MATERI
: ALIRAN FLUIDA
KELOMPOK
:IV / SELASA
ANGGOTA
(21030113120074)
2. PURBO SUSENO
(21030113130126)
3. SATRIA MAHARDIKA SP
(21030113130133)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
LABORATORIUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Materi
: Aliran Fluida
Kelompok
: 4 / Selasa
Anggota
: 1. Bella Anggita
(21030113120074)
2. Purbo Suseno
(21030113130126)
3. Satria Mahardika
(21030113130133)
ii
INTISARI
Fluida adalah zat yang bisa mengalir. Zat cair dapat mengalir dengan sendirinya dari
tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah atau tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Sedang gas mengalir sendiri dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Pada praktikum ini akan
dipelajari mengenai perhitungan laju alir, bilangan Reynold pada setiap perubahan debit
aliran, hilang tekan (pressrure drop) dari aliran serta friksi untuk menghitung panjang
ekivalen fitting(kran, pembesaran, pengecilan, bengkokan, dan sambungan).
Fluida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Berdasarkan pengaruh yang
terjadi terhadap perubahan tekanan, ada fluida tak mampat dan fluida mampat. Berdasarkan
kekentalannya, dibagi menjadi fluida newton dan non newton. Berdasarkan kapasitasnya
dibagi menjadi fluida stabil dan tidak stabil. Sedangkan berdasarkan tipe alirannya, dapat
dibagi menjadi alirana laminar dan turbulen. Dalam menentukan jenis aliran,
digunakan rumus bilangan Reynold. Selain itu, dalam praktikum ini juga dihitung mengenai
panjang ekivelen untuk setiap fitting. Panjang ekivalen adalah ekivalensinya terhadap
panjang pipa lurus yang diameternya tertentu yang memiliki besar friksi yang sama.
Bahan yang digunakan dalam aliran fluida adalah air dan rangkain alat utama terdiri
dari
bak air, pompa, system pemipaan, dan manometer. Alat tambahan lain berupa picnometer,
stopwatch, dan gelas ukur.. Variabel percobaan yang digunakan adalah debit / laju alir.
Prosedur
percobaan terlebih dahulu dilakukan tahap persiapan yaitu menentukan diameter pipa dan
penentuan densitas air. Kemudian dilanjutkan tahap operasi yaitu dengan mengubah-ubah
kran
system dan kran bypass menjadi aliran transisi, laminar, dan turbulen. Setiap perubahan laju
alir/
Bilangan Reynolds dicatat beda tinggi permukaan raksa pada semua manometer.
Hasil percobaan yang diperoleh adalah semakin besar bilangan Reynold maka faktor
friksi akan semakin kecil. Hal itu dikarenakan, bilangan Reynold akan semakin besar
dengan bertambahnya laju alir, namun faktor friksi akan menurun dengan bertambahnya laju
alir. Sehingga, hubungan antara bilangan Reynold dengan faktor friksi berbanding terbalik.
Selain itu, terdapat perbedaan antara Le/D praktis dan Le/D teoritis, hal ini menyebabkan
gaya yang hilang meningkat sehingga akan menurunkan efisiensi system
Kesimpulan dalam percobaan ini yaitu, semakin besar bilangan Reynold maka faktor
friksi akan semakin kecil dan nilai Le/D praktis lebih besar daripada Le/D teoritis. Saran
yang dapat kami berikan adalah teliti saat membaca manometer dan hati-hati dalam
mengeluarkan gelembung udara agar raksa tidak keluar dari manometer.
iii
SUMMARY
Fluid is a substance that can flow. Liquid can flow naturally from a higher place to a
lower place or high pressure to low pressure . While gas flows from high pressure to low
pressure . In this practice will be studied about calculation of flow rate, the Reynold number
at each change of flow rate, pressure drop of flow and friction to calculate the equivalent
length of fittings (valve, enlargement, reduction , bend, and connection).
Fluis can be classified into several types. Based on its influence of pressure change,
there are incompressible and compressible fluids. Based on its viscousity, divided in
newtonian and non newtonian fluids. Based on flow types, it can be divided in laminar and
turbulent flows. For determine the flow types, used a Reynold number formula. Except that, in
this practice also counting about equivalent length for each fittings. Equivalent length is its
equivalent with straight pipe length which certain diameter in same friction.
The materials used is water and the main tool consists of a water bucket , pumps ,
piping systems, and manometers. Additional tools are picnometer , stopwatch , measuring
glass , and calipers . Experimental variable used is flow rate . The first procedure is
preparation is determine the diameter of the pipe and density of water. Then next steps is
change the system valve dan bypass valve to get a transition, laminar and turbulent flows.
Every change of flow rate, Reynold number and the different height of mercury surface are
noted.
