang memasuki

abad fisika. Hal ini merupakan suatu kenyataan tentang betapa


semakin pentingnya fisika bagi masyarakat serta semakin
dibutuhkannya fisika untuk peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakat.
Hasil-hasil pengembangan fisika dalam bentuk teknologi
modern

telah

membuka

wawasan

semua

orang

tentang

kenyataan bahwa di masa yang akan datang kelangsungan


kehidupan manusia akan sangat tergantung pada fisika. Di
samping itu, untuk menggugah kesadaran akan ekologi dan
kekayaan alam kehidupan, serta berbagai dampak kegiatan
manusia pada lingkungan hidup. Tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa

fisika

berada

pada

garda

terdepan

pembangunan

bangsa.
Hal lain yang merupakan fenomena di masyarakat yang
perlu dicermati adalah munculnya keinginan masyarakat atau
warga negara untuk dapat berperan serta lebih efektif dalam
suatu demokrasi dan memberikan analisis yang tajam dan
akurat

terhadap masalah-masalah yang melibatkan prinsip-

prinsip fisika dan kesejahteraan manusia. Keinginan tersebut


akan

dapat

tercapai bila

masyarakat

memiliki

ilmu

pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan


nilai kehidupan. Ilmu pengetahuan tersebut tidak lain adalah
fisika

yang

merupakan

bagian

integral

dari

sains

dan

teknologi. Sains dan teknologi sendiri merupakan tulang


punggung pembangunan nasional.
Menyongsong

era

industrialisasi

di

Indonesia,

pengembangan secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap


fisika menjadi suatu keharusan bagi bangsa Indonesia terutama
saat memasuki abad 21. Pengembangan bagian-bagian dari
fisika seperti bidang Fisika Atom, Fisika Komputasi, Fisika
Kedokteran,

Fisika

Elektronika

dan

Instrumentasi

dan

Geofisika tidak dapat ditunda lagi, sebab secara nyata telah


menunjukkan

peran

yang

sangat

vital

dalam

menunjang

pengembangan industri.
Berbagai

upaya

yang

telah

dilakukan

untuk

pengembangan fisika, di samping untuk memenuhi kebutuhan


materi

dan

meningkat

energi
seperti

bagi
yang

kelangsungan
dirasakan

hidup

pada

saat

ditujukan untuk mengejar ketertinggalan fisika

yang
ini,

terus
juga

di Indonesia

dari negara-negara lain, khususnya negara-negara di kawasan


Asia,

dan

dunia

pada

umumnya. Melalui

pengembangan

penelitian terutama penelitian di bidang fisika murni yang


akseleratif, ketertinggalan tersebut diharapkan dapat teratasi.
Inilah yang merupakan tugas utama bagi perguruan tinggi dan
fakultas

atau

Program

Studi

yang

bergerak

di

bidang

pengembangan keilmuan murni dalam hal ini fakultas Sains


dan Teknologi.
Program Studi Fisika sebagai bagian dari Fisika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dikembangkan berlandaskan

pemikiran bahwa Al-Quran adalah sumber dari segala sumber


ilmu pengetahuan, khususnya fisika. Berdasarkan hal ini, maka
pencarian kebenaran dalam fisika, tidak hanya terbatas melalui
kebenaran ilmiah saja, melainkan juga melalui penggalian
kebenaran

melalui

sumber

yang

lebih

lengkap

atau

komprehensif. Dalam hal ini antara ilmu dan agama dilihat


dan difungsikan secara padu, selain sama-sama untuk menggali
kebenaran
Quran

juga
akan

masing-masing
dapat

bersifat

dipahami

komplementer. Al-

secara

lebih

luas

jika

menyertakan fisika, dan sebaliknya fisika akan berkembang


jika mendapatkan inspirasi dari penuturan Al-Quran. Bahkan
dengan

mempelajari

fisika,

akan

diperoleh

terhadap Islam yang benar dan menyeluruh.


3.1.2

Laboratorium
1.

Laboratorium Komputasi

2.

Laboratorium Elektromagnetik

3.

Laboratorium Mekanika

4.

Laboratorium Gelombang dan Akustik

5.

Laboratorium Optik

6.

Laboratorium Fisika Dasar

7.

Laboratorium Fisika Modern dan Material

8.

Laboratorium Geofisika

9.

Laboratorium Termodinamika

10.

Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi

pemahaman

3.1.3

11.

Laboratorium Penelitian Geofisika

12.

