Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

BAB II
1

PEMBAHASAN
2.1

Materi Pendidikan Islam


2.1.1

Materi Pendidikan Jasmani


1) Mukmin yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah
a) Hadits




:





b) Makna Mufrodad
c) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan Ibnu Numair mereka berdua berkata; telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Rabiah
bin utsman dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari
Al-Araj dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah SAW
bersabda: Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah Subhanahu wa Taala daripada orang
mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang
terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa
yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah
Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang
lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka
janganlah kamu mengatakan; seandainya saya tadi berbuat
begini dan begitu. Tetapi katakanlah; Ini sudah takdir Allah
dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakanNya.

Karena

sesungguhnya

ungkapan

kata

law

(seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.


d) Skema Sanad dan Derajad Hadits
e) Informasi Mujam

Setelah potongan hadits yang diberikan oleh dosen


pembimbing, kemudian menelusurinya ke mujam dengan
menggunakan

potongan

hadits

dan

pemakalah

menemukan bahwa hadits diatas terdapat dalam mujam


jilid I, terdapat dalam beberapa kitab yaitu Shahih Muslim
kitab Takdir 34, Ibnu Majah kitab Muqaddimah 10, dan
kitab zuhdi 14.
f) Asbabul wurud hadits
Sepanjang penelusuran

hadits

pemakalah

belum

menemukan asbabul wurud hadits.


g) Syarah Hadits menurut para ulama
Orang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada
mukmin yang lemah dan pada setiap yang baik, kekuatan
dari perbuatan terpuji mengandung suatu ketaatan, dengan
mempunyai badan yang kuat akan ada banyak amalan
sepanjang hari, banyak melakukan puasa, jihad dan haji.
Kadang-kadang ada kekuatan padanya dan ketepatan pada
dirinya, ada yang lebih utama daripada jihad yaitu kekuatan
untuk merubah hal yang mungkar atau ada kekuatan dengan
menggunakan harta dan kekayaan banyak diinfakkan pada
jalan yang baik dan menghentikan harta-harta yang dituntut
di dunia dan rakus atas segala sesuatu yang ada padanya
dan semua bentuk dalam kekuatan dan nabi Muhammad
SAW bersabda setiap kebaikan iman adalah sifat mereka
tetapi Allah telah menjelaskan diantara ciptaanya di bumi
dan mengangkat sebahagian dari mereka di atas sbagian
yang lainnya beberapa derajat. Yang dimaksud dengan
disini adalah keinginan diri dan kecakapan/kesiapan dalam
urusan akhirat. Pemilik sifat ini kebanyakan berani terhadap
musuh dalam jihad. Mempercepat/bersegera keluar padanya
dan senantiasa menuntut dan memperkuat keinginan dalam
mengajak pada yang baik dan melarang pada yang

mungkar. Sabar terhadap penyakit dan membawa kerinduan


terhadap zatnya Allah, mencintai shalat, puasa, zakat dan
selalu berada di jalan Allah.
h) Korelasi isi hadits dengan ayat Al-quran
Ayat yang berkaitan dengan hadits diatas QS An-Nisa ayat
95
wqtGo„tbr
s)9$#z`BtZBsJ9$#x<'r&u9
$#tbrgyfRQ$#ur@&lsqauo;6y!
$#Og9uqBr'/NkRr&ur4@s!$#t
gyfRQ$#Og9uqBr'/NkRr&urn?tt
s)9$#Zpy_uy4yx.urytur!$#4o_t:
$#4@sur!$#tgyfJ9$#n?tt
s)9$##_r&$VJt
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut
berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orangorang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan
jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad
dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu
derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan
pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang
yang berjihad atas orang yang duduk[341] dengan pahala
yang besar. ))yang duduk diperhadapkan dengan al
mujahidun padahal biasanya duduk diperhadapkan dengan
berdiri, As Syarawi menjawab pada Islam setiap umat
yang memeluk agama islam menganggap diri mereka
berjuang setiap saat, karna siap memenuhi panggilan.
Adapun yang duduk dia dianggap tidak siap untuk berjuang
dan tidak memiliki ciri mukmin yang baik.
i) Analisis dalam konteks pendidikan
Mukmin yang kuat tentu akan dapat melaksanakan segala
aktivitas ibadah dengan baik dan sempurna tanpa ada

hambatan yang menghalanginya untuk berbuat kebaikan,


sedang mukmin yang lemah dan tidak kuasa untuk
beraktivitas. Ibadah tidak dilakukan dengan semata niat
tetapi perlu direalisasikan dalam bentuk gerakan badan
seperti shalat, puasa dan haji karena kesehatan juga
merupakan hal yang urgen dalam beribadah.
2) Menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga
a) Berkuda
1) Hadits
2152 -









2) Makna Mufrodad
3) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami said bin Mansur,
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al
Mubarak, telah menceritakaan kepadaku Abdurrahaman
bin Yazid bin Jabir,telah menceritakan kepadaku Abu
Sallam. Dari Khalid bin Zaid dari Uqbah, ia berkata;
Saya

mendengar

Rasulullah

shallaallahu

alaihi

wassalam berkata; Sesungguhnya Allah memasukkan


tiga orang kedalam surga karena satu anak panah.
Pembuatnya yang menginginkan kebaikan kedalam
membuatnya, orang yang memanah dengannya, serta
orang yang mengambilkan anak panah untuknya. Panah
dan naiklah kuda, kalian memanah adalah lebih aku
sukai dari pada kalian menaiki kudabukan termasud
hiburan (yang disunahkan) kecuali tiga perkara:
5

seseorang melatih kudanya, bercanda dengan istrinya,


dan memanah dengan menggunakan busurnya serta
anak panah nya. Dan barang siapa yang meninggalkan
memanah setelah ia mengetahui nya karena tidak
senang kepadanya maka sesungguhnya hal tersebut
adalah

kenikmatan

yang

ia

tinggalkan

atau

ia

berkata:yang ia ingkar.
4) Skema Sanad dan Derajad Hadits
5) Informasi Mujam
Setelah potongan hadits yang diberikan oleh dosen
pembimbing, kemudian menelusurinya ke mujam
dengan menggunakan potongan hadits dan
pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat
dalam mujam jilid II, terdapat dalam beberapa kitab
yaitu An-Nasai kitab Khail 8, Tirmidzi kitab Fadhil
Jihad 11, Sunan Ibnu Majah Jihad 19, Ahmad Ibnu
Hambal jilid 4, 144, 146, 148.
6) Asbabul wurud hadits
Sepanjang penelusuran hadits

pemakalah

belum

menemukan asbabul wurud hadits.


7) Syarah Hadits menurut para ulama
artinya karena melempar orang-orang kafir,
Auni Al- Mabud berkata dalam Al-Misbah:
merupakan salah satu dari memanah dan dikatakan
karena sama dengan pisau. merupakan kata tunggal
banyak arti. Allah memasukkan tiga orang kedalam
surga karena satu anak panah. Yaitu pembuatnya yang
menginginkan kebaikan dalam membuatnya, kedua
orang yang memanah dengannya, serta ketiga orang
yang mengambilkan anak panah untuknya.
8) Analisis dalam konteks pendidikan
Berkuda dan memanah termasuk olahraga yang disukai
oleh Rasulullah SAW. Kemampuan berkuda dapat
dimanfaatkan

untuk

melaksanakan

tugas-tugas

kehidupan termasuk berdagang dan berperang. Dalam


konteks zaman sekarang, anjuran mengendrai kuda
dapat pula diterjemahkan sebagai anjuran penggunaan
teknologi transportasi.
b) Memanah
1) Hadits
3541 -

}

{
2) Makna Mufrodad
3) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah
mengabarkan

kepada

kami

Ibnu

Wahb

telah

mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Abu


Ali Tsumamah bin Syufayi bahwa dia mendengar
'Uqbah bin 'Amir berkata, "Saya pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan
ketika beliau di atas mimbar:(' Dan siapkanlah untuk
menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi) ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah
melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah
melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah
melempar."
4) Asbabul wurud hadits
Sebagaimana diterangkan dalam al Jamiul Kabir
bersumber dari Ibnu Umar bahwa nabi telah kehilangan
seorang laki-laki. Beliau bertanya: Kemana dia?
Salah

seorang

menjawab:

dia

pergi

bermain.

