Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Sekarang ini masalah keamanan sistem informasi merupakan suatu

aspek yang sangat penting. Sayangnya sering kali masalah keamanan ini
kurang mendapat perhatian dari pemilik dan pengelola suatu sistem
informasi. Sering kali masalah keamanan di nomor duakaan dalam urutan
hal-hal yang dianggap penting.
Saat ini informasi sudah menjadi suatu komoditi yang sangat
penting. Kecakapan dalam mengakses dan menyediakan informasi
secara cepat dan akurat menjadi esensial bagi suatu perusahaan, baik
informasi berupa komersial, perguruan tinggi, lembaga pemerintah,
maupun informasi individual. Dalam perkembangan informasi sangat
dimungkinkan perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi
akan semakin pesat.
Sangat pentingnya suatu informasi sering kali beberapa informasi
hanya boleh diakses oleh orang tertentu saja. Bahkan informasi yang
jatuh ke tangan pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik
informasi, contohnya adalah jatuhnya informasi ke tangan lawan bisnis.
Maka dari itu suatu informasi yang sangat rahasia haruslah keamanan
sistem informasinya terjamin keamanannya agar tidak mudah diakses
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
UPT. Perpustakaan Universitas Samudra merupakan unit pelaksana
tugas yang bertugas menyediakan akses terhadap sumberdaya dan
informasi akademik untuk mahasiswa, dosen, dan pihak-pihak terkait
untuk kepentingan akademik dalam lingkungan sivitas Universitas
Samudra. UPT. Perpustakaan Universitas Samudra menyediakan karya

ilmiah,

buku-buku, akses jurnal-jurnal, kliping, hingga data akademik

yang dibutuhkan untuk menunjang proses ademik dalam menjalankan


tridharma perguruan tinggi.
Informasi informasi akademik yang disediakan UPT. Perpustakaan
sebagian adalah data-data akademik yang memiliki hak cipta yang tidak
boleh disebarluaskan secara bebas tanpa ada persetujuan dari pihak
terkait. Khususnya data-data karya ilmiah seperti jurnal, skripsi, tesis,
laporan penelitian, dsb. Informasi tersebut tentunya diperlukan dikelola
dengan baik menggunakan system informasi yang aman sehingga tidak
mudah diakses tanpa izin oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab.
Berdasarkan penjelasan diatas kami bermaksud mengangkat judul
Pentingnya keamanan sistem informasi.

Rumusan Masalah

1.2.

1. Kenapa keamanan sistem informasi penting ?


2. Apa yang termasuk ancaman keamanan sistem informasi ?
3. Bagaimana cara mengamankan sistem informasi di

UPT.

Perpustakaan UNSAM ?
4. Bagaimana kebijakan dalam keamanan sistem informasi UPT.
Perpustakaan UNSAM ?

1.3. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Konsep Sistem Informasi.
1.

Agar pembaca tahu mengenai ancaman terhadap sistem serta


untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala kerusakan

2.

sistem.
Untuk mengetahui
informasi.

pentingnya

strategi

keamanan

sistem

3.

Untuk

mengetahui

ancaman

4.

informasi.
Untuk mengetahui

5.

informasi UPT. Perpustakaan UNSAM.


Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan dalam keamanan sistem

bagaimana

terhadap
cara

informasi di UPT. Perpustakaan UNSAM.

keamanan

sistem

mengamankan

sistem

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kenapa keamanan sistem informasi penting
Sebelum membahas tentang kenapa keamanan sistem informasi
itu penting, kita akan membahas tentang keamanan informasi itu sendiri.
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat
mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya
penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya
sendiri tidak memiliki arti fisik.
Strategi keamanan informasi adalah rencana untuk mengurangi
risiko sekaligus mematuhi persyaratan hukum, undang-undang, kontrak,
dan dikembangkan secara internal. Langkah-langkah yang khas untuk
membangun strategi meliputi definisi tujuan pengendalian, identifikasi
dan penilaian pendekatan untuk memenuhi tujuan, pemilihan kontrol,
pembentukan tolok ukur dan metrik, dan persiapan implementasi dan
pengujian rencana.
Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai
kebijakan,

prosedur,

dan pengukuran teknis yang digunakan untuk

mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau


kerusakan

fisik

terhadap

sistem

informasi.