The experimental results is increasing Reynold number, friction factor will be
decreasing. It is because, Reynold number will be increase with increasing flow rates, but
friction factor will be decreasing with increasing flow rates. So, the relationship between
Reynold number and friction factor is reverse. Except that, there are different between Le/D
practice and Le/D theoritical, this is cause increase loss forces so that decreasing the system
efficiency.
The conclusion are increasing Reynold number, friction factor will be decreasing
and the values of Le/D practice bigger than Le/D theoritical. The advices that we can give is
carefully read the manometer and be carefull when removing bubles air so that mercury not
go out from the manometer.
iv
PRAKATA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Unit Operasi Teknik Kimia berjudul Aliran
Fluida dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan
Praktikum Unit Operasi Teknik Kimia. Selain itu pembuatan Laporan Resmi Praktikum Unit
Operasi Teknik Kimia ini adalah sebagai bukti hasil dari percobaan-percobaan yang dilakukan
saat praktikum, dan untuk melengkapi tugas dari Praktikum Unit Operasi Teknik Kimia.
Penulisan laporan ini didasarkan pada hasil percobaan yang dilakukan selama praktikum serta
literatur-literatur yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya. Dengan ini, kami juga
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
2. Bapak Ir. Diyono Ikhsan, SU. selaku Penanggung jawab Laboratorium Proses
Kimia sekaligus dosen pembimbing materi Aliran Fluida.
3. Asisten Laboratorium Unit Operasi Teknik Kimia.
Laporan ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.
Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam tata penulisan laporan ini.
Maka kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan dalam tujuan menemukan refleksi
untuk peningkatan mutu dari laporan serupa di masa mendatang. Akhir kata, mohon maaf
apabila ada kesalahan. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ ii
INTISARI ..................................................................................................................................iii
SUMMARY............................................................................................................................... iv
PRAKATA ................................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktikum.............................................................................................................. 1
1.4 Manfaat Praktikum............................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 3
II.1 Pengertian Fluida.............................................................................................................. 3
II.2 Klasifikasi Aliran Fluida .................................................................................................. 3
BAB III METODE PERCOBAAN ............................................................................................ 7
III. 1 Alat dan Bahan Percobaan ........................................................................................... 7
III.2
III.3
III.4
Respon.......................................................................................................................... 8
III.5
III.6
Prosedur Percobaan...................................................................................................... 8
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
ALIRAN FLUIDA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar-dasar ilmiah unit operasi banyak menerapkan beberapa hukum-hukum dasar
seperti
1
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
2
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Fluida
Fluida
/ zat alir adalah zat yang bisa mengalir, zat cair dapat mengalir dengan
sendirinya dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah atau tekanan tinggi ke
tekanan rendah. Sedang gas mengalir sendiri dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Bila
tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka untuk mengalirkan fluida harus direkayasa
dengan penambahan tenaga dari luar. Untuk zat cair menggunakan pompa, gas
menggunakan fan, blower atau kompressor.
fluida
fase
gas,
misalnya
udara,
steam,
dan
gas-gas
lain.
Dalam percobaan ini, dilakukan untuk aliran fluida cair. Ditinjau dari kekentalannya,
zat cair dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Fluida Newton (Newtonian fluid )
Yaitu zat cair yang dalam keadaan mengalir, antara tegangan geser (shear stress) yang
terjadi memberikan hubungan linier /garis lurus dengan deformasi kecepatan/gradient
kecepatan dari pola alirannya, yang termasuk ini adalah fluida yang kekentalannya
rendah/encer.
2. Fluida Non Newton (Non Newtonian fluid)
Yaitu bila zat cair yang mengalir memberikan hubungan yang tidak linier (kurva
lengkung), yang termasuk ini adalah fluida kental (pekat).
3
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
Aliran fluida cair dalam pipa, bila ditinjau dari kestabilan kapasitas atau debitnya, dibagi
2 yaitu:
1. Aliran dalam keadaan stabil (steady state), apabila debitnya selama waktu yang
ditinjau adalah tetap
2. Aliran dalam keadaan tak stabil (unsteady state), apabila debitnya tidak tetap/ berubah.
Sedangkan tipe aliran bila ditinjau dari olakan yang terjadi, dibagi 2 yaitu :
1. Aliran laminar; bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan yang paralel,
dengan kecepatan rendah sehingga tidak terjadi arus olakan.
2. Aliran turbulen; bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan tak teratur dengan
kecepatan tinggi sehingga terjadi arus olakan.