Rasulullah bersabda: Bagi kita ada bermain, Melempar


senjata bukan sembarang permainan.
5) Syarah hadits menurut para ulama
Di dalam hadits dinyatakan bahwa ( .
) Pernyataan ini adalah Penafsirannya, dalam hal ini

terdapat pandangan yang berbeda dari para mufassir.


Pada

hadits

berikutnya

menjelaskan

keutamaan

memanah, berjuang, berjaga dengan niat berjuang


dijalan Allah Swt, Selanjutnya keutamaan berani dan
tata

cara

mempergunakan

senjata.sertakompetisikudadan

lain-lain,

seperti

penjelasan sebelumnya. Adapun tujuannya adalah untuk


terlatih dalam pertempuran dan terjaganya fisik.
6) Korelasi isi hadits dengan ayat Al-quran
Sebagaimana terdapat dalam QS Al- Anfal: 60
(#rr&urNgs9$BOFstG$#`iB;oq
%Bur$t/h@&lsqauo;y9$#cq7d?
m/rt!$#N2r
turtyz#uur`BOgRrwNgtRqJn=s
?!$#NgJn=t4$tBur(#q)Z?
`B&x@&lsqauo;6y!$#
$uqN3&lsqauo;s9)OFRr&urwcqJn=?

Artinya: dan siapkanlah untuk menghadapi mereka


kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kudakuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya
akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya (dirugikan).
7) Analisis dalam konteks pendidikan
Rasulullah SAW pernah memberikan motivasi kepada
para

sahabat

agar

mereka

bergairah

memanah.

Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata.


Senjata dapat berkembang sesuai dengan perubahan

zaman. Karena pada saat ini senjata sudah beraneka


ragam, maka anjuran memanah itu dapat pula berarti
anjuran menggunakan senjata yang modern.
c) Menjaga pola makan
1) Hadits
4974 -






2) Makna Mufrodad
3) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar Telah menceritakan kepada kami Abdush
Shamad Telah menceritakan kepada kami Syubah dari
Waqid bin Muhammad dari Nafi ia berkata; Biasanya
Ibnu Umar tidak makan hingga datang kepadanya
seorang miskin lalu makan bersamanya. Maka aku pun
memasukkan

seorang

laki-laki

untuk

makan

bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia


pun berkata, Wahai Nafi, jangan kamu masukkan
orang

ini.

Sesungguhnya

aku

telah

mendengar

Rasulullah Sahallahu Alaihi wa Sallam bersabda:


Seorang mukmin itu makan dengan satu usus,
sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.
4) Informasi Mujam
Setelah potongan hadits yang diberikan oleh dosen
pembimbing, kemudian menelusurinya ke mujam
dengan

menggunakan

potongan

hadits

dan

pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat


dalam mujam jilid I, terdapat dalam beberapa kitab
yaitu Shahih Bukhari kitab makanan 13, Muwatho
kitab Shighatu nabi 10, Abu Daud kitab Makanan 14.

5) Asbabul wurud hadits


Diriwayatkan dari oleh Thabrani di dalam Al-Kabir
dari jahja berkata. Aku telah tiba disuatu rombongan
kaum yang ingin masuk islam, mereka hadir bersama
Rasulullah pada waktu magib. Ketika yahya selesai
memberi ucapan selamat.Iaberkata Setiap orang pergi
memegang tangan kawanya yang duduk sehingga tidak
ada yang tinggal di mesjid selain aku dan Rasulullah.
Aku orang yang tertinggi dan yang terbesar. Tidak
seorangpun yang melebihi aku, Rasullah pergi bersama
ku kerumahnya kemudian Rasulullah mempersilahkan
aku memerah susu kambing dan aku melakukanya
sehingga aku memerah tujuh perahan dan diberikanya
kepada ku sebuah periuk dan aku membawanya. Tibatiba Ummu Aiman berkata: Allah telah melaparkan
Rasulullah Bersabda Rasullulah.cukup hai Ummu
Aimin, mereka telah makan rezeki nya dan rezeki kita
di tangan Allah.Maka berkumpullah Rasulullah bersama
para sahabatnya untuk melakukan sholat magrib.
Selesai sholat Ummu Aiman berkata. Ya Rasulullah
,Bukankah orang ini tamu kita? Jawab Rasul: benar,
sesungguhnys ia telah makan pada usus seorang kafir.
Dan orang kafir itu makan dengan tujuh usus.
6) Syarah Hadits menurut para ulama
Menceritakan Muhammad bin Salam mengabarkan
Abdah dari Ubaidillah dari Nafi dari Ibnu Umar ra.
Rasulullah SAW berkata sesungguhnya mukmin makan
dengan satu usus dan sesungguhnya orang kafir atau
orang munafik dan tidaklah mereka keduanya tidak
memperoleh, berkata Abdullah dia makan pada tujuh
usus-usus, dan anak Bukhair mengabarkan Malik dari
Nafi dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad SAW.

10

Menurut M. Syuhudi Ismail, secara tekstual hadits


tersebut menjelaskan perbedaan usus orang beriman
dengan orang kafir. Padahal perbedaan anatomi tubuh
manusia tidak disebabkan oleh perbedaan iman.
Perbedaan

usus

dalam

matan

hadits

tersebut

menunjukkan perbedaan sikap atau pandangan dalam


menghadapi nikmat Allah, termasuk tatkala makan.
Orang yang beriman memandang makan bukan sebagai
tujuan hidup, sedangkan orang kafir menempatkan
makan sebagai bagian dari tujuan hidupnya.
7) Korelasi isi hadits dengan ayat Al-quran
_t6ttPy#u(#r&lsqauo;{/3tGt^y
Ze@.7ftB(#q=2ur(#q/u$#urwur(
#q@4mR)w=ttJ9$#

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di


Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai

orang-orang

yang

berlebih-lebihan.

Ayat diatas mengajak kepada anak-anak adam untuk


menutup auratdi setiap memasuki mesjid, dan makanlah
yang halal lagi baik serta minumlah apa saja yang kamu
sukai selagi tidak memabukkan dan tidak mengganggu
kesehatan, dan janganlah berlebih-lebihan. Tentang
proposional dalam makan dan minum harus sesuai
dengan kondisi seseorang tidak berlebih-lebihan. Nabi
SAW berpesan tidak ada wadah yang dipenuhkan
manusia lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak
adam beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya,
kalaupun harus memenuhkan perut hendaklah sepertiga
untuk makannya, sepertiga untuk minumnya, dan
sepertiga untuk pernapasannya.
11

8) Analisis dalam konteks pendidikan


Berdasarkan hadits diatas kita dapat melihat bahwa
betapa besarnya Islam menjunjung tinggi kekuatan fisik
atau jasmani manusia. Dalam hal ini juga terdapat
dalam pendidikan Islam. Jika kekuatan fisik merupakan
bagian pokok dari tujuan pokok dari pendidikan maka
pendidikan

harus

mempunyai

tujuan

kearah

keterampilan fisik yang di anggap perlu bagi kuatnya


tubuh seseorang. Kebiasaan untuk mengembangkan
kesehatan tubuh sangat dianjurkan, sementara kebiasaan
yang mengancam fisik dihindarkan.
d) Menjaga kebersihan
1) Hadits pertama
328 -








