Anda di halaman 1dari 23

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,

KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA


SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cabang analisis instrumental ialah Spektrofotometri,
yang dimana mempelajari interaksi anatara atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering), absorpsi
(absorption), emisi (emission). Interaksi antara radiasi elektromagnetik
dengan atom atau molekul yang berupa absorbsi melahirkan
spektrofotometri absorpsi antara lain spektrofotometri ultraviolet (UV),
spektrofotometri sinar tampak (Vis), spektofotometri infra merah (IR).
Spektrofotometer

UV-Vis

merupakan

alat

dengan

teknik

spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini


digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak
oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang
dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut.
Spektrofotometer UV-Vis banyak dimanfaatkan seperti dalam
analisis logam berbahaya dalam sampel pangan atau bahan yang
sering digunakan dalam kehidupan. Air merupakan salah satu
kebutuhan yang luas oleh masyarakat. Beragam sumber air yang
digunakan dalam keseharian. Salah satu sumbernya ialah air sumur.
Kandungan dalam air sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat
yang menggunakannya.
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara
200-400 nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang
gelombang 400-750 nm. Pengukuran spektrofotometri menggunakan
alat spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup
besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV-Vis
lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Oleh karena itu dilakukan percobaan ini untuk melihat pada
konsentrasi berapa suatu sampel memiliki panjang gelombang
maksimum.
Paracetamol

merupakan

obat

analgetik

dan

antipiuretik.Parasetamol tidak memiliki sifat antiradang, oleh karena itu


tidak termasuk kedalam golongan NSAID.
Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat,
baik sebagai bentuk tunggal atau berkombinasi dengan obat lain,
seperti misalnya obat flu dan batuk.Antidotum overdosis parasetamol
adalah N-asetilsistein (N-acetylcysteine, NAC). Antidotum ini efektif
jika diberikan dalam 8 jam setelah mengkonsumsi parasetamol dalam
jumlah besar. NAC juga dapat mencegah kerusakan hati jika diberikan
lebih dini.Overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan
hati.Jika kerusakan sangat berat, mungkin perlu transplantasi hati agar
korban bisa bertahan hidup.
Untuk mengetahui berapa kadar paracetamol dalam obat paten
maka dilakukan penetapan kadar parasetamol dalam tablet dengan
menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Digunakan alat spektrofotometri UV-Vis untuk dapat mengukur
kadar paracetamol dalam berbagai jenis obat. Dalam percobaan ini
ada 4 macam obat paten yang bahan aktifnya paracematol dengan
kadar yang berbeda.
1.1 Maksud praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
berapa persen kadar sediaan paracetamol dengan menggunakan
metode spektrofotometri UV.
1.2 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengettahui
berapa kadar sediaan paracetamol dengan cara menetapkan panjang
gelombang maksimumnya dan kurva bakunya dengan menggunakan
metode spektrofotometri UV.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu
dari

sekian

banyak

instrumen

yang

biasa

digunakan

dalam

menganalisa suatu senyawa kimia.Spektrofotometer umum digunakan


karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa
kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila
dibandingkan dengan beberapa metode analisa (Herliani,2008).
Spektrofotometri uv-vis adalah pengukuran serapan cahaya di
daerah ultraviolet (200 350 nm) dan sinar tampak (350 800 nm)
oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak
mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari
orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan
tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya uv atau
cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron.
Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi
elektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek
(Herliani, 2008).
Radiasi elektrromagnetik, yang mana sinar ultraviolet dan sinar
tampak merupakan salah satunya, dapat dianggap sebagai energy
yang merambat dalam bentuk gelombang.Panjang gelombang
merupakan jarak linier dari suatu tititk pada satu gelombang ke titik
yang bersebelahan pada gelombang yang berdekatan (Rohman,
2007).
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek
antipiuretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek
anlagetik parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang. Efek antiinflamasi sangat lemah. Parasetamol
diabsorbsi cepat dan sempurna melalui sluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa penuh
plasma antara 1-3 jam. Dalam plasma 25 %. Parasetamol terikat
plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom di hati
(syahputri, 2006).

