Review Jurnal Psikologi
Review Jurnal Psikologi
VII.Review/ Komentar
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal mendeskripsikan apa yang ingin
disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan metode secara
kualitatif yakni dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Deskripsi yang detail dan mendalam
tentang kasus merupakan sebuah keharusan bagi peneliti kualitatif. Kemudian dari segi struktural,
meskipun dalam penelitian kualitatif narasi yang disampaikan berdasarkan dengan kebutuhan penelitian,
namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan poin masalah atau pertanyaan penelitian. Hal ini tentunya
akan membantu peneliti untuk mempermudah dalam hal mengkategorikan atau mengklasifikasikan tujuan
penelitiannya. Seperti pertanyaan bagaimana cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Stad
dalam pembelajaran Matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango? dan
mengapa siswa Matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango memerlukan
model pembelajarn kooperatif tipe Stad? .
VIII. Abstrak Jurnal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran matematika, telah dilaksanakan dengan baik,
terdiri dari 6 (enam) langkah utama yaitu: Menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memberi motivasi, menyajikan materi, mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, memberikan evaluasi, dan
memberikan penghargaan. Dampak dari pembelajaran tersebut dapat
dilihat atau diamati dengan jelas ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu
guru ataupun siswa sudah menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan benar, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik, interaksi
guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik, selain itu siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama
dalam kelompok.
Kata kunci : Penerapan, Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran matematika.
IX. Referensi
Asma, Nur. 2006. Model pembelajaran kooperatif. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
http://nopiwanabadi.blogspot.com/2011/5/hakikat-pembelajaranmatematika.html
Jonson, D. W., & Johnson, R.1991, Learning Together and Alone, Cooperative and individualisti
learning. Boston: Allyn and Bacon.
Sagala, Syaiful, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling Pendekatan Praktid untuk Peneliti Pemula dan Dilengkapi
dengan Contoh Transkip Hasil Wawancara Serta Model Penyajian Data.
1990).
Penggunaan HRIS tergantung pada beberapa faktor seperti yang digambarkan oleh Broderick dan
Boudreau (1992) bahwa penggunaan sistem HRIS ditentukan oleh strategi sumber daya manusia,
membacanya sebagai sebuah proses yang sesuai antara strategi yang berbeda dan praktek sistem yang
berbeda.
Perencanaan sumber daya manusia atau Human Resource Planning (HRP) umumnya diabaikan dalam
sebagian besar organisasi bahkan HRP tidak diakui (Vareta, 2010). Cherian (2011) mendefinisikan HRP
sebagai proses peramalan permintaan dan penawaran sumber daya manusia dengan merekrut karyawan
yang benar, dan memiliki keterampilan yang tepat (sesuai job) sesuai kebutuhan organisasi.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu proses menterjemahkan strategi bisnis menjadi
kebutuhan sumber daya manusia baik kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu. Pengertian
dan Strategi Perencanaan SDM Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM sebagai proses
yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan
kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan. Kemudian Eric
Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) mendefinisikan Perencanaan
sumber daya manusia (HR Planning) sebagai; proses manajemen dalam menentukan pergerakan
sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan.
Dari konsep tersebut, perencanaan sumber daya manusia dipandang sebagai proses linear, dengan
menggunakan data dan proses masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan di masa depan
(long-term).
Tulisan ini, lebih lanjut akan menguraikan tentang analisis kegiatan HRIS yang membantu dalam
perencanaan sumber daya manusia dan kegiatan strategis manajer SDM, pelatihan dan pengembangan
karyawan perencanaan suksesi, pelacakan pemohon dalam rekrutmen dan seleksi, dan perencanaan
tenaga kerja. Kemudian di bagian akhir tulisan, akan diungkapkan pengaruh HRIS terhadap HRP yang
diterapkan dalam konteks ke-Indonesiaan.
RINGKASAN JURNAL
Di awal jurnal, Dr. Shikha N. Khera dan Ms. Karishma Gulati mengungkapkan fakta dalam pendahuluan
jurnal tentang perkembangan HRIS dengan mengutip hasil penelitian Siriwal Tevavichulada (1997) bahwa
awalnya HRIS diperuntukkan untuk mengatur karyawan karena fungsinya untuk menyimpan dan
mengelola departemen sumber daya manusia tapi sekarang HRIS tidak terbatas pada penyimpanan saja,
tetapi mencakup berbagai bidang yang terkait dengan karyawan seperti perencanaan tenaga kerja,
permintaan tenaga kerja dan pasokan peramalan, deskripsi pekerjaan untuk pekerjaan dan pelamar,
rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, negosiasi, manajemen keluhan dll (Kenneth A.
Kovach dan Charles E. Cathcart (1999).
Dr. Shikha N. Khera dan Ms. Karishma Gulati mengatakan sumber daya manusia adalah aset untuk
setiap organisasi dan khususnya organisasi TI di mana karyawan bertindak sebagai gudang bakat.
