menjalani alam setelah alam barzah / alam kubur. Lihat Di Sini untuk melihat lebih
rinci.
Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian
yang benar-benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas
dan pada saat itu segala amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup
rapat.
C. Tanda-Tanda Hari Kiamat Akan Tiba
Kapan akan datang hari kiamat, tidak seorang pun tahu termasuk Nabi Muhammad
SAW. Namun kita dapat mengetahuinya dengan memperhatikan tanda-tanda di mana
hari kiamat akan datang, yaitu antara lain :
1. Asap di Timur dan Barat
2. Munculnya Dajjal
3. Muncul binatang melata di bumi (Dabatul Ard)
4. Terbit matahari sebelah barat
5. Turunnya Nabi Isa AS
6. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
7. Gerhana di timur
8. Gerhana di barat
9. Gerhana di jazirah Arab
10. Keluarnya api dari kota Yaman yang menghalau manusia ke tempat
pengiringannya
Tambahan :
Persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menghadapi kiamat kecil dan kiamat besar
karena itu pasti akan terjadi. Jadilah orang yang beriman dan bertakwa untuk selamat
dari siksa neraka dan mendapat surga dari Allah SWT.
Kiamat adalah sebuah peristiwa mengerikan. Dunia akan dihancurkan pada hari kiamat
nanti. Seluruh isi dunia akan dimuntahkan. Peristiwa penghancuran dunia ini sudah pasti akan
tiba, tetapi sejatinya manusia tidak diberi pengetahuan lebih tentang kapan waktunya. Semua
masih dalam kuasa Allah SWT sebagai pemberi keputusan. Sebab, jika manusia diberi tahu,
niscaya siklus kehidupan tidak akan seimbang, mengingat kehidupan makhluk di bumi tak lebih
merupakan sebuah ujian. Pasalnya, manusia telah menyatakan diri akan sanggup mengelola
segala isinya.
Tak sekadar itu, jangankan kita, manusia sekelas nabi (rasul) pun tidak diberi tahu kapan
kiamat akan tiba. Orang-orang suci lainnya pun sama. Karena kiamat, sekali lagi, adalah kuasa
Sang Pencipta. Meski begitu, hal yang mesti kita ingat bahwa Nabi Muhammad SAW telah
menjelaskan kepada umat manusia melalui hadits tentang tanda-tanda hari akhir (kiamat). Begitu
juga di dalam Al-Quran, dijelaskan secara umum tentang kiamat itu.
Di dalam Al-Quran sangat banyak ayat yang menjelaskan keadaan atau kondisi hari
kiamat. Salah satunya, seperti yang termaktub di dalam surat Al-Qoriah ayat 6, bahwasanya
pada hari kiamat gunung-gunung akan diletuskan dan berhamburan seperti kapas-kapas yang
beterbangan.
Ada pula ayat yang menjelaskan pada hari itu (kiamat) planet-planet bertabrakan dengan
matahari dan bulan, serta masih banyak lagi gambaran lainnya. Di samping itu, Al-Quran juga
memberikan beberapa nama hari kiamat, seperti Al-Qoriah, Al-Ghosyiah, Ath-Thoah, AlHaqqoh, Ash-Shokhah, Yaumul Hisab, dan Yaumu-ddin.
Di sisi lain, Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 63 menyatakan, Apabila manusia
bertanya kepada kamu tentang kapan datangnya hari kiamat, maka katakanlah bahwa manusia itu
tidak diberi ilmu pengetahuan lebih tentangnya, dan perlu diketahui bahwa kiamat sangatlah
dekat. Peringatan Allah SWT ini ditujukan kepada manusia agar tidak menggunakan kehidupan
di muka bumi ini dengan perbuatan-perbuatan nista.
Begitulah beberapa penjelasan Al-Quran tentang hari kiamat. Nabi Muhammad SAW
melalui hadisnya menjelaskan tanda-tanda hari kiamat. Di antaranya waktu berjalan terasa makin
cepat berlalu, banyaknya manusia yang tak mau lagi beribadah atau beramal saleh, saling
memfitnah, banyaknya peperangan atau aksi saling bunuh, maraknya perzinaan, serta lainlainnya. Sedangkan tanda-tanda makin dekatnya kiamat adalah munculnya Dajjal (pembohong),
turunnya Nabi Isa a.s. dan terbitnya matahari dari sebelah barat (hadis riwayat Bukhori dan
Muslim dalam Shahih Bukhori dan Shahih Muslim). Demikianlah penjelasan secara tekstual dari
hadis-hadis Nabi Muhammad SAW tentang tanda-tanda hari kiamat.
Terlepas dari hal itu, memercayai akan datangnya hari kiamat adalah salah satu rukun
Iman. Artinya, setiap umat Muslim, khususnya, dan manusia umumnya, mesti memercayai
bahwa kehidupan manusia di dunia sudah barang tentu ada akhirnya.
Seperti kata pepatah, ada awal sudah barang tentu ada pula akhirnya. Sebab, segala
sesuatu di bumi ini bersifat sementara dan tidak kekal atau abadi. Pertanyaan ke manakah nanti
kita akan melanjutkan kehidupan, itu persoalan lain. Artinya, manusia tak akan bisa menghindari
serta memungkiri akan tibanya akhir zaman, meski beberapa filsuf masih mempertanyakan akan
hal ini. Namun, suatu saat nanti pasti akan terjawab.
Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan sebuah film kiamat 2012 (Two Thousand and
Twelve). Menurut ceritanya, film ini berdasarkan ramalan bangsa Maya bahwa pada tahun 2012,
tepatnya 12/12/12 nanti, bumi akan mengalami kehancuran serius (kiamat), sesuai dengan
kalender yang mereka ciptakan selama berabad-abad.
Awal mulanya, bangsa Maya terobsesi pada perjalanan waktu. Tanpa menggunakan
peralatan seperti teleskop, para astronom Maya memperhitungkan lamanya waktu satu bulan,
sehingga banyak orang lebih memercayai kalender Maya yang sudah berusia sekitar dua ribu
tahun silam ketimbang kalender Gregorian yang berusia ratusan tahun dan kita gunakan saat ini.
Ramalan ini semestinya dijadikan sebuah pelajaran penting bagi manusia. Sebab, bukan
tanpa alasan kalau ramalan ini mencuat ke permukaan. Lihat saja, betapa bumi tempat kita
berpijak ini sudah mengalami kerusakan-kerusakan serius akibat ulah tangan manusia. Peristiwaperistiwa alam yang mengerikan kerap kali terjadi, mulai dari tsunami, gempa bumi, tanah
longsor, abrasi, pemanasan global, perang yang tak kunjung usai, hingga perilaku-perilaku
amoral menjadi kebiasaan, pembunuhan merajalela, serta masih banyak lagi indikasi cukup kuat
untuk dijadikan alasan logis.
Bukan bermaksud membenarkan film itu, tapi bagaimanapun, seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun mampu memberikan prediksi-prediksi terhadap
dinamika kehidupan manusia di bumi ini. Bukti-bukti empiris di atas cukup rasional dan logis
untuk dijadikan penguat beberapa prediksi tersebut.
Namun, bukan lantas kita memercayainya tanpa sikap kritis. Sebab, persoalan kapan
tibanya kiamat adalah rahasia Tuhan dan manusia hanya bisa mengira-ngira. Meski secara
psikologis masyarakat terganggu, tapi alangkah lebih baik terlebih dahulu memberikan
penjelasan secara normatif sebelum atau sesudah menyaksikan film yang fenomenal tersebut.
Sebab, kiamat adalah persoalan keyakinan yang sulit untuk dibuktikan atau
dimaterialkan. Pungkasnya, menurut hemat penulis, sebaiknya film tersebut dijadikan pelajaran
berharga bagi manusia agar sesegera mungkin meninggalkan praktik-praktik amoral serta
perusakan terhadap alam, dan kembalilah kepada Sang Khaliq. Wallahu Alam Bish-showab.
Hari Akhir Menurut Ilmu Pengetahuan - Dunia ilmu pengetahuan mencermati peristiwa hari akhir
dengan menggunakan dalil aqli yaitu berdasarkan akal pikiran dan dibuktikan secara ilmiah.
Para pakar ilmu alam berpendapat bahwa matahari merupakan sumber kehidupan bagi semua
makhluk di bumi. Matahari yang memancarkan sinar dan panas sehingga menimbulkan energi ke
seluruh planet, termasuk bumi. Adapun terkait dengan datangnya hari kiamat adalah ketika matahari
berputar terus menerus, akhirnya akan sampai pada titik tertentu yang menyebabkan matahari akan
habis dan padam kemudian meletus. Kalau sinarnya sampai dibumi begitu hebatnya, maka ledakan
matahari itu sangat mungkin sekali akan menghancurkan bumi dan seisinya dalam satu ledakan
kecil saja. Kemungkina yang terjadi pada matahari ialah akan membeku, sehingga bumi berubah
menjadi daratan hitam yang tertutup es. Para pakar ilmu antariksa memperkirakan bahwa matahari
akan padam kurang lebih 15 miliar tahun lagi. Itu artinya menurut akal mereka hari kiamat akan
datang pada waktu itu.
Sedangkan kemungkinan dengan benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan yang
berjarak semakin dekat sehingga menimbulkan air pasang yang sangat hebat di sertai gununggunung berapi meletus.
Ditinjau dari ilmu fisika yang menyatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit tidak
konstan. Hal itu menyebabkan pergerakan benda-benda langit goyah sehingga menimbulkan
bertabrakan dan saling menghancurkan antara benda-benda langit. Dimungkinkan pula akan terjadi
tabrakan dahsyat antara bintang yang besar dengan matahari. Selain itu juga ada kemungkinan
bintang berekor yang sangat besar jatuh ke bumi sehingga meluluhkan bumi dalam sekejap.
Kemungkinan-kemungkinan itu merupakan perhitungan dan perkiraan manusia man akalnya. Tetapi,
Hanya Allah SWT. Yang Maha mengetahui terhadap semua kejadian.
Tanda-tanda Kiamat Kecil (Alamah Sughra), Pertengahan (Alamah Wustha), dan Besar
(Alamah Kubra) Berdasarkan Hadits-Hadits Rasulullah S.A.W. Yang Berstatus Shahih.