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Pengawasan produk obat harus dilakukan untuk menjamin
mutu dan keamanannya. Salah satu jenis pengawasan mutu tersebut
adalah analisis kadar senyawa aktif dalam proses pengendalian mutu
obat. Penentuan kadar senyawa aktif memerlukan suatu metode
analisis dengan ketelitian dan ketepatan yang cukup baik (Wulandari,
2007).
Validasi metode analisis adalah suatu proses penilaian
terhadap

metode

analisis

tertentu

berdasarkan

percobaan

laboratorium untuk membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi


persyaratan untuk digunakan (Wulandari, 2007).
Selain itu, validasi metode dilakukan jika terjadi perubahan
kondisi antara kondisi analisis dan kondisi pada saat validasi metode,
atau terjadi perubahan metode dari metode standar.Beberapa manfaat
validasi metode analisis adalah untuk mengevaluasi unjuk kerja suatu
metode analisis, menjamin prosedur analisis, menjamin keakuratan
dan kedapat ulangan hasil prosedur analisis, dan mengurangi resiko
penyimpangan yang mungkin timbul (Wulandari, 2007).
Radiasi yang berasal dari ultraviolet-visibel diabsorbsi oleh
molekul organik aromatik, molekul yang mengandung elektron-
terkonjugasi

dan

atau

atom

yang

mengandung

elektron-n,

menyebabkan transisi elektron dari orbit terluarnyadari tingkat energi


elektron dasar ke tingkat energi elektron tereksitasi yang lebih
tinggi.Besarnya

absorbansi radiasi

tersebut sebanding

dengan

banyaknya molekul analit yang mengabsorbsi dan dapat digunakan


untuk analisis kuantitatif dengan menggunakan peralatan yang
memenuhi spesifikasi, bekerja dengan baik dan terkalibrasi secara
memadai.Secara umum, validasi metode mencakup penentuan yang
berkaitan dengan alat dan metode (Nugroho, 2006).
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimum, setiap
komponen dari instrumen yang dipakai harus berfungsi dengan baik.

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Komponen-komponen spektrofotometri UV-Vis meliputi (Rohman,
2007):

a. Sebagai sumber sinar; lampu deuterium atau lampu hidrogen


untuk pengukuran UV dan lampu tungsten digunakan untuk
daerah visibel.
b. Monokromator; digunakan untuk mendispersikan sinar ke dalam
komponen-komponen panjang gelombangnya yang selanjutnya
akan dipilih oleh celah (slit). Monokromator berputar sedemikian
rupa sehingga kisaran panjang gelombang dilewatkan pada
sampel sebagai scan instrumen melewati spektrum.
c. Optik-optik; dapat didesain untuk memecah sumber sinar
sehingga sumber sinar melewati 2 kompartemen, dan sebagai
mana dalam spektrofotometer berkas ganda (double beam), suatu
larutan blanko dapat digunakan dalam satu kompartemen untuk
mengkoreksi pembacaan atau spektrum sampel. Yang paling
sering digunakan sebagai blanko dalam spektrofotometri adalah
semua pelarut yang digunakan untuk melarutkan sampel atau
pereaksi.
Metode spektrofotometri ultra violet-tampak (UV-Vis) secara
umum berdasarkan pembentukan warna antara analit dengan
pereaksi yang digunakan.Dengan menggunakan pereaksi warna

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
menjadi lebih peka, menaikkan sensitivitas sehingga batas deteksinya
menjadi rendah (Purwanto, 2012).
Prinsip kerja spektrofotometri adalah dengan menggunakan
spektrofotometer yang pada umumnya terdiri dari unsur-unsur seperti
sumber cahaya, monokromator, sel, fotosel, dan detektor.Sumber
radiasi spektrofotometer dapat digunakan lampu deuterium untuk
radiasi di daerah sinar ultraviolet sampai 350 nm, atau lampu filamen
untuk sinar tampak sampai inframerah.Sinar yang dikeluarkan sumber
radiasi merupakan sinar polikromatis, sehingga harus dibuat menjadi
sinar monokromatis oleh monokromator (Rachdianti, 2008).
Mekanisme kerja alat spektrofotometer UV-Vis adalah sinar
dari sumber sinar dilewatkan melalui celah masuk, kemudian sinar
dikumpulkan agar smpai ke prisma untuk didifraksikan menjadi sinarsinar

