Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PENDIDIKAN
Jl. Lais Kel. Timbau Telp. (0541) 6667004,6667009,6667010 Kode Pos 75512

TENGGARONG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA : WIYONO, S.IP.,M.Si
KPA : HIFSI G FACHRANNAS, ST., M.Si.
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

SATKER/SKPD

: DINAS

PENDIDIKAN

KABUPATEN

KUTAI

KARTANEGARA

NAMA PPK

: Dra. Nuraini, M.Pd.

NAMA PEKERJAAN

: PERENCANAAN

FULL

DESAIN

TENGGARONG SEBERANG

TAHUN ANGGARAN 2016

SMKN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN : Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Full Desain SMKN 1
Tenggarong Seberang
1.LATAR BELAKANG

Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah satu Kabupaten terbesar di


Kalimantan Timur, seiring dengan digulirkannya Otonomi Daerah
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pembangunan disegala
bidang terlihat dimana-mana. Kondisi alam yang indah dan kekayaan
alam yang melimpah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemodal
(Investor) untuk menanamkan modalnya pada daerah tersebut.
Kerjasama politik, pendidikan, perdagangan dan Industri terus dijalin
dengan daerah lain di Indonesia bahkan dari luar negeri.
Perkembangan yang sangat pesat haruslah didukung oleh kualitas
sumber daya yang memadai

untuk dapat mengimbangi dan sejajar

dengan daerah-daerah yang sudah maju.Untuk itulah pemerintah


daerah kabupaten Kutai Kartanegara merencanakan akan membangun
gedung-gedung sekolah yang akan mendidik sumber daya manusia di
kabupaten Kutai Kartanegara pada khususnya dan di Indonesia pada
umumnya, untuk mampu bersaing dengan lulusan dari daerah lain yang
lebih maju.
Adapun untuk melaksanakan pembangunan gedung-gedung sekolah
tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan
sumber dana dari APBD tahun anggaran 2016. Pekerjaan yang akan
dilaksanakan adalah Perencanaan Full Desain SMKN 1 Tenggarong
Seberang. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara APBD Tahun Anggaran 2016. Dasar
hukum kegiatan ini adalah Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2015,
Perubahan Terakhir Atas PERPRES NO 54 Tahun 2010, tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dan Peraturan Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara, tentang Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun anggaran 2016.
Mengingat dalam pembangunannya nanti akan timbul permasalahan
yang cukup kompleks dan luas, baik berupa permasalahan teknis
maupun non teknis. Maka untuk mengatasi permasalahan yang timbul
perlu disajikan pola penanganan yang menyeluruh dan terpadu.
Untuk menghindari permasalahan-permasalahan yang baik secara
teknis maupun non teknis sangatlah diperlukan suatu perencanaan yang
profesional,

karena

besar

kemungkinan

bahwa

selama

proses

Pembangunan tersebut akan timbul hambatan-hambatan yang dapat


berakibat pada kemacetan-kemacetan, pemborosan, penurunan segi

kualitas ataupun hasil-hasil lainnya yang dinilai kurang menguntungkan.


Cara-cara konvesional sudah tidak memadai lagi dengan tuntutan
kemajuan. Telah banyak ditempuh berbagai teknik atau metode yang
menjurus kearah efisiensi dan produktifitas. Tetapi yang sering terjadi
dibanyak proyek, hal ini tidak tercapai, disebabkan bukan hanya oleh
kurang mampunyai unsur pelaksana dilapangan, melainkan lebih pada
pengolahan proyek yang dijalankan kurang tepat.

2. MAKSUD DAN
TUJUAN

a. Maksud
Maksud pengadaan jasa konsultansi Perencanaan Full Desain
SMKN 1 Tenggarong Seberang ini diselenggarakan guna
memperoleh layanan jasa konsultan perencana yang akan
membantu Dinas Pendidikan dalam merencanakan pekerjaan
yang baik, sehingga dapat dilaksanakan dilapangan dengan baik
pula.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Konsultan Perencana yang memuat masukan, kriteria, proses
dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas perencana.
b. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dalam Perencanaan Full Desain SMKN
1 Tenggarong Seberang ini adalah sebagai berikut :

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dengan jalan


membantu

satuan

menerapkan

pendidikan

kesesuaian

untuk

dengan

mengkaji
jurusan

dan
yang

dikembangkan oleh satuan pendidikan.