Untuk mengetahui tipe aliran fluida dalam pipa, yang paling mudah dengan
menghitung bilangan Reynold (Re) :
Dimana,
Di = diameter dalam pipa
= rapat massa fluida
= laju alir fluida
= viskositas fluida
Ketentuan aliran fluida dalam pipa :
Re < 2000 tipe aliran laminar
Re 2000-3000 transisi
Re > 3000 tipe aliran turbulen
Sistem pemipaan untuk aliran fluida, disamping pipa lurus juga dilengkapi dengan
fitting, antara lain: sambungan pipa, bengkokan, pembesaran, pengecilan, kran dan
sebagainya. Pada fluida yang mengalir dalam pipa. Dari neraca massa diperoleh
persamaan kontinyuitas yang intinya kapasitas massa atau debit tetap, sedang dari neraca
tenaga diperoleh persamaan tenaga yang sering disebut sebagai persamaan Bernoulli,
yaitu :
4
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
Keterangan:
E = beda tenaga dakhil
= beda tenaga
beda tenaga kinetis
Kehilangan tenaga akibat friksi, baik pipa lurus maupun fitting bisa dihitung dari
kehilangan tekanan (pressure drop) yang dihitung dari penunjukan alat ukur yang
digunakan, missal : manometer.
5
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
R = pembacaan manometer (beda tinggi permukaan) fluida pengukur , misal air raksa
= rapat massa fluida pengukur, missal air raksa
= rapat fluida yang mengalir dalam percobaan, misal air
6
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
BAB III
METODE PERCOBAAN
III. 1 Rancangan Percobaan
III.1.1 Rancangan Praktikum
7
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
ALIRAN FLUIDA
5. Sambungan pipa
6. Pengecilan pipa
7. Pipa lurus datar
8. Pipa lurus tegak (vertical)
9. Pipa lurus datar
10. Pipa lurus datar
III.4
Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan dapat dibagi 2 tahap :
A. Tahap Persiapan
1. Penentuan diameter pipa
2. Penentuan rapat massa cairan yang akan digunakan untuk percobaan
3. Merakit rangkaian alat percobaan
B. Tahap Operasi
1. Periksa kran bypass dalam keadaan terbuka, dan kran sistem pipa (1) dan krankran
yang mengalir ke pipa manometer tertutup.
2. Hidupkan pompa dan tunggu sampai laju alir konstan.
3. Buka kran sistem pipa (1) sedangkan kran-kran yang mengalir ke manometer tetap
tertutup tunggu hingga laju alir cairan keluaran sistem pipa stabil.
4. Buka kran manometer perpasang dan periksa cairan dalam manometer, jangan ada
gelembung udara.
5. Atur kran (1) untuk mengatur variasi debit air yang mengalir pada sistem
pemipaan dan hitung bilangan Reynoldnya.
6. Catat pembacaan manometer 1-9.
7. Ulangi langkah nomor 5 dengan bukaan kran (1) yang berbeda (bila perlu kran
bypass dikecilkan untuk memperbesar debit air) hingga mendapatkan variasi
Reynold aliran laminar, transisi, turbulen.
8. Buat tabel hasil percobaan (debit, R1 s/d R9)
9
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
10
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Hasil percobaan pada variasi laju alir
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
17.5
1.1
0.2
6.2
0.3
1.7
0.8
0.2
1.1
18
1.1
0.3
6.2
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
19.5
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
1.1
20
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
1.1
20.5
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
1.3
21
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
1.3
22.5
1.3
0.2
6.5
0.3
1.5
0.9
0.3
1.3
1.6
24.5
1.5
0.3
6.4
0.2
1.4
0.8
1.5
25
1.5
0.3
6.4
0.2
1.5
0.8
1.5
10
26
1.7
0.3
6.3
0.2
1.4
0.9
1.7
2.2
11
26.5
1.8
0.4
6.2
0.2
1.3
1.1
1.8
2.2
12
27.5
1.8
0.4
6.2
0.1
1.2
1.2
1.1
1.8
2.3
13
35.5
3.2
0.8
5.3
0.1
0.5
1.7
3.2
14
38
3.6
0.1
0.3
1.9
3.1
3.6
4.5
15
40
3.9
4.8
0.1
0.3
3.9
3.9
4.8
No.