Workshop Fisika

Visi Misi
Visi dan misi Program Studi Fisika mengacu pada visi,
misi Fakultas Sains dan Teknologi yang telah disinkronisasi
dengan visi dan misi

yang di rumuskan oleh Universitas

Islam Negeri (UIN) Malang. Rumusan visi dan misi Program


Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi adalah :
3.1.3.1 Visi
Visi Program Studi Fisika UIN Maliki Malang
adalah

menjadi

program

studi

terkemuka

dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian


dan pengabdian kepada masyarakat, melahirkan sarjana
fisika yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran
akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional, dan
menjadi

pusat

teknologi

dan

pengembangan
seni

yang

ilmu

bernafaskan

pengetahuan,
Islam

serta

menjadi penggerak kemajuan masyarakat.


3.1.3.2 Misi
1.

Menjadikan Program Studi Fisika sebagai pusat


pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

2.

seni dibidang fisika yang bernafaskan Islam.


Menciptakan suasana akademik yang kondusif
guna menjamin penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran secara profesional untuk membentuk
sarjana sains yang memiliki kedalaman spiritual,

keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan


3.

profesional dibidang Fisika dan aplikasinya.


Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan,
instansi pemerintah, swasta, dan dunia usaha
guna

meningkatkan

kualitas

dan

kuantitas

penelitian bidang Fisika dan aplikasinya yang


bernafaskan Islam, untuk menunjang keperluan
4.

pembangunan di masa yang akan datang.


Mengembangkan sikap responsif dan menjadi
penggerak kemajuan masyarakat dalam upaya
pembaharuan dan pemberdayaan masyarakat yang
maju dan islami.

3.2

Deskripsi Kunjungan Kedua Ke-Universitas Negeri Yogyakarta


Dalam kunjungan ke-Universitas Negeri Yogyakarta,disana kita
melakukan tiga praktikum mekanika yaitu : Gerak Lurus, Gaya
Gesek dan Keseimbangan Gaya.
3.2.1

Praktikum Pertama
Pada Praktikum pertama yang dilakukan mengenai
Gerak Lurus. Dari percobaan mengenai Gerak Lurus yang
bertujuan agar mahasiswa dapat menunjukkan gerak lurus
beraturan, dapat mengukur kecepatan gerak benda GLB, dapat
menunjukkan gerak lurus berubah beraturab (GLBB), dan
mengukur percepatan gerak benda pada GLBB.
Dari percobaan yang dilakukan diperolah data sebagai
berikut :

X
20 cm
30 cm
40 cm
50 cm
60 cm
70 cm

t (GLB)
0,31 s
0,519 s
0,604 s
0,724 s
0,836 s
1,014 s

t (GLBB)
0,191 s
0,320 s
0,407 s
0,555 s
0,672 s
0,924 s

Pada Praktikum kali ini yaitu tentang gerak lurus, ada


gerak lurus beraturan, yaitu gerak dengan lintasan berupa
garis lurus dimana kecepatan benda selalu tetap setiap saat
dan nilai percepatannya nol. Dari percobaan ini dapat dilihat
bahwa beban yang digunakan tertahan sehingga laju kecepatan
benda akan semakin lambat apabila jarak yang digunakan
semakin jauh, begitu juga sebalikmya apabila jarak yang
digunakan semakin dekat maka laju kecepatan benda akan
semakin cepat karena terdapat beban yang tidak tertahan.
Ada juga gerak lurus berubah beraturan, yaitu gerak
benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap.
Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat,
sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan.
bahwa

beban

yang

Dari

percobaan

digunakan

tidak

ini

dapat

tertahan

diingat
sehingga

percepatan yang dihasilkan akan sama pada setiap jarak,


namun waktu yang dibutuhkan akan semakin lama jika jarak
yang ditempuh semakin jauh, hal ini disebabkan percepatan
yang

dihasilkan

akan

sama

dengan

gerak

benda

serta

kecepatan benda tersebut.


Dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
semakin jauh jarak benda yang ditempuh maka waktu yang

diperlukan untuk mencapai titik akhir suatu benda akan


semakin lama dan kesimpulan yang kedua hasil dari t GLB >
t GLBB dikarenakan GLBB gaya terus bekerja, sedangkan
GLB gaya tidak bekerja, sebab tersanggah oleh kardus.
3.2.2

Praktikum Kedua
Pada praktikum kedua yang dilakukan mengenai Gaya
Gesek. Adapun tujuan dari percobaan ini agar mahasiswa
dapat menentukan besar koefisien gesekan statik, dan dapat
menentukan besar koefisien gesekan kinetik.
Dari percobaan yang dilakukan sehingga diperoleh data
sebagai berikut :
Beban 180

Kinetik

Statik

gram
-1,6 N
-1,4N
-1,8N
20o
20o
18o

Beban 180 +
250 gram
0,8 N
0,85 N
0,9 N
15o
10o
15o

Beban 680
gram
1,6 N
1,6 N
1,7 N
18o
19o
19o

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak


benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya
gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Bendabenda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek
merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan
yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain
adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan.
Dulu

diyakini

bahwa

permukaan

yang

halus

akan

menyebabkan gaya gesek (tepatnya koefisien gaya gesek)


menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan
yang kasar. Permukaan bidang yang kasar akan membuat
gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju balok sedikit
lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau
halus, pada saat mendorong benda secara terus-menerus maka
akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar sampai
benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek
menurun

sampai

mencapai

nilai

yang tepat,

keadaan

itu

dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan


besar ketika sedut kemiringan itu rendah, sedang semakin
tinggi gaya gesek semakin kecil. Maka percepatannya akan
berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih
berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya.
Seperti pada Hukum Newton 2 dengan F = m.a Dari rumus
tersebut

dapat

dibuktikan

bahwa

massa

dan

percepatan

berbanding lurus. Pada sudut kemiringan bidangnya lebih


besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi tekanan pada
bidang

miring

dengan

hambatan,

sedangkan

mengalami

tekanan

berat
benda

pada

benda

yang

menyebabkan

yang

lebih

ringan

akan

bidang

lebih

kecil,

yang

menghasilkan sudut kemiringan lebih kecil pula. Kecepatannya


lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi
tekanan balok ke bidang kasar, sehingga gesekan semakin
besar, bisa dihubungkan dengan W =
gravitasi yang

mempengaruhi gesekan

m x g. Jadi ada
dan mempengaruhi

terhadap kecepatan.
Dari percobaan yang telah dilakukan maka disimpulkan
bahwa gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak
benda. Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur

balok tersebut diatas bidang miring dan sudut kemiringan


bidang juga mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok
saat meluncur.
3.2.3

Praktikum Ketiga
Pada

praktikum

ketiga

yang

dilakukan

mengenai

Keseimbangan Gaya. Adapun tujuan dari percobaan ini agar


mahasiswa dapat menunjukkan momen torsi/model lengan
tangan dan dapat mencari hubungan gaya dengan lengan gaya.
Dari percobann yang dilakukan diperoleh data sebagai
berikut :
No

F1 (N)

F2 (N)

F3 (N)

X1(cm)

X2(cm)

X3(cm)

Hitung
F1

F2

F3

2,4

20

38

4,06

1,2

2,4

15

23

1,3

2,4

1,90

2,3

30

4,5

2,6

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diingat


bahwa besarnya percepatan sudut yang dialami benda yang
berotasi berbanding lurus dengan hasil kali gaya dengan
lengan gaya. Jadi pada percepatan suatu benda

sebanding

atau berbanding lurus dengan torsi. Semakin besar torsi, maka


semakin besar juga percepatan sudutnya. Semakin kecil torsi,
maka semakin kecil pula percepatan sudut yang dihasilkan.
Setelah

melakukan

percobaan

besarnya

gaya

yang

dihitung menggunakan Neraca Pegas berbeda dengan yang


menggunakan perhitungan dan juga besarnya percepatan sudut
yang dialami benda yang berotasi berbanding lurus dengan
hasil kali gaya dengan lengan gaya.

3.3

Deskripsi Kunjungan Ketiga Ke-Observatorium Bosscha Lembang


3.3.1

Profil
Observatorium
Penelitian
dengan

dengan
berbagai

Bosscha

adalah

program-program
fasilitas

sebuah
spesifik.

pendukung,

Lembaga
Dilengkapi

obervatorium

ini

merupakan pusat penelitian dan pengembangan ilmu astronomi


di Indonesia. Sebagai bagian dari Fakultas MIPA - ITB,
Observatorium Bosscha memberikan layanan bagi pendidikan
sarjana dan pascasarjana di ITB, khususnya bagi Program
Studi Astronomi, FMIPA - ITB. Penelitian yang bersifat
multidisiplin juga dilakukan di lembaga ini, misalnya di
bidang optika, teknik instrumentasi dan kontrol, pengolahan
data digital, dan lain-lain. Berdiri tahun 1923, Observatorium
Bosscha bukan hanya observatorium tertua di Indonesia, tapi
juga masih satu-satunya obervatorium besar di Indonesia.
Observatorium