2) Makna Mufrodad
3) Terjemahan
Diceritakan kepda kami Ishaq ibn Mansur dicerikan
kepada kami Habban bin Hilal diceritakan kpada kami
ayahnya diceritakan kepada kami bahwasanya Zaid
diceritakannya bahwa Abu Salam diceritakan kepada
kami Abu Malik Al Asari berkata telah bersabda
Rasulullah saw kebersihan itu sebahagian dari iman,
alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan
alhamdulillah keduanya memenuhi, atau salah satunya
memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi, shalat
adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran
adalah sinar, dan al-Qur'an adalah hujjah untuk amal
kebaikanmu dan hujjah atas amal kejelekanmu. Setiap

12

manusia adalah berusaha, maka ada orang yang menjual


dirinya

sehingga

membebaskannya

atau

menghancurkannya."
4) Informasi mujam
Untuk menelusuri hadits kedalam mujam, kami
menggunakan

kata

dan

kami

mendapatkan

keterangan sebagai berikut:


5) Hadits kedua
370 -



6) Makna Mufrodad
7) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
dan Amru an-Naqid serta Zuhair bin Harb mereka
bertanya, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu

'alaihi

wasallam,

"Sekiranya

tidak

menyusahkan kaum mukminin, dan dalam hadits Zuhair


atas umatku, niscaya akan aku suruh mereka untuk
bersiwak pada setiap (akan) shalat."
8) Asbabul wurud hadits
Sepanjang penelusuran hadits pemakalah

belum

menemukan asbabul wurud hadits.


9) Syarah hadits menurut para ulama
Sabda Rasulullah Saw:" Sekiranya tidak menyusahkan
kaum mukminin atau bagi umatku, niscaya akan aku
suruh mereka untuk bersiwak setiap kali shalat." Ini
menunjukkan bahwa bersiwak tidak wajib. Berkata
Imam SyafiI Rahimahullah : jika seandainya bersiwak
adalah

wajib

maka

Nabi

memerintahkan

untuk

melakukannya dalam keadaan sulit maupun lapang.


Sebagian kalangan ulama berpendapat bahwa perintah

13

ini adalah wajib. Berdasarkan pandangan mayoritas


ulama

fikih,

mutakallimin

dan

ushul

fikih.

Mereka berpandangan bahwa indikasi dalilnya adalah


sunnah. Sehingga pandangan ini memerlukan dalil
akurat yang menunjuk bahwa bersiwak itu adalah
sunnah berdasarkan sabada Rasululllah Saw: Sekiranya
tidak menyusahkan kaum mukminin atau bagi umatku,
niscaya akan aku suruh mereka bersiwak. Jamaah
berkata dari ini jelas bahwa yang sunnahtidaklah
dianjurkan. Hal ini terjadi perbedaan dikalangan ulama
Ushul fikih.Dikatakan bahwa hal ini menunjukkan
bahwa bersiwak bukan lah suatu yang diwajibkan.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi sangat besar
manfaatnya bagi kesehatan, siwak yang dilakukan
dengan seimbang dapat membersihkan gigi, banyak
manfaat

antara

lain

dapat

menyegarkan

mulut,

menguatkan gusi, menghilangkan lubang-lubang gigi,


menyehatkan perut, membantu pencernaan makanan
dan menyaring suara.
10) Analisa kependidikan
Siwak adalah nama untuk dahan atau akan pohon.
Persyaratan dahan atau akar pohon yang bisa digunakan
untuk bersiwak adalah lembut, batang atau akar kayu
yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak
karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa
membersihkan dan berserat serta bersifat basah,
sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak
bisa digunakan untuk bersiwak; serat tersebut tidak
berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak hingga bisa
mengotori mulut. Terdapat dalam pelajaran akhlak kelas
1 Madrasah Ibtidaiyah semester 1 Standar Kompetensi
membiasakan
14

akhlak

terpuji

Kompetensi

Dasar

membiasakan sifat disiplin dan hidup bersih dalam


kehidupan sehari-hari. Materi Mandi, gosok gigi dan
2.1.2

kera-mas serta setelah buang air kecil atau besar


Materi Pendidikan Sosial
1) Menjaga tali silaturrahmi dengan sesama muslim
a) Hadits
5612 -




b) Terjemahan
Diceritakan kepada kami abdullah bin yusuf telah
menghabarkan kepada kami malik dari ibnu sihab dari
annas bin malik bahwa sanya rasulullah saw bersabda
janganlah

saling

bermusuh

musuhan,

dan

saling

mendengki, dan janganlah saling mengadu domda, dan


jadilah kalian hamba allah yang bersaudarah dan tidak halal
bagi seorang muslim, memusuhi atau mendiamkan
saudaranya, lebih dari 3 malam
1925 -


c) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu
Ya'qub AL Karmaniy telah menceritakan kepada kami
Hassan telah menceritakan kepada kami Yunus berkata,
Muhammad, dia adalah Az Zuhriy dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:" Siapa yang ingin
diluaskan rezeqinya atau meninggalkan nama sebagai orang
baik setelah kematiannya hendaklah dia menyambung
silaturrahim".
d) Asbabul wurud

15

Diriwayatkan dalam Al-Jamiul Kabir dari Abdullah bin


Ubay katanya kami pernah duduk bersama Nabi. Kemudian
Nabi bersabda tidak boleh duduk bersama ku hari ini orang
yang memutuskan silaturrahmi, tiba-tiba berdirilah seorang
pemuda dari kerumunan orang dan tidak lama setelah itu
muncul pula seorang wanita (bibinya) yang rupanya
keduanya sudah lama tidak berbaikan, maka pemuda tadi
meminta maaf kepadanya dan demikian pula bibinya,
akhirnya keduanya kembali duduk bersama Rasullullah
SAW.
e) Syarahan hadits
Siapa yang melapangkan baginya rezeki hendaklah
menghubungkan silaturrahmi, Muhammad bin Muin yaitu
ibn Muhammad bin Muin bin Nudhlah Banun Maftuuhan
Sakinah ibn Amr dan bagi Nudhlah kakeknya atas
sahabatnya.
Siapa yang ingin diluaskan rezeqinya atau meninggalkan
nama sebagai orang baik setelah kematiannya hendaklah
dia menyambung silaturrahim.
f) Ayat terkait
Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 1 $pk
r't$Z9$#(#q)?$#N3/u%!
$#/3s)n=s{`iB<R;oy
nurt,n=yzur$pk]B$ygy_ry]t/ur$uKk]BZw
%y`#ZWx.[!$|Sur4(#q)?$#ur!$#%!
$#tbq9u!$|s?m/tP%tnF{$#ur4b)!$#tb
%x.N3&lsqauo;n=t$Y6%u
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari
padanya. Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak.dan bertakwalah kepada Allah
16

yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling


meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu. Ayat diatas mengajak seluruh manusia
yang beriman maupun yang tidak beriman agar selalu
menjaga kesatuan yaitu dengan menjaga silaturrahmi dan
Allah juga melarang memutuskan hubungan silaturrahmi
tersebut.karena apapun yang terjadi Allah selalu mengawasi
ayat ini sebagai pendahuluan untuk mengatur lahirnya
persatuan dalam masyarakat saling membantu serta saling
menyayangi karena manusia berasal dari satu keturunan.
Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
g) Analisa kependidikan
Sesama muslim itu adalah bersaudara, jadi kita harus saling
menjaga tali silaturrahmi dengan saudara kita sesama
muslim. Karena kita sesama muslim diibaratkan seperti
suatu bangunan yang saling mengikat, bangunan yang satu
memperkuat bangunan yang lain. Jadi agar bangunan tetap
kokoh maka muslim harus tetap satu dan tidak memutuskan
tali silaturrahmi. Seorang pendidik harus menjaga tali
silaturrahmi yang baik dengan sesama pendidik, peserta
didik, orangtua, dan masyarakat sekitar, dengan demikian
peserta didik bisa meneladani sikap guru tersebut.
2) Menjaga tata krama dengan sesama muslim
a) Hadits