Q (ml/s)
IV.2
Pembahasan
IV.2.1 Hubungan bilangan Reynold dan faktor friksi pada pipa besar dan pipa kecil
Tabel 4.2.1 Hubungan Bilangan Reynold dan Faktor Friksi pada Pipa Besar
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Reynold
1634.53
1681.23
1821.34
1868.04
1914.74
1961.44
2101.54
2288.35
Faktor Friksi
1.0023
0.9474
0.8072
0.7674
0.7304
0.696
0.6063
0.3409
11
ALIRAN FLUIDA
9
10
11
12
13
14
15
2335.05
2428.45
2475.15
2568.55
3315.77
3549.27
3736.07
0.3274
0.3027
0.2914
0.1353
0.0812
0.0709
0.0639
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0
500
1000
1500
2000
2500
Bilangan Reynolds (Re)
3000
3500
4000
Gambar 4.1 Hubungan Bilangan Reynold dan Faktor Friksi pada Pipa Besar
Tabel 4.2.2 Hubungan Bilangan Reynold dan Faktor Friksi pada Pipa Kecil
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Reynold
1368
1474.7
1905.3
3773.8
3881.6
4205.1
4312.9
4420.7
4528.5
4852
5283.3
5391.1
5606.8
5714.6
5930.2
Faktor Friksi
1.0852
0.8205
0.8073
0.0484
0.0467
0.0429
0.0383
0.0373
0.0361
0.0364
0.0357
0.0318
0.0322
0.0321
0.0306
12
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1000
2000
-0.2
3000
4000
5000
6000
7000
Gambar 4.2 Hubungan Bilangan Reynold dan Faktor Friksi pada Pipa Kecil
Pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai faktor
friksi seiring dengan peningkatan bilangan Reynold, baik pada pipa besar maupun
pada pipa kecil. Besarnya faktor friksi tergantung pada kekasaran pipa, diameter pipa,
dan bilangan Reynold. Hal ini dapat dijelaskan daengan persamaan berikut.
Reynold () =
Dimana, Di = diameter dalam pipa (cm)
= rapat massa fluida (gr/cm3)
= laju aliran fluida (cm/s)
= viskositas fluida (gr/cm.s)
() =
Dimana,
= pressure drop (gr/cm3)
= percepatan gravitasi (cm/s2)
= diameter dalam pipa (cm)
L = panjang pipa (cm)
= laju alir fluida (cm/s)
Dari kedua persamaan tersebut apabila diasumsi nilai dari , , , , dan L
dianggap konstan, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya bilangan Reynold (Re)
dan faktor friksi (f) tergantung pada laju alir fluida (v). Dimana lajur alir fluida
berbanding lurus dengan bilangan Reynold dan berbanding terbalik dengan faktor
13
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
friksi (f). Dari hubungan tersebut dapat diketahui bahwa bilangan Reynold yang
semakin besar mengindikasikan bahwa laju alir fluida semakin besar, dan dengan laju
alir fluida yang semakin besar mengakibatkan faktor friksi akan semakin kecil karena
memiliki hubungan berbanding terbalik. Dalam percobaan ini, ada 4 pipa lurus yang
digunakan yaitu 1 pipa besar dan 3 pipa kecil. Pipa besar yang digunakan adalah pipa
ke-4. Sedangkan pipa kecil yang digunakan adalah pipa ke-7, 8, dan 9. Untuk
menghitung faktor friksi pipa besar dan pipa kecil langkahnya yaitu menghitung
dan F terlebih dahulu, dimana F= untuk pipa horizontal. Namun, terjadi perbedaan
untuk menghitung faktor friksi pipa ke-8 karena pipa ke-8 berbentuk pipa vertikal.
Sehingga, tenaga yang hilang akibat friksi (F) juga dipengaruhi oleh energi
potensialnya. Pada pipa kecil, faktor friksi yang digunakan adalah faktor friksi ratarata karena ada 3 pipa kecil yang digunakan. Setelah mendapatkan keseluruhan nilai
faktor friksi untuk setiap pipa kecil, ketiga nilai faktor friksi tersebut dirata-ratauntuk
membuat grafik. Sehingga, f =
14
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
Sehingga,
=
Setelah dilakukan perhitungan Le/D praktis dan pembacaan Le/D pada referensi,
didapatkan hasil perbandingan Le/D praktis dan Le/D teoritis yang dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Perbandingan Le/D Praktis dan Le/D Teoritis
No.
Fitting
Le/D Praktis
Le/D Teoritis
Error (%)
Kran (1)
243.4
450
54
Pembesaran (2)
179.3
25
717
Bengkokan (3)
123.2
30
411
248.2
20
1241
165.4
9,5
1741
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Le/D percobaan lebih tinggi daripada Le/D teoritis.
Hal ini disebabkan semakin lama pemakaian pipa, semakain banyak fouling yang
terbentuk, fuoling merupakan deposit dari mikroorganisme (Setiadi, 2007), dimana
mikroorganisme menghasilkan lendir yang dapat menurunkan kekasaran relatif pipa
sehingga menurunkan nilai faktor friksi. Semakin kecil faktor friksi menyebabkan
Le/D yang didapatkan semakin besar. Pada fitting kran, terjadi deposit yang
menumpuk dan menghasilkan scaling. Scaling menyebabkan permukaan pipa lebih
kasar sehingga factor friksi menjadi besar dan Le/D semakin kecil.
15
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Semakin besar bilangan Reynold mengakibatkan faktor friksi semakin kecil karena
peningkatan bilangan Reynold mengindikasikan laju alir semakin besar yang berakibat
faktor friksi mengecil karena memiliki hubungan berbanding terbalik.