Meningkatkan daya serap siswa dan memudahkan untuk


melakukan dan mengembangkan berbagai aktifitas yang
telah disesuaikan secara Optimal.

Meningkatkan

semangat

dalam

proses

pelaksanaan

pendidikan.

Tersedianya Pengembangan dan Perbaikan Sarana dan


Prasarana Sekolah di SMKN 1 Tenggarong Seberang

3. TARGET/SASARAN

Target/ sasaran yang ingin dicapai terkait dengan pengadaan jasa


konsultansi Perencanaan yang dilaksanakan oleh Konsultan ini
adalah proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan, dengan biaya yang sesuai dengan yang telah
dianggarkan (within budget) dan mutu seoptimal mungkin dan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan
Presiden RI No. 70 Tahun 2012 dan Perubahan Terakhir

PERPRES No. 54 Tahun 2010 yaitu Peraturan Presiden No. 4


Tahun

2015,

tentang

Pedoman

Pelaksanaan

Pengadaan

Barang/Jasa.
Adapun strategi yang akan dipergunakan disesuaikan dengan
metode kerja yang telah diuraikan diatas serta disesuaikan pula
dengan pekerjaan-pekerjaan Perencanaan pada Ruang Lingkup
Tugas Konsultan Perencanaan
Adapun kegiatan perencanaan konsultan tersebut terdiri atas :
a. Persiapan atau konsepsi perencanaan seperti mengumpulkan
data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah
sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap
Kerangka Acuan Kerja, Program Kerja Perencanaan, konsep
perencanaan,
pemerintah

sketsa
daerah

gagasan

dan

setempat

konsultasi

mengenai

dengan
peraturan

daerah/perizinan bangunan.
b. Penyusunan pra-rencana, seperti membuat rencana tapak, prarencana bangunan, perkiraan biaya, laporan perencanaan dan
mengurus perizinan sampai mendapatkan advis planning.
Keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan.
c. Penyusunan pengembangan rencana, seperti membuat :
rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua
dan trimatra bila diperlukan.
rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
garis besar spesifikasi teknis (Outline specifications)
perkiraan biaya (Estimate Engineering).
d. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar
detail,

rencana

kerja

dan

syarat-syarat,

rincian

volume

pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan


konstruksi dan menyusun laporan akhir perencanaan.
e. Penyusunan
perawatan

petunjuk
bangunan

penggunaan,
gedung,

pemeliharaan

termasuk

petunjuk

dan
yang

menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal


bangunan.

4. NAMA
ORGANISASI
PENGADAAN
BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan


jasa konsultansi :

K/L/D/I

Dinas Pendidikan

Satker/SKPD

Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai


Kartanegara

5. SUMBER
DANA :
DAN PERKIRAAN
BIAYA

PPK

Dra. Nuraini, M.Pd.

a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa


konsultansi Perencanaan

Full Desain SMKN 1 Tenggarong

Seberang ini dibebankan pada APBD-P yang telah disediakan dalam


anggaran Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran 2016
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan Rp. 199.980.000,- (Seratus
Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu
Rupiah)

6. RUANG LINGKUP :
PENGADAAN/LOK
ASI DAN DATA
DAN
FASILITAS
PENUNJANG

a. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi


Pengertian

lingkup

pekerjaan

Perencanaan

dilingkungan

Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara adalah sesuai dengan KAK


yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas yaitu :
-

Survey pendahuluan

Survey Pengukuran

Rencana Teknis yang mencakup perkerjaan Perhitungan,


Penggambaran dan

Lingkup

tugas

yang

Perhitungan Kuantitas
harus

dilaksanakan

oleh

konsultan

perencanaan adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,


khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Keputusan DJCK No. 295/KPTS/CK/1997, tanggal 1 April
1997 yang meliputi tugas perencanaan lingkungan, site atau
tampak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung
Negara yang terdiri dari :
1. Persiapan Perencanaan.
2. Penysunan Perencanaan Meliputi :
a. Ruang Perkantoran, Ruang guru dan ruang Kepala
Sekolah
b. Ruang Praktikum/ Laboratorium :

Labarotarium Dasar + Fisika + Kimia

Laboratorium Teknologi Kesehatan

c.

WC Siswa + WC Guru

d.

Ruang Kelas : 9 Ruang Kelas Baru

e.

Aula / Ruang Pertemuan

f.

Site Plan

g.