5559 -



:


b) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Abu
Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata;

17

Rasulullah

shallallahu

'alaihi

wasallam

bersabda:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,


janganlah

ia

mengganggu

tetangganya,

barangsiapa

beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia


memuliakan tamunya dan barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam."
c) Informasi mujam
Untuk menelusuri hadits kedalam mujam, kami
menggunakan kata dan kami mendapatkan keterangan
sebagai berikut
d) Asbabul wurud
Sepanjang penelusuran

hadits

pemakalah

belum

menemukan asbabul wurud hadits.


e) Syarahan hadits
Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah berkata yang baik atau jika tidak bisa lebih baik
ia diam, dengan Dhammah mim dan boleh kasrah dan dari
pekataan karena perkataan ini karena perkataan seluruhya
ada kalanya baik dan ada kalanya buruk dan termaksut
ditakwilkan kepadanya dan apa-apa darinya buruk atau di
palingkan pada yang buruk atau di palingkan pada yang
buruk maka diperhatikan untuk diam, dan telah dikeluarkan
oleh Thabrani dan Baihaki dan zahid dari hadis Abu
Umamah seperti hadist pada bab ( maka berkatalah yang
baik-baik atau ada 3 urusan mengumpulkan kemulian
akhlak baik dalam perbuatan maupun perkataan :
1. Dalam pembuatan dan perkataan dan dikembalikan
kepada urusanya yang kosong dari kejelekanuya
2. Dikembalikan pada urusan dengan urusan dengan
keuntungan,

dan

orang

yang

menyambungkan

silaturrahmi juga menyambungkan iman yaitu sifat atas


apa yang diciptakan Allah baik perkataan yang baik
atau diam dari kejelekan maupun perbuatan yang tidak
bermanfaat

atau
18

meninggalkan

mudharat.

Dan dalam persoalan makna diam diceritakan dalam


beberapa hadist Abi Musa dan Abdullah bin Amr bin
Ash Seorang muslim adalah orang yang selamat dari
muslim yang lain dan tanganya dan lisanya dan
dijelaskan dalam kitap iman, dan bagi Thabrani dari
Ibnu Masud aku telah berkata kepada Rasulullah SAW
ya Rasulullah apakah perbuatan yang lebih utama?
Maka disebutkanlah orang muslim yang selamat dari
engkau.
f) Ayat terkait
Allah berfirman dalm QS. Al-Isra : 53
@%ur$t7j9(#q9q)tL9$#} d`|
mr&4b)z`s&lsqauo;
9$#u\tNhuZt/4b)z`s&lsqauo;9$#c
%x.`|SM~9#xrt$YZ7B
Artinya:

dan

Katakanlah

kepada

hamha-hamba-Ku:

"Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih


baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan
perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu
adalah

musuh

yang

nyata

bagi

manusia.

Ayat di atas memerintahkan Nabi SAW untuk mengucapkan


perkataan yang terbaik dan benar ketika menghadapi kaum
musyrikin bahkan dalam menghadapi siapapun. Dengan
demikian akan lahir sikap simpati dan dapat melunakkan
hati yang beku, apalagi syetan selalu mencari celah untuk
membuat manusia berselisih.
g) Analisa kependidikan
Di dalam menjalani kehidupan seharusnya setiap sesama
muslim agar selalu memelihara lidah dan tangannya dari
segala perkataan dan perbuatan kecuali perbuatan yang
membawa kepada kemashlahatan. Seandainya jika dengan
berbicara dan diam itu tidak membahayakan dan samasama tidak membawa kemashlahatan maka lebih baik diam,
19

karena kadang-kadang dalam pembicaraan yang tidak


membawa kemashlahatan itu akan melantur pada hal-hal
yang tidak baik. Materi pendidikannya disekolah adalah
materi aqidah akhlak dan materi sosial.
3) Saling membantu sesama muslim
a) Hadits
4867 -



:








.









b) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At
Tamimi dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad
bin Al 'Ala Al Hamdani dan lafadh ini milik Yahya dia
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan berkata yang
lainnya, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
'Barang siapa membebaskan seorang mukminbersabda:
akan

Allah

maka

dunia,

kesulitan

suatu

dari

membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat.


Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang

20

berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan


kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib
seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia
dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama
hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim.
Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah
sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah
Allah) untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan
diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat,
serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikatmalaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang
ketinggalan

amalnya,

meninggikannya.'

Telah

maka

nasabnya

menceritakan

tidak

juga

kepada

kami

Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan


kepada kami Bapakku Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya, dan telah menceritakannya kepada kami
Nashr bin 'Ali Al Jahdhami telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah mereka berkata; telah menceritakan kepada
kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dari Abu Shalih. Sebagaimana di dalam hadits Abu
Usamah Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata dengan lantang, sebagaimana Hadits Abu
Mu'awiyah, hanya saja di dalam Hadits Abu Usamah tidak
disebutkan; memberi kemudahan kepada orang yang
kesusahan.
c) Asbabul wurud
Sepanjang penelusuran

hadits

menemukan asbabul wurud hadits.


d) Syarahan hadits

21

pemakalah

belum

Tolong menolong dalam kebaikan dan saling menasehati


dalam bergaul, dan pada semua itu terdapat balasan
semacam ketaatan dan barang siapa yang bersumpah
bahwasanya si fulan saudaranya atua menginginkan
persaudaraan muslim maka janganlah melanggar sumpah.
e) Analisa kependidikan
Nilai-nilai kependidikan yang terkandung dalam hadits
diatas adalah:
1. Melepaskan berbagai kesulitan orang mukmin
2. Melonggarkan kesusahan orang lain
3. Menutup aib seorang mukmin serta menjaga orang lain
dari berbuat dosa
4. Allah SWT menolong

hambanya

selagi

hamba

menolong saudaranya.
2.1.3

Materi Pendidikan Intelek


1) Hadits
4690 -




2) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan
Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Isma'il dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bertanya:" Tahukah kamu, apakah ghibah itu?" Para sahabat
menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:' Ghibah
adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang
tidak

ia

sukai.'

Seseorang

bertanya;

'Ya

Rasulullah,

bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya


bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? '

22

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:' Apabila benar


apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu
telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu
tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat
kebohongan terhadapnya.
a) Informasi mujam
Untuk menelusuri hadits

kedalam

mujam,

kami

menggunakan kata ghayaba dan kami mendapatkan


keterangan sebagai berik.
b) Asbabul wurud
Sepanjang penelusuran

hadits

pemakalah

belum

menemukan asbabul wurud hadits.