2. Le/D praktis lebih besar daripada Le/D referensi. Hal ini menyebabkan gaya yang
hilang meningkat sehingga akan menurunkan efisiensi sistem.
V.2 Saran
1. Teliti dalam pembacaan beda tinggi permukaan raksa manometer
2. Hati-hati dalam mengeluarkan gelembung udara agar raksa tidak keluar dari
manometer
3. Atur laju alir dengan membuka kran perlahan-lahan.
4. Amati manometer ketika mengubah laju alir agar raksa tidak keluar dari manometer.
16
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
ALIRAN FLUIDA
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Diyono dan Suherman. 2002. Operasi Teknik Kimia 1. Teknik Kimia Fakultas
Teknik.Universitas Diponegoro. Semarang
Setiadi, Tjandra. 2007. Pengolahan dan Penyediaan Air. Teknik Kimia Fakultas Teknologi
Industri. Institut Teknologi Bandung. Bandung
17
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2015
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
Materi :
ALIRAN FLUIDA
Disusun oleh :
Kelompok 4 / Selasa
(21030113120074)
2. Purbo Suseno
(21030113130126)
3. Satria Mahardika SP
(21030113130133)
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merancang dan atau merakit alat percobaan.
2. Mampu melakukan dan mengoperasikan alat percobaan.
3. Dapat mengukur debit dan menghitung laju alir dengan menggunakan alat ukur yang
ada.
4. Dapat menghitung bilangan Reynold pada setiap perubahan debit aliran.
5. Dapat menghitung hilang tekan (pressure drop) dari aliran dengan membaca beda tinggi
manometer.
6. Dapat menganalisa dan mengumpulkan hasil percobaan, dengan menghitung friksi dan
faktor friksi pipa, panjang ekuivalen kran (valve), pembesaran (sudden enlargement),
pengecilan (sudden contraction), bengkokan (elbow) dan sambungan (flange).
7. Mampu membuat laporan praktikum secara tertulis.
1. Periksa kran bypass dalam keadaan terbuka, dan kran sistem pipa (1) dan krankran
yang mengalir ke pipa manometer tertutup.
2. Hidupkan pompa dan tunggu sampai laju alir konstan.
3. Buka kran sistem pipa (1) sedangkan kran-kran yang mengalir ke manometer tetap
tertutup tunggu hingga laju alir cairan keluaran sistem pipa stabil.
4. Buka kran manometer perpasang dan periksa cairan dalam manometer, jangan ada
gelembung udara.
5. Atur kran (1) untuk mengatur variasi debit air yang mengalir pada sistem pemipaan
dan hitung bilangan Reynoldnya.
6. Catat pembacaan manometer 1-9.
7. Ulangi langkah nomor 5 dengan bukaan kran (1) yang berbeda (bila perlu kran
bypass dikecilkan untuk memperbesar debit air) hingga mendapatkan variasi Reynold
aliran laminar, transisi, turbulen.
8. Buat tabel hasil percobaan (debit, R1 s/d R9)
No.
Reynold
Q
(ml/s)
Pipa besar
R (cm)
Pipa kecil
17.5
1800.49
3759.36
1.1
0.2
6.2
0.3
1.7
0.8
0.2
1.1
18
1851.93
3866.77
1.1
0.3
6.2
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
19.5
2006.26
4189.01
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.1
20
2057.7
4296.42
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.1
20.5
2109.15
4403.83
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.3
21
2160.59
4511.24
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.3
22.5
2314.92
4833.47
1.3
0.2
6.5
0.3
1.5
0.9
0.3
1.3 1.6
24.5
2520.69
5263.11
1.5
0.3
6.4
0.2
1.4
0.8
1.5
25
2572.13
5370.52
1.5
0.3
6.4
0.2
1.5
0.8
1.5
26
2675.01
5585.34
1.7
0.3
6.3
0.2
1.4
0.9
1.7 2.2
26.5
2726.46
5692.75
1.8
0.4
6.2
0.2
1.3
1.1
1.8 2.2
12
27.5
2829.34
5907.57
1.8
0.4
6.2
0.1
1.2
1.2
1.1
1.8 2.3
13
35.5
3652.42
7626.14
3.2
0.8
5.3
0.1
0.5
1.7
14
38
3909.64
8163.19
3.6
0.1
0.3
1.9
3.1
3.6 4.5
15
40
4115.41
8592.83
3.9
4.8
0.1
0.3
3.9
3.9 4.8
3
4
5
9
10
11
3.2
Asisten,
Daniel RC
LEMBAR PERHITUNGAN
No.