3 Dimensi dan Animasi Lumion

3. Pengembangan Rencana.
4. Penyusunan Anggaran Biaya.
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan.
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ).
7. Pengadaan Persiapan Pelelangan.
8. Membantu

Panitia

Pelelangan pada waktu

pekerjaan, termasuk

penjelasan

menyusun Berita Acara Penjelasan

Pekerjaan.
b. Lokasi pekerjaan/pengadaan

jasa konsultansi berlokasi di

Kecamatan Muara Kaman


c. Data dan fasilitas
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus
mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi
yang diberikan oleh Pemimpin Proyek melalui Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini.
a. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang
berasal

dari

Proyek

maupun

yang

dicari

sendiri.

Kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan


perencanaan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
Konsultan Perencana.
b. Dalam hal ini informasi yang diperlukan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai
berikut :
a. Informasi tetang lahan meliputi :
i.

Kondisi fisik lokasi seperti : Luasan, batas-batas,


topografi

ii.

Kondisi tanah

iii.

Keadaan air tanah

iv.

Peruntukan tanah

v.

Koefesien dasar bangunan

vi.

Koefesien lantai bangunan

vii. Perincian

penggunaan

lahan,

perkerasan,

penghijauan dan lai-lain


b. Pemakaian bangunan :
i.

Struktur organisasi

ii.

Jumlah personil-personil sekarang dan proyeksi


pengembangan untuk lima tahun mendatang

(umumnya 5 tahun)
iii.

Kegiatan utama, penunjang, pelengkap

iv.

Perlengkapan/ perlatan khusus, jenis, barat, dan


dimensinya.

c. Kebutuhan bangunan :
i.

Program ruang

ii.

Keinginan tentang organisasi/ pemanfaatan ruang

d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang


berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang
akan dipergunakan dalam ruang tersebut.
e. Keinginan tentang perubahan fungsi ruang/ bangunan
f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
g. Air bersih
1). Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
2). Sumber air, jaringan dan kapasitasnya.

7. PRODUK
YANG
DIHASILKAN

Hasil /produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi


perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih
lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi :
1

Persiapan perencanaan

Penyusunan perencanaan termasuk uraian programnya.

Pengembangan rencana

Penyusunan Anggaran Biaya (RAB).

Penyusunan Rencana Pelaksanaan.


a. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ)
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pelelangan.

Visual 3D dan Animasi Lumion

Hasil pekerjaan dari Konsultan Perencana/perancang pembangunan ini


akan menjadi bagian utama/inti dari dokumen pelaksanaan untuk tahap
pelaksanaan konstruksi selanjutnya, yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pengawasan di lapangan

8. WAKTU
PELAKSANAAN
YANG
DIPERLUKAN

9. TENAGA
AHLI :
YANG
DIBUTUHKAN

Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan/pengadaan jasa konsultansi


ini adalah 30 hari kalender (1 bulan).

Konsultan diminta menyediakan personil-personil yang berpengalaman


dalam bidang konstruksi bangunan, Arsitektur, Sanitari, Mekanikal
Elektrikal, dan untuk dapat memenuhi tujuan dan sasaran pekerjaan
Detail Engineering

Design, tenaga personil yang dibutuhkan

pekerjaan ini terdiri dari :

untuk

- Team Leader
- Ahli Arsitektur.
- Ahli Struktur
- Ahli Mekanikal Elektrikal
Untuk setiap pekerjaan diperlukan tenaga ahli konsultan yang
berkualitas dan mempunyai yang dipersyaratkan dibawah ini :
a.

Pemimpin Tim (Team Leader)


Yang bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultasi.Team Leader adalah seorang sarjana S2 Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal 7 (Tahun) tahun pada bidangnya dan memiliki
Sertifikasi Ahli (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) Madya.
Team Leader akan berkedudukan dilokasi atau tempat yang berdekatan
dengan lokasi proyek yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader mencakup hal-hal sebagai
berikut :

1.

Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan


terutama sehubungan dengan :

1.1. Inspeksi secara teratur kelokasi pekerjaan untuk melakukan perbaikanperbaikan agar pekerjaan dapat terealisasikan sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang telah ditentukan.
1.2. Pengertian yang benar tentang Spesifikasi.
1.3. Metode pelaksanaan tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
1.4. Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar dan sesuai dengan
pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.
2.

Membuat pernyataan dalam perencanaan dan produk pekerjaan.

3.

Melakukan pengarahan kepada team work dalam pengambilan data


lapangan

serta

kaitannya

dengan

Perencanaan

dan

Rekayasa

Lapangan.
4.