Sistem pengamanan

terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan


teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan

perangkat

keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data.


a. Kenapakah keamanan sistem informasi penting ?
Sering kali sebuah keamanan sistem informasi dianggap
kurang

penting

dan

dinomor

sekiankan.

Kebanyakan

suatu

perusahaan lebih mementingkan menguranggi pengeluaran dan

menambah daya saing perusahaan tersebut, meskipun perusahaan


tersebut tahu bahwasannya sebuah sistem informasi kalau sudah
rusak akan menelan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kalau ada
informasi rahasia yang diambil oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab tersebut, jika hal tersebut terjadi maka perusahaan tersebut
akan sangat dirugikan.
Pengamanan suatu sistem informasi sangatlah penting dalam
hal menjaga kerahasiaan informasi suatu perusahaan, apabila suatu
informasi

penting

jatuh

ke

tangan

pihak

yang

tidak

bertanggungjawab pastilah perusahaan tersebut yang akan sangat


dirugikan, bahkan bisa saja informasi yang dicuri tersebut dapat
menjadikan perusahaan tersebut bangkrut.
Keamanan informasi menggambarkan usaha untuk melindungi
komputer dan non peralatan komputer, fasilitas, data, dan informasi
dari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai kerahasiaan,
ketersediaan, dan integritas di dalam sumber daya informasi dalam
suatu perusahaan.
Saat ini informasi sudah menjadi suatu komoditi yang sangat
penting. Kecakapan dalam mengakses dan menyediakan informasi
secara cepat dan akurat menjadi esensial bagi suatu perusahaan,
baik

informasi

berupa

komersial,

perguruan

tinggi,

lembaga

pemerintah, maupun informasi individual. Dalam perkembangan


informasi sangat dimungkinkan perkembangan teknologi komputer
dan telekomunikasi akan semakin pesat.
Sangat pentingnya suatu informasi sering kali beberapa
informasi hanya boleh diakses oleh orang tertentu saja. Bahkan
informasi yang jatuh ke tangan pihak lain dapat menimbulkan
kerugian bagi pemilik informasi.

Suatu

keamanan

sistem

informasi

diharapkan

menjadi

beberapa aspek diantaranya :


1. Kerahasiaan
Sudah jelas bahwasannya keamanan suatu sistem informasi
haruslah menjaga kerahasiaannya agar data dan informasi suatu
perusahaan tersebut tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak
berhak. Maksud dari aspek kerakasiaan ini adalah untuk menjaga
informasi-informasi yang bersifat privacy. Privacy lebih kearah
data-data yang sifatnya private. Serangan terhadap aspek privacy
misalnya usaha untuk melakukan penyadapan.
2. Ketersediaan
Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan bahwa
informasi ini asli, atau orang yang mengakses dan memberikan
informasi adalah orang yang dimaksud. Dalam hal keaslian ini
dapat dibuktikan dengan penandatanganan sebuah dokumen
atau pembatasan informasi hanya kepada orang-orang tertentu
saja. Dalam hal ini penguna harus dapat menunjukkan bahwa dia
adalah orang yang sah dan berhal dalam menerima informasi
tersebut.
3. Intergritas
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa
seijin pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai
lain yang mengubah informasi tanpa izin. Sistem informasi perlu
menyediakan representasi yang akurat dari sistem fisik yang
direpresentasikan.

2.2. Jenis Ancaman Keamanan Sistem Informasi


Ancaman keamanan sistem informasi adalah sebuah aksi yang
terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat
mengganggu

keseimbangan

sistem

informasi.Ancaman

terhadap

keamanan informasi berasal dari individu, organisasi, mekanisme, atau


kejadian yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada
sumber-sumber informasi.
Ancaman dalam keamanan sistem informasi ini bukan hanya
berasal dari luar perusahaan seperti lawan bisnis atau individu dan
kelompk lain tapi juga dapat berasal dari dalam perusahaan.
Sebuah ancaman dalam keamanan akan dilanjutkan dengan
adanya serangan, dalam kesempatan kali ini akan kami bahas mengenai
serangan seranga yang dapat mengancam keamanan sistem informasi :
a. Virus
Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan Virus. Pada dasarnya,
virus

