Anda di halaman 1dari 4

Main menu

Skip to primary content

Home
profil maya sari tampubolon

Post navigation
Previous Next
Compare Historical Cost Principle VS Fair Value Accouting
Posted on April 27, 2012

NAMA : MAYA SARI TAMPUBOLON


KELAS : 4EB05
NPM : 20208788

Compare Historical Cost Principle VS fair Value Accounting (Membandingkan Prinsip


Biaya Dengan Akuntansi Nilai Wajar )

penggunaan historical costing dipandang akan mengurangi aspek kualitas


relevansi, sehingga laporan keuangan tidak dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan. oleh karena itu fair value muncul untuk mengatasi kekurangan historical
cost. namun fair value tidak sepenuhnya berguna untuk pengambilan keputusan
karena tidak memiliki reabilitas. baik historical cost dan fair value accounting
mempunya kelebihan masing-masing. karena perdebatan ini historical cost masih di
pakai hingga sekarang

dari uraian di atas saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai hal tersebut,,,
berawal dari pengertian Historical Cost yaitu Menurut Suwardjono (2008;475) biaya
historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan
harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak
yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh
traksaksi diantara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi
pada seluruh tranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva,
utang, modal dan transaksi lainnya.

Keunggulan menggunakan Historical Cost :


1. hasil penilaiannya dapat di verifikasi
2. memberi data yang dapat di bandingkan
3. tidak menyajikan holding gain and loss
4. menyajikan data yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen dan investor, data yang di gunakan dapat memprediksi masa depan

Kelemahan menggunakan Historical Cost Menurut Muijono :


1. adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal
tertentu pada saat tertentu akan di bebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai
uang yang telah di tetapkan beberapa periode yang lalu pada saat terjadinya
pencatatan biaya tersebut
2. nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah
jika di bandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang sekarang
3. alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi, akan di bebankan terlalu kecil dan
akan menagkibatkan laba di hitung terlalu besar
4. laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang didasarkan
pada asumsi adanya stable monetary unit tdak lah riil apabila diukur dengan
perkembangan daya beli uang yang berlangsung
5. perusahaan tidak akan mempertahankan real capitalnya dan ada kecenderungan
terjadinya canibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak
perseroan dan pembagian laba yang lebih besar daripada semestinya

6. menyalahi mathematical principle karena berbaai himpunan yang tidak sama


dijumlah kan menjadi satu, dan
7. disamping hal-hal diatas akan timbul kesulitan-kesulitan bagi manajemen
perusahaan apabila harus mendasarkan laporan akuntansi yang disusun
berdasarkan asumsi adanya stable monetary unit

setelah mengetahui mengenai historical cost, saya akan menjelaskna mengenai fair
value accounting sehingga kita dapat membandingkan antara keduanya..

Menurut Suwardjono (2008;475) fair value adalah jumlah rupiah yang disepakati
untuk suatu obyek dalam suatu tranksaksi antara pihak-pihak yang berkehendak
bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan. Dengan demikian, fair value bukanlah nilai
yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah
nilai yang wajar mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.

keunggulan menggunakan Fair Value menurut Penman (2007:33) :


1. investor-investor berkaitan dengan nilai bukan biaya, maka melaporkan fair value
2. dengan berlalu nya waktu harga historis menjadi tidak relevan didalam menaksir
posisi keuangan suatu entitas. harga menyediakan informasi terbaru sekitar nilai
dari asset-asset
3. akuntansi fair value melaporkan asset dan kewajiban dalam carayang ekonomis
akan memperhatikan mereka ; fair value mencerminkan unsur pokok ekonomi yang
benar
4. akuntansi fair value melaporkan economic income
5. fair value adalah pengukuran berbasis pasar yang tidak di pengaruhi oleh faktorfaktor khusus untuk entitas tertentu.

Kelemahan dari Fair Value menurut Tim Krumwiede (2008:38) :


1. opurtunistik dan ketidakjujuran manajemen dapat mengambil keuntungan dari
penilaian dan estimasi yang digunakan dalam proses manipulasi dan mengurutkan
angka pada hasil dalam angka pendapatan yang di inginkan.

2. meskipun bermaksud baik namun perkiraan manajemen mengenai fair value bisa
menjadi salah pada luas berbagai prediksi dan asumsi yang salah

https://maiyasari.wordpress.com/2012/04/27/compare-historical-cost-principle-vsfair-value-accouting/

Anda mungkin juga menyukai