Melakukan pemantapan atas prestasi pekerjaan. Segera melapor


kepada Pemimpin Proyek setiap waktu yang telah ditetukan.

5.

Melaksanakan penyiapan rencana Design.

6.

Melakukan pengecekan secara cermat pengukuran pekerjaan dan


secara khusus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan
perencanaan.

7.

Menyusun laporan bulanan dan menyerahkan kepada Pimpinan proyek.

8.

Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang laporan

pekerjaan.
b. Ahli Arsitektur (Architect Engineer)
Architec Engineer bertanggung jawab atas pelaksaan survey lokasi dan
Design bangunan.
Architec Engineer bertanggung jawab langsung kepada Team Leader
serta harus mengkoordinasikan diri dengan pemberi tugas.
Architec Engineer yang bertugas adalah seorang

SarjanaTeknik

Arsitektur (S1). Architec Engineer disyaratkan mempunyai pengalaman


lebih dari 9 (Sembilan) tahun dibidang design bangunan gedung
pemerintah ataupun swasta, dan memiliki SKA Ahli Arsitek (101) Madya.
Tugas-tugasnya meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
1.

Berkedudukan dilokasi atau ditempat yang paling dekat lokasi pekerjaan


yang dikerjakan.

2.

Mengecek hasil pengukuran yang dilaksanakan oleh team dan


menyapaikan laporan tersebut kepada Team Leader.

3.

Mendesign bentuk bangunan sesuai dengan azas-azas arsitektur.

4.

Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasehat dari Team Leader
dalam melakukan tugas-tugasnya.

5.

Desain bentuk,model dan posisi bangunan (Lay out)

6.

Memberikan keluaran terhadap organisasi ruangan,desain interior dan


eksterior

7.

Pembentukan pola ruang terbuka (Green open Space)


Ahli Struktur/Sipil (Structure Engineer)
Yang bertindak untuk memberikan keluaran,perhitungan konstruksi
alternatif pentahapan pembangunan dan menetapkan pilihan yang
paling optimal.
Ahli Konstruksi bertanggung jawab atas jenis bangunan Struktur yang
dipakai dalam pelaksanaan survey lokasi dan rencana design.
Ahli Konstruksi bertanggung jawab langsung kepada Team Leader serta
harus mengkoordinasikan diri dengan pemberi tugas. Ahli Konstruksi
yang bertugas adalah seorang Sarjana Teknik Sipil (S1). Ahli Konstruksi
disyaratkan mempunyai pengalaman lebih dari 9 (Sembilan) tahun
dibidang Struktur Perencanaan pelaksanaan Pembangunan Gedunggedung pemerintah/ swasta, dan memiliki SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung (201) Madya
Tugas-tugasnya meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :

1.

Berkedudukan dilokasi aatau ditempat yang paling dekat lokasi


pekerjaan yang dikerjakan.

2.

Mengecek hasil pengukuran dan menentukan struktur bangunan yang


tepat pada perencanaan serta menyapaikan laporan tersebut kepada
Team Leader.

3.

Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasehat dari Team Leader
dalam melakukan tugas-tugasnya.

c.

Ahli Mekanikal & Elektrikal (ME)

d.

Bertindak sebagai perencana jaringan elektrifikasi dan ketenagaan serta


teknik penerangan yang dibutuhkan pada bangunan/lay out bangunan
tersebut.
Ahli Mekanikal adalah seorang sarjana S1 Teknik Elektro dengan
pengalaman minimal 9 (Sembilan) tahun pada bidangnya serta memiliki
SKA Ahli Teknik Meknikal (301) Madya
B. Tenaga Pendukung (Penunjang) seperti antara lain:
1.

Tenaga Pendukung :

a.
b.

Estimator
Seorang lulusan D3 Teknik Sipil/ STM Jurusan Bangunan dengan
pengalaman

kerja

sekurang-kurangnya

(lima)

tahun

dalam

melaksanakan estimasi rencana gedung atau bangunan konstruksi.

b.

Surveyor
Seorang lulusan D3 Teknik Sipil/ STM Jurusan Bangunan dengan
pengalaman

kerja

sekurang-kurangnya

(lima)

tahun

dalam

melaksanakan pengukuran.

c.