dengan

panjang

gelombang

tertentu.Selanjutnya

sinar

dilewatkan ke monokmator untuk menyeleksi panjang gelombang


yang diinginkan. Sinar monokromatis melewati sampel dan akan ada
sinar yang diserap dan diteruskan. Sinar yang diteruskan akan
dideteksi oleh detektor. Radiasi yang diterima oleh detektor diubah
menjadi sinar listrik yang kemudian terbaca dalam bentuk transmintasi
(Fatimah, 2005).
Parasetamol di kenal dengan nama lain asetaminofen yang
merupakan turunan para aminovenol dengan efek analgesik serupa
dengan salisilat, yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang(Gunawan, 2007).
Beberapa

instrumen

membutuhkan

perlindungan

terhadap

temperatur atau kelembapan yang ekstrem dalam area yang


dirancang khusus.Jika tidak, instrumen analisis dapat dikelompokkan
bersama atau disebar di antara berbagai unit. Pilihan akan
bergantung pada jenis instrumen, kerapuhan, tingkat pemakaian dan
keahlian yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya (Syahputri,
2006).

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Analisis kuantitafif dapat diketahui dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Penentuan panjang gelombang maksimum
yang digunakan dalam pengukuran absorbansi larutan standar
maupun larutan sampel ditentukan dengan mengukur nilai absorbansi
maksimum konsentrasi larutan standar.Untuk memperoleh panjang
gelombang maksimum pengukuran absorbansi dilakukan pada
rentang panjang gelombang 265-280 nm.Hasil pengamatan untuk
absorbansi maksimum adalah pada panjang gelombang 280 nm
kemudian dilakukan penentuan nilai absorbansi pada delapan larutan
standar (Sumarauw, 2013).
Secara

ekperimental,

sangat

mudah

untuk

mengukur

banyaknya radiasi yang diserap oleh suatu molekul sebagai fungsi


frekuensi

radiasi.Suatu

grafik

yang

menghubungkan

antara

banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (atau panjang


gelombang) sinar merupakan spektrum absorbsi. Transisi yang
dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang berbeda
adalah tidak sama sehingga spektra absorbsinya juga berbeda.
Dengan demikian spektra dapat digunakan sebagai bahan informasi
yang bermanfaat untuk analisis kualitatif.Banyaknya sinar yang
diabrosbsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan
banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorbsi
juga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif (Rohman, 2007).
Hukum LambertBeer menyatakan bahwa intensitas yang
diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal
dan konsentrasi larutan. Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada
beberapa pembatasan yaitu (Rohman, 2007).
1. Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
2. Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai
penampang luas yang sama
3. Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung
terhadap yang lain dalam larutan tersebut
4. Tidak terjadi peristiwa fluoresensi atau fosforisensi

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Dalam Farmakope, metode spektrofotometer UV-Vis digunakan
untuk menetapkan kadar senyawa obat dalam jumlah yang cukup
banyak. Metode ini biasanya mendasarkan pada penggunaan nilai
1

1 cm

suatu obat.Spektrofotometer yang digunakan harus telah

terkalibrasi dengan benar jika menggunakan nilai

1 cm

(Rohman,

2007).
Cara lain untuk menetapkan kadar sampel adalah dengan
menggunakan perbandingan absorbansi sampel dengan absorbansi
baku, atau dengan menggunakan persamaan regresi linier yang
menyatakan

hubungan

antara

konsentrasi

baku

dengan

absorbansinya. Persamaan kurva baku selanjutnya digunakan untuk


menghitung kadar dalam sampel (Rohman, 2007).

2.2 Uraian Bahan


LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
1. Aquadest (FI Edisi III, Hal 96)
Nama Resmi

AQUA DESTILLATA

Nama Lain

Aquadest, air suling

Rumus Molekul

H2O

Berat Molekul

18,02

Pemerian

Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak


berasa

Rumus Struktur

Kelarutan

Larut dengan semua jenis larutan

Penyimpanan

Dalam wadah tertutup kedap

Kegunaan

Zat pelarut

2. Methanol ( Ditjen POM edisi III 1979 : 706)


Nama Resmi
: METANOL
Nama lain
: Metanol
RM/BM
: CH3OH/34,00
Rumus Struktur
: CH3-OH
Pemerian
: Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas

Rumus Struktur
Kelarutan

:
: Dapat bercampur dengan air, membentuk

Penyimpanan
Kegunaan

cairan jernih tidak berwarna


: Dalam wadah tertutup
: Sebagai pelarut

3. Parasetamol (Ditjen POM edisi III 1979 : 37)


Nama Resmi
: ACETAMINOPHENUM
Nama Lain
: Asetamiofen/Parasetamol
Rumus Molekul
: C8H9NO2
Berat Molekul
: 151,16
Rumus Struktur
:

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Pemerian

Hablur

atau

serbuk

hablur putih; tidak berbau; rasa pahit.