Bosscha

adalah

lembaga

penelitian

astronomi moderen yang pertama di Indonesia. Observatorium


ini dikelola oleh Institut Teknologi Bandung dan mengemban
tugas sebagai fasilitator dari penelitian dan pengembangan
astronomi di Indonesia, mendukung pendidikan sarjana dan
pascasarjana

astronomi

di

ITB,

serta

memiliki

kegiatan

pengabdian pada masyarakat.


Observatorium Bosscha juga mempunyai peran yang
unik sebagai satu-satunya observatorium besar di Indonesia,
bahkan di Asia Tenggara sampai sejauh ini. Peran ini diterima
dengan

penuh

tanggung-jawab

astronomi di Indonesia.

sebagai

penegak

ilmu

Dalam

program

pengabdian

masyarakat,

melalui

ceramah, diskusi dan kunjungan terpandu ke fasilitas teropong


untuk melihat objek-objek langit, masyarakat diperkenalkan
pada keindahan sekaligus deskripsi ilmiah alam raya. Dengan
ini Observatorium Bosscha berperan sebagai lembaga ilmiah
yang bukan hanya menjadi tempat berpikir dan bekerja para
astronom profesional, tetapi juga merupakan tempat bagi
masyarakat untuk mengenal dan menghargai sains. Dalam
terminologi ekonomi modern, Observatorium Bosscha berperan
sebagai public good.
Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai
Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Karena itu keberadaan
Observatorium Bosscha dilindungi oleh UU Nomor 2/1992
tentang

Benda

Cagar

Budaya.

Selanjutnya,

tahun

2008,

Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah


satu Objek Vital Nasional yang harus diamankan.
3.2.2

Sejarah
Observatorium
Sterrenwacht)

Bosscha

dibangun

(dahulu
oleh

bernama Bosscha

Nederlandsch-Indische

Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang


Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan
dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan
Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah,
Karel

Albert

Rudolf

Bosscha,

seorang

tuan

tanah

di

perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana


utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian
teropong bintang.

Sebagai

penghargaan

atas

jasa

K.A.R.

Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama


Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.

Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan


waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan
tahun 1928.
Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha
dilakukan

pada

tahun

1933.

Namun

kemudian

observasi

terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang


Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besarbesaran

pada

observatorium

ini

karena

kerusakan

akibat

perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan


normal kembali.
Kemudian

pada

tanggal

17

Oktober

1951,

NISV

menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah


Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959,
Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB.
Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga
penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.
Obsevatorium bosscha hingga kini sudah memiliki sekitar 10
buat teleskop yang memiliki fungsinya masing-masing yaitu :
1.

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss


Teleskop

terbesar

milik

obsevatorium

bosscha

ini

berjenis teleskop refraktor dibuat oleh carl zeiss jena.


Disebut

ganda

karena

terdapat

buah

teleskop

refraktor lensa cembung di dalamnya,yaitu :

Teleskop visual, sensitif pada panjang gelombang

kuning/hijau, dengan titik api 10,78 m.


Teleskop fotografi, sensitif pada panjang gelombang
biru, dengan titik api 10,72 m.

Teleskop zeiss berada dalam gedung yang dapat berputar 360


derajat dan lantainya pun bisa dinaikan hingga 3.8 meter dari
posisi terendahnya.
Teleskop Zeiss dilengkapi dengan :

Planetary camera, untuk pengamatan planet


Kisi-kisi difraksi yang dipasang di depan teleskop (di

depan lensa objektif teleskop)


Kamera CCD ST6 dengan sebuah unit PC. Dengan
kamera CCD ini, Teleskop Zeiss dapat mengamati objek
yang lebih lemah dari sebelumnya (dibandingkan dengan
pengamatan fotografi biasa).

Teleskop zeiss digunakan untuk mengamati bintang ganda


visual,penentuan paralaks,gerak bintang/anggota gugus,planet &
komet.
2.

Teleskop Schmidz Bima Sakti


Teleskop yang termasuk langka ini adalah pemberian
dari

UNESCO

pada

tahun

1960.

Teleskop

ini

menggunakan lensa schmidz dengan diameter lensa


koreksi 51 cm, diameter 71 cm dan panjang fokus 127
cm.