Operator AutoCad
Seorang lulusan D3 Teknik Sipul/ STM Jurusan Bagunan dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebagai Drafter.
Melaksanakan pengoperasian komputer terutama program auto cad
yang terkait dengan pelaksanaan proyek, membantu dalam proses
gambar desain bangunan.

d. Administrasi
Seorang lulusan D3 atau SLTA dengan pengalaman kerja sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun dalam administrasi kantor dan surat menyurat,
diutamkan yang dapat mengoperasikan komputer dan bertanggung
jawab atas keamanan data-data proyek dan kerahasiannya serta
memelihara semua peralatan kantor yang ada diproyek.

e.

Operator Komputer
Seorang lulusan D3 atau SLTA dengan pengalaman kerja sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun dalam mengoperasikan komputer.

Selama menjalankan tugasnya konsultan secara minimal harus


menghasilkan keluaran sesuai dengan permintaan yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini. Untuk melaksanakan tugasnya,
Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi
kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) proyek maupun
tingkat kekomplekan proyek.

Bila dianggap masih belum memadai, pemberi tugas berhak meminta


dan mengarahkan penyediaan tenaga oleh konsultan, dan kemudian
konsultan berkewajiban untuk memenuhinya.

Selama dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Perencanai minimal


harus membentuk organisasi yang memadai, dan menyiapkan tenaga
ahli yang berpengalaman dalam bidang-bidang :

(Kualifikasi

masing-masing

tenaga

ahli

disesuaikan

berdasarkan

kebutuhan / kompleksitas proyek).


a. Tenaga Ahli :
1. Team Leader ......

1 Orang

2. Ahli Arsitektur .

1 Orang

3. Ahli Struktur/ Sipil ..

1 Orang

4. Ahli ME

1 Orang

.......................................................

Tenaga ahli teknis dan tenaga pendukung (penunjang) lainnya sesuai


kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan :

c. Tenaga Pendukung

10. PENDEKATAN
DAN
METODOLOGI

a. Estimator.............

1 Orang

b. Surveyor..............

1 Orang

c. Operator AutoCad.. ................................................

1 Orang

d. Administrasi............

1 Orang

e. Operator Komputer............

1 Orang

Pendekatan/penghampiran masalah terkait dengan kebutuhan jasa


konsultansi dan metodologi untuk menyelesaikan masalah terkait
dengan pekerjaan Jasa

Konsultansi ini adalah

sesuai dengan

pengarahan Pemberi Tugas, maka sistem pelaksanan Perencanaan


Full Desain SMKN 1 Muara Kaman akan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a.
b. Pekerjaan pembangunan gedung akan diupayakan tidak mangganggu
aktivitas sehari-hari yang terjadi di daerah / sekitar pekerjaan
pembangunan.
c.
d. Pelaksanaan pembangunan gedung diupayakan tidak mengganggu dan
tidak membahayakan keamanan serta keselamatan kerja di lingkungan
Proyek dan daerah sekitarnya.
e.
f. Tim perencana akan dipimpin oleh Team Leader dan akan dibantu oleh
seorang Tenaga Ahli Struktur dan tenaga Ahli Arsitektur dalam
melaksanakan perencanaan desain gambar. Team Leader/ Ahli Struktur
dalam hal ini juga dibantu oleh Surveyor yang bertugas memberikan
laporan atau data survey lapangan yang akan dikerjakan.
g. Pemerintah menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pendidikan
Kab.

Kutai

Kartanegara

untuk

mengatur

dan

mengendalikan

pelaksanaan pelayanan jasa konsultansi. Pejabat Pembuat Komitmen


bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan tugas pelayanan jasa
konsultansi, termasuk sistem pembayaran atau playanan konsultan ini
secara keseluruhan. Dalam pengendalian tersebut Pejabat Pembuat
Komitmen dibantu oleh direksi dan pengawas lapangan.
h.
i. Konsultan Perencana melaksanakan pekerjaan perencanaan dengan
sebaik mungkin
j.
k. Secara Kontraktual Konsultan Perencana bertanggung jawab kepada
Pemimpin

Proyek.

Dalam

kegiatan

operasionalnya,

konsultan

Perencana mendapatkan bantuan bimbingan teknis dan administrasinya


dalam menentukan arah pekerjaan.
RENCANA KERJA
Rencana Construction Site Plan
Sesuai kondisi Site Pembangunan Gedung maka pengaturan rencana
Construction Site Plan direncanakan sedemikian rupa sehingga selama
masa Construction tidak akan mengganggu kegiatan operasional pada
daerah atau lingkungan di sekitarnya.