Kelarutan

: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian


etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9
bagian propilenglikol P; larut dalam larutan
alkali hidroksida.

Penyimpanan

:Dalam wadah tertutup baik, terlindung

dari

cahaya.
Kegunaan

: Sebagai sampel

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2016)


1. Pembuatan Larutan standar
Timbang seksama bahan obat parasetamol lebih kurang
100 mg yang telah dikeringkan pada suhu 105 oC selama 1
jam.Larutkan dengan 15 mL metanol dalam labu takar dan
encerkan dengan aquades sampai 500 mL (larutan stok 200
ppm).
2. Penentuan Spektrum Absorpsi
Pipet 5 mL larutan stok dan encerkan dengan aquades
sampai 100 mL dalam labu takar diperoleh larutan standar 10
ppm.Masukkan larutan standar kedalam kuvet (sel sampel) dan
kuvet

yang

berisi

pelarut

tanpa

bahan

obat

(sel

blangko).Selanjutnya, ukur absorbansi sel sampel relatif terhadap


sel blangko menggunakan spektrofotometer di daerah radiasi
ultraviolet dengan mencatat pembacaan setiap interval 10 nm,
dimulai dari 220 nm sampai 350 nm. Pada sekitar absorbansi
optimal lakukan pengukuran pada interval 5 nm, dan pada daerah

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
puncak maksimum atau minimum lakukan pengukuran pada
interval 2 nm.
3. Pembuatan Kurva baku
Siapkan 4 macam deret konsentrasi (a,6,8,10 ppm) dari
larutan stok dan tentukan absorbansinya pada maks yang telah
ditentukan sebelumnya.
Buatlah plot Hukum Beer pada kertas grafik antara
absorbansi (ordinat) terhadap konsentrasi (absis) dan tentukan
persamaan regresi liner serta hitung absortivitas jenis () dan
absortivitas molar () dari parasetamol.
4.

Penentuan kadar Parasetamol dalam sediaan Tablet


Timbang seksama sebanyak 100,0 mg contoh serbuk
sediian tablet parasetamol. Larutkan dalam 15 mL metanol dan
encerkan dengan aquades sampai 500 mL dalam labu takar.Pipet
1 mL larutan tersebut dalam labu takar 25 mL dan cukupkan
volumenya dengan aquades hingga batas, selanjutnya ukur
absorbansi larutan pada maks relatif terhadap sel blangko.

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu labu takar
25 dan 50 mL, pipet volume 3 mL, Instrumen Spektrofotometer UV-Vis

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
(Thermo) merk Thermo, timbangan analitikmerk Neraca, sendok
tanduk, kertas timbang, mikro pipet dan botol semprot.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu sediaan obat paracetamol
tablet, bahan obat paracetamol murni, metanol, aquadest, kertas
timbang dan kertas saring.
3.3 Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan Standar
Ditimbang seksama bahan obat paracetamol lebih kurang
100 mg, dikeringkan pada suhu 105 oC selama 1 jam, dilarutkan 15
mL metanol dalam labu takar,diencerkan samapai 500 mL (larutan
stok 200 ppm).
2. Penentuan
maksimum,

spektrum

Absorpsi

(panjang

gelombang

maks)

Dipipet 5 mL larutan stok dan diencerkan dengan aquadest


sampai 100 mL dalam labu takar, dimasukkan larutan standar
kedalam kuvet (sel sampel) dan kuvet lain berisi pelarut tanpa
bahan obat (sel blangko), diukur penyerapan sel sampai relatif
terhadap blangko menggunakan spektrovotometer didaerah radiasi
ultraviolet, dicatat nilai hasil pembacaan pada interval 10 nm,
dimulai dari 220 nm 350 nm,lalu dibuat garis spektrum pada
kertas grafik dengan memplot harga absorbansi (sebagai ordinat)
terhadap panjang gelombang (sebagai absis),dan ditentukan
panjang gelombang maksimum paracetamol.
3. Pembuatan Kurva Baku
Disiapkan 4 macam deret konsentrasi (4, 6, 8 dan 10) dari
larutan stok,dan ditentukan absorbansi pada panjang gelombang
maksnyang telah diketahui sebelumnya, dibuat plot absorbansi
dengan absis.
4. Penentuan kadar Paracetamol dalam Sediaan Tablet
Ditimbang 100 mg serbuk contoh sediaan Paracetamol,dan
dilarutkan dalam 15 mL metanol,diencerkan dengan aquadest
LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
hingga