Reynold
Q
(ml/s)
Pipa besar
17.5
1800.49
18
R (cm)
Pipa kecil
3759.36
1.1
0.2
6.2
0.3
1.7
0.8
0.2
1.1
1851.93
3866.77
1.1
0.3
6.2
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1
19.5
2006.26
4189.01
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.1
20
2057.7
4296.42
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.1
20.5
2109.15
4403.83
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.3
21
2160.59
4511.24
1.1
0.2
6.3
0.3
1.5
0.8
0.2
1.1 1.3
22.5
2314.92
4833.47
1.3
0.2
6.5
0.3
1.5
0.9
0.3
1.3 1.6
24.5
2520.69
5263.11
1.5
0.3
6.4
0.2
1.4
0.8
1.5
25
2572.13
5370.52
1.5
0.3
6.4
0.2
1.5
0.8
1.5
10
26
2675.01
5585.34
1.7
0.3
6.3
0.2
1.4
0.9
1.7 2.2
11
26.5
2726.46
5692.75
1.8
0.4
6.2
0.2
1.3
1.1
1.8 2.2
12
27.5
2829.34
5907.57
1.8
0.4
6.2
0.1
1.2
1.2
1.1
1.8 2.3
13
35.5
3652.42
7626.14
3.2
0.8
5.3
0.1
0.5
1.7
14
38
3909.64
8163.19
3.6
0.1
0.3
1.9
3.1
3.6 4.5
15
40
4115.41
8592.83
3.9
4.8
0.1
0.3
3.9
3.9 4.8
: 2,75 cm
Diameter dalam
: 2,32 cm
Panjang pipa
: 142 cm
Luas pipa
:2,189 cm2
Viskositas fluida
: 0,008234 g/cm,s
Densitas fluida
: 0,99 g/cm3
:13,518 g/cm3
Percepatan gravitasi
: 980 cm/s2
3.2
Q (ml/s)
v (cm/s)
Re
R (cm)
faktor friksi
17.5
9.044
1634.53
0.3
3707.3
1.002
18
9.302
1681.23
0.3
3707.3
0.947
19.5
10.08
1821.34
0.3
3707.3
0.807
20
10.34
1868.04
0.3
3707.3
0.767
20.5
10.59
1914.74
0.3
3707.3
0.73
21
10.85
1961.44
0.3
3707.3
0.696
22.5
11.63
2101.54
0.3
3707.3
0.606
24.5
12.66
2288.35
0.2
2471.6
0.341
25
12.92
2335.05
0.2
2471.6
0.327
10
26
13.44
2428.45
0.2
2471.6
0.303
11
26.5
13.7
2475.15
0.2
2471.6
0.291
12
27.5
14.21
2568.55
0.1
1235.8
0.135
13
35.5
18.35
3315.77
0.1
1235.8
0.081
14
38
19.64
3549.27
0.1
1235.8
0.071
15
40
20.67
3736.07
0.1
1235.8
0.064
: 0,825 cm
Diameter dalam
: 0,68 cm
Panjang pipa
: 144 cm
Luas pipa
: 0,387 cm2
Viskositas fluida
: 0,008234 g/cm,s
Densitas fluida
: 0,99 g/cm3
:13,518 g/cm3
Percepatan gravitasi
: 980 cm/s2
Q (ml/s)
v (cm/s)
Re
R7 (cm)
faktor friksi
17.5
48.2094
3773.78
0.2
2471.56
0.01004
18
49.5868
3881.61
0.2
2471.56
0.00949
19.5
53.719
4205.07
0.2
2471.56
0.00809
20
55.0964
4312.9
0.2
2471.56
0.00769
20.5
56.4738
4420.72
0.2
2471.56
0.00732
21
57.8512
4528.54
0.2
2471.56
0.00697
22.5
61.9835
4852.01
0.3
3707.34
0.00911
24.5
67.4931
5283.3
0.8
9886.24
0.0205
25
68.8705
5391.12
0.8
9886.24
0.01969
10
26
71.6253
5606.77
0.9
11122
0.02048
11
26.5
73.0028
5714.59
12357.8
0.0219
12
27.5
75.7576
5930.23
1.1
13593.6
0.02237
13
35.5
97.7961
7655.39
37073.4
0.03661
14
38
104.683
8194.5
3.1
38309.2
0.03302
15
40
110.193
8625.79
3.9
48195.4
0.03749
: 0,825 cm
Diameter dalam
: 0,68 cm
Panjang pipa
: 144 cm
Luas pipa
: 0,387 cm2
Viskositas fluida
: 0,008234 g/cm,s
Densitas fluida
: 0,99 g/cm3
:13,518 g/cm3
Percepatan gravitasi
: 980 cm/s2
Q (ml/s)
v (cm/s)
Re
R8 (cm)
faktor friksi
17.5
48.21
3773.78
1.1
13594
13496
18
49.59
3881.61
1.1
13594
13496
19.5
53.72
4205.07
1.1
13594
13496
20
55.1
4312.9
1.1
13594
13496
20.5
56.47
4420.72
1.1
13594
13496
21
57.85
4528.54
1.1
13594
13496
22.5
61.98
4852.01
1.3
16065
15967
24.5
67.49
5283.3
1.5
18537
18439
25
68.87
5391.12
1.5
18537
18439
10
26
71.63
5606.77
1.7
21008
20910
11
26.5
73
5714.59
1.8
22244
22146
12
27.5
75.76
5930.23
1.8
22244
22146
13
35.5
97.8
7655.39
3.2
39545
39447
14
38
104.7
8194.5
3.6
44488
44390
15
40
110.2
8625.79
3.9
48195
48097
: 0,825 cm
Diameter dalam
: 0,68 cm
Panjang pipa
: 104 cm
Luas pipa
: 0,387 cm2
Viskositas fluida
: 0,008234 g/cm,s
Densitas fluida
: 0,99 g/cm3
:13,518 g/cm3
Percepatan gravitasi
: 980 cm/s2
No.
