Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Home
profil maya sari tampubolon
Post navigation
Previous Next
Compare Historical Cost Principle VS Fair Value Accouting
Posted on April 27, 2012
dari uraian di atas saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai hal tersebut,,,
berawal dari pengertian Historical Cost yaitu Menurut Suwardjono (2008;475) biaya
historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan
harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak
yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh
traksaksi diantara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi
pada seluruh tranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva,
utang, modal dan transaksi lainnya.
setelah mengetahui mengenai historical cost, saya akan menjelaskna mengenai fair
value accounting sehingga kita dapat membandingkan antara keduanya..
Menurut Suwardjono (2008;475) fair value adalah jumlah rupiah yang disepakati
untuk suatu obyek dalam suatu tranksaksi antara pihak-pihak yang berkehendak
bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan. Dengan demikian, fair value bukanlah nilai
yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah
nilai yang wajar mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.
2. meskipun bermaksud baik namun perkiraan manajemen mengenai fair value bisa
menjadi salah pada luas berbagai prediksi dan asumsi yang salah
https://maiyasari.wordpress.com/2012/04/27/compare-historical-cost-principle-vsfair-value-accouting/