volumenya

500

mLdalam

labu

ukur,dan

dipipet

mL,masukkan dalam labu ukur 25 mL, dan cukupkan volumenya


dengan aquadst hingga batas tanda,lalu diukur absorbansi larutan
pada

panjang

gelombang

maks

terhadap

sel

ditentukan nilai kadar paracetamol.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
a. Tabel pembuatankurvabaku
Konsentrasi

Absorban

2 ppm

0,360

4 ppm

0,473

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

blangko,dan

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
6 ppm

0,590

8 ppm

0,695

10 ppm

0,870

12 ppm

0,949

b. Grafik

Kurva Baku Parasetamol


1
f(x) = 0.06x + 0.23
R = 0.99

0.9
0.8
0.7

Absorban (nm)

0.6

Linear (Absorban
(nm))

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0

LITHA F. MAKATITA
15020130067

10

12

14

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

c. penentuan kadar parasitamol dalam sediaan


Sampel

Absorbansi

Parasitamol

3,831

Neozeb

0,033

4.2 Pembahasan
Spektrofotometeradalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.Sedangkan
metode pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer ini
digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Teknik spektrofotometri digunakan untuk mengamati interaksi
antara atom atau molekul dari senyawa kimia dengan radiasi
elektromagenetik(REM). Sinar UV-Vis atau sinar tampak merupakan
salah satu yang memanfaatkan sumber REM. Akan tetapi panjang
gelombang keduanya berbeda.Sinar ultraviolet mempunyai panjang
gelombang antara 200-400 nm sementara sinar tampak mempunyai
panjang gelombang 400-750 nm.
Parasetamol merupakan obat analgetik dan antipiuretik yang
banyak digunakan sebagai obat sakit gigi dan obat demam.Obat
paracetamol adalah obat yang paling sering digunakan oleh
masyarakat.Obat yang mengandung bahan aktif paracetamol kini
sangat mudah dijumpai.

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Paracetamol sangat jarang memberikan efek toksik jika
digunakan sesuai dengan aturan dan dosis.Dosis yang tidak benar
bisa memberikan efek kerusakan pada organ hati.
Pada praktikum ini obat paracetamol akan diukur berapa
persen kadar paracetamol dalam obat paracetamol. Penentuan kadar
senyawa aktif memerlukan suatu metode analisis dengan ketelitian
dan ketepatan yang cukup baik.
Pada praktikum ini spektrofotometer UV memanfaatkan sumber
REM yang digunakan dekat pada panjang gelombang yaitu 190-380
nm, sedangkan spektrofotometer Visible pada panjang gelombang
380-780.
Untuk
mengettahui

itu

praktikum

berapa

ini

kadar

dilakukan

sediaan

dengan

paracetamol

tujuan

untuk

dengan

cara

menetapkan panjang gelombang maksimumnya dan kurva bakunya


dengan menggunakan metode spektrofotometri UV.
Kurva baku adalah kurva perbandingan antara absorbansi dan
konsentrasi dimana akan ditarik suatu garis yang merupakan nilai dari
panjang gelombang maksimal.
Panjang gelombang maksimal adalah nilai dimana absorbansi
dan konsentrasi berada dalam titik puncak.
Part per million (ppm) adalah salah satu satuan konsentrasi yang
menyatakan perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain.
Larutan stok adalah larutan yang konsentrasinya dipekatkan dari
konsentrasi dalam media. Kepekatan tersebut biasanya dinyatakan
dalam kelipatan konsentrasi media, misalnya 10x, 20x, 100x, bahkan
1000x dari konsentrasi media. Tujuan dibuatnya larutan stok adalah
untuk menghindari penimbangan atau penakaran yang berulang-ulang
setiap kali membuat media tanam bagi eksplan.
Larutan baku seri konsentrasi yaitu larutan yang telah diketahui
konsentrasinya serta memiliki deretan konsentrasi yang berbeda
sebagai pembanding.