Karena pentingnya sumber daya manusia, perencanaan sumber daya manusia (HRP) juga harus menjadi
pusat perhatian. Untuk memanfaatkan karyawan se efisiensi mungkin. Sehingga sangat penting untuk
memiliki gambaran lengkap tentang karyawan serta pekerjaan yang tersedia. Kadang-kadang karyawan
bisa menjadi warisan bagi organisasi tetapi tidak dapat melakukan hal yang terbaik untuk perusahaan
dengan posisi pekerjaan saat ini. Kedua, peningkatan dan kekurangan karyawan juga mempengaruhi
keadaan perusahaan. HRP dapat membantu perusahaan untuk mengatasi tantangan tersebut. Tidak
hanya itu, penilaian kinerja perlu dikelola dengan baik agar dapat menjadi faktor puncak untuk
memotivasi karyawan dalam organisasi dan HRP membantu dalam hal ini juga dengan menganalisis
karyawan. Melakukan hal ini secara manual sangatlah kompleks dan HRIS dapat menyelesaikan
masalah ini.
Penelitian ini bekerja berfokus pada kontribusi HRIS di HRP. Tinjauan literatur pentingnya HRIS dengan
berbagai subsistem, tetapi sangat langka menemukan jurnal yang membahas peran HRIS untuk HRP.
Aspek yang paling menantang dalam pembahasan makalah penelitian ini adalah isu menyeluruh tentang
peran HRIS di HRP di tengah kelebihan dan aplikasi strategis.
PERAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERUSAHAAN
Handoko (1992) menyatakan perencanaan sumberdaya manusia meliputi penentuan jabatan-jabatan
yang harus diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan tugas tersebut, jumlah
karyawan yang dibutuhkan, pemahaman pasar tenaga kerja, dan pertimbangan kondisi permintaan dan
penawaran sumberdaya manusia. Werther dan Davis (1993) menyatakan perencanaan sumber daya
manusia adalah prakiraan yang sistematis dari organisasi untuk melihat masa depan tentang penawaran
dan permintaan tenaga kerja dengan menentukan jumlah dan tipe tenaga kerja yang dibutuhkan, dimana
bagian sumber daya manusia dapat merencanakan langkah-langkah penarikan, seleksi, perencanaan
kader dan aktivitas sumber daya manusia lainnya, dan Mondy dan Noe (1990) menyebutkan
perencanaan sumberdaya manusia merupakan suatu proses yang secara sistematis
memeriksa kembali persyaratan-persyaratan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa jumlah
pegawai yang dibutuhkan dengan skill yang disyaratkan, tersedia pada saat diperlukan. lni merupakan
proses memadukan ketersediaan sumber daya manusia di dalam dan diluar perusahaan dengan
antisipasi lowongan kerja dari perusahaan dalam suatu waktu atau periode.
Dengan demikian pada dasarnya perencanaan sumberdaya manusia adalah menentukan tentang
kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang dibutuhkan oleh organisasi atau dapat dikatakan
perencanaan sumberdaya manusia merupakan suatu proses didalam mencari orang yang tepat yang
disiapkan pada tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat (The Right Man in The Right Place and
The Right Time).
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengeksplorasi kontribusi keseluruhan HRIS dalam perencanaan sumber daya manusia.
METHODOLOGI PENELITIAN
Populasi Penelitian dan Metode Pengumpulan data
Populasi penelitian terdiri dari 127 responden dari atas 7 perusahaan IT di India telah diambil untuk
membedakan peran HRIS dalam perencanaan tenaga kerja di perusahaan mereka. Desain penelitian
yang digunakan adalah eksplorasi. Data untuk penelitian ini diperoleh terutama dari sumber primer dan
sumber-sumber sekunder. Sumber primer meliputi karyawan dari organisasi TI yang mengisi kuesioner
diarahkan untuk penelitian. Data juga dikumpulkan dari sumber-sumber sekunder termasuk internet,
website dll. Teknik yang digunakan adalah survei dan wawancara, dan untuk analisa data digunakan
SPSS paket statistik. Eksplorasi makalah penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi peran HRIS dalam
perencanaan sumber daya manusia dalam organisasi TI.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1: Korelasi antara berbagai tahapan dan sub-tahapan Perencanaan Sumber Daya Manusia dan
Penerapan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia
Variabel Independen
Variabel Dependen
Penerapan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia untuk Perencanaan Sumber Daya
Manusia
HRIS menganalisa deskripsi setiap pekerjaan
0,568
0,537
0,184
0,252
0,347
Semua nilai korelasi yang signifikan pada tabel di atas menafsirkan bahwa HRIS membantu dalam
semua tahap HRP termasuk menganalisis deskripsi pekerjaan, mengatur berbagai keterampilan
karyawan dan mengatur hubungan antara individu yang mendaftar(pelamar) dengan ketersediaan bakat,
menghilangkan pelamar yang tidak cocok dan berfokus pada kandidat yang menjanjikan, pelaksanaan
subsistem perekrutan yang tepat dan menempatkan karyawan di tempat yang tepat dan waktu yang tepat
Studi ini mengkonfirmasikan bahwa dengan menerapkan HRIS, organisasi TI dapat memiliki kendali
penuh atas organisasi mereka. HRIS membantu organisasi dalam perencanaan sumber daya manusia
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Menjadi sumber informasi untuk sumber daya manusia, dapat
menyimpan banyak data tentang karyawan, selain itu membantu dalam mengidentifikasi posisi pekerjaan
untuk karyawan. Tidak hanya itu tetapi juga dapat mengidentifikasi apakah orang tersebut berapa pada
posisi tertentu yang cocok untuk pekerjaan atau tidak.