merupakan

program

komputer

yang

bersifat

malicious

(memiliki tujuan merugikan maupun bersifat mengganggu pengguna


sistem) yang dapat menginfeksi satu atau lebih sistem komputer
melalui berbagai cara penularan yang dipicu oleh otorasisasi atau
keterlibatan user sebagai pengguna komputer. Kerusakan yang
dapat

ditimbulkan

pun

bermacam-macam

mulai

dari

yang

mengesalkan sampai kepada jenis kerusakan yang bersifat merugikan


dalam hal finansial.
b. Worms
Worms merupakan program malicious yang dirancang terutama
untuk menginfeksi komputer yang berada dalam sebuah sistem
jaringan. Perbedaan prinsip yang membedakan worms dengan virus
adalah bahwa penyebaran worm tidak tergantung pada campur
tangan manusia atau pengguna. Worms merupakan program yang
dibangun

dengan

algoritma

tertentu

sehingga

mampu

untuk

mereplikasikan dirinya sendiri pada sebuah jaringan komputer tanpa


melalui bantuan maupun keterlibatan pengguna.
Karena karakteristiknya yang tidak melibatkan manusia, maka jika
sudah

menyebar

sangat

sulit

untuk

mengontrol

atau

mengendalikannya.

Usaha

penanganan

yang

salah

justru

akan

membuat pergerakan worms menjadi semakin liar tak terkendali


untuk

itulah

dipergunakan

penanganan

khusus

dalam

menghadapinya.
c. Trojan Horse
Istilah Trojan Horse atau Kuda Troya adalah sebuah taktik perang
yang digunakan dalam penaklukan kota troy yang dikelelilinggi
benteng yang kuat. Pihak penyerang membuat sebuah patung kuda
raksasa yang di dalamnya memuat beberapa prajurit yang nantinya
ketika sudah berada di dalam wilayah benteng akan keluar untuk
melakukan peretasan dari dalam. Ide ini mengilhami sejumlah hacker
dan cracker dalam membuat virus atau worms yang cara kerjanya
mirip dengan fenomena taktik perang ini, mengingat banyaknya
antivirus yang bermunculan maka mereka menciptakan sesuatu yang
tidak dapat terdeteksi oleh antivirus.
Dalam mengklasifikasi sebuah ancaman dapat dilakukan dengan
metode stride. STRIDE berasal dari kata :

Spoofing
Menggunakan hak akses / Mengakses sistem dengan menggunakan

identitas orang lain .

Tampering
Tanpa mempunyai hak akses namun dapat mengubah data yang

ada didalam database.

Repudiation
Membuat sebuah sistem atau database dengan sengaja salah, atau

sengaja menyisipkan bugs, atau menyertakan virus tertentu didalam

aplikasi sehingga dapat digunakan untuk mengakses sistem pada suatu


saat.

Information disclosure
Membuka atau membaca sebuah informasi tanpa memiliki hak

akses atau membaca sesuatu tanpa mempunyai hak otorisasi.

Denial of service
Membuat sebuah sistem tidak bekerja atau tidak dapat digunakan

oleh orang lain.

Elevation of priviledge
Menyalahgunakan

wewenang

yang dimiliki

untuk

mengakses

sebuah sistem untuk kepentingan pribadi.


Dalam keamanan sistem informasi seorang dapat berpotensi
sebagai ancaman dalam keamanan apabila memiliki kriteria sebagai
berikut :
1. Kewenangan tinggi untuk login kedalam sebuah sistem.
2. Memiliki hak akses ( password ) seseorang yang dia ketahui dari
berbagai sumber.
3. Memiliki banyak sekali koleksi tools untuk meretas sebuah sistem dan
keahlian dibidang itu.
4. Orang yang membangun sebuah sistem dapat pula menjadi ancaman
bagi sistem tersebut.

2.3. Langkah

Pengamanan

Sistem

Informasi

UPT.