B.i. Tanda-Tanda Yang Sudah Muncul Namun Sebagiannya Akan Terulang Kembali
1. Datangnya berbagai fitnah[26]
2. Meluasnya perdagangan, salam hanya kepada yang dikenali dan putusnya silaturrahim[27]
3. Hamba sahaya wanita melahirkan tuannya[28]
4. Konspirasi bangsa-bangsa terhadap umat Islam[29]
B.ii. Tanda-Tanda Yang Akan Muncul Pada Zaman Kita dan Kebanyakan Peristiwanya Kita Alami
1. Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang[30]
2. Menghiasi masjid dan berbangga-bangga dengannya[31]
3. Berlomba-lomba meninggikan bangunan[32]
4. Harta melimpah ruah[33]
5. Memakan harta riba[34]
6. Amanah disia-siakan[35]
B.iii. Tanda-Tanda Yang Akan Muncul Pada Masa Yang Akan Datang dan Diantaranya Sangat
Hampir Dengan Tanda-Tanda Kubra
1. Orang yang berpegang pada agama bagaikan memegang bara api[44]
2. Berlakunya permusuhan dalam hati[45]
3. Jazirah Arab penuh dengan taman-taman dan sungai-sungai[46]
4. Ilmu digunakan untuk mencari harta dan Al-Quran digunakan untuk perdagangan[47]
5. Munculnya kebodohan manusia dan saling menolak menjadi imam shalat[48]
6. Munculnya pemimpin-pemimpin bodoh[49]
7. Munculnya polisi akhir zaman yang kejam dengan manusia[50]
8. Turunnya cobaan dan siksaan berat dari penguasa zalim[51]
9. Seseorang berangan-angan untuk mati[52]
10. Sore beriman, pagi menjadi kafir kembali[53]
11. Sungai Eufrat kering dan menyingkap gunung emas atau timbunan emas[54]
Kalau kita perhatikan gaya hidup orang Korea atau orang Barat, mereka biasa saja
melakukan hal-hal yang menurut kita adalah perbuatan dosa, yang kalau diteliti lebih
dalam keajaran agama mereka juga merupakan perbuatan dosa atau hal yang tidak
baik. Kalau ditanya apakah tidak takut balasan nanti hidup setelah mati (di akhirat)?
Mereka akan mengatakan, "Hidup hanya sekali saja. Nikmatilah...". Persis seperti yang
difirmankan Allah SWT :
"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita
mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka
sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah
menduga-duga saja." (QS 45:24)
"tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan
dibangkitkan," (QS 44:35)
Namun yang menyedihkan adalah ada sebagian kaum muslimin yang ikut-ikutan cara
pandang mereka itu. Padahal sebagai orang beriman seharusnya meyakini adanya hari
akhirat, sebagaimana firman Allah AWT:
"dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat." (QS 2:4)
Keyakinan kepada hari akhirat akan memberikan beberapa hikmah kepada orang yang
mengimaninya, sebagai berikut :
1. Tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).
"Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di
dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka
ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya." (QS 3:196197)
Allah SWT telah memperingatkan kita supaya tidak terpedaya dan ikut-ikutan gaya hidup
orang kafir, yang penuh dengan kebebasan (foya-foya, dugem, mabok, free sex, dll). Itu
adalah kesenangan sementara saja, selama hidup didunia. Tetapi akibatnya ditanggung
selama-lamanya didalam neraka jahanam. Naudzubillahi min dzaalik.
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berhata benar atau
diam." (HR Bukhari dan Muslim)
4. Mau berjihad dijalan Allah dengan jiwa dan harta.
Berjihad bagi orang yang beriman kepada hari akhir adalah sebuah kemestian, karena
jihad dengan jiwa dan harta merupakan jual beli seorang mukmin dengan Allah, serta
merupakan pembenaran atas keimanannya.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu
mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)
daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
itulah kemenangan yang besar." (QS 9:111)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar." (QS
49:15)
5. Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq.
Ketika seseorang beriman kepada hari akhir, ia akan selalu berinfak dijalan Allah dengan
tidak kikir. Karena ia tahu akibat kikir terhadap hartanya itu dikemudian hari, serta ia tahu
pahala yang berlipat ganda yang diterimanya bila ia berinfak dijalan Allah SWT.
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (QS 3:180)
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekalikali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan
tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
(sedang "mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS 104:1-9)
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang
dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti
(perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS 2:261-262)
6. Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.
Ketika keimanan kepada hari akhir tertanam dalam hati, maka orang itu akan selalu
sabar dalam kebaikan dan dalam keadaan apapun. Meskipun musibah menimpa dirinya,
ia akan tetap sabar bahkan meningkatkan kesabarannya.
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya
kamu beruntung." (QS 3:200)
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun." (QS 2:155-156)
Ia tahu bahwa dunia ini hanya sementara, semua akan mati. Penderitaan didunia
hanyalah sementara, segala sesuatu akan disempurnakan diakhirat nanti, sebagaimana
firman Allah SWT:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS 3:185)