KESIMPULAN
Penelitian ini fokus utamanya adalah pada keuntungan lain yang diperoleh dari HRIS. Penelitian ini
sangat bermanfaat karena studi yang membahas hubungan antara HRIS dengan HRP sangat jarang.
Penelitian ini mengidentifikasi keuntungan HRIS tidak hanya dari sisi pengolahan SDM namun juga
mencakup strategi perusahaan dalam mengatur SDM. Hasil penelitian menunjukkan keuntungan lain
HRIS meliputi, :
1.
Keputusan mengenai SDM lebih sehat, pengawasan dan kontrol terhadap tenaga kerja
dapat ditingkatkan.
2.
HRIS membantu dalam mengurangi berbagai biaya seperti biaya tenaga kerja, biaya
perekrutan dll karena sistem komputerisasi.
3.
HRIS mengerahkan kegiatan strategis yang luar biasa oleh manajer SDM. Kegiatan ini
mencakup pelatihan dan pengembangan manajemen, perencanaan suksesi (identifikasi posisi
kunci dan kebutuhan mereka), pelacakan pemohon rekrutmen dan seleksi dan perencanaan
tenaga kerja, informasi kepegawaian dan identifikasi (kehadiran pelacakan, dll), perencanaan
gaji, analisis absensi, analisis omset dan penjadwalan kerja.
4.
Pada intinya, dapat disimpulkan bahwa HRIS adalah alat yang sangat baik untuk perencanaan sumber
daya manusia, meskipun ada tindakan-tindakan yang tidak sepenuhnya dapat dilakukan oleh HRIS.
PENERAPAN HRIS TERHADAP HRP DI INDONESIA
Menurut Hadari Nawawi (2008:46) perencanaan SDM untuk operasional bisnis dibagi menjadi beberapa
tahap yaitu :
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan SDM. SIPEG memberikan efek baik kepada
pengembangan pegawai maupun kepada penilaian kinerja. Perencanaan SDM menggunakan data terkini
dan akurat sebagaimana dihasilkan oleh SIPEG, sehingga diperoleh SDM yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Selain itu penelitian yang dilakukan Eka Kadharpa Utama Dewayani [2011] menyatakan penerapan HRIS
pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK telah sesuai dengan tujuan perusahaan. Penerapan
HRIS berpengaruh terhadap employee empowerment di perusahaan. Beberapa proses dan metode
dalam HRM practice dapat dilakukan secara online sehingga mendukung kelancaran aktifitas pekerjaan
karyawan. Penerapan HRIS memberikan kemudahan dalam melakukan knowledge sharing sehingga
setiap karyawan dapat mengakses semua knowledge yang dibutuhkan pada setiap saat.
Dari penelitian yang ada penggunaan HRIS di Indonesia masih terbatas pada perencanaan karyawan,
belum sampai pada tahap rekrutmen dan seleksi karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
UTAMA :
Dr. Shikha N. Khera, Ms. Karishma Gulati. 2012. Human Resource Information System and its impact on
Human Resource Planning: A perceptual analysis of Information Technology companies. India
PENUNJANG
1. Nicholas Aston Beadles II. 2005. The Impact of Human Resource Information Systems: An Exploratory
Study in the Public Sector. Milledgeville, Georgia, Amerika Serikat
2. Kamuli, Sukarman. 2009 : Fakultas ilmu Sosial Universitas Gorontalo. Perencanaan Pegawai.
Indonesia
3. Irmawati, Wiwiek. 2010. Tesis : Universitas Indonesia. Pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian
terhadap Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral. Indonesia
4. Ekade Balkrishna Daulat, Dr. Ashok Narayan Patil. 2013. Human Resource Information System : A Tool
for Decision Making. India
Sumber: http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2013/05/14/review-jurnal-sistem-informasi-sumber-dayamanusia-dan-dampaknya-terhadap-perencanaan-sumber-daya-manusia/
NAMA: ADLIN DARYANI
NPM: 10212270
KELAS: 3EA04