Perbandingan

antara

panjang

fokus

terhadap

diameter lensa koreksi teleskop ini termasuk kecil di


banding teleskop lainnya di obsevatorium bosscha yaitu
2.5 mirip dengan kamera biasa. Karena itu teleskop ini
memiliki

keunggulan

pengambilan

gambar

karena
dari

lebih
pada

cepat

dalam

teleskop

zeiss.

Teropong ini sangat baik untuk survey dikarenakan


medan pandangya yaitu 5 x 5 yang terbilang cukup
luas. Kekurangan teleskop ini adalah mudah terganggu
oleh polusi cahaya. Teleskop ini biasa di gunakan
untuk

pengamatan

bintang

emisi

garis

hidrogen,

bintang-bintang kelas M, serta bintang-bintang WolfRayet.


3.

Teleskop Refraktor Bamberg


Teleskop refraktor bamberg 37 cm
teropong berdiameter lensa 37 cm dan panjang fokus 7
ini memiliki keterbatasan pada jarak pengamatan yang
hanya bisa melihat dalam jarak zenit 60 derajat atau
untuk benda langit yang lebih tinggi dari 30 derajat
dan azimut dalam sektor Timur-Selatan-Barat. Teropong
ini menggunakan sistem bandul gravitasi dimana
teropong akan secara otomatis mengatur kecepatan
teleskop bergerak ke arah barat mengikuti bintang yang
ada di medan teleskop sesuai dengan kecepatan rotasi
bumi serta teleskop ini sudah dilengkapi dengan kamera
CCD.
Teleskop ini di gunakan untuk :

Pengamatan kurva cahaya bintang-bintang variabel


Fotometri gerhana bintang
Pengamatan matahari dan permukaan bulan

Teropong bamberg juga sering di pakai untuk


pendidikan publik,seperti :

4.

Melihat
Melihat
Melihat
Melihat
Melihat

kawah bulan
bintang ganda visual
gugus bintang
planet-planet
benda langit lainnya.

Teropong Reflektor GAO-ITB


Teropong dengan nama lengkap yaitu GAO-ITB-RTS
(dengan RTS = Remote Telescope System) ini
sepenuhnya di gerakkan oleh komputer. Dengan
diameter cermin 8 inchi,teropong ini berjenis SchmidtCassegrain.

Teleskop ini merupakan hasil kerja sama antara


ITB,Gunma Astronomical Observatory (GAO) dan
jepang. Teropong ini bisa dikendalikkan langsung dari
jepang dan hasilnya bisa di tunjukan langsung di
jepang.
5.

Teleskop Hilal
Biasa di gunakan untuk mengamati hilal 1 Ramadhan
dan 1 Syawal. Berdiameter 6 cm dilengkapi dengan
mounting Vixen Sphinx dan sebuah detektor sederhana
berupa kamera dijita Canon Powershot hingga
dilengkapi TV tuner ke sebuah dekstop atau
laptop,maka sistem ini siap mengirimkan data berupa
video tayang-langsung.

6.

Teleskop Radio 2.3m


Teleskop ini berbeda dengan teleskop lainnya karena
teleskop ini tidak menangkap gambar melainkan
gelombang. Berinstrumen radio jenis SRT (Small Radio
Telescope) yang didesain oleh Observatorium MITHaystack dan dibuat oleh Cassi Corporation. Teleskop
ini bekerja pada panjang gelombang 21 cm (dalam
rentang frekuensi 1400-1440 MHz). Dapat digunakan
dalam mode :

Spektral,yaitu dengan resolusi 7,8 kHz untuk


bandwidth 1,2 MHz, atau dengan resolusi sangat
tinggi 1,8 kHz namun dengan bandwidth yang jauh

lebih pendek.
Kontinum,memberikan bandwidth selebar 40 MHz
dengan bin sebesar 1 MHz.

7.

Teleskop Radio JOVE


Teleskop ini merupakan rancangan rancangan NASA
Radio JOVE Project yang bertujuan untuk pengamatan

semburan radio dari jupiter, dan juga semburan


matahari Type III pada frekuensi 20,1 MHz. Antena
yang di gunakan merupakan antena dual-dipole.
8.