3) Syarahan hadits
Pada hadits di atas dijelaskan bahwa ghibah adalah
membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia
sukai. Apabila benar apa yang kita bicarakan tersebut ada
padanya maka itu termasuk bergunjing, dan apabila itu
tidak ada terdapat padanya berarti kamu telah membuatbuat kebohongan padanya dan bisa juga dikatakan dengan
fitnah.
4) Ayat terkait
Ayat yang terkait dengan hadits adalah QS Al Hujurat ayat
12
$pkr'tt%!
$#(#qZtB#u(#q7^tG_$##ZWx.z`iBd`9$#c
)ut/d`9$#OO)
(wur(#qpgrBwur=tGtN3/
$t/4=tr&O2
tnr&br&@2'tzNss9mzr&$\GtBnqJFd
s3s4(#q)?$#ur!$#4b)!$#>#qs?Lm
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan

pula

sekumpulan
23

perempuan

merendahkan

kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih


baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak
bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Ayat diatas menyatakan Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan buruk sangka (kecurigaan) yang tidak
memiliki indikator memadai, tidak jarang prasangka buruk
mengundang upaya untuk mencari-cari kesalahan orang
lain serta yang lebih luas lagi jangan mengunjing yaitu
membicarakan aib saudaranya, sukakah kamu memakan
bangkai saudara mu, tentu kamu akan merasa jijik oleh
kaerena itu hindarilah pergujingan dan bertakwalah kepada
Allah dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi
laranganya

bertaubatlah

atas

segala

kesalahan

sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha


Penyanyang .
5) Analisa kependidikan
Pendidikan akal adalah proses peningkatan kemampuan
intelektual anak, ilmu alam, teknologi, dan sains modren
sehingga anak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan
ilmun pengetahuan dalam rangka menjalankan fungsinya
sebagai hamba Allah dan Khaalifanya guna me,bangun
dunia sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan.
Rasulullah SAW menganjurkan pada umatnya agar
menggunakan akalnya dan dapat membedakan antara
kebaikan dan keburukan serta melarang umatnya untuk
mengikuti

orang

lain

tanpa

kebenaran.
Ciri-ciri intelektual muslim adalah ;

24

berusaha

menemukan

1. Memiliki kemampuan berfikir yaitu seorang intelektual


muslim

itu

harus

memilki

kemampuan

untuk

memehami berbagi informasi keilmuan, melakukan


analisis nalar baik induktif maupun deduktif dan juga
mampu

berfikir

prediktif

dalam

rangka

memproyeksikan kemungkinan kemungkinan yang


akan terjadi dalam kehidupan ini baik menyangkut alam
semesta maupun peraoalan sosial kemasyarakatan ,
sehingga dapar disusun rencana yang tepat untuk
menghadapinya, oleh karena itu intelektual muslim
harus banyak membaca dan melakukan eksperimen,
untuk

kemudian

mengambil

kesimpulan

secara

sistematis dan bermanfaat bagi kehidupan umat


manusia .
2. Memiliki komitmen Dzikir, sebagaimana AM Saefuddin
katakan adalah nuatan-muatan iman dalam setiap
prilaku muslim sementara Quraisy Shihab mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan Dzikir disina adalah
mengigat Tuhan dalam segala kondisi dan keadaan.
3. Berkarya yaitu melahirkan kreatifitas dengan
mendayagunakan

potensi

fikir,

baik

meliputu

studi,pembahasan, analisis mendalam dan mengambil


2.1.4

kesimpulan yang berguna bagikehidupan manusia.


Materi Pendidikan Seks
1) Memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan
a) Hadits
418 -




:




.

25




b) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal bin Hisyam
Al-Yasykuri telah menceritakan kepada kami Isma'il dari
Sawwar Abu Hamzah berkata Abu Dawud; Dia adalah
Sawwar bin Dawud Abu Hamzah Al-Muzani Ash-Shairafi
dari Amru bin Syu'aib dari Ayahnya dari Kakeknya dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan
shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan
apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah
dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah
mereka dalam tempat tidurnya." Telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepadaku Dawud bin Sawwar AlMuzani

dengan

isnadnya

dan

maknanya

dan

dia

menambahkan; (sabda beliau):" Dan apabila salah seorang


di antara kalian menikahkan sahaya perempuannya dengan
sahaya laki-lakinya atau pembantunya, maka janganlah dia
melihat apa yang berada di bawah pusar dan di atas paha."
Abu Dawud berkata; Waki' wahm dalam hal nama Sawwar
bin Dawud. Dan hadits ini telah diriwayatkan oleh Abu
Dawud Ath-Thayalisi, dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Abu Hamzah Sawwar Ash-Shairafi.
c) Informasi mujam
Untuk menelusuri hadits kedalam mujam,
menggunakan

kata

walada

keterangan sebagai berikut


d) Asbabul wurud
Sepanjang penelusuran

dan

hadits

menemukan asbabul wurud hadits.


e) Syarahan hadis

26

kami

kami

mendapatkan

pemakalah

belum

Hadits diatas menjelaskan perintah mendirikan sholat pada


saat anak sudah berumur 7 tahun,jika sudah berumur 10
tahun belum juga mau mendirikan sholat maka rasullah
memboleh anak untuk di pukul dalam rangka pendidikan
terhadap anak. Penjelasan hadits selanjutnya jika anak
sudah berumur 10 tahun ,maka anak harus di pisahkan dari
tempat tidur orang tuanya,mengapa demikian?Menurut
muhammad Suwaid ,Karena saat itu nulari anak mulai
tumbuh.lalu

bagaiman

pemisahan

anak

terjadi?yang

dilakukan jangan sampai anak tidur dalam 1 selimut.jika


keduanya tidur masing-masing dalam satu kasur,atau satu
ranjang

dengan

selimut

yang

berbeda,tidak

mengapa.Namun bila keduanya saling di jauhkan ,maka itu


lebih baik dan lebih utama.
f) Analisa kependidikan
Pada masa remaja awal terjadi perubahan jasmani yang
cepat, yaitu dengan mulai tumbuhnya ciri-ciri keremajaan
yang terkait dengan matangnya organ seks. Sehingga
pertumbuhan fisik yang terkait dengan seksual ini
mengakibatkan terjadinya goncangan emosi, kecemasan
dan kekawatiran pada remaja, bahkan dengan kondisi ini
juga akan dpat mempengaruhi kesadaran beragamanya,
apalagi remaja itu kurang mendapatkan pengalaman atau
pendidikan tentang agama. Sebagai pendidik yang pertama
dan utama, pendidikan keluarga dapat mencetak anak agar
mempunyai

kepribadian

yang

kemudian

dapat

dikembangkan dalam lembaga yang berikutnya, dan dapat


mengkombinasikan antara pendidikan yang diperoleh di
keluarga dengan pendidikan lembaga tersebut, sehingga
pondok pesantren dan sekolah merupakan tempat peralihan
dari pendidikan keluarga. Pemisahan tersebut untuk
menjaga masalah-masalah yang berhubungan dengan
27

seksual. Anak-anak laki dan perempuan tidak mengetahui


apa yang mungkin terjadi antara keduanya akibat dari
sentuhan, pelukan, atau percampuran. Untuk menjaga
peluang terjadinya hal tersebut, hendaklah dilakukan
tindakan

yang

penuh

kehati-hatian.

Di antara langkah-langkah yang harus dilakukan ialah


mengkhususkan satu kamar laki-laki dan satu kamar lagi
untuk wanita, juga ranjang dan selimutnya dibuat terpisah
untuk masing-masing anak. Kalau itu sulit dilakukan, boleh
tidur pada satu ranjang dengan syarat masing-masing
memiliki selimut sendiri-sendiri. Oleh karenanya, orang tua
harus waspada terhadap anak-anak berusia lebih dari satu
tahun untuk tidak tidur di kamar orang tuanya, karena
dikhawatirkan melihat sesuatu yang tidak diinginkan, yakni
hubungan alami antara laki-laki dan wanita.
2) Posisi Tidur Miring Kekanan, Tidak Menelungkup
a) Hadits
239 -


:














b) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil
berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah berkata,
telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari
Sa'ad bin 'Ubaidah dari Al Bara' bin 'Azib berkata, "Nabi
shallallahu

'alaihi

wasallam

bersabda:

"Jika

kamu

mendatangi tempat tidurmu maka wudlulah seperti wudlu

28

untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu


dan ucapkanlah:( Ya Allah, aku pasrahkan wajahku kepadaMu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan
punggungku kepada-Mu dengan perasaan senang dan takut
kepada-Mu.