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis
kuantitatif adalah dapat digunakan secara luas, memiliki sensitifitas
yang tinggi, selektivitas yang cukup baik, dan tingkat ketelitiannya yang
tinggi.
R merupakan garis linier yang terdapat dalam suatu gambar
kurva baku dimana garis R merupakan gari yang berhubungan dengan
konsentrasi dan absorban dari masing-masing sampel, sedangkan r
ialah nilai yang didapatka dengan mengakarkan nilai yang diperoleh
pada nilai R.
Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui kadar
parasetamol dalam sediaan tablet, bahan obat paracetamol ditimbang
kurang lebih 100 mg yang telah dikeringkan pada suhu 105 0C selama
1 jam. Ditambahkan lagi 15 mL methanol kedala labu takar dan
encerkan aquades sampai 500 mL, buat dalam larutan stok 200 pmm.
Terlebih

dahulu

dibuat

larutan

standar

dengan

berbagai

konsentrasi yaitu 4,6,8, dan 10 ppm. Setelah itu diukur absorban


masing-masing

larutan

pada

spektrofotometer

pada

panjang

gelombang maksimal. Dari larutan standar ini diperoleh kurva baku.


Kurva baku yaitu kurva yang diperoleh dengan memplotkan nilai
absorban

dengan

konsentrasi

larutan

standar

yang

bervariasi

menggunakan panjang gelombang maksimum. Alasan kenapa harus


menggunakan panjang gelombang maksimal adalah

pada panjang

gelombang maksimal memiliki kepekaan maksimal karena terjadi


perubahan

absorbansi

yang

paling

besar

dan

pada

panjang

gelombang maksimal bentuk kurva absorbansi memenuhi hukum


Lambert-Beer.
selanjutnyapada percobaan ini pertama dibuat larutan standar
dengan konsentrasi 200 ppm. Kemudian dilakukan penentuan
spektrum absorpsi pada panjang gelombang maksimum atau pada
maximum dari panjang gelombang 220-350 nm.Kemudian dilakukan
pengujian pada interval 10 nm, pada absorpsi optimal 5 nm, dan pada

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
daerah puncak diukur pada interval 2 nm. Sehingga diperoleh plot
harga absorbansi terhadap panjang gelombang dari parasetamol.
Setelah itu dilakukan pembuatan kurva baku berdasarkan nilai
absorbansi yang didapatkan pada deret konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10, dan
12 ppm. Sehingga diperoleh plot antara absorbansi terhadap
konsentrasi, dan didapat diketahui nilai absortivitas jenis dan
absortivitas molar dari parasetamol.
Kemudian ditentukan kadar parasetamol dalam sediaan tablet
atau sampel yang digunakan dengan menimbang parasetamol lalu
dilarutkan dengan metanol dan aquadest. Dan dibuat pengencerannya
dan Selanjutnya diukur absorbansi larutan pada panjang gelombang
maksimum relatif terhadap sel blangko.
Adapun hasil yang diperoleh adalah niali kurva baku untuk
1,826%. Tidak tidapatkan nilai kurva baku yang baik karena ada
beberapa faktor kesalahan diantaranya pada saat pengambilan
pelarut menggunakan mikropipet dengan takaran yang salah atau
tidak sesuai dengan semestinya. Pada saat pencampuran larutan
baku dan aquadest melebihi tanda batas sehingga digunakan pipet
tetes untuk menarik keluar kelebihan air tersebut.

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penetapan panjang gelombang
maksimum

kurva

baku

dan

kadar

parasetamol

secara

spektrofotometri Ultraviolet adalah 1,826%. Hasil ini tidak sesuai


dengan rentang kadar parasetamol dalam FI VI karena menurut
Farmakope VI, sediaan tablet parasetamol mengandung 90-110%
parasetamol dari yang tertera dilabel sediaan.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten memeriksa laporan praktikan satu persatu,
agar praktikan bisa mengetahui persis dimana letak kesalahan
laporannya.