1.

Detail Pelaksanaan Pentahapan Pekerjaan

2.
Berdasarkan pentahapan pekerjaan yang telah disusun diatas, diuraikan
detail pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketergantungan
antar masing-masing jenis dan kelompok pekerjaan. Detail pelaksanaan
tersebut selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan jadwal induk
pelaksanaan dan pembagian pentahapan secara terinci di setiap lantai
atau kelompok pentahapan.

PROGRAM KEGIATAN KONSULTAN PERENCANA


1.

Pengertian

2.
Pada bagian ini akan diketengahkan Program Kegiatan Konsultan
Perencana

secara umum, Konsultan Perencana dalam menjalankan

tugasnya senantiasa akan berpegang pada metode dan pendekatan


yang diusulkan guna mencapai hasil yang seoptimal mungkin.

Sasaran dan target yang dimiliki Pemerintah Daerah akan diterjemahkan


oleh Konsultan Perencana dalam bentuk Gambar Perencanaan,
Rencana Kerja dan Syarat serta Rencana Anggaran Biaya.

2. Tanggung Jawab Perencanaan

a. Konsultan Perencana bertanggungjawab secara profesional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.

b. Secara umum minimal tanggung jawab konsultan adalah sebagai


berikut:
(1)

Hasil karya perencanaan harus memenuhi persyaratan standar hasil


karya perencanaan yang berlaku.

(2)

Hasil karya perencanaan harus mengakomodasi batasan-batasan dan


kebutuhan serta kepentingan pemberi tugas dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.

METODE KEGIATAN PERENCANAAN

1.

Lingkup Tugas

a. Umum
Pada bagian ini akan diketengahkan metode dan strategi pendekatan
secara umum, Konsultan Perencanaan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa akan berpegang pada metode dan pendekatan yang
diusulkan guna mencapai hasil yang seoptimal mungkin.

Sasaran dan target yang dimiliki Pemerintah Daerah sebagian akan


diterjemahkan oleh Konsultan Perencana dalam bentuk Gambar
Perencanaan, Rencana kerja dan Syarat serta Rencana Anggaran
Biaya.

b.

b. Metode
Seperti disebutkan sebelumnya, seluruh phase perencanaan konstruksi
dianggap sebagai suatu kesatuan sistem konstruksi, dengan tiga buah
variable sistem yaitu waktu, biaya dan kualitas.

Sasaran akhir dari penggunaan metode ini ialah menghasilkan suatu


produk fisik proyek dengan kualitas setinggi-tingginya, dalam jangka
waktu yang terjamin sesuai rencana serta dengan biaya yang efisien
sesuai alokasi budget yang tersedia.
Terdapat korelasi yang erat sekali antara ketiga variabel tersebut.
Bilamana waktu tidak terkontrol dengan baik maka dapat mengakibatkan
adanya in efisiensi biaya dan dapat pula mengakibatkan adanya
pengorbanan kualitas produk untuk dapat mengendalikan waktu
tersebut.

Begitu pula bilamana kualitas tidak dapat terjamin sesuai yang


diharapkan maka harga atau biaya dan waktu yang dibayar adalah tidak
sepadan dengan standard yang ditetapkan tersebut.
c. Aspek
Setiap usulan pemecahan suatu masalah akan selalu dikaji dari
berbagai aspek yang secara singkat dapat diungkapkan sebagai berikut:

1. 1. Aspek Teknis :
Memenuhi seluruh kriteria Perencanaan Pembangunan Gedung,
memenuhi seluruh kriteria Teknis Program Perencanaan baik pekerjaan
Struktur, Finising, Mekanikal, Elektrikal maupun pekerjaan lainnya harus
memenuhi seluruh standard dan peraturan Pembangunan yang berlaku.
2. 2. Aspek Waktu :
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 1 (Satu) bulan terhitung
sejak tanggal surat penunjukan dari Pemberi Tugas kepada Konsultan
Perencana sampai dengan saat serah terima pekerjaan.

3. 3. Aspek Biaya :

Melaksanakan Optimalisasi dari seluruh sumber daya yang digunakan.

Melaksanakan minimisasi dari biaya total bangunan. Termasuk dalam


pengertian biaya total ini ialah biaya peralatan, konstruksi dan
pemeliharaan.