Tidak

ada

tempat

berlindung

dan

menyelamatkan diri dari siksa-Mu melainkan kepada-Mu.


Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau
turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus) '. Jika
kamu meninggal pada malammu itu, maka kamu dalam
keadaan fitrah dan jadikanlah do'a ini sebagai akhir kalimat
yang kamu ucapkan." Al Bara' bin 'Azib berkata, "Maka
aku ulang-ulang do'a tersebut di hadapan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hingga sampai pada kalimat:( Ya Allah,
aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan), aku
ucapkan:( dan rasul-Mu), beliau bersabda:" Jangan, tetapi
(dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus)."
c) Informasi mujam
Untuk menelusuri hadits kedalam mujam,
menggunakan

kata

dhajaa

dan

kami

kami

mendapatkan

keterangan sebagai berikut


d) Syarahan hadits
e) Muhammad suwaid menjelaskan bahwa meneladani sunnah
Rasulullah dalam tidur dengan cara berbaring pada sisi
kann akan menjauhkan anak dari sekian banyak gelombang
seksua

anak

ketika

tidur, Nabi menganggap

tidur

menelungkup sebai tidurnya setan.Tidur terkelungkup


menyebabkan terjadinya banyak gerakan alat kelamin anak,
yang akan membangkitkan nafsuh syahwatnya.
f) Analisa kependidikan
Muhammad Suwaid menjelaskan bahwa meneladani
sunnah Rasulullah dalam tidur dengan cara berbaring pada
sisi kanan akan menjauhkan anak dari sekian banyak
gelombang seksual anak ketika tidur. Nabi menganggap

29

tidur telungkup sebagai tidurnya syetan. Tidur telungkup


mengakibatkan banyaknya gesekan alat kelamin anak, yang
akan membangkitkan syahwatnya. Tidur tengkurap atau
menelungkup tidak praktis untuk pernapasan atau bisa
sesak dalam bernafas. Banyak tidur pada sisi kiri badan
(menghadap ke kiri) bisa mengganggu kesehatan kita,
karena menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah
terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak. Jika ini
terjadi

kita

akan

mengalami

mimpi-mimpi

sedih

memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares), bahkan


berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Posisi tidur
terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh
(menghadap ke kanan). Fakta ini telah diuji melalui riset
medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran
ajaran Islam yang berkualitas

wahyu,

sebagaimana

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan


kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi
badan bagian kanan. Salah satu adab tidur adalah di
anjurkan untuk miring ke kanan, dan di balik sunnah Nabi
ini ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat yang bisa
kita ambil dari sisi kesehatan. Berikut Manfaat Tidur
Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
2. Mengurangi beban jantung.
3. Mengistirahatkan lambung.
4. Meningkatkan
pengosongan
kandung
empedu,
pancreas.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi
6. Merangsang buang air besar (BAB)
7. Mengisitirahatkan kaki kiri
8. Menjaga kesehatan paru-paru
9. Menjaga saluran pernafasan
3) Menundukkan Pandangan Dan Memelihara
a) Hadits

30

Syahwat
















c) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia
berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Ibnu
Syihab dari Sulaiman bin Yasar dari Abdullah bin Abbas
bahwa ia berkata; Fadl bin Abbas pernah membonceng di
belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
seorang wanita dari Khats'am meminta fatwa kepada beliau.
Fadll menengok kepada perempuan itu dan perempuan itu
pun menengok Fadll. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memalingkan wajah Fadll

ke arah lain.

Perempuan itu berkata, "Wahai Rasulullah! Kewajiban


untuk menunaikan haji terpikul atas bapakku yang sudah
tua renta. Ia tidak lagi sanggup duduk di atas kendaraan.
Bolehkah aku menggantikannya?"

beliau

menjawab:

"Boleh." Dan hal itu terjadi pada saat haji wada'.


d) Informasi mujam
Hadis dari Bulughul Marram, no. 733, di telusuri dari
Mujam Mufahras terdapat dalam kitab Sunnan An-NasaI,
bab
e) Syarahan hadits
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW memalingkan wajah
remaja al-fadl ibn abbas yang sedang saling melihat dengan
seorang wanita. Beliau melakukan hal itu karena khawatir
akan dipengaruhi oleh setan dan menimbulkan nafsu
syahwatnya.
f) Ayat Terkait

31

Menundukkan pandangan terhadap aurat pasangan jenis


merupakan pengamalan dari perintah Allah antara lain
dalam Al-Quran suratAn-Nur/24: 30-31
@%ZBsJ=j9(#qt`BMd|
/r&(#qxtsurOgy_r4y79s4s1
r&Nlm;3b)!$#77yz$yJ/tbqoYt@
%urMuZBsJ=j9z`t`B`d|
/r&z`xtsur`gy_rwur
7`gtFt^w)
$tBtygs$ygYB(tu&lsqauo;9ur`dJ
24n?t`k5q_(wur7`gtFt^w)
gFs9q79rr& g!$t/#urr&!$t/#u gGs9q
/rr& g!$oY/r&rr&!$oY/r& gGs9q/rr
&`gRuqz)rr&_t/ gRuqz)rr&_t/`g?
uqyzr&rr&`g!$|
Srr&$tBMs3n=tB`gZyJr&rr&7F9$#x<'r&pt/M} $#z`BA
%y`h9$#rr&@e9$#%!
$#Os9(#rygt4n?tNuqt!$|
iY9$#(wurto&ldquor;
`g=_r'/zNn=&lsqauo;9$tBt`B`gFt^
4(#q/q?urn<)!
$#$Hsdtmr&cqZBsJ9$#/3=ys9cqs=
?
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah

mereka

menahan

pandanganya,

dan

memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih


suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman:" Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali
32

yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka


menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau puteraputera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara

laki-laki

mereka,

saudara

mereka,

atau

lelaki

atau

putera-putera

putera-putera

saudara

perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budakbudak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya

kamu

beruntung.

Dalam ayat 30 di atas nabi diperintahkan untuk


mengingatkan manusia agar mereka menahan sebagian
pandangan mereka, yaitu tidak membukanya lebar-lebar
untuk melihat segala sesuatu yang terlarang seperti aurat
wanita,

kurang

baik

dilihat

seperti

tempat

yang

kemungkinan dapat melengahkan, disamping itu hendaklah


memelihara secara utuh dan sempurna kemaluan mereka
sehingga tidak menggunakannya kecuali pada hal yang
halal.
Pada ayat 31 di atas nabi diperintahkan kepada mukmin
perempuan bahwa mereka harus menahan pandangan
mereka dan memelihara kemaluan mereka dan disamping
itu janganlah mereka menampakkan hiasan yakni tubuh
mereka yang dapat merangsang lelaki kecuali yang biasa
tampak darinya atau kecuali yang terlihat tanpa maksud
untuk ditampak-tampakkan seperti wajah dan telapak

33

tangan. Kemudian karena satu hiasan pokok wanita adalah


dada mereka maka mereka harus menutupkan kain
kerudung kedada mereka, karena keindahan tubuh mereka
hanya

diperlihatkan

kepada

suami

mereka.[60]