Perpustakaan UNSAM
Pada umumnya, pengamanan sistem dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu pencegahan dan pengobatan. Usaha pencegahaan dilakukan
agar

sebuah

sistem

keamanan

tidak

memiliki

lubang

dalam

pengoperasiannya, sedangkan pengobatan dilakukan apabila saat ada


liubang dalam sebuat sistem tersebut dapat segera di atasi.
UPT. Perpustakaan UNSAM mempunyai 3 website yang memiliki
fungsi yang berbeda-beda yaitu :
a. www.pustakaunsam.com

merupakan

website

utama

yang

menjadi jembatan informasi mashasiswa, dosen, dan sivitas


akademika mengenai berita, pengumuman, serta profil UPT
Perpustakaan Universitas Samudra.
b. www.repository.pustakaunsam.com

yang

berisi

repository

daripada jurnal, dan karya ilmiah dosen maupun mahasiswa


dimana lampiran lengkapnya hanya bias diakses apabila telah
melakukan pendaftaran.
c. www.digilib.pustakaunsam.com

yang

merupakan

system

informasi untuk mengetahui ketersediaan koleksi buku-buku


yang dimiliki oleh UPT. Perpustakaan UNSAM. Website ini juga
digunakan untuk regulasi pinjam meminjam buku bagi anggota
perpustakaan.
Pengamanan dalam sebuah sistem informasi diharapkan dapat
menjaga setiap informasi yang ada di dalamnya. Pengamanan sistem
informasi yang dilakukan UPT. Perpustakaan Universitas Samudra antara
lain dengan beberapa cara diantaranya :
a. Memilih Password
Pemilihan password yang tidak tepat juga dapat menjadi
salah satu akibat sebuah keamanan sistem informasi dapat
dengan mudah diretas. Pemilihan passwword juga menjadi
sebuah perhatian tersendiri dalam sebuah keamanan sistem
informasi. Password yang mudah ditebak seperti hal atau kata
yang lekat pada anda merupakan password yang salah,

pemilihan password seperti itu sangat dimungkinkan keamanan


sistem anda akan terancam.
b. Memasang proteksi
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi,
proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter
(secara umum)dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter
dapat digunakanuntuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau
bahkan dalam level packet.
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan
antara Internet dengan jaringan internal. Tujuan utama dari
firewall adalah untuk menjaga (prevent) agarakses (ke dalam
maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang(unauthorized
access)

tidak

dapat

dilakukan.

Konfigurasi

dari

firewallbergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi


yang bersangkutan, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:
1) Apa-apa yang tidak diperbolehkan secara eksplisit dianggap
tidak diperbolehkan (prohibitted)
2) Apa-apa yang tidak dilarang secara eksplisit dianggap
diperbolehkan (permitted)
c. Pemantauan adanya serangan
Sistem ini digunakan untuk mengetahui jika adanya tamu
tak diundangan atau serangan terhadap sistem tersebut. .Nama
lain

dari

sistem

ini

adalah

intruder

detection

system

(IDS).Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail


maupunmelalui

mekanisme

lain

seperti

melalui

pager.Ada

berbagai cara untuk memantau adanya intruder. Ada yang


sifatnya aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan
memonitor logfile. Contoh software IDS antara lain:
1) Autobuse, mendeteksi probing dengan memonitor logfile.

2) Courtney, mendeteksi probing dengan memonitor packet


yang lalu lalang
3) Shadow dari SANS.
d. Pemantauan Integritas Sistem
Pemantaun integritas sistem dijalankan secara berkala
untuk menguji integratitas sistem.
e. Melakukan backup secara rutin.
Sering kali tamu tak diundang datang dan masuk kedalam
sebuah sistem dan merusak bahkan menghapus informasiinformasi yang ada didalam sebuah sestem tersebut. Jika dalam
pengoperasian sebuah sistem tidak adanya backup data, dapat
dipastikan data yang ada dalam sistem tersebut akan hilang.
Maka dari itu backup data harus dilakukan jika ada tamu tak
diundang tersebut datang dan merusak sistem dan informasi
didalamnya. Kalau dalam sistem tersebut kita telah melakukan
backup data, saat ada tamu tak diundang tersebut kita tak perlu
takut akan kehilangan data tersebut.
f. Penggunaan enkripsi
Data-data

yang

dikirimkan

diubah

sedemikian

rupa

sehingga tidak mudah disadap. Banyak servis di Internet yang


masih menggunakan plain text untuk authentication, seperti
penggunaan pasangan user id dan password. Informasi ini dapat
dilihat dengan mudah oleh program penyadap (sniffer).Contoh
servis yang menggunakan plain text antara lain:
1)
2)
3)
4)