Teropong Surya
Teleskop ini merupakan set teleskop digital yang terdiri
dari 3 buah teleskop Coronado dengan 3 filter yang
berbeda, serta sebuah teleskop proyeksi citra Matahari
yang sepenuhnya dibuat sendiri. Fasilitas ini terdiri dari
2 buah sistem teleskop, yang pertama merupakan
teleskop digital bekerja pada 3 panjang gelombang,
Teleskop kedua adalah sebuah coleostat yang ditujukan
untuk membuat proyeksi citra dan spektrum matahari
secara analog. Dengan begitu hasil dari pengamatan
dapat di lihat langsung secara real-time.

9.

Teropong Unitron
Teropong ini menggunakan lensa obyektif berdiameter
102 mm dan panjang fokus 1500 mm. Teropong ini
baik digunakan untuk pengamatan bulan ataupun
matahari,juga biasa digunakan untuk praktikum
mahasiswa. Teleskop ini pernah di bawa untuk
pengamatan di Cepu, Jawa Tengah tahun 1983 dan di
Sangihe Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 1995.

10.

Teleskop Latihan
Teleskop ini merupakan peralatan latihan tim olimpiade
astronomi indonesia tingkat internasional. Setiap tahun
anggota yang dipilih melalui olimpiade sains tingkat
nasional akan di latih di observatorium bosscha.
Teleskop ini terdiri dari Celestron C8 dan C11
dilengkapi dengan CCD dan asesoris lainnya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Berdasarkan informasi dan hasil analisis objek-objek yang di


kunjungi pada saat kegiatan Kuliah Kerja Lapangan maka
dapat disimpulkan bahwa :
4.1.1

Kunjungan Pertama

Berbagai

upaya

yang

telah

dilakukan

untuk

pengembangan fisika, di samping untuk memenuhi


kebutuhan materi dan energi bagi kelangsungan
hidup yang terus meningkat seperti yang dirasakan
pada

saat

ini,

ketertinggalan

juga
fisika

ditujukan
di

untuk

Indonesia

mengejar

dari

negara-

negara lain, khususnya negara-negara di kawasan

Asia, dan dunia pada umumnya


Universitas Islam Negeri Malang di Jurusan Fisika
memiliki 12 Laboratorium

4.1.2

Kunjungan Kedua

Praktikum Pertama
Semakin jauh jarak benda yang ditempuh maka
waktu yang diperlukan untuk mencapai titik akhir
suatu benda akan semakin lama dan kesimpulan
yang

kedua

hasil

dari

GLB

>

GLBB

dikarenakan GLBB gaya terus bekerja, sedangkan


GLB gaya tidak bekerja, sebab tersanggah oleh
kardus

Praktikum Kedua
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan
gerak

benda.

Massa pada balok

mempengaruhi

kecepatan meluncur balok tersebut diatas bidang


miring

dan

sudut

kemiringan

bidang

juga

mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok

saat meluncur
Praktikum Ketiga
Besarnya gaya yang dihitung menggunakan Neraca
Pegas

berbeda

dengan

yang

menggunakan

perhitungan dan juga besarnya percepatan sudut


yang dialami benda yang berotasi berbanding lurus
dengan hasil kali gaya dengan lengan gaya
4.1.3

Kunjungan Ketiga
Observatorium
observatorium
untuk

Bosscha
terbesar

meneliti

merupakan

di Indonesia

satu-satunya

yang

dan mengamati benda

berfungsi

langit

yang

berada di langit bagian selatan.


4.2

Saran
Adapun saran-saran yang perlu diperhatikan agar kegitan
KKL dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :
4.2.1 Tempat Kunjungan
Mengunjungi tempat/objek yang ada kaitannya dengan
pembelajaran fisika akan lebih diminati oleh para
anggota KKL
4.2.2

Biro Perjalanan
Memilih
selama

biro
kegiatan

yang

berkualitas

KKL

demi

berlangsung

kenyamanan

sehingga

para

anggota KKL akan merasa senang serta nyaman selama


perjalanan

menggunakan

Biro

digunakan selama kegiatan KKL.

Perjalanan

yang

4.2.3

Peserta KKl
Mahasiswa dan Mahasiswi yang mengikuti kegiatan
KKL harus mengikuti peraturan yang sudah disepakati
bersama agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
lancar.

4.2.4

Pengelola
Pihak pengelola harus lebih tegas jika KKL ini adalah
mata kuliah wajib mengapa masih banyak mahasiswa
yang tidak mengikuti mata kuliah wajib ini.

DAFTAR PUSTAKA
Jurusan Fisika UNY.2015.Petunjuk Praktikum Mekanika.Yogyakarta : Tim
Fisika Dasar

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai