Anda di halaman 1dari 2

Angga nugraha

20150340043

Title : Effect of mixing methods and disinfection on dimensional accuracy of


alginate impression
Author

: Thida Phyo and Myat Nyan

Year

: 2015

Tipe

: original research

Problem

: perubahan akurasi hasil cetakan alginat

Intervention

: pengadukan secara manual

Comparison

: pengadukan dengan alat otomatis

Outcome

: akurasi hasil cetakan alginat

Resume:
Model anatomis banyak digunakan untuk tujuan diagnosis dan perawatan dalam
praktek kedokteran gigi. Keakuratan dimensi cetakan, contohnya cetakan negatif
mulut, sangat penting dalam pembuatan model anatomis yang presisi. Bahan
cetakan yang paling sering digunakan adalah alginat, material hidrokoloid
irreversibel. Alginat pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1930. Kelebihan
utama dari alginat adalah kemudahan dalam pemakaiannya, efektivitas harga,
sifat hidrofilik, dan akseptibilitas yang baik pada pasien. Meskipun alginat mudah
dimanipulasi, penanganan yang benar (rasio air dan bubuk, spatulasi)
mempengaruhi akurasi dimensi material.
Saat ini, alat pengaduk berkecepatan tinggi untuk bahan cetak alginat telah
tersedia untuk praktek kedokteran gigi. Alat ini dengan mudah menghasilkan
pasta yang bagus dengan sedikit gelembung udara dibandingkan pasta hasil
adukan tangan.
Sebagai tambahan, cetakan gigi menjadi terkontaminasi mikroorganisme dari
saliva dan darah pasien yang bisa menginfeksi gips gypsum saat dituangkan
kedalamnya. Potensi infeksi silang antara area klinik dan laboratorium harus
dikurangi. Sterilisasi bahan cetak menggunakan panas kering atau panas basah
tidak sesuai untuk alginat, karena itu harus digunakan desinfeksi dingin. Namun
kepentingan desinfeksi bahan cetak juga tidak boleh menimbulkan efek atau
dampak terhadap akurasi dimensi dan tekstur permukaan bahan cetakan serta
hasil gips gypsum.

Sebuah model typodont sebagian edentulous digunakan untuk mengambil


cetakan dengan bahan cetakan alginat. Bahan cetak alginat dicampur dengan
mixer mekanik (DB-988 +, Coxo Instrumen Medis Co Ltd) atau dicampur
menggunakan tangan dengan rasio bubuk-air menurut rekomendasi pabrik.
Sendok cetak dari logam dengan ukuran yang sesuai diisi dengan bahan cetak
yang telah dicampur dan cetakan dibuat pada model plastik. Kemudian setelah
dicuci dibawah air mengalir, mereka direndam pada larutan sodium hipoklirit
0,5% selama 10 menit kemudian dibilas pada air mengalir semalam satu menit.
Cetakan diisi dengan dental stone (fuji rock, GC Co. Ltd., Tokyo, Japan)
Enam pengukuran dilakukan untuk tiap sampel cetakan dengan mengukur
panjang gigi (anterior, premolar, molar) dan panjang rentang edentolus
menggunakan jangka sorong digital, pengukuran dalam milimeter.
Panjang gigi pada semua model menjadi lebih pendek dari pada model tipodon,
perbedaan signifikan ditemukan pada gigi anterior dan molar dengan
pengadukan otomatis dan desinfeksi.
Namun, rentang edentolus semua sampel lebih panjang dari model sebenarnya.
Meskipun berbedaan signifikan terlihat pada gigi anterior hasil pengadukan
otomatis dan manual tanpa desinfeksi.
Analisi statistik menunjukkan bahwa berbedaan signifikan terdapat pada dimensi
cetakan dan panjang gigi anatar dua metode pengadukan dengan atau tanpa
desinfeksi. Cetakan alginat yang diaduk menggunakan pengaduk otomatis
memiliki akurasi dimensi yang lebih baikdari pada yang diaduk manual. Koski
menunjukkan bahwa alginat yang diaduk menggunakan pengaduk otomatis
menghasilkan detail yang lebih baik dibanding diaduk manual. Mereka
menemukan hampir tidak ditemukan porositas menggunakan pengaduk otomatis
dan menghasilkan campuran yang homogen dibanding menggunakan pengaduk
manual.
Dalam keterbatasan penelitian saat ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengaduk otomatis lebih baik untuk tingkat akurasi cetakan alginat, dan
perlakuakn desinfeksi menggunakan larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10
menit memiliki sedikit efek dalam akurasi dimensi.

Anda mungkin juga menyukai