Akses jarak jauh dengan menggunakan telnet dan rlogin


Transfer file dengan menggunakan FTP
Akses email melalui POP3 dan IMAP4
Pengiriman email melalui SMTP

5) Akses web melalui HTTPS menggunakan SSL grade A+ dari


Lets Encrypt.
2.4. Kebijakan

dalam

Keamanan

Sistem

Informasi

UPT.Perpustakaan UNSAM
Kebijakan sebuah keamanan dalam sistem informasi kebanyakan
disusun oleh pemipin terhadap para karyawannya agar mereka tahu akan
pentingnya

sebuah

keamanan

sistem

informasi.

Pada

dasarnya

keamanan sebuah sistem informasi bukanlah hanya tanggung jawab dari


pemimpin melainkan juga tanggung jawab seluruh pihak yang tersangkut
didalamnya. Secara garis besar rangkaian keamanan sebuah sistem
adalah sebagai berikut :
a. Keamanan sistem adalah urusan dan tanggungjawab seluruh pihak
yang ada didalamnya.
b. Penetapan pemilik system
Hal ini dilakukan agar dalam pengamanan sebuah sistem tersebut ada
yang memimpin dan menjadi penaanggung jawab atas sistem yang
dijalankan.
c. Langkah pengamanan harus sesuai dengan undang-undang
Dalam hal ini berkaitan dengan proteksi data, computer crime, dan
hak cipta.
d. Antisipasi terhadap kesalahan
Antisipasi dan pencegahan dengan tindakan keamanan yang ketat
akan memberikan garansi atas integritas, kelanjutan, dan kerahasiaan
transaksi

yang

terjadi.

Tindakan

pecegahan

tambahan

harus

diimplementasikan agar dapat mendeteksi dan melaporkan kesalahan


yang terjadi sehingga kejanggalan dapat ikoreksi secepat mungkin.
e. Pemisahan aktivitas antara pengembang sistem, pengoperasian
sistem, dan pemakai akhir sistem informasi
f. Implementasi sistem baru atau permintaan perubahan terhadap
sistem yang sudah ada harus melalui pengontrolan yang ketat melalui

prosedur

sistem akseptasi dan permintaan perubahan

(change

request)
g. Sistem yang akan dikembangkan harus sesuai dengan standart
metode pengembangan sistem yang diemban oleh organisasi.
h. Pemakai bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas yang
dilakukan dengan memakai kode identiitasnya (user-ID).
Semua pemakai harus berhati-hati menyimpan password User-ID-nya.
Semua aktivitas yang dilakukan dengan ID ini akan terekam di dalam
audit-trial. Pemakai tidak dapat memungkiri bukti ini, apabila terjadi
kesalahan fatal yang mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan.
Kesalahan yang berdampak akan mengakibatkan peringatan atau
pemutusan hubungan kerja terhadap pemilik user-ID ini.

BAB III
Penutup
3.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari penjelasan-penjelasan yang


telah diuraikan diatas adalah :
a. Keamanan sebuah sistem informasi harus dinomor satukan karena
keamanan sebuah sistem yang menjaga informasi akan memberi
rasa aman terhadap informasi yang dimiliki.
b. Dalam hal tanggungjawab keamanan bukanlah hanya terhadap
pemimpin saja melainkan seluruh pihak didalaamnya.
c. Ancaman terhadap keamanan sistem dapat diatasi apabila dalam
pengoperasian keamanan sistem selalu dipantau.
d. Keamanan sebuah sistem haruslah di prioritaskan agar data dan
informasi didalamnya aman dan tidak merugikan pihak yang
bersangkutan apabila data tersebut hilangatau rusak.

3.2

Saran

a. Penulis mehamahi bahwasannya dalam penulisan makalah ini


masih banyak kekurangan. Saran dari pembaca diharapkan dapat
menyempurnakan makalah ini.
b. Keamanan sebuah sistem haruslah menjadi prioritas utama dan
tanggungjawab atas pengoperasiannya adalah tanggungjawab
bersama bukan tanggungjawab individu.

Anda mungkin juga menyukai