4. 4. Aspek Kualitas :
Memenuhi standard kualitas bangunan sesuai dengan yang di
persyaratkan dalam persyaratan teknis. Bahan dan peralatan baik
Finishing maupun M & E harus juga diperhatikan agar bahan dan
peralatan tersebut tidak out of date.

5. 5. Aspek Keamanan :
Perencanaan harus mempertimbangkan aspek keamanan, baik itu
terhadap fisiknya maupun manusia - manusia yang terlibat dalam
pelaksanaan Pembangunan.

11. SPESIFIKASI
TEKNIS

Spesifikasi teknis yang diperlukan, meliputi:


1. KRETERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana
seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kreteria
umum

bangunan

disesuaikan

berdasarkan

fungsi

dan

kompleksitas bangunan yaitu :


1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan
didaerah yang bersangkutan.
b. Menjamin
fungsinya.

bangunan

dimanfaatkan

sesuai

dengan

c. Manjamin

keselamatan

pengguna,

masyarakat,

dan

lingkungan.

2. Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud
bangunan, dan budaya daerah sehingga seimbang, serasi
dan selaras dengan lingkungannya

(fisik, sosial dan

budaya).
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikan

keseimbangan

keserasian

bangunan

terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan tidak menimbulkan dampak negative terhadap
lingkungannya.

3. Persyaratan Struktur Bangunan :


a.

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat


mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.

b.

Menjamin

keselamatan

manusia

dari

kemungkina

kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan


struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan
fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur.

4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa sehingga mampu secara structural,
setabil selama kebakaran, sehingga :
i.

Cukup waktu bagi penghuni melakuikan evakuasi


secara aman

ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran


memasuki lokasi untuk mewmadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.

5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk Dan Keluar :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mepunyai
akses layak, aman dan nyaman kedalam bangunan dan
fasilitas layanan didalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari
kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat,
khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.

6. Persyaratan Transportasi dalam Gedung


a. Menjamin tersedianya sarana trasportasi yang layak, aman
dan nyaman didalam bangunan gedung.
b. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat
khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosisl.

7. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar dan


Sistem Peringatan Berbahaya :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informative
didalam banguan gedung apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah
dan aman, apabila terjadi keadaan darurat.

8. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :


a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan
aman dalam

menunjang

terselenggaranyan

kegiatan

didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.


b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan
penghuninya dari akibat bahaya petir.
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

9. Persyaratan Sanitasi Dalam Bangunan :


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin

terwujudnya

kebersihan,

kesehatan

dan

memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan


lingkungan.
c. Menjamin

Upaya

beroperasinya

perlengkapan sanitasi secara baik.

peralatan

dan

10. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :


a. Menjamin terpenuhinya udara yang cukup, baik alami
maupun

buatan

dalam

menunjang

kegiatan

dalam

bangunan

terselenggaranya

gedung

sesuai

dengan

fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya perlatan dan perlengkapan
tata udara secara baik.
11. Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang
cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya

kegiatan

dalam

bangunan

gedung

sesuai dengan fungsinya.


b. Menjamin

upaya

beroperasinya

peralatan

dan

perlengkapan pencahayaan secara baik.


12. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a. Menjamin terwujudnya kehiidupan yang nyaman dari
gangguan suara dan getaran yang tidak di inginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau
kegiatan yang menimbulkan dampak negative suara dan
getaran

perlu

melakukan

upaya

pengendalian

pencemaran dan atau mencegah kerusakan lingkungan.

2. KRETERIA KHUSUS
Kreteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat
yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang
akan direncanakan, baik dari segi khusus bangunan, segi teknis
lainnya misalnya :

1. Dikaitkan

dengan

upaya

kelestarian

atau

konservasi

bangunan yang ada.


a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang
ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan
b. Solusi dan batasan-batasan kontektual, seperti factor sosial
budaya setempat,
c. geografi klimatologi dan lain-lain.

12. LAPORAN
KEMAJUAN
PEKERJAAN

Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi,


meliputi :
a. Laporan pendahuluan;
b. Laporan Antara;
c. Laporan Akhir, dilengkapi dengan segala Hasil Desain Rencana
yang telah dilaksanakan berupa : Gambar rencana, EE, RKS,
Dokumentasi dan Visualisasi 3D/ Animasi Lumion.

Tenggarong, 24 Oktober 2016


Pengguna Anggaran

WIYONO, S.IP.,M.Si
NIP. 19690204 199003 1 009

Anda mungkin juga menyukai