R7 (cm)
Q (ml/s)
v (cm/s)
Re
17.5
48.2094
3773.78
12357.8
0.05092
18
49.5868
3881.61
12357.8
0.04813
19.5
53.719
4205.07
1.1
13593.6
0.04512
20
55.0964
4312.9
1.1
13593.6
0.04289
20.5
56.4738
4420.72
1.3
16065.1
0.04824
21
57.8512
4528.54
1.3
16065.1
0.04597
22.5
61.9835
4852.01
1.6
19772.5
0.04929
24.5
67.4931
5283.3
24715.6
0.05196
25
68.8705
5391.12
24715.6
0.04991
10
26
71.6253
5606.77
2.2
27187.2
0.05076
11
26.5
73.0028
5714.59
2.2
27187.2
0.04886
12
27.5
75.7576
5930.23
2.3
28422.9
0.04743
13
35.5
97.7961
7655.39
49431.2
0.0495
14
38
104.683
8194.5
4.5
55610.1
0.0486
15
40
110.193
8625.79
4.8
59317.4
0.04679
f7
f8
f9
Faktor Friksi
0.0556
0.052
0.03749
0.0484
0.0526
0.051
0.03661
0.0467
0.0448
0.051
0.03302
0.0429
0.0426
0.05
0.02237
0.0383
0.0405
0.05
0.0219
0.0373
0.0386
0.049
0.0205
0.0361
0.0398
0.049
0.02048
0.0364
0.0388
0.049
0.01969
0.0357
0.0372
0.048
0.01004
0.0318
10
0.039
0.048
0.00949
0.0322
11
0.0398
0.047
0.00911
0.0321
12
0.037
0.047
0.00809
0.0306
13
0.0395
0.046
0.00769
0.0311
14
0.0388
0.045
0.00732
0.0304
15
0.0379
0.043
0.00697
0.0293
faktor friksi
Langkah-langkahnya :
Menghitung bilangan Reynold : =
Q (ml/s)
17.5
18
19.5
20
20.5
21
22.5
24.5
25
26
26.5
27.5
35.5
38
40
v (cm/s)
48.21
49.59
53.72
55.1
56.47
57.85
61.98
67.49
68.87
71.63
73
75.76
97.8
104.7
110.2
Re
R (cm)
3773.78
1.1
3881.61
1.1
4205.07
1.1
4312.9
1.1
4420.72
1.1
4528.54
1.1
4852.01
1.3
5283.3
1.5
5391.12
1.5
5606.77
1.7
5714.59
1.8
5930.23
1.8
7655.39
3.2
8194.5
3.6
8625.79
3.9
Le (cm)
Le/D
delta P
13594
13594
13594
13594
13594
13594
16065
18537
18537
21008
22244
22244
39545
44488
48195
faktor friksi
0.0389
0.0367
0.0327
0.0311
0.032
0.0305
0.0327
0.0371
0.0356
0.0368
0.0369
0.0356
0.0419
0.0401
0.0407
Le
204.7
204.7
196.1
196.1
181
181
173.7
149.3
149.3
151.5
154
148.1
134.3
137.6
132.5
166.3
243.42
2. Pembesaran 2
Diameter luar : 2,75 cm
Diameter dalam : 2,32 cm
Luas pipa : 2,189 cm2
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Q (ml/s)
17.5
18
19.5
20
20.5
21
22.5
24.5
25
26
26.5
27.5
35.5
38
40
v (cm/s)
10.94
11.25
12.19
12.5
12.81
13.13
14.06
15.31
15.63
16.25
16.56
17.19
22.19
23.75
25
Re
R (cm)
1800.49
0.2
1851.93
0.3
2006.26
0.2
2057.7
0.2
2109.15
0.2
2160.59
0.2
2314.92
0.2
2520.69
0.3
2572.13
0.3
2675.01
0.3
2726.46
0.4
2829.34
0.4
3652.42
0.8
3909.64
1
4115.41
1
Le (cm)
Le/D
delta P
2471.6
3707.3
2471.6
2471.6
2471.6
2471.6
2471.6
3707.3
3707.3
3707.3
4943.1
4943.1
9886.2
12358
12358
faktor friksi
1.0023
0.9474
0.8072
0.7674
0.7304
0.696
0.6063
0.3409
0.3274
0.3027
0.2914
0.1353
0.0812
0.0709
0.0639
Le
58.95
88.43
58.95
58.95
58.95
58.95
58.95
132.6
132.6
132.6
176.9
353.7
707.4
884.3