Berdasarkan ayat dan hadis di atas, seyogianya orang tua


dan guru selalu mengingatkan kepada putra/putri dan
murid-murid mereka agar senantiasa menjaga pandangan
mata terhadap aurat pasangan yang bukan muhrim.
Bersamaan dengan itu, perlu sekali diingatkan agar mereka
senantiasa menutup aurat agar orang lain tidak terpancing
untuk melihat yang tidak halal.
g) Analisa Kependidikan
Pendidikan seks adalah salah satu cara untuk mengurangi
atau mencegah penyalahgunaan seks pada peserta didik
khususnya.
Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW memalaingkan
wajah al Fadhl Ibn Abbas yang sedang saling melihat
dengan seorang wanita, beliau melakukan hal ini karena
dikhawatirkan

akan

dipengaruhi

oleh

syetan

dan

menimbulkan nafsu syahwatnya. Pandangan merupakan


jendela bagi anak untuk melihat dunia luar. Apa saja yang
dilihat oleh kedua mata akan tertanam dalam benak, jiwa
dan ingatan dengan cepat jika hal ini dibiasakan maka anak
akan bisa menjaga pandangan dari aurat dan merasa selalu
diawasi oleh Allah SWT sehingga melahirkan kemanisan
iman, orang tua dan guru mempunyai peran yang penting
dalam mengingatkan kepada anak agar mereka senantiasa
menjaga pandangan mata terhadap aurat yang bukan
muhrim.
2.2

Metode Pendidikan Islam


2.2.1

Hadits Tentang Metode Ceramah dan Dialog


34

a) Hadits








b) Terjemah
Dari Abu Said Al Khudri RA; Rasulullah SAW keluar pada
hari raya Adha atau Fitri ke mushalla. Kemudian beliau
berbalik lalu menasihati manusia dan memerintahkan mereka
untuk bersedekah. Beliau SAW bersabda, Wahai sekalian
manusia, bersedekahlah! Lalu beliau melewati kaum wanita
dan bersabda, Wahai sekalian wanita. bersedekahlah, karena
sesungguhnya aku melihat kalian banyak yang menjadi
penghuni neraka! Mereka berkata, Mengapa demikian,
wahai Rasulullah? Beliau bersabda, Kalian banyak melaknat,
mengingkari (kebaikan) pasangan. Aku tidak pernah melihat
orang yang kurang akal dan agamanya menghilangkan akal
seorang laki-laki yang teguh daripada salah seorang di antara
kalian.
c) Penjelasan hadits
Metode ceramah adalah, penerangan dan penuturan secara lisan
oleh pendidik terhadap kelas. Dengan kata lain dapat pula
dimaksudkan, bahwa metode ceramah atau lecturing itu adalah
suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui
penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap
peserta didiknya.
d) Ayat yang terkait
Metode ini banyak sekali dipakai, karena metode ini mudah
dilaksanakan. Nabi Muhammad dalam memberikan pengajaran
terhadap umatnya banyak mempergunakan metode ini,

35

disamping metode yang lain, begitu pula dalam alqur-an sendiri


banyak terdapat dasar-dasar metode ceramah. Yang mana
terdapat dalam surat yusuf: 23, yang berbunyi
m?yuruur L9$# uqd $ygFt/ `t mR
Ms)=yur Uuq/F{$# Ms9$s%ur |Myd s9 4 tA$s%
s$ytB !$# ( mR) n1u z`|mr& y#uqWtB
( mR) w x= cqJ=9$#
Artinya: Wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan
Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini."
Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orangorang yang zalim tiada akan beruntung.
Pada ayat diatas, tuhan menurunkan Al-Quran dengan
perantaraan bahasa Arab, dan tuhan menyampaikan kepada
Nabi Muhammad dengan jalan cerita dan ceramah yang
menarik sekali
e) Analisa pendidikan
Hadits ini menginformasikan bahwa Rasulullah SAW
memberikan ceramah kepada para wanita dengan materi
anjuran bersedekah. Setelah beliau menyampaikan materi
ceramah, sahabat wanita bertanya, meminta penjelasan lebih
lanjut kepada Rasulullah SAW. Dengan demikian, Rasulullah
SAW. menggunakan metode ceramah dan dialog dalam
menyampaikan pesan-pesan mauizhah kepada para sahabat.
Ada beberapa kebaikan metode ceramah sebagai salah satu
metode pembelajaran.
Menurut Armai Arief, ada beberapa kelebihan metode ceramah
yaitu:

36

a. Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid


melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat
mengawasi murid sekaligus secara komprehensif
b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang
lama, dengan waktu yang singkat murid dapat menerima
pelajaran sekaligus secara bersamaan
c. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam
waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak,
d. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya
dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan
menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Untuk mengantisipasi kepasifan dan kejenuhan peserta
didik

karena

metode

ceramah,

pendidik

perlu

mengkombinasikan metode ini dengan metode-metode lain


yang relevan. Bila kita mengambil pelajaran dari hadis di atas,
maka terlihat bahwa Rasulullah SAW. melengkapi ceramahnya
dengan metode dialog/tanya jawab.
2.2.2

Hadits Tentang Metode Targhip dan Tarhib


a) Hadits Pertama



. : ,
) :. :
,"
b) Terjemahan
Abdullah bin Masud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw
bersabda : Siapa yang membaca satu huruf Al-quran
mendapat

pahala

saru

kebaikan.

Satu

kebaikan

dilipatgandakan menjadi sepuluh. Saya tidak mengatakan Alif


Lam Mim itu satu huruf. Aka tetapi, alif satu huruf, lam satu
huruf, dan mim satu huruf
c) Hadits Kedua
37











.
d) Terjemahan
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,
Siapa yang berbuka satu hari pada bulan Ramadhan tanpa
rukhsah yang diberikan Allah tidak dapat mengqadha
puasanya itu walaupun ia berpuasa sepanjang masa
e) Penjelasan hadits
Dari

hadis

diatas

dapat

dijelaskan

bahwa

untuk

menumbuhkan semangat dan minat yang tinggi dalam


mengerjakan ibadah, Rasulullah SAW menggunakan metode
targhib,

dengan

metode

ini

beliau

menggugah

dan

menimbulkan rasa senang pada diri peserta didik (sahabat)


untuk melakukan sesuatu. Beliau menyampaikan informasi
dengan menyenagkan hati berupa janji pahala kepada orang
yang mengerjakan sesuatu dari Allah SWT.
Dimana metode targhib itu adalah metode berupa janji yang
disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan,
kelezatan dan kenikmatan. Namun penundaan itu bersifat pasti,
baik dan murni serta dilakukan melaui amal shaleh atau
pencegahan diri dari kelezatan yang membahayakan. Yang jelas
semua

dilakukan

untuk

mencari

keridhaan Allah

dan

merupakan rahmat dari Allah bagi hamba-hambanya.


Sedangkan tarhib adalah ancaman atau intimidasi melalui
hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa,
kesalahan atau perbuatan yang telah dilarang Allah. Selain itu
karena menyepelekan pelaksanaan kewajiban yang telah
diperintahkan oleh Allah.
f) Ayat yang terkait

38

Dapat disimpulkan bahwa Metode targhib dan tarhib itu


adalah cara memberikan pengajaran yang memberi dorongan
untuk memperoleh kegembiraan bila mendapatkan sukses
dalam kebaikan, sedang bila tidak sukses karna tidak mau
menikuti

petunjuk

yang

benar

akan

mendapatkan

kesusahan( ancaman). Sebagaimana yang dijelaskan dalam


surat Al-Zalzalah: 7-8.
`yJs @yJt tA$s)WB >os #\yz ntt
`tBur @yJt tA$s)WB ;os #vx ntt
Artinya:Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan
Barangsiapa

yang

mengerjakan

kejahatan

sebesar

dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.


g) Analisa Pendidikan
Sebagai analisa pendidikan dari hadis diatas, bahwasanya
kedua metode ini bertujuan agar peserta didik tidak melakukan
hal yang tidak diingankan oleh pendidiknya. Misalkan saja
seseorang yang sengaja meninggalkan shalat tanpa ada alasan
yang benar akan mendapatkan ancaman dari Allah berupa
neraka.
Dimana Rasulullah melekukan cara belajar seperti yang
diajarkan oleh Al-Quran. Selain membujuk manusia supaya
taat kepada Allah dan Rasul-NYA. Ancaman juga memotivasi
manusia untuk menjalankan ibadah dan menguatkan tanggung
jawab terhadap agamanya, menjahui maksiat serta segala
sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-NYA. Penggunaan
bujukan dan ancaman secara bersamaan mempunyai pengaruh
yang lebih efektif dari pada penggunaan diantara salah satunya.
Berdasarkan dari hadis diatas, pendidik islam seyogyanya
menggunakan metode targhib dan tahrib ini secara berimbang.

