Anda di halaman 1dari 3

umnya, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan

dasarnya
berasal dari tumbuhan. Menurut FAO (1988) dan US EPA (2002), pestisida
nabati dimasukkan
ke
dalam kelompok pestisida biokimia karena mengandung biotoksin. Pestisida
biokimia adalah
bahan yang terjadi secara alami dapat mengendalikan hama dengan
mekanisme non toksik.
C. odorata
dilaporkan mengandung senyawa
kimia yang bersifat antibakteri terhadap patogen
tumbuhan
Xanthomonas vesicatoria
dan
Ralstonia
solanacearum
(Sukanya
et al.
, 2009)
.
Ekstrak gulma
ini juga dilaporkan bersifat anti jamur terhadap
Apergillus
niger
(Owolabi
et al
., 2010), dan
Drechslera heveae
(Ogb ebor & Adekunle, 200 8). Tida k ter t utup
kemungkinan bahwa ekstrak gulma siam juga mampu
menghambat pertumbuhan
P. palmivora
, yaitu jamur
penyebab penyakit busuk buah kakao. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian tentang potensi ekstrak gulma
siam untuk menekan
P. palmivora
, pen

Jamur Fusarium oxysporum


Gambaran Umum Fusarium oxysporum
Fusarium oxysporum merupakan patogen penyebab penyakit layu fusarium pada tanaman
tomat. Fusarium merupakan salah satu anggota famili Tuberculariaceae, ordo Hypocreales yang
potensial sebagai penghasil mikotoksin yang banyak dijumpai pada bahan makanan ternak
maupun bahan pangan. Jamur ini berada dimana-mana, bersifat saprofit dan parasit (Makfoeld,
1998 dalam Henuk, 2002).
Jamur ini dapat bertahan lama dalam tanah dengan bentuk klamidiospora. Jamur
melakukan infeksi pada akar terutama melalui luka-luka atau melalui luka pada akar. Penyakit
layu dapat berkembang pada suhu tanah 21-33C, dengan suhu optimumnya adalah 28C. Seperti
kebanyakan Fusarium, penyebab penyakit ini hidup pada pH tanah yang luas variasinya.
Penyakit akan berkembang lebih berat bila tanah mengandung banyak nitrogen tapi miskin
kalium (Semangun, 1996).
Klasifikasi Jamur Fusarium oxysporum
Superkingdom: Eukaryota
Kingdom: Fungi
Filum: Ascomycota
Kelas: Sordariomycetes
Ordo: Hypocreales
Genus: Fusarium
(www.google.com/klasifikasi fusarium oxysporum).
Taksonomi Jamur Fusarium oxysporum
Taksonomi dari jamur Fusarium oxysporum ini hanya terdiri dari nama ilmiah dan nama
lainnya atau nama spesiesnya seperti :
Fusarium oxysporum f. sp. sp. melongenae melongenae (nama ilmiah),
Fusarium oxysporum f. melongenae melongenae (nama lain).
Fusarium oxysporum f. sp. Vanila (nama ilmiah),
Vanilla root rot (nama lain).
Morfologi Jamur Fusarium oxysporum
Jamur Fusarium oxysporum memiliki struktur yang terdiri dari mikronidia dan
makronidia. Permukaan koloninya berwarna ungu dan tepinya bergerigi serta memiliki
permukaan yang kasar berserabut dan bergelombang. Di alam, jamur ini membentuk konidium.
Konidiofor bercabang-cabang dan makrokonidium berbentuk sabit, bertangkai kecil dan
seringkali berpasangan. Miselium terutama terdapat di dalam sel khusus di dalam pembuluh,
juga membentuk miselium yang terdapat diantara sel-sel, yaitu di dalam kulit dan di jaringan
parenkim didekat terjadinya infeksi. Fusarium oxysporum adalah fungi aseksual yang
menghasilkan 3 spora yaitu :
1. Makrokonidia
Makrokonidia berbentuk panjang melengkung, dikedua ujung sempit seperti bulan
sabit,terdiri dari 3-5 sel dan biasanya di temukan di permukaan.

2. Mikrokonidia
Mikrokonidia adalah spora dengan 1 atau 2 sel yang dihasilkan Fusarium pada semua
kondisi dan dapat menginfeksi tanaman. Mikrokonidia memiliki bentuk yang bulat sampai oval,
uniseluler dan tidak berwarna.
3. Klamidiospora
Klamidiospora adalah spora dengan sel selain diatas, dan pada waktu dorman dapat
menginfeksi tanaman, sporanya dapat tumbuh di air (www.google.com/morfologi fusarium
oxysporum).
Ciri Tanaman Terserang Jamur Fusarium oxysporum
Gejala awal yang terlihat akibat serangan pathogen ini yaitu memucatnya tulang-tulang
daun terutama daun-daun atas kemudian diikuti dengan menggulungnya daun yang lebih tua
selanjutnya tangkai daun akan merunduk dan akhirnya tanaman menjadi layu secara
keseluruhan.. jika tanaman sakit dipotong maka dekat pangkal batang akan terlihat suatu cincin
dari berkas pembuluh (Semangun, 1996).
Jamur ini menyerang pada setiap tingkat umur. Menginfeksi tanaman melalui luka-luka
yang terjadi pada akar, kemudian berkembang di berkas pembuluh sehingga terganggunya
pengangkutan air dan zat-zat hara (Cahyono, 1998 dalam Henuk 2002).

Anda mungkin juga menyukai