884.3
256.4
179.33
3. Bengkokan 3
Diameter luar : 2,75 cm
Diameter dalam : 2,32 cm
Luas pipa : 2,189 cm2
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Q (ml/s)
17.5
18
19.5
20
20.5
21
22.5
24.5
25
26
26.5
27.5
v (cm/s)
10.94
11.25
12.19
12.5
12.81
13.13
14.06
15.31
15.63
16.25
16.56
17.19
Re
1800.49
1851.93
2006.26
2057.7
2109.15
2160.59
2314.92
2520.69
2572.13
2675.01
2726.46
2829.34
R (cm)
6.2
6.2
6.3
6.3
6.3
6.3
6.5
6.4
6.4
6.3
6.2
6.2
delta P
76618
76618
77854
77854
77854
77854
80326
79090
79090
77854
76618
76618
faktor
friksi
1.0023
0.9474
0.8072
0.7674
0.7304
0.696
0.6063
0.3409
0.3274
0.3027
0.2914
0.1353
Le
167.1
162.5
152.4
148.6
144.9
141.5
136.2
184.8
181.1
171.4
165.5
319
13
14
15
35.5
38
40
22.19
23.75
25
3652.42
3909.64
4115.41
Le (cm)
Le/D
5.3
5
4.8
65496
61789
59317
0.0812
0.0709
0.0639
211.2
186.2
169.8
176.1
123.18
4. Sambungan Pipa 5
Diameter luar : 0,875 cm
Diameter dalam : 0,683 cm
Luas fitting : 0,366 cm2
No. Q (ml/s)
v (cm/s) Re
R (cm) delta P
faktor friksi Le
1
17.5
47.81 3759.36
1.7
21008
0.0389
323
2
18
49.18 3866.77
1.5
18537
0.0367
285
3
19.5
53.28 4189.01
1.5
18537
0.0327
273.1
4
20
54.64 4296.42
1.5
18537
0.0311
273.1
5
20.5
56.01 4403.83
1.5
18537
0.032
252
6
21
57.38 4511.24
1.5
18537
0.0305
252
7
22.5
61.48 4833.47
1.5
18537
0.0327
204.7
8
24.5
66.94 5263.11
1.4
17301
0.0371
142.3
9
25
68.31 5370.52
1.5
18537
0.0356
152.4
10
26
71.04 5585.34
1.4
17301
0.0368
127.4
11
26.5
72.4 5692.75
1.3
16065
0.0369
113.6
12
27.5
75.14 5907.57
1.2
14829
0.0356
100.8
13
35.5
96.99 7626.14
0.5
6178.9
0.0419
21.43
14
38
103.8 8163.19
0.3
3707.3
0.0401
11.7
15
40
109.3 8592.83
0.3
3707.3
0.0407
10.41
Le (cm)
169.5
Le/D
248.21
5. Pengecilan Pipa 6
Diameter luar : 0,875 cm
Diameter dalam : 0,683 cm
Luas fitting : 0,366 cm2
No.
1
2
3
4
5
Q (ml/s) v (cm/s)
17.5
47.81
18
49.18
19.5
53.28
20
54.64
20.5
56.01
Re
3759.36
3866.77
4189.01
4296.42
4403.83
R (cm)
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
delta P
9886.2
9886.2
9886.2
9886.2
9886.2
faktor friksi
0.0389
0.0367
0.0327
0.0311
0.032
Le
152
152
145.6
145.6
134.4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
21
22.5
24.5
25
26
26.5
27.5
35.5
38
40
57.38
61.48
66.94
68.31
71.04
72.4
75.14
96.99
103.8
109.3
4511.24
4833.47
5263.11
5370.52
5585.34
5692.75
5907.57
7626.14
8163.19
8592.83
Le (cm)
Le/D
0.8
0.9
1
1
1
1.1
1.2
1.7
1.9
2
9886.2
11122
12358
12358
12358
13594
14829
21008
23480
24716
0.0305
0.0327
0.0371
0.0356
0.0368
0.0369
0.0356
0.0419
0.0401
0.0407
134.4
122.8
101.6
101.6
91.01
96.12
100.8
72.85
74.13
69.39
113
165.39
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA
NO
TANGGAL
KETERANGAN
TANDA TANGAN