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2016, Penuntun Analisis Instrumen,Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.
Ditjen POM., 1979,Farmakope Indonesia, Edisi Ke-III. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
Fatimah, I. 2005.Analisis Fenol Dalam Sampel Air Menggunakan
SpektrofotometriDerivatif.Universitas Islam Indonesia.Logika.Vol.
9, No. 10.
Gunawan, G., 2007, Farmakologi dan Terapi, UI Press, Jakarta.
Herliani, An an. 2008. Spektrofotometri.Pengendalian
Agroindustri-Program D4-PJJ.

Mutu

Nugroho, Arif. Wahyono, Hendro. Dan Fatimah, S. 2006, Validasi Metode


Alat ICP-AES Plasma 40 untuk Pengukuran Unsur CR, P,
Ti,Jurnal Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN.12, (2), 100107.
Purwanto, 2012, Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Pengujian Kadar
Silika Dalam Natrium Zirkonat, Prosiding Seminar Penelitian Dan
Pengelolaan Perangkat Nuklir, Pusat Teknologi Akselerator dan
Proses Bahan, Yogyakarta.
Rohman, abdul., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
Sumarauw, W, dkk., 2013. Identifikasi dan Penetapan Kadar Asam
Benzoat pada Kecap Asin yang Beredar Di Kota Manado,
Jurnal Ilmiah Farmasi : UNSTRAT. Vol,2 No. 01, ISSN 2302-2493.

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Rachdiati, Henny., Hutagaol, Ricson P., dan Rosdiana, Erna, 2008,
Penentuan Waktu Kelarutan Parasetamol Pada Uji Disolusi,
Jurnal Nusa Kimia, Vol. 8, Bandung.
Syahputri, Mimi V., 2006,Pemastian Mutu Obat, EGC, Jakarta.
Wulandari, Niken., 2007, Validasi Metode Spektrofotometri Derivatif
Ultraviolet untuk Penentuan Reserpin dalam Tablet Obat.
Skripsi Sarjana pada Departemen Kimia FMIPA IPB Bogor:
LAMPIRAN
a. Skema Kerja
1. Pembuatan Larutan Standar
Ditimbang seksama bahan obat paracetamol 100 mg, dikeringkan
pada suhu 1050C selama 1 jam
Dilarutkan 15 mL metanol dalam labu takar
Diencerkan denganaquadestsampai 100 mL (larutan stok 200 ppm)
2. Pembuatan SpektrumAbsorbsi
Dipipet 5 mL larutan stok dan encerkan dengan aquades sampai
100 mL dalam labu takar diperoleh larutan standar 10 ppm.
Dimasukkan larutan standar kedalam kuvet (sel sampel) dan
kuvet yang lain berisi pelarut tanpa bahan obat (sel blangko).
Diukur absorbansi sel sampel relative terhadap sel blanko
menggunakan spektro.
Dicatat pembacaan pada interval 10 nm, dari 220 nm - 350 nm, pada
sekitar absorbansi optimal, diukur pada interval 5 nm, pada daerah
puncak maksimal atau.
Diukurpada interval 2 nm, Kemudindibuatgaris spectrum padakertasgrafik.
3. Pembuatankurvabaku
Disiapkan 4 deretkonsentrasi (4,6,8, dan 10) darilarutanstok

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
Ditentukanabsorbansinyapadapanjanggelombangnya
Dibuat plot Hukum Beer danditentukanpersamaanregresi linier,
absortivitas (a) danabsortivitas molar dariparacetamol.
4. Penentuankadarparacetamoldalamsediaan tablet
Ditimbangseksama 10 mg serbuksediaanparacetamol
Dilarutkandalam 15 mL methanol
Diencerkandenganaquasdest 100 mL
Dipipet 8 mL, masukkan kedalam labu takar 100 mL,
cukupkkandenganaquadest (sampaibatastanda)
Diukurabsorbansinya

b. Perhitungan
a= 0,232
b= 0,060
r = 0,996
Y = a + bx
= 0,232 + 0,060 X
max 247,5
Y = a + bx
Y

= 0,232 + 0,060

0,323 = 0,232 + 0,060 x


X

0,3230,232
=1,517 mg / L
0,060

LITHA F. MAKATITA
15020130067

RHEYTNO A. W. S.Farm

PENETAPAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM,


KURVA BAKU DAN KADAR PARASETAMOL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET
1,517
K

LITHA F. MAKATITA
15020130067

mg
. x 0,1 L x 1
L
x 100 =1,826
8,305

RHEYTNO A. W. S.Farm

Anda mungkin juga menyukai