Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: WAHYU SAPUTRA

NPM

: 1311031112

JURUSAN

: S1 AKUNTANSI

REVIEW BAB 7. PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

DEFINISI PERUBAHAN HARGA


Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan

karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional.Untuk memahami istilah perubahan


harga (changing princes), kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan
pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu.Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan.Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi
(inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Inflasi telah menjadi fakta yang penting dan tetap di hampir semua Negara di dunia.
Perubahan nilai mata uang moneter bener-bener diakui para akuntan dewasa ini, tetapi tedapat
pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyelesaikannya. Di Amerika Serikat,
FASB Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan khusus oleh perusahaan-perusahaan
besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama.
Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu kendala penfukuran dalam pendekatan induktifdeduktif terhadap teori akuntansi.

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA


BERPOTENSI MENYESATKAN?
Selama periode inflasi, nilai aset yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya

jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi).Nilai aset yangdinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebihvtinggi.Nilai aset yang
dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebihrendah dan laba yang dinilai
lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen,ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi: (1)
Proyeksi keuangan berdasarkan waktu historis yang belum disesuaikan. (2) Anggaran yang
menjadi dasar pengukuran kinerja. (3) Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang
tidak terkendali.Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut:
a. Kenaikan pajak yang sebanding,
b. Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham,
c. Tuntutan kenaikan gaji karyawan, dan

d. Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang
dibebankanatas kelebihan laba)
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahandalam daya
beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporankeuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaanyang dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
a. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan
yangdihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang
lengkapmengenai faktor-faktor ini.
b. Penanganan masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung
padapemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang
akuratmemerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisikondisi
yangmemperhitungkan pengaruh perubahan harga.
c. Pernyataan manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan hargalebih
mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan
yangmembahas masalah-masalah tersebut.

JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI


Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun

khususbiasanya tidak berjalan secara bersamaan.Tiap perubahan harga memiliki pengaruh


yangberlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari
suatuperusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.

PENYESUAIAN TINGKATHARGA UMUM


Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakanjumlah mata

uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli).Jumlah nominal
merupakan jumlah mata uang yang belumdisesuaikan sedemikian rupa.Sebagai contoh, selama
periode kenaikan harga, aset berumur panjang yangdilaporkan didalam neraca sebesar biaya
akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uangnominal.Apabila biaya historisnya tersebut
dialokasikan terhadap laba periode kini(dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang
mencerminkan daya beli kini,ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang
lebih tinggi) dari periodeterdahulu saat aset tersebut dibeli.Oleh sebab itu, jumlah nominal harus
disesuaikanuntuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara
tepatdengan transaksi kini.
1. Indeks harga

2. Penggunaan Indeks Harga


3. Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum

PENYESUAIAN BIAYA KINI


Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu (1)

Aset tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba adalah jumlah sumber
daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa pertimbangan
komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik
perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aset
bersih awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aset selama
periode berjalan.

BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKATHARGA UMUM


Opsi pelaporan ketiga yang bertujuan untuk menerangkan perubahan harga

inimenggabungkan karakteristik model tingkatharga umum dan model biayakiniyang


telahdibahas di paragaraf-paragraf terdahulu.Pengukuran ini, yang disebut sebagai modelbiayakini yang disesuaikan dengan tingkat harga, menggunakan indeks harga umummaupun khusus.
Ciri khas dari model biayakini yang disesuaikan dengan tingkat harga adalah
pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan
setelahdikurangiinflasi.Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset non
moneteryang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.Kebijakan akuntansi:
a. Dasar Penyajian
b. Komparabilitas
c. Persediaan
d. Aset Tetap
e. Penyusutan
f. Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
g. Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
h. Laba atau rugi dari posisi moneter

SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI

Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(Statement of Financial Accounting Standards-SAFS) No. 33 Berjudul Pelaporan Keuangan

dan Perubahan Harga, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki


persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi dengan depresiasi) yang bernilai lebih dari $125
juta atau total aset lebih dari $1 Miliar (setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi) untuk
selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan
biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.
33 menemukan bahwa : (1) Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
(2) Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar. (3) Pengungkapan daya beli
konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standards Accounting Practice-SSAP
16), Akuntansi Biaya Kini untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16
berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu pertama, standar AS mengharuskan akuntansi dolar
konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan
eksternal. Kedua, penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan.
Brasil
Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok
pilihan pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal
Brasil.Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun
aset permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local.Aset permanent meliputi
aset tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi
atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugiaan yang terkait).Akun-akun ekuitas pemegang
saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun
cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.

BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL


IAS 29 pelaporan keungan dalam Perekonomian Hiperinflasi mewajibkan(dan bukan hanya

merekomendasikan) penyajian ualang informasi laporankeuangan utama.Secara khusus, laporan


keuangan suatu perusahaan yangmelakukan pelaporan dalam mata uang perkekonomian
hiperinflasi, apakahdidasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikanulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.

Isu-isu Mengenai Inflasi


Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
1. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
2. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3. Akuntansi inflasi luar negeri.
4. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan
menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh aset
dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang).Angka yang dihasilkan diungkapkan
sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter
sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja
moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga
khusus (dan bukan umum).Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat (atau biaya)
kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama selama suatu periode perubahan
harga.Angka-angka ini ditambahkan atas (dikurangi dari) laba operasi biaya kini untuk
menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan yang disebut sebagai Laba Biaya
Kini Tertribusi Kepada Pemegang Saham.
Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aset dan kewajiban
kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat
direalisasi.Namun demikian, peyesuaian dan penyajian bersih aset pemanen atau kerugian daya
beli umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban.Penyesuaian aset
permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan daya beli.Sebaliknya,
penyesuaian ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aset permanen menunjukkan adanya
sebagai modal kerja yang didanai oleh ekuitas.Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini
selama periode inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1. Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi).
2. Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aset nonmoneter

dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.

Anda mungkin juga menyukai