39

Jangan hanya mengunakan targhib saja sedangkan tahrib


diabaikan.
2.2.3

Hadits Tentang Metode Pengulangan dan Latihan


a) Hadis

: :


:




.
b) Terjemahan
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW masuk masjid,
maka masuklah seorang laki-laki dan melakukan shalat, lalu
ia memberi salam kepada Nabi SAW dan beliaupun menjawab
salamnya seraya bersabda Kemudian ia dating memberi
salam kepada Nabi SAW, dan beliau bersabda. Kembali dan
shalatlah, karena sesungguhnya engkau belum shalat (tiga
kali). Laki-laki itu berkata, Demi Zat yang mengutus dengan
benar, aku tidak dapat melakukan yang lebig baik darinya,
maka ajarilah aku. Beliau SAW bersabda, Apabila engkau
berdiri untuk shalat maka bertakbirlah, kemudian bacalah apa
yang midah bagimu dari Al-quran, lalu rukulah hingga
engkau

tumaninah

(tenang)

dalam

rukuk.

Kemudian

bangkitlah hingga engkau berdiri lurus. Kemudian sujudlah


hingga engkau tumaninanh dalam sujud, lalu bangkitlah
hingga engkau tumaninah dalam dududk, lakukan yang
demikian pada seluruh shalatmu
c) Penjelasan hadits

40

Hadits di atas menginformasikan beberapa hal, di


antaranya: Nabi saw. melihat seorang laki-laki mendirikan salat
dalam masjid, Setelah shalat, laki-laki itu datang kepada Nabi
dan mengucapkan salam dan Nabi menjawabnya, Nabi
menyuruhnya mengulang salatnya karena belum benar, Lakilaki itu mengulang salat dengan cara seperti pertama kali, Nabi
menyuruh ulang lagi sampai tiga kali, Laki-laki itu mengulang
shalatnya sampai tiga kali pula. Sesudah itu, laki-laki itu
mengaku bahwa ia tidak mampu lagi melakukan shalat lebih
baik dari pada itu dan meminta Nabi mengajarnya, dan Nabi
mengajarkan kaifiat shalat yang benar.
Rasulullah

saw.

tidak

langsung

mengajar

sahabat

bagaimana tatacara salat yang benar, tetapi menyuruhnya


terlebih dulu secara berulang-ulang. Dalam kasus ini terlihat
prinsip metode pengulangan yang digunakan oleh Rasulullah
saw. Dengan digunakannya oleh Rasulullah saw.

metode

pengulangan ini, sahabat terkesan dan harus bersungguhsungguh dan berhati-hati memperhatikan apa yang akan
diajarkan oleh Rasulullah saw. Hal ini diperlukan agar materi
yang diajarkan memberikan kesan yang kuat dalam memori
orang yang diajar.
d) Analisa pendidikan
Dalam hadits diatas pengajaran memerlukan banyak
pengulangn. Pengulangan bahan yang telah dipelajari akan
memperkuat hasil belajar. Kenyataan tersebut telah dibuktikan
oleh para ahli psikologi pendidikan modern seperti konsep teori
Conditional Stimuli and Responses sebagai natijah dari
exsperiment Pavlov.
Syaibany

juga

menyatakan

bahwa Alquran

banyak

melakukan pengulangan yang dapat dijadikan dalil untuk


memperkuat

perlunya

41

prinsip

pengulangan

ini

dipertimbangkan. Pengulangan dalam proses belajar mengajar


berlandaskan kepada dua hal.
a. individu pada umumnya berkecenderungan meniru orang
lain, apalagi orang yang ditiru cukup berpengaruh
(misalnya karena faktor identifikasi dan simpatik).
b. peniruan dan pengulangan memperhatikan efektivias yang
tinggi. Nabi Muhammad ketika menerima wahyu yang
pertama dalam keadaan meniru dan mengulang apa yang
disampaikan oleh Jibril.
Dalam pelaksanaannya, pengulangan dapat dilakukan
sebelum pemberian materi pelajaran dan dapat pula sesudah
penyampaian bahan pelajaran. Pengulangan yang dilakukan
sebelum penyampaian materi pelajaran dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat penguasaan peserta didik

sehubungan

dengan materi yang akan diajarkan dan dapat pula untuk


meningkatkan daya konsentrasi peserta didik terhadap materi
yang akan diajarkan.
Pengulangan yang dilakukan setelah pemberian materi
dimaksudkan untuk mempertinggi penguasaan peserta didik
terhadap materi pelajaran yang sudah diterima.
Jadi dalam hadis tersebut, Rasulullah saw. menggunakan
pengulangan sebelum mengajarkan. Dengan metode ini,
sahabat yang bersangkutan memiliki minat dan konsentrasi
yang tinggi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan oleh
Nabi.
Pengulangan juga dapat meningkatkan perhatian seseorang
terhadap objek yang diulangkan. Perhatian ini sangat
dibutuhkan dalam proses belajar.
2.2.4

Hadits Tentang Metode Mauizah


a) Hadits

42







.

b) Terjemahan
Umar bin abi Salmah r.a berkata, Dulu aku menjadi
pembantu di rumah Rasulullah saw. Ketika makan, biasanya
aku mengulurkan tangan ke berbagai penjuru. Melihat itu
beliau berkata, Hai ghulam, bacalah basmallah, makanlah
dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada di
dekatmu
c) Penjelasan Hadits
Metode mauizhah adalah mengingatkan seorang terhadap
sesuatu yang dapat meluluhkan hatinya dan sesuatu itu dapat
berupa pahala maupun siksa, sehingga ia menjadi ingat.
Memberikan mauizhah merupakan pekerjaan penting dan
sering efektif dalam pendidikan islam, akan tetapi ada orang
yang

tidak

menggunakannya

bahkan

orang

tua

yang

seyogyanya pendidik banyak menggunakan ibrah/ nasehat yang


menyentuh, menyejukkan hati dan menggugah emosi peserta
didik seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
d) Analisa Pendidikan
Ada beberapa analisa yang dapat diambil dari hadis tersebut,
bahwasannya:
1. Rasulullah SAW senantiasa menyempatkan untuk makan
bersama anak-anak. Dimana cara tersebut akan mempererat
tali silaturrahmi antara seorang pendidik dengan peserta
didiknya
2. Waktu yang beliau pilih pun sangat tepat. Beliau segera
menegur ketika kekeliruan Umar Bin Abi Salamah terjadi

43

berulang-ulang

sebelum

kebiasaan

tersebut

menjadi

kebiasaan sehari-hari.
3. Sebagai seorang pendidik, Rasulullah SAW memanggil
anak dengan panggilan yang menyenangkan
4. Rasulullah SAW tidak hanya meluruskan kesalahan Abu
Salmah dalam hal berpindah-pindah tangan. Seluruh
nasehat beliau ungkapkan.
5. sSusunan nasehat pun harus harus diperhatikan. Susunan
yang akurat dan ilmiah sangat membantu upaya meluruskan
kesalahan.

44

Anda